Pengertian Anti Virus – Fungsi, Cara Kerja, Tipe, Contoh

Anti virus merupakan perangkat lunak yang ditujukan untuk menangkal virus, memberi perlindungan dan keamanan data serta sistem komputer.

Akan tetapi, tidak semua anti virus bisa dipakai untuk membersihkan virus komputer.

Baca Juga : Pengertian Laptop – Sejarah, Fungsi, Kelebihan Kekurangan, Macam Jenis dan Contoh

Sejarah Anti Virus

Sejarah anti virus dimulai sejak awl tahun 1970 lalu berkembang di tahun 1986 dengan hadirnya virus Brain yakni virus pertama yang menyerang basis MS DOS sehingga virus lain terus bermunculan.

Di bulan Maret tahun 1988, anti virus pertama diciptakan yang dirancang untuk mendeteksi serta membuang virus Brain tersebut serta mengimunisasi disket dari infeksi virus ini.

Sesudah itu ditemukan kembali virus di Jerman yakni Cascade yakni virus pertama yang di enkripsi. Ini artinya virus tersebut terdiri dari kode yang tidak dapat dibuang atau diubah.

Karena itu pada tahun 1990, ada beberapa anti virus lagi yang diperkenalkan seperti McAfee, IBM, Iris serta Digital Dispatch. Sedangkan Dan Symantec merilis Norton AntiVirus di tahun 1991.

Di tahun 1993, muncul virus bernama SatanBug yang menghebohkan terutama di Washington DC. Banyak pihak dari industri akhirnya membantu FBI untuk menemukan serta menulis hal tersebut yang ternyata masih anak-anak.

Sesudah sistem operasi Windows 95 muncul tahun 1995, perusahaan anti virus merasa khawatir karena beranggapan tidak akan diperlukan lagi. Karena pada saat itu, virus yang menyerang pada boot sector di basis sistem operasi DOS seakan tidak berpengaruh ke Windows 95.

Namun di tahun yang sama, muncul lagi virus di lingkungan Microsoft Word yang tidak lagi berbasis DOS. Saat itulah, perusahaan anti virus gembira mendengar kabar tersebut.

Satu tahun berikutnya, virus macro berkembang dengan banyak nama seperti Laroux, Boza dan Concept. Di tahun 1999, macro semakin berkembang dengan nama Melissa yang memakai Microsoft Word untuk menginfeksi komputer dan ditularkan ke komputer lain lewat program email Microsoft Outlook serta Outlook Express.

Baca Juga : Jaringan Komputer – Pengertian, Sejarah, Manfaat dan Contoh

Fungsi Anti Virus

1. Untuk Menghentikan Program yang Dianggap Berbahaya

Fungsi anti virus yang pertama adalah menghentikan program yang dianggap berbahaya. Biasanya, program yang dianggap berbahaya anti virus punya file ekstensi .exe.

Apabila ada file seperti ini di dalam komputer, maka anti virus akan secara otomatis mendekteksi sebagai file berbahaya.

Jika sering melakukan instal program baru, maka sebaiknya nonaktifkan anti virus untuk sementara. Ini disebabkan karena seluruh jenis program yang punya file ekstensi .exe akan dieksekusi langsung oleh anti virus meski tidak mengantung virus komputer didalamnya.

2. Untuk Melindungi Halaman Website

Dengan perkembangan jaringan komputer, sekarang ini anti virus bisa dipakai untuk melindungi pengguna ketika berselancar di dunia maya.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan malware pada browser seperti salah satunya dengan memakai anti virus.

Tidak hanya ampuh untuk menghapus malware, namun anti virus juga bisa mendeteksi ciri browser yang sudah terkena virus. Untuk anti virus yang versi full atau pro, maka biasanya sudah menyediakan fitur ini.

3. Untuk Pengganti Firewall Komputer

Fungsi anti virus yang lain adalah sebagai pengganti firewall komputer. Firewall biasanya sudah ada dalam sistem komputer bawaan.

Ketika memakai sistem operasi Windows, maka otomatis firewall akan terinstal. Namun, Windows firewall masih memiliki kekurangan untuk beberapa virus tertentu. Untuk itu, anti virus bisa dipakai sebagai firewall yang lebih kuat.

4. Bisa Memindai di Banyak Komputer

Untuk jenis anti virus perusahaan, maka program anti virus bisa dipakai untuk melakukan pemindaian di beberapa komputer.

Bisa dikatakan jika satu program anti virus bisa dipakai untuk menjaga banyak komputer client pada satu perusahaan. Bahkan untuk update, komputer client hanya perlu melakukan update otomatis di komputer server.

Baca Juga : Pengertian Gadget – Sejarah, Jenis, Manfaat, Dampak Positif dan Negatif

5. Untuk Uninstal Program Dengan Tuntas

Biasanya pada saat uninstal suatu program bisa dilakukan memakai program Control Panel. Namun, pengguna tidak akan mengetahui apakah program yang sudah diuninstal tersebut sudah benar-benar terhapus atau masih meninggalkan banyak sampah program.

Untuk itu dengan update baru antivirus, maka program bisa dihapus permanen bersama sisa sampah yang ada di dalamnya. Biasanya, ini bisa dilakukan dengan anti virus tipe pro.

6. Untuk Mendeteksi Ancaman Virus Pada Email

Komunikasi lewat email biasanya tidak luput dari perhatian anti vieus. Dengan upgrade anti virus terbaru, maka bisa digunakan untuk deteksi bahkan bisa langsung mengekseskusi kiriman email yang mengandung virus didalamna.

Ini bisa saja terjadi sebab dalam beberapa kasus, ada yang membuka program dan isinya banyak virus lewat email tersebut. Biasanya, anti virus sekarang ini sudah bisa mendeteksi kemungkinan adanya virus dalam file kiriman email.

Bahkan tidak hanya lewat email, namun pesan instan juga bisa dideteksi memakai anti virus. Contohnya kiriman file di WhatsApp, Line dan pesan instan lainnya.

7. Untuk Mengunci Program Komputer

Jika tidak mau aplikasi bisa dibuka sembarang orang, maka bisa dilindungi memakai anti virus. Ada beberapa upgrade yang sudah dilakukan pengembang anti virus seperti mengunci program.

Tujuan dari penguncian program adalah untuk melindungi program dari orang tak bertanggung jawab. Biasanya fitur ini disediakan untuk jenis anti virus berbayar.

8. Untuk Melindungi Komputer dari Perangkat yang Sedang Terhubung

Ketika memindahkan file memakai smartphone, flashdisk atau perangkat lain, maka secara tidak sadar kebersihan perangkat harus dipertanyakan.

Perangkat tidak diketahui dengan pasti apakah aman dari virus atau tidak. Untuk itu, anti virus bisa dipakai untuk melindungi komputer dari virus. Umumnya, anti virus akan otomatis melakukan scan sesudah perangkat komputer dipasangkan.

Baca Juga : Upgrade Windows 11 Gratis Online Resmi

Cara Kerja Anti Virus

1. On Access Scanning

Perangkat lunak anti virus berjalan di latar belakang komputer dan memeriksa semua file yang dibuka pengguna. Ini biasanya disebut dengan background scanning, resident scanning, real time protection dan sebagainya tergantung dari program anti virus yang dipakai.

Pada saat klik dua kali file EXE, maka kemungkinan akan terlihat seperti program biasa yang dijalankan. Akan tetapi, anti virus yang pertama memeriksa program akan membandingkan dengan virus yang sudah dikenal sebelumnya seperti Worm dan jenis malware lain.

Progrm anti virus jug akan melakukan metode heuristik yakni memeriksa program dari sudut perilaku yang mengindikasikan suatu virus.

Program anti virus juga akan melakukan scanning file jenis lain yang mungkin berisi virus. Contohnya file zip yang mungkin berisi virus terkompresi atau juga bisa dokumen Word yang berisi virus berbahaya. File atau discan setiap dibuka atau akan digunakan.

Memakai anti virus tanpa on access sangat tidak disarankan. Ini disebabkan karena virus bisa memanfaatkan celah keamanan pada program yang tidak akan tertangkap sistem scanning.

Sesudah virus menginfeksi sistem, maka akan semakin susah untuk dihapus. Akan sangat sulit untuk memastikan apakah malware sudah dihapus anti virus seluruhnya atau belum.

2. Full System Scan

Full system scan berguna untuk beberapa hal. Ini berguna untuk membantu ketika komputer menggunakan anti virus atau memastikan tidak ada virus yang tersimpan dalam komputer.

Umumnya program anti virus sudah punya jadwal scanning secara penuh yang biasanya setiap minggu. Ini berguna untuk memastikan jika file definisi virus yang dipakai untuk memindai sistem untuk virus yang aktif.

3. Heuristik

Program anti virus juga memakai metode analisa heuristik. Ini akan memungkinkan suatu program anti virus dapat mengidentifikasi malware jenis baru atau modifikasi malware baru. Bahkan, ini dilakukan tanpa harus menyimpan file definisi virus.

Metode ini memakai pendekatan dengan mengenali suatu virus dari gerak gerik suatu file.

Contohnya ketika program anti virus menemukan program yang berjalan mencoba untuk membuka setiap file exe padakomputer atau menginfeksi dengan menulis salinan program asli kedalamnya, maka anti virus bisa mendeteksi program tersebut sebagai malware jenis baru.

Baca Juga : Pengertian Internet – Sejarah, Tujuan, Fungsi, Jenis, Cara Kerja dan Contoh Manfaat

4. False Positif

Karena banyak software yang beredar, maka program anti virus terkadang akan mengatakan jika suatu software mengandung virus meski sebenarnya masih aman. Ini biasanya disebut dengan false positif.

Bahkan, terkadang anti virus juga bisa salah saat mengidentifikasi file sistem Windows, program pihak ketiga atau file program anti virus miliknya sendiri sebagai virus. False positif ini bahkan bisa sampai merusak sistem komputer para pengguna.

5. Rate Deteksi

Program anti virus yang berbeda juga punya cara mendeteksi virus yang berbeda. Bahkan, ada yang memakai dua metode secara sekaligus yakni definisi virus serta heuristik.

Ada beberapa perusahaan anti virus yang mungkin punya heuristik lebih efektif dan memakai definisi virus lebih banyak dari pesaing. Dengan begitu bisa menghasilkan tingkat deteksi lebih akurat dan lebih baik.

Beberapa organisasi juga melakukan tes teatur seluruh program anti virus dan membandingkan dengan yang lain. Jika memang ingin melihat tingkat efektivitas program anti virus dan yang paling baik, maka studi tingkat deteksi menjadi yang paling tepat dikunjungi.

6. Virus Definitions

Anti virus sangat bergantung dari kumpulan definisi virus agar bisa mendeteksi malware. Inilah sebabnya, anti virus umumnya akan otomatis mendownload file baru, file definisi terbaru satu kali sehari bahkan lebih sering.

File definisi tersebut berisi signatur virus serta malware lain yang baru ditemukan. Pada saat program anti virus scanning file dan menemukan file yang sesuai dengan potongan file yang dikenal sebagai malware, maka program anti virus akan menghentikkan file tersebut kemudian dimasukkan ke dalam karantina.

Tergantung dari pengaturan program anti virus yang dipakai, secara otomatis file akan dihapus. Atau juga bisa masih bisa dijalankan jika memang yakin itu adalah false positif.

Baca Juga : Download Windows 11 Gratis Ori Terbaru

Tipe Anti Virus

Tipe anti virus terbagi menjadi beberapa, yakni:

  • Anti virus gratis atau free antivirus: Ini adalah anti virus yang bisa didapatkan gratis seperti Avast, Smadav dan sebagainya.
  • Anti virus trial atau trial antivirus: Ini adalah anti virus yang bisa didapat gratis akan tetapi dengan batasan waktu tertentu. Jika batas waktu sudah habis, maka pengguna harus membaar untuk bisa memakai anti virus tersebut. Contohnya seperti Eset Antivirus.
  • Anti virus donasi atau donation antivirus: Ini merupakan anti virus yang didapat dengan cara mendonasi.
  • Anti virus berbayar atau paid antivirus: Ini adalah anti virus yang didapatkan dengan cara membayar.

Baca Juga : Pengertian Linux – Operating System Paling Aman Dari Virus Komputer

Contoh Produk Terbaik Anti Virus

1. Bitdefender

Contoh produk terbaik anti virus pertama yang bisa digunakan adalah Bitdefender. Ini adalah anti virus dengan kelebihan dalam urusan scanning virus yang cepat.

Anti virus ini juga bisa mendeteksi jenis virus terbaru dengan baik. Beberapa fitur unggulan anti virus ini adalah mendeteksi program jahat lewat analisis kerja komputer.

Jika dirasa berjalan tidak normal, maka anti virus ini bisa melakukan pencarian virus. Salah satu produk yang disarankan adalah Bitfender Total Security.

Produk tersebut dapat melindungi sampai 5 perangkat hanya dengan 1 harga. Beberapa perangkat yang bisa dilindungi diantaranya adalah MacOS, Windows serta iOS dengan harga 1.2 Juta per tahun.

2. Norton Antivirus Plus

Ini merupakan nama baru perusahaan keamanan jaringan Norton yang punya banyak produk anti virus seperti salah satunya Norton Antivirus Plus.

Anti virus ini dijual paling murah diantara produk lainnya yakni 20 Dollar AS untuk satu ahun dan satu perangkat seperti Windows atau MacOS. Namun, anti virus ini sudah dibekali dengan banyak fitur yang menarik.

Anti virus ini mampu melindungi perangkat dari virus, spyware, malware sampai ransomware. Produk ini juga sudah dibekali dengan firewall untuk melindungi perangkat dari berbagai ancaman.

3. Kaspersky Internet Security

Kaspersky merupakan pemain lama di dalam dunia keamanan jaringan. Perusahaan Rusia ini punya banyak program anti virus seperti salah satunya Kaspersky Internet Security.

Produk ini dijual sekitar tiga ratus ribu untuk satu Mac, PC atau perangkat mobile. Fitur yang disematkan juga lumayan lengkap seperti melindungi perangkat dari virus, malware sampai fitur premium seperti melindungi dari pembajakan webcam.

4. Avira Free Security Suite

Ini adalah anti virus yang ampuh serta lumayan ringan. Untuk versi gratis, komputer akan dilindungi dengan fitur anti virus, adware serta spywae.

Avira juga punya mesin heuristik yang cukup canggih. Mesin ini nantinya bisa mendeteksi virus atau malware yang tergolong baru.

Baca Juga : Pengertian Virus Komputer – Cara Kerja, Bahaya, Tipe, Contoh

5. Avast Free Antivirus

Ini adalah anti virus yang ringan dan dapat diandalkan. Bahkan, anti virus ini juga mempunyai basis pengguna besar di Indonesia. Avast menyediakan dua versi yakni gratis serta berbayar.

Secara khusus, Anti virus ini bisa melindungi komputer dari spyware dan virus dengan baik. Ada fitur bernama real time yang bisa melindungi pesan instan, pertukaran file serta medeteksi perilaku software berbahaya.

6. AVG Antivirus

Ini adalah anti virus yang bisa memblokir serta menghapus banyak virus serta malware yang masuk kategori berbahaya. Berbeda dengan anti virus lain, AVG akan melakukan karantina lebih dulu sebelum dihapus.

Fitur linkcanner juga tangguh karena bisa melakukan scan pada keamanan tautan di website yang sedang diakses lewat browser.

7. Eset NOD32 Antivirus

Eset merupakan perusahaan anti virus yang berdiri tahun 1992. Eset mengeluarkan salah satu produk anti virus andalan yakni NOD32 Antivirus. Tidak hanya tangguh, namun anti virus ini juga lebih ringan sehingga proses booting akan berlangsung lebih cepat.

8. MCAfee

MCAfee adalah perusahaan anti virus terkenal dengan beberapa produk andalan seperti MCAfee Spam Killer, MCAfee Virus Scan, Foundtone, IntruShield serta Entercept.

Sama dengan anti virus lain, MCAfee juga bagus untuk melindungi dari gangguan hacker dan virus yang bisa mengganggu serta mencuri data penting milik pengguna.

Baca Juga : Bounty Hunter – Pengertian, Manfaat, Pendapatan, Perbedaan Dengan Hacker dan Macam Jenis

Sumber Referensi

https://www.asani.co.id/blog/fungsi-antivirus
https://www.onoini.com/pengertian-antivirus/
https://www.teorikomputer.com/2016/01/pengertian-dan-fungsi-antivirus.html
https://dosenit.com/software/fungsi-antivirus-komputer
https://www.jejaring.web.id/pengertian-antivirus/
https://review.bukalapak.com/techno/7-aplikasi-antivirus-untuk-melindungi-laptop-dari-serangan-virus-2418
https://vendi84.blogspot.com/2017/04/pengertian-dan-beberapa-fungsi-antivirus.html
https://socs.binus.ac.id/2018/12/10/mengenal-virus-komputer-sejarah-jenis-serta-penanggulangannya/
https://jz-tipstrick.blogspot.com/2017/04/pengertian-fungsi-dan-macam-macam.html

2 thoughts on “Pengertian Anti Virus – Fungsi, Cara Kerja, Tipe, Contoh”

Leave a Comment