Pengertian Bipolar – Ciri, Gejala, Penyebab dan Dampak

Bipolar disorder atau biasa disebut dengan gangguan bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan mood secara ekstrem.

Ini bisa menyebabkan seseorang yang mengalami bipolar berubah secara mendadak dari perasaan yang sangat bahagia atau manik menjadi sangat sedih atau depresi.

Pengertian Bipolar

Gangguan bipolar bisa diartikan sebagai gangguan yang ditandai dengan satu atau lebih episode manik, hipomanik kemudian diganti dengan episode berikutnya yakni episode depresi mayor yang punya jeda periode pada mood ketika sudah normal.

Pada dasarnya, depresi dengan bipolar disorder bukanlah gangguan kesehatan pada mental yang punya kategori sama.

Untuk itu bisa dikatakan jika bipolar diartikan sebagai gangguan yang ditandai dengan perubahan mood serta drastis kemudian akan terjadi episode manik selama beberapa waktu yang lalu digantikan dengan episode depresi.

Gejala Bipolar

1. Episode Manik

Gejala pertama dari bipolar adalah episode manik yang umumnya bisa memicu kondisi pada psikosis atau perasaan asing pada dunia disekitarnya. Selain itu, biasanya juga akan butuh perawatan inap di rumah sakit.

Untuk itu, episode manik bisa bertahan selama beberapa minggu bahkan sampai beberapa bulan yang biasanya punya waktu relatif singkat akan tetapi bisa berakhir mendadak sehingga bisa bertahan lebih lama dibandingkan episode depresi mayor.

Berikut adalah beberapa gejala gangguan bipolar yang terjadi ketika episode manik:

  • Hasrat seksual yang meningkat.
  • Pikiran terputus dan terjadi lebih cepat.
  • Mengalami euforia atau kegembiraan yang tidak pantas.
  • Menilai sesuatu dengan buruk.
  • Kebutuhan tidur menurun sebab energi yang dikeluarkan lumayan tinggi.
  • Kecepatan ketika berbicara meningkat.
  • Punya pikiran untuk melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan.
  • Memiliki perilaku sosial yang tidak pantas.
  • Punya keyakinan yang tinggi.
  • Secara signifikan mempunya peningkatan dalam hal energi.
  • Terlalu bahagia, Sangat sensitif sehingga mudah tersinggung.
  • Terlalu berenergi dan bersemangat.
  • Punya pemikiran seperti terpacu.
  • Sering melakukan hal yang buruk seperti menghabiskan uang berlebihan, melakukan hubungan seks sembarangan dan lainnya.

Selain itu, ada juga pendapat ahli yang lain yakni Mondimore yang mengatakan jika ada beberapa gejala yang terjadi ketika episode manik muncul yang dibagi menjadi 3 tahap kategori, yakni:

  • Tahap Pertama

Terjadi peningkatan aktivitas pada motorik. Contohnya seperti kecepatan saat berbicara, perasaan bahagia, peningkatan kegiatan fisik, sangat terbuka pada orang lain, selalu percaya diri, punya ketertarikan tinggi pada hubungan seks, boros untuk menghabiskan uang, merokok dan sebagainya.

  • Tahap Kedua

Pada tahap kedua ini, akan terjadi penekanan pada kata-kata. Contohnya seperti perasaan yang mudah marah, perilaku menyerang, terkadang punya perasaan yang sangat senang namun juga bisa berubah menjadi perasaan tidak senang serta depresi.

Selain itu, sikap yang membuat seseorang menjadi marah bisa menyebabkan permusuhan dan terjadi peningkatan kecepatan berpikir sehingga jadi tidak terorganisir.

  • Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga ini, akan muncul perasaan seperti tidak punya harapan, putus asa, sering melakukan aktivitas yang dikategorikan aneh, memiliki perasaan yang penuh hiruk pikuk, punya pemikiran tidak logis dan susah untuk diikuti sehingga muncul ke dalam halusinasi.

2. Episode Hipomanik

Episode selanjutnya dari gejala bipolar adalah hipomanik. Episode ini punya tingkat perkembangan emosi yang lebih rendah meski pada dasarnya punya kesamaan dengan kondisi bahagia yang besar dengan jenis manik yang sama.

Beberapa gejala awal dari episode hipomanik diantaranya adalah punya pemikiran serta berbicara yang cepat, perasaan sangat senang, level energi di dalam tubuh meningkat serta terkadang punya emosi pada perasaan yang mudah marah.

3. Episode Depresi

Episode terakhir dari bipolar adalah episode depresi. Ini adalah episode dengan ciri gangguan bipolar yang luamayan parah. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan beraktivitas sehari-hari. Beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Mengalami delusi.
  • Lebih mudah putus asa.
  • Punya perasaan yang sangat sedih.
  • Punya perasaan khawatir.
  • Tidak lagi tertarik untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari.
  • Susah untuk konsentrasi.
  • Lebih sering mengantuk.
  • Mempunyai jiwa yang malas.
  • Porsi makan jauh lebih sedikit.
  • Memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
  • Sulit untuk membuat keputusan.
  • Terjadi penurunan energi seperti semakin lambat atau kelelahan.
  • Susah untuk tidur atau punya pola tidur berlebihan dari batas yang wajar.
  • Kehilangan minat pada kesenangan pribadi seperti hobi dan sebagainya.
  • Lebih mudah gelisah serta marah.
  • Suasana hati yang cemas serta kosong.
  • Menarik diri dari lingkungan.
  • Punya pikiran negatif pada diri sendiri seperti merasa tercela atau tidak berharga.

Penyebab Bipolar

Sebenarnya, sampai saat ini penyebab bipolar belum diketahui dengan pasti. Selain itu, penyebab bipolar juga bisa dipengaruhi karena beberapa faktor. Berikut adalah beberapa penyebab dari bipolar yang paling umum:

1. Lingkungan

Salah satu penyebab dari gangguan bipolar adalah karena faktor lingkungan. Lingkungan menjadi salah satu penyebab dari bipolar seperti korban pelecehan seksual atau kekerasan yang sampai menyebabkan trauma, kematian salah satu orang yang dicintai, perceraian orang tua dan sebagainya.

2. Kelainan Dalam Otak

Terjadinya ketidakseimbangan di bahan kimia tertentu atau neurotransmitter bisa mengganggu sistem tubuh yang mengatur keseimbangan suasana hati termasuk menjadi penyebab bipolar.

3. Faktor Genetik

Penyebab lainnya dari bipolar adalah karena faktor genetik. Jika ada salah satu anggota keluarga yang mengidap gangguan bipolar, maka memiliki risiko lebih besar untuk anggota keluarga yang lain mengalami bipolar.

4. Stres Berat

Mengalami stres yang cukup berat bisa banyak gangguan ketika melakukan aktivitas sehari-hari termasuk bipolar. Seseorang yang mengalami stres berat juga bisa mengalami gangguan pola tidur serta didominasi dengan perasaan sedih serta tidak punya harapan akan suatu hal.

5. Traumatik

Penyebab lain dari gangguan bipolar adalah karena kejadian traumatik di masa lalu. Ada banyak jenis trauma yang bisa dialami seseorang, contohnya seperti kekerasan dalam rumah tangga, kecelakaan yang lumayan parah dan lainnya.

6. Kecanduan Minuman Beralkohol dan Obat-obatan

Obat-obatan serta minuman beralkohol tidak bagus untuk kesehatan apabila dikonsumsi terlalu berlebihan. Ini juga akan berpengaruh pada seseorang yang memiliki bipolar.

Ini disebabkan karena obat-obatan dan minuman beralkohol bisa memperburuk kesehatan mental ditambah lagi keduanya juga bisa memperburuk gangguan bipolar secara terus menerus hingga akhirnya sudah tidak bisa diatasi dengan baik.

Dampak Bipolar

Berikut adalah beberapa dampak dari bipolar yang harus diketahui:

1. Mengisolasi Diri

Semua orang tentunya memiliki kekurangan di dalam diri masing-masing dan ini termasuk juga untuk seseorang yang mengalami gangguan bipolar. Penderita gangguan bipolar umumnya akan mengisolasi diri karena tidak senang dengan segala hal yang ada diskitarnya.

Kurangnya komitmen ketika menjalin hubungan dan lebih sering merasa emosional serta depresi akan membuat penderita bipolar merasa terisolasi. Terutama jika sedang mengalami kegagalan, maka akan muncul perasaan seperti terasing serta ada jarak ketika berinteraksi dengan orang lain.

2. Tidak Bisa Mengontrol Emosi Dengan Baik

Pemahaman pada ego atau emosi merupakan perasaan yang secara sadar yang dikembangkan manusia ketika melakukan interaksi sosial. Ketidakmampuan untuk mengontrol emosi nantinya akan selalu berubah berdasarkan pengalaman serta cara sosialisasi seseorang.

Untuk itu, penderita gangguan bipolar harus bisa memotivasi sikap serta perbuatan yang dibantu dengan perkembangan mentalitas positif dati interaksi sosial tersebut.

Ini harus dilakukan karena penderita bipolar bisa lebih rentan dalam mempunyai pola pikiran yang negatif serta mengalami isolasi diri bahkan sampai hilangnya fungsi sosial dalam dirinya yang bisa memperburuk kondisi dalam hal mengontrol emosi.

3. Ketergantungan Obat

Beberapa jenis obat yang dipakai untuk mengatasi gangguan bipolar cukup banyak dan jenisnya juga berbeda-beda. Ini tergantung dari bagaimana kondisi penderita dengan gejala yang dialami ketika itu, apakah episode manik, hipomanik sampai episode depresi.

Penderita bipolar harus bisa mengetahui apakah mereka butuh pengobatan jangka panjang atau harus dengan pengawasan dokter. Jika tidak punya gejala yang muncul kembali, maka sebaiknya bisa menghentikan konsumsi obat-obatan yang selama ini dikonsumsi.

4. Percobaan Bunuh Diri

Dampak paling fatal dari penderita bipolar adalah risiko bunuh diri yang tinggi khususnya pada episode depresi. Pola pemikiran pada kematian serta upaya bunuh diri menjadi salah satu dampak yang sering terjadi pada penderita bipolar.

Sumber Referensi

  • https://www.alodokter.com/gangguan-bipolar
  • https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/gangguan-bipolar/
  • https://www.gramedia.com/best-seller/bipolar-disorder/

Leave a Comment