Pengertian Biologi : Sejarah, Cabang Ilmu dan Manfaatnya

Pengertian Biologi

Biologi merupakan suatu studi mengenai kehidupan makhluk hidup, termasuk di dalamnya asal, fungsi, struktur, pertumbuhan, penyebaran hingga evolusinya. Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘Bios’ yang memiliki arti kehidupan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sederhananya, Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dari makhluk hidup.

Sejarah Biologi

Istilah Biologi sendiri pertama kali dipakai pada tahun 1736, yang terdapat dalam catatan karya Linnaeus yang berjudul ‘Bibliotheca Botanica’. Meskipun begitu proses pengkajian ilmu yang berkaitan dengan alam sudah terlebih dulu ada sejak zaman dahulu. Studi tentang mempelajari alam juga ditemukan pada peradaban-peradaban besar seperti China, Mesir dan India. Sementara pendekatan ilmu yang mengkaji tentang alam dan Biologi modern nyatanya berasal dari zaman Yunani Kuno yang dipelopori oleh Hippocratus dan Aristoteles.

Louis Pasteur (1822-1895)

Louis pasteur merupakan seorang ahli Kimia dan Biologi yang berasal dari Negara Prancis. Namanya kian ramai dibicarakan setelah memperkenalkan metode yang bisa mencegah anggur dan susu berubah menjadi asam. Oleh karena itu metode tersebut kemudian dikenal dengan Pasteurisasi. Louis pasteur sendiri juga dianggap sebagai pendiri tentang Ilmu Mikrobiologi.

Tidak hanya sampai disitu saja, Louis Pasteur juga meneliti mengenai kuman yang menjadi penyebab penyakit sekaligus menemukan penjelasan tentang proses penyebab penyakit dari kuman tersebut. Dia juga menjadi salah satu tokoh yang tidak menyetujui tentang teori generatio spontanea. Louis Pasteur juga merupakan penemu dari vaksin rabies serta menjadi tokoh utama dalam Bakteorologi, di samping itu tokoh ini juga memiliki pencapaian besar lainnya di dalam penemuan-penemuan tentang Kimia.

Robert Koch (1843-1910)

Robert koch merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Jerman. Ilmuwan yang satu ini juga merupakan salah satu pendiri tentang ilmu Bakteorolog kedokteran modern. Robert koch telah berhasil melakukan proses isolasi terhadap beberapa bakteri yang menyebabkan penyakit, salah satu di antaranya yaitu penyakit TBC dan beberapa bakteri berbahaya yang dibawa oleh hewan. Pada tahun 1870 namanya kian terkenal setelah berhasil menemukan bakteri antaraks atau Bacillus anthracis. Robert koch berhasil meraih penghargaan Nobel untuk bidang ilmu Fisiologi (kedokteran) untuk penemuan bakteri TBC sekitar pada tahun 1905.

Edwart Jenner (1749-1823)

Edwart Jenner merupakan seorang dokter yang berhasil menemukan vaksin untuk proses penyembuhan cacar. Tokoh ini terkenal karena meletakkan dasar bagi Imunologi (Ilmu yang mempelajari mengenai kekebalan tubuh). Pada abad ke-18 cacar sendiri merupakan suatu penyakit yang menyebabkan kematian cukup besar. Edwar jenner melakukan proses pengamatan dan menyadari bahwa di antara semua pasiennya yang sebelumnya terkena penyakit cacar ringan dari ternak, mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. 

Sekitar tahun 1796, Edwart jenner mencoba untuk memaparkan virus cacar ringan kepada seorang anak dan menemukan hasil bahwa anak tersebut tidak terkena virus cacar kembali. Tokoh ini merupakan penemu vaksinasi dan dia juga yang memperkenalkan istilah virus kepada dunia.

Heinrich Anton de Bary (1831-1888)

Heinrich Anton de Bary merupakan seorang ahli bedah yang sekaligus merangkap menjadi ahli mikrobiologi, mikologi serta botani yang memiliki kebangsaan Jerman. Heinrich Anton de Bary fokus untuk mempelajari sistematika dan Fisiologi tentang jamur. Tokoh ini melakukan proses penelitian tentang siklus hidup pada jamur serta menerima banyak anggapan sebagai bapak Mikologi modern.

Heinrich Anton de Bary membuktikan bahwa jamur bersifat sebagai patogenik atau merupakan penyebab suatu penyakit yang dihasilkan dari sel maupun eksresi tumbuhan yang diserang. Dia juga melakukan serangkaian proses pengamatan berbagai macam jamur yang menurutnya bisa menyebabkan penyakit pada suatu tumbuhan. Heinrich Anton de Bary juga mempelajari mengenai pembentukan lumut kerak yang merupkana gabungan dari alga dan jamur. Tokoh ini sendiri merupakan pencetus kata ‘simbiosis’ yang pertama kalinya dalam sejarah.

Carolus Linnaeus (1707-1778)

Carolus Linnaeus merupakan seorang ilmuwan yang menyusun tentang ‘binomial nomenklatur’, yang merupakan sistem untuk mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan. Dia membuktikan adanya suatu proses reproduksi seksual yang terjadi pada tumbuhan dan memberikan nama modern untuk tumbuhan yang kebanyakan adalah tumbuhan bunga. Carolus Linnaeus cukup banyak memberikan kontribusi untuk taksonomi hewan yang bisa mencakup pengamatan dari segi anatomi maupun morfologinya untuk membuat suatu sistem klasifikasi yang bisa diterima oleh masyarakat.

Beberapa penemu cabang biologi dari berbagai macam aspek yang lain dapat dilihat dibawah ini:

  1. Anthony van Leeuwenhook sebagai bapak biologi yang menemukan mikroskop.
  2. Louis Pasteur sebagai penemu pasteurisasi, vaksin obat antrax, dan cara mencegah makanan menjadi busuk.
  3. Alexander Fleming sebagai penemu antibiotik pencilin.
  4. Charles Darwin sebagai penemu teori revolusi modern.
  5. Camilo Golgi sebagai penemu metode golgi yang  berhubungan dengan saraf.
  6. Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi.
  7. Gregor Mendel sebagai penemu bidang genetika tentang pewarisan sifat pada mahkluk hidup dan gennya.
  8. Thomas Stamford Raffles sebagai penemu bunga Rafflesia Arnoldi.

Cabang Ilmu Biologi

Biologi merupakan ilmu yang besar dan luas, sangking luasnya kajian studi ilmu ini sendiri terbagi menjadi berbagai macam cabang. Biologi memiliki cabang ilmu yang lain diantaranya yaitu:

  1. Biokimia merupakan studi yang mempelajari mengenai zat  zat material yang menjadi penyusun dalam tubuh mahkluk hidup.
  2. Zoologi merupakan sebuah studi mengenai hewan disertai dengan perilakunya.
  3. Botani merupakan studi yang mempelajari mengenai tumbuh-tumbuhan, termasuk di dalamnya tentang agrikultur.
  4. Biologi Molekuler merupakan sebuah studi mengenai suatu molekul, dengan inti utamanya yaitu berbagai interaksi yang ada di dalam sel.
  5. Biologi Sel atau lebih dikenal dengan istilah Sitologi studi mengenai sel yang menjadi penyusun dalam tubuh makhluk hidup.
  6. Algologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai alga.
  7. Virologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai virus.
  8. Endokrinologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai hormon.
  9. Limnologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai air tawar.
  10. Embriologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai perkembangan embrio.
  11. Biologi Evolusioner merupakan sebuah studi mengenai proses evolusi yang telah menghasilkan banyak keragaman dari mahkluk hidup.
  12. Genetika merupakan sebuah studi mengenai pewarisan sifat pada organisme maupun suborganismenya.
  13. Fisiologi merupakan sebuah studi mengenai fungsi dari bagian-bagian dari mahkluk hidup.
  14. Ekologi merupakan studi mengenai hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
  15. Anatomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bagian-bagian tubuh.
  16. Bakteriologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bakteri.
  17. Mikobiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai jamur.
  18. Rekayasa Genetika merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai manipulasi suatu sifat genetik.
  19. Taksonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai sistematika makhluk hidup.
  20. Ikhtiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai ikan.
  21. Patologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai penyakit.
  22. Histologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai jaringan
  23. Karsinologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai krustasea.
  24. Ornitologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai burung.
  25. Entomologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai serangga.
  26. Malakologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai moluska.
  27. Protozoologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai protozoa.
  28. Organologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bentuk serta ciri khas luar makhluk hidup.
  29. Enzimologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai enzim.

Manfaat Biologi

1. Biologi dalam Bidang Pertanian

Berkat kemajuan dari cabang ilmu Biologi serta teknologinya, telah banyak orang yang mengetahui mengenai bagaimana cara meningkatkan hasil pertaniannya. Khususnya untuk para petani yang telah banyak mengetahui tentang cara memilih suatu bibit tanaman yang unggul, cara untuk memilih pupuk serta cara memupuknya sendiri,  cara memberantas hama tanaman, serta cara untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas dari hasil panennya.

Proses untuk mendapatkan sebuah bibit unggul dari berbagai jenis tanaman di zaman sekarang tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan. Terlebih lagi bibit unggul berbagai jenis tanaman yang ada di tanah air bukanlah suatu barang yang langka seperti zaman dahulu. Hal ini dikarenakan sudah berkembangnya prinsip genetika yang diterapkan oleh para petani. Selain itu mereka juga sudah bisa menerapkan prinsip fisiologi tumbuhannya sendiri.

Petani tentunya harus memperhatikan cara menggunakan pupuk tanaman seperti insektisida maupun pestisida untuk sawah, ladang serta perkebunan, demi kelangsungan keseimbangan ekosistem yang ada di sekitarnya. Hal ini harus diikuti dengan proses mematuhi dosis atau takaran dan intensitas yang telah ditetapkan oleh setiap jenis pupuk. Proses penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan tentunya akan menimbulkan suatu pencemaran di sekitar area pertanian yang bisa mengganggu keseimbangan ekologinya. 

2. Biologi dalam Bidang Peternakan

Manfaat ilmu Biologi dalam bidang peternakan sudah cukup maju seiring dengan ditemukannya cabang ilmu seperti anatomi hewan, fisiologi hewan, zoologi, genetika, embriologi, biologi reproduksi, serta biologi molekuler. Berdasarkan penerapan berbagai macam ilmu tersebut sehingga bisa menghasilkan ternak-ternak dengan varietas yang unggul. Misalnya seperti ayam pedaging, ayam petelur, sapi penghasil banyak susu, sapi pedaging hingga domba pedaging.

Salah satu cara dalam proses memperbanyak ternak yang unggul tersebut seperti menggunakan teknik kawin silang atau dikenal juga dengan istilah hibridisasi serta kawin suntik atau yang dikenal dengan istilah inseminasi buatan. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghasilkan keturunan ternak seperti ayam, sapi maupun domba  yang tidak melibatkan spesies jantannya serta tidak mengenal musim kawin.

Teknik inseminasi merupakan suatu proses superovulasi, dimana teknik yang bisa memperbanyak ternak unggulan dengan cara menyuntikkan hormon reproduksinya berupa HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) dan PMSG (Pregnant Mare Serum Gonadotrophin). Dua hormon ini sendiri berfungsi untuk melakukan rangsangan pada proses terbentuknya sel telur dalam jumlah yang banyak sebelum hewan ternah nantinya akan dilakukan proses inseminasi.

Disamping teknik inseminasi serta superovulasi, belakangan ini juga telah dikembangkan suatu teknik fertilisasi in vitro. Melalui proses tersebut embrio sudah dapat dihasilkan di luar uterus atau kandungan hewan induk betina yang diambil dalam jumlah tertentu. Sebelum embrio akan diimplantasikan (proses menanam dalam uterus si induk betina) maka bisa juga disimpan terlebih dahulu pada jangka waktu tertentu di nitrogen cair yang bersuhu -196 OC.

3. Biologi dalam Bidang Kehutanan

Seperti yang kita ketahui bahwa hutan merupakan salah satu sumberdaya yang memiliki sifat dapat pulih atau dikenal dengan istilah funding resource atau renewable. Oleh sebab itu pengelolaan hutan harusnya bisa berdasarkan berbagai prinsip yang bersifat sustainable dari semua manfaat yang bisa diambil sebagai sumberdaya maupun sebagai ekosistemnya.

Hutan merupakan suatu ekosistem yang berinteraksi dengan ekosistem yang lainnya, sehingga dalam konteks pengelolaannya hutan bisa beranggapan bahwa ekosistem tersebut merupakan salah satu bagian dari integral dari bagian ekosistem yang lebih besar, seperti Daerah Aliran Sungai atau DAS sebagai satu kesatuannya.

Dalam rangka untuk mencapai suatu azas kelestariannya (sifat sustainable), maka laju dari ekstraksi sumberdaya dari hutan tidaklah boleh untuk melebihi dari laju pemulihan dari ekosistem tersebut. Misalnya dalam konteks penebangan kayu, sebuah besar volume pohon yang akan ditebang tidak boleh melebihi setiap volume tegakannya. Sementara dalam konteks pemanfaatan yang secara umum, kegiatan untuk memanfaatkan sumberdaya hutan sebagai ekosistem tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung yang maksimum dari ekosistem hutan tersebut.

Hutan sendiri sudah terkenal dengan sumberdayanya yang bisa menghasilkan berbagai macam barang bermanfaat seperti kayu serta jasa lingkungan seperti oksigen, keindahan alam, air serta penyerap berbagai macam polutan. Berdasarkan hal itu juga hutan disebut memiliki multimanfaat. Hutan bisa memberikan manfaatnya yang bersifat berkelanjutan jika proses ekologis internal yang ada di dalamnya dapat berfungsi dengan baik dalam artian tidak terganggu dan menimbulkaan stres ekologis yang nantinya bersifat irreversibel. Sederhananya pengelolaan hutan haruslah dilakukan dengan tepat supaya nantinya berbagai macam pemanfaatan hutan yang dilakukan, termasuk gangguan terhadap hutan tidak akan melampaui daya recovery dari ekosistem hutan yang bersangkutan itu sendiri.

4. Biologi dalam Bidang Industri

Pada zaman dahulu manusia mengambil sesuatu dari lingkungannya dan akan langsung memanfaatkan untuk kehidupan mereka, misalnya seperti buah-buahan dari tumbuhan dan telur dari hewan. Setelah berkembanganya ilmu Biologi, khususnya pada cabang botani, biokimia, taksonomi, zoologi, mikrobiologi hingga bioteknologi manusia sudah berhasil menemukan berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang bisa diolah menjadi bahan baku untuk industri.

Beberapa contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri misalnya seperti manusia mengetahui bahwa bulu domba serta biji kapas bisa diolah untuk menjadi benang, kepompong ulat sutera bisa diolah menjadi benang sutera hingga mulai berkembangnya industri untuk kain atau testil, kain sutera hingga kain wol. Contoh lain misalnya seperti manusia menemukan adanya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tanaman tebu, sehingga muncul pabrik pengolah tebu untuk menjadi gula.

5. Biologi dalam Bidang Kedokteran

Ilmu murni dari Biologi juga telah melalui proses perkembangan hingga menjadi suatu ilmu terapan (bioteknologi). Ilmu terapan tersebut cukup memajukan berbagai macam bidang salah satunya adalah kedokteran. Saat zaman dulu, terdapat berbagai macam masalah penyakit yang tidak diketahui penyebab maupun cara untuk mengobatinya. Berkat ilmu Biologi, khususnya cabang fisiologi dan anatomi manusia, virologi, mikrobiologi serta patologi telah sangat membantu para ilmuwan dan dokter untuk mempelajari asal mula penyakit tersebut. Sehingga dokter telah berhasil dalam mencegah serta menyembuhkan berbagai macam penyakit yang menakutkan bagi manusia dan selalu muncul seiring berjalannya waktu.

Source Reference Artikel

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-biologi/
https://literasinusantara.com/pengertian-biologi/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/cabang-cabang-biologi-yang-harus-kamu-ketahui-5282

Leave a Comment