Sejarah Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/agama/islam/sejarah-islam/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Wed, 22 Sep 2021 04:59:45 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 Sejarah Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/agama/islam/sejarah-islam/ 32 32 198626614 Pengertian Antropologi : Konsep Dasar, Tujuan, Ruang Lingkup, Sejarah, dan Teorinya https://adammuiz.com/antropologi/ https://adammuiz.com/antropologi/#respond Mon, 14 Jun 2021 19:50:41 +0000 https://adammuiz.com/?p=1534 Pengertian Antropologi 1. Pengertian Antropologi Secara Umum Secara umum definisi Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang pada umumnya mempelajari tentang budaya dari masyarakat atau etnis tertentu. Ilmu antropolog muncul atau lahir berawal dari ketertarikan dari orang-orang Eropa yang senang melihat ciri-ciri fisik, budaya, maupun adat istiadat yang berbeda-beda dalam suatu daerah. Antropologi berasal ... Read more

The post Pengertian Antropologi : Konsep Dasar, Tujuan, Ruang Lingkup, Sejarah, dan Teorinya appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Antropologi

1. Pengertian Antropologi Secara Umum

Secara umum definisi Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang pada umumnya mempelajari tentang budaya dari masyarakat atau etnis tertentu. Ilmu antropolog muncul atau lahir berawal dari ketertarikan dari orang-orang Eropa yang senang melihat ciri-ciri fisik, budaya, maupun adat istiadat yang berbeda-beda dalam suatu daerah. Antropologi berasal dari kata anthropos dan logos, yang berarti manusia dan ilmu pengetahuan. Sehingga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala bentuk seluk beluk, kebudayaan, maupun unsur-unsur yang telah dihasilkan pada kehidupan manusia. Ilmu antropologi juga masih memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan ilmu sosiologi, sebab sosiologi juga membahasa tentang manusia sebagai makhluk sosial beserta interaksinya.  

Source: Itianshouse.com

Antropologi merupakan studi mengenai ras manusia, masyarakat, budaya serta perkembangan fisiknya. Penjelasan di dalam encyclopedia britannica, antropologi adalah suatu ilmu tentang kemanusiaan yang mempelajari tentang manusia beserta aspek-aspeknya. Mulai dari topik tentang biologi serta sejarah evolusi jenis homo sapiens hingga mengenai ciri-ciri budaya dan masyarkatnya yang dengan tegas membedakan antara manusia dan spesies hewan yang lainnya.

2. Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli

Menurut David E. Hunter, antropologi adalah ilmu pengetahuan yang lahir karena adanya keingintahuan yang tidak terbatas mengenai umat manusia.

Menurut Willian A. Haviland, antropologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang umat manusia secara umum beserta dengan bentuk fisik, warna fisik, serta kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakatnya. Selain itu, antropologi juga merupakan ilmu yang cenderung merumuskan hukum yang memiliki sifat general mengenai manusia serta perilakunya.

Menurut Conrad Philip Kottak, antropologi adalah suatu ilmu yang mempelajari keragaman tentang umat manusia yang secara holistik. Hal tersebut meliputi berbagai macam aspek, di antaranya adalah aspek biologis, lingkungan, sosial dan budaya, bahasa dalam dimensi waktu masa lalu, sekarang, serta masa depan. Selain itu, antropologi juga merupakan studi mengenai semua jenis masyarakat, mulai dari yang jenis primitif hingga yang modern, dari yang sederhana hingga ke yang kompleks.

Menurut Frank Robert Vivelo, antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia, mencoba menelaah tentang manusia baik itu secara biologi dan budayanya.

Menurut Simon Coleman dan Helen Watson, antropologi merupakan kajian yang mempelajari tentang manusia dan masyarakat, baik itu yang masih hidup ataupun yang sudah mati, yang dalam proses perkembangan ataupun yang sudah punah.

Menurut Alfred Lous Kroeber, antropologi merupakan ilmu yang paling humanis serta humaniora dan yang paling ilmiah. Ilmu antropologi sendiri menggunakan metode penyelidikan yang ilmiah serta prinsip-prinsip tentang analisis ilmiah yang dapat merangkul dimensi ekspresif, simbolik, dan artistik dalam perilaku manusia.

Menurut Masinambow, antropologi merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk mengkaji tentang masyarakat atau sekelompok manusia.

Menurut Koentjaraningrat, yang merupakan bapak Antropologi Indonesia mengartikan antropologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang umat manusia yang pada umumnya melalui pengamatan pada aneka warna, kebudayaan serta bentuk fisik masyarakat yang dihasilkannya. Oleh sebab itu, seorang antropolog sangat perlu untuk memiliki pandangan yang luas, bisa cermat, melihat, mendengar, peka terhadap keadaan yang ditemui, serta sikap yang terbuka. Ada banyak disiplin ilmu yang digunakan untuk mengkaji tentang manusia, baik itu dengan perspektif serta sudut pandang dalam menganalisis yang khas dan ilmu antropologi adalah satu diantaranya.

Source: thesocialcomment.com

Penjelasan Profesor I Gede A. B. Wiranata di dalam buku Antropologi Budaya tahun 2011, bahwa antropologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat. Oleh sebab itu, perhatian untuk antropologi ditujukan untuk sifat khusus yang badani, tradisi, nilai-nilai, serta cara produksi yang membuat pergaulan hidup di antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya memiliki perbedaan. Hal yang membuat antropologi berbeda dengan disiplin ilmu yang lainnya adalah salah satu fokus kajiannya. Ilmu antropologi, secara khusus mempelajari tentang manusia, baik itu dari perilaku, cara berpikir, hingga segi warna fisiknya. Bahkan, antropologi memandang persoalan manusia sebagai makhluk yang sosial dan biologis secara integral dan holistik.

Objek dari ilmu antropologi pada umumnya adalah tentang manusia, baik itu dalam kedudukannya sebagai individu, masyarakat, suku bangsa, perilaku hingga kebudayaan yang melekat pada mereka. Antropolog yang fokus menekuni bidang tersebut, cukup banyak telah menemukan aspek kehidupan manusia. Salah satu di antaranya adalah ritual, upacara, perilaku sehari-hari yang mendefinisikan prosesnya sebagai seorang manusia. Ilmu antropologi mempertanyakan objeknya tentang bagaimana cara masyarakat agar bisa menjadi satu kesatuan yang sama atau berbeda, bagaimana cara evolusi bisa merubah pola pikir masyarakatnya, budaya, serta manusia yang bersifat universalnya.

Para antropolog memiliki bentuk perhatian yang sama yaitu tentang penerapan pengetahuan sebagai solusi untuk masalah para manusia yang menjadi objeknya. Para antropolog telah banyak mengekplorasi berbagai macam hal untuk membuat manusia menjadi ‘manusia’. Antropolog memiliki tujuan untuk berusaha menignkatkan pemahaman manusia mengenai individu itu sendiri satu sama lainnya. Studi tentang antroplogi dilakukan berkaitan mengenai fitur biologi diantaranya adalah susunan genetika, sejarah evolusi, gizi serta fisiologi umat manusia.  Sementara itu fitur sosial berkaitan dengan budaya, bahasa, agama, politik, maupun keluarga.

Macam Jenis Antropologi

Source: liu.se

Antropologi dapat dibedakan dalam dua sub kajian. Pertama, antropolog fisik yang mana mempelajari tentang manusia dari segi keanekaragaman warna tubuhnya. Oleh karena itu biasa juga disebut antro-biologi. Antropologi fisik, dibagi lagi menjadi paleoantropologi dan antropologi ragawi. Sementara yang kedua adalah antropologi budaya mempelajari tentang manusia dari sudut pandang tentang keragaman perilaku serta cara berpikir yang dilakukan.

Antropologi budaya terbagi lagi menjadi prehistori, etnolinguistik, serta etnologi. Selama ini, ada banyak nama-nama antropolog yang karyanya telah beredar luas di Indonesia seperti Malinowski, Marvin Harris, Koentjaraningrat, Cliffrods Geertz, Radcliffe-Brown, Lei-Strauss, Masri Singarimbun dan masih banyak lagi. Dasar dari konsep ilmu antropologi adalah dengan memandang manusia sebagai sesuatu yang bersifat kompleks. Maka dari itu antropologi melihat manusia sebagai objek dari segi banyak aspek, yaitu dari emosi, fisik, kebudayaan maupun sosialnya.

Konsep Dasar Antropologi

Berdasarkan modul Pengantar Antropologi terbitan UT, antropologi juga sering disebut tentang ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaannya. Selain itu, ada beberapa konsep dasar di dalam ilmu antropologi yang perlu dipahami oleh seseorang yang ingin menekuni bidang ilmu ini. Dikutip dari modup konsep dasar antropologi terbitan UPI, konsep-konsep dasar tersebut sebagai berikut:

  • Evolusi, yang merupakan suatu transformasi yang berlangsung dengan cara bertahap.
  • Kebudayaan dalam bahasa latin, di mana kebudayaan yang dikenal dengan istilah cultura dan memiliki arti sebagai tumbuh dan berkembang. Kebudayaan yang mengacu pada kumpulan pengetahuan serta diwariskan secara sosial dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya.
  • Enkulturasi, merupakan suatu sikap yang memahami proses kebudayaan miliknya sendiri ataupun kebeudayaan luar milik orang lain.
  • Culture area (daerah yang berbudaya), memiliki arti sebagai daerah budaya yang merupakan daerah geografis yang telah memiliki beberapa ciri-ciri budaya serta kompleksitas lainnya.
Source: Notesread.com
  • Akulturasi, merupakan sebuah proses untuk saling mempengaruhi dari satu budaya asing yang sangat berbeda sifatnya. Lambat laun nantinya, unsur kebudayan tersebut akan diakomodasikan ke kebudayaan itu sendiri. Namun, masih memegang unsur dari kebudayaan yang aslinya.
  • Difusi, merupakan suatu proses untuk penyebaran beberapa unsur secara luas, sehingga dapat melewati batasan tempat di mana kebudayaan itu muncul pada awalnya.
  • Tradisi, merupakan sebuah pola perilaku yang telah dilakukan berulang kali oleh sekelompok individu. Lama-kelamaan pola perilaku tersebut akhirnya menjadi sebuah tradisi.
  • Etnosentrisme, memiliki arti sebagai penilaian untuk kebudayaan yang lain atas dasar nilai maupun standar budaya itu sendiri. Pemahaman yang seperti ini, sebenarnya bisa menghambat komunikasi antar-budaya.
  • Tabu, memiliki arti yang terlarang. Misalnya bersentuhan dengan kepala suku.
  • Ras dan etnik, merupakan sekelompok manusia yang mempunyai beberapa kesamaan berdasarkan dari segi fisik, biasanya disebabkan karena adanya faktor keturunan.
  • Magis, menurut J. G Frazer seorang antropolog terkenal menjelaskan bahwa magis merupakan penerapan yang salah didalam dunia materiil. Dunia materiil yang dimaksud  merupakan pendukung adanya sebuah pemikiran terkait dunia yang fana.
  • Perkawinan secara umum, konsep perkawinan tersebut mengacuk kepada konsep yang formal yaitu pemaduan hubungan antar dua individu yang memiliki jenis yang berbeda serta dilakukan secara simbolis-seremonial. Perkawinan yang dilakukan semakin dikarakterisasi oleh adanya aspek kerukunan, kebersamaan, kesederajatan, serta kehidupan yang berpasanga. Dalam sebagian besar tradisi yang diselenggarakan, perkawinan juga diberi makna sebagai proses suatu institusi sosial maupun sebuah wahana yang digunakan untuk mengembangkan keturunan manusia.
  • Stereotip, menurut Fred E. Jandt stereotip merupakan salah satu dari penghambat dalam terjadinya komunikasi antar budaya. Stereotip adalah suatu persepsi kepada seseorang yang didasari oleh kategori maupun keyakinan tertentu suatu kelompok.
  • Kekerabatan, menurut Malinowski kekerabatan atau keluarga adalah suatu institusi domestik yang memiliki ketergantuangan pada afeksi. Sementara itu, konsep dari kekerabatan juga menegaskan bahwa tujuan dari sebuah keluarga adalah untuk membesarkan anak.

Tujuan Mempelajari Antropologi

Fungsi antropologi secara garis besar yaitu untuk mengembangkan tentang pengetahuan mengenai manusia secarara fisik ataupun dengan cara sosio-kultural. Menurut Ruth Benedict, menyatakan bahwa tujuan antropologi yaitu untuk membuat dunia yang aman dalam perbedaan umat manusia.

Source: Gaia.com

Sedangkan menurut Koentjaraningrat, tujuan antropologi dalam akademis adalah untuk mencapai sebuah pengertian mengenai umat manusia yang pada umumnya mempelajari berbagai bentuk fisik serta kebudayaannya. Sementara itu dalam praktis adalah untuk mempelajari umat manusia dalam berbagai tingkatan masyarakat suku bangsa yang ada di dunia demi membangun kehidupan dari masyarakat itu sendiri.  

Ilmu antropologi merupakan sebuah ilmu yang membahas manusia sebagai objeknya, di mana ilmu ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Ilmu antropologi bertujuan untuk mendeksripsikan objeknya sedetail mungkin, tentang tata cara kehidupan kelompok manusia dari berbagai sudut yang ada di belahan bumi setiap periodenya serta karaketr fisik manusia yang hidup didalam kelompok tersebut.
  2. Ilmu antropologi bertujuan untuk memahami objeknya, yaitu manusia sebagai kelompok tertentu secara keseluruhannya.
  3. Ilmu antropologi bertujuan untuk bisa menemukan prinsip umum mengenai gaya hidup manusia beserta dengan cara gaya hidup tersebut pada akhirnya bisa terbentuk.

Ruang Lingkup Antropologi

Menurut antropolog March Swartz dan David K. Jordan, antropologi memiliki ruang lingkup sebagai berikut:

  1. Asal muasal dari hidup manusia dari periode ke periode selanjutnya.
  2. Perkembangan tentang struktur fisik serta pengaruh terhadap suatu lingkungan.
  3. Bertugas untuk memahami kehidupan manusia secara utuh.
  4. Material dan warisan budaya manusia.

Sejarah Antropologi

Fase pertama (sebelum tahun 1800)

Pada abad 15 hingga 16, banyak orang-orang dari baangsa Eropa mulai berlomba untuk menjelajahi dan mengarungi dunia. Mulai dari Amerika, Australia, Afrika dan Asia, mereka mencoba mengeksplorasi dan banyak menemukan hal-hal yang baru ditemuinya, salah satunya seperti banyak menemui suku yang asing. Mereka mulai merekam atau menuliskan cerita selama petualangannya berlangsung di dalam sebuah buku harian atau jurnal perjalanan. Mereka banyak menceritakan berbagai hal yang berkaitan suku-suku asing. Mulai dari berbagai karakteristik fisiknya, komposisi komunitas, budaya serta bahasa suku.

Source: Iup.edu
Fase Kedua  (tahun 1800)

Saat fase ini terjadi, berbagai jenis bahan etnografi telah banyak disusun menjadi sebuah esai yang dilakukan dengan cara memikirkan evolusi dari masyarakat yang terjadi pada saat itu, tatanan masyarakat serta perkembangan budaya yang perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang panjang. Mereka menganggap bahwa negara yang non-Eropa sebagai negara yang tetap primitif dan banyak menganggap bahwa bangsa Eropa merupakan negara yang memiliki budaya sangat tinggi.

Fase Ketiga  (awal abad ke-20)

Pada fase yang ketiga, banyak negara Eropa berlomba-lomba mulai membangun koloni di benua lainnya, seperti Afrika, Australia, Amerika dan Asia. Hal tersebut dalam rangka untuk membangun koloni, namun ternyata memunculkan banyak kendala seperti pemberontakan dan  serangan dari bangsa aslinya serta cuaca yang kurang cocok untuk bangsa Eropa, dan masih banyak lagi hambatan yang terjadi lainnya.

Setelah membangun koloni, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha untuk mencari kelemahan suku setempat atau masyarakat adat untuk menaklukkan daerah tersebut. Oleh karena itu mereka mulia mempelajari tentang etnografi mengenai suku-suku yang ada di luar Eropa, seperti mempelajari kebiasaan serta budaya demi pemerintahan kolonialnya.

Fase Keempat (setelah tahun 1930)

Melalui fase yang terakhir, ilmu antropologi mulai berkembang dengan pesat. Budaya tentang masyarakat yang terjajah oleh negara-negara Eropa, perlahan mulai menghilang karena budaya Eropa yang ikut terkena dampaknya. Pada periode ini juga turut menyaksikan peristiwa bersejarah yaitu Perang Dunia II. Di mana perang tersebut telah banyak memberikan perubahan di dalam kehidupan masyarakat serta kehancuran total pada negara-negara di dunia. Kehancuran yang mengarah pada aspek kesenjangan sosial, kemiskinan, serta kesengsaraan yang tidak berujung.

Source: Sites.Google.com

Teori Antropologi

Terdapat beberapa teori yang ada di dalam ilmu antropologi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Teori Evolusi Deterministrik

Teori evolusi deterministrik merupakan teori yang paling tua dan telah dikembangkan oleh dua tokoh pertama di dalam ilmu antropologi yaitu Edward Burnet Tylor dan Lewis Henry Morgan. Teori ini berdasarkan dari anggapan tentang suatu aturan universal yang telah mengendalikan perkembangan mengenai kebudayaan manusia.

2. Teori Difusi

Perkembangan sejarah dari unsur kebudayaan umat manusia di pelopori oleh seorang sarjana yang bernama F. Ratzel. Beliau adalah seorang sarjana ilmu hayat yang merangkap sebagai ilmu bumi, yang telah memberikan anggapan bahwa kebudayaan dari umat manusia itu memiliki satu pangkal dan berada di suatu tempat tertentu, yang berada pada waktu manusia baru saja muncul di dunia ini. Kemudian kebudayaan itu menjadi menyebar dan berkembang menjadi kebudayaan yang baru karena terpengaruh oleh lingkungan serta waktu yang baru.

3. Teori Fungsionalisme

Teori fungsionalisme dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski yang telah mengisolir diri selama Perang Dunia II, bersama dengan penduduk asli dari Pulau Trobrian demi untuk mempelajari cara hidup dengan metode participant observation. Beliau mengajukan teori ini, dengan asumsi bahwa semua unsur kebudayaan adalah bagian yang berfungsi bagi masyarakat dimana unsur tersebut ditemukan.

Source Reference Artikel:

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-obyek-fungsi-tujuan-dan-manfaatnya
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-obyek-fungsi-tujuan-dan-manfaatnya
https://tirto.id/definisi-antropologi-dan-konsep-konsep-dasarnya-gakF
https://www.kompasiana.com/www.ilhamakbar.com/54f79c24a333119d1c8b458a/definisi-tujuan-dan-ruang-lingkup-antropologi
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-antropologi/

The post Pengertian Antropologi : Konsep Dasar, Tujuan, Ruang Lingkup, Sejarah, dan Teorinya appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/antropologi/feed/ 0 1534
Pengertian Geologi : Menurut Para Ahli, Macam Jenis dan Contoh Cabang Ilmu https://adammuiz.com/geologi/ https://adammuiz.com/geologi/#respond Mon, 24 May 2021 22:41:46 +0000 https://adammuiz.com/?p=1374 Pengertian Geologi Geologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang material bumi serta berkaitan dengan sifat fisik, komposisi, sejarah hingga proses pembentukan bumi. Ilmu pengetahuan ini tidak hanya fokus mempelajari apa yang ada di dalam bumi, namun juga berbagai macam fenomena alam yang terjadi di dalamnya. Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ... Read more

The post Pengertian Geologi : Menurut Para Ahli, Macam Jenis dan Contoh Cabang Ilmu appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Geologi

Geologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang material bumi serta berkaitan dengan sifat fisik, komposisi, sejarah hingga proses pembentukan bumi. Ilmu pengetahuan ini tidak hanya fokus mempelajari apa yang ada di dalam bumi, namun juga berbagai macam fenomena alam yang terjadi di dalamnya. Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘ge’ yang memiliki arti bumi serta kata ‘logos’ yang memiliki arti sebagai ilmu. Sehingga jika digabungkan maka akan didapatkan definisi yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang terbentuknya bumi. Istilah kata geologi pertama kalinya digunakan oleh Richard de Bury pada saat tahun 1473. Richard de Bury sendiri menggunakan kata geologi untuk ilmu kebumian, walaupun seperti itu bapak geologi modern yang terkenal hingga pada saat ini adalah James Hutton. Hal itu berkat buku Theory of the Earth yang dia tulis pada tahun 1979.

source: sarvgyan.com

Orang-orang yang tertarik untuk mempelajari serta mendalami ilmu geologi sering disebut juga sebagai ahli geologi atau juga dikenal dengan sebutan geologist. Pada umumnya ahli geologi akan mengatur serta membantu untuk menemukan sumber daya alam yang ada di dalam inti bumi. Sumber daya alam tersebut di antaranya seperti minyak bumi, batu bara, serta logam seperti besi, tembaga, uranium yang memiliki prospek ekonomi terbilang sangat tinggi.

Di dalam kerak bumi telah terdapat berbagai macam batuan yang ada di antara lapisan-lapisannya, bahkan terdapat air yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Untuk mempelajari hal tersebutlah ilmu geologi muncul. Seorang ahli geologis memiliki tugas untuk mempelajari tentang berbagai macam sifat bencana alam yang terjadi di dalam bumi. Bencana alam seperti gempa bumi, longsor, gunung berapi, banjir dan masih banyak lagi yang lainnya. Geologist sediri dinilai mampu untuk memprediksi atau memperkirakan cara untuk menghindari bencana alam yang akan terjadi.

Definisi Geologi Menurut Para Ahli

Menurut beberapa ahli geologi memiliki definisi yang berbeda-beda di antaranya sebagai berikut:

Bates and Jackson (1990)

Menurut Bates and Jackson, geologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang memang khusus untuk mempelajari tentang planet bumi. Paling utama seperti proses terjadi dan terbentuknya, hasil proses tersebut, bahan penyusun, serta sejarah kehidupan yang telah terjadi di dalamnya sejak planet bumi telah terbentuk.

Written Brooks (1972)

Menurut Written Brooks, geologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai kebumian yang di dalamnya mencakup tentang komposisi, struktur, asal, sejarah, hingga pada proses terbentuknya planet bumi dari zaman dulu hingga sekarang termasuk proses perkembangan kehidupan saat ini.

Source: imperial.uk.uc
Munir (1996)

Menurut Munir, geologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bumi serta berkaitan dengan asal, sejarah, struktur, komposisi hingga proses terbentuknya dengan alami dan perkembangannya baik sebelum terbentuk hingga yang berlangsung saat ini.

Djauhari Noor (2012)

Menurut Djauhari Noor, geologi adalah suatu bidang studi atau ilmu pengetahuan yang mempelajari mau pun meneliti tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan planet bumi serta isi di dalamnya yang pernah ada sebelumnya. Geologi juga bisa didefinisikan sebagai kelompok ilmu yang membahas tentang berbagai sifat serta bahan yang ikut turut untuk membentuk struktur bumi serta proses yang bekerja dengan baik di dalam inti maupun yang ada di atas permukaan planet bumi. Selain itu kedudukan yang ada di alam semesta disertai dengan sejarah perkembangan yang ada di bumi sejak terbentuk hingga pada saat ini.

Source: universetoday.com
Katili (1970)

Menurut Katili geologi adalah suatu ilmu pengetahuan untuk menyelidiki atau meneliti dari lapisan batuan geologi yang ada pada kerak bumi

Parker (1997)

Menurut Parker, geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, sejarah, dan kehidupan yang seperti telah tercatat pada bebatuan yang telah ditemukan. Termasuk di dalamnya adalah studi tentang fitur geologi yang terdapat pada suatu daerah, seperti bentuk geometri dari bentuk batuan yang seperti pelapukan, sedimentasi, serta erosi.

Holmes (1965)

Menurut Holmes, geologi adalah suatu studi yang mengilustrasikan atau pun menggambarkan tentang evolusi yang terjadi di bumi serta penduduk yang ada di dalamnya, sejak proses pembentukan hingga saat sekarang ini bisa diakui pada batu.

Noer Aziz M, dkk (2002)

Menurut Noer Aziz M, dkk geologi merupakan suatu studi yang mempelajari tentang bumi di mana bumi sebagai seluruh kelompok ilmu studi termasuk di dalamnya komposisi, struktur, sejarah perkembangannya, asal serta proses alami yang telah terjadi dan sedang berlangsung di dalamnya yang membuat keadaan bumi menjadi seperti sekarang ini.

Jenis Ilmu Geologi

Pada umumnya ilmu geologi terbagi menjadi dua macam, yaitu geologi dinamis dan geologi fisik dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Geologi Dinamis

Geologi dinamis adalah studi tentang ilmu geologi yang fokus untuk mempelajari serta membahas berbagai macam sifat dinamika yang dimiliki oleh planet bumi. Sisi ini sendiri berkaitan mau pun berhubungan dengan berbagai macam perubahan yang pernah terjadi pada planet bumi yang diakibatkan oleh adanya gaya yang telah dipicu pada bagian bumi itu sendiri yang mana adalah energi yang bersumber dari dalam perut bumi. Misalnya seperti adanya aktivitas magma yang menghasilkan bahan vulkanisme, gempa bumi, gerak litosfer yang disebabkan oleh arus konveksi, serta berbagai gerakan yang menyebabkan pembentukan cekungan pengendapan serta pegunungan.  

Source: waketech.edu

2. Physical Geology (Geologi Fisik)

Geologi fisik merupakan suatu ilmu yang secara khusus memang untuk mempelajari berbagai macam sifat fisik dari sebuah planet, khususnya adalah bumi. Misalnya seperti bentuk komposisi serta susunan dari material yang telah membentuk planet bumi, selaput air atau yang dikenal dengan istilah hidrosfir, selaput udara yang menyelimuti bagian atas permukaan bumi termasuk yang melekat dan berinteraksi dengan planet bumi. Selain itu ada juga proses yang bekerja di atas bagian permukaan bumi yang telah dipicu oleh adanya suatu energi yang berasal dari matahari dan gaya tarik milik planet bumi. Proses itu sendiri bisa disebut sebagai pelapukan, pemindahan, pengikisan mau pun pengendapan.

Cabang Ilmu Geologi

1. Mineralogi

Mineralogi merupakan salah satu dari cabang ilmu geologi yang fokus untuk mempelajari tentang mineral yang terkandung. Baik itu dalam bentuk yang individu maupun yang dalam bentuk kesatuan. Ilmu ini sendiri mempelajari materi seperti berbagai sifat fisik, sifat kimia, proses terjadinya, proses mendapatkannya serta kegunaan dari mineral itu sendiri.

Istilah Mineralogi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu pada kata ‘mineral’ dan ‘logos’, di mana arti dari mineralnya sering kali berlainan dan dikacaukan oleh masyarakat awam. Mineral itu sering diartikan sebagai bahan bukan yang organik atau anorganik. Oleh sebab itu kata dari mineral memerlukan pengertian serta batasan yang jelas oleh beberapa ahli geologi.

2. Petrologi

Petrologi merupakan suatu cabang ilmu yang fokus untuk mempelajari studi tentang batuan serta kondisi pembentukannya. Petrologi sendiri memiliki tiga cabang lain yang berkaitan dengan berbagai tipe dari batuan yaitu metamorf, sedimen, dan beku. Istilah petrologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘petra’ yang memiliki arti batu.

Petrologi yang mempelajari tentang batuan beku harus berfokus pada tekstur serta komposisi dari batuan beku tersebut, misalnya seperti batuan seperti basalt atau pun granit yang telah mengalami proses kristalisasi dari batu lebur atau juga dikenal dengan sebutan magma gunung berapi. Batuan beku sendiri bisa mencakup bentuk dari batuan vulkanik serta plutonik.

Source: youthareawesome.com

Petrologi yang mempelajari tentang batuan sedimen harus berfokus pada bentuk tekstur serta komposisi yang ada pada batuan sedimen tersebut, misalnya seperti batu gamping atau pun batu pasir yang telah mengandung berbagai macam partikel sedimen yang telah terikat dengan materialnya yang lebih halus atau dikenal dengan istilah matrik.

Petrologi yang mempelajari tentang batuan metamorf harus berfokus pada bentuk tekstur serta komposisi  yang ada pada batuan metamorf tersebut, misalnya seperti batu marmer atau batu sabak yang pada awalnya telah bermula dari bentuk batuan sedimen atau pun beku namun ternyata telah melalui proses perubahan kimia, mineralogi atau tektur yang dikarenakan telah melalui kondisi ekstrim seperti suhu atau tekanan, maupun kedua-duanya.

Cabang ilmu petrologi sendiri memanfaatkan bidang mineralogi yang klasik, analisa kimia, serta petrografi mikroskopis untuk menggambarkan berbagai macam komposisi serta tekstur dari sebuah batuan yang di dapatkan. Seorang ahli petrologi modern akan menyertakan prinsip geofisika serta geokimia di dalam penelitiannya dengan kecendrungan serta siklus dari geokimia. Proses penggunaan data termodinamika serta eksperimen dilakukan untuk mendapatkan asal muasal suatu batuan.

Petrologi secara eksperimental akan menggunakan perlengkapan tekanan serta suhu yang sangat tinggi untuk bisa menyelidiki geokimia dan hubungan fasa yang didapatkan dari material alami dan sintesis pada suhu serta tekanan yang telah ditinggikan. Proses percobaan tersebut lebih khususnya akan berguna agar bisa menyelidiki batuan yang terdapat pada kerak bagian atas dan mantel bagian atas  bumi yang memiliki kecendrungan jarang untuk bertahan dalam perjalanan ke permukaan dalam kondisi aslinya.

3. Stratigrafi

Stratigrafi merupakan sebuah studi tentang sejarah, umur relatif, distribusi lapisan batuan, komposisi, serta interpretasi berbagai lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi lebih jauh. Berdasarkan hasil perbandingan atau pun korelasi yang terjadi antar lapisan bumi yang berbeda bisa dikembangkan dengan lebih lanjut tentang litologi atau litostratigrafi, umur relatif mau pun yang absolutnya atau kronostratigrafi, dan kandungan fosil atau biostratigrafi. Cabang ilmu stratigrafi sendiri dipelajari untuk bisa mengetahui tentang luas penyebaran lapisan batuan yang ada di bumi.

Source: bucknell.edu

Pertama kalinya ilmu tentang stratigrafi muncul di Britania Raya pada abad ke-19. Pelopornya adalah William Smith, yang saat itu sedang mengamati beberapa lapisan batuan yang telah tersingkap serta memiliki urutan pelapisan yang sama atau dikenal dengan istilah superposisi.

Hasil pengamatan dari William Smith, bisa ditarik sebuah kesimpulan yaitu bahwa jenis lapisan batuan yang paling bawah adalah lapisan yang paling tertua, namun dengan beberapa bentuk pengecualiannya. Hal itu dikarenakan terdapat banyaknya lapisan batuan yang merupakan berkesinambungan utuh menuju tempat yang berbeda-beda. Oleh sebab itu bisa dibuat sebuah perbandingan antara satu tempat pada tempat yang lainnya di sebuah wilayah yang sangat luas.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut juga maka William Smith membuat sebuah sistem yang bisa berlaku untuk umum, pada periode geologi tertentu meskipun saat itu belum terdapat penamaan waktunya. Pengamatan milik William Smith kemudian akhirnya berkembang menjadi beberapa pengetahuan mengenai susunan, genesa, hingga hubungan antar batuan yang dikenal dengan istilah stratigrafi saat ini.

Istilah stratigrafi tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘stratos’  yang berarti pelapisan serta ‘graphos’ yang memiliki arti sebagai lukisan atau gambar. Sehingga jika digabungkan maka akan didapat sebuah pengertian yang berarti ilmu yang mempelajari tentang lapisan dari batuan. Bisa juga diartikan yang lebih luas sebagai suatu ilmu yang mempelajari mengenai hubungan, aturan serta pembentukan (ganesa) batuan.

4. Geofisika

Geofisika merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan tentang bumi yang mempelajari tentang prinsip-prinsip fisika yang ada di dalamnya. Termasuk ilmu meteorologi, fisika ionosfer, serta elektrisitas atmosferis. Proses penelitian dari geofisika sendiri dilakukan untuk mengetahui tentang kondisi yang ada di bawah permukaan bumi dengan melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi serta parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh berbagai macam batuan di dalam perut bumi. Proses pengukuran tersebut bisa ditafsirkan sebagaimana sifat-sifat serta dari kondisi yang ada di bawah permukaan baik baik secara vertikal atau pun horizontal.

Pada skala yang berbeda, metode dari ilmu geofisika bisa diterapkan secara global demi untuk menentukan struktur yang ada di bumi. Misalnya secara lokal yaitu proses untuk mengekplorasi pertambangan serta mineral termasuk di dalamnya berupa minyak bumi serta untuk skala yang kecil bisa untuk pembuatan aplikasi geoteknik atau penentuan dari bentuk pondasi bangunan.

Source: news.mit.edu

Contoh kajian yang lain dari ilmu geofisika bumi, misalnya adalah pada seismologi yang merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bencana alam berupa gempa bumi, ilmu mengenai gunung berapi atau volkanologi, geodinamika yang mempelajari tentang dinamika proses pergerakan berbagai macam lempeng yang ada di bumi serta proses eksplorasi seismik yang biasanya digunakan untuk pencarian hidrokarbon.

Pada umumnya metode dari ilmu geofisika dibagi menjadi dua yaitu metode aktif dan metode pasif. Metode aktif sendiri dilakukan dengan cara membuat medan gangguan yang nantinya akan mengukur bentuk respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami tersebut bisa berupa radiasi gelombang untuk gempa bumi, medan dari gravitasi bumi, medan untuk magnetik bumi, medan untuk listrik dan elektromagnetik, serta medan untuk radiasi radioaktifitas di dalam bumi. Medan buatan bisa berupa pemberian dari arus listrik ke dalam inti bumi, ledakan dari dinamit hingga pengiriman sinyal radar. Sementara metode pasif dilakukan dengan cara mengukur medan alami yang dipancarkan oleh inti bumi.

5. Volkanologi

Volkanologi sendiri merupakan studi yang mempelajari tentang magma, lava, fenomena geologi yang masih saling berhubungan mengenai gunung berapi. Seorang ahli ilmu volkanologi merupakan orang yang sudah melakukan studi pada bidang yang satu ini. Istilah volkanologi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu ‘Vulcan’ yang memiliki arti dewa api dari bangsa romawi. Para ahli vulkanologi tentunya sangat sering mengunjungi gunung berapi, terutama yang masih sangat aktif untuk mencoba mengamati letusan dari gunung berapi serta mengumpulkan produk letusan di antaranya adalah batuan, lava dan tephra (pumice, batu apung dan abu/ash). Tujuan dari penyelidikan tersebut mengarah pada perkiraan letusan gunung yang akan terjadi. Hingga saat ini sendiri belum ada cara yang paling akurat untuk memperkirakan letusan dari gunung berapi, namun sama seperti untuk memperkirakan adanya gempa bumi, cara tersebut setidaknya bisa menyelamatkan banyak jiwa nantinya. 

Source Reference Artikel:

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-geologi-dan-asal-mulanya/
https://dinaspendidikan.deliserdangkab.go.id/definisi-dan-pengertian-ilmu-geologi.html
https://pendidikan.co.id/geologi-pengertian-macam-aplikasi-dan-contoh-menurut-para-ahli/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-geologi/

The post Pengertian Geologi : Menurut Para Ahli, Macam Jenis dan Contoh Cabang Ilmu appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/geologi/feed/ 0 1374
Pengertian Fisika : Sejarah, Cabang Ilmu, Tujuan, Hubungan, dan Sifatnya https://adammuiz.com/fisika/ https://adammuiz.com/fisika/#respond Fri, 07 May 2021 08:05:03 +0000 https://adammuiz.com/?p=1315 Pengertian Fisika Kata Fisika berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘fysikos‘ yang memiliki arti alam. Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala dan sifat yang ada pada benda-benda di alam. Gejala-gejala tersebut dimulai dari penginderaan kita, misalnya sendiri seperti dari indera penglihatan yang bisa menemukan tentang cahaya atau optika. Lalu ada indera pendengaran yang ... Read more

The post Pengertian Fisika : Sejarah, Cabang Ilmu, Tujuan, Hubungan, dan Sifatnya appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Fisika

Kata Fisika berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘fysikos‘ yang memiliki arti alam. Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala dan sifat yang ada pada benda-benda di alam. Gejala-gejala tersebut dimulai dari penginderaan kita, misalnya sendiri seperti dari indera penglihatan yang bisa menemukan tentang cahaya atau optika. Lalu ada indera pendengaran yang bisa menemukan tentang bunyi, ada juga indera peraba atau sentuhan yang bisa menemukan tentang panas.

Source: thoughtco.com

1. Pengertian Menurut KKBI

Fisika menurut KBBI merupakan suatu ilmu tentang energi dan zat (termasuk seperti cahaya, bunyi dan panas). Seperti yang diketahui secara umum bahwa zat terdiri atas tiga jenis yaitu zat cair, padat serta gas. Semua zat itu bisa dipelajari di dalam ilmu fisika. Selain tentang zat, ilmu fisika juga mempelajari tentang energi, terdapat banyak sekali jenis energi yang ada di alam semesta ini. Menurut ilmu fisika termodinamika, energi sendiri tidak bisa diciptakan mau pun dimusnahkan, mereka hanya bisa merubah bentuknya.

2. Pengertian Secara Umum

Fisika secara umum sendiri, bisa diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari zat atau materi yang diliputi dengan komposisi, sifat fisik, energi yang dihasilkan, serta perubahannya. Berdasarkan hal tersebut kita sudah bisa melihat gambarannya bahwa bidang dari suatu kajian ilmu fisika merupakan semua materi yang terdapat di alam semesta ini. Oleh itu fisika juga dikenal sebagai ilmu alam. Hukum dasar, teori bahkan semua percobaan untuk ilmu fisika selalu saja berkaitan dengan berbagai macam materi atau zat yang ada di dalam alam semesta mulai dari yang kasat mata hingga yang tidak tampak oleh kasat mata.

Source: blogs.scientificamerican.com

3. Pengertian Secara Etimologi

Kata Fisika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘fysikos’ atau ‘fysis’ yang memiliki arti sebagai alam. Penulisannya kemudian menjadi berubah di dalam bahasa Inggris menjadi ‘physics’. Bangsa Yunani merupakan salah satu bangsa yang memiliki banyak catatan sejarah terbanyak sekaligus sebagai peletak dasar dari ilmu fisika. Terdapat banyak ilmuwan fisika yang berasal dari bangsa Yunani. Misalnya seperti Demokritos dan Leukippos, mereka adalah guru dan murid yang menjadi orang-orang paling awal yang memulai gagasan dan mengembangkan teori mengenai atom. Demokritos dan Leukippos sendiri mulai merumuskan teori mengenai atom menggunakan bentuk pendekatan secara filsafat, bahkan istilah atom tersebut juga berasal dari gagasan mereka.

4. Pengertian Secara Terminologi

Fisika menurut terminologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari materi mengenai zat materi dan gerak yang disertai dengan hubungan berkaitan gaya dan energi. Masa awal perkembangan awalnya, materi yang telah dipelajari di dalam ilmu fisika hanyalah sebatas suatu zat yang bisa diamati oleh indera penglihatan manusia, namun seiring dengan berkembangnya teknologi maka cakupan tentang zat tersebut berubah menjadi lingkup materi yang juga tak kasat mata, akan tetapi masih bisa diketahui juga keberadaannya dengan bantuan salah satu alat ukur.

5. Pengertian Menurut Para Ahli

a). Gerthsen (1958)

Menurut Gerthsen, Fisika merupakan sebuah teori yang bisa menerangkan berbagai macam gejala alam serta berusaha untuk menemukan hubungan gejala tersebut dengan kenyataannya. Persyaratan untuk proses pemecahan permasalahannya sendiri adalah dengan mengamati gejala tersebut.

Source: www.sciencenews.org
b). Herbert Druxes (1984)

Menurut Herbert Druxes, Fisika merupakan ilmu yang bisa menganalisa dan menguraikan struktur dari berbagai jenis peristiwa yang ada di alam. Di dalam ilmu fisika akan ditemukan hukum atau bentuk aturan yang bisa menerangkan berbagai gejala berdasarkan logika mengenai sebab dan akibatnya.

c). Young, Hugh D

Menurut Young, Hugh D Fisika merupakan suatu ilmu yang sangat dasar dari sebuah ilmu pengetahuan.

d). Mundilarto (2010)

Menurut Mundilarto, Fisika merupakan sebuah ilmu yang berusaha untuk memahami aturan alam yang sangat rapi dan indah serta bisa dideksripsikan dengan otomatis.  

e). Efrizon Umar

Menurut Efrizon Umar, Fisika merupakan sebuah ilmu yang telah didasarkan kepada berbagai macam besaran fisika.

f). Koballa dan Chiapetta (2010)

Menurut Koballa dan Chiapetta, Fisika merupakan suatu bagian dari sains yang memiliki hakikat berupa kumpulan ilmu pengetahuaan, memiliki cara untuk berpikir, cara untuk bisa melakukan suatu penyelidikan mengenai alam semesta, serta berbagai interaksi dengan teknologi juga sosialnya.

g). Osa Pauliza

Menurut Osa Pauliza, Fisika merupakan sesuatu yang bisa diukur serta memiliki nilai yang bisa dinyatakan dalam satuan yang tertentu.

h). Suhandi (2011)

Menurut Suhandi, Fisika merupakan suatu cabang dari ilmu sains yang fokus untuk mempelajari mengenai berbagai gejala alam yang memiliki keterkaitan antara energi dan materinya.

i). Goris Seran D

Menurut Goris Seran D, Fisika merupakan suatu cabang ilmu dari IPA yang telah menjadi dasar dari sebuah perkembangan teknologi cukup maju.

j). Trianto (2012)

Menurut Trianto, Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang belajar mengenai berbagai gejala melalui rangkaian proses ilmiah dan dibangun atas sebuah dasar sikap ilmiah. Hasilnya nanti akan terwujud dalam bentuk produk ilmiah, yang tersusuk atas tiga komponen yang sangat penting yaitu prinsip, konsep, serta teori yang telah berlaku secara universal.  

Fisika belakangan telah menjadi suatu ilmu dengan pengetahuan yang sangat mendasar, hal ini dikarenakan terdapat adanya hubungan seperti benda mati antara struktur benda dengan perilakunya. Berdasarkan sejarah, ilmu fisika merupakan salah satu ilmu yang tertua, sebab dimulai dari proses pengamatan dari gerakan benda-benda yang ada di langit mulai dari lintasan, periode serta usia dan masih banyak lagi. Ilmu fisika sendiri telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu dan semakin berkembang pada zaman Newton dan Galileo. Newton memperkenalkan pelajaran tentang gerak yang pada umumnya, termasuk di dalamnya mengenai gerak planet pada sistem tata surya. Sementara Galileo fokus untuk merumuskan hukum-hukum tentang benda yang jatuh.

Source: physics.stackexchange.com

Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang dasar dan telah banyak digunakan sebagai dasar ilmu-ilmu yang lainnya. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang secara keseluruhan. Fisika sendiri mempelajari mengenai energi, materi, kejadian atau pun fenomena yang ada di alam. Mau itu bersifat makroskopis (berukuran sangat besar, misalnya seperti cara bumi mengelilingi matahari sebagai pusatnya) atau pun yang memiliki sifat mikroskopis (berukuran yang kecil, misalnya seperti suatu gerak elektron yang mengelilingi intinya) dan memiliki kaitan dengan proses perubahan energi atau zat.

Sebelumnya telah disinggung bahwa fisika telah menjadi dasar untuk berbagai pengembangan ilmu dan teknologi bagi pengetahuan yang lain. Misalnya seperti ilmu astronomi yang telah membentuk disiplin ilmu yang baru yaitu astrofisika, biologi membentuk ilmu biofisika, kesehatan yang membentuk ilmu fisika medis, ilmu bahan membentuk ilmu seperti fisika material, serta geologi yang membentuk ilmu geofisika.

Ilmu fisika dapat menjawab seputar pertanyaan mengenai fenomena yang sangat menarik. Misalnya seperti pertanyaan bagaimana udara bisa menahan pesawat terbang yang sangat berat? Mengapa langit bisa memiliki warna biru? Mengapa planet bumi bisa mengelilingi matahari? Mengapa listrik sangat diperlukan untuk sistem komunikasi serta industri? Bagaimana cara pesawat bisa mendarat di bulan? Atau bagaimana cara peluru kendali bisa diarahkan ke sasaran yang memiliki letak sangat jauh, bahkan antar benua sekali pun? Semua pertanyaan itu bisa dipelajari jawabannya dalam berbagai bidang ilmu fisika.

Fisika sendiri terbagi menjadi dua kelompok secara garis besarnya. Pertama yaitu fisika klasik dan yang lainnya yaitu fisika modern. Fisika klasik memiliki sumber pada setiap gejala yang bisa ditangkap oleh indera manusia. Misalnya meliputi seperti mekanika, panas, listrik magnet, optika, bunyi serta gelombang. Sementara fisika modern telah berkembang seiring dimulainya pada abad ke-20, sejak di cetuskannya tentang radioaktivitas dari keluarga Curie dan teori relativitas khusus dan umum milik Einstein. Albert Einstein merupakan seorang ahli fisika teori yang terbesar pada abad tersebut sekaligus pengarang, guru besar, doktor hingga penemu dari teori relativitas. Teori relativitasnya kemudian dirumuskan dalam persamaan matematis yang cukup terkenal di berbagai belahan dunia yaitu E = mc2.

Source: sites.google.com

Sejarah Fisika

Pada zaman dulu, banyak orang telah mencoba untuk memahami berbagai macam sifat dari materi. Misalnya seperti mengapa material yang berbeda juga memiliki sifat yang berbeda? Mengapa ada objek yang tidak didukung bisa jatuh ke atas tanah? Atau pertanyaan tentang sifat dari alam semesta mengenai bentuk bumi, bulan, bintang, matahari serta benda-benda yang ada dilangit

Sebelum bangsa Yunani mulai mengenali dan mempelajari tentang Fisika, bangsa Mesir sudah terlebih dahulu melakukan banyak penelitian yang dalam terhadap ilmu tersebut. Hal ini didukung dengan penemuan seperti ilmu praktis pada bidang miring dengan perpindahan benda yang menjadi keuntungan mekanis terbesar mereka melalui proses pembuatan piramida. Para ahli fisika milik Firaun telah menetapkan teori tentang energi, perpindahan serta gaya dengan cara yang terbilang sangat briliant.

Pada awal mula abad ke-17, Galileo telah membuka sistem penggunaan eksperimennya untuk memastikan tentang kebenaran dari teori ilmu fisika, yang pada saat itu menjadi kunci dari metode sains. Galileo mencoba untuk memformulasikan serta berhasil dalam mewujudkan uji dari dinamika mekanik, terutama mengenai hukum Inert. Galileo juga merupakan tokoh fisika yang sangat berpengaruh dalam mengubah pemahaman di dunia. Temuan tokoh ini yang paling fenomenal adalah teleskop. Oleh karena itu Galileo Galilei merupakan salah satu tokoh yang dianggap menjadi penyumbang terbesar untuk dunia sains yang modern.

Pada tahun 1687, Isaac Newton berhasil menerbitkan Philosophiae  Naturalis Principa Mathematica atau yang memiliki arti Prinsip Matematika dari Filsafat Alam, kemudian dikenal dengan Principia. Buku tersebut memberikan lebih banyak penjelasan yang jelas di dalam teori fisika yang telah berhasil di temukan dan dibuktikan kebenarannya.

Hukum gerak Newton, adalah sumber dari mekanika yang klasik, sementara Hukum Newton Gravitasi yang menggambarkan tentang gaya dasar dari sebuah gravitasi. Kedua dari teori tersebut sangat cocok dalam eskperimen yang dilakukan. Bukan hanya itu Principia juga memiliki isi tentang dinamika fluida.

Kemudian mekanika klasik akhirnya dikembangkan dengan cara besar-besaran oleh Joseph-Louis Lagrange, William Rowan Hamilton dan para ahli yang lainnya. Mereka mulai menciptakan prinsip, formula serta hasil yang baru. Hukum gravitasi sendiri telah memulai di bidang astrofisika seperti menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori dasar dari ilmu fisika.

Source:  arc.losrios.edu

Ketika abad ke-18, materi termodinamika kemudian mulai dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan masih banyak lagi para ahli yang lainnya. Lalu pada tahun 1733, Daniel Bernoulli telah berhasil menggunakan argumen statistika di dalam mekanika klasik untuk bisa menurunkan hasil dari termodinamika, membuatnya memulai bidang ilmu mekanika statistik.

Kemudian pada tahun 1798, Benjamin Thompson mulai menunjukkan bentuk konversi dari kerja mekanik menjadi sebuah panas, hingga pada tahun 1847 James Joule mulai menyatakan hukum tentang konservasi sebuah energi dalam bentuk panas juga dalam energi dari mekanika itu sendiri.

Pada bidang magnet dan listrik sendiri telah dipelajari oleh George Simon Ohm, Michael Faraday dan para ahli yang lainnya. Lalu pada tahun 1855, James Clerk Maxwell elah berhasil menyatukan dua dari fenomena menjadi satu teori tentang elektromagnetisme yang bisa dijelaskan dengan persamaan Maxwell. Bentuk perkiraan dari teori itu sendiri adalah cahaya merupakan gelombang dari elektromagnetik.

Cabang Ilmu Fisika

  1. Mekanika, meliputi Mekanika Klasik (Kinematikan serta Dinamika) dan Mekanika Kuantum (Mekanika Fluida).
  2. Listrik dan Magnet, meliputi Elektronika, Teknik Elektro Atau Listrik (Elektrostatis Dan Elektrodinamis), Bioelektromagnetik, Termodinamika, Fisika Inti, Fisika Gelombang, Fisika Optik (Geomteri), Kosmografi (Astronomi), Fisika Kedokteran (Fisika Medis).
  3. Biomekanika, meliputi Hukum Fluida, Bioakuistik, Biooptik, Biolistrik.
  4. Fisika Radiasi.
  5. Fisika Lingkungan, meliputi Fisika Tanah Dalam, Fisika Tanah Permukaan, Fisika Udara (Hidrologi), Fisika Gempa (Seismograf), Fisika Laut (Oseanografi), Fisika Meteorologi, Fisika Atmosfer.
  6. Geofisika.
  7. Ekonomifisika.
  8. Fisika Komputasi.

Tujuan Belajar Fisika

Sebagian besar orang-orang mungkin masih bertanya-tanya mengenai tujuan dari belajar ilmu fisika. Tentu saja pertanyaan tersebut sangalah wajar untuk para pemula yang baru saja mengenal ilmu yang satu ini. Tujuan kita untuk belajar fisika sangatlah banyak, semua tujuan itu tergantung dari kita yang ingin mendalami ilmu tersebut dari arah mana. Sebab ilmu fisika merupakan sebuah ilmu yang memiliki cakupan yaang cukup luas dalam mempelajarinya. Sederhananya tujuan dari belajar ilmu fisika adalah sebagai berikut:

  1. Agar bisa memahami tentang ilmu fisika yang sesuai dengan mata pelajaran mau pun mata kuliah.
  2. Agar nantinya bisa berkarya serta berinovasi tentang ilmu fisika, misalnya seperti dapat melakukan sebuah penelitian.
  3. Agar kita bisa menerapkan ilmu fisika mau pun mengimplementasikannya ke dalam bidang ilmu yang lainnya.
  4. Bermanfaat untuk karir sebagai guru fisika maupun seorang dosen yang memiliki jurusan yang sama.

Hubungan Fisika dengan Ilmu Lain

Fisika termasuk suatu ilmu yang fundamental jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan alam yang lainnya. Contohnya seperti ilmu kimia, berbagai bentuk susunan molekul serta cara mudah untuk mengubah suatu molekul tertentu  menjadi molekul yang lain bisa menggunakan metode yang ada di dalam hukum-hukum fisika.

Ilmu biologi juga bisa mengandalkan ilmu fisika untuk menerangkan proses-proses yang telah berlangsung pada mahkluk hidup. Konsep-konsep dasar dari fisika tetap saja tidak bisa mendukung perkembangan dari fisika itu sendiri, melainkan juga membutuhkan ilmu lain dalam proses mengembangkan teknologinya. Ilmu fisika sangat menunjang sebuah riset murni atau pun terapan. Ahli geologi yang memiliki berbagai macam riset menggunakan metode seperti akustik, mekanika, gravimetri serta listrik. Peralatan modern yang ada di rumah sakit juga menerapkan prinsip ilmu fisika yang menjadi dasarnya serta ahli astronomi tentunya memerlukan optik spektrografi dan teknologi radio dalam penerapan alatnya.  

Sifat Fisika

Fisika memiliki sifat sebagai berikut:

  1. Sifat fisika merupakan suatu perubahan yang telah dialami sebuah benda tanpa membentu suatu zat yang baru.
  2. Sifat fisika yang bisa dirasakan oleh indera seperti warna zat, wujud, bau, kelarutan , kekerasan, massa jenis, kekentalan, titik didih serta titik lelehnya.
  3. Sifat fisika adalah suatu sifat dari materi atau zat yang bisa dilihat secara langsung oleh indera.  
Source Reference Artikel :

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-fisika/
https://www.dosenpendidikan.co.id/sifat-fisika/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fisika/
https://www.fisika.co.id/2019/12/pengertian-fisika-apa-itu-fisika.html
https://www.superprof.co.id/blog/belajar-dasar-fisika/

The post Pengertian Fisika : Sejarah, Cabang Ilmu, Tujuan, Hubungan, dan Sifatnya appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/fisika/feed/ 0 1315
Pengertian Biologi : Sejarah, Cabang Ilmu dan Manfaatnya https://adammuiz.com/biologi/ https://adammuiz.com/biologi/#respond Sun, 25 Apr 2021 09:40:35 +0000 https://adammuiz.com/?p=1128 Pengertian Biologi Biologi merupakan suatu studi mengenai kehidupan makhluk hidup, termasuk di dalamnya asal, fungsi, struktur, pertumbuhan, penyebaran hingga evolusinya. Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘Bios’ yang memiliki arti kehidupan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sederhananya, Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dari makhluk hidup. Sejarah Biologi Istilah ... Read more

The post Pengertian Biologi : Sejarah, Cabang Ilmu dan Manfaatnya appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Biologi

Biologi merupakan suatu studi mengenai kehidupan makhluk hidup, termasuk di dalamnya asal, fungsi, struktur, pertumbuhan, penyebaran hingga evolusinya. Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘Bios’ yang memiliki arti kehidupan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sederhananya, Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dari makhluk hidup.

Sejarah Biologi

Istilah Biologi sendiri pertama kali dipakai pada tahun 1736, yang terdapat dalam catatan karya Linnaeus yang berjudul ‘Bibliotheca Botanica’. Meskipun begitu proses pengkajian ilmu yang berkaitan dengan alam sudah terlebih dulu ada sejak zaman dahulu. Studi tentang mempelajari alam juga ditemukan pada peradaban-peradaban besar seperti China, Mesir dan India. Sementara pendekatan ilmu yang mengkaji tentang alam dan Biologi modern nyatanya berasal dari zaman Yunani Kuno yang dipelopori oleh Hippocratus dan Aristoteles.

Louis Pasteur (1822-1895)

Louis pasteur merupakan seorang ahli Kimia dan Biologi yang berasal dari Negara Prancis. Namanya kian ramai dibicarakan setelah memperkenalkan metode yang bisa mencegah anggur dan susu berubah menjadi asam. Oleh karena itu metode tersebut kemudian dikenal dengan Pasteurisasi. Louis pasteur sendiri juga dianggap sebagai pendiri tentang Ilmu Mikrobiologi.

Tidak hanya sampai disitu saja, Louis Pasteur juga meneliti mengenai kuman yang menjadi penyebab penyakit sekaligus menemukan penjelasan tentang proses penyebab penyakit dari kuman tersebut. Dia juga menjadi salah satu tokoh yang tidak menyetujui tentang teori generatio spontanea. Louis Pasteur juga merupakan penemu dari vaksin rabies serta menjadi tokoh utama dalam Bakteorologi, di samping itu tokoh ini juga memiliki pencapaian besar lainnya di dalam penemuan-penemuan tentang Kimia.

Robert Koch (1843-1910)

Robert koch merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Jerman. Ilmuwan yang satu ini juga merupakan salah satu pendiri tentang ilmu Bakteorolog kedokteran modern. Robert koch telah berhasil melakukan proses isolasi terhadap beberapa bakteri yang menyebabkan penyakit, salah satu di antaranya yaitu penyakit TBC dan beberapa bakteri berbahaya yang dibawa oleh hewan. Pada tahun 1870 namanya kian terkenal setelah berhasil menemukan bakteri antaraks atau Bacillus anthracis. Robert koch berhasil meraih penghargaan Nobel untuk bidang ilmu Fisiologi (kedokteran) untuk penemuan bakteri TBC sekitar pada tahun 1905.

Edwart Jenner (1749-1823)

Edwart Jenner merupakan seorang dokter yang berhasil menemukan vaksin untuk proses penyembuhan cacar. Tokoh ini terkenal karena meletakkan dasar bagi Imunologi (Ilmu yang mempelajari mengenai kekebalan tubuh). Pada abad ke-18 cacar sendiri merupakan suatu penyakit yang menyebabkan kematian cukup besar. Edwar jenner melakukan proses pengamatan dan menyadari bahwa di antara semua pasiennya yang sebelumnya terkena penyakit cacar ringan dari ternak, mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. 

Sekitar tahun 1796, Edwart jenner mencoba untuk memaparkan virus cacar ringan kepada seorang anak dan menemukan hasil bahwa anak tersebut tidak terkena virus cacar kembali. Tokoh ini merupakan penemu vaksinasi dan dia juga yang memperkenalkan istilah virus kepada dunia.

Heinrich Anton de Bary (1831-1888)

Heinrich Anton de Bary merupakan seorang ahli bedah yang sekaligus merangkap menjadi ahli mikrobiologi, mikologi serta botani yang memiliki kebangsaan Jerman. Heinrich Anton de Bary fokus untuk mempelajari sistematika dan Fisiologi tentang jamur. Tokoh ini melakukan proses penelitian tentang siklus hidup pada jamur serta menerima banyak anggapan sebagai bapak Mikologi modern.

Heinrich Anton de Bary membuktikan bahwa jamur bersifat sebagai patogenik atau merupakan penyebab suatu penyakit yang dihasilkan dari sel maupun eksresi tumbuhan yang diserang. Dia juga melakukan serangkaian proses pengamatan berbagai macam jamur yang menurutnya bisa menyebabkan penyakit pada suatu tumbuhan. Heinrich Anton de Bary juga mempelajari mengenai pembentukan lumut kerak yang merupkana gabungan dari alga dan jamur. Tokoh ini sendiri merupakan pencetus kata ‘simbiosis’ yang pertama kalinya dalam sejarah.

Carolus Linnaeus (1707-1778)

Carolus Linnaeus merupakan seorang ilmuwan yang menyusun tentang ‘binomial nomenklatur’, yang merupakan sistem untuk mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan. Dia membuktikan adanya suatu proses reproduksi seksual yang terjadi pada tumbuhan dan memberikan nama modern untuk tumbuhan yang kebanyakan adalah tumbuhan bunga. Carolus Linnaeus cukup banyak memberikan kontribusi untuk taksonomi hewan yang bisa mencakup pengamatan dari segi anatomi maupun morfologinya untuk membuat suatu sistem klasifikasi yang bisa diterima oleh masyarakat.

Beberapa penemu cabang biologi dari berbagai macam aspek yang lain dapat dilihat dibawah ini:

  1. Anthony van Leeuwenhook sebagai bapak biologi yang menemukan mikroskop.
  2. Louis Pasteur sebagai penemu pasteurisasi, vaksin obat antrax, dan cara mencegah makanan menjadi busuk.
  3. Alexander Fleming sebagai penemu antibiotik pencilin.
  4. Charles Darwin sebagai penemu teori revolusi modern.
  5. Camilo Golgi sebagai penemu metode golgi yang  berhubungan dengan saraf.
  6. Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi.
  7. Gregor Mendel sebagai penemu bidang genetika tentang pewarisan sifat pada mahkluk hidup dan gennya.
  8. Thomas Stamford Raffles sebagai penemu bunga Rafflesia Arnoldi.

Cabang Ilmu Biologi

Biologi merupakan ilmu yang besar dan luas, sangking luasnya kajian studi ilmu ini sendiri terbagi menjadi berbagai macam cabang. Biologi memiliki cabang ilmu yang lain diantaranya yaitu:

  1. Biokimia merupakan studi yang mempelajari mengenai zat  zat material yang menjadi penyusun dalam tubuh mahkluk hidup.
  2. Zoologi merupakan sebuah studi mengenai hewan disertai dengan perilakunya.
  3. Botani merupakan studi yang mempelajari mengenai tumbuh-tumbuhan, termasuk di dalamnya tentang agrikultur.
  4. Biologi Molekuler merupakan sebuah studi mengenai suatu molekul, dengan inti utamanya yaitu berbagai interaksi yang ada di dalam sel.
  5. Biologi Sel atau lebih dikenal dengan istilah Sitologi studi mengenai sel yang menjadi penyusun dalam tubuh makhluk hidup.
  6. Algologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai alga.
  7. Virologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai virus.
  8. Endokrinologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai hormon.
  9. Limnologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai air tawar.
  10. Embriologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai perkembangan embrio.
  11. Biologi Evolusioner merupakan sebuah studi mengenai proses evolusi yang telah menghasilkan banyak keragaman dari mahkluk hidup.
  12. Genetika merupakan sebuah studi mengenai pewarisan sifat pada organisme maupun suborganismenya.
  13. Fisiologi merupakan sebuah studi mengenai fungsi dari bagian-bagian dari mahkluk hidup.
  14. Ekologi merupakan studi mengenai hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
  15. Anatomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bagian-bagian tubuh.
  16. Bakteriologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bakteri.
  17. Mikobiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai jamur.
  18. Rekayasa Genetika merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai manipulasi suatu sifat genetik.
  19. Taksonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai sistematika makhluk hidup.
  20. Ikhtiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai ikan.
  21. Patologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai penyakit.
  22. Histologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai jaringan
  23. Karsinologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai krustasea.
  24. Ornitologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai burung.
  25. Entomologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai serangga.
  26. Malakologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai moluska.
  27. Protozoologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai protozoa.
  28. Organologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bentuk serta ciri khas luar makhluk hidup.
  29. Enzimologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai enzim.

Manfaat Biologi

1. Biologi dalam Bidang Pertanian

Berkat kemajuan dari cabang ilmu Biologi serta teknologinya, telah banyak orang yang mengetahui mengenai bagaimana cara meningkatkan hasil pertaniannya. Khususnya untuk para petani yang telah banyak mengetahui tentang cara memilih suatu bibit tanaman yang unggul, cara untuk memilih pupuk serta cara memupuknya sendiri,  cara memberantas hama tanaman, serta cara untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas dari hasil panennya.

Proses untuk mendapatkan sebuah bibit unggul dari berbagai jenis tanaman di zaman sekarang tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan. Terlebih lagi bibit unggul berbagai jenis tanaman yang ada di tanah air bukanlah suatu barang yang langka seperti zaman dahulu. Hal ini dikarenakan sudah berkembangnya prinsip genetika yang diterapkan oleh para petani. Selain itu mereka juga sudah bisa menerapkan prinsip fisiologi tumbuhannya sendiri.

Petani tentunya harus memperhatikan cara menggunakan pupuk tanaman seperti insektisida maupun pestisida untuk sawah, ladang serta perkebunan, demi kelangsungan keseimbangan ekosistem yang ada di sekitarnya. Hal ini harus diikuti dengan proses mematuhi dosis atau takaran dan intensitas yang telah ditetapkan oleh setiap jenis pupuk. Proses penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan tentunya akan menimbulkan suatu pencemaran di sekitar area pertanian yang bisa mengganggu keseimbangan ekologinya. 

2. Biologi dalam Bidang Peternakan

Manfaat ilmu Biologi dalam bidang peternakan sudah cukup maju seiring dengan ditemukannya cabang ilmu seperti anatomi hewan, fisiologi hewan, zoologi, genetika, embriologi, biologi reproduksi, serta biologi molekuler. Berdasarkan penerapan berbagai macam ilmu tersebut sehingga bisa menghasilkan ternak-ternak dengan varietas yang unggul. Misalnya seperti ayam pedaging, ayam petelur, sapi penghasil banyak susu, sapi pedaging hingga domba pedaging.

Salah satu cara dalam proses memperbanyak ternak yang unggul tersebut seperti menggunakan teknik kawin silang atau dikenal juga dengan istilah hibridisasi serta kawin suntik atau yang dikenal dengan istilah inseminasi buatan. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghasilkan keturunan ternak seperti ayam, sapi maupun domba  yang tidak melibatkan spesies jantannya serta tidak mengenal musim kawin.

Teknik inseminasi merupakan suatu proses superovulasi, dimana teknik yang bisa memperbanyak ternak unggulan dengan cara menyuntikkan hormon reproduksinya berupa HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) dan PMSG (Pregnant Mare Serum Gonadotrophin). Dua hormon ini sendiri berfungsi untuk melakukan rangsangan pada proses terbentuknya sel telur dalam jumlah yang banyak sebelum hewan ternah nantinya akan dilakukan proses inseminasi.

Disamping teknik inseminasi serta superovulasi, belakangan ini juga telah dikembangkan suatu teknik fertilisasi in vitro. Melalui proses tersebut embrio sudah dapat dihasilkan di luar uterus atau kandungan hewan induk betina yang diambil dalam jumlah tertentu. Sebelum embrio akan diimplantasikan (proses menanam dalam uterus si induk betina) maka bisa juga disimpan terlebih dahulu pada jangka waktu tertentu di nitrogen cair yang bersuhu -196 OC.

3. Biologi dalam Bidang Kehutanan

Seperti yang kita ketahui bahwa hutan merupakan salah satu sumberdaya yang memiliki sifat dapat pulih atau dikenal dengan istilah funding resource atau renewable. Oleh sebab itu pengelolaan hutan harusnya bisa berdasarkan berbagai prinsip yang bersifat sustainable dari semua manfaat yang bisa diambil sebagai sumberdaya maupun sebagai ekosistemnya.

Hutan merupakan suatu ekosistem yang berinteraksi dengan ekosistem yang lainnya, sehingga dalam konteks pengelolaannya hutan bisa beranggapan bahwa ekosistem tersebut merupakan salah satu bagian dari integral dari bagian ekosistem yang lebih besar, seperti Daerah Aliran Sungai atau DAS sebagai satu kesatuannya.

Dalam rangka untuk mencapai suatu azas kelestariannya (sifat sustainable), maka laju dari ekstraksi sumberdaya dari hutan tidaklah boleh untuk melebihi dari laju pemulihan dari ekosistem tersebut. Misalnya dalam konteks penebangan kayu, sebuah besar volume pohon yang akan ditebang tidak boleh melebihi setiap volume tegakannya. Sementara dalam konteks pemanfaatan yang secara umum, kegiatan untuk memanfaatkan sumberdaya hutan sebagai ekosistem tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung yang maksimum dari ekosistem hutan tersebut.

Hutan sendiri sudah terkenal dengan sumberdayanya yang bisa menghasilkan berbagai macam barang bermanfaat seperti kayu serta jasa lingkungan seperti oksigen, keindahan alam, air serta penyerap berbagai macam polutan. Berdasarkan hal itu juga hutan disebut memiliki multimanfaat. Hutan bisa memberikan manfaatnya yang bersifat berkelanjutan jika proses ekologis internal yang ada di dalamnya dapat berfungsi dengan baik dalam artian tidak terganggu dan menimbulkaan stres ekologis yang nantinya bersifat irreversibel. Sederhananya pengelolaan hutan haruslah dilakukan dengan tepat supaya nantinya berbagai macam pemanfaatan hutan yang dilakukan, termasuk gangguan terhadap hutan tidak akan melampaui daya recovery dari ekosistem hutan yang bersangkutan itu sendiri.

4. Biologi dalam Bidang Industri

Pada zaman dahulu manusia mengambil sesuatu dari lingkungannya dan akan langsung memanfaatkan untuk kehidupan mereka, misalnya seperti buah-buahan dari tumbuhan dan telur dari hewan. Setelah berkembanganya ilmu Biologi, khususnya pada cabang botani, biokimia, taksonomi, zoologi, mikrobiologi hingga bioteknologi manusia sudah berhasil menemukan berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang bisa diolah menjadi bahan baku untuk industri.

Beberapa contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri misalnya seperti manusia mengetahui bahwa bulu domba serta biji kapas bisa diolah untuk menjadi benang, kepompong ulat sutera bisa diolah menjadi benang sutera hingga mulai berkembangnya industri untuk kain atau testil, kain sutera hingga kain wol. Contoh lain misalnya seperti manusia menemukan adanya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tanaman tebu, sehingga muncul pabrik pengolah tebu untuk menjadi gula.

5. Biologi dalam Bidang Kedokteran

Ilmu murni dari Biologi juga telah melalui proses perkembangan hingga menjadi suatu ilmu terapan (bioteknologi). Ilmu terapan tersebut cukup memajukan berbagai macam bidang salah satunya adalah kedokteran. Saat zaman dulu, terdapat berbagai macam masalah penyakit yang tidak diketahui penyebab maupun cara untuk mengobatinya. Berkat ilmu Biologi, khususnya cabang fisiologi dan anatomi manusia, virologi, mikrobiologi serta patologi telah sangat membantu para ilmuwan dan dokter untuk mempelajari asal mula penyakit tersebut. Sehingga dokter telah berhasil dalam mencegah serta menyembuhkan berbagai macam penyakit yang menakutkan bagi manusia dan selalu muncul seiring berjalannya waktu.

Source Reference Artikel

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-biologi/
https://literasinusantara.com/pengertian-biologi/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/cabang-cabang-biologi-yang-harus-kamu-ketahui-5282

The post Pengertian Biologi : Sejarah, Cabang Ilmu dan Manfaatnya appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/biologi/feed/ 0 1128