Pengertian Etimologi : Sejarah, Implementasi, Tujuan, Konsep dan Unsur

Etimologi adalah cabang ilmu liguistik yang mempelajari tentang asal usul kata. Kata etimologi diambil dari bahasa Belanda yakni etymologie yang berakar dari bahasa Yunani yakni étymos yang berarti sebuah kata dan lògos yang berarti ilmu.

Selain itu, beberapa kata juga diambil dari bahasa lain yang kemungkinan dalam bentuk telah diubah yakni etimon. Dari naskah tua dan perbandingan bahasa lain, etimologi kemudian coba untuk merekonstruksi asal dari suatu kata ketika memasuki suatu bahasa, bagaimana artinya serta bentuk kata dan dari sumber apa kata tersebut diubah.

Etimologi Bahasa Indonesia

Sebagai bentuk suatu bahasa, bahasa Indonesia berasal dari rumpun Melayu yakni salah satu bagian Austronesia. Meski begitu, kosakatanya sekarang ini meliputi kata-kata dari banyak bahasa.

Akar bahasa Melayu dan Austrensia dapat dilihat pada kesamaan sebutan untuk angka. Dalam bahasa Indonesia yakni dua dan dalam bahasa Tagalog dalawa. Sedangkan tiga yakni telu untuk bahasa Jawa Bali, tilu bahasa Sunda, tello’ bahasa Madura dan tatlo bahasa Filipina.

Sedangkan telinga dalam disebut dengan tainga dalam bahasa Filipina dan hidung dalam bahasa Filipina disebut dengan ilong. Meski perubahan tersebut sudah memakai banyak unsur gramatikal seperti sistem morfologi di dalam bahasa Jawa dan bahasa Filipina, namun masih ada infiks dan dalam bahasa Indonesia sudah disederhanakan.

Ini terlihat dari sistem morfologi yakni dalam bahasa Jawa serta Bahasa Filipina yakni Tagalog yang masih mempunyai infiks. Sementara pada bahasa Indonesia telah disempurnakan.

Berbagai unsur dalam kosa kata juga banyak diambil dari bahasa Belanda, Sansekert, Arab serta Spanyol. Contohnya seperti saya berasal dari Sansekerta. Sementara awak yakni Minang berakar dari Austronesia.

Di dalam bidang agama sendiri, ada ratuan kata yang diambil dari bahasa Arab. Namun sebelumnya, bahasa Sansekerta sudah memasukkan banyak kata ke dalam bahasa Indonesia, khususnya bahasa Jawa.

Contohnya kusuma yang berarti bunga, wijaya yang berarti yang menang, kota yang berarti benteng dan lain sebagainya. Bahasa Indonesia sudah terbukti bisa mengakomodasi berbagai kata dari banyak bahasa seperti Inggris, Belanda, Arab, Spanyol, Latin, Sansekerta, Yunani, Tionghoa dan lain sebagainya.

Sejarah Etimologi

Di abad ke-17 ketika Belanda sedang menjajah Indonesia, negara tersebut juga ikut membawa bahasanya. Penguasa berbicara memakai bahasa Belanda, sedangkan petani memakai bahasa Melayu, Jawa dan juga bahasa daerah lain.

Ini yang menyebabkan banyak data tersebar dan saling berpasangan dalam bahasa Belanda dan Indonesia. Contohnya kata polisi hampir serupa dengan bahasa Belanda yakni Politie. Selanjutnya handuk dalam bahasa Belanda disebut dengan handdoek yang berarti lap tangan.

Sesudah Belanda diusir keluar dari Indonesia, maka banyak penyebutan bahasa Belanda yang terus terbawa seperti kwalitet yang diubah menjadi kualitas.

Ide Dasar di Dalam Etimologi

Kata ini umumnya dimulai dalam bentuk yang lebih lama dan mungkin lebih rumit yang kemudian disederhanakan dan lebih pendek. Contohnya mesa yakni kerbau yang dalam bahasa Jawa Krama berasal dari bahasa Sansekerta Mahisa.

Berbeda dengan beberapa item di atas, kata pendek bisa diperpanjang dengan penambahan akhiran di kata. Contohnya kata berasal dari dokter untuk ++a.

Kata slang atau tidak resmi bisa diterima sebagai bahasa resmi. Terkadang sebaliknya yakni benar dimana kata resmi menjadi gaul. Kata-kata kasar atau kotor bisa menjadi eufemisme dan eufemisme juga dapat menjadi kasar.

Sedangkan untuk kata tabu bisa dihindari dan menghilang yang sering diganti dengan pengandaian kata atau eufemisme. Untuk kata yang bisa dikombinasikan menjadi kata portmanteau seperti kepolisian yakni gabungan dari polisi daerah.

Bunyi dalam sebuah kata bisa didisimilasikan. Contohnya seperti laporan yang berasal dari rapport dalam bahasa Belanda, namun bunyi r telah diganti menjadi l untuk membedakan antara bunyi tersebut dari r nomor dua.

Beberapa kata bisa dimulai sebagai akronim seperti SIM yakni Surat Izin Mengemudi.

Implementasi Etimologi

Etimologi populer atau etimologi rakyat berarti etimologi palsu yang diciptakan masyarakat sebab etimologi tersebut diduga kemungkinan benar meskin sebenarnya keliru.

Sedangkan untuk bahasa pemrograman Java dan JavaScript menurut etimologi populer berasal dari aksara jawa yakni Javanese script atau pulau meski sebenarnya berasal dari slang populer berbahasa Inggris yakni Java berarti kopi.

Implementasi lainnya adalah pedagang kaki lima. Ada yang memakai istilah PKL yang merujuk pada gerobak berjumlah kaki lima yakni 2 kaki pedagang serta 3 kaki gerobak.

Namun sebenarnya, istilah tersebut merujuk ke pedagng yang berjualan di trotoar yang panjangnya sudah ditentukan pemerintah kolonoial Hindia Belanda yakni selebar lima kaki. Biasanya, kata dimulai dalam bentuk yang lebih panjang dan kemungkinan juga lebih sulit.

Tujuan Etimologi

Etimologi bertujuan untuk merekonstruksi informasi tentang bahasa yang telah ada sehingga memungkinkan informasi bisa diperoleh langsung tentang bahasa tersebut agar bisa diketahui.

Contohnya seperti mempelajari bahasa kuno. Dengan akar bahasa kuno yang sudah diketahui dan bisa ditelusuri jauh ke belakang ke asal usul bahasa tersebut.

Konsep Etimologi

Etimologi atau asal usul kata adalah salah satu aspek yang penting di dalam sebuah kamus. Umumnya, kamus ekabahasa pemasukan unsure etimologi kadangkala bukanlah sebuah keharusan.

Hal tersebut berlaku demikian karena menelusuri serapan bahasa asing atau bahasa serumpun di dalam bahasa asli. Bagaimana pun, unsur etimologi merupakan unsur kamus yang memiliki kendudukan penting di dalam kamus.

Penyusun kamus memasukkan sebanyak mungkin unsur etimologi untuk berbagai kata yang bisa ditelusuri perkembangannya dan ini bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Ada 3 hambatan tentang konsep etomologi. Pertama adalah perubahan struktur sehingga sulit dicari identifikasinya. Kedua adalah pemakaiannya sangat banyak sehingga tidak dirasakan lagi sebuah serapan pasti. Sedangkan yang terakhir adalah bentuk kata atau unsur serapan wujud 2 bahasa yang berbeda.

Apabila diperhatikan dalam kamus, keterangan etimologi tidak diberi keterangan yang lengkap namun hanya untuk menyatakan bahasa sumberdai perkataan yang sudah masuk ke perbendaharaan kata bahasa Melayu.

Unsur Etimologi

Unsur etimologi dalam bidang perkamusan punya kedudukan yang penting. Perancang kamus punya pendirian untuk memasukkan sebanyak mungkin unsur etimologi supaya berbagai kata perkembangannya bisa diperhatikan.

Namun untuk melakukan hal ini juga terdapat rintangan. Setidaknya, ada 3 rintangan terbesar untuk memasukkan unsue etimologi, seperti:

  • Banyak mengalami perubahan struktur sehingga sulit untuk dicari dan dikenali.
  • Pemakaian dalam skala lumayan besar sehingga dirasa tidak lagi yakin apakah unsur serapan atau bukan.
  • Bentuk kata atau unsur serapan dalam 2 bahasa yang tidak sama serta jamak.

Apabila dilihat dari kamus dewan, keterangan etimologi tidak ditambahkan dengan keteranangan yang jelas. Namun hanya sekedar untuk menyatakan bahasa sumber dari perkataan yang sudah meresap masuk ke dalam hitungan kata dari bahasa Melayu.

Hal ini tidak berbeda dengan bahasa serumpun atau dari bahasa luar. Di kamus umum bahasa indonesia, unsur etimologi merujuk ke berbagai bahasa yang dipakai orang Indonesia sepenuhnya. Hal ini sama seperti bahasa serumpun atau bahasa dari luar.

Sumber Referensi

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-etimologi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Etimologi

Leave a Comment