Pengertian Aset – Sifat, Jenis, Manfaat, Klasifikasi dan Contoh

Aset merupakan seluruh kekayaan yang dimiliki seseorang atau kelompok yang berwujud atau tidak berwujud. Aset ini memiliki nilai yang bermanfaat untuk seluruh orang atau bisa juga perusahaan.

Aset sendiri punya karakteristik berbeda dengan komponen laporan keuangan lain. Dengan begitu, aset bisa diidentifikasi dengan cara mengamati karakteristiknya. Beberapa ciri dari aset diantaranya adalah punya keuntungan finansial yang didapat untuk masa depan, kepemilikan serta kendali perusahaan serta hasil dari transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Aset menjadi salah satu konsep yang penting di dalam akuntansi. Selain pengertian umum, beberapa ahli juga memiliki pendapat berbeda mengenai aset dan berikut beberapa diantaranya:

  • Menurut Hidayat: Ia berpendapat jika aset adalah barang yang secara hukum dibagi menjadi benda bergerak serta tidak bergerak, berwujud atau tangible serta tidak berwujud atau intangible.
  • Menurut Munawir: Ia berpendapat jika aset adalah sumber daya atau sarana yang punya nilai ekonomi serta fungsi sebagai suatu penunjang saat mengukur harga dalam mendapatkannya atau nilai wajar dari perusahaan.
  • Menurut Ikatan Akuntan Indonesia: Aset adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan karena kejadian di masa lalu untuk memberi manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan bisa memberi manfaat untuk perusahaan tersebut.
  • Menurut Pedoman Akuntansi BUMN Revisi 2011: Aset adalah sumber daya yang dikendalikan entitas sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi di masa lalu dan punya manfaat ekonomi di hari mendatang.
  • Menurut Peraturan Pemerintah: Menurut peraturan pemerintahan Nomor 24 Tahun 2005 mengenai standar akuntansi pemerintahan dikatakan jika penilaian aset diklasifikasikan pada aset lancar serta aset non current. Apabila menurut peraturan pemerintahaan, maka pengertian dari aset sangat sederhana yang hanya dibedakan menjadi 2 kelompok saja.
  • Menurut PSAK No.16 Revisi Tahun 2011: Aset diartikan sebagai seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan atau individu baik yang berwujud atau tidak berwujud yang bernilai atau berharga sehingga bisa memberikan manfaat untuk perusahaan atau individu.

Sifat Aset

Sama seperti komponen akuntansi yang lain, aset memiliki sifat serta karakteristik tertentu. Ini akan berguna ketika ingin mengenali apa yang dimaksud dengan set tersebut. Berikut adalah beberapa sifat dari aset:

  • Berbentuk aset yang dihasilkan dari transaksi atau peristiwa yang dilakukan di masa sebelumnya. Contohnya seperti properti yang dibeli sebagai suatu bentuk investasi.
  • Bida dikendalikan serta dikuasai pemilik baik secara perorangan atau badan perusahaan.
  • Memiliki manfaat ekonomi yang bisa diperoleh di masa yang akan datang.

Jenis-jenis Aset

Aset bisa digolongkan menjadi 2 jenis yakni aset lancar dan juga aset tidak lancar. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Aset Lancar

Aset lancar merupakan jenis aset yang paling likuid, yang artinya paling mudah serta prosesnya yang cepat untuk dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Aset lancar sendiri punya perputaran pendek serta siklus keuntungan.

Biasanya, periode perputaran aset sekarang ini adalah 1 tahun atau dalam siklus normal di sebuah perusahaan. Karena perputarannya yang cepat, maka aset lancar juga lebih cepat habis.

Namun sesudah habis, maka aset cepat akan digantikan dengan aset lainnya. Situasi seperti ini akan terus terjadi sampai akhir periode. Berikut adalah beberapa contoh dari aset lancar:

  • Dana Tunai

Dana tunai adalah uang tunai yang disimpan dalam bentuk kas perusahaan yang sudah dialokasikan sesuai dengan fungsinya. Sistem operasional perusahaan memakai dana yang berasal dari kas. Sementara dana yang tersisa akan disimpan dalam bentuk rekening yang dinamakan bank.

Dana itu juga dapat dicairkan dalam waktu singkat sehingga berbeda dengan rekening giro di bank yang harus menunggu tanggal tertentu untuk bisa dicairkan.

  • Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah uang tunai yang tersisa dari kegiatan produksi yang dikembangkan kembali supaya bisa menghasilkan keuntungan. Investasi jangka pendek membutuhkan modal yang kecil untuk memulainya.

Perusahaan akan memilih untuk memutarkan kembali dana tunai yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Umumnya, investasi jangka pendek ini berkisar antara 1 hingga 3 tahun.

  • Piutang Wesel

Piutang wesel berguna untuk menagih hutang dari perusahaan lain yang sah secara hukum sebab sudah tertulis di dalam Undang-undang. Jika jatuh tempo, maka barang yang dijadikan sebagai jaminan akan dijual. Piutang wesel yang sudah jatuh tempo dalam waktu 1 tahun dapat dikategorikan menjadi aset lancar.

  • Piutang Dagang

Piutang dagang adalah surat tagihan untuk perusahaan berwujud kredit. Jika dilihat secara singkat, piutang dagang bisa diartikan sebagai hutang yang belum dibayar sebuah perusahaan atas jasa atau barang yang telah dikirimkan.

Perusahaan umumnya akan bekerja sama untuk memakai teknik poutang dagang ini dalam memenuh kebutuhan perusahaan miliknya. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan untuk pelanggan dalam menjaga kas agar tetap stabil atau dapat mengelola pembayaran dalam piutang dagang. Piutang dagang sendiri tersedia di dalam Neraca Keuangan di bawah aset lancar.

  • Surat Berharga

Surat berharga merupakan surat yang diterbitkan perusahaan sebagai bukti kepemilikan yang mewakili nilai kekayaan. Surat berharga dapat diperjualbelikan kapan saja sehingga bida memperoleh dana tunai.

Jenis surat berharga sendiri cukup banyak yang sudah dibedakan sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Dagang atau KUHD. Beberapa diantaranya adalah kwitansi, cek serta surat sanggup.

  • Persediaan

Persediaan adalah aset lancar berbentuk perlengkapan serta barang yang bertujuan untuk mendukung aktivitas suatu perusahaan dan barang yang bertujuan untuk dijual kembali kemudian didistribusikan untuk pelayanan.

Beberapa contoh dari aset lancar persediaan diantaranya adalah barang habis pakai yang mencakup ATK serta barang tidak habis pakai yang mencakup barang bekas pakai.

2. Aset Tidak Berwujud

Tidak hanya aset tetap, aset tidak berwujud juga diklasifikasikan ke dalam kategori aset tidak lancar. Aset tidak berwujud merupakan aset yang tidak terlihat atau tidak nampak secara fisik namun punya nilai serta kegunaan untuk perusahaan.

Contoh dari aset tidak berwujud adalah hak cipta, paten, goodwill, hak konstruksi, sewa dan sebagainya.

Penggunaan Aset

Tidak hanya penting untuk dimiliki, namun aset juga memiliki manfaat serta kegunaan yang akan memberi keuntungan pada pemiliknya. Penggunaan aset sendiri terdiri dari 2 bentuk yakni aset operasional serta aset non operasional:

  • Aset Operasional

Aset operasional merupakan aset yang bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari baik untuk kebutuhan pribadi atau kebutuhan bisnis. Aset ini juga bisa dipakai untuk keperluan lain seperti peralatan bisnis, hak cipta, barang dagang dan lainnya.

  • Aset Non Operasional

Aset non operasional adalah suatu aset yang tidak dipakai untuk keperluan harian. Contohnya seperti tanah kosong, bunga deposito, investasi dan surat berharga.

Siklus Hidup Aset

Aset mempunyai beberapa fase di siklus hidup sebuah aset. Berikut adalah keempat fase siklus hidup aset tersebut:

  • Fase perencanaan: Fase mengidentifikasi kebutuhan seperti ada permintaan pada suatu aset.
  • Fase pengadaan: Fase tempat aset didapat dan ada beberapa cara untuk mendapatkannya. Contohnya seperti diproduksi atau dibangun sendiri, didapat dengan cara dibeli, dari pertukaran aset atau sumbangan pihak lain.
  • Fase pengoperasian dan pemeliharaan: Fase dimana aset dimanfaatkan untuk tujuan yang telah ditetapkan. Dalam fase ini, pemakaian aset akan dioptimalkan sehingga pengadaan aset baru dapat dihindari.
  • Fase penghapusan atau disposal: Dijalankan ketika umur ekonomis sebuah aset telah habis. Bisa dikatakan ketika kebutuhan pelayanan yang diberikan suatu aset telah hilang.

Manfaat Manajemen Aset

Dengan pengelolaan aset yang baik serta jelas, maka suatu perusahaan bisa menstabilkan nilai aset yang dimiliki. Bahkan, manajemen aset juga bisa membantu bisnis supaya bisa meningkatkan keuntungan dari segi pendapatan serta pencapaian tujuan. Berikut adalah penjelasan tentang manfaat manajemen aset:

1. Untuk Menjaga Nilai Kekayaan

Manfaat pertama dari manajemen aset adalah untuk menjaga nilai jual dari aset supaya tetap tinggi dengan cara memperhatikan pemeliharaannya. Apabila suatu bangunan atau barang rusak, maka membuat nilai jual aset tersebut juga ikut turun.

Dalam pemeliharaan harta perusahaan, seseorang juga memerlukan dana pemeliharaan. Tujuannya adalah untuk memperoleh output tinggi untuk masa yang akan datang.

2. Untuk Meningkatkan Keamanan Harta Perusahaan

Sebuah perusahaan tentu punya kekayaan serta modal yang tidak sedikit. Banyaknya modal bisa membuat seseorang merasa kesulitan untuk mengawasi semua harta perusahaan tersebut.

Akan tetapi dengan manajemen aset, maka kejadian kerusakan atau kehilangan harta perusahaan bisa diminimalisir sebab harta tersebut tersimpan dengan aman dan baik.

3. Untuk Membuat Manajemen Risiko

Manajemen risiko berfungsi untuk mengantisipasi, mencegah atau mengendalikan risiko buruk yang kemungkinan akan terjadi di sebuah perusahaan. Seseorang butuh manajemen risiko agar kesadaran bisa ditingkatkan serta kewaspadaan pada risiko atau ancaman kekayaan perusahaan tersebut.

Dengan manajemen risiko, seseorang juga bisa menganalisis kemungkinan terjadinya ancaman pada harta kekayaan di masa yang akan datang.

4. Untuk Menghindari Pengeluaran Terlalu Berlebihan

Dengan adanya manajemen aset, maka perusahaan bisa lebih mengontrol pengeluaran atau pembelian keperluan perusahaan secara berlebihan. Perusahaan nantinya bisa memilah mana yang dijadikan prioritas utama padapembelian atau pengadaan modal baru sehingga bisa menekan biaya pengeluaran perusahaan.

5. Untuk Memudahkan Penyusunan Anggaran

Manajemen aset bisa sangat membantu untuk menyusun anggaran perusahaan. Ini bisa terjadi karena semua pembelian serta penjualan keperluan masyarakat serta pemasukkan perusahaan semakin terkontrol.

6. Untuk Meningkatkan Keamanan Aset

Aset yang dimiliki suatu perusahaan memiliki jumlah yang baik sehingga tidak bisa dikelola individual. Dengan manajemen aset, maka potensi kerugian aset serta kerusakaan perusahaan atau bisnis bisa dikurangi. Untuk itu, dengan tim manajemen aset bisa tetap terlindungi dengan aman dan baik.

7. Untuk Memantau Penyusutan Aset

Aset juga bisa mengalami penyusutan yang membuat nilai aset juga ikut menurun. Manajemen aset sendiri sangat penting sebab lebih mudah untuk mendeteksi nilai aset.

8. Untuk Menghindari Pembelian Aset Terlalu Berlebihan

Manajemen aset yang baik bisa mempermudah suatu perusahaan terutama dari segi keuanggan dalam menyusun anggaran. Nantinya, perusahaan bisa mengetahui aset mana yang masih memerlukan pemeliharaan atau pembaruan sampai aset yang tidak bisa diperbarui.

Karakteristik Aset

Aset punya karakteristik utama pada komponen lain sebagai pembedanya. Bisa dikatakan jika aset punya kapasitas untuk memberi layanan atau manfaat pada perusahaan yang memakainya yang didapat di hari mendatang.

Kontrol yang dilakukan perusahaan dimana jika ingin mempunyai aset, maka badan usaha bisa mengendalikan manfaat ekonomi di masa depan sejauh bisa mendapatkan manfaat dari aset yang biasanya daoat menolak atau mengatur akses ke manfaat untuk orang lain. Contohnya dengan memberi izin akses hanya pada harga tertentu saja.

Manfaat Aset Dalam Bisnis

Bisa disimpulkan jika aset merupakan suatu aktiva yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Yang tidak kalah penting, aset juga bisa dipakai serta digunakan sebagai media yang akan menghasilkan pendapatan lebih besar.

Ini disebabkan karena setiap benda yang berguna dan bernilai untuk bisnis, maka sudah semestinya masuk pada bagian aset. Jika dilihat secara sederhana, maka ada beberapa faktor yang bisa berpengaruh pada aset, seperti:

  • Bisa menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang.
  • Memiliki nilai yang lebih tinggi dalam urusan pembuatan produk.
  • Bisa memfasilitasi bisnis sekaligus memudahkan pembuatan produk.

Klasifikasi Aset

Jika dilihat dari klasifikasinya, aset dapat dibagi menjadi 3 jenis yang setiap kelompoknya punya kategori didalamnya. Berikut adalah beberapa klasifikasi aset tersebut.

1. Konversi

Klasifikasi aset yang pertama mengacu ke kemampuan aset untuk dikonversikan menjadi uang tunai.

2. Eksistensi Fisik

Fisik aktiva tidak selalu berbentuk barang akan tetapi juga aktiva yang tidak berwikid. Aktiva sendiri bisa dibedakan menjadi aktiva berwujud dan tidak berwujud:

  • Aset berwujud: Mesin, perlengkapan kantor, bangunan, uang tunai, tanah.
  • Aset Tidak Berwujud: Merek dagang, hak paten francise dan sebagainya.

Contoh Aset

1. Contoh Aset Berdasarkan Sifat Konversi

Konvertibilitas atau sifat konversi aset adalah tingkat kesulitan untuk mengubah bentuk atau rupa dari aset dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Klasifikasi aset ini dibagi kembali menjadi 2 kategori yakni aset tidak tetap dan aset tetap.

Aset tidak tetap merupakan sesuatu yang mudah diubah bentuk menjadi kas atau setara dengan kas. Aset ini memiliki nama lain aset likuid atau aset lancar. Contohnya seperti saham, uang tunai, deposit jangka pendek serta surat berharga yang lain.

Sedangkan aset tidak tetap merupakan sesuatu yang lebih sulit untuk diubah bentuknya ke dalam kas atau aset lain yang setara. Beberapa contohnya adalah tanah, mesin, bangunan serta peralatan.

2. Contoh Aset Berdasarkan Penggunaannya

Contoh aset berdasarkan penggunaannya bisa dibagi menjadi 2 kategori yakni aset operasional serta aset non operasional. Aset operasional merupakan harta benda yang dibutuhkan di dalam kegiatan operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Contohnya seperti peralatan, uang tunai, mesin, gedung bangunan dan sebagainya.

Sedangkan aset non operasional merupakan kekayaan yang tidak dipakai pada kegiatan bisnis sehari-hari akan tetapi masih memiliki sifat penghasil pendapatan. Contohnya seperti tanah kosong, investasi jangka pendek, penghasilan bunga serta surat berharga.

3. Contoh Aset Berdasarkan Keberadaan Wujud Fisiknya

Aset juga dapat dikategorikan berdasarkan keberadaan fisiknya. Aset berdasarkan keberadaan wujud fisiknya bisa dibagi menjadi 2 dan berikut penjelasannya:

  • Aset berwujud: Kekayaan harta benda yang keberadaannya bisa terlihat secara kasat mata dan bisa disentuh secara fisik. Contohnya seperti mesin, bangunan, tanah, surat berharga, peralatan kantor, persediaan bahan dan sebagainya.
  • Aset tidak berwujud: Barang yang tidak punya keberadaan secara fisik. Contohnya seperti merek, hak paten, izin bisnis, hak cipta serta bentuk perjanjian yang umumnya dilakukan seluruh pihak yang berkepentingan.
Sumber Referensi

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-aset-dan-jenisnya/
https://rangkulteman.id/berita/aset-adalah-pengertian-jenis-dan-manfaatnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Aset
https://prospeku.com/artikel/aset-adalah—3715
https://katadata.co.id/safrezifitra/finansial/612328e5ad1ac/apa-itu-aset-pengertian-jenis-dan-manfaatnya
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-aset/
https://kamus.tokopedia.com/a/aset/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-kenali-setiap-jenis-aset-yang-anda-miliki/
https://www.finansialku.com/aset-adalah/

Leave a Comment