Pengertian Arogan – Jenis, Ciri, Penyebab dan Cara Menghindari

Arogan memiliki arti congkak, sombong serta angkuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI]. Sedangkan dalam ilmu psikologi, arogan ditunjukkan untuk orang yang memiliki perasaan superioritas yang dimanifestasikan ke dalam sikap suka memaksa.

Pengertian Arogan

Arogan merupakan suatu emosi atau perasaan dalam hati yang bisa mengacu pada dua arti secara umum. Dalam konotasi negatif, umumnya berarti perasaan yang meningkatkan status atau prestasi seseorang yang biasa disebut dengan keangkuhan.

Sedangkan dalam konotasi yang positif, arogan mengacu pada perasaan puas dalam diri seseorang pada pilihan atau tindakannya sendiri atau pada pihak lain dan kelompok sosial.

Para filsuf serta psikolog sosial sudah mengamati jika arogan merupakan emosi sekunder yang kompleks, butuh pengembangan dari satu perasaan pribadi serta penguasaan perbedaan konseptual yang relevan. Contohnya seperti membedakan arogan dari kebahagiaan serta sukacita lewat interaksi yang dilakukan secara lisan dengan orang lain.

Para psikolog sosial juga mengidentifikasikan arogan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan sinyal status sosial yang tinggi.

Arogan dalam bahasa Inggris disebut dengan pride, sedangkan dalam bahasa Latin disebut dengan superbia. Meski kata arogan mengandung 2 arti, namun leboh condong ke sifat yang tidak terpuji dan memiliki niat untuk menguasai segala hal untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri atau golongan.

Pengertian Arogan Dalam Psikologi

Di dalam konteks psikologi, arogan diartikan sebagai emosi yang menyenangkan sebagai hasil dari evaluasi diri yang positif. Tracy dan beberapa orang lain dari University of California, David, Set of Emorion Expressions [UCDSEE] di tahun 2009 menambahkan arogan sebagai salah satu dari 3 emosi yang bisa menghasilkan ekspresi yang bisa dikenali.

Ekspresi wajah serta gerakan tubuh yang memperlihatkan sifat arogan bisa berupa tersenyum, mengangkat dagu atau tolak pinggang yang memperlihatkan kemenangan.

Seseorang kemungkinan secara implisit akan menyatakan status pada orang lain hanya dengan ekspresi arogan yang dimiliki bahkan ketika tidak bermaksud demikian.

Dalam beberapa penelitian menunjukkan jika ekspresi nonverbal dari sifat arogan bisa mempromosikan rasa kesamaan untuk menguatkan orang lain. Sikap arogan bisa dikonsepkan sebagai sebuah emosi yang memperkaya hierarki sebab pengalaman serta penampilan bisa membantu menyingkirkan negosiasi konflik.

Jenis-jenis Sikap Arogan

Santo Gregorius Agung mengktegorikan sikap arogan menjadi 4 jenis, yakni:

  • Merasa jika kebaikannya berasal dari dalam dirinya sendiri.
  • Merasa jika kebaikannya berasal dari Tuhan serta karena jasa yang sudah ia lakukan.
  • Membanggakan sesuatu yang sebetulnya tidak dimiliki.
  • Memandang orang lain dengan rendah serta merasa sebagai satu-satunya pemilik dari yang sudah dimiliki.

 Ciri-Ciri Orang Arogan

  • Sering telat dan dianggap hal yang wajar karena terlalu sering dilakukan. Ini menunjukkan sikap arogan sekaligus tidak menghargai waktu dan seakan minta selalu dimaklumi.
  • Senang menyela percakapan orang lain yang memperlihatkan jika apa yang dipikirkan dan akan dikatakan jauh lebih penting dibandingkan pendapat lainnya.
  • Merasa jauh lebih baik dari yang lain baik dari segi pengalaman, penampilan, pengetahuan dan sebagainya.
  • Susah mengakui kesalahan diri sendiri, selalu berusaha membela diri serta melakukan pembenaran diri supaya tidak disalahkan orang lain.
  • Status dinilai lebih penting dibandingkan kontribusi. Ini yang menyebabkan orang arogan akan lebih fokus tentang cara orang lain memandang dirinya dibandingkan kontribusi yang diberikan saat melakukan sesuatu.
  • Selalu menyanggupi bahkan untuk tugas yang belum tentu bisa dilakukan karena tidak mau dipandang lemah atau rendah oleh orang lain.
  • Tidak percaya dengan kemampuan orang lain karena menganggap tidak akan sebaik dirinya.
  • Susah merefleksikan diri sendiri dan tidak dapat menerima jika dirinya juga punya kelemahan dan bisa gagal sewaktu-waktu.
  • Senang jadi bahan perbincangan orang lain sehingga membuat orang arogan sering mencari perhatian.
  • Beranggapan jika ada orang lain yang tidak menyukai dirinya berarti musuh dan bahkan secara tidak sadar akan berusaha untuk menjatuhkan orang tersebut.
  • Susah menerima orang lain yang tidak satu paham dengan dirinya karena menganggap orang tersebut tidak sesuai standard.
  • Susah membangun hubungan dengan orang lain dan bahkan bisa mengorbankan hubungan miliknya untuk kepuasan diri sendiri.
  • Selalu menutupi kelemahan dengan kesombongan meski dirinya juga rapuh.

Penyebab Sikap Arogan

  • Merasa punya kelebihan dibandingkan orang lain. Kelebihan tersebut bisa berbentuk jabatan, harta, relasi, ilmu dan sebagainya.
  • Iri dengan pencapaian yang diperoleh orang lain sehingga akan memperlihatkan jika dirinya punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain.
  • Membutuhkan citra yang baik di hadapan orang lain. Pada saat tindakannya dikoreksi, maka tidak akan bisa menerima dan justru bersikap menolak kebenaran dengan cara memaksakan pendapatnya.

Cara Menghindari Sikap Arogan

1. Tetap Sadar Diri

Arogan digambarkan sebagai sifat yang timbul pada saat seseorang sudah berhasil. Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menghindari sikap arogan adalah tetap sadar diri.

Dengan sadar diri, maka sebagai manusia, sesorang bisa punya kesempatan untuk merenungi yang sudah dikorbankan dan apa yang sudah didapat. Dengan begitu, seseorang bisa sadar jika tidak ada yang istimewa pada dirinya melebihi orang lain.

2. Tetap Waspada dan Jangan Terlena

Saat menikmati hasil dari suatu usaha yang diperjuangkan memang sangat normal dilakukan. Akan tetapi, jika sampai membuat seseorang jadi tidak peka dengan yang terjadi di sekitarnya, maka bisa membuat orang tersebut semakin terlena.

Sebaiknya, tetap percaya jika bisa menjadi lebih baik lagi dan lebih mendengarkan pendapat yang diberikan orang lain.

3. Selalu Rendah Hati

Dengan begitu banyak pencapaian yang sudah didapat, jangan sampai membuat hati menjadi buta. Sebagai manusia, seseorang harus tetap sadar jika hidup tidak bisa dijalani seorang diri.

4. Kenali Kekurangan Diri Sendiri

Sikap arogan umumnya terjadi karena keunggulan atau kelebihan yang dimiliki dibandingkan orang lain. Salah satu cara untuk mengatasi sikap yang arogan adalah dengan mengenali apa saja kekurangan diri sendiri.

Dengan mengetahui kekurangan yang dimiliki, maka bisa semakin sadar jika akan selalu ada yang terbaik dari semua yang terbaik.

5. Berhenti Memikirkan Kelebihan Diri Sendiri

Bangga dengan segala sesuatu yang dimiliki memang baik. Namun jangan dilakukan secara terus menerus karena hanya akan memicu timbulnya sikap arogan.

Meski hebat dalam satu bidang, namun biar orang lain saja yang menilai dan bukan diri sendiri. Pada saat kelebihan dinilai diri sendiri, maka hanya akan menimbulkan sikap arogan.

6. Sejajarkan Diri Dengan Orang Lain

Merasa jauh lebih baik dibandingkan orang lain adalah awal dari sikap arogan. Untuk itu, cara menghilangkan sikap negatif ini bisa dilakukan dengan memposisikan diri sejajar dengan orang lain.

7. Jangan Menilai Orang dari Tampilan Saja

Tidak selamanya orang yang berpenampilan baik akan menunjukkan jati diri yang baik juga begitu pun sebaliknya. Untuk menghindari sikap arogan, sebaiknya lihat orang lain lebih dalam tidak hanya tampilan luarnya saja.

Ini adalah cara yang bisa membantu untuk melihat suatu kekurangan termasuk tidak memandang rendah orang lain. Meski bukan berasal dari status sosial yang sama, namun sebaiknya cobalah untuk melihat orang lain terlebih dahulu sebelum menilainya.

Sumber Referensi

https://www.sosial79.com/2020/10/pengertian-arogan-dan-cirinya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesombongan
https://id.wikihow.com/Mendeteksi-Orang-yang-Arogan

Leave a Comment