Pengertian Dialog – Jenis, Syarat, Manfaat dan Unsur

Secara etimologis, dialog diambil dari bahasa Yunani yakni διά yang berarti jalan batu, dia atau cara serta λόγος yang berarti kata atau logos. Dengan begitu, bisa diartikan dialog merupakan cara manusia untuk memakai kata.

Pengertian Dialog

Dialog adalah percakapan timbal balik yang terjadi antara dua orang atau lebih. Jika diskusi memiliki arti menuju suatu tujuan tertentu, mencapai persetujuan, memecahkan persoalan atau memenangkan opini seseorang.

Sedangkan dialog bukan suatu teknik untuk memecahkan persoalan atau sarana resolusi konflik. Dialog merupakan literatur serta teaterikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua ornang atau bahkan lebih.

Sejarah dialog sendiri berasal dari narasi, filosofi serta lambang dedikasi yang bisa ditemukan pada literatur Yunani Kuni serta literatur India terutama seni kuni yakni retorika.

Dialog merupakan proses komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih. Di dalam dialog, makna harus dipertimbangkan supaya bisa memenuhi kaidah semantis serta pragmantis.

Dialog bukan bentuk transaksi tawar menawar akan sesuatu untuk memperoleh kesepakatan. Dialog juga bukan konfrontasi di mana pihak satu akan mempersoalkan sesuatu dan pihak lainnya memberi pertanggungjawaban.

Jenis Dialog

1. Prolog

Prolog merupakan istilah lain untuk kalimat pembuka. Prolog merupakan bagian pengantar cerita atau naskah drama yang dipakai untuk memberi gambaran umum suatu cerita.

2. Epilog

Epilog adalah kalimat penutup dari sebuah naskah atau cerita drama. Epilog umumnya berisi kesimpulan serta pesan yang bisa didapat dari cerita drama.

3. Monolog

Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan diri sendiri. Fungsinya adalah untuk menegaskan keinginan atau harapan dari tokoh pada suatu hal.

4. Dialog

Dialog adalah percakapan yang dilakukan 2 orang atau lebih dengan maksud tertentu. Dalam menulis fiksi, dialog memiliki banyak kegunaan. Sementara untuk menggambarkan percakapan tokoh, dialog juga bisa menampilkan karakter dari setiap tokoh.

Aturan Dasar Dialog

  • Bersikap terbuka serta menunda penghakiman yakni tidak menyalahkan sudut pandang lawan dalam dialog.
  • Memisahkan proses dialog dari proses mengambil keputusan. Ini disebabkan karena dialog lebih mengutamakan pengambilan keputusan, negosiasi atau tindakan.
  • Berbicara atas nama diri sendiri, tidak menjadi wakil orang lain serta memperlakukan orang lain dengan seimbang dan setara.
  • Mendengarkan orang lain denga empati sehingga orang lain bisa mengetahui jika diperhatikan.
  • Mencari persamaan yakni wilayah poin yang juga disetujui diri sendiri.
  • Mencari asumsi tersembunyi kemudian dikemukakan dengan bijak khususnya jika ada di dalam diri sendiri.

Aturan dasar dari dialog ini bisa dikategorikan kembali menjadi tiga kelompok besar aktivitas, yakni:

1. Menahan Diri

Menahan diri harus dilakukan selama judgement, mengambil keputusan sepihak atau mempermasalahkan status. Semua yang ada di kepala harus dilupakan untuk sementara waktu sehingga bisa membuka kemungkinan munculnya banyak hal yang sebelumnya belum diketahui.

Dengan begitu, anda nantinya bisa memahami sudut pandang orang lain. Anda juga harus bisa melupakan status untuk sementara. Ini disebabkan karena orang lain akan berusaha untuk melihat konsekuensi berdasarkan status yang anda miliki.

2. Mendengarkan

Mendengarkan merupakan cara untuk mencari tahu pemahaman di belakang seluruh posisi serta perspektif yang berbeda. Anda harus bisa mendengarkan dengan aktif serta mengonfirmasu semua hal yang kurang dipahami.

Mendengarkan harus dilakukan tanpa formulasi respon karena memang hal tersebut ang akan terjadi dalam negosiasi atau debat.

Meyakinkan perspektif diri sendiri tidak perlu dilakukan. Hal yang perlu dilakukan adalah menunjukkan jika bisa menjadi pendengar yang baik serta memiliki perhatian. Dengan begitu, lawan dialog bisa merasa nyaman dan terbuka.

3. Menemukan

Di dalam dialog harus bisa menemukan serta mengklarifikasi apa yang didengar serta meyakinkan diri sendiri jika sudah mengerti. Berbagai asumsi yang tersembunyi juga harus bisa ditemukan.

Asumsi tersembunyi sendiri umumnya berakar ke ketidakpahaman serta ketidakpercayaan. Dengan begitu, asumsi tidak lagi tersembunyi dan akan memperbaiki tingkat penghargaan serta pengertian dan mengarah ke banyak kemungkinan baru yang lebih baik.

Cara Menyusun Dialog

  • Menentukan tema yang mau dibicarakan.
  • Menentukan tokoh yang ikut terlibat di dalam dialog tersebut.
  • Menentukan posisi atau peran setiap tokoh.
  • Membuat inti atau garis besar materi mengenai pembicaraan.
  • Menyusun dialog atas dasar garis besar dari pembicaraan tersebut.
  • Memperlihatkan kaidah dari penulisan dialog dengan baik dan benar.

Syarat Dialog

Agar dialog bisa memberikan hasil sesuai keinginan, maka harus ada beberapa persyaratan yang terpenuhi, seperti:

  • Mengerti dengan baik akan maksud, makna serta tujuan dialog dan harus mengandung percakapan untuk melaksanakan dialog.
  • Mengandung pengetahuan serta pendidikan tentang topik yang akan dijadikan bahan dialog.
  • Mengandung tujuan yang baik untuk mencari kebenaran di dalam dialog. Untuk itu, ketika mendengarkan dialog sebaiknya dilakukan dengan sikap terbuka, tidak berprasangka serta tidak memihak.
  • Menciptakan suasana damai serta tenang, jauh dari emosi serta tidak merasa paling hebat. Dalam dialog harus bisa menyampaikan gagasan secara baik, jelas serta bersamangat namun dengan nada yang bijak dan tidak emosi.
  • Di dalam keseluruhan dialog hrus bisa bersikap jujur, tulus, tidak manipulatif serta tidak mencari kelemahan dan kekurangan rekan dialog.
  • Dialog bisa dipakai untuk cara langsung membahas hal atau dijadikan pendahuluan untuk pembahasan materi berat serta sulit.

Manfaat Dialog

Dialog yang dilakukan secara baik serta diikuti beberapa orang yang sudah memenuhi syarat nantinya bisa memberikan banyak hasil yang bermanfaat, seperti:

  • Untuk tingkat pribadi, dialog bisa meningkatkan sikap saling memahami serta menerima dan mengembangkan kebersamaan serta hidup damai yang saling menghormati dan saling percaya.
  • Di lingkungkan kerja, dialog bisa membantu kelancaraan pelaksanaan, perencanaan serta evaluasi kerja.
  • Di dalam lingkungan masyarakat, dialog bisa dijadikan sarana untuk saling memahami, menerima serta bekerja sama antar banyak kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang pendidikan, budaya, ideologi, tingkat ekonomi, agama serta kepercayaan.
  • Dalam lingkungan kehidupan bangsa, dialog bisa membantu untuk memecahkan masalah nasional, merencanakan serta melaksanakan pembangunan bangsa sekaligus mengambil arah hidup bangsa ke masa depan.

Unsur Dialog

Di dalam kegiatan dialog, ada beberapa unsur pembangun khususnya di dalam dialog interaktif. Berikut adalah beberapa unsur dari dialog interaktif tersebut:

  • What: Apa tema yang mau atau sedang dibicarakan.
  • Who: Siapa saja orang yang akan terlibat di dalam dialog tersebut.
  • When: Kapan dialog tersebut akan dilakukan.
  • Where: Di mana dialog tersebut akan dilakukan.
  • Why: Kenapa dialog tersebut dilakukan.
  • How: Bagaiaman jalan serta hasil dari dialog tersebut.

Selain itu, ada beberapa hal penting lain yang juga harus diperhatikan pada saat sedang melakukan dialog interaktif, seperti:

  • Tema dialog: Topik utama yang nantinya akan dibahas dalam percakapan atau dialog tersebut.
  • Narasumber: Pihak yang memahami tentang topik yang akan dibahas di dalam dialog.
  • Pendapat narasumber: Informasi serta opini yang akan disampaikan oleh narasumber berhubungan dengan topik yang dibahas di dalam dialog atau percakapan.
  • Kesimpulan dialog: Hasil akhir dari sebuah percakapan yang diambil dari ide penting yang ada di dalam dialog.
Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Dialog
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-dialog.html
https://pengajar.co.id/dialog-adalah/
https://sepositif.com/pengertian-dialog-adalah-arti-ciri-manfaat-aturan-dan-cara-menyusun-dialog/

Leave a Comment