Pengertian Fobia – Jenis, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi

Fobia merupakan rasa takut yang terlalu berlebihan pada sesuatu yang umumnya tidak membahayakan. Ketakutan ini bisa terjadi ketika berhadapan dengan situasi tertentu, ada di suatu lokasi hingga melihat benda atau hewan tertentu.

Pengertian Fobia

Secara umum definisi Fobia adalah ketakutan berlebihan, terus menerus dan tidak realistis pada hewan, objek, manusia, situasi atau aktivitas tertentu. Kondisi ini merupakan salah satu dari jenis gangguan kecemasan.

Namun rasa cemas pada fobia tidak bersifat sementara akan tetapi permanen yang bisa mengakibatkan stres psikologis serta reaksi fisik. Salah satu jenis penyakit mental ini bisa berpengaruh pada kemampuan berinteraksi atau bekerja pada lingkungan sosial yang normal.

Jenis-jenis Fobia

1. Fobia Sederhana atau Specific Phobia

Fobia sederhana atau fobia spesifik umumnya dialami seseorang yang unya rasa takut berlebihan pada benda, hewan, situasi atau kegiatan tertentu. Biasanya, fobia sederhana terbentuk ketika masih kecil atau remaja namun akan berkurang ketika dewasa. Berikut adalah beberapa contoh kelompok dari jenis fobia sederhana:

  • Fobia hewan seperti pada laba-laba, kecoa dan ular.
  • Fobia lingkungan seperti dasar laut, ketinggian atau kuman.
  • Fobia situasi seperti datang ke dokter gigi atau terbang.
  • Fobia pada sesuatu yang terjadi pada tubuh seperti muntah, darah atau disuntik.
  • Fobia seksual seperti takut berhubungan sosial atau takut terkena penyakit menular seksual.

2. Fobia Sosial

Fobia sosial adalah orang yang takut dengan situasi yang memungkinkan mereka dipermalukan, dihina atau dihakimi orang lain. Penderita umumnya akan cemas ketika sedang berhubungan dengan orang asing.

Ketakutan ini mungkin akan berpengaruh pada penampilan di depan umum seperti saat konser, ceramah atau presentasi bisnis. Fobia sosial ini menjadi salah satu gangguan mental yang kemungkinan diturunkan ke dalam keluarga karena cara pikir yang tidak tepat.

Seseorang yang malu dan senang menyendiri ketika masih kecil kemungkinan akan mengalami gangguan ini. Pengalaman negatif atau tidak menyenangkan juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami fobia sosial.

3. Agrofobia

Agrofobia adalah salah satu jenis fobia yang ditandai dengan ketakutan ketika ada di ruang publik yang membuat penderita merasa kesulitan serta malu ketika pergi atau meninggalkan tempat secara mendadak.

Seseorang dengan agrofobia umumnya akan menghindari konser, bioskop atau bepergian memakai kereta atau bus. Bahkan, ada banyak orang dengan agrofobia juga mengalami gejala gangguan panik seperti jantung berdebar, gemetar, berkeringat dan tidak nyaman.

Gejala Fobia

Fobia merupakan salah satu jenis dari gangguan kecemasan. Beberapa gejala dari fobia diantaranya adalah rasa cemas sampai serangan panik menyeluruh. Berikut adalah beberapa gejala dari fobia selengkapnya:

  • Rasa cemas dan takut yang berlebihan.
  • Sesak napas.
  • Kebingungan.
  • Leher terasa seperti tercekik.
  • Dada terasa nyeri.
  • Telinga berdenging.
  • Susah berbicara dengan jelas.
  • Tubuh berkeringat atau gemetar.
  • Mulut terasa kering.
  • Sensasi selalu ingin buang air kecil.
  • Menangis.
  • Takut ditinggalkan sendirian khususnya anak-anak.
  • Perasaan tidak rasional atau tidak proporsional.
  • Muncul perasaan yang tidak sesuai dengan ancaman sebenarnya atau tidak masuk akal.
  • Menghindari aktivitas, objek atau situasi yang bisa memicu kondisi tersebut.

Penyebab Fobia

Hingga sekarang ini, penyebab dari fobia masih belum diketahui secara pasti. Namun kondisi ini umumnya terjadi di dalam keluarga dan umumnya terjadi sesudah mengalami kejadian yang mengguncang. Fobia sendiri bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Berikut adalah beberapa penyebab dari fobia:

  • Pengalaman Buruk: Ada banyak macam atau jenis fobia yang muncul sesudah seseorang mengalami pengalaman buruk atau serangan panik yang berkaitan dengan situasi atau objek tertentu.
  • Faktor Genetik atau Lingkungan: Lingkungan atau genetik merupakan salah satu penyebab dari fobia yang berikutnya. Umumnya, ini berkaitan dengan ketakutan berlebihan yang juga dirasakan oleh orang tua. Ini artinya, kondisi ini bisa terjadi karena genetik atau karena sikap yang dipelajari.
  • Fungsi Otak: Perubahan yang terjadi pada otak kemungkinan juga berperan pada kondisi fobia.

Faktor Risiko Fobia

  • Usia yang umumnya terjadi pada remaja.
  • Riwayat kesehatan keluarga.
  • Karakteristik.
  • Memiliki gangguan mental seperti depresi, skizofrenia, gangguan panik, OCD, PTSD atau gangguan kecemasan umum.
  • Punya orang tua yang terlalu melindungi atau hubungan yang tidak terlalu dekat dengan orang tua.
  • Cedera psikologis.
  • Mengalamai stres atau tekanan dalam jangka waktu panjang.
  • Diagnosis dan Pengobatan Fobia.

Diagnosis Fobia

Sebetulnya, tidak ada pemeriksaan medis seperti laboratorium yang dilakukan untuk mendiagnosis fobia. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan adalah dengan wawancara klinis. Penderita akan diberikan pertanyaan seputar gejala serta riwayat kesehatan.

Dari wawancara tersebut, dokter akan bisa menarik kesimpulan mengenai kondisi pasien. Dokter mungkin juga akan memakai kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder atau DSM 5 yang diterbitkan American Psychiatric Association untuk menentukan kondisi pasien.

Pengobatan Fobia

Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi fobia diantaranya adalah kombinasi beberapa jenis obat serta psikoterapi yang tergantung dari jenis fobia yang dialami. Beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi fobia diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk Specific Phobia

Untuk mengatasi specific phobia, biasanya akan dilakukan terapi perilaku kognitif atau CBT untuk membantu mengatasi fobia khususnya lewat prosedur yang disebut dengan terapi desensitisasi atau terapi paparan.

Teknik ini akan secara bertahap meningkatkan keterpaparan pasien pada hal yang ditakuti sesuai dengan kecepatan diri sendiri. Dengan terus terpapar objek tersebut, maka penderita akan diajarkan untuk menguasai rasa takut lewat kontrol pernapasan, relaksasi atau strategi pengurangan kecemasan yang lain.

Dokter kemungkinan juga akan memberikan resep obat anti kecemasan yang berguna untuk mengatasi fobia jangka penek.

2. Untuk Fobia Sosial

Untuk fobia sosial yang lebih umum atau terjadi jangka panjang, maka obat yang mungkin diberikan adalah antidepresan, umumnya Selective Serotonin Reuptake Inhibitor [SSRI].

Apabila SSRI ini tidak efektif, maka dokter kemungkinan akan memberikan resep obat antidepresan atau antiansietas alternatif. Terapi perilaku kognitif ini juga efektif dilakukan untuk orang dengan fobia sosial baik pada pengaturan individu atau kelompok.

3. Untuk Agrofobia

Untuk pengobatan agrofobia hampir serupa dengan perawatan gangguan panik. Perawatan obat termasuk antidepresan SSRI serta beberapa jenis antidepresan lain seperti clomipramine, mirtazaphine, imipramine serta venlaxine.

Cara Mengatasi Fobia

Terapi serta strategi menolong diri sendiri bisa bekerja dengan efektif untuk mengatasi fobia. Perawatan tepat yang akan diberikan tergantung dari tingkat keparahan fobia, akses pada terapi profesional serta dukungan yang dibutuhkan.

Untuk membantu diri sendiri agar tidak mengalami fobia, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri:

  • Belajar untuk tenang dengan cepat.
  • Menghadapi rasa takut secara perlahan.
  • Menantang pikiran negatif mengenai fobia yang dialami.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Apabila fobia sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Khususnya jika fobia sudah sampai mengganggu produktivitas seperti di tempat kerja, di sekolah atau kehidupan sosial.

Contohnya jika fobia yang dialami sampai menyebabkan seseorang menghindari situasi atau lokasi tertentu, sangat takut, cemas atau panik dan pada saat fobia dialami terus selama 6 bulan atau lebih.

Apabila memang mengalami fobia, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog supaya bisa mendapatkan penanganan dan arahan. Dengan begitu, kejadian fobia tersebut tidak sampai menyebabkan gangguan mental yang lebih lanjut.

Sumber Referensi

  • https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/fobia/
  • https://www.alodokter.com/fobia
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/fobia

Leave a Comment