Pengertian Erosi – Dampak, Jenis, Faktor dan Pencegahan

Erosi merupakan perubahan bentuk tanah atau batuan yang disebabkan karena kekuatan angin, air, es, pengaruh gaya berat atau organisme hidup. Erosi tidak terkendali bisa menyebabkan kerugian untuk manusia serta ekosistem.

Pengertian Erosi

Erosi atau biasa disebut dengan pengikisan tanah merupakan proses penghanyutan tanah akibat kekuatan angin atau air.

Erosi yang tidak terkendali bisa menyebabkan kerugian untuk manusia serta ekosistem. Pengikisan atau erosi merupakan proses penhanyutan yang dilakukan tanah karena kekuatan angin atau air.

Erosi bisa terjadi karena ulah manusia atau secara alami. Salah satu penyebab erosi karena ulah manusia adalah erosi tanah yang terjadi di lereng karena penggundulan hutan.

Proses erosi sendiri melibatkan tiga peristiwa yang terjadi yakni pengelupasan, pengangkutan serta pengendapan. Ketika alam masih berjalan dengan seimbang, maka erosi secara alami tidak sampai menyebabkan bencana kecuali untuk kasus yang ekstrem.

Ini disebabkan karena partikel tanah yang terbawa seimbang dengan banyak tanah yang terbentuk. Ini berbeda ketika manusia mulai merusak alam yang membuat erosi terjadi semakin cepat.

Lapisan tanah semakin tipis dan menyebabkan lebih banyak lapisan tanah yang terbawa bersama air. Erosi sendiri tidak hanya bisa menyebabkan penipisan lahan tanah namun juga menurunkan tingkat kesuburan tanah.

Dampak Erosi

Dampak erosi adalah semakin menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas yang mengakibatkan kemampuan lahan menurun atau degradasi lahan.

Dampak lainnya dari erosi adalah kemampuan tanah untuk menyerap air jadi menurun atau infiltrasi. Menurunnya kemampuan lahan menyerap air ke lapisan tanah nantinya bisa meningkatkan limpasan air permukaan sehingga timbul banjir di sungai.

Butiran tanah yang terangkut aliran permukaan nantinya akan mengendap di dasar sungai atau sedimentasi. Kemudian, karena sedimentasi tersebut tinggi, maka menyebabkan pendangkalan sungai yang berpengaruh pada kelancaran pelayaran.

Erosi dalam jumlah tertentu sebetulnya adalah kejadian alami dan bagus untuk ekosistem. Contohnya kerikil secara berkala akan turun ke elevasi yang lebih rendah lewat angkutan air.

Namun jika erosi yang terjadi terlalu berlebihan, maka bisa mengakibatkan masalah seperti sedimentasi, kerusakan ekosistem serta hilangnya air secara serentak.

Jenis-jenis Erosi

1. Erosi karena Air

Erosi yang terjadi karena air terdiri dari beberapa bentuk, yakni:

  • Splash erosion: Erosi karena butiran hujan yang jatuh ke tanah. Benturan dari butiran air hujan tersebut membuat partikel tanah yang halus terlempar dan terlepas ke udara.
  • Sheet erosion: Jenis erosi ini terjadi karena air yang jatuh serta mengalir pada permukaan tanah secara merata. Ini menyebabkan partikel tanah hilang merata di permukaan tanah.
  • Riil erosion: Erosi yang disebabkan karena aliran air pada permukaan dengan membentuk alur kecil kedalaman beberapa senti meter. Erosi ini terjadi di permukaan tanah yang landai serta daya tahan seragam dengan erosi.
  • Gully erosion: Ini merupakan erosi yang disebabkan karena air mengalir pada permukaan tanah miring atau pada lereng bukit yang membentuk alir dalam serta lebar sampai beberapa meter.
  • Valley erosion: Erosi karena air yang mengalir pada area perbukitan yang membentuk lereng atau lembah sungai. Alur atau lembah akan berbentuk huruf V yang dominan berbentuk vertikal.
  • Stream erosion: Erosi akibat air dalam bentuk aliran sungai. Lembah sungai akan berbentuk seperti huruf U. Jika erosi yang terjadi semakin ke hilir, maka akan semakin dominan serta bisa membentuk aliran sungai bermeander.

 2. Erosi Karena Gelombang

Erosi karena gelombang merupakan erosi yang terjadi karena gelombang laut memukul pantai. Erosi karena gelombang ini bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

  • Erosi karena pukulan gelombang memukul tebing pantai. Pukulan dari gelombang mengakibatkan batuan menjadi pecah berkeping-keping.
  • Abrasi atau corrasi karena material yang diangkut gelombang pada saat memukul tebing pantai.

3. Erosi karena Angin

Erosi karena angin terjadi ketika angin sedang bertiup. Ketika erosi sedang terjadi pada area tidak bervegetasi seperti di pesisir atau gurun. Erosi karena angin bisa dibedakan menjadi beberapa jenis yakni:

  • Deflasi: Erosi yang terjadi karena angin yang sedang bertiup dan mengakibatkan material halus terlepas dan terangkat.
  • Abrasi: Erosi yang disebabkan karena material halus yang dibawa angin ketika menerpa batuan.

4. Erosi karena Es

Erosi karena es bisa terjadi karena gerakan massa es dalam bentuk gletser. Gletser nantinya bisa mengakibatkan abrasi atau menggerus karena material yang terbawa.

5. Erosi karena Gravitasi

Sedimen atau batuan yang bergerak pada kemiringannya adalalah proses erosi yang terjadi karena gaya berat massa. Pada saat massa sedang bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah, maka bisa terjadi pembuangan massa.

Ketika proses erosi terjadi, maka pembuangan massa punya peran penting sebab arus air bisa memindahkan material ke tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembuangan massa tersebut akan terjadi terus menerus secara perlahan atau tiba-tiba sehingga bisa menyebabkan longsor.

6. Erosi karena Organisme

Erosi juga bisa terjadi karena aktivitas organisme yang melakukan pemboran, penghancuran atau penggerusan pada batuan. Erosi seperti ini dinamakan dengan bioerosion.

Faktor Penyebab Erosi

  • Iklim: Faktor penyebab pertama dari erosi adalah karena iklim yang bisa menentukan indeksi erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yakni curah hujan bisa berpengaruh pada laju erosifitas secara terus menerus menyesuaikan dengan intensitas hujan yang terjadi.
  • Tanah: Tanah dengan sifatnya bisa menentukan besar kecilnya laju pengikisan atau erosi yang dinyatakan sebagai faktor erodibilitas.
  • Topografi: Kemampuan tanah terbawa air erosi yang dipengaruhi topografi sebuah wilayah. Kondisi wilayah yang bisa menghanyutkan tanah sebagai sedimen secara cepat merupakan wilayah dengan kemiringan lereng besar.
  • Manusia: Manusia berperan pada penyebab erosi terjadi lebih cepat atau menekan laju erosi.

Pencegahan Erosi

Pencegahan erosi bisa dilakukan dengan cara pengolahan tanah yang dinamakan konservasi tanah. Untuk mengetahui cara konservasi tanah, maka beberapa faktor yang beperngaruh pada terjadinya erosi dan perannya harus diketahui dengan baik.

Faktor iklim khususnya curah hujan bisa mengakibatkan erosi. Curah hujan yang tinggi karena intensitas lama sangat berpotensi menyebabkan erosi.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan faktor ini adalah dengan membuat saluran air hujan sehingga bisa dimanfaatkan untuk irigasi. Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan, seperti:

  • Pengolahan tanah: Area tanah yang diolah dengan cara menanam pohon dengan teratur untuk mengurangi erosi.
  • Memasang tembok batu rangka besi: Dengan membuat tembok batu memakai rangka besi sehingga erosi yang terjadi di tepi sungai bisa dikurangi.
  • Reboisasi: Menanam kembali beberapa area hutan yang gundul.
  • Membuat terasering atau teras bertingkat-tingkat pada lereng gunung atau tanah yang miring.
  • Melakukan tumpang sari yakni menanam secara selang seling di waktu panen yang berbeda.
  • Melakukan counter plowing yakni pembajakan searah dengan kontur.
  • Pembuatan pemecah angin serta gelombang seperti menanam pohon.
  • Menanami hutan bakau pada tepi pantai.
  • Membangun bangunan untuk memecah ombak di pantai yang memiliki tebing curam.
Sumber Referensi

https://tirto.id/apa-itu-erosi-definisi-penyebab-dampak-macam-macam-jenisnya-f8FF
https://id.wikipedia.org/wiki/Erosi
https://rimbakita.com/erosi/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-erosi/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-erosi-penyebab-dampak-proses-jenis-jenis-erosi.html

Leave a Comment