asumsi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/asumsi/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Sat, 09 Oct 2021 10:41:13 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152-150x150.png asumsi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/asumsi/ 32 32 Pengertian Stigma : Bentuk, Jenis, Penyebab dan Dampak https://adammuiz.com/stigma/ https://adammuiz.com/stigma/#respond Tue, 12 Oct 2021 01:41:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=4078 Stigma diciptakan masyarakat ketika melihat sesuatu yang dianggap aneh atau menyimpang dan tidak seperti yang lainnya. Stigma diberikan untuk sesuatu yang memalukan dan tidak sesuai dengan nilai yang berlaku. Pengertian Stigma Stigma dipakai dalam istilah stigma sosial yakni pandangan, pikiran serta kepercayaan negatif yang diperoleh seseorang dari masyarakat atau juga bisa dari lingkungan. Bentuknya beragam ... Read more

The post Pengertian Stigma : Bentuk, Jenis, Penyebab dan Dampak appeared first on Adam Muiz.

]]>
Stigma diciptakan masyarakat ketika melihat sesuatu yang dianggap aneh atau menyimpang dan tidak seperti yang lainnya.

Stigma diberikan untuk sesuatu yang memalukan dan tidak sesuai dengan nilai yang berlaku.

Pengertian Stigma

Stigma dipakai dalam istilah stigma sosial yakni pandangan, pikiran serta kepercayaan negatif yang diperoleh seseorang dari masyarakat atau juga bisa dari lingkungan.

Bentuknya beragam seperti separation, labeling, stereotip dan diskriminasi yang akan berpengaruh pada diri seseorang secara menyeluruh.

Stigma diciptakan masyarakat ketika melihat sesuatu yang dianggap menyimpang atau aneh dan tidak seperti yang lainnya.

Stigma diberikan untuk sesuatu hal yang memalukan dan tidak sesuai dengan nilai yang dianut.

Dengan begitu, stigma bisa mengakibatkan berkurangnya rasa percaya diri, hilangnya motivasi, menarik diri dari kehidupan sosial, menghindari pekerjaan, interaksi pada kesehatan dan hilangnya rencana masa depan.

Pengertian Stigma Menurut Para Ahli

  • Menurut Goffman: Stigma merupakan semua bentuk atribut fisik serta sosial yang bisa mengurangi identitas sosial seseorang sekaligus mendiskualifikasikan seseorang dari penerimaan orang lain.
  • Menurut Mansyur: Stigma merupakan ciri negatif yang melekat di pribadi seseorang akibat pengaruh lingkungan.
  • Menurut Research: Stigma merupakan usaha untuk melabeli yakni sebagai kelompok orang yang kurang cocok dihormati dibandingkan yang lainnya.
  • Menurut Scheid dan Brown: Stigma merupakan fenomena yang terjadi ketika seseorang diberikan stereotip, labeling dan diskriminasi.

Bentuk-bentuk Stigma

Dari pengertian stigma menurut Rahman, maka bentuk stigma bisa dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni:

  • Labeling

Labeling merupakan pembedaan dan pemberian label atau penamaan atas dasar perbedaan yang dimiliki anggota masyarakat.

Sebagian besar perbedaan yang diberikan bisa menonjol secara sosial.

  • Stereotip

Stereotip merupakan kerangka berpikir atau aspek kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok sosial dan traits tertentu.

Stereotip adalah keyakinan tentang karakteristik yang menjadi keyakinan mengenai atribut personal yang dimiliki beberapa orang dalam sebuah kelompok atau dalam kategori sosial tertentu.

  • Separation

Separation merupakan pemisahan yakni sebagai pihak yang tidak memiliki stigma atau pemberi stigma dengan kelompok yang memperoleh stigma.

Hubungan label dengan atribut negatif ini menjadi sebuah pembenaran ketika seseorang yang diberi label percaya jika dirinya memang berbeda sehingga bisa dikatakan proses pemberian stereotip tersebut berhasil.

  • Diskriminasi

Diskriminasi merupakan perolaku merendahkan orang lain yang terjadi karena keanggotaannya di dalam suatu kelompok.

Diskriminasi tersebut adalah komponen behavioral yakni perilaku negatif pada individu yang terjadi karena seseorang merupakan anggota dari kelompok tertentu.

Jenis Stigma

Menurut Heatherton, ada beberapa jenis stigma yang ada sekarang ini, seperti:

  • Penyembunyian yang meliputi keluasaan karakteristik stigmatisasi yang bisa dilihat. Contohnya seperti cacat wajah dan homoseksualitas.
  • Rangkaian penandaan berkaitan dengan apakah tanda tersebut sangat terlihat atau melemah seiring berjalannya waktu. Contohnya seperti kebutaan dan multiple sclerosis.
  • Kekacauan yang mengacu ke tingkat stigmatisasi yang mengganggu interaksi interpersonal. Contohnya seperti gagap ketika berbicara.
  • Estetika yang berkaitan dengan reaksi subjektif yang bisa menimbulkan stigma karena sesuatu hal yang tidak terlalu menarik.
  • Asal usul tanda stigmatisasi seperti cacat bawaan, kesengajaan atau cacat bawaan.
  • Risiko yang meliputi perasaan berbahaya dari stimatisasi orang lain. Contohnya seperti memiliki penyakit mematikan atau berbahaya dan memiliki berat badan berlebih.

Selain itu, ada juga 2 jenis stigma lain yang dihubungkan dengan penyakit mental, yakni:

  • Stigma sosial: Melibatkan sikap berprasangka buruk dari seseorang mengenai penyakit mental.
  • Stigma yang dipersepsikan sendiri: Melibatkan stigma internal yang diderita seseorang yang mengalami penyakit mental.

Kemudian menurut Larson dan Corrigam, Werner, Goldstein dan Heinik, ada 3 jenis stigma lainnya, yakni:

  • Stigma struktural: Stigma yang mengacu ke ketidakseimbangan dari ketidakadilan jika dilihat dari lembaga sosial. Contohnya stigma yang merujuk ke rendahnya kualitas perawatan yang diberikan profesional kesehatan menjadi stigma kelompok atau individu.
  • Stigma masyarakat: Stigma yang menggambarkan reaksi atau penilaian negatif dari masyarakat pada penderita gangguan jiwa.
  • Stigma asosiasi: Stigma berbentuk diskriminasi sebab memiliki hubungan dengan seseorang yang sudah mendapat stigma.

Penyebab Stigma

1. Ketakutan

Ketakutan adalah penyebab umum dari stigma. Timbulnya ketakutan tersebut merupakan konsekuensi yang diperoleh ketika tertular.

Bahkan, penderita akan cenderung takut pada konsekuensi sosial dari terungkapnya kondisi yang sebenarnya.

2. Tidak Menarik

Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang dianggap tidak menarik khususnya dalam budaya dimana keindagan lahiriah sangat dihargai.

Dalam hal ini, gangguan yang ada di anggota tubuh akan ditolak masyarakat sebab terlihat berbeda.

3. Kegelisahan

Kecacatan ini membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Seseorang mungkin tidak mengerti cara berperilaku di hadapan orang dengan kondisi yang dialaminya. Dengan begitu, kecenderungan menghindar akan terjadi.

4. Asosiasi

Stigma dari asosiasi disebut juga dengan stigma simbolik. Ini terjadi ketika kondisi kesehatan dihubungkan dengan kondisi yang tidak menyenangkan seperti pengguna narkoba, pekerja seks komersial, orientasi seksual tertentu, kehilangan pekerjaan atau kemiskinan.

Nilai dankeyakinan bisa berperan kuat dalam menciptakan atau mempertahankan suatu stigma.

5. Undang-undang atau Kebijakan

Ini bisa terlihat dari penderita yang dirawat di tempat terpisah dan membutuhkan waktu khusus di rumah sakit.

Contohnya seperti klinik penyakit seksual menular, klinik sakit jiwa atau klinik rehabilitasi ketergantungan obat.

6. Kurangnya Kerahasiaan

Pengungkapan yang tidak dikehendaki dari kondisi seseorang bisa terjadi karena penanganan hasil tes yang disengaja lewat tenaga kesehatan.

Ini kemungkinan besar sangat tidak diinginkan seperti pengiriman dari pengingat surat atau kunjungan pekerja kesehataan pada kendaraan yang ditandai dengan pro logo gram.

Proses Terjadinya Stigma

  • Seseorang akan membedakan dan memberi label untuk perbedaan yang dimiliki ornag lain.
  • Timbulnya keyakinan dari budaya yang dimiliki seseorang terhadap karakteristik seseorang atau kelompok lain dan menyebabkan stereotip.
  • Memposisikan seseorang atau kelompok yang sudah diberikan label pada kelompok atau individu di dalam kategori berbeda sehingga separation terjadi.
  • Seseorang yang sudah diberikan label mengalami diskriminasi.

Menurut pendapat Hermawati, proses pemberian stigma tersebut dilakukan masyarakat lewat 3 tahapan, yakni:

  • Proses Interpretasi

Pelanggaran norma yang terjadi di dalam masyarakat tidak seluruhnya menghasilkan stigma dari masyarakat.

Akan tetapi hanya untuk pelanggaran norma yang diinterpretasikan masyarakat yakni sebagai suatu penyimpangan perilaku yang bisa menyebabkan stigma.

  • Proses Pendefinisian

Sesudah tahap pertama terjadi dimana didalamnya terjadi interpretasi pada perilaku menyimpang, maka berikutnya adalah proses pendefinisian seseorang yang dianggap berperilaku menyimpang oleh masyarakat.

  • Perilaku Diskriminasi

Sesudah proses pertama dan kedua terjadi, maka masyarakat akan memberi perlakuan yang bersifat membedakan atau diskriminatif.

Dampak Stigma

Konsekuensi dari stigma bisa sangat serius bahkan sampai menghancurkan. Stigma juga memberikan konsekuensi lebih serius termasuk kemarahan, ketakutan serta intoleransi yang ditujukan untuk orang lain.

Berikut adalah beberapa dampak dari stigma yang diberikan pada seseorang atau kelompok tertentu:

  • Enggan mencari pengobatan.
  • Pengobatan jadi tertunda sehingga meningkatkan morbiditas serta mortalitas.
  • Penolakan sosial, menghindar dan isolasi.
  • Kesejahteraan psikologis yang bertambah buruk.
  • Pemahaman yang buruk di antara teman serta keluarga.
  • Kekerasan, pelecehan atau penindasan.
  • Kualitas hidup buruk, kecacatan serta meningkatnya beban sosial ekonomi.
Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Stigma
https://pendidikan.co.id/pengertian-stigma-bentuk-jenis-dan-proses-terjadinya/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2019/11/stigma.html
https://www.sosial79.com/2021/05/pengertian-stigma-stigma-sosial.html
https://www.pelajaran.co.id/pengertian-stigma-bentuk-jenis-penyebab-dan-proses-terjadinya-stigma-menurut-para-ahli/

The post Pengertian Stigma : Bentuk, Jenis, Penyebab dan Dampak appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/stigma/feed/ 0
Pengertian Asumsi : Ciri Ciri, Sifat, Macam Jenis dan Contoh https://adammuiz.com/asumsi/ https://adammuiz.com/asumsi/#respond Mon, 11 Oct 2021 00:07:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=4064 Jika dilihat secara umum arti asumsi berarti dugaan atau anggapan sementara yang kebenarannya belum bisa dibuktikan dan butuh pembuktian langsung. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika asumsi adalah tindakan memperkirakan kondisi tertentu yang belum terjadi. Pengertian Asumsi Secara Umum Asumsi adalah skenario untuk melakukan stimulus kondisi yang bisa terjadi dengan memperhatikan beberapa faktor menyeluruh dan kompleks. ... Read more

The post Pengertian Asumsi : Ciri Ciri, Sifat, Macam Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Jika dilihat secara umum arti asumsi berarti dugaan atau anggapan sementara yang kebenarannya belum bisa dibuktikan dan butuh pembuktian langsung.

Sedangkan pendapat lain mengatakan jika asumsi adalah tindakan memperkirakan kondisi tertentu yang belum terjadi.

Pengertian Asumsi Secara Umum

Asumsi adalah skenario untuk melakukan stimulus kondisi yang bisa terjadi dengan memperhatikan beberapa faktor menyeluruh dan kompleks.

Biasanya, asumsi juga sering dihubungkan dengan aturan praktis.

Asumsi juga bisa diartikan sebagai landasan berpikir yang dianggap benar meski hanya untuk sementara sebab asumsi bukanlah kepastian.

Seseorang bisa membuat asumsi karena mengetahui sesuatu yang akan atau sudah terjadi.

Selain itu, ada beberapa pengertian asumsi lainnya yang dilihat dari berbagai bidang, seperti:

1. Pengertian Asumsi Dalam Ekonomi

Dalam ekonomi, asumsi memiliki arti yang hampir sama dengan pengertian asumsi secara umum.

Salah satu contoh dari asumsi ekonomi yang banyak dipakai adalah asumsi Ceteris Paribus.

2. Pengertian Asumsi Dalam Filsafat

Dalam filsafat, asumsi berarti spekulasi realitas dari hakikat yang ada baik dalam wujud abstrak atau konkret.

Di dalam filsafat, asumsi adalah bagian dari antologi yang berfungsi untuk memperoleh pengetahuan serta dijadikan landasan penelitian untuk membuktikan kebenarannya.

3. Pengertian Asumsi Dalam Penelitian

Di dalam penelitian, asumsi diartikan sebagai seluruh pernyataan yang kebenarannya bisa diuji dengan percobaan di dalam penelitian.

Pada penelitian, biasanya asumsi dasar dipakai sebab faktor dalam kehidupan nyata yang sangat kompleks.

Pengertian Asumsi Menurut Para Ahli

1. Menurut KBBI

Asumsi merupakan suatu dugaan yang diterima sebagai dasar. Asumsi juga berarti landasan berpikir sebab sesuatu hal yang diasumsikan dianggap benar.

2. Menurut Joanne Marchione

Asumsi merupakan pernyataan yang diterima sebagai kebenaran yang diberikan tanpa diikuti bukti.

Untuk memakai teori, asumsi harus bisa diterima penggunanya. Asumsi menetapkan dasar untuk penerapan teori tertentu.

3. Menurut Djojosuroto Kinayati dan M.L.A. Sumayati

Mereka berpendapat jika asumsi merupakan anggapan dasar mengenai realita yang harus diverifikasi secara empiris.

Asumsi dasar tersebut dapat mempengaruhi cara pandang peneliti pada sebuah penomena serta proses penelitian secara menyeluruh.

Ini disebabkan karena setiap penelitian pasti memakai pendekatan berbeda sehingga asumsi dasarnya juga berbeda di setiap penelitian.

4. Menurut Bidang Ilmu Filsafat

Di dalam ilmu filsafat, asumsi diartikan sebagai spekulasi bersifat realitas dari hakikat yang berwujud konkret atau abstrak.

Asumsi pada ilmu filsafat mengarah ke sebuah kelompok ontologi yang berguna dalam hal perolehan pengetahuan dan landasan serta arah kegiatan penelitian sampai kebenarannya bisa dibuktikan.

Ciri Ciri Asumsi

Menurut pendapat Gardner Linzey dan Calvin S.Hall, asumsi adalah teori yang memiliki beberapa ciri khusus sehingga terlihat berbeda dengan komponen teori lain. Berikut beberapa ciri dari asumsi:

  • Asumsi yang terkandung di suatu teori harus punya keterikatan dengan peristiwa empiris yang dijadikan titik perhatian teori.
  • Asumsi yang terkandung dalam teori harus bisa mencerminkan kualitas khusus dari teori yang berhubungan.
  • Asumsi yang baik yang dirumuskan teoritikus harus bermanfaat atau bersifat prediktif mengenai peristiwa empiris di sebuah ranah tertentu.
  • Asumsi suatu teori bisa bersifat umum atau khusus tergantung dari sifat teorinya.
  • Asumsi bisa berbentuk notasi matematis atau kalimat pernyataan.
  • Asumsi suatu teori harus dinyatakan secara jelas atau eksplisit.

Sifat Asumsi

Berdasarkan ciri-ciri asumsi yang sudah dijelaskan di atas, maka bisa dikatakan jika asumsi adalah teori yang harus dinyatakan secara eksplisit. Namun, ada juga beberapa teori yang asumsinya dinyatakan secara implisit sehingga asumsi sebuah teori bisa bersifat eksplisit atau implisit:

  • Asumsi eksplisit: Pernyataan kebenaran yang dinyatakan secara tegas, jelas, utuh dan tidak berbelit-belit.
  • Asumsi implisit: Kebenaran yang tidak dinyatakan dengan jelas namun tersirat atau terkandung didalamnya.

Jenis Asumsi

Asumsi yang menjadi dasar teori adalah asumsi filosofis yang bisa dibagi menjadi 3 jenis yakni mengenai ontologi, epistemologi serta aksiologi:

1. Ontologi

Ontologi diambil dari bahasa Yunani yang berarti ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang ada atau berbagai prinsip tentang sesuatu yang ada.

Menurut KBBI, ontologi adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan eksistensi.

Bisa dikatakan jika ontologi merupakan cabang pengetahuan yang mengkaji tentang ada dan tidaknya atau sifat realitasnya.

Asumsi mengenai ontologi di suatu teori biasanya berbentuk pertanyaan yang menitikberakan di sifat serta hal yang harus dikaji.

Para ahli menyebut ontologi sebagai filsafat pertama sebab berfilsafat bisa dilakukan apabila sifat dari realitasnya sudah ditentukan.

2. Epistemologi

Menurut KBBI, epistemologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang dasar serta batas pengetahuan.

Bisa dikatakan jika epistemologi merupakan cabang pengetahuan yang menekankan cara untuk mengetahui sesuatu.

Asumsi mengenai epistemologi di suatu teori biasanya berbentuk pertanyaan yang menitikberatkan di cara mendapatkan pengetahuan serta hal yang bisa dianggap pengetahuan.

3. Aksiologi

Aksiologi merupakan kata yang diambil dari bahasa Yunani yakni teori tentang nilai.

Aksiologi adalah cabang filsafat yang menitikberatkan ke nilai. Yang dimaksud adalah suatu ilmu atau pengetahuan harus bebas nilai.

Asumsi mengenai aksiologi di suatu teori biasanya berbentuk pertanyaan yang menitikberatkan pada apa yang layak untuk diketahui.

Atau juga bisa tentang cara manusia memakai ilmu atau manfaat dan hakikat dari suatu ilmu.

Karena aksiologi berhubungan dengan nilai, maka aksiologi terdiri dari 2 elemen dasar yakni estetika dan etika.

Etika adalah ilmu tentang yang baik dan yang buruk serta hak dan kewajiban moral. Sedangkan estetika adalah cabang filsafat yang meneliti serta membahas mengenai seni dan keindahan serta tanggapan dari manusia.

4. Asumsi Metodologis

Asumsi metodologis mengacu pada metode serta prosedur. Asumsi metodologis terdiri dari asumsi yang dibuat peneliti tentang metode yang dipakai pada proses penelitian kualitatif.

Prosedur yang dipakai peneliti bersifat induktif dan berdasarkan pengalaman peneliti itu sendiri ketika mengumpulkan serta menganalisis data.

Cara Penyampaian Asumsi

Sebagian asumsi bisa disampaikan secara terbuka dan beberapa lainnya tidak disampaikan secara terbuka.

Akan tetapi, pada dasarnya asumsi bisa disampaikan meski secara tersirat di dalam ucapan.

Berikut adalah contoh asumsi yang bisa dilihat dalam bidang keilmuwan yakni asumsi mengenai objek empiris:

  • Objek tertentu punya kesamaan seperti struktur, sifat, bentuk dan sebagainya. Dalam asumsi ini, maka objek tertentu yang punya kesamaan bisa dikelompokkan.
  • Anggapan jika sebuah benda tidak mengalami perubahan pada periode waktu tertentu. Akan tetapi, pada dasarnya tidak ada kelestarian absolut. Ini disebabkan karena sebenarnya seluruh benda mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu.
  • Anggapan jika semua peristiwa serta gejala bukan sebuah kebetulan namun karena hukum sebab akibat atau determinisme.

Perbedaan Asumsi dan Opini

  • Dari definisinya: Opini adalah ide, pendapat atau pikiran. Sementara asumsi merupakan dugaan yang diterima sebagai landasan berpikir karena dianggap benar.
  • Dari data yang dipakai: Asumsi memakai data yang bersifat kuantitatif. Sementara opini memakai data yang bersifat kualitatif.
  • Dari hasil yang didapat: Asumsi menyatakan gagasan sebelum atau sesudah kesimpulan dibentuk. Sementara opini merupakan gagasan yang telah memberikan kesimpulan dan umumnya hasil diarahkan sesuai pemikiran yang diinginkan.

Contoh Asumsi dan Keterbatasan Masalah

Asumsi serta keterbatasan masalah dari penerapan kooperatif tipe STAD contohnya sebagai berikut:

  • Nilai yang didapat siswa menggambarkan kemampuan siswa yang sebetulnya.
  • Angket respon diisi oleh siswa dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan.
  • Pengamat berlaku obyektif ketika memberikan penilaian.
Sumber Referensi

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/asumsi-adalah.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/asumsi/
https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-asumsi/
https://jagad.id/pengertian-asumsi/
https://sepositif.com/pengertian-asumsi-adalah-arti-jenis-sifat-dan-penyampaian-asumsi/

The post Pengertian Asumsi : Ciri Ciri, Sifat, Macam Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/asumsi/feed/ 0