Pengertian Naskah – Sejarah, Macam Jenis dan Tata Cara Penulisan

Naskah merupakan uraian dari urutan adegan, kondisi, dialog serta tempat. Naskah merupakan dasar suatu cerita di dalam film atau pementasan drama teater.

Susunan drama sendiri dibuat dramatik serta menampilkan setting waktu, kondisi, tempat seta dialog dari beberapa tokoh.

Pengertian Naskah

Naskah merupakan cerita yang menguraikan urutan adegan, keadaaan, tempat serta dialog yang disusun pada konteks struktur dramatik untuk dijadikan acuan proses produksi.

Naskah juga berguna sebagai bahan dasar untuk menyatukan persepsi antara produser dengan kru film mengenai film yang akan diproduksi. Dengan begitu, perbedaan penafsiran bisa diminimalisir serta menjadi dasar perencanaan yang jelas.

Naskah umumnya berbentuk tulisan serta dijilid yang menampilkan adegan demi adegan. Struktur khas tersebut akan mempermudah tim produksi untuk menyiapkan seluruh kebutuhan pada proses pengambilan gambar

Pengertian Naskah Menurut Para Ahli

  • Menurut KBBI: Naskah merupakan karangan yang masih ditulis memakai tangan serta belum diterbitkan.
  • Menurut Molton: Naskah merupakan drama hidup yang dilukiskan dengan gerak.
  • Menurut Ferdinand Brunetierre: Naskah harus bisa melahirkan kehendak dengan aksi.
  • Menurut Sendarasik: Naskah adalah bahan dasar suatu pementasan yang bentuknya belum sempurna jika belum dipentaskan. Naskah juga menjadi ungkapan pernyataan penulis yang isinya tentang nilai pengalaman umum dan menjadi ide dasar untuk aktor.
  • Menurut Baried: Naskah merupakan tulisan tangan ang berisi banyak ungkapan pikiran serta perasaan sebagai hasil budaya masa lalu.
  • Menurut Onions: Naskah merupakan padanan kata manuskrip.

Sejarah Naskah

Sebelum dokumen atau percetakan ditemukan, seluruh dokumen yang ditulis harus dibuat serta diperbanyak memakai tulisan tangan. Umumnya, naskah dibuat dalam bentuk buku atau gulungan serta untaian naskah lontar atau nipah, daluang yakni kertas tradisional berserat kasar dari kulit pohon serta kertas.

Di wilayah Asia Tenggara di milenium pertama, dokumen penting dibuat dengan lempeng tembaga yang diperhalus lewat pembakaran serta diukir memakai pahat logam.

Di Filipina di abad ke-9, dikumen tidak diukir sengan pahat namun pencetak dot matriks masa kini. Dokumen seperti ini memang jarang ditemukan dibandingkan naskah di bambu atau daun.

Akan tetapi, iklim tropis yang lembap membuat naskah di bahan organik lebih cepat rusak. Di Indonesia, naskah yang dibuat di daun lontar atau nipah serta daluang sangat banyak dipakai.

Sama seperti sekarang ini, naskah di daluang ditulis memakai kuas atau pena. Sedangkan di daun, tulisannya diukur memakai pisau kecil bernama pisau pangot dalam bahasa Sunda.

Untuk wilayah Barat di zaman klasik sampai abad awal Tarikh Masehi, naskah ditulis tanpa memakai spasi antarkata atau scriptio continua sehingga terbilang sulit untuk yang belum terlatih.

Jenis-jenis Naskah

1. Naskah Spontan

Naskah spontan merupakan naskah yang dikirim penulis ke penerbit. Tujuannya agar dipertimbangkan penerbit apakah akan diterbitkan atau tidak.

2. Naskah Pesanan

Jika dilihat secara sederhana, naskah pesanan merupakan naskah yang dipesan penerbit.

3. Naskah yang Dicari Editor

Editor akan mencari naskah untuk diterbitkan. Jenis naskah ini mulai populer di Indonesia beberapa tahun terakhir.

4. Naskah Terjemah

Naskah terjemah merupakan naskah dari bahasa asing yang lalu diterbitkan ke dalam bahasa ibu. Untuk jenis naskah ini, yang dicari penerbit merupakan penerjemah untuk bisa menerjemahkan sebuah naskah asing ke Bahasa Indonesia.

5. Naskah Sayembara

Naskah sayembara meruakan naskah yang pencariannya dilakukan lewat sayembara atau lomba menulis. Umumnya, penerbit akan membuat lomba menulis dengan tema tertentu untuk kemudian diterbitkan karya pemenangnya.

6. Naskah Kerja Sama

Naskah kerja sama merupakan naskah yang diterbitkan atas kerja sama pihak penerbit dengan badan, lembaga atau instansi tertentu. Instansi akan menyodorkan naskah pada penerbit untuk kemudian diterbitkan.

7. Naskah Fiksi

Naskah fiksi merupakan naskah yang berisi kisah atau cerita yang dibuat atas dasar khayalan atau imajinasi sang pengarang. Dengan begitu, tema atau semua yang ditulis dalam naskag fiksi akan bersifat tidak nyata dan kebenarannya tidak bisa dibuktikan.

Di dalam dunia penulisan, jenis naskah ini yang paling sering ditemui sebab menyasar semua lapisan masyarakat. Bentuk dari naskah fiksi sendiri beragam, namun yang paling dominan adalah naskah untuk cerita pendek serta novel.

Isi jenis naskah ini adalah hasil rekaan atau hasil imajinasi penulis yang dapat menggugah perasaan pembaca. Naskah fiksi biasanya juga berusaha untuk menggugah perasaan pembaca agar bisa merasakan apa yang diceritakan di dalam naskah tersebut.

8. Naskah Non Fiksi

Naskah non fiksi adalah kebalikan dari naskah fiksi. Naskah non fiksi merupakan naskah yang berisi penyampaian hal besifat nyata sehingga dapat dibuktikan kebenarannya secara langsung.

Jenis naskah ini butuh tahapan panjang supaya bisa tersusun dengan baik oleh penulils. Penulis harus melakukan penelitian dari menentukan tema, mengumpulkan referensi hingga mencari data dan baru kesimpulan bisa dibuat.

Tahapan panjang untuk naskah non fiksi ini membuat jenis naskah ini punya sifat objektif tinggi untuk bisa menarik minat serta mengunggah nalar pembaca.

Pembaca akan diajak berpikir secara logis dari setiap hasil pemikiran yang mengandung penjelasan ilmiah. Dalam naskah non fiksi tidak ada tipu muslihat, sihir dan lain sebagainya.

Semua yang ada pada naskah naskah non fiksi merupakan nyata serta bisa dijelaskan secara terperinci atau secara ilmiah. Naskah non fiksi sendiri dibagi menjadi 3 golongan, yakni:

  • Monograf: Tulisan ilmiah berbentuk buku yang substansi pembahasannya hanya satu hal bidang ilmu.
  • Buku teks: Buku teks atau disebut buku referensi yang berisi tulisan berbentuk buku yang membahas sebuah bidang ilmu.
  • Trade book: Trade book adalah jenis naskah yang termasuk karya tulis ilmiah berisi pengetahuan umum dan dapat dibaca semua orang.

Tata Cara Penulisan Naskah

Naskah bisa ditulis dari banyak macam peristiwa serta ide. Menulis drama juga bisa dilakukan aatas dasar kejadian di kehidupan nyata.

Dari beberapa peristiwa nyata di kehidupan sehari-hari, maka bisa diambil ide yang kemudian untuk dikembangkan menjadi teks drama. Berikut adalah beberapa langkah dasar untuk menulis langkah yang bisa dilakukan:

1. Menulis Tema

Tema merupakan hal paling mendasar sebelum proses menulis naskah dilakukan. Tema umumnya hanya terdiri dari satu hingga dua kata. Contohnya perlawanan, kemiskinan, pendidikan, kenakalan remaja dan sebagainya.

2. Menulis Premis

Premis merupakan kalimat yang menggambarkan secara umum mengenai cerita yang akan disampaikan namun lebih spesifik dibandingkan dengan tema.

Contohnya seorang pemuda yang mencari ibunya yang sudah meninggalkan dirinya di panti asuhan.

3. Menulis Plot atau Kerangka Adegan

Ini menjadi bentuk detail dari premis. Plot atau kerangka merupakan susunan peristiwa yang saling berkaitan sebagai suatu proses sebab akibat.

Plot yang telah disusun akan dipecah kembali menjadi beberapa tahap cerita yang berkaitan dengan design dramatik dalam suatu naskah. Plot biasanya terdiri dari:

  • Pendahuluan.
  • Konflik.
  • Klimaks.
  • Solusi.
  • Kesimpulan.

4. Menulis Sinopsis

Sinopsis merupakan gambaran cerita secara menyeluruh yang ditulis memakai bahasa menarik, tidak bertele-tele serta lugas. Selain dijadikan panduan penulis, sinopsis juga dijadikan penghantar cerita untuk pihak yang memerlukan gambaran cerita seperti sponsor, produser atau kurator.

Sumber Referensi

https://www.dosenpendidikan.co.id/naskah-adalah/
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-naskah/
https://materibelajar.co.id/contoh-naskah-berita/
https://id.wikipedia.org/wiki/Naskah
https://www.dictio.id/t/apa-pengertian-naskah-dalam-penelitian-filologi/128717/2

Leave a Comment