Pengertian Android : Sejarah, Perkembangan, Kelebihan dan Kekurangan

Android adalah salah satu operating system atau sistem operasi berbasis mobile yang sudah banyak dipakai sekarang ini khususnya pada tablet dan juga smartphone. Ketika diperkenalkan tahun 2007, Android sudah memiliki banyak versi dan yang terbaru adalah OS Android 10 yang diperkenalkan tanggal 3 September 2019.

Versi terbaru ini memakai nama yang berbeda dari versi sebelumnya yang memakai nama makanan seperti donut, nougat, cupcake dan sebagainya. Untuk berikutnya, Android juga akan terus merilis nama versi memakai urutan angka yaitu android 10, 11, 12 dan seterusnya.

Pengertian Android

Secara umum definisi Android adalah sistem operasi rancangan Google memakai basis kernel Linux yang berguna untuk mendukung kinerja perangkat elektronik layar sentuh seperti smartphone dan tablet. Android bersifat open source atau dengan kata lain bebas untuk dimodifikasi, dipakai, diperbaiki serta didistribusikan pembuat dan pengembang perangkat lunak.

Dengan sifat open source tersebut, maka perusahaan teknologi bisa dengan bebas memakai sistem operasi ini pada perangkat tanpa lisensi atau gratis. Sedangkan untuk pembuat aplikasi juga bisa dengan bebas membuat aplikasi memakai kode sumber yang dikeluarkan oleh Google. Dengan begitu, Android mempunyai jutaan support aplikasi gratis atau berbayar yang bisa diunduh di Google Play.

Sejarah Android

Pada awal pembuatan, Android ditargetkan untuk pemakaian di perangkat kamera digital. Namun pencipta Android yani Nick Sears, Chris White serta Andy Rubin memiliki pendapat jika pasar untuk kamera digital tidaklah besar. Untuk itu, sistem operasi ini penggunaannya dialihkan ke ponsel pintar atau smartphone.

Di tahun 2004, Android sudah mulai dipasarkan dan memiliki saingan smartphone lain berbasis sistem operasi Windows Mobile serta Symbian. Pada awal pemasaran, Andy Rubin dan 2 orang lainnya cukup kesulitan untuk memperoleh investor.

Akhirnya, Android memperoleh suntikan dana sebanyak 10 ribu Dollar Amerika yang berasal dari Steve Perlman. Pada bulan Juli tahun 2005, Google kemudian mengakuisisi Android Inc. Sebesar 50 juta Dollar. Pendiri Android lalu bergabung dengan Google serta memimpin proyek tersebut.

Sesudah Google ikut berkompetisi pada perangkap smartphone yang dibeli yakni Android, Google kemudian membuat protoype. Prototype ini adalah smartphone yang dilengkapi dengan keyboard seperti Blackberry. Hingga di bulan Desember 2006, berita tentang prototype tersebut terus menyebar.

Di tahun 2007, perusahaan Apple merilis iPhone dengan desaim smartphone yang hampir semua permukaannya memakai layar sentuh. Dari sini, Google kemudian memikirkan tentang perkembangan smartphone Android untuk berikutnya sebab prototype awalnya hanya memakai keyboard tanpa layar sentuh.

Agar bisa bersaing dengan iPhone, Blackberry dan Nokia juga ikut merilis ponsel layar sentuh pada tahun 2008. Selain itu, Google juga ikut merilis smartphone dengan layar sentuh yakni T-Mobile G1 atau HTC Dream. Tidak hanya memakai layar sentuh, akan tetapi smartphone tersebut juga tetap tidak meninggalkan pemakaian keyboard.

Kelebihan dan Kekurangan Android

Seperti sistem operasi lainnya, tentunya Android juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan Android:

1. Kelebihan Android

  • Sistem operasi berjenis open source: Semua orang bisa memakai Android secara gratis. Developer atau pengembang juga dimudahkan untuk mengembangkan serta memaksimalkan sistem operasi ini untuk smartphone yang dirilisnya.
  • Memiliki harga bervariasi: Harga dari Android sendiri juga beragam dari yang sangat terjangkau hingga yang cukup tinggi. Dengan begitu, smartphone Android bisa menjangkau semua kalangan meski smartphone android yang berharga mahal juga memiliki spesifikasi yang lebih mumpuni.
  • Mempunyai banyak dukungan aplikasi: Android memiliki banyak dukungan aplikasi karena sistem operasinya yang open source. Dengan begitu, pengembang diperkenankan untuk mengembangkan aplikasi berbasis source code dari Android.
  • Lebih mudah dimodifikasi: Ada banyak komponen pada Android yang bisa dimodifikasi atau diatur ullang. Dari mulai ROM sampai custom overclock di sistem operasi semuanya bisa dimodifikasi. Ini akan berpengaruh pada performa smartphone Android supaya bekerja lebih cepat serta sesuai dengan keinginan.
  • Mendukung aplikasi pihak ketiga: Android tidak hanya bisa dipakai untuk mengunduh aplikasi lewat Google Play Store, namun juga mengunduh dari situs web lain. Namun persyaratan yang harus dilakukan adalah harus mengotorisasi aplikasi untuk didownload atau diunduh.
  • Upgrade memori: Berbeda dengan produk Apple, Android memberikan pilihan pengguna yang mau menambah memori. Ini berguna supaya pengguna bisa menyimpan lebih banyak file ke dalam smartphone.
  • Cloud storage: Dengan memakai akun Google, maka pengguna bisa menyinkronkan pada banyak perangkat seperti Gmail serta produk dari Google yang lain. Google Drive memberi penyimpanan gratis untuk pengguna sampai 15 GB untuk masing masing akun.
  • Pulih dan cadangkan aplikasi: Fitur Android ini berguna untuk mencadangkan atau memulihkan data. Baik itu aplikasi, file atau lainnya.

2. Kekurangan Android

  • Kerja sistemnya berat: Karena kerja sistemnya berat, maka butuh lebih banyak memori baik ROM atau RAM. Untuk smartphone dengan ROM dan RAM kapasitas kecil, maka bisa menghambat performa.
  • Modifikasi bisa menyebabkan sistem operasi kurang responsif: Terkadang hasil modifikasi bisa menyebabkan sistem operasi kurang responsif. Ini nantinya akan berpengaruh pada hardware dan akhirnya leih cepat panas serta kapasitas memori yang mudah bocor.
  • Kurang responsif dibandingkan hardware dibawahnya: Ini bisa terjadi pada saat kapasitas penyimpanan RAM atau kecepatan processor yang dipakai terbilang rendah.
  • Aplikasi berjalan di latar belakang: Untuk pengguna Android versi lama, maka biasanya masalah ini sering terjadi. Ini nantinya bisa lebih cepat menghabiskan baterai smartphone yang anda miliki.
  • Perlindungan terhadap virus kurang baik: Bisa dikatakan jika perlindungan virus pada Android tidak terlalu baik. Untuk itu, sebaiknya unduh serta pasang aplikasi antivirus pada gadget.
  • Iklan di aplikasi: Sekarang ini, ada banyak aplikasi Android gratis yang didalamnya mengandung iklan. Jika memang ingin menghilangkan iklan, maka pengguna harus lebih dulu membeli lisensi.
  • Butuh akun Google: Apabila mau menginstall aplikasi dari Google Play Store, maka dibutuhkan akun Google. Pengguna nantinya diwajibkan membuat akun Google agar bisa memakai produk Google yang lainnya.

Perkembangan Android

Mulai tahun 2009, Android mulai dikembangkan dengan nama yang diambil dari nama makanan khususnya pencuci mulut. Semua perubahan versi juga mengikuti urutan dari abjad mulai A, B, C, D, E dan seterusnya. Berikut adalah penjelasan tentang perkembangan Android secara lengkap:

1. Astro 1.0 [Alpha]

Versi pertama Android dirilis tanggal 23 September 2008. Pada awalnya, versi Android ini dinamakan Astro. Akan tetapi akibat hak cipta dari penamaan, maka pihak Android tidak memakai nama tersebut untuk komersil. Versi Android 1.0 ini sendiri pernah disematkan untuk ponsel HTC Dream.

2. Bender 1.1 [Beta]

Untuk versi Bender 1.1 dirilis pada tanggal 9 Februari 2009 dan masalah yang terjadi serupa dengan versi 1.0 yakni tentang penamaan merk. Pada versi 1 serta 1.1, Google Play Store yang kita kenal sekarang juga masih memiliki nama android market.

3. Cupcake 1.5

Untuk versi ketiga Android ini dirilis pada tanggal 27 April 2009. Di versi inilah Android secara resmi dirilis memakai nama pencuci mulut. Dalam versi ini juga akhirnya ditambahkan penggunaan layar serta jaringan.

4. Donut 1.6

Android versi 1.6 dirilis pada tanggal 15 September 2009 dengan penambahan di fitur pencarian serta UI yang jauh lebih user friendly. Donut 1.6 ini sudah didukung dengan teknologi CDMA/EVDO, 802.1xVPNs. Di update ini, Android sudah lebih fokus pada penambahan pemakaian layar serta jaringan.

5. Eclair 2.0 – 2.1

Android Eclair 2.0 -2.1 dirilis pada tanggal 26 Oktober 2009. Dari mulai versi ini hingga sekarang akhirnya dikenal fitur navigasi pada Google Maps yang akhirnya menggantikan fungsi dari peta konvensional dan tentunya sangat membantu mobilitas masyarakat.

6. Froyo 2.2

Froyo yang merupakan singkatan dari Frozen Yoghurt adalah versi Android berikutnya yang dirilis tanggal 20 Mei 2010. Salah satu fitur baru yang ditambahkan dalam versi ini adalah kunci PIN di ponsel serta peningkatan beberapa sistem yang sudah ada sebelumnya.

7. Gingerbread 2.3

Android versi Gingerbread 2.3 dirilis tanggal 6 Desember 2010. Pada versi ini pembaruan sudah banyak dilakukan untuk segi hiburan seperti dukungan format video. Selain itu ditambahkan juga kamera depan di ponsel sehingga turut mempopulerkan trend foto selfie.

8. Honeycomb 3.0 / 3.1

Untuk versi Android ini dirilis pada tanggal 22 Februari 2011. Versi ini dirilis untuk pemakaian OS Android di tablet. Dalam versi ini sudah didukung dengan multi processor serta akselerasi hardware untuk grafis dan juga virtual buttons. Sedangkan untuk merk tablet pertama yang memakai versi Android ini adalah Motorola Xoom.

9. Ice Cream Sandwich 4.0

Android versi Ice Cream Sandwich 4.0 dirilis pada tanggal 19 Oktober 2011. Fitur yang disematkan pada versi tablet dan masuk pada ICS 4.0 adalah penambahan fitur baru aplikasi email, face unlock dan juga rekap pemakaian data internet.

10. Jelly Bean 4.1/4.2/4.3

Android versi Jelly Bean ini dirilis pada tahun 2012. Dari Android versi Jelly Bean 4.1, Google Now akhirnya mulai diperkenalkan yang berguna untuk voice assistant untuk banyak kebutuhan yang bisa dilakukan secara cepat.

Kemudian di versi 4.2, ditambahkan fitur Photo Sphere untuk panorama, Daydream untuk screensaver, power control dan masih banyak lagi. Sementara di versi 4.3 merupakan pemutakhiran versi sebelumnya.

11. Kitkat 4.4

Untuk versi Android ini dirilis pada tanggal 31 Oktober 2013. Versi yang sebelumnya dinamakan Key Lime Pie ini memiliki peningkatan yang signifikan untuk user experience. Versi ini bisa berjalan dengan maksimal di kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan versi Android sebelumnya. Sangat disarankan perangkat sudah memiliki setidaknya RAM 512 MB.

12. Lollipop 5.0

Versi Android ini dirilis tanggal 12 November 2014 dan sudah disediakan secara resmi lewat Over The Air atau disingkat OTA. Perubahan yang paling terlihat dari versi Lollipop atau L ini adalah User Interface yang sudah didesain ulang serta dibangun memakai Material Design.

13. Marshmallow 6.0

Untuk versi Android Marshmallow 6.0 baru muncul di tanggal 5 Oktober 2015 yang lalu. Versi ini memperkenalkan beberapa fitur canggih seperti perizinan aplikasi, search bar serta sensor sidik jari.

14. Nougat 7.0

Untuk versi Android Nougat 7.0 ini memberikan banyak perubahan besar untuk Android. Ada beberapa fitur baru yang ditambahkan seperti multi window sehingga pengguna bisa memakai 2 aplikasi sekaligus secara bersamaan. Ada juga rilisan baru lainnya yakni 63 emoji baru yang bisa dipakai untuk chatting oleh pengguna.

15. Oreo 8.0

Untuk versi Android berikutnya yang juga dirilis adalah Oreo 8.0 yakni di tanggal 21 Agustus 2017. Ada cukup banyak fitur baru yang ditambahkan dalam versi ini seperti fitur multi tasking serta peningkatan di bagian notifikasi. Pengguna juga bisa mengatur di bagian mana notifikasi akan ditampilkan.

16. Pie 9.0

Untuk Android versi 9 diberi nama Pie 9.0 yang dirilis di tanggal 6 Agustus 2018. Ada beberapa fitur yang ditambahkan ke dalam versi ini seperti smart reply dari notifikasi, adaptive battery, navigasi berbasis gestur, digital wellbeing dan lain sebagainya.

17. Android 10

Versi Android yang paling baru adalah Android 10. Nama yang digunakan sudah tidak lagi memakai nama makanan penetup seperti beberapa versi sebelumnya. Salah satu alasannya adalah karena pihak Android yang tidak menemukan makanan berasal dari awalan Q.

18. Android 11

Android 11 menjadi versi terbaru Android yang dirilis di bulan September 2020. Ada cukup banyak perubahan dalam bersi ini dari mulai peningkatan privasi melebihi versi sebelumnya dan masih banyak lagi.

Contohnya seperti kemampuan pengguna untuk memberi izin ke aplikasi tertentu, membatasi aplikasi dalam berinteraksi dengan penyimpanan lokal, penyempurnaan notifikasi, pemutar media baru untuk video dan audio dalam satu ruang dan lain sebagainya.

Pengelolaan Memori Android

Karena perangkat Android biasanya bertenaga baterai, maka Android dirancang untuk bisa mengelola memori atau RAM untuk menjaga konsumsi daya minimal. Hal ini berbeda dengan sistem operasi desktop yang dapat terhubung dengan sumber daya listrik yang tidak terbatas.

Pada saat sebuah aplikasi Android tidak lagi dipakai, maka sistem secara otomatis akan menangguhkan atau suspend dalam memori. Jika dilihat secara teknis, maka aplikasi masih terbuka, namun karena ditangguhkan, maka aplikasi tidak akan mengonsumsi sumber daya seperti daya pemrosesan dan daya baterai. Selain itu, aplikasi juga akan diam di latar belakang sampai aplikasi dipakai kembali.

Android akan mengelola aplikasi yang tersimpan pada memori secara otomatis. Pada saat memori melemah, maka sistem akan menonaktifkan aplikasi yang terjadi sementara waktu. Aplikasi akan dinonaktifkan dengan urutan terbalik mulai dari yang paling akhir dipakai.

Proses tersebut tidak akan bisa dilihat pengguna sehingga tidak perlu mengelola memori atau menonaktifkan aplikasi secara manual. Akan tetapi pengguna yang bingung dengan pengelolaan memori di Android sering menyebabkan munculnya aplikasi task killer pihak ketiga yang populer di Google Play.

Android Untuk Tablet

Meski awalnya Android ditujukan untuk smartphone, akan tetapi Android juga diadopsi untuk komputer tablet meski awalnya memang berjalan lambat. Salah satu penyebab utamanya adalah karena situasi yang disebut dengan “Ayam atau telur” yakni kondisi pada saat konsumen ragu untuk membeli tablet Android sebab aplikasi tablet berkualitas tinggi yang kurang.

Sedangkan dari sisi pengembang juga ragu ragu untuk menghabiskan sumber daya dan waktu untuk mengembangkan aplikasi tablet hingga pasar yang signifikan untuk produk bisa tersedia.

Pada awalnya, tablet Android dipaksa untuk memasang aplikasi untuk smartphone. Dengan begitu, ukuran layarnya tidak sesuai dengan ukuran layar tablet yang memang besar. Selain itu, pertumbuhan tablet Android yang lamban menyebabkan iPad Apple lebih banyak punya aplikasi iOS yang kompitabel pada tablet.

Namun pertumbuhan aplikasi tablet Android mulai meningkat secara perlahan. Dalam waktu bersamaan, beberapa tablet yang memakai sistem operasi lain seperti Blackberry PlayBook dan HP TouchPad juga dirilis untuk memanfaatkan momen keberhasilan iPad.

Perubahan mulai terjadi untuk tablet Android ketika Nexus 7 dirilis di tahun 2012. Dengan dorongan Google pada pengembang, maka aplikasi tablet yang diciptakan semakin baik. Sampai akhirnya, pasar tablet Android juga meningkat menyusul iPad di pertengahan tahun 2012.

Sumber Referensi

https://www.elprocus.com/what-is-android-introduction-features-applications/
https://www.techadvisor.com/feature/google-android/what-is-android-3680422/
https://salamadian.com/pengertian-android/
https://dianisa.com/pengertian-android/
https://rifqimulyawan.com/blog/pengertian-android/
https://appnesia.id/artikel/pengertian-android/

Leave a Comment