Pengertian Fisika : Sejarah, Cabang Ilmu, Tujuan, Hubungan, dan Sifatnya

Pengertian Fisika

Kata Fisika berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘fysikos‘ yang memiliki arti alam. Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala dan sifat yang ada pada benda-benda di alam. Gejala-gejala tersebut dimulai dari penginderaan kita, misalnya sendiri seperti dari indera penglihatan yang bisa menemukan tentang cahaya atau optika. Lalu ada indera pendengaran yang bisa menemukan tentang bunyi, ada juga indera peraba atau sentuhan yang bisa menemukan tentang panas.

Source: thoughtco.com

1. Pengertian Menurut KKBI

Fisika menurut KBBI merupakan suatu ilmu tentang energi dan zat (termasuk seperti cahaya, bunyi dan panas). Seperti yang diketahui secara umum bahwa zat terdiri atas tiga jenis yaitu zat cair, padat serta gas. Semua zat itu bisa dipelajari di dalam ilmu fisika. Selain tentang zat, ilmu fisika juga mempelajari tentang energi, terdapat banyak sekali jenis energi yang ada di alam semesta ini. Menurut ilmu fisika termodinamika, energi sendiri tidak bisa diciptakan mau pun dimusnahkan, mereka hanya bisa merubah bentuknya.

2. Pengertian Secara Umum

Fisika secara umum sendiri, bisa diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari zat atau materi yang diliputi dengan komposisi, sifat fisik, energi yang dihasilkan, serta perubahannya. Berdasarkan hal tersebut kita sudah bisa melihat gambarannya bahwa bidang dari suatu kajian ilmu fisika merupakan semua materi yang terdapat di alam semesta ini. Oleh itu fisika juga dikenal sebagai ilmu alam. Hukum dasar, teori bahkan semua percobaan untuk ilmu fisika selalu saja berkaitan dengan berbagai macam materi atau zat yang ada di dalam alam semesta mulai dari yang kasat mata hingga yang tidak tampak oleh kasat mata.

Source: blogs.scientificamerican.com

3. Pengertian Secara Etimologi

Kata Fisika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘fysikos’ atau ‘fysis’ yang memiliki arti sebagai alam. Penulisannya kemudian menjadi berubah di dalam bahasa Inggris menjadi ‘physics’. Bangsa Yunani merupakan salah satu bangsa yang memiliki banyak catatan sejarah terbanyak sekaligus sebagai peletak dasar dari ilmu fisika. Terdapat banyak ilmuwan fisika yang berasal dari bangsa Yunani. Misalnya seperti Demokritos dan Leukippos, mereka adalah guru dan murid yang menjadi orang-orang paling awal yang memulai gagasan dan mengembangkan teori mengenai atom. Demokritos dan Leukippos sendiri mulai merumuskan teori mengenai atom menggunakan bentuk pendekatan secara filsafat, bahkan istilah atom tersebut juga berasal dari gagasan mereka.

4. Pengertian Secara Terminologi

Fisika menurut terminologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari materi mengenai zat materi dan gerak yang disertai dengan hubungan berkaitan gaya dan energi. Masa awal perkembangan awalnya, materi yang telah dipelajari di dalam ilmu fisika hanyalah sebatas suatu zat yang bisa diamati oleh indera penglihatan manusia, namun seiring dengan berkembangnya teknologi maka cakupan tentang zat tersebut berubah menjadi lingkup materi yang juga tak kasat mata, akan tetapi masih bisa diketahui juga keberadaannya dengan bantuan salah satu alat ukur.

5. Pengertian Menurut Para Ahli

a). Gerthsen (1958)

Menurut Gerthsen, Fisika merupakan sebuah teori yang bisa menerangkan berbagai macam gejala alam serta berusaha untuk menemukan hubungan gejala tersebut dengan kenyataannya. Persyaratan untuk proses pemecahan permasalahannya sendiri adalah dengan mengamati gejala tersebut.

Source: www.sciencenews.org
b). Herbert Druxes (1984)

Menurut Herbert Druxes, Fisika merupakan ilmu yang bisa menganalisa dan menguraikan struktur dari berbagai jenis peristiwa yang ada di alam. Di dalam ilmu fisika akan ditemukan hukum atau bentuk aturan yang bisa menerangkan berbagai gejala berdasarkan logika mengenai sebab dan akibatnya.

c). Young, Hugh D

Menurut Young, Hugh D Fisika merupakan suatu ilmu yang sangat dasar dari sebuah ilmu pengetahuan.

d). Mundilarto (2010)

Menurut Mundilarto, Fisika merupakan sebuah ilmu yang berusaha untuk memahami aturan alam yang sangat rapi dan indah serta bisa dideksripsikan dengan otomatis.  

e). Efrizon Umar

Menurut Efrizon Umar, Fisika merupakan sebuah ilmu yang telah didasarkan kepada berbagai macam besaran fisika.

f). Koballa dan Chiapetta (2010)

Menurut Koballa dan Chiapetta, Fisika merupakan suatu bagian dari sains yang memiliki hakikat berupa kumpulan ilmu pengetahuaan, memiliki cara untuk berpikir, cara untuk bisa melakukan suatu penyelidikan mengenai alam semesta, serta berbagai interaksi dengan teknologi juga sosialnya.

g). Osa Pauliza

Menurut Osa Pauliza, Fisika merupakan sesuatu yang bisa diukur serta memiliki nilai yang bisa dinyatakan dalam satuan yang tertentu.

h). Suhandi (2011)

Menurut Suhandi, Fisika merupakan suatu cabang dari ilmu sains yang fokus untuk mempelajari mengenai berbagai gejala alam yang memiliki keterkaitan antara energi dan materinya.

i). Goris Seran D

Menurut Goris Seran D, Fisika merupakan suatu cabang ilmu dari IPA yang telah menjadi dasar dari sebuah perkembangan teknologi cukup maju.

j). Trianto (2012)

Menurut Trianto, Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang belajar mengenai berbagai gejala melalui rangkaian proses ilmiah dan dibangun atas sebuah dasar sikap ilmiah. Hasilnya nanti akan terwujud dalam bentuk produk ilmiah, yang tersusuk atas tiga komponen yang sangat penting yaitu prinsip, konsep, serta teori yang telah berlaku secara universal.  

Fisika belakangan telah menjadi suatu ilmu dengan pengetahuan yang sangat mendasar, hal ini dikarenakan terdapat adanya hubungan seperti benda mati antara struktur benda dengan perilakunya. Berdasarkan sejarah, ilmu fisika merupakan salah satu ilmu yang tertua, sebab dimulai dari proses pengamatan dari gerakan benda-benda yang ada di langit mulai dari lintasan, periode serta usia dan masih banyak lagi. Ilmu fisika sendiri telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu dan semakin berkembang pada zaman Newton dan Galileo. Newton memperkenalkan pelajaran tentang gerak yang pada umumnya, termasuk di dalamnya mengenai gerak planet pada sistem tata surya. Sementara Galileo fokus untuk merumuskan hukum-hukum tentang benda yang jatuh.

Source: physics.stackexchange.com

Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang dasar dan telah banyak digunakan sebagai dasar ilmu-ilmu yang lainnya. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang secara keseluruhan. Fisika sendiri mempelajari mengenai energi, materi, kejadian atau pun fenomena yang ada di alam. Mau itu bersifat makroskopis (berukuran sangat besar, misalnya seperti cara bumi mengelilingi matahari sebagai pusatnya) atau pun yang memiliki sifat mikroskopis (berukuran yang kecil, misalnya seperti suatu gerak elektron yang mengelilingi intinya) dan memiliki kaitan dengan proses perubahan energi atau zat.

Sebelumnya telah disinggung bahwa fisika telah menjadi dasar untuk berbagai pengembangan ilmu dan teknologi bagi pengetahuan yang lain. Misalnya seperti ilmu astronomi yang telah membentuk disiplin ilmu yang baru yaitu astrofisika, biologi membentuk ilmu biofisika, kesehatan yang membentuk ilmu fisika medis, ilmu bahan membentuk ilmu seperti fisika material, serta geologi yang membentuk ilmu geofisika.

Ilmu fisika dapat menjawab seputar pertanyaan mengenai fenomena yang sangat menarik. Misalnya seperti pertanyaan bagaimana udara bisa menahan pesawat terbang yang sangat berat? Mengapa langit bisa memiliki warna biru? Mengapa planet bumi bisa mengelilingi matahari? Mengapa listrik sangat diperlukan untuk sistem komunikasi serta industri? Bagaimana cara pesawat bisa mendarat di bulan? Atau bagaimana cara peluru kendali bisa diarahkan ke sasaran yang memiliki letak sangat jauh, bahkan antar benua sekali pun? Semua pertanyaan itu bisa dipelajari jawabannya dalam berbagai bidang ilmu fisika.

Fisika sendiri terbagi menjadi dua kelompok secara garis besarnya. Pertama yaitu fisika klasik dan yang lainnya yaitu fisika modern. Fisika klasik memiliki sumber pada setiap gejala yang bisa ditangkap oleh indera manusia. Misalnya meliputi seperti mekanika, panas, listrik magnet, optika, bunyi serta gelombang. Sementara fisika modern telah berkembang seiring dimulainya pada abad ke-20, sejak di cetuskannya tentang radioaktivitas dari keluarga Curie dan teori relativitas khusus dan umum milik Einstein. Albert Einstein merupakan seorang ahli fisika teori yang terbesar pada abad tersebut sekaligus pengarang, guru besar, doktor hingga penemu dari teori relativitas. Teori relativitasnya kemudian dirumuskan dalam persamaan matematis yang cukup terkenal di berbagai belahan dunia yaitu E = mc2.

Source: sites.google.com

Sejarah Fisika

Pada zaman dulu, banyak orang telah mencoba untuk memahami berbagai macam sifat dari materi. Misalnya seperti mengapa material yang berbeda juga memiliki sifat yang berbeda? Mengapa ada objek yang tidak didukung bisa jatuh ke atas tanah? Atau pertanyaan tentang sifat dari alam semesta mengenai bentuk bumi, bulan, bintang, matahari serta benda-benda yang ada dilangit

Sebelum bangsa Yunani mulai mengenali dan mempelajari tentang Fisika, bangsa Mesir sudah terlebih dahulu melakukan banyak penelitian yang dalam terhadap ilmu tersebut. Hal ini didukung dengan penemuan seperti ilmu praktis pada bidang miring dengan perpindahan benda yang menjadi keuntungan mekanis terbesar mereka melalui proses pembuatan piramida. Para ahli fisika milik Firaun telah menetapkan teori tentang energi, perpindahan serta gaya dengan cara yang terbilang sangat briliant.

Pada awal mula abad ke-17, Galileo telah membuka sistem penggunaan eksperimennya untuk memastikan tentang kebenaran dari teori ilmu fisika, yang pada saat itu menjadi kunci dari metode sains. Galileo mencoba untuk memformulasikan serta berhasil dalam mewujudkan uji dari dinamika mekanik, terutama mengenai hukum Inert. Galileo juga merupakan tokoh fisika yang sangat berpengaruh dalam mengubah pemahaman di dunia. Temuan tokoh ini yang paling fenomenal adalah teleskop. Oleh karena itu Galileo Galilei merupakan salah satu tokoh yang dianggap menjadi penyumbang terbesar untuk dunia sains yang modern.

Pada tahun 1687, Isaac Newton berhasil menerbitkan Philosophiae  Naturalis Principa Mathematica atau yang memiliki arti Prinsip Matematika dari Filsafat Alam, kemudian dikenal dengan Principia. Buku tersebut memberikan lebih banyak penjelasan yang jelas di dalam teori fisika yang telah berhasil di temukan dan dibuktikan kebenarannya.

Hukum gerak Newton, adalah sumber dari mekanika yang klasik, sementara Hukum Newton Gravitasi yang menggambarkan tentang gaya dasar dari sebuah gravitasi. Kedua dari teori tersebut sangat cocok dalam eskperimen yang dilakukan. Bukan hanya itu Principia juga memiliki isi tentang dinamika fluida.

Kemudian mekanika klasik akhirnya dikembangkan dengan cara besar-besaran oleh Joseph-Louis Lagrange, William Rowan Hamilton dan para ahli yang lainnya. Mereka mulai menciptakan prinsip, formula serta hasil yang baru. Hukum gravitasi sendiri telah memulai di bidang astrofisika seperti menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori dasar dari ilmu fisika.

Source:  arc.losrios.edu

Ketika abad ke-18, materi termodinamika kemudian mulai dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan masih banyak lagi para ahli yang lainnya. Lalu pada tahun 1733, Daniel Bernoulli telah berhasil menggunakan argumen statistika di dalam mekanika klasik untuk bisa menurunkan hasil dari termodinamika, membuatnya memulai bidang ilmu mekanika statistik.

Kemudian pada tahun 1798, Benjamin Thompson mulai menunjukkan bentuk konversi dari kerja mekanik menjadi sebuah panas, hingga pada tahun 1847 James Joule mulai menyatakan hukum tentang konservasi sebuah energi dalam bentuk panas juga dalam energi dari mekanika itu sendiri.

Pada bidang magnet dan listrik sendiri telah dipelajari oleh George Simon Ohm, Michael Faraday dan para ahli yang lainnya. Lalu pada tahun 1855, James Clerk Maxwell elah berhasil menyatukan dua dari fenomena menjadi satu teori tentang elektromagnetisme yang bisa dijelaskan dengan persamaan Maxwell. Bentuk perkiraan dari teori itu sendiri adalah cahaya merupakan gelombang dari elektromagnetik.

Cabang Ilmu Fisika

  1. Mekanika, meliputi Mekanika Klasik (Kinematikan serta Dinamika) dan Mekanika Kuantum (Mekanika Fluida).
  2. Listrik dan Magnet, meliputi Elektronika, Teknik Elektro Atau Listrik (Elektrostatis Dan Elektrodinamis), Bioelektromagnetik, Termodinamika, Fisika Inti, Fisika Gelombang, Fisika Optik (Geomteri), Kosmografi (Astronomi), Fisika Kedokteran (Fisika Medis).
  3. Biomekanika, meliputi Hukum Fluida, Bioakuistik, Biooptik, Biolistrik.
  4. Fisika Radiasi.
  5. Fisika Lingkungan, meliputi Fisika Tanah Dalam, Fisika Tanah Permukaan, Fisika Udara (Hidrologi), Fisika Gempa (Seismograf), Fisika Laut (Oseanografi), Fisika Meteorologi, Fisika Atmosfer.
  6. Geofisika.
  7. Ekonomifisika.
  8. Fisika Komputasi.

Tujuan Belajar Fisika

Sebagian besar orang-orang mungkin masih bertanya-tanya mengenai tujuan dari belajar ilmu fisika. Tentu saja pertanyaan tersebut sangalah wajar untuk para pemula yang baru saja mengenal ilmu yang satu ini. Tujuan kita untuk belajar fisika sangatlah banyak, semua tujuan itu tergantung dari kita yang ingin mendalami ilmu tersebut dari arah mana. Sebab ilmu fisika merupakan sebuah ilmu yang memiliki cakupan yaang cukup luas dalam mempelajarinya. Sederhananya tujuan dari belajar ilmu fisika adalah sebagai berikut:

  1. Agar bisa memahami tentang ilmu fisika yang sesuai dengan mata pelajaran mau pun mata kuliah.
  2. Agar nantinya bisa berkarya serta berinovasi tentang ilmu fisika, misalnya seperti dapat melakukan sebuah penelitian.
  3. Agar kita bisa menerapkan ilmu fisika mau pun mengimplementasikannya ke dalam bidang ilmu yang lainnya.
  4. Bermanfaat untuk karir sebagai guru fisika maupun seorang dosen yang memiliki jurusan yang sama.

Hubungan Fisika dengan Ilmu Lain

Fisika termasuk suatu ilmu yang fundamental jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan alam yang lainnya. Contohnya seperti ilmu kimia, berbagai bentuk susunan molekul serta cara mudah untuk mengubah suatu molekul tertentu  menjadi molekul yang lain bisa menggunakan metode yang ada di dalam hukum-hukum fisika.

Ilmu biologi juga bisa mengandalkan ilmu fisika untuk menerangkan proses-proses yang telah berlangsung pada mahkluk hidup. Konsep-konsep dasar dari fisika tetap saja tidak bisa mendukung perkembangan dari fisika itu sendiri, melainkan juga membutuhkan ilmu lain dalam proses mengembangkan teknologinya. Ilmu fisika sangat menunjang sebuah riset murni atau pun terapan. Ahli geologi yang memiliki berbagai macam riset menggunakan metode seperti akustik, mekanika, gravimetri serta listrik. Peralatan modern yang ada di rumah sakit juga menerapkan prinsip ilmu fisika yang menjadi dasarnya serta ahli astronomi tentunya memerlukan optik spektrografi dan teknologi radio dalam penerapan alatnya.  

Sifat Fisika

Fisika memiliki sifat sebagai berikut:

  1. Sifat fisika merupakan suatu perubahan yang telah dialami sebuah benda tanpa membentu suatu zat yang baru.
  2. Sifat fisika yang bisa dirasakan oleh indera seperti warna zat, wujud, bau, kelarutan , kekerasan, massa jenis, kekentalan, titik didih serta titik lelehnya.
  3. Sifat fisika adalah suatu sifat dari materi atau zat yang bisa dilihat secara langsung oleh indera.  
Source Reference Artikel :

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-fisika/
https://www.dosenpendidikan.co.id/sifat-fisika/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fisika/
https://www.fisika.co.id/2019/12/pengertian-fisika-apa-itu-fisika.html
https://www.superprof.co.id/blog/belajar-dasar-fisika/

Leave a Comment