Pengertian Limbah : Karakteristik, Jenis, Pengelompokan, Dampak, Pengolahan dan Karakteristik

Limbah merupakan buangan hasil proses produksi industri atau domestik. Ketika ada masyarakat bermukim, maka akan ada banyak jenis limbah yang dihasilkan. Contohnya seperti air kakus atau black water, sampah serta air buangan dari banyak aktivitas domestik yang lain.

Limbah padat atau biasa disebut dengan sampah sering tidak disukai sebab tidak ada nilai ekonomis. Jika dilihat dari segi kimiawi, limbah terdiri dari bahan kimia, senyawa anorganik serta senyawa organik.

Dengan konsentrasi serta kuantitas tertentu, hadirnya limbah bisa berdampak buruk untuk lingkungan khususnya pada kesehatan manusia. Untuk itulah dibutuhkan penanganan pada limbah tersebut. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan dari limbah akan tergantung dari jenis serta karakteristik limbah tersebut.

Pengertian Limbah

Limbah merupakan bahan buangan yang sudah tidak terpakai dan bisa berdampak buruk untuk masyarakat jika tidak dikelola dengan benar. Limbah merupakan sisa produksi baik itu hasil dari alam atau kegiatan manusia.

Dari keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal Imengenai prosedur impor limbah disebutkan jika limbah merupakan bahan atau barang sisa serta bekas dari proses atau kegiatan produksi yang fungsinya sendiri sudah berubah.

Sedangkan dari Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 dikatakan jika limbah merupakan buangan atau sisa usaha dan kegiatan yang dilakukan manusia. Bisa dikatakan jika limbah merupakan barang sisa kegiatan yang sudah tidak berguna dan tidak bernilai ekonomis.

Pengertian Limbah Menurut Para Ahli

  • Menurut pendapat Susilowarno: Menurutnya, limbah merupakan sisa atau hasil sampingan kegiatan manusia ketika memenuhi kebutuhan hidup.
  • Menurut pendapat Karmana: Ia berpendapat jika limbah merupakan sampah atau sisa proses kegiatan manusia yang bisa menjadi bahan polutan pada lingkungan.
  • Menurut pendapat Cahyono Budi Utomo: Menurutnya, limbah merupakan bahan yang telah dibuang atau terbuang dari hasil aktivitas manusia atau proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomis dan bahkan bisa merugikan manusia.
  • Menurut pendapat Deden Abdurahman: Ia berpendapat jika limbah merupakan buangan dari proses produksi baik industri atau rumah tangga yang bisa menurunkan kualitas lingkungan.
  • Menurut pendapat Daniel A. Okun dan George Ponghis: Mereka berpendapat jika limbah merupakan seluruh limbah cair rumah tangga termasuk air kotoran serta seluruh limbah industri yang dibuang menuju sistem saluran limbah cair kecuali air hujan atau drainase permukaan.

Karakteristik Limbah

Ada beberapa karakteristik umum dari limbah. Sebagian berukuran mikro, penyebarannya yang berdampak luas, memiliki sifat dinamis serta berdampak jangka panjang. Dari karakteristiknya, limbah bisa dibagi menjadi 3 karakteristik fisik, biologi serta kimia.

Karakteristik fisik dibagi menjadi bau, zat padat, warna kekeruhan serta suhu. Sedangkan karakteristik kimia terdiri dari Biological Oxygen Demand [BOD], bahan organik, Dissolved Oxygen [DO], Chemical Oxygen Demand [COD], logam berat serta Puissance d’Hydrogen Scale [pH].

Sedangkan untuk karakteristik biologi dipakai untuk mengukur kualitas air khususnya yang dikonsumsi sebagai air bersih dan air minum. Berikut adalah karakteristik limbah selengkapnya:

  • Memiliki sifat dinamis: Selalu bergerak menyesuaikan lingkungan sekitar. Contohnya saat limbah masuk ke sungai, maka akan mengikuti arah aliran sungai.
  • Berukuran mikro: Limbah berukuran kecil atau berbentuk partikel kecil namun masih bisa dilihat oleh manusia.
  • Penyebarannya bisa berdampak luas: Dampak yang ditimbulkan limbah untuk manusia dan lingkungan sangat beragam. Saat kontaminasi limbahnya berat, maka bisa menyebabkan kerusakan untuk manusia dan lingkungan.
  • Bisa memberikan dampak jangka panjang: Limbah bisa menyebabkan dampak jangka panjang khususnya di wilayah yang sudah terkontaminasi. Diperlukan waktu yang lama untuk bisa mengembalikan kondisi wilayah yang sudah terkontaminasi tersebut.
  • Berwarna: Warna limbah akan tergantung dari sumber limbah tersebut. Contohnya limbah yang mencemari air bisa merubah warna air menjadi lebih keruh akibay dekomposisi material organik dan penurunan kandungan oksigen air.
  • Keruh: Selain berwarna, karakteristik limbah selanjutnya adalah keruh. Air yang keruh bisa terjadi karena zat organik, lumpur dan mikroorganisme berjumlah banyak yang mengendap di dasar air.

Jenis Limbah Secara Umum

Jika dilihat secara umum, jenis limbah bisa dikelompokkan menjadi 3 bagian yakni limbah organik, limbah anorganik dan juga limbah B3 [bahan beracun dan berbahaya]:

  • Limbah Organik

Limbah organik adalah limbah dari jaringan organisme serta biasanya bisa terurai. Contohnya seperti bagian tumbuhan yang telah rontok, kotoran ternak, sisa sayuran dan kertas.

  • Limbah Anorganik

Limbah arnogranik adalah limbah dari bahan non hayati yang biasanya sulit terurai. Contohnya seperti aluminium, besi, kaca, timah serta bahan sintesis seperti plastik dan lainnya.

  • Limbah B3

Limbah B3 atau Bahan Beracun dan Berbahaya adalah limbah dari berbagai bahan kimia beracun serta berbahaya. Contoh dari limbah B3 diantaranya adalah sisa batu baterai, pestisida, oli bekas, tumpahan minyak dan lainnya.

Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

Jenis limbah bisa dibagi menjadi 2 yakni pengelompokkan limbah atas dasar sumbernya serta atas dasar jenis senyawanya:

1. Pengelompokkan Limbah Atas Dasar Sumbernya

  • Limbah domestik: Limbah dari kegiatan rumah tangga serta kegiatan usaha. Contohnya seperti restoran, pasar serta gedung perkantoran.
  • Limbah industri: Limbah yang berasal dari buangan atau sisa hasil proses industri.
  • Limbah pertanian: Limbah yang berasal dari kegiatan atau daerah pertanian atau perkebunan.
  • Limbah pertambangan: Limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan. Hasilnya akan berbentuk material tambang seperti batuan dan logam.
  • Limbah dunia kesehatan atau medis: Hampir sama seperti sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan yang terbuat dari zat kimia menjadi salah satu limbah dunia kesehatan atau medis.

2. Pengelompokkan Limbah Atas Dasar Jenis Senyawanya

Pengelompokkan limbah atas dasar jenis senyawanya dibagi menjadi 3 bagian yakni organik, anorganik serta limbah bahan berbahaya serta beracun [B3].:

  • Limbah organik: Limbah organik dihasilkan dari makhluk hidup alami dengan sifat yang mudah terurai atau membusuk. Contohnya seperti kulit telur, dedaunan, kotoran hewan, kulit pohon, kotoran manusia, tulang hewan serta sisa sayuran.
  • Limbah anorganik: Limbah yang tidak bisa atau sulit terurai serta busuk secara alami dari mikroorganisme pengurai. Contohnya seperti limbah pabrik, sampah kantong plastik, sisa kain tidak terpakai, sisa sabun cuci, sampah botol plastik bekas minuman, limbah minyak serta sampaah dari logam.
  • Limbah B3: Jenis limbah yang bisa berbahaya untuk lingkungan, mencemarkan, berbahaya untuk kesehatan serta kelangsungan makhluk hidup karea sifat senyawan didalamnya yang berbahaya. Ketika dalam pengolahan sampah, limbah B3 btuh penanganan khusus. Ini disebabkan ada kandungan senyawa didalamnya yang beracun, mudah meledak, dapat menyebabkan iritasi, berbahaya serta korosif.

Limbah B3 tidak hanya dihasilkan dari industri, akan tetapi juga bisa dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, Berikut adalah beberapa contoh dari limbah B3:

  • Dapur: Kompor gas, pembersih lantai, plastik, pembersih kaca, bubuk pembersih dan racun tikus. Contoh lainnya adalah pembersih lantai, tempat cucian, pembuka sumbat saluran air kotor serta bahan pencelup.
  • Kamar mandi: Desinfektan, aerosol, pewarna rambut, medicated shampoo dan pembersih toilet.
  • Kamar tidur: Obat anti nyamuk, kamper, pembersih, baterai dan cat kuku.
  • Gudang dan garasi: Car dan tiner, pembersih karburator, minyak rem, aki dan oli mobil, semir sepatu, pembunuh tikus, lem dan genteng asbes.
  • Ruang tamu: Pembersih lantai, pembersih karpet, pembersih kaca, pembersih perabotan serta pengharum ruangan.
  • Taman: Pupuk serta insektisida.
  • Ruang makan: Obat dan bumbu.

Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Wujud atau Bentuknya

Pengelompokkan limbah berdasarkan wujud atau bentuknya dibagi menjadi 3 yakni limbah padat, limbah cair serta limbah gas:

  • Limbah cair: Limbah hasil kegiatan atau usaha berbentuk cairan. Limbah cair ini dibagi kembali menjadi 4 yakni limbah cair domestik, rembesan serta luapan, limbah cair industri serta limbah air hujan.
  • Limbah padat: Sisa kegiatan industri atau aktivitas domestik berbentuk padat. Contohnya seperti plastik, kertas, serbuk kayu, serbuk besi dan lainnya.
  • Limbah gas: Menggunakan udara sebagai media yang secara alami mengandung unsur kimia N2, O2, CO2 dan H2. Penambahan gas ke udara yang melewati kandungan udara alami nantinya akan mengurnagi kualitas udara dan bisa mengganggu kesehatan.

Dampak Limbah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dampak limbah sangat beragam baik untuk lingkungan dan juga manusia. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh limbah:

1. Dampak Limbah Pada Lingkungan

Limbah bisa berdampak buruk untuk lingkungan di sekitarnya. Tidak hanya merusak lingkungan, namun limbah juga bisa memperburuk nilai estetika lingkungan. Selain itu, limbah juga bisa mengakibatkan organisme dalam lingkungan tersebut mati.

Contohnya limbah cair yang sudah membuat sungai terkontaminasi. Racun dalam limbah nantinya bisa mengakibatkan banyak organisme sungai mati keracunan seperti ikan. Kerusakan yang terjadi di sungai nantinya juga akan mengganggu keseimbangan ekosistem makhluk hidup secara menyeluruh.

2. Dampak Limbah Pada Manusia

Selain bisa berdampak buruk untuk lingkungan, limbah juga bisa berdampak buruk untuk manusia. Akan ada banyak gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan karena limbah beracun yang telah mencemari lingkungan. Beberapa contoh penyakit yang bisa ditimbulkan karena limbah diantaranya adalah:

  • Penyakit tifus.
  • Keracunan.
  • Gangguan saraf.
  • Diare.
  • Jamur kulit.
  • Sesak napas.

Pengolahan Limbah

Ada beberapa faktor yang bisa berpengaruh pada kualitas limbah. Contohnya seperti kandungan bahan pencemar, volume limbah serta frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah tersebut, maka dibutuhkan pengolahan serta penanganan limbah.

Pengolahan limbah tersebut bisa dibedakan menjadi dua yakni pengolahan limbah menurut tingkatan perlakuan dan pengolahan limbah menurut karakteristik limbahnya.

Agar limbah dan air limpasan atau hujan bisa diatasi, maka sebuah kawasan pemukiman memerlukan banyak jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi tersebut tidak selalu bisa diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan phak tertentu. Ada layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat terutama penghuni atau pemilik rumah contohnya seperti jamban.

  • Layanan Air Limbah Domestik

Layanan air limbah domestik berguna untuk mengatasi limbah air kakus. Jamban yang layak harus mempunyai akses air bersih mencukupi serta tersambung dengan unnit penanganan air kakus yang tepat.

Jika tidak ada jamban pribadi, maka masyarakat harus mempunyai akses ke jamban bersama atau biasa disebut dengan MCK.

  • Layanan Persampahan

Layanan ini diawali dari pewadahan sampah serta pengumpulan sampah. Pengumpulan sampah dilakukan memakai gerobak atau truk sampah. Layanan sampah ini harus dilengkapi juga dengan tempat pembuangan sementara atau TPS, tempat pembuangan akhir atau TPA atau juga bisa fasilitas pengolahan sampah yang lain.

Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan kolektif oleh masyarakat. Ada beberapa yang melakukan usaha kolektif lebih lanjut lewat pengkomposan serta pengumpulan bahan layak daur ulang.

  • Layanan Drainase Lingkungan

Layanan drainase lingkungan merupakan penanganan limpasan air hujan memakai saluran drainase atau selokan yang berguna menampung limpasan air kemudian dialirkan ke badan air penerima.

Dimensi saluran drainase harus cukup besar supaya bisa menampung limpasan air hujan dari wilayah yang sedang dilayani. Saluran drainase harus punya kemiringan mencukupi serta bebas dari sampah.

Selain itu, penyediaan air bersih pada suatu pemukiman harus tersedia secara berkelanjutan dengan jumlah yang mencukupi. Ini disebabkan karena air bersih berguna untuk masyarakat.

Karakteristik Limbah Umum

  • Memiliki ukuran mikro.
  • Dinamis.
  • Memberikan dampak luas dari penyebarannya.
  • Memiliki dampak jangka panjang.

Karakteristik Limbah B3

1. Mudah Meledak

Limbah di suhu serta tekanan standar 25 derajat celcius dan 760 mmHg bisa meledak atau lewat reaksi kimia atau fisika bisa menghasilkan gas dengan suhu serta tekanan tinggi yang cepat merusak lingkungan sekitar.

2. Limbah Mudah Terbakar

Limbah mudah terbakar memiliki beberapa sifat dan berikut beberapa diantaranya:

  • Limbah berbentuk cairan mengandung alkohol tidak lebih dari 24% dan volume atau di titik nyala tidak lebih dari 60 derajat celcius akan menyala jika kontak dengan api, percikan api atau sumber lainnya di tekanan udara 760 mmHg.
  • Limbah bukan cairan: Di temperatur serta tekanan standar yakni 25 derajat celcius, 760 mmHg bisa menyebabkan kebakaran lewat gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan ketika terbakar bisa menyebabkan kebakaran terus menerus.

Limbah B3 Industri

Dari karakteristiknya, limbah B3 industri dibagi menjadi 4 bagian, yakni:

  • Limbah B3 padat.
  • Limbah B3 partikel tidak terdefinisi.
  • Limbah B3 gas.
  • Limbah B3 cair atau entitas pencemar air: Komponen pencemaran air biasanya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan anorganik serta bahan buangan organik.

Pengolahan Limbah B3

Kegiatan pengolahan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan meliputi penyimpanan, reduksi, pemanfaatan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan hasil dari pengolahan. Di dalam rangkaian ini, akan ada beberapa pihak yang terkait yang menjadi mata rantai pengolahan limbah B3, seperti:

  • Reduksi limbah B3: Kegiatan di penghasil yang berguna untuk mengurangi jumlah serta mengurangi sifat bahaya serta racun limbah B3 sebelum akan dihasilkan dari suatu kegiatan.
  • Penyimpanan limbah B3: Kegiatan ini dilakukan penghasil, pengumpul, pengolah atau penimbunan limbah B3. Tujuannya adalah sebagai tempat penyimpanan sementara.
  • Pengumpulan limbah B3: Ini merupakan kegiatan pengumpulan limbah B3 dari penghasil limbah B3. Tujuannya adalah sebagai penyimpanan sementara sebelum akan diserahkan ke pemanfaat, pengolah atau penimbunan limbah B3.
  • Pengangkutan limbah B3: Merupakan kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil, pengumpul, pemanfaatan atau pengolah ke pengumpul, pemanfaatan, pengolah atau penimbunan limbah B3.
  • Pemanfaatan limbah B3: Kegiatan perolehan kembali atau recovery, penggunaan kembali atau reuse serta daur ulang atau recycle. Gunanya untuk mengubah limbah B3 menjadi sebuah produk yang bisa dipakai dan harus dipastikan aman untuk kesehatan manusia serta lingkungan.
  • Pengolahan limbah B3: Proses mengubah karakteristik serta komposisi limbah B3 untuk menghilangkan atau mengurangi sifat bahaya dan sifat racun.
  • Penimbunan limbah B3: Menempatkan limbah B3 di sebuah fasilitas penimbunan. Tujuannya adalah supaya tidak berbahaya untuk kesehatan manusia serta lingkungan hidup.

Dengan pengolahan limbah ini, maka mata rantai siklus perjalanan limbah B3 dimulai dari dihasilkan hingga penimbunan akhir akan tetap diawasi. Semua mata rantai harus selalu diatur. Sementara perjalanan limbah B3 akan dikendalikan system manifest berbentuk dokumen limbah B3.

Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5538767/pengertian-limbah-karakteristik-dan-jenis-jenisnya
https://lajuluasindonesia.com/berita-dan-penelitian/14/pengertian-limbah-dan-jenisnya/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-limbah.html
https://rimbakita.com/limbah/
https://salamadian.com/pengertian-limbah/
https://www.kozio.com/pengertian-limbah/

Leave a Comment