Pengertian Tanah – Konsep, Fungsi, dan Contoh Macam Jenis

Tanah adalah daerah peralihan di antara yang hidup serta yang mati. Tanah merupakan tempat tumbuh yang menggabungkan energi surya serta karbondioksida dari atmosfer dengan air dan hara dari tanah menjadi jaringan yang hidup.

Pengertian Tanah

Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Peran tanah sangat vitaluntuk kehidupan di muka bumi karena mendukung kehidupan tumbuhan dengan air serta hara serta untuk menopang akar.

Bentuk tanah berongga sehingga bagus untuk akar bernapas dan tumbuh. Tanah juga merupakan tempat hidup mikroorganisme. Sedangkan untuk kebanyakan hewan darat, tanah adalah tempat hidup serta bergerak.

Ilmu tanah merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanah. Dari segi klimatologi, tanah berperan penting untuk menyimpan air serta menekan erosi meski tanah juga bisa tererosi.

Pengertian Tanah Menurut Para Ahli

1. Menurut Ilmu Tanah

Berdasarkan ilmu tanah, maka bisa dibagi menjadi 2 cabang yakni pedologi serta edafologi:

  • Pedalogi

Kajian yang mempelajari tanah sebagai bentuk objek geologi. Pedologi ini terdiri dari pemerian tanah yakni inventarisasi sifat serta perilaku, genesis tanah atau asal serta perkembangan tanah, sistematik atau klasifikasi tanah berdasarkan sebaran, pedogenesis serta fungsi dan juga ekologi tanah yakni tanah sebagai lingkungan pertumbuhan ternak, tanaman serta manusia.

  • Edafologi

Edafologi atau biasa disebut dengan ilmu kesuburan tanah merupakan ilmu yang mempelajari tanah sebagai objek geologi. Peologi berkaitan dengan pemanfaatan tanah untuk silvukultur, pertanian serta hortikultur.

2. Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [Departemen Pendidikan Kebudayaan, 1994], tanah bisa diartikan menjadi beberapa, yakni:

  • Kondisi bumi di sebuah tempat.
  • Lapisa bumi atau permukaan bumi yang paling atas.
  • Permukaan bumi yang diberikan batas.

3. Menurut Henry D. Forth

Menurut pendapat Henry D. Forth, tanah merupakan permukaan bumi yang tersusun dalam beberapa horizon. Ini terdiri dari campuran bahan organik, mineral, udara, air yang menjadi media tumbuhnya tanaman.

4. Menurut J.J. Berzelius

Ia berpendapat jika tanah merupakan laboratorium kimia tempat terjadinya proses dekomposisi serta reaksi kimia yang terjadi secara tersembunyi.

5. Menurut Pendapat Justus Von Liebig

Ia mengajukan teori keseimbangan hara tanaman yakni “Theory Balanchesheet of Plan Naturation”. Dalam teori ini menganggap jika tanah adalah tabung reaksi yang bisa diketahui jumlah serta jenis hara tanamannya.

6. Menurut Friedrich Fallou

Ia berpendapat jika tanah merupakan hasil dari pelapukan oleh waktu yang semakin menggerogoti batuan keras dan semakin lama menjadi dekomposisi.

7. Menurut Dokuchaiev

Ia berpendapat jika pengertian tanah harus dikaitkan dengan iklim serta bia digambarkan sebagai zona geografi yang luas di dalam skala peta dunia tidak hanya dikaitkan dengan iklim namun juga lingkungan tumbuhan.

8. Menurut A.S. Thaer

Ia berpendapat jika permukaan planet terdiri dari bahan remah serta lepas yang dinamakan tanah. Ini adalah akumulasi serta campuran banyak bahan seperti Fe, Ca, Mg, Al serta Si.

9. Menurut Humphry Davy

Ia berpendapat jika tanah adalah laboratorium alam yang menyediakan unsur hara untuk tanaman.

10. Menurut C.F. Marbut

Ia berpendapat jika tanah adalah lapisan terluar kulit bumi yang umumnya bersifat tidak padu serta memiliki sifat tebal dari mulai selaput tipis hingga lebih dari 3 meter yang berbeda dari bahan yang ada di bawahnya, yakni sifat, warna, fisik, sifat biologi dan sifat kimianya.

11. Menurut Ramman

Tanah merupakan bahan batuan yang dirombak menjadi partikel kecil yang sudah berubah secara kimiawi bersama sisa tumbuhan serta hewan yang hidup diatas dan didalamnya.

Konsep Tanah

Konsep ilmu tanah dilandasi dengan keilmuwan kimia serta geologi dari pakar asal Jerman bernama Justus von Liebig. Ini kemudian menjadi dasar dari konsep ilmu tanah ayang berkembang di wilayah Amerika.

Konsep tersebut dinamakan teori keseimbangan. Tanah adalah tempat cadangan hara yang nantinya akan diserap tumbuhan. Namun, hara ini masih bisa diganti dengan kapur, pupuk kandang atau pupuk kimia. Teori ini dinamakan dengan Hukum Minimum Liebig.

Ada banyak konsep yang berbeda mengenai tanah dan berikut beberapa konsepnya:

1.Tanah Adalah Pijakan Bumi

Tanah merupakan landasan yang berguna untuk mendukung kegiatan serta tempat tinggal. Tanah adalah landasan untuk beraktivitas mendukung kehidupan.

Tanah juga berpengaruh pada lokasi jalan rintis serta tempat berkemah. Kemampuan masing-masing daerah berbeda-beda untuk pertumbuhan hewan serta tanaman.

2. Tanah Sebagai Mantel Batuan Lapuk

Para ahli geologi tertarik dengan tanah sebagai produk pelapukan. Tanah diklasifikasikan sebagai residual, aluvial, pasir, silikon, tanah liat dan lainnya.

Adanya penambahan organik di bagian atas mantel yang lapuk atau regolit terjadi karena erosi dan menyebabkan terbawa ke samudera. Tanah bisa dianggap sebagai batuan yang mengalir ke luat. Tanah berguna sebagai medium bagi pertumbuhan tanaman.

3. Tanah Sebagai Campuran Bahan

Tanah juga dianggap sebagai satu dari 4 komponen dasar semua benda selain udara, api serta air. Konsep tanah merupakan campuran bahan yang berguna.

Fungsi Tanah

Tanah berguna sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Tanah bisa menyediakan air serta banyak unsur baik mikro atau makro. Selain itu, ada beberapa fungsi tanah yang lainnya, seperti:

  • Menyediakan kebutuhan primer tanaman seperti udara, air serta unsur hara.
  • Tempat tumbuh serta berkembangnya akar tanaman.
  • Menyediakan kebutuhan sekunder tanaman seperti vitamin, hormon serta asamorganik, antibiotik dan toksin anti hama yakni enzim yang bisa meningkatkan ketersediaan hara.
  • Tempat berdiri dan bertumpunya tanaman.

Macam Jenis Contoh Tanah

Tanah bisa terbentuk lewat proses alami yang berlangsugn lama. Selain itu, juga ada kaitan antara perkembangan lapisan tanah serta perkembanan hewan, tumbuhan dan manusia. Jenis tanah sendiri berbeda-beda dan berikut beberapa diantaranya:

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial adalah jenis tanah yang berasal dari endapan lumpur. Umumnya, tanah aluvial terjadi karena terbawa aliran sungai. Tanah ini bisa ditemukan di hilir sebab terbawa dari hulu dengan warna coklat sampai kelabu.

Tanah ini tepat digunakan untuk pertanian padi dan palawija seperti tembakau, jagung serta lainnya karena lembut dan mudah digarap Untuk persebarannya sendiri ada di Kalimantan, Sulawesi, Jawa serta Papua.

2. Tanah Andosol

Tanah andosol adalah jenis tanah vulkanik yang terbentuk dari proses vulkanisme gunung berapi. Tanah ini juga sangat subur sehingga baik untuk tanaman.

Karakteristik tanah ini berwarna coklat keabu-abuan yang kaya akan unsur hara, mineral dan air sehingga bagus untuk tanaman.

Biasanya, tanah ini sangat mudah ditemukan di dekat gunung berapi. Untuk persebarannya sendiri ada di daerah Bali, Jawa, Nusa Tenggara dan juga Sumatera.

3. Tanah Entisol

Tanah entisol hampir serupan dengan tanah andosol karena terjadi dari pelapukan material letusan gunung berapi seperti lahar, debu, pasir serta lapili.

Tanah ini sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Biasanya, tanah entisol banyak ditemukan di daerah dekat gunung berapi berbentuk permukaan tanah yang tipis serta belum punya lapisan tanah.

Tanah ini berbentuk seperti timbunan pasir seperti di pantai. Untuk persebaran tanahnya sendiri ada di sekitar gunung berapi seperti Pantau Parangteritis Jogjakarta serta daerah Jawa lain yang punya gunung berapi.

4. Tanah Grumusol

Jenis tanah berikutnya adalah tanah grumusol yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur serta tuffa vulkanik. Kandungan organik yang ada didalamnya terbilang rendah sebab berasal dari batuan kapur.

Dengan begitu, batuan ini tidak bagus digunakan untuk tanaman. Teksturnya sendiri mudah pecah serta kering khususnya ketika musim kemarau dengan warna tanah yang hitam.

pH tanah ini netral sampai alkalis yang biasanya ada di permukaan tidak lebih dari 300 mdpl. Untuk persebarannya sendiri ada di Jawa Timur seperti Ngawi dan Madiun, Nusa Tenggara Timur serta Jawa Tengah seperti Jepara, Demak, Rembang dan Pati.

Selain itu, masih ada beberapa jenis tanah lainnya seperti:

  • Tanah humus yang subur.
  • Tanah inseptisol yang terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf.
  • Tanah laterit yang berwarna merah mata sebab mengandung banyak zat besi.
  • Tanah latosol yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen serta metamorf.
  • Tanah litosol: Tanah yang baru berkembang karena masih muda.
  • Tanah kapur: Berasal dari batuan kapur yang lapuk.
  • Tanah mergel: Berasal dari batuan kapur namun bercampur dengan bahan lainnya.
  • Tahan organosol: Terbentuk dari unsur organik seperti gambut, tumbuhan serta rawa.
  • Tanah oxisol: Jenis tanah yang kaya zat besi serta alumunium oksida.
  • Tanah padas: Tanah yang sangat keras seperti batu.
Sumber Referensi

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tanah/
https://www.geografi.org/2017/11/soil-texture-usda-secara-singkat-dapat.html
https://www.studiobelajar.com/tanah/
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-tanah/

Leave a Comment