Pengertian Humor – Sejarah, Teori, Jenis dan Fungsi

Humor merupakan sikap yang dilakukan untuk membangkitkan rasa gembira serta memicu tawa. Ini adalah istilah yang diambil dari istilah medis Latin Kuno yang mengajari jika keseimbangan cairan di dalam tubuh manusia yang dikenal sebagai humor diatur oleh kesehatan serta emosi manusia.

Sejarah Humor

Kemungkinan besar, humor sudah ada ketika manusia mulai mengenal bahasa. Humor yang merupakan salah satu sumber kebahagiaan sudah menyatu dengan kelahiran manusia.

Apabila dilacak dari asal usulnya, maka humor diambil dari kata Latin yakni Umor yang berarti cairan. Sejak 400 SM, orang Yunani Kuni menganggap jika suasana hati manusia ditentukan dari 4 jenis cairan di dalam tubuh.

Cairan tersebut adalah lendir, darah, empedu kuning serta empedu hitam. Perimbangan jumlah cairan tersebut akan menjadi penentu dari suasana hati. Jika jumlah salah satunya berlebihan, maka akan membawa seseorang ke suasana tertentu.

Darah menentukan suasana gembira, lendir menentukan suasana dingin atau tenang, empedu kuning menentukan suasana marah serta empedu hitam menentukan suasana sedih.

Perkembangan humor di Inggris sudah terjadi sejak abad ke-16. Di masa itu, ada penulis serta pemain teater humor yang sering disebut pemain komedi. Sedangkan komedian yang terkenal adalah Ben Johnson dengan salah satu karyanya yakni “Man Out of His Humor”.

Karya ini memperlihatkan 2 bentuk humor yang berbeda di dalam kehidupan yakni jumor dalam kata dan humor dalam tingkah laku. Di pertengahan abad ke-18, teater humor bermetamorfosa menjadi satire.

Hingga akhir abad ke-18, bentuk teater ini menjadi mode di seluruh Eropa. Kemudian di abad ke-19, humor di Eropa menentukan bentuk baru dalam wujud komik.

Pada abad tersebut ditandai dengan kemunculan banyak komik humor dari Jerman yang digemari seluruh Eropa bahkan hingga Asia dan Amerika.

Sedangkan secara informal, humor di Indonesia sudah menjadi bagian dari seni rakyat. Contohnya seperti ketoprak, ludruk, wayang kulit, lenong dan lainnya. Unsur humor pada kelompok kesenian menjadi unsur penunjang dan juga unsur penentu daya tarik.

Teori Humor

Jumlah dari teori humor sangat banyak. Namun, tidak satu pun sama persis dengan yang lain dan tidak ada yang bisa mendeskripsikan humor secara menyeluruh.

Humor identik dengan sesuatu yang lucu dan bisa membuat orang tertawa. Teori humor sendiri dibagi menjadi 3 kelompok, yakni:

1. Teori Superioritas

Teori superioritas dan meremehkan adalah ketika yang menertawakan ada di posisi super. Sementara objek yang ditertawakan ada di posisi degradasi atau dihina.

Cicero, Plato, Aristoteles serta Francis Bacon mengatakan jika orang tertawa ketika ada sesuatu yang menggelikan serta diluar dari kebiasaan.Menggelikan diartikan sebagai sesuatu yang menyalahi aturan atau sesuatu yang jelek.

2. Teori Tentang Ketidakseimbangan, Putus Harapan dan Bisosiasi

Arthur Koestler di dalam teori bisosiasinya berkata jika hal yang mendasari seluruh humor adalah bisosiasi yakni mengemukakan 2 situasi yang mustahil terjadi secara sekaligus. Konteks ini menyebabkan anyak bentuk asosiasi.

3. Teori Tentang Pembebasan Ketegangan

Humor bisa terjadi dari suatu kebohongan serta tipu muslihat. Selain itu, humor juga bisa muncul dari rasa simpati dan pengertian yang menjadi simbol pembebasan ketegangan serta tekanan.

Ini bisa berbentuk ungkapan awam atau elite atau serius seperti satire dan murahan seperti humor jalanan. Selain itu, humor juga tidak akan mengganggu kebenaran.

Teori Humor Menurut Para Ahli

1. Menurut Fuad Hasan

Dalam tulisannya berjudul Humor dan Kepribadian, ia membagi humor ke dalam 2 kelompok besar, yakni:

  • Humor pada dasarnya berbentuk tindakan agresif yang dimaksudkan untuk melakukan degradasi pada seseorang.
  • Humor merupakan tindakan untuk melampiaskan perasaan tertekan lewat cara yang ringan serta bisa dimengerti.

2. Menurut Setiawan

Dalam majalah Astaga, Setiawan mengolongkan teori humor menjadi 3 jenis, yakni:

Teori keunggulan: Seseorang akan tertawa jika tiba-tiba mendapatkan perasaan unggul atau lebih sempurna dari pihak lainnya.

Teori ketidaksesuaian: Perasaan lucu yang terjadi karena dihadapkan pada situasi yang tidak terduga atau tidak pada tempatnya secara mendadak. Contohnya rasa humor yang timbul karena melihat kartun yang menggambarkan seseorang sedang memancing.

Teori kelegaan atau kebebasan: Inti humor adalah peleasan atau kekangan yang ada pada diri seseorang. Jika dorongan batin alamiah terkekang, maka bisa dilepaskan atau setidaknya dikendorkan seperti lewat sindiran jenaka, lelucon seks atau umpatan sehingga membuat perasaan meledak dan menjadi tawa.

Jenis Humor

Menurut Arwah Setiawan, jenis humor bisa dibedakan menurut kriterium bentuk ekspresi. Sebagai bentuk ekspresi pada kehidupan, maka humor bisa dibagi menjadi 3 yakni humor personal, humor dalam pergaulan serta humor dalam kesenian:

  • Humor personal: Kecenderungan tertawa pada diri sendiri. Contohnya ketika melihat pohon yang mirip manusia sedang buang air besar.
  • Humor dalam pergaulan: Contohnya senda gurau di antara teman, kelucuan yang terselip dalam ceramah atau pidato di depan umum.
  • Humor dalam kesenian: Humor dalam kesenian bisa dibagi menjadi humor lakuan seperti tari humor dan lawak, humor grafis seperti karikatur dan kartun serta humor literatur seperti sajak jenaka dan cerpen lucu.

Sedangkan humor dalam kesenian atau biasa disebut humor bisa dibagi kembali menjadi:

  • Humor lakuan: Contohnya tari humor, lawak serta pantomim lucu.
  • Humor grafis: Contohnya seperti foto jenaka, patung lucu, karikatur dan kartun.
  • Humor literatur: Contohnya seperti esai satiris, cerpen lucu, sajak jenaka dan sejenisnya.

Fungsi Humor Menurut Para Ahli

1. Fungsi Humor Menurut Sujoko

Menurut Sujoko, humor memiliki beberapa fungsi, seperti:

  • Melakukan semua keinginan serta semua tujuan gagasan atau pesan.
  • Untuk menyadarkan seseorang jika dirinya tidak selalu benar.
  • Untuk mengajarkan pada orang supaya bisa melihat persoalan dari banyak sudut pandang.
  • Untuk menghibur.
  • Untuk melancarkan pikiran.
  • Untuk membuat seseorang bisa mentoleransi sesuatu.
  • Untuk membuat seseorang memahami persoalan pelik.

2. Fungsi Humor Menurut James Danandijaya

Menurut James Danandijaya, fungsi humor yang paling menonjol adalah untuk sarana penyalur perasaan yang menekan diri seseorang.

Perasaan tersebut bisa disebabkan karena banyak hal seperti ketidakadilan sosial, suku bangsa atau golongan serta kekangan dalam kebebasan gerak, seks atau kebebasan berpendapat.

Apabila ada ketidakadilan, maka umumnya akan menimbulkan humor berbentuk protes sosial atau kekangan seks yang umumnya menghasilan humor tentang seks.

3. Fungsi Humor Menurut Emil Salim

Emil Salim mengatakan jika humor adalah salah satu cara menyampaikan kritik. Selain itu juga bisa dijadikan bagian dari proses menjalin komunikasi sosial antar manusia.

Untuk komunikasi yang bersifat serius, maka pesan yang disampaikan umumnya tidak mudah terjalin di antara kedua pihak. Jika merupakan pertemuan baru, maka medium humor pada tahap komunikasi bisa mempercepat terbukanya pintu keakraban.

4. Fungsi Humor Menurut Kartono Muhamad

Ia berpendapat jika humor yang baik merupakan humor yang bisa menertawakan diri sendiri atau humor otokritik. Meski membuat diri sendiri sakit hati, namun humor ini menunjukkan kedewasaan dalam sikap.

Artinya, humor ini bisa memberikan kritik pada diri sendiri dan juga sebagai cara terbuka untuk menerima opini dari orang lain.

Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Humor
http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Sejarah-Teori-Jenis-dan-Fungsi-Humor.pdf

Leave a Comment