Pengertian ODGJ – Komplikasi dan Penanganan

ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa biasanya akan menerima diskriminasi dari masyarakat sebab dianggap memiliki perilaku yang menyimpang. Namun sebenarnya ketika diberika penanganan yang tepat, maka ODGJ tidak akan membahayakan atau meresahkan orang lain seperti anggapan selama ini.

Pengertian ODGJ

ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan jiwa sehingga menyebabkan perubahan pada perasaan, cara berpikir, emosi sampai perilaku yang dilakukan sehari-hari. Gejala paling umum yang dialami ODGJ adalah membuat mereka sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.

Namun, ada juga ODGJ yang bisa hidup normal dengan terapi atau pengobatan yang dilakukan rutin. Meski begitu, sayangnya banyak ODGJ yang belum mendapatkan penanganan sehingga memperburuk penyakit yang dideritanya.

Informasi yang kurang serta pemahaman tentang penyakit jiwa yang masih sedikit membuat banyak orang memperlakukan ODGJ dengan kurang baik. Bahkan, ada juga ODGJ di Indonesia yang sampai dikurung atau dipasung karena dianggap bisa membahayakan diri sendiri serta orang lain.

Komplikasi yang Sering Dialami ODGJ

Ada banyak jenis penyakit jiwa atau gangguan yang bisa dialami ODGJ dan berikut beberapa diantaranya:

1. Gangguan Kecemasan

Semua orang pasti pernah merasa khawatir dan cemas akibat penyakit tertentu seperti ketika menghadapi ujian. Dalam kondisi normal, rasa cemas bisa hilang sesudah faktor penyebabnya bisa teratasi. Akan tetapi, ini tidak terjadi ODGJ dengan gangguan kecemasan.

Orang yang mengalami gangguan kecemasan biasanya akan terus merasa cemas, gelisah dan sulit mengendalikan perasaan tersebut. Timbulnya perasaan tersebut bisa berbentuk hal yang sepele atau bahkan tidak ada pencetusnya.

Pada saat sedang mengalami gangguan kecemasan, maka ODGJ juga bisa mengalami beberapa gejala lainnya seperti banyak berkeringat, pusing, dada berdebar, susah berkonsentrasi sampai merasa jika ada bahaya yang mengancam.

Jenis-jenis gangguan yang umumnya bisa dialami ODGJ adalah gangguan kecemasan sosial, gangguan kecemasan umum, fobia dan serangan panik.

2. Gangguan Obsesif Kompulsif atau OCD

ODGJ dengan OCD umumnya akan kesulitan atau bahkan tidak dapat melihat hal yang berantakan atau kotor. Mereka juga punya pikiran atau perasaan yang sulit dibendung pada suatu hal.

Contohnya, ODGJ dengan OCD merasa takut terkena penyakit sehingga membersihkan rumah serta mencuci tangan hingga berulang kali. ODGJ dengan OCD umumnya punya gejala yang parah sehingga kesulitan menjalani aktivitas atau melakukan interaksi dengan orang lain.

3. Post Traumatic Disorder atau PTSD

PTSD merupakan gangguan jiwa yang bisa dialami sesudah seseorang menyaksikan atau mengalami peristiwa tidak menyenangkan seperti bencana alam, kecelakaan, pelecehan seksual atau kekerasan.

ODGJ dengan PTSD sering teringat dengan peristiwa yang menyebabkan trauma. ODGJ seperti ini akan merasakan gejala tertentu seperti gelisah, sulit tidur, panik atau merasa takut dan bersalah pada saat mendengar, melihat atau hanya memikirkan peristiwa yang memicu trauma tersebut.

4. Gangguan Kepribadian

Seseorang dengan gangguan kepribadian biasanya punya pola pikir serta perilaku yang dianggap menyimpang, aneh atau tidak sesuai dengan norma serta aturan yang berlaku di lingkungan sekitar.

ODGJ dengan gangguan kepribadian biasanya juga akan sulit memahami emosi serta berinteraksi dengan orang lain. Jenis gangguan kepribadian yang dapat dialami ODGJ cukup banyak seperti gangguan kepribadian ambang, gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian narsistik serta gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

5. Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar merupakan salah satu jenis gangguan yang juga bisa dialami ODGJ. Perubahan suasana hati yang dialami ODGJ dengan gangguan bipolar ditandai dengan beberapa fase yakni fase mania serta fase depresif.

Ketika sedang ada di fase mania, maka penderita bipolar akan merasa sangat bahagia, antusias atau punya semangat menggebu-gebu, banyak makan atau banyak bicara serta tidak bisa diam.

Akan tetapi ketika masuk ke fase depresif, maka penderita bisa mengalami gejala depresi. Semua fase ini akan berlangsung dari mulai hitungan jam, minggu atau bulan. Apabila tidak segera mendapatkan pengobatan, maka ODGJ dengan gangguan bipolar akan berisiko tinggi melakukan bunuh diri serta perilaku berisiko seperti mengonsumsi alkohol dan narkoba.

6. Depresi

Depresi adalah salah satu gangguan jiwa yang banyak diderita ODGJ. Menurut data dari WHO, diperkirakan ada sekitar 264 juta orang di seluruh dunia yang mengalami atau setidaknya pernah menderita depresi.

Namun, banyak orang yang tidak sadar jika diriny mengalami gejala depresi sehingga kondisinya bisa semakin parah. ODGJ yang mengalami depresi biasanya sering merasakan beberapa gejala, seperti sulit atau terlalu banyak tidur, tidak bersemangat untuk menjlani hidup, kurang atau tidak mau makan, mengalami gangguan hasrat seksual dan perasaan bersalah, sedih serta tidak berdaya tanpa alasan jelas.

Apabila sudah parah, maka ODGJ yang mengalami depresi juga bisa berniat atau pernah mencoba bunuh diri. ODGJ yang disebabkan karena depresi ini butuh pengobatan dari dokter supaya kondisinya bisa membaik.

7.  Skizofrenia

ODGJ yang menderita skizofrenia biasanya akan mengalami gejala delusi, halusinasi atau waham, pola pikir aneh, gelisah atau cemas serta perubahan perilaku.

Ketika sedang mengalami halusinasi, maka ODGJ dengan skizofrenia akan merasa seperti menciuml, melihat atau menyentuh sesuatu meski sebenarnya rangsangan tersebut tidak nyata.

Jika tidak diobati, maka ODGJ dengan skizofrenia akan kesulitan berinteraksi dengan orang lain atau bahkan dipasung akibat perilakunya karena dianggap bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Akan tetapi jika diberikan penanganan yang tepat, maka ODGJ dengan skizofrenia bisa kembali hidup normal serta produktif.

Penanganan ODGJ

ODGJ atau orang dengan gangguan mental harus mendapatkan pemeriksaan serta penanganan dari psikiater. Untuk mendiagnosis jenis gangguan jiwa yang dialami ODGJ, maka dokter bisa melakukan pemeriksaan kejiwaan.

Sesudah terdiagnosis menderita gangguan mental tertentu, maka ODGJ bisa mendapatkan penanganan supaya gejala yang dirasakan bisa membaik. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan psikiater untuk mengobati ODGJ:

1. Pemberian Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan untuk ODGJ akan tergantung dari jenis gangguan jiwa yang dialami. Untuk mengobati ODGJ dengan gangguan mood seperti gangguan bipolar atau depresi, maka dokter akan memberikan obat antidepresan serta obat penstabil suasana hati atau mood stabilizer.

Sedangkan untuk gangguan kecemasan pada ODGJ, maka dokter bisa memberikan obat pereda cemas atau obat penenang. Beberapa obat tersebut ada yang diberikan hanya untuk jangka waktu tertentu dan ada yang diberikan untuk seumur hidup.

Untuk itu, ODGJ tidak disarankan untuk menghentikan pengobatan tanpa pemantauan dari dokter karena penyakitnya bisa kambuh kembali. ODGJ juga disarankan untuk secara rutin kontrol ke dokter jika memang ada efek samping tertentu yang ditimbulkan dari pengobatan yang dilakukan.

2. Psikoterapi

Penanganan ODGJ juga bisa dilakukan dengan cara psikoterapi yang dilakukan psikiater serta psikolog untuk mengatasi gangguan emosional atau masalah psikologis yang dirasakan pasien.

Dengan psikoterapi, ODGJ akan dibimbing sekaligus dilatih untuk belajar mengenali perasaan, kondisi serta pikiran yang menyebabkan keluhan yang dialami terjadi sekaligus membantu penderita untuk dapat menghadapinya dengan cara positif.

Sumber Referensi

  • https://www.alodokter.com/seputar-odgj-dan-gangguan-kejiwaan-yang-sering-dialaminya
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-jiwa
  • https://today.line.me/id/v2/article/x08l9n
  • https://www.sehatq.com/artikel/stop-sebut-orang-gila-ini-gangguan-pada-odgj-yang-sering-ditemui
  • https://hellosehat.com/mental/odgj-gangguan-jiwa/

Leave a Comment