Pengertian Etos Kerja – Fungsi, Ciri, Perilaku dan Contoh

Etos kerja diambil dari bahasa Yunani yang berarti kepribadian, sikap, watak, karakter dan keyakinan akan sesuatu. Ini adalah sikap yang tidak dimiliki seseorang namun juga oleh masyarakat dan kelompok.

Pengertian Etos Kerja

Jika dilihat secara terminologis, kata etos sudah mengalami perubahan makna yang meluas dan dipakai dalam 3 pengertian yang berbeda. Pengertian tersebut adalah aturan umum atau cara hidup, tatanan aturan perilaku serta penyelidikan tentang jalan hidup serta seperangkat aturan tingkah laku.

Sedangkan dalam pengertian lain, etos bisa diartikan kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat tinggi untuk mendapatkan cita-cita yang positif.

Bisa disimpulkan jika etos adalah watak atau karakter seseorang atau kelompok berbentuk kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat tinggi untuk mewujudkan cita-cita.

Etos kerja merupakan refleksi sikap hidup yang mendasar sehingga pada dasarnya merupakan cerminan dari pandangan hidup yang berorientasi pada nilai yang berdimensi transenden.

Pengertian Etos Kerja Menurut Para Ahli

1. Menurut Gregory

Etos kerja merupakan bagian yang harus menjadi perhatian dalam keberhasilan perusahaan. Perusahaan terkenal dan besar sudah membuktikan jika etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak dari keberhasilan perusahaan yang dimilikinya.

2. Menurut Siregar

Etos kerja seseorang sangat berhubungan dengan perilaku, kepribadian serta karakter yang dimiliki. Semua orang punya internal being yang merumuskan siapa dirinya. Internal being nantinya akan menetapkan respon atau reaksi pada tuntutan eksternal.

Sedangkan respon internal being pada tuntutan eksternal dunia kerja akan menetapkan etos kerja seseorang.

3. Menurut Khasanah

Etos diambil dari bahasa Yunani yang berarti cara hidup, karakter, kebiasaan, motivasi atau tujuan moral seseorang dan cara pandang dunianya yakni gambaran, cara bertindak atau gagasan yang paling komprehensif tentang tatanan.

Dengan kata lain, etos merupakan aspek evaluatif sebagai sikap mendasar pada diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya.

4. Menurut Geertz

Ia berpendapat jika etos merupakan sikap mendasar pada diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap yang dimaksud disini digambarkan sebagai prinsip setiap orang yang telah menjadi keyakinannya saat mengambil keputusan.

5. Menurut Usman Pelly

Ia berpendapat jika etos kerja merupakan sikap yang timbul atas kehendak serta kesadaran sendiri yang didasari sistem orientasi nilai budaya pada kerja.

Bisa dilihat dari pernyataan tersebut jika etos kerja punya dasar nilai budaya yang membentuk etos kerja setiap pribadi.

Fungsi Etos Kerja

Ada beberapa fungsi dari etos kerja dan berikut diantaranya:

1. Menciptakan Suasana Kerja yang Lebih Nyaman

Pada saat lingkungan kerja sudah membudayakan etos kerja yang tinggi, maka bisa dipastikan semua yang terlibat pada lingkungan kerja tersebut akan memberi tanggung jawab yang baik.

Semua tugas serta pekerjaan yang dilakukan juga bisa dipastikan tepat waktu. Dengan begitu, pada saat semua sudah melakukan pekerjaannya tepat waktu dan sesuai target, maka suasana kerja akan terasa jauh lebih nyaman.

2. Menciptakan Kekompakkan Ketika Bekerja

Jika satu orang memiliki etos kerja sementara yang lain tidak, maka bisa dipastikan jika suatu tugas kelompok yang butuh kerja sama akan dipastikan tidak terselesaikan dengan baik.

Sebaliknya jika seluruh anggota punya etos kerja yang tinggi, maka bisa dipastikan kelompok kerja akan kompak serta harmonis serta otomatis pekerjaan akan selesai secara baik dengan hasil yang juga memuaskan.

3. Meningkatkan Kerja Sama

Pada saat semua orang punya etos kerja yang sama-sama tinggi, maka semuanya bisa sama-sama menyelesaikan tugas dan menyadari tanggung jawab dengan baik. Dengan begitu, tidak ada yang namanya saling menguntungkan orang lain.

  • Sebagai pendorong terjadinya perbuatan.
  • Sebagai penggairah di dalam aktivitas.
  • Sebagai penggerak.

Ciri-ciri Etos Kerja

Seseorang yang punya etos kerja akan terlihat dari sikap serta tingkah laku dalam bekerja. Berikut adalah beberapa ciri dari etos kerja:

  • Kecanduan pada waktu.
  • Punya moralitas yang bersih atau ikhlas.
  • Mengandung nilai kejujuran.
  • Mengandung komitmen.
  • Memiliki pendirian kuat atau konsisten.

Cara Menumbuhkan Etos Kerja

Semua negara punya etos kerja yang berbeda-beda menurut Jansen H. Sinamo lewat bukunya berjudul 8 Etos Kerja Profesional yang menjelaskan jika cara menumbuhkan etos kerja sebagai berikut:

  • Kerja merupakan rahmat. Saya bekerja dengan tulus dan penuh rasa syukur.
  • Kerja merupakan amanah sehingga akan bekerja dengan penuh tanggung jawab.
  • Kerja merupakan panggilan sehingga akan bekerja tuntas dan penuh integritas.
  • Kerja merupakan akutualisasi sehingga akan bekerja dengan semangat.
  • Kerja merupakan ibadah sehingga akan bekerja dengan serius dan penuh kecintaan.
  • Kerja merupakan seni sehingga akan bekerja cerdas penuh kreativitas.
  • Kerja merupakan pelayanan sehingga akan bekerja paripurna penuh dengan kerendahan hati.

Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja

Etos kerja bisa dipengaruhi oleh beberapa hal dan berikut diantaranya:

1. Faktor Agama

Pada dasarnya, agama adalah sebuah sistem nilai yang mempengaruhi atau menentukan pola hidup penganutnya.

Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang akan diwarnai dengan ajaran agama yang dianut seseorang yang sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama.

2. Faktor Budaya

Sikap mental, disiplin, tekad serta semangat kerja masyarakat juga disebut dengan etos budaya serta secara operasionalnya, etos budaya juga disebut dengan etos kerja.

Kualitas etos tersebut akan ditentukan sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan.

3. Faktor Sosial Politik

Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat akan dipengaruhi dengan ada tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras serta bisa menikmati hasil kerja keras dengan penuh.

4. Faktor Lingkungan atau Geografis

Lingkungan alam yang mendukung akan mempengaruhi manusia yang ada didalamna untuk melakukan usaha supaya bisa mengelola serta mengambil manfaat serta mengundang pendatang untuk ikut mencari penghidupan dalam lingkungan tersebut.

5. Faktor Pendidikan

Etos kerja tidak bisa dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang bisa memiliki etos kerja keras.

6. Faktor Ekonomi

Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat akan dipengaruhi dari ada tidaknya struktur ekonomi yang bisa memberikan insentif pada anggota masyarakat untuk bisa bekerja keras serta menikmati hasil kerja keras dengan penuh.

Perilaku yang Mencerminkan Etos Kerja

  • Membiasakan diri berlaku jujur: Sikap jujur dalam ucapan berarti mengatakan seperti yang seharusnya serta tidak menambahkan atau mengurangi. Sedangkan jujur dalam perbuatan berarti berbuat adil seperti seharusnya dan tidak mengurangi apapun.
  • Berusaha menyampaikan amanah pada orang yang berhak: Orang yang diberi amanah sebenarnya sedang diuji dengan amanah tersebut.
  • Mempunyai etos kerja yang baik, melakukan tugas yang dipikulkan pada diri sendiri dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dengan maksimal.
  • Saat bekerja harus menerapkan rasa tanggung jawab pada sesama manusia dan Tuhan. Ini disebabkan dalam agama sudah dianjurkan untuk bertanggungjawab karena Tuhan tidak suka dengan orang yang lari dari tanggung jawab dan kenyataan.

Contoh Etos Kerja

  • Melakukan pekerjaan dengan niat yang penuh.
  • Tidak iri hati dengan pekerjaan orang lain.
  • Tidak menunda pekerjaan.
  • Tidak putus asa saat bekerja.
  • Saat diminta orang tua untuk melakukan sesuatu, maka harus langsung dikerjakan.
  • Sebelulm bekerja, dahului dengan doa.
  • Tidak sombong dengan pekerjaan yang dimiliki.
Sumber Referensi

https://money.kompas.com/read/2021/09/18/190000226/etos-kerja–pengertian-ciri-ciri-dan-cara-menumbuhkannya?page=all
https://glints.com/id/lowongan/etos-kerja-adalah/
https://www.tokopedia.com/blog/pengertian-dan-karakter-etos-kerja-krj/
https://www.dosenpendidikan.co.id/etos-kerja/

Leave a Comment