Cara Menghadapi Kritikan Orang Lain Menggunakan Ilmu Filsafat Stoisisme

Dalam dunia sosial ini, sebagai manusia kita tidak lepas dari interaksi dengan orang lain. Interaksi dibutuhkan manusia untuk saling terhubung dan saling mendapatkan manfaat untuk menjalani kehidupan. Namun terkadang interaksi yang terjadi tidak selalu selaras dengan apa yang diharapkan orang lain, dari situ bisanya muncul sebuah kritik yang mungkin disampaikan secara langsung.

Cara Menghadapi Kritik dengan Stoisisme

Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengapa kritik tidak begitu bermasalah bagi seorang yang menerapkan filsafat Stoicism dalam hidupnya. Berikut ini akan dibahas mengenai strategi menerapkan stoisisme dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat menerima kritik dari seseorang.

1. Menyadari Bahwa Manusia Memiliki Sifat Menilai

Sadarkah kita bahwa manusia memiliki sifat alami yang menilai dunia dan orang-orang di sekitarnya. Bahkan kita juga menyimpan beberapa penilaian terhadap diri sendiri, walaupun tidak begitu sering. Meskipun seringkali tidak peduli bagaimana penilaian kita mempengaruhi orang lain, kita sendiri sering peka terhadap penilaian yang dilakukan orang lain, terutama saat mereka kritis terhadap kita. Lalu bagaimana kita menghadapi kritik orang lain?

Jika kita seperti kebanyakan orang, saat mendapatkan kritik pedas kesan pertama tentu akan menolak kritik atau menjutifikasi diri kita pada orang lain. Hal yang perlu kita pahami pertama yaitu manusia memiliki sifat alami menilai baik diri sendiri, orang lain dan lingkungannya oleh karena itu kita tidak bisa serta merta memasukan kedalam hati kritik yang disampaikan orang lain  dan menganggap itu sebagai permasalahan personal.

2. Mungkin Kritiknya Benar

Sebelum merespon kritikan orang lain, sebaiknya kita pahami dulu bahwa kritikan merupakan sebuah kesan orang lain terhadap kita, yang bisa benar, salah, atau bahkan tidak relevan. Ingat saat kita mengkritik orang lain seringkali kita tidak sadar bahwa yang kita sampaikan dianggap sebuah kritikan bagi orang tersebut, padahal mungkin kita hanya bermaksud mengatakan apa adanya. Contohnya dalam dunia kerja, jika seseorang mengatakan bahwa ‘Kita selalu terlambat bekerja’, mungkin kita melihatnya sebagai kritik, tetapi saat kita yang mengatakannya kepada orang lain ketika mereka terlambat menganggapnya hanya menyatakan fakta.

Jadi, saat berpikir seseorang mengkritik kita, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menilai validitas kesan tersebut. Karena bisa jadi dia hanya bermaksud menyampaikan pesan, oleh karena itu kita tidak bisa serta merta menganggapnya sebagai kritikan. Contoh seseorang yang memiliki badan kurus mengatakan bahwa kita memiliki badan yang gemuk, buka berarti dia mengkritik badan kita, bisa jadi cuma menyampaikan kesan dan ingin menanyakan topik lebih lanjut cara menggemukan badan karena badan dia kurus.

a). Menanggapi Kritik yang Baik dan Membangun

Luangkan waktu berpikir sebelum bereaksi, supaya dapat melihat bahwa benar dalam kendali yang lebih baik. Tujuan mengabaikan fokus pada kritikan untuk memastikan apakah itu valid kritikan atau hanya kesan. Jika itu memang sebuah kritikan, maka kita perlu memastikan apakah kritikan tersebut baik bagi kita atau tidak. jika memang kritikan berarti itu merupakan pesan yang membangun.  Mungkin kita bisa dengan mudah menerima kritik yang membangun jika kritik tersebut disampaikan dengan sopan dan baik.

b). Menghadapi Kiritik yang Agresif dan Tidak Baik

Bagaimana jika kritik yang disampaikan seolah menghina atau bahkan mempermalukan kita yang dilakukan dihadapan banyak orang ? well’ cara menanggapinya cukup mudah, kita tidak perlu mengambil hati perkataan orang yang sengaja mengkritik dengan jelas tidak sopan karena mungkin dia memiliki sifat yang seperti itu. Orang yang memiliki sifat keras dan kasar, umumnya juga akan menyampaikan pesan secara tidak halus. Hal yang bisa kita lakukan cukup mengambil pelajaran yang baik dan menerapkannya dikehidupan, serta meninggalkan yang buruk tidak memasukan kedalam hati.

3. Mungkin kritiknya tidak valid

Mungkin kita telah memeriksa kesan secara objektif dan sampai pada kesimpulan bahwa kritik tersebut tidak valid. Berikut beberapa cara untuk menghadapinya.

a.) Kebanyakan orang cenderung salah

Kita bisa mulai dengan gagasan bahwa kritik orang lain mungkin merupakan indikasi bahwa kita berada di jalan yang benar. Dalam kehidupan ini sering kali kita menemukan bahwa mayoritas pendapat bisa saja salah daripada benar. Sebagai contoh saat saya melihat sebuah kritik review produk yang mengatakan bahwa produk tersebut jelek menurut kebanyakan orang dan saat saya gunakan ternyata baik buat saya, bisa jadi mereka benar tapi mungkin juga mereka salah.

b.) Kritik yang Memang Ditujukan Untuk Menghina

Jika kita sudah mengobservasi dan yakin bahwa yang seseorang menyampaikan kritik hanya untuk menghina maka bisa kita artikan kritik tidak memiliki nilai karena dimaksudkan bukan untuk membangun menjadi pribadi lebih baik. Keberhasilan suatu penghinaan tergantung pada kepekaan dan kemarahan korban.

Orang sering mengkritik orang lain untuk melihat reaksi dari mereka. Tetapi jika kritik itu tidak menimbulkan tanggapan, maka kritik berpotensi tidak mendapatkan interaksi dan tanggapan lebih lanjut. Jika memang seseorang bertujuan ingin menyakiti kita melalui kritik maka kita bisa berhenti mendengarkannya dan melakukan sesuatu hal lain yang lebih penting.

c.) Penghina yang Tidak Pantas dihina

Ketika kita tidak membela diri terhadap kritik orang lain yang tidak beralasan, maka kita seolah-olah menerima kritik tersebut. Tetapi dengan tidak membela diri, sebenarnya secara tidak langsung kita memperlakukan penghinaan dengan penghinaan.

Dengan mengabaikan hinaan akan membuat kita lebih tenang karena tidak perlu melanjutkan perseturuan dengan orang yang tidak akan pernah sependapat dengan pandangan kita. Jika secara intelektual memang orang tersebut dirasa tidak lebih baik darikita berarti memang lumrah. Seperti perkataan bijak bahwa jika kita berdebat dengan orang bodoh, maka tidak ada kemenangan dalam perdebatan itu.

d.) Kritik yang Disampaikan Tidak Didukung Fakta

Kebanyakan kritik yang tidak dapat dibenarkan, menujukan pesan yang disampaikan tidak bernilai. Saat kita mersepon komentar, secara tidak langsung menunjukan adanya pengaruh pada pesan yang disampaikan, tentu itu akan membuat komunikasi semakin berlanjut. Jika kritik yang disampaikan memang tidak berdasarkan nilai maka kita bisa memilih untuk mengabaikannya.

Kesimpulan :

Dalam analisis terakhir cara mengatasi kritik, jika kritik tersebut memang tidak bisa dibenarkan, kita dapat mengikuti saran Marcus Aurelius dibawah ini :

Pastikan, Apakah orang tersebut meremehkan kita?

Jika Iya, itu masalah mereka. Kewajiban kita hanyalah untuk memastikan bahwa apa yang kita lakukan atau katakan merupakan hal benar dan tidak pantas dicemooh.

Apakah dia membenci kita?

Sekali lagi, itu masalah mereka. Tugas kita hanya bersikap ramah dan baik kepada semua orang termasuk mereka yang membenci. Ingat bahwa kebencian adalah hukuman dunia yang dimiliki dan dirasakan orang tidak baik di dunia ini.

Leave a Comment