Pengertian Source Code : Pengertian, Ciri, dan Regulasinya

Kemajuan pesat teknologi informasi mendorong pertumbuhan berbagai aplikasi atau program komputer. Manfaat dari program tersebut dapat terealisasi berkat kode program atau source code yang memuat algoritma khusus. Namun, tahukah Anda bahwa source code tidak eksis secara fleksibel dan sederhana?

Ya, kode program kian menjadi aset sangat berharga bagi perusahaan produsen software. Supaya dapat memahami peranannya, Anda dapat mempelajari penjelasan source code: pengertian, ciri, dan regulasinya sebagai berikut.

Pengertian Source Code

Berdasarkan artinya, source code berarti kode sumber atau biasa disebut dengan kode program. Kata kode mengacu pada susunan algoritma dalam bahasa pemrograman yang menghasilkan suatu program. Sementara kata sumber berarti acuan kode sebagai referensi atas aset penyusun program dan aset digital lain yang terkait dengan program.

Kode program dibuat dalam satu atau lebih bahasa pemrograman. Di dalam dunia pemrograman modern, terdapat berbagai aspek yang dinilai dalam kode program yaitu sebagai berikut.

  • Reliabilitas atau keandalan. Aspek ini menandai performa terkait tingkat kebenaran hasil program. Selain faktor kualitas algoritma kode program, aspek ini juga dapat dipengaruhi oleh kualitas manajemen sumber daya.
  • Portabilitas. Aspek ini menandai seberapa fleksibel suatu kode program mampu berjalan dalam berbagai platform, sistem operasi, atau lingkungan operasi. Sebagai contoh, kode program dalam pembuatan progressive web application (PWA) akan memungkinkan pengguna untuk menikmati situs web dalam versi dekstop maupun versi mobile secara nyaman dan sesuai dengan jenis perangkat yang digunakan.
  • Usability atau kegunaan. Aspek ini merepresentasikan kemudahan penggunaan kode program untuk skenario yang dibutuhkan baik kasus normal maupun tidak.
  • Perawatan. Aspek ini menandai seberapa mudah suatu kode program dapat dipelihara, dikembangkan, dan disesuaikan secara berkelanjutan. Hal ini penting dipertimbangkan karena lingkungan yang dinamis, seperti perubahan anggota tim, tuntutan modifikasi program, dan masih banyak lagi.
  • Efisiensi atau kinerja. Aspek ini menandai tingkat penggunaan sumber daya terhadap kinerja program yang dihasilkan oleh source code. Adapun kinerja yang dimaksud terkait erat dengan kebutuhan memori, kualitas jaringan, waktu pemrosesan, interaksi pengguna, dan lain-lain.

Karakteristik Source Code

Sebagai aset yang membentuk suatu produk, source code bersifat penting dan tidak sembarangan dibagikan. Secara detail, berikut ini merupakan ciri khas kode program yang harus diketahui.

Rentan Terhadap Pencurian

Karena kode program berperan sebagai sebuah aset berharga, maka file ini tidak terlepas dari ancaman kejahatan berupa pencurian. Jika hal ini terjadi, maka perusahaan atau organisasi Anda akan mengalami kerugian. Mulai dari peniruan produk, kebocoran data, pencemaran nama baik, dan masih banyak lagi.

Contoh kasus nyata terkait pencurian kode program pernah dialami oleh software desain grafis ternama yaitu Adobe System. Akibat peretasan, sekitar 2,9 juta data pengguna bocor bahkan terdapat data yang berhasil dihapus. Masalah yang terjadi pada tahun 2013 ini mempengaruhi berbagai penggunaan beberapa produk seperti Adobe Acrobat dan ColdFusion.

Sebagai Sarana Belajar Publik

Tahukah Anda bahwa masih banyak kode program yang bersifat publik atau boleh diakses oleh siapa saja?

Ya, source code yang tersedia secara gratis dan tersebar luas disebut dengan open source. Kode sumber yang bersifat publik ini bebas diakses dan dikembangkan oleh para programmer. Biasanya, para developer tergabung dalam suatu komunitas global untuk mengikuti perkembangan source code yang bersifat open source. Meskipun tidak berbayar, tetapi siapa saja boleh berdonasi untuk pengembangan kode program.

Menyimpan Data Pribadi

Kode program yang berfungsi sebagai integrasi antara dua atau lebih platform akan memuat data rahasia. Hal ini juga dapay ditandai oleh kode program dengan struktur yang kompleks. Contohnya adalah kunci API, password, kunci enkripsi, token autorisasi, entitas basis data, dan masih banyak lagi. Artinya, keberadaan kode program di tangan yang salah akan menyebabkan kerugian besar yang tidak terkira.

Memuat Ancaman Dari Bug

Sudah menjadi rahasia umum bahwa suatu kode progam tentu memiliki kelemahan berupa bug. Bentuk masalah atau issue ini merupakan kelemahan suatu kode yang tidak terduga dan terus diperbaiki. Bahkan perusahaan raksasa seperti Google dan Microsoft masih memiliki bug yang terus diperbarui setiap minggu lewat rilis berita pada forum developer resmi mereka. Rupanya, bug juga menjadi petunjuk pagi penjahat siber untuk mengenali “celah” pada program sehingga dapat merealisasikan niat buruk mereka.

Regulasi Terkini Source Code

Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan, Anda tentu menyadari pentingnya regulasi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko terkait kejahatan yang menimpa kode sumber. Di Indonesia, regulasi khusus source code sebagai suatu ciptaan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta pasal 40 ayat 1. Di dalam regulasi ini, terdapat berbagai aspek yang diatur seperti pada penjelasan sebagai berikut.

  • Non disclosure agreement (NDA). Aspek ini merupakan bentuk kesepakatan kerahasiaan antara dua pihak atau lebih terhadap kode program. Biasanya NDA berlaku pada kontrak kerja, kontrak pelatihan, dan lain-lain.
  • Non competition agreement. Aspek ini merupakan bentuk kesepakatan untuk larangan membocorkan kode program kepada berbagai kompetitor.
  • Pengelolaan hak cipta. Aspek ini mengatur hak cipta bagi pemilik atau pengembang kode program yang sah. Saat hak cipta sudah diberikan, maka pihak yang melakukan plagiasi atau kejahatan lain akan memperoleh hukuman.

Penjelasan lengkap seputar source code: pengertian, ciri, dan regulasinya akan membantu Anda dalam menjaga kode program. Hal ini akan bermanfaat untuk menghindari potensi kejahatan dan kerugian sehingga kode program terus memiliki nilai manfaat. Selamat belajar, ya!

Leave a Comment