Pengertian Zoologi : Sejarah, Tujuan, Spesialisasi , Klasifikasi dan Contoh

Pengertian Zoologi

Apa Itu Zoologi?

Zoologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Zoion’ atau ‘Zoon’ yang memiliki arti hewan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa definisi atau pengertian dari Zoologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hewan. Mulai dari evolusi, perkembangan embrio, perilaku, distribusi ekologinya, hingga proses klasifikasi hewan tersebut.

Zoologi merupakan salah satu dari cabang biologi yang mempelajari tentang struktur, perilaku, fungsi hingga evolusi dari hewan. Ilmu ini sendiri memiliki ruang lingkup seperti anatomi perbandingan, biologi molekular, psikologi hewan, etologi, ekologi perilaku, biologi evolusioner, taksonomi hingga paleontologi. Proses kajian ilmiah dari ilmu zoologi sendiri sudah dimulai sekitar pada abad ke-16.

Zoologi juga merupakan bagian dari ilmu Biologi yang mempelajari tentang hewan, sempat berubah menjadi suatu organisme yang berubah dan termasuk menjadi kingdom dari animalia. Jenis kingdom inilah yang paling beragam dari semua jenisnya serta mempunyai lebih dari 1 juta jenis spesies yang telah bisa dijelaskan, selain itu masih banyak juga yang belum diketahui oleh manusia.

Makhluk hidup tersebut banyak tersebar di lingkungan yang sangat beragam serta memiliki perwakilan berbagai tempat kehidupan seperti daratan, udara, akuatik hingga bentuk parasit. Proses bentuk makanannya juga cukup beragam, seperti hewan dengan cara makan seperti herbivora, karnivora, omnivora serta saprofag.

Semua jenis hewan masuk dalam kategori makhluk yang eukariotik, dimana mereka mempunyai sel dengan nukleus yang dibatasi oleh sitoplasma. Selain ciri khas tersebut, tidak ada yang menunjukkan hewan bersel tunggal, oleh sebab itu mereka semua termasuk multiseluler. Hewan juga mempunyai suatu nutrisi heterotrof sebagai karakteristik utamanya. Hal ini berarti tidak ada mahkluk hidup dalam kingdom animalia yang mampu untuk menghasilkan makanannya sendiri, mereka selalu mengambil suatu energi dari sumber eksternal milik bahan organik.

Ilmu pengetahuan tentang Zoologi sangatlah penting, dimana seekor hewan bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan makanan juga menjadi penanda untuk arah sumber air. Berdasarkan hal tersebut bisa disimpulkan bahwa cabang ilmu yang satu ini sangatlah erat hubungannya dengan suatu spesifikasi hewan yang wajib dilakukan proses pengkajian. Kajian yang akan diperoleh nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan umat manusia. Misalnya seperti dibidang pertanian, kesehatan, kedokteran dan masih banyak lagi bidang yang lainnya.

Pada umumnya banyak peneliti yang mengelompokkan makhluk hidup seperti hewan menjadi dalam dua kelompok yang besar yaitu vertebrata dan invertebrata. Vertebrata sendiri merupakan hewan yang mempunyai tulang belakang dan tengkorak, sementara kelompok invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Kingdom animalia sendiri memiliki sembilan jenis filum yang utama, meskipun terdapat tiga puluh lima filum yang berbeda, namun sembilan itulah yang menjadi patokan utamanya. Salah satu diantaranya yaitu ada Cnidaria, Porifera, Platyhelminthes, Mollusca, Nematoda, Annelida, Echinodermata, Arthropoda, serta Chordata.    

Sudah dimulai sejak zaman kuno hingga zaman yang modern saat ini, Zoologi merupakan suatu ilmu yang semuanya mempelajari tentang hewan. Beberapa ilmu tentang Zoologi yang muncul dari sejarah alam telah dimulai dari karya-karya Aristoteles dan Galen pada zaman Yunani-Romawi kuni. Karya-karya tersebut telah banyak dikembangkan selama periode ketika abad pertengahan. Setelah proses pengembangan tersebut menghasilkan suatu ciptaan seperti mikroskop, yang memungkinkan pencarian studi tentang organisme yang memiliki bentuk yang mikro.

Penelitian tentang Zoologi dan proses investigasinya meliputi anatomi, histologi, fisiologi, teratologi, embriologi, etologi dan proses praktiknya. Terbukti hingga saat ini, penelitian dari ilmu Zoologi benar-benar memiliki banyak manfaat bagi umat manusia seiring dengan perkembangan mereka.

Source: career.iresearchnet.com

Zoologi merupakan ilmu yang sangat luas, setiap penelitiannya memiliki dasar yang luas serta konsep yang sangat besar. Sehingga sangat wajar jika ditemukan banyak variasi hewan dan proses yang rumit terjadi didalamnya. Terdapat 2 juta spesies hewan yang mana telah ditemukan salah satunya lebih dari 20.000 spesies ikan yang bertulang belakang juga lebih dari 300.000 spesies kumbang. Oleh sebab itu seorang ahli Zoologi biasanya akan memilih berspesialisasi terhadap satu cabang atau lebih cabang Zoologi. Mereka bisa mempelajari aspek secara struktural, fungsional, dan ekologis tentang sekelompok hewan atau hanya sekedar memilih untuk secara khusus fokus pada kelompok hewan tertentu saja.

Zoologi juga sering disebut sebagai cabang ilmu Biologi yang sengaja didedikasikan untuk mempelajari tentang kingdom animalia dari segi pendekatan yang khusus. Semua pendekatan tersebut termasuk seperti proses untuk menganalisis perilaku, hubungan hewan tersebut dengan tumbuhan dan benda mati yang ada disekitarnya, juga tingkat organisasi dalam kelompok mereka. Ahli Zoologi juga biasanya akan mempelajari konformasi tubuh hewan tersebut hingga dari perspektif biokimia.

Proses studi mengenai kehidupan tentang hewan ini bisa mewakili untuk berbagai jenis kemungkinan yang besar, mulai dari mikroorganisme hingga makhluk yang telah punah jutaan tahun yang lalu, termasuk didalamnya adalah mamalia, hewan laut, atau jenis reptil. Masing-masing telah memiliki fokus khusus dalam minatnya dalam bidang ilmu zoologi. Tidak heran jika Zoologi menjadi bidang dasar dalam ilmu Biologi.

Source: phys.org

Manusia sendiri telah banyak terpesona oleh anggota dari kingdom animalia sepanjang sejarah. Pada zaman eropa awal, banyak peneliti yang berkumpul dengan berbagai macam katalog berisi berbagai macam deksripsi hewan yang aneh dari tanah mereka maupun tanah yang jauh seperti lautan dalam. Salah satunya adalah karya yang dicatat oleh Albertus Magnus dengan judul Phsiologus. Karyanya tersebut sebagian besar diambil dari referensi milik  tulisan Aristoteles (384-322 SM). Magnus ‘De animalibus libri XXVI merupakan buku yang bukan hanya volume yang berisikan komentar-komentar mengenai sejarah alam, namun didalamnya juga terdapat sebuah studi tentang pengamatan Zoologi yang paling luas diterbitkan sebelum zaman modern. Studi tentang ilmu Zoologi juga ditemukan di Arab dan Cina. Seorang sarjana (164-225H/780-868M) yang menulis suatu kitab mengenai hewan dikenal oleh dunia adalah Al Jahiz beliau menulis tentang ilmu kehewanan (Zoologi) untuk pertama kalinya dengan nama asli yaitu Abu Amr Usman bin Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Bashri. Sementara dua penulis besar dari China yang memiliki ketertarikan dalam bidang ini  adalah Su Song (1020-1101) dan Shen Kuo (1031-1095) pada masa dinasti Song. Pada zaman Romawi kuno sendiri juga memiliki penulis utama tentang sejarah alam dikenal dengan nama Pliny the Elder (23-79).   

Tujuan dan Manfaat Zoologi

Zoologi memiliki tujuan untuk mengetahui manfaat dari hewan itu sendiri, baik sebagai sumber makanan maupun untuk pengendali hama, disamping itu Zoologi juga bisa dikembangkan dalam ilmu pengobatan. Zoologi sangatlah penting dalam kehidupan kita, mengingat kita adalah pendatang baru didunia yang dulunya penuh dengan berbagai macam hewan dengan berbagai macam ukuran, bentuk serta perilakunya. Manusia tentunya tidak boleh lupa tentang pengkajian studi mengenai hewan, sebab dengan begitu berarti mereka telah belajar untuk diri mereka sendiri mengenai kehidupan serta dunia yang manusia bagi dengan hewan tersebut. Berikut beberapa manfaat dari mempelajari tentang Zoologi.

  1. Sebagai dasar ilmu untuk pengetahuan yang lainnya.
  2. Mengetahui berbagai jenis yang bisa dibudayakan
  3. Membasmi hewan yang menjadi wabah penyakit
  4. Melestarikan hewan yang tengah terancam untuk punah
  5. Mengetahui berbagai macam hewan yang bisa dijadikan sumber makanan. 
Source: academicrelated.com

Sejarah Zoologi

Orang-orang telah banyak tertarik untuk melakukan kajian tentang hewan sejak zaman dahulu. Misalnya seperti seorang Filosof Yunani kuno yang pastinya sudah tidak asing bagi banyak orang seperti Aristoteles. Beliau banyak mecatata rincian nengenai pengamatannya tentang hewan dan menjadi sumber referensi bagi ilmuwan yang lain selama berabad-abad.

Bangsa Mesir kuno juga diketahui telah memiliki banyak pengetahuan yang sangat luas mengenai hewan-hewan seperti pemeliharaan domba, sapi, bebek serta angsa. Setelah itu di peradaban Yunani kuno muncul ketika abad ke-5 dan ke-6 SM berturut dengan masa Anaximander, Xenophanes juga Empedocles. 

Universitas telah banyak dibangun di Eropa pada abad ke-16 dan pertengahan abad ke-17, hingga terdapat bagian-bagian tertentu dibangun pada universitas tersebut yang memang khusus untuk fokus melakukan proses penelitian tentang hewan. Hal itu menjadi sumber kebangkitan semangat yang baru untuk melakukan eksplorasi dan observasi juga untuk yang lama tidak dipengaruhi oleh kemajuan penelitian medis mengenai fisiologi dan anatominya.

Semangat tersebut juga ikut menyebar hingga Universitas di Italia hingga lima puluh tahun kemudian menyebar ke Universitas Oxford. Akademisi Naturae Curiosorum (1651) merupakan akademi yang pertama didirikan di Eropa dengan memfokuskan pada deksripsi serta ilustrasi tentang struktur tanaman dan hewan. Sebelas tahun kemudian Royal Society of London didirikan oleh piagam kerajaan. Setelah itu akademi ilmu pengetahuan yang ada di Paris dan didirikan oleh Louis XIV, ahli anatomi yang lainnya seperti John Hunter juga mulai ikut bekerja untuk memeriksa anatomi kingdom animalia secara keseluruhan kemudian mencoba untuk mengklasifikasikannya dengan bantuan dari hasil yang cermat.

Source: uvisor.com

Leeuwenhoek, merupakan seorang peneliti yang ada di Belanda kemudian memperkenalkan konsep mikroskop yang pertama. Tidak sampai band ke-19, mikroskop telah diperbaiki dan diselesaikan untuk kepentingan penelitian ilmu zoologi. Hal ini membuat pada abad ke-19, mikroskop menjadi alat yang umum dalam suatu penelitian ilmiah dan membuka kemungkinan yang baru yaitu sel hewan bisa dipelajari pada tingkatan yang mikroskopis.

Proses penyempurnaan alat mikroskop memberikan arahan menuju peningkatan mengenai pemahaman tentang struktur dari suatu sel dan pembentukan teori tentang cell:

  1. Bahwa semua organisme baik itu memiliki sel tunggal atau yang terbangun dari banyak sel
  2. Semua organisme memulai keberadaan mereka sebagai satu sel yang melakukan proses memperbanyak diri dengan cara pembelahan biner, proses tumbuh dalam ukurannya serta mengalikan sama dengan pembelahan binernya.
  3. Kehidupan dari organisme yang multiseluler merupakan jumlah dari kegiatan sel-sel yang terdiri dan merupakan proses dari kehidupan yang harus dipelajari secara mendalam serta memiliki penjelasan yang diperoleh dari pemahaman mengenai kimia dan proses perubahan fisik yang masuk dalam setiap suatu sel individu hidup ataupun protoplasma.
Source: biologyjunction.com

Terobosan lain dalam bidang Zoologi, yaitu ketika Charles darwin berhasil mengembangkan teori tentang evolusi makhluk hidup berdasarkan sistem seleksi alam. Teori ini sendiri membantu ilmu Zoologi dalam mengkaji proses revolusi dan sistem taksonomi atau klasifikasi. Pada abad ke-18, karya dari Charlen Linnaeus dan Charles Darwin merevolusi berbagai cara yang kita pahami bukan hanya untuk kehidupan dari hewan namun juga kehidupan manusia secara umum. Setelah didapatkan proses penemuan struktur DNA sebagai bahan genetik yang ada dikehidupan memberikan efek banyaknya peneliti juga terdapat banyak pengetahuan yang baru mengenai dunia alam yang berhubungan dengan evolusi antar jenis hewan.

Pada saat abad pertengahan dalam studi bestiaries: kompilasi makhluk yang nyata atau imajiner yang sering dianggap sebagai nyata. Karakter ilmiah Zoologi kemudian muncul dengan Renaisans Eropa serta penemuannya kembali dari sains bersamaan dengan metode yang ilmiah. Barulah setelah itu banyak gagasan lama seperti milik Aristoteles dibuang demi memperbarui tampilan untuk kingdom animalia.

Source: thoughtco.com

Contoh Spesialisasi di dalam Zoologi

  1. Anatomi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang struktur dari seluruh organisme dan bagian-bagian tubuh yang dikenal dengan anatominya.
  2. Sitologi, merupakan proses studi tentang fungsi dan struktur dari sel
  3. Ekologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari sebuah interaksi organisme dengan lingkungan hidupnya.
  4. Embriologi, merupakan proses studi tentang suatu perkembangan hewan dari tahap telur yang dibuahi hingga tahap menetas atau lahirnya.
  5. Genetika, merupakan proses studi meengenai mekanisme penularan sifat-sifat waris dari orangtua ke anaknya.
  6. Histologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang suatu jaringan.
  7. Biologi molekuler, merupakan proses studi mengenai rincian sub-seluler dari suatu struktur dan fungsi dari hewan.
  8. Parasitologi, merupakan proses studi mengenai hewan yang hidup didalam organisme yang lain dengan cara mengorbankan inangnya.
  9. Fisiologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari bagian-bagian suatu organisme.

Contoh lain yaitu seperti proses studi mengenai ikan yang dikenal dengan istilah iktiologi. Ilmuwan yang mempelajari mengenai ikan disebut juga sebagai Iktiologis. Seorang Iktiologis memiliki pekerjaan untuk memahami berbagai macam struktur, fungsi, evolusi hingga ekolosi dari ikan. Berdasarkan studi-studi tersebut telah banyak mengungkapkan berbagai macam keanekaragaman dari ikan. Seperti telah ditemukan satu kelompok yang cukup besar dari ikan siklid di Afrika (sekitar 1000 spesies), di bagian Amerika Selatan dan Tengah (sekitar 300 spesies), di India (sekitar 3 spesies) dan 1 spesies di Amerika Utara. Kelompok ikan tersebut tentunya memiliki variasi yang sangat beragam mulai dari bentuk tubuh dan warna dari habitatnya.

Source: owlguru.com

Kebiasaan makan yang ditemukan oleh ahli Iktiologis juga menggambarkannya dengan berbagai macam seperti pemetik serangga contohnya yaitu jenis Tanganicodus, pencakar ganggang atau memotong ganggang dengan gigi yang seperti pahat contohnya yaitu jenis Eretmodus, serta pemakan sisik contohnya yaitu jenis Perissodus. Semua jenis siklid tentunya memiliki dua pasang rahang. Rahang tersebut digunakan untuk menggiling makanannya dan rahang di tenggorokannya digunakan untuk menghancurkan atau memanaskan makanan sebelum menelannya. 

Reproduksi sendiri, banyak jenis ikan siklid yang melakukan proses penjagaan telur didalam mulut mereka. Seekor betina akan mengambil telur dan memasukkannya kedalam mulutnya. Proses fertilisasi dan perkembangbiakan sendiri berlangsung didalam mulut betinanya, setelah telur tersebut nantinya menetas maka anak-anak ikan akan dibawa kembali kembali ke mulut betina untuk menghindari berbagai macam bahaya yang mengancam.

Hal ini tentunya menunjukkan berbagai macam keragaman yang sangat luar biasa dalam satu cabang kingdom animalia yang masih terbilang relatif kecil. Seorang ahli Zoologi bekerja di seluruh dunia untuk bisa memahami dan melestarikan suatu keanekaragaman yang sangat besar.

Klasifikasi Zoologi

Pada umumnya, Zoologi terbagi atas dua jenis yaitu Umum dan Deskriptif. Zoologi secara umum akan mendekati makhluk hidup dari segi perspektif yang paling holistik, sebelum nantinya akan membuat proses dekripsi taksonomi. Sementara Zoologi deksriptif, melakukan penyusunan dunia binatang menurut ciri umum juga ciri khas yang bisa membedakan antar spesiesnya, sehingga nantinya akan mudah dalam menemukan klasifikasinya.

Source Reference Artikel :

https://usaha321.net/pengertian-zoologi-sejarah-dan-cabang-cabang-zoologi.html
https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-zoologi.html
https://pelayananpublik.id/2019/07/31/tentang-zoologi-sejarah-tujuan-dan-cabangnya/
https://apayangdimaksud.com/zoologi/
https://satwa.foresteract.com/2019/11/pengertian-zoologi-sejarah-dan-cabang-ilmunya.html
https://pendidikan.co.id/pengertian-zoologi/

Leave a Comment