Pengertian OCD – Penyebab, Faktor, Gejala dan Pengobatan

OCD atau Obsessive Compulsive Disorder merupakan jenis gangguan kecemasan kronis atau jangka panjang yang sudah umum terjadi.

Gangguan mental ini menyebabkan seseorang punya pikiran yang tidak terkendali sehingga bisa menimbulkan perilaku berulang atau kompulsif.

Pengertian OCD

OCD merupakan salah satu gangguan psikologis yang bisa mempengaruhi pikiran atau obsesif serta perilaku atau sifat kompulsif manusia.

Kelainan ini sangat mengganggu pikiran penderita karena menyebabkan rasa gelisah, khawatir, cemas, takut serta menuntut untuk melakukan suatu hal secara berulang.

Perilaku ini akan terus dilakukan penderita sampai keinginan dari pikirannya bisa terpenuhi. Penyebab dari OCD sendiri masih belum diketahui dengan pasti.

Namun menurut dugaan, OCD disebabkan karena masalah pada pengiriman informasi di bagian otak yang satu dengan yang lainnya.

Selain itu, OCD juga bisa disebabkan karena stres berat yang dialami, faktor genetik keluarga dan juga kecelakaan psikologis masa lalu yang bisa memicu terjadinya OCD pada seseorang.

Penyebab OCD

Hingga sekarang ini, para ilmuwan masih belum bisa menemukan yang menjadi penyebab dari OCD. Meski begitu, ada beberapa faktor yang mungkin bisa berpengaruh pada timbulnya penyakit ini, seperti:

1. Faktor Biologis

Ada beberapa studi yang menemukan jika OCD kemungkinan bisa terjadi karena adaya perubahan bahan kimia alami pada otak seperti serotonin atau fungsi otak. Seseorang dengan OCD kemungkinan mempunyai serotonin yang tidak mencukupi sehingga cenderung mengulangi perilaku yang sama berulang kali.

2. Faktor Genetik

OCD kemungkinan juga bisa terjadi karena faktor genetik yang diturunkan oleh keluarga. Namun, gen yang kemungkinan akan mempengaruhi kondisi ini masih belum bisa teridentifikasi.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan juga kemungkinan menjadi penyebab dari OCD. Ini termasuk infeksi streptococcus atau disebut Pediatric Autoimmune, trauma masa kecil atau perilaku obsesif kompulsif yang dipelajari ketika mengamati anggota keluarga dari waktu ke waktu.

Faktor Risiko OCD

Ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang mengidap OCD seperti berikut ini:

  • Mempunyai anggota keluarga atau orang tua yang mengidap gangguan obsesif kompulsif.
  • Pernah mengalami kejadian traumatis yang menyebabkan seseorang merasa tertekan secara emosional yang bisa meningkatkan risiko OCD berkembang dan memicu gejalanya muncul kembali.
  • Mengalami gangguan mental yang lain seperti depresi, gangguan kecemasan serta penyalahgunaan zat tertentu.

Gejala OCD

Biasanya, gejala OCD yang ada pada penderita dan paling sering terjadi adalah merasa resah, khawatir, takut dengan hal sekitarnya serta sering memiliki pikiran yang negatif. Berikut adalah beberapa gejala serta tipe OCD yang biasa terjadi:

1. Washers

Apabila sering merasa kurang atau bahkan tidak pernah merasa sudah bersih meski sudah mencuci tangan sehingga dilakukan berulang kali, maka bisa jadi ini adalah gejala paling umum dari OCD yang biasa terjadi.

Gejala ini menjelaskan ketika seseorang selalu takut terkontaminasi dengan kuman, bakteri atau kotoran yang pindah ke tubuh. Penderita biasanya akan mencuci tangan atau bagian tubuh yang dirasa kotor berulang kali.

Penderita OCD juga sering membersihkan rumah, tubuh dan segala yang dianggap kotor untuk memenuhi keinginan kompulsif yang dimiliki supaya terhindar dari kotoran atau kuman.

2. Chekers

Gejala selanjutnya yang sering terjadi adalah checkers yang membuat penderita OCD akan selalu memeriksa sesuatu secara berulang kali.

Tipe ini tidak berbeda dengan washers yang akan memeriksa sesuatu secara berulang kali pada sesuatu hal, benda serta barang yang dianggap berbahaya.

3. Orderliness dan Symmetry

Gejala ini membuat penderita OCD akan fokus mengatur semua hal dengan berurutan, simetris, rapi serta sejajar. Contohnya tidak senang apabila ada barang yang sudah dirapikan disentuh serta diubah posisinya oleh orang lain. Perilaku tersebut menuntut penderita untuk menghasilkan pemikiran yang berulang serta sama.

Pengobatan OCD

OCD sebetulnya merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan seluruhnya. Akan tetapi, pengobatan yang diberikan ahli kesehatan mental atau dokter bisa membantu untuk mengontrol gejalanya sehingga bisa beraktivitas dengan normal. Berikut adalah beberapa bentuk pengobatan yang biasa diberikan untuk penderita OCD:

1. Obat-obatan

Dokter kemungkinan akan memberikan resep obat untuk mengontrol obsesif serta kompulsif penderita OCD. Biasanya, obat antidepresan yang umumnya diberikan untuk mengatasi depresi menjadi pilihan utama yang diberikan dokter. Berikut adalah beberapa obat antidepresan yang biasanya diberikan:

  • Clomipramine [Anafranil].
  • Fluvoxamine [Luvox CR].
  • Fluoxetine [Prozac].
  • Paroxetine [Paxil, Pexeva].
  • Sertraline [Zoloft)].
  • Citalopram.
  • Escitalopram.

Supaya bisa efektif, dokter umumnya akan memberi rekomendasi lebih dari satu jenis obat. Biasanya, dokter akan memberikan resep obat antipsikotik untuk membantu mengontrol gejalanya.

Akan tetapi yang harus dipahami, keefektifan beberapa obat ini kemungkinan tidak akan langsung terlihat. Setidaknya dibutuhkan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan untuk melihat perbaikan gejalanya.

2. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif merupakan metode efektif yang bisa dipakai untuk mengatasi OCD. Ini merupakan jenis psikoterapi yang berguna untuk membantu penderita agar bisa mengubah cara pikirnya, cara merasa serta cara berperilaku. Jenis terapi ini sendiri mengacu pada 2 bentuk perawatan, yakni:

  • Exposure and Response Prevention

Exposure yang dimaksud disini adalah paparan situasi serta objek yang memicu ketakutan serta kecemasan contohnya seperti kotoran. Di dalam terapi ini, pasien akan dipaparkan dengan objek tersebut supaya nantinya bisa terbiasa.

Sedagkan response prevention atau pencegahan respon mengacu pada ritual atau perilaku yang dilakukan penderita OCD untuk mengurangi kecemasan. Perawatan ini akan membantu penderita untuk belajar melawan dorongan untuk melakukan perilaku kompulsif sesudah diberikan paparan penyebab cemas.

  • Terapi kognitif

Terapi kognitif berguna untuk menghilangkan perilaku kompulsif. Pada terapi ini, pasien akan diajarkan cara yang sehat sekaligus efektif untuk menanggapi pikiran obsesif yang dirasakan.

Pengobatan OCD di Rumah

Untuk pengobatan OCD di rumah bisa dilakukan dengan cara gaya hidup dan beberapa pengobatan untuk mengatasi OCD. Berikut beberapa diantaranya:

  • Minum obat yang sudah diberikan dokter sesuai dengan dosisnya. Jangan berhenti mengonsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter meski sudah merasa lebih baik sebab bisa mengembalikan gejalanya.
  • Mempelajari serta mempraktekkan teknik dan keterampilan tertentu yang bisa membantu mengontrol gejala seperti yang sudah diajarkan terapis.
  • Memperhatikan apabila ada perubahan tertentu pada diri sendiri yang menjadi tanda jika gejala akan segera muncul. Tanyakan juga pada dokter apa yanng harus dilakukan jika beberapa tanda tersebut timbul.
  • Mengikuti support group yang bisa membantu untuk mengatasi OCD.
  • Melakukan aktivitas yang disukai serta menyehatan seperti rekreasi.
  • Berolahraga dengan rutin, mengonsumsi makanan yang sehat dan juga tidur cukup.
  • Menghindari minuman beralkohol dan merokok.
  • Mencari cara untuk menghilangkan stres yang efektif untuk diri sendiri seperti pijat, meditasi, tai chi dan sebagainya.
  • Tetap melakukan aktivitas normal seperti sekolah, bekerja serta bersosialisasi dengan teman dan keluarga.

Komplikasi OCD

OCD juga bisa menyebabkan beberapa masalah baru pada kesehatan seperti berikut ini:

  • Masalah hubungan dengan orang lain.
  • Kualitas hidup yang buruk secara menyeluruh.
  • Sulit untuk melakukan kegiatan sekolah, bekerja atau kegiatan sosial.
  • Tidak punya waktu untuk melakukan aktivitas yang lain sebab ritual atau perilaku berlebihan yang dilakukan.
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Sumber Referensi

  • https://www.halodoc.com/kesehatan/ocd
  • https://www.alodokter.com/ocd
  • https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/gejala-ocd-obsesif-kompulsif/
  • https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/ocd/
  • https://www.klikdokter.com/penyakit/ocd

Leave a Comment