Pengertian Budaya : Ciri Ciri, Fungsi, Unsur, Komponen dan Contoh

Budaya merupakan cara hidup yang terus berkembang serta ada di setiap kelompok orang serta diwariskan secara turun temurun ke generasi berikutnya. Budaya terdiri dari berbagai unsur rumit seperti bahasa, politik, agama, bangunan, adat istiadat, pakaian, alat serta karya seni.

Bahasa dan budaya adalah bagian internal manusia yang dianggap sebagai warisan genetik. Pada saat seseorang mencoba untuk berkomunikasi dengan orang dari budaya berbeda dan belajar untuk menyesuaikan perbedaan, maka membuktikan jika orang tersebut mempelajari budaya.

Budaya merupakan gaya hidup holistik dan bersifat abstrak, kompleks serta luas. Ada banyak aspek budaya bantuan yang akan menentikan perilaku komunikatif. Unsur penyebaran sosial budaya serta banyak hal yang berhubungan dengan sosial manusia.

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

1. Menurut E.B TaylorDalam Soekanto

Ia berpendapat jika budaya adalah sesuatu yang kompleks meliputi kesenian, kepercayaan, hukum, moral, adat istiadat dan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota dari masyarakat.

2. Menurut Koentjaraningrat

Ia berpendapat jika budaya berasal dari kata Colere dan Culture yang berarti semua daya serta kegiatan manusia untuk mengolah serta mengubah alam.

3. Menurut Linton

Ia berpendapat jika budaya merupakan keseluruhan sikap serta pola dan pengetahuan yang menjadi kebiasaan, diwariskan serta dimiliki anggota masyarakat tertentu.

4. Menurut KBBI

Budaya merupakan suatu pemikiran, akal budi dan adat istiadat. Jika secara tata bahasa, kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung mengarah ke cara pikir manusia.

5. Effat Al-Syarqawi

Ia berpendapat jika budaya dalam pandangan Islam merupakan khazanah sejarah kelompok masyarakat yang tercermin di kesaksian serta banyak nilai yang mengartikan jika kehidupan harus memiliki makna serta tujuan rohaniah.

Ciri Ciri Budaya

  • Bisa disampaikan ke orang lain, setiap kelompok dan diwariskan dari generasi ke generasi.
  • Memiliki sifat dinamis yang artinya sistem akan berubah sepanjang waktu.
  • Memiliki sifat selektif yang berarti mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara terbatas.
  • Punya unsur budaya yang berhubungan.
  • Etnosentrik yakni menganggap budaya sendiri merupakan budaya terbaik atau beranggapan jika budaya lain merupakan budaya standar.

Fungsi Budaya

Ada beberapa fungsi dari budaya dan berikut beberapa diantaranya:

  • Sebagai batas: Budaya berguna sebagai penentu batas yang berarti menciptakan perbedaan dan keunikan sebuah organisasi sehingga berbeda dengan organisasi lainnya.
  • Sebagai identitas: Budaya bisa memberikan identitas untuk anggota organisasi.
  • Sebagai komitmen: Budaya memberikan fasilitas untuk komitmen pada sesuatu yang lebih besar dibandingkan individu.
  • Sebagai stabilitas: Budaya bisa meningkatkan kemantapan sistem sosial.
  • Sebagai pembentuk sikap serta perilaku dimana budaya berfungsi untuk mekanisme membuat makna dan kendali yang menuntut serta membentuk sikap dan perilaku karyawan.

Unsur Dalam Budaya

Para ahli memiliki beberapa pendapat tentang unsur unsur yang ada dalam budaya. Meski begitu, ada beberapa unsur yang pasti di dalam budaya dan berikut beberapa diantaranya:

1. Unsur Budaya Menurut Melville J. Herkovits

Melville J. Herkovits mengatakan jika budaya mempunyai 4 unsur yang paling pokok, yakni:

2. Unsur Budaya Menurut Bronislaw Malinowski

Bronislaw Malinowski mengatakan jika budaya memiliki 4 unsur yang paling pokok, yakni:

  • Sistem norma sosial sehingga bisa terjadi kerja sama antara anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam di sekelilingnya.
  • Organisasi ekonomi.
  • Alat serta lembaha atau petugas untuk pendidikan dimana keluarga menjadi lembaga pendidikan yang utama.
  • Organisasi kekuatan atau politik.

3. Unsur Budaya Menurut Kluckhohn

Kluckhohn mengatakan jika budaya memiliki 6 unsur yang paling utama dengan sifat universal, yakni:

  • Sistem pengetahuan.
  • Bahasa.
  • Sistem teknologi serta peralatan.
  • Sistem kesenian.
  • Sistem mata pencaharian hdup.
  • Sistem religi.

Wujud Budaya

J.J Hoenigman berpendapat jika budaya dibagi menjadi 3 yakni ide atau realisasi ideal, aktivitas atau action serta artefak atau karya:

1. Ide atau Realisasi Ideal

Bentuk ideal budaya merupakan budaya dalam bentuk kumpulan ide, nilai, gagasan, aturan, norma dan sebagainya yang semuanya abstrak, tidak bisa disentuh dan tidak bisa dirasakan. Wujud budaya ini ada di kepala masing masing manusia. Apabila masyarakat mengungkapkan ide tertulis, maka cara terbaik adalah pada buku karya penulis dan juga esai.

2. Aktivitas atau Action

Kegiatan atau aktivitas merupakan wujud budaya sebagai pola tindakan manusia di dalam masyarakat yang biasa disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia ketika berinteraksi antara yang satu dengan yang lain, melakukan kontak dan bergail dengan orang lain menurut pola tertentu berdasarkan kode etik adat.

3. Artefak atau Karya

Artefak merupakan budaya fisik hasil dari kegiatan, tindakan serta karya semua orang di dalam masyarakat dalam bentuk benda atau yang bisa dilihat, disentuh serta didokumentasikan. Pada realitas kehidupan sosial, artefak atau karya masuk dalam bentuk budaya yang masih berhubungan dengan budaya lainnya.

Contohnya seperti budaya membentuk idealis supaya bisa mengatur serta memberikan instruksi pada tindakan atau aktivitas serta bekerja atau artefak pada manusia.

Komponen Budaya

Dari wujudnya, budaya terdiri dari beberapa komponen atau elemen menurut ahli antropologi Cateora, yakni:

1. Budaya Material

Materi budaya mengacu ke seluruh ciptaan masyarakat yang konkret dan juga nyata. Yang termasuk dalam kebudayaan material adalah temuan penggalian arkeologi, perhiasan, mangkuk tanah liat, senjata dan lain sebagainya. Selain itu, bahan budaya juga mencakup berbagai barang seperti pesawat terbang, televisi, pakaian, stadion olahraga, gedung pencakar langit dan sebagainya.

2. Budaya Non Material

Budaya nonmaterial merupakan ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi satu ke generasi lain. Contohnya seperti cerita rakyat, dongen, menari atau lagu tradisional.

3. Lembaga Sosial

Lembaga sosial memiliki peran penting dalam hal memberikan konteks yang berhubungan dan bisa berkomunikasi di alam masyarakat. Contohnya di kota besar Indonesia dan di beberapa daerah, wanita tidak harus bersekolah tinggi khususnya bekerja di perusahaan atau instansi. Namun di kota besar, wanita bisa memilih untuk menjadi wanita karir.

4. Sistem Kepercayaan

Masyarakat bisa membangun serta mengembangkan sistem kepercayaan atas keyakinan akan sesuatu yang akan mempengaruhi sistem penilaian di masyarakat. Sistem kepercayaan akan berpengaruh pada cara melihat kehidupan, kebiasaan serta kehidupan.

5. Estetika

Berhubungan dengan cerita, seni, dongeng, drama, cerita, tarian dan lainnya terus mengalami perkembangan di masyarakat. Indonesia juga memiliki estetika tersendiri yang harus dipahami dalam segala peran untuk menyampaikan pesan jika seseorang bisa mendapatkan tujuan serta efektif.

Contohnya di beberapa daerah yang membangun bangunan harus menggunakan kelapa kuning serta buah untuk simbol jika setiap daerah berbeda. Namun di kota besar seperti Jakarta, cara ini sudah sangat jaran digunakan.

6. Bahasa

Bahasa merupakan alat penganta ketika berkomunikasi. Bahasa di setiap wilayah, bagian serta negara punya perbedaan yang kompleks. Pada ilmu komunikasi, bahasa adalah komponen komunikasi yang sulit untuk dipahami.

Bahasa sangat unik dan kompleks yang hanya bisa dipahami pemakai bahasa tersebut. Untuk itu, keunikan bahasa harus bisa dipelajari serta dipahami agar bisa berkomunikasi dengan efektif dan baik supaya bisa memperoleh nilai empati serta simpati dari orang lain.

Penyebab Terjadinya Perbedaan Budaya

Ada beberapa penyebab terjadinya perbedaan budaya seperti faktor adat istiadat, faktor agama, faktor lingkungan, faktor kebiasaan dan masih banyak lagi. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Faktor Adat Istiadat

Faktor adat istiadat merupakan nilai yang tidak bersifat universal. Ini artinya tidak untuk setiap kelompok atau masyarakat bisa menerima nilai ini sehingga nilai akan berbeda beda antara setiap daerah. Contohnya seperti adat istiadat masyarakat Bali dengan Jawa yang berbeda.

2. Faktor Agama

Faktor agama merupakan faktor yang sangat bepengaruh pada nilai serta norma. Ini disebabkan karena setiap agama berbeda cara beribadahnya dan pantangannya. Contohnya seperti di agama Islam, alkohol serta daging babi diharamkan, namun untuk agama lain tidak diharamkan

3. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan atau tempat tinggal juga memiliki peran penting untuk pembeda nilai serta normal di setiap tempat atau daerah. Contohnya seperti lingkungan di pasar yang berbeda dengan lingkungan perumahan. Jika di pasar kemungkinan besar akan ada preman, namun di kompleks biasanya tidak.

4. Faktor Kebiasaan

Perbedaan budaya juga bisa terjadi karena faktor kebiasaan. Contohnya seperti orang yang ada di pesantren sudah terbiasa membaca Al-Quran dan salat. Namun untuk orang yang ada diluar pesantren belum tentu terbiasa melakukan kedua kegiatan tersebut.

5. Faktor Tradisi

Faktor tradisi juga bisa menyebabkan perbedaan budaya terjadi. Budaya di kelompok atau masyarakat tentunya akan berbeda beda sehingga norma dan nilai yang terkandung didalamnya juga berbeda.

6. Faktor Suku

Suku yang ada di Indonesia sangat beragam seperti Minang, Jawa, Sunda dan masih banyak lagi. Masing-masing suku tersebut punya nilai serta norma yang berlainan. Contohnya seperti di Jawa Barat saat pernikahan, maka yang melamar adalah dari calon pria. Namun untuk wilayah Sumatra Barat, maka yang melamar untuk pernikahan adalah calon pengantin wanita.

Penyebab Keanekaragaman Budaya

Budaya sebenarnya merupakan pola pikir dari manusia. Budaya adalah sebuah tindakan, gagasan dan hasil karya di kehidupan masyarakat. Ada banyak budaya di dunia khususnya di Indonesia.

Untuk itulah, budaya di wilayah Indonesia juga sangat beragam dan berbeda dengan wilayah lainnya. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan keanekaragaman budaya terjadi. Contohnya seperti suku Jawa memiliki bahasa yang beragam meski sama-sama menggunakan bahasa Jawa.

Inilah salah satu faktor yang bisa menyebabkan keanekaragaman budaya terjadi. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan keanekaragaman budaya bisa terjadi:

1. Tempat Tinggal

Penyebab pertama dari terjadinya keanekaragaman budaya adalah karena faktor tempat tinggal. Dimana seseorang tinggal, maka juga akan mempengaruhi budaya yang dijalani. Contohnya orang yang tinggal di area pantai, maka mata pencahariannya tidak mungkin petani teh sebab tidak sesuai dengan tempat tinggalnya.

2. Pengaruh dari Luar

Penyebab dari keanekaragaman budaya selanjutnya adalah karena pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar sendiri juga tidak terbatas. Misalnya saja daerah Jawa Tengah yang terpengaruh dengan Jawa Timur, maka sudah bisa dikatakan mendapat pengaruh dari luar.

Selain dari luar daerah, pengaruh dari luar yang dimaksud juga bisa terjadi dari luar negeri. Contohnya masyarakat Indonesia Timur yang lebih banyak menganut agama Kristen, sedangkan bagian barat lebih banyak menganut agama Islam akibat pengaruh dari luar.

3. Iklim

Iklim juga bisa mempengaruhi budaya yang dijalani suatu masyarakat. Suhu serta hawa di suatu lingkungan nantinya bisa menjadi penentu apa saja yang akan dilakukan masyarakat pada daerah tersebut.

Contohnya orang yang tinggal di Eropa dengan udara dingin, maka butuh sesuatu untuk menghangatkan tubuh seperti minum minuman beralkohol. Sementara di Indonesia, hal ini dilarang sebab Indonesia beriklim tropis dan udaranya tidak terlalu dingin bahkan lebih sering panas. Untuk itu, alkohol tidak butuh dikonsumsi di wilayah Indonesia.

4. Turunan Nenek Moyang

Turunan dari nenek moyang juga menjadi salah satu penyebab dari keanekaragaman budaya. Contohnya bahasa Jawa sangat beragam meski sama-sama berbahasa Jawa. Ini disebabkan karena keturunan nenek moyang yang hidup sebelumnya.

Mereka semua berkomunikasi memakai berbagai bahasa tersebut. Dengan begitu, bahasa yang digunakan juga berbeda-beda dari generasi ke generasi meski biasanya tingkat kekentalan bahasa semakin berkurang.

5. Jarak Serta Lingkungan

Ketika ada jarak serta lingkungan yang berbeda, maka keanekaragaman budaya juga akan terjadi. Contohnya seperti budaya daerah Sumatera Utara akan berbeda dengan daerah Jawa Timur. Bahkan, hal ini juga bisa saja terjadi dalam satu rumah seperti adik dan kakak yang tidur di kamar berbeda.

6. Kepercayaan

Faktor yang mempengaruhi budaya berikutnya adalah kepercayaan. Contohnya seperti masyarakat Bali lebih banyak menganut agama Hindu, sementara di Medan lebih banyak menganut agama Kristen. Dengan begitu, ritual serta upacara keagamaan yang dilakukan di setiap daerah tersebut juga akan berbeda beda yang dipengaruhi dengan kepercayaannya.

Contoh Budaya

Sebenarnya, contoh budaya bisa sangat banyak ditemui termasuk di daerah Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh budaya yang ada di Indonesia yang penting untuk diketahui:

1. Batik

Batik merupakan jenis kerajinan dengan nilai seni yang tinggi dan sudah menjadi bagian budaya Indonesia sejak lama khususnya di area Jawa. Perempuan Jawa, dulu menjadikan kegiatan membatik sebagai mata pencaharian. Membatik juga dulu merupakan pekerjaan yang eksklusif hingga akhirnya dibuat Batik Cap yang membuat pria juga bisa menggeluti bidang ini.

Meski begitu, ada beberapa pengecualian untuk membatik seperti batik pesisir yang punya garis maskulin seperti yang dapat terlihat di corak Mega Mendung. Ini disebabkan karena di beberapa daerah pesisir, pekerjaan membatik merupakan pekerjaan yang lazim untuk pria.

Pada awalnya, tradisi membatik adalah tradisi turun temurun. Bahkan hingga sekarang, ada beberapa motif batik tradisional yang hanya dikenakan keluarga Keraton Yogyakarta serta Surakarta.

2. Upcara Tabuik Sumatera Barat

Contoh budaya selanjutnya adalah upacara Tabuik Sumatera Barat. Kata “Tabut” sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti mengarak. Upacara Tabuik adalah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat yang dilakukan turun temurun. Upacara ini digelar pada hari Asura, tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam.

Dulu dikatakan jika tabuik dibawa penganut Syiah dari Timur Tengah ke Pariaman sebagai peringatan perang Karbala. Upacara tersebut juga dijadikan simbol serta bentuk ekspresi rasa duka mendalam serta hormat umat Islam di Pariaman pada cucu Nabi Muhammad SAW.

Karena meriah serta unik ketika digelar, maka Pemda setempat memasukkan upacara Tabuik ini ke agenda wisata Sumatera Barat dan akan digelar setiap tahunnya. 2 minggu menjelang pelaksanaan, warga Pariaman akan disibukkan dengan persiapan. Mereka akan membuat penganan khas dan tentunya tabuik. Selain itu, warga juga akan melakukan ritual khusus yaitu puasa.

3. Makepung

Contoh budaya berikutnya adalah Makepung yakni balap kerbau khas masyarakat Bali namun tidak sama seperti karapan sapi dari Madura. Ini merrupakan tradisi lomba pacu kerbau yang sudah lama ada di Bali terutama Kabupaten Jembrana.

Pada awalnya, tradisi ini hanya berupa permainan petani di sela membajak sawah pada musim panen. Mereka akan saling beradu cepat untuk memacu kerbau yang sudah dikaitkan ke gerobak dan dikendalikan joki.

Sumber Referensi

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-budaya/
https://saintif.com/budaya-adalah/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-budaya.html
https://www.gurupendidikan.co.id/budaya/
https://www.studiobelajar.com/kebudayaan/

Leave a Comment