Pengertian Logika – Dasar, Manfaat, Macam dan Pembagian

Jika dilihat secara umum, logika merupakan hasil pertimbangan dari akal pikiran manusia yang disampaikan lewat kata serta dan bahasa. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika logika merupakan penalaran yang dilakukan atau dinilai sesuai prinsip validitas ketat.

Pengertian Logika

Logika merupakan salah satu cabang filsafat yang mempelajari kecakapan berpikir seseorang secara tepat, lurus dan teratur.

Jika secara etomologis, istilah logika diambil dari bahasa Yunani yakni Logos yang kemudian membentuk kata Logikos yang berarti suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diungkapkan memakai kata-kata atau bahasa.

Setiap orang akan selalu berpikir ketika ingin menyimpulkan sesuatu dengan cara ilmiah atau untuk meyakinkan orang lain. Untuk itu, seriap pernyataan tersebut harus dibuktikan kebenarannya.

Dengan begitu dalam logika, maka ada pemikiran yang bisa membuktikan sebuah pernyataan atau ucapan yang dikeluarkan. Logika berguna untuk melakukan analisa atau penyelidikan.

Selain itu, logika juga berguna untuk merumuskan sekaligus menerapkan peraturan. Dengan begitu, logika bukan sebuah teori namun keterampilan menerapkan peraturan tentang pemikiran dalam praktek atau tindakan. Ilmu logika juga bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara berpikir tepat, lurus dan teratur.

Pengertian Logika Menurut Para Ahli

1. Menurut Aristoteles

Aristoteles berpendapat jika logika merupakan ajaran mengenai cara berpikir secara alamiah yang membicarakan bentuk pikiran itu sendiri serta hukum yang menguasai pikiran.

2. Menurut William Alston

Ia berpendapat jika logika merupakan studi mengenai penyimpulan secara lebih teliti untuk menetapkan ukuran yang memisahkan penyimpulan sah serta tidak sah.

3. Menurut Jan Hendrik Rapar

Ia berpendapat jika logika merupakan suatu pertimbangan pikiran atau akal yang diatur dengan kata serta dinyatakan ke dalam bahasa.

4. Menurut R.G. Soekadijo

Ia berpendapat jika logika merupakan sebuah metode atau teknik yang dibuat untuk meneliti ketepatan dalam menalar.

5. Menurut W. Poespoprodjo dan Ek. T. Gilarso

Mereka berpendapat jika logika merupakan sebuah ilmu serta kecakapan menalar dan berpikir secara tepat.

Dasar-dasar Logika

Konsep dasar dari logika menyatakan jika kesalihan atau validitas sebuah argumen ditentukan bentuk logisnya dan bukan dari isi argumen. Ini artinya, logika dijadikan sebagai alat untuk melakukan analisis argumen yakni hubungan antara kesimpulan serta bukti atau premis.

Berdasarkan dari pengertian logika tersebut, maka penalaran pada logika bisa dibagi menjadi beberapa dasar berikut:

1. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif merupakan penalaran yang memakai premis, informasi atau peraturan umum yang berlaku untuk mencapai sebuah kesimpulan yang sudah terbukti.

Dalam hal ini, penalaran deduktif akan membangun atau mengevaluasi sebuah argumen deduktif serta dinyatakan valid apabila kesimpulannya berbentuk konsekuensi logis dari beberapa premisnya.

Penarikan kesimpulan secara deduktif umumnya memakai pola pikir yang disebut silogismus. Pernyataan yang mendukung silogismus tersebut dinamakan dengan premis yang bisa dibedakan menjadi permis mayor dan permis minor. Kesimpulan sendiri adalah pengetahuan yang diperoleh dari penalaran deduktif atas dasar kedua permis tersebut.

Logika deduktif sendiri membicarakan tentang beberapa cara untuk mencapai kesimpulan jika lebih sulu sudah diajukan pertanyaan tentang seluruh di antara sebuah kelompok.

Kesimpulan yang sah dari penalaran deduktif adalah akibat yang bersifat keharusan dari pertanyaan yang sudah diajukan. Pembahasan tentang logika deduktif sendiri sangat luas serta meliputi salah satu dari persoalan yang menarik.

Berikut adalah contoh argumen deduktif:

  • Seluruh makhluk hidup pastinya akan mati. [Premis mayor].
  • Manusia merupakan makhluk hidup. [Premis minor].
  • Manusia pasti akan mati. [Kesimpulan].

 2. Penalaran Induktif

Penalaran induktif merupakan sebuah penalaran yang berawal dari rangkaian fakta khusus untuk menghasilkan sebuah kesimpulan yang umum. Berikut adalah contoh dari argumen induktif:

  • Kucing persia mempunyai sebuah jantung.
  • Kucing angora mempunyai sebuah jantung.
  • Kucing bengal juga mempunyai sebuah jantung.
  • Seluruh jenis kucing tentunya mempunyai jantung.

Manfaat Logika

Sebenarnya, logika bisa memberikan cukup banyak manfaat untuk manusia dalam berkegiatan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat dari logika yang bisa diperoleh manusia:

  • Untuk melatih supaya bisa berpikir rasional, kritis, tertib, lurus, koheren serta metodis.
  • Untuk melatih kemampuan berpikir secara abstrak, cermat serta objektif.
  • Untuk meningkatkan kecerdasan serta kemampuan manusia dalam berpikir secara tajam dan mandiri.
  • Untuk meningkatkan kemampuan manusia melakukan analisis pada suatu permasalahan.
  • Untuk meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya kebenaran. Dengan begitu, manusia bisa menghindari kesalahan serta kesesatan saat berpikir.
  • Untuk mendorong seseorang supaya bisa berpikir sendiri memakai asas sistematis.
  • Untuk meningkatkan cinta dan kebenaran serta menghindari kesalahan dalam berpikir.
  • Untuk membantu meningkatkan citra diri seseorang pada saat bisa berpikir secara kritis, lurus, rasional, metodis, tertib serta koheren.

Macam-macam Logika

1. Logika Alamiah

Logika alamiah merupakan proses kerja akal budi manusia yang berpikir dengan lurus dan tepat sebelum terpengaruh dengan keinginan serta banyak kecenderungan subjektif.

Jenis logika alamiah ini dimiliki manusia semenjak lahir dan bisa dipelajari dengan proses belajar serta penerapan pada kehidupan nyata.

2. Logika Ilmiah

Logika ilmiah merupakan kinerja nalar manusia yang berguna untuk mempertajam pikiran serta akal budi manusia. Dengan logika ilmiah, maka akal budi manusia bisa bekerja lebih cepat, mudah, teliti serta aman.

Dengan begitu, manusia bisa terhindar dari kesesatan berpikir atau setidaknya bisa mengurangi kemungkinan tersebut.

3. Logika Formal

Logika formal merupakan logika atas dasar pernyataan sehingga pernyataan dijadikan dasar untuk membuat kesimpulan yang harus relevan dengan bentuk serta struktur yang juga harus tepat.

Apabila dasar tersebut salah, maka kesimpulan nantinya juga bisa salah. Untuk itu, kesimpulan yang tepat diperoleh dengan cara berpikir yang tepat berdasarkan hasil dari penyelidikan.

4. Logika Material

Logika material merupakan logika yang bisa membuat pernyataan atau kesimpulan atas dasar objektif atau materi. Pada jenis logika ini, materi memiliki peran yang sangat penting.

Logika material juga disebut dengan logika matrelisme yang berarti materi dijadikan faktor utama untuk menyimpulkan sesuatu dengan tepat.

Untuk itu, logika material bisa dikatakan logika yang bisa membuat kesimpulan atas dasar kondisi materi atau objek. Dengan begitu, materi dijadikan dasar untuk menciptakan pernyataan.

Pembagian Materi Logika

Agar bisa mendapatkan pemikiran yang tepat, maka logika harus bisa menganalisa beberapa unsur pemikiran manusia. Materi logika diantaranya adalah:

1. Mengerti Akan Permasalahan

Yang dimaksud dengan mengerti akan permasalahan adalah paham dengan masalah yang sedang dihadapi. Kegiatan mengerti ini bisa dibangun lewat penginderaan seperti mengamati.

2. Adanya Kausualitas

Adanya kausualitas adalah terdapat keterkaitan. Pekerjaan otak berikutnya sesudah mengerti permasalahan yang sedang dihadapi adalah membangun hubungan yang ada antara beberapa fakta.

3. Adanya Kesimpulan

Tugas akal yang ketiha adalah membangun suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut diperoleh karena serangkaian kegiatan dari mulai mengeri hubungan permasalahan serta fakta dari keduanya yang kemudian bisa ditarik kesimpulan.

Sumber Referensi

https://www.gramedia.com/best-seller/logika/
https://id.wikipedia.org/wiki/Logika
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-logika.html
https://www.zonareferensi.com/pengertian-logika/
https://www.dosenpendidikan.co.id/logika-adalah/
https://pendidikan.co.id/pengertian-logika-fungsi-jenis-dan-contohnya/

Leave a Comment