Pengertian Impulsif – Tanda Perilaku, Penyebab dan Cara Mengatasi

Impulsif merupakan sikap pada saat seseorang melakukan tindakan tanpa memikirkan akibat dari yang sudah dilakukan. Kondisi ini biasanya diperlihatkan anak-anak karena masih belum mengerti cara menyampaikan emosi atau meredam dorongan atau impuls yang dirasakan.

Pengertian Perilaku Impulsif

Perilaku impulsif adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa menahan keinginan yang terjadi begitu saja disertai dengan dorongan kuat untuk melakukan sesuatu bahkan diluar kendalinya.

Tanda dari perilaku impulsif adalah tindakan yang dilakukan di luar batas normal yang dilakukan orang sehat namun bisa merugikan orang lain dan menyebabkan masalah yang berhubungan dengan pelanggaran norma dan adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat.

Tanda Perilaku Impulsif

Seseorang yang memiliki sikap impulsif sering bertindak sesuka hati tanpa sadar akan perilakunya yang bisa menyebabkan konsekuensi.

Pada saat muncul dorongan untuk melakukan sesuatu contohnya berbelanja, maka akan langsung dilakukan tanpa harus berpikir panjang. Berikut adalah beberapa tanda dari perilaku impulsif:

1. Suasana Hati yang Tidak Stabil

Tanda pertama dari perilaku impulsif adalah suasana hati yang tidak stabil. Umumnya, seseorang yang memiliki perilaku impulsif akan mengalami perubahan suasana hati yang cepat sekaligus drastis. Biasanya suasana hati yang dialami tidak akan bertahan lama atau hanya dalam hitungan jam saja.

Pengidap gangguan impulsif juga sering merasa hama meski sebenarnya berada di tengah keramaian. Perubahan mood tersebut terjadi sangat cepat sehingga membuat seseorang akan sulit untuk mengendalikan emosi.

2. Mengalami Gangguan Pola Pikir

Selain perubahan suasana hati, seseorang dengan perilaku impulsif akan rentan mengalami gangguan pola pikir atau perbedaan persepsi dengan orang lain.

Biasanya, orang dengan perilaku impulsif sering merasa cemas dirinya akan diabaikan serta sering melakukan sesuatu yang ekstrem. Pengidap perilaku impulsif juga sering merasa jika dirinya buruk.

3. Antisocial Personality Disorder

Tanda dari perilaku impulsif selanjutnya adalah antisocial personality disorder. Ini adalah sikap yang cenderung memperlakukan seseorang tanpa memikirnya konsekuensinya. Dengan begitu, seringkali seseorang dengan perilaku impulsif sulit saat menjalin hubungan.

Selain itu, masih ada beberapa tanda lain dari perilaku impulsif seperti berikut ini:

  • Mengambil sesuatu yang diinginkan secara paksa tanpa harus menunggu atau meminta lebih dulu.
  • Memanjakan diri dengan banyak hal seperti makan berlebihan atau berbelanja.
  • Merusak barang pribadi atau orang lain pada saat sedang marah.
  • Berbicara tanpa mempertimbangkan baik buruknya dari perkataan tersebut.
  • Melukai diri sendiri pada saat sedang sedih, marah atau kecewa.
  • Berteriak ketika sedang stres.
  • Sulit fokus serta menyelesaikan tugas.
  • Senang menghambur-hamburkan uang.
  • Melakukan hubungan seks yang berisiko.
  • Tidak mau menerima kritik.
  • Terlalu banyak meminta maaf.
  • Senang membesar-besarkan masalah atau mencari masalah.
  • Senang melakukan hal yang baru dan tidak

Penyebab Perilaku Impulsif

Untuk anak-anak atau remaja, perilaku impulsif umumnya terjadi karena otak masih dalam tahap perkembangan sehingga tidak bisa dijadikan penentu tanda masalah.

Selain itu, penyebab dari perilaku impulsif sendiri memang belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, perilaku impulsif sering dihubungkan dengan bagian otak hipotalamus serta hippocampus. Berikut adalah beberapa penyebab dari perilaku impulsif:

1. Gangguan Pemusatan Perhatian atau ADHD

Seseorang yang mengalami gangguan pemusatan perhatian biasanya akan menunjukkan perilaku impulsif dengan cara mengganggu orang lain yang sedang bicara, meneriakkan jawaban atau pertanyaan atau sulit menunggu giliran pada saat sedang ada di antrean.

2. Gangguan Bipolar

Gangguan yang terjadi dalam otak ini bisa sangat berpengaruh pada suasana hati, tingkat energi serta kemampuan melakukan aktivitas harian.

Pada saat impulsif terjadi di gangguan bipolar, maka seseorang akan berbelanja atau menghamburkan uang dengan ekstrim atau penyalahgunaan zat tertentu dan tindakan berbahaya lainnya.

Cara Mengatasi Perilaku Impulsif

1. Obat-obatan

Perilaku impulsif bisa menjadi gejala dari gangguan psikologis seperti attention deficit hyperactivuty atau ADHD serta gangguan bipolar. Untuk mengatasi ADHA, maka dokter kemungkinan akan memberikan resep beberapa obat seperti dextroamphetamine, amphetamine atau methylphenidate.

Sedangkan untuk perilaku impulsif karena gangguan bipolar bisa diatasi dengan obat antimania. Pemberian beberapa obat ini berguna untuk meningkatkan fokus atau konsentrasi dan mengatasi gangguan mental penyebab timbulnya sikap impulsif.

Selain itu, ada beberapa pilihan obat lain yang biasanya diberikan untuk mengatasi perilaku impulsif, seperti:

  • Atypical neuroleptics.
  • Antidepresan yang umumnya dipakai untuk mengatasi depresi.
  • Mood stabillizers.
  • Obat anti epilepsi.
  • Glutamatergic agents.

Penggunaan berbagai jenis obat tersebut harus ada di bawah pengawasan dokter. Selain itu, obat tidak semata untuk mengatasi tindakan impulsif namun juga untuk mengurangi gejala impulsif apabila mengalam kondisi kesehatan mental yang lain.

2. Psikoterapi

Penanganan gangguan impulsof juga bisa dilakukan dengan psikoterapi berbentuk dialectical behavior therapy atau DBT serta terapi perilaku kognitif.

Lewat metode psikoterapi ini, pasien akan dibimbing serta dilatih untuk mengurangi perilaku impulsif sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir sebelum bertindak. Dengan mengubah pola pikirnya, maka pasien bisa mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan yang dilakukan.

Selain DBT, ada juga jenis psikoterapi lainnya yakni cognitive behavioral therapy atau CBT. Pada terapi ini, pasien akan dibantu menentukan pemicu dari sikap impulsif yang biasa dilakukan.

Pasien juga akan dibantu untuk mengatur strategi untuk mengatur respons pada pemicunya di masa yang akan datang.

Cara Mengatasi Perilaku Impulsif Pada Anak

1. Mengajarkan Keterampilan Mengendalikan Diri dan Menunggu

Cara pertama untuk membantu mengatasi perilaku impulsif pada anak adalah dengan mengajarkan keterampilan mengendalikan diri serta menunggu. Contohnya sebelum mengerjakan PR, anak terlebih dulu diharuskan duduk, tangan di atas meja serta melakukan kontak mata.

Minta anak untuk mendengarkan perintah yang diberikan secara baik. Apabila anak bisa menjalankan semua tahapan tersebut, maka berikan pujian agar anak merasa senang.

2. Berikan Tugas Sederhana Dalam Satu Waktu

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan tugas sederhana serta singkat dalam satu waktu. Ini disebabkan karena anak yang impulsif lebih sering terburu-buru sehingga tugas panjang dan banyak tidak akan bisa dilakukan.

Akan lebih baik jika anak dilatih untuk mengerjakan tugas satu per satu dari mulai yang paling sederhana lebih dulu. Contohnya meletakkan mainan di tempatnya sesudah bermain.

3. Memberitahu Perilakunya Tidak Benar

Anak harus diberitahu jika perilaku impulsif yang dimilikinya bukanlah perilaku yang baik. Katakan pada anak jika orang lain tidak akan senang dan merasa terganggu dengan perilak tersebut.

4. Berikan Contoh Perilaku yang Benar

Anak bisa dikatakan merupakan duplikat orang tuanya. Tindakan serta ucapan yang dilakukan orang tua akan terekam dalam ingatan anak serta membuat anak meniru tindakan dan ucapan tersebut.

Untuk itu, sebaiknya orang tua bisa memberikan contoh tindakan serta ucapan yang baik di depan anak agar anak hanya meniru perilaku yang baik saja.

Sumber Referensi

https://www.alodokter.com/kenali-tanda-dan-cara-mengatasi-perilaku-impulsif
https://www.sehatq.com/artikel/suka-menghamburkan-uang-tanda-perilaku-impulsif
https://www.kreditpintar.com/education/8-tanda-perilaku-impulsif-yang-harus-diwaspadai
https://www.ibudanbalita.com/artikel/perilaku-impulsif-pada-anak
https://www.halodoc.com/artikel/impulsif-salah-satu-ciri-gangguan-kepribadian-ambang

Leave a Comment