Pengertian Mineral : Sifat Fisik dan Contoh Macam Jenis

Mineral merupakan benda padat homogen yang ada di dalam dan terbentuk secara organik. Mineral memiliki komposisi kimia di batas tertentu dan memiliki atom yang tersusun dengan teratur.

Mineralogi merupakan ilmu yang mempelajari tentang mineral dari mulai pengenalan karakteristik fisik, pengelompokkan, komposisi kimia hingga proses pembentukannya.

Pengertian Mineral Secara Umum

Di dalam ilmu geologi, mineral disebut sebagai zat atau benda persenyawaan kimia asli atau yang disusun oleh alam. Mineral memiliki sifat kimia dan fisik tertentu yang biasanya berbentuk padat.

Meski sifat serta zatnya sama namun dibentuk oleh manusia di laboratorium, maka tidak bisa disebut dengan mineral. Sifat fisik mineral terdiri dari beberapa jenis yang bisa diamati secara megastropik:

  • Warna atau colour.
  • Kilap atau luster.
  • Cerat atau streak.
  • Belahan atau cleavage.
  • Pecahan atau fracture.
  • Kekerasan fisik atau hardness.
  • Sifat dalam atau tenacity.
  • Berat jenis atau specific gravity.
  • Kemagnetan atau magnetism.
  • Kelistrikan atau electricity.

Selain itu, ada beberapa jenis mineral yang dinamakan atas dasar warna seperti azurite biru, erythrite merah ungu, malachitee hijau dan sebagainya. Kilap mineral merupakan sifat optik dari mineral yang berkaitan dengan refleksi dan refaksi dari pantulan cahaya di permukaannya.

Kilap sendiri bisa dibagi menjadi 3 yakni kilap logam, kilap bukan logan dan kilap sub logam. Sedangkan cerat berguna untuk membedakan 2 jenis mineral yang memiliki warna terlihat sama akan tetapi warna cerat atau bentuk bubuknya berbeda.

Warna cerat lebih stabil dan tidak berubah sehingga lebih bisa dipercaya. Sementara belahan merupakan sifat fisik dari mineral ketika mengalami tekanan dari luar. Namun, tidak semua mineral memiliki sifat ini sebab ada yang mudah dibelah, ada yang sulit atau bahkan tidak bisa dibelah.

Jika pecahan tidak bisa membelah, maka akan dipecah dengan tidak teratur. Beberapa jenis pecahan yang paling umum diantaranya adalah:

  • Konkoidal: Pecahan yang memperlihatkan gelombang lengkung pada bagian permukaannya contohnya seperti kwarsa
  • Splintery: Pecahan yang memiliki bentuk seperti serat.
  • Univen: Pecahan dengan permukaan kasar tidak teratur.
  • Hackly: Pecahan dengan permukaan tidak teratur dan bagian ujung yang meruncing.

Pengertian Mineral Menurut Para Ahli

  • L.G Berry dan B. Mason: Mineral merupakan benda padat homogen yang ada di alam dan terbentuk secara anorganik. Mineral memiliki komposisi kimia di beberapa batas tertentu dan punya atom yang tersusun dengan teratur.
  • D.G.A Whitten dan J.R.V Brooks: Mineral merupakan bahan bahan yang secara struktural homogen dan memiliki komposisi kimia tertentu serta dibentuk oleh proses alam anorganik.
  • A.W.R. Potter dan H. Robinson: Minerl merupakan zat atau bahan homogen yang memiliki komposisi kimia tertentu, bersifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil dari kehidupan.

Sifat Fisik Mineral

1. Kilap

Kilap atau lusture merupakan kualitas pemantulan cahaya dari mineral. Gejala tersebut bisa terjadi pada mineral ketika dijatuhkan cahaya refleksi. Kilap pada logam tersebut terbagi menjadi 3 jenis, yakni:

  • Kilap logam atau metalic lustre: Kilap yang dibuat mineral logam seperti grafit, galena, hematit, magnetit, kalkopirit, pirit.
  • Kilap semi logam atau sub metalic lustre: Kilap yang dihasilkan mineral alterasi dari mineral sebelumnya seperti ilmenit.
  • Kilap non logam atau non metalic lustre: Kilap yang dihasilkan mineral non logam seperti kilap mutiara, kilap sutera, kilap gelas, kilap resin, kilap damar, kilap intan, kilap lemak serta kilap tanah.

2. Bentuk Kristal

Jika mineral diberi kesempatan untuk berkembang tanpa gangguan, maka akan membentuk mineral yang khas. Akan tetapi bentuk sempurna tersebut jarang terjadi sebab akan ada gangguan ketika di alam.

Mineral yang sering ditemui biasanya mempunyai bentuk yang tidak berkembang sehingga sulit untuk dikelompokkan pada sistem kristalografi. Untuk itulah, istilah perawakan kristal dipakai dan dibedakan menjadi 3 golongan, yakni:

  • Perawakan memanjang.
  • Perawakan mendatar.

3. Berat Jenis

Setiap jenis mineral punya berat jenis tertentu tergantung unsur pembentuk serta ikatan unsur penyusunnya. Biasanya, mineral pembentuk batuaan punya berat jenis 2.7 meski rata-rata berat jenis unsur metal yang ada didalamnya sekitar 5.

4. Warna

Warna sebenarnya bukan ciri utama untuk membedakan antara mineral satu dengan mineral yang lainnya. Akn tetapi, tidak ada warna khas yang bisa digunakan untuk mengetahui unsur penyusun didalamnya. Beberapa warna dari mineral diantaranya adalah:

  • Putih: Milku kwarts, gypsum dan kaolin.
  • Kuning: Belerang.
  • Emas: Pirit, ema dan kalkopirit.
  • Hijau: Malasit, klroit.
  • Merah: Jasper, hematit.
  • Abu-abu: Galena.
  • Coklat: Limonite, garnet.
  • Hitam: Grafit, biotit, augit.

5. Kekerasan

Kekerasan merupakan sifat resisensi mineral pada kemudahan mengalami goresan. Kekerasan mineral relatif yang artinya jika 2 mineral saling digoreskan, maka mineral yang lebih lunak akan tergores.

Skala kekerasan mineral dimulai dari yang terlunak adalah skala 1 sampai yang paling keras yakni skala 10.

Jenis Mineral

1. Kalsium [Ca]

Kalsium disebut juga dengan zat kapur yang banyak terdapat di tubuh manusia serta paling dibutuhkan. Untuk anak dalam masa pertumbuhan, remaja, wanita hamil dan ibu menyusui membutuhkan kalsium dengan jumlah yang lebih banyak.

Kalsium berguna untuk membentuk tulang, membantu proses pembekuan darah ketika terluka dan kontraksi otot. Ada banyak makanan yang mengandung kalsium dan bisa dikonsumsi seperti telur, susu, ikan, kacang-kacangan dan kentang. Jika tubuh kekurangan kalsium, maka menyebabkan tubuh rapuh, pembentukan tulang yang tidak sempurna serta kejang otot.

2. Fosfor [P]

Fosfor berrguna sebagai bahan pembentuk tulang bersama dengan kalsium. Fosfor juga penting untuk banyak reaksi kimia dalam tubuh. Contohnya seperti mengatur kinerja ensim.

Beberapa contoh sumber fosfor adalah biji-bijian yang masih memiliki kulit ari, susu dan kacang-kacangan. Jika tubuh kekurangan fosfor, maka bisa menyebabkan tulang serta gigi rapuh dan menyebabkan penyakit rakitis.

3. Zat Besi [Fe]

Kadar zat besi yang ada di dalam tubuh tidak terlalu banyak yakni sekitar 0.002 kg untuk berat badan 50 kg. Zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin yakni pemberi warna merah pada darah.

Zat besi bisa diperoleh dari beberapa jenis makanan. Contohnya seperti hati, biji-bijian dan sayuran. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka bisa menyebabkan penyakit anemia atau kekurangan sel darah.

4. Yodium

Fungsi utama dari yodium adalah untuk membentuk hormon tiroksin yang mengatur berbagai aktivitas alat tubuh dan kecepatan pertumbuhan tubuh. Jika tubuh kekurangan hormon tiroksin, maka bisa menyebabkan kretinisme atau tubuh kerdil.

Sedangkan kekurangan yodium yang terjadi pada orang dewasa bisa menyebabkan pembengkakkan gondol. Ada beberapa makanan sumber yodium terbaik seperti tiram, ikan laut, kerang dan makanan laut lainnya.

5. Natrium [Na] dan Klorin

Gabungan kedua jenis mineral ini akan membentuk senyawa yang lebih dikenal dengan garam dapur atau NaCl. Natrium berguna untuk mengatur denyut jantung serta membntu proses perambatan impuls saraf.

Natrium bersama dengan klorin akan menjaga keseimbangan cairan di tubuh. Sedangkan klorin pada lambung merupakan komponen penyusun asam lambung atau asam klorida.

6. Seng [Zn]

Seng sangat penting untuk proses metabolisme protein, menjaga kesehatan kulit dan penyembuhan luka. Seng juga penting untuk pertumbuhan serta perkembangan janin dalam kandungan. Beberapa sumber seng dalam makanan diantaranya adalah ikan, daging, telur, hati dan susu.

Sumber Referensi

https://tirto.id/pengertian-mineral-sifat-fisik-perannya-dalam-pembentukan-batu-gdKX
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mineral/
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/jenis-dan-fungsi-mineral/
https://www.dosenpendidikan.co.id/mineral-adalah/

Leave a Comment