Pengertian Ideologi : Jenis Jenis, Fungsi, Contoh, Dimensi dan Perkembangan

Jika dilihat secara umum, ideologi diartikan sebagai kumpulan peraturan baik berbentuk kepercayaan atau ide yang berguna untuk kehidupan pada bidang tertentu dan sifatnya mengikat.

Pengertian Ideologi Secara Umum

Sederhananya Ideologi adalah seperangkat keyakinan yang mempengaruhi pandangan seseorang tentang dunia. Ideologi merupakan kumpulan nilai dan perasaan yang paling erat dipegang, dan bertindak sebagai filter dalam melihat segala sesuatu. Faktanya, kepercayaan ini seringkali begitu dekat sehingga terkadang sulit disadari.

Ideologi sering diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara serius pada studi politik. Ini disebabkan karena ideologi merupakan konsep penting untuk dikaji pada ilmu politik. Ideologi banyak dipakai khususnya untuk literatur ilmu politik yang berkaitan dengan masalah gerakan sosial serta globalisme politik.

Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani yakni Idea yang berarti melihat dan Logi yang berarti teori atau pengetahuan. Bisa diartikan jika ideologi merupakan hasil penemuan di dalam pikiran berbentuk pengetahuan atau teori. Ideologi juga bisa diartikan sebagai kumpulan konsep memiliki sistem yang dijadikan sebagai pendapat serta asas yang memberi arahan serta tujuan untuk kelangsungan hidup.

Kata ideologi diciptakan Destutt de Tracy di akhir abad ke-18 yang bertujuan untuk mengartikan mengenai sains tentang ide. Ideologi bisa dianggap komprehensif sebagai cara untuk memandang semua hal secara umum serta beberapa arah filosofis atau kumpulan ide yang diajukan dominan kelas di anggota masyarakat.

Tujuan utama dari ideologi yaitu untuk memberikan perubahan lewat proses pemikiran yang normatif. Ideologi merupakan pemikiran abstrak yang diterapkan untuk masalah publik sehingga konsep ini menjadi inti dari politik. Jika secara implisit, setiap pemikiran politik akan mengikuti suatu ideologi meski tidak diletakkan sebagai sistem berpikir eksplisit.

Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

  • Menurut Pendapat Alfian: Menurutnya, ideologi merupakan pandangan atau sistem dari sebuah nilai menyeluruh dan mendalam. Ini berguna untuk mengatur tingkah laku bersama di banyak segi kehidupan.
  • Menurut Pendapat Gunawan Setiardjo: Menurutnya, ideologi merupakan seperangkat ide asasi mengenai manusia serta semua realitas yang dijadikan pedoman serta cita-cita seseorang.
  • Menurut Pendapat Karl Marx: Menurutnya, ideologi merupakan kesadaran palsu yakni pengandalan spekulatif berbentuk satu agama, keyakinan publik atau moralitas. Ia memahami paham ideologi ini secara berlawanan dengan pengertian ideologi Destutt de Tracy. Ia mengatakan jika ideologi adalah kesadaran palsu karena ideologi merupakan hasil pemikiran yang diciptakan pemikirnya. Namun sebenarnya, dari pemikiran kesadaran pemikir tersebut ditentukan dengan sebuah kepentingan.  Untuk itu, Karl Marx berpendapat jika pada dasarnya ideologi merupakan pengandalan spekulatif berbentuk agama moralitas atau keyakinan politik. Akan tetapi, ideologi negara bisa diartikan sebagai alat untuk memperoleh kesejahteraan masyarakat. Ini disebabkan karena ideologi negara didasarkan dengan kepentingan masyarakat.
  • Menurut Pendapat Louis Althuser: Meski Louis merupakan murid Karl Marx, namun ia tidak sependapat dengan gagasan Karl Marx mengenai ideologi tersebut. Ia berpendapat jika ideologi merupakan gagasan spekulatif dan bukan gagasan palsu sebab bukan ditujukan untuk menggambarkan realitas, namun memberi gambaran tentang seharusnya manusia menjalani hidup. Ia berpendapat jika setiap orang butuh ideologi. Ini disebabkan karena setiap individu harus punya keyakinan tentang bagaimana seharusnya ia menjalani hidup.
  • Menurut Pendapat Dr. Alfian: Menurutnya, ideologi merupakan pandangan atau sistem nilai menyeluruh dan mendalam cara tepat yang harus dilakukan yakni secara moral diangap benar dan adil.
  • Menurut Pendapat Soerjanto Poespowardoyo: Menurutnya, ideologi merupakan kompleks pengetahuan dan berbagai nilai yang secara universal menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk bisa memahami jagat raya dan seisi bumi serta untuk menentukan sikap dasar agar bisa mengolahnya. Dengan pemahaman yang diyakini tersebut, maka seseorang bisa menganggap apa yang dilihat baik dan tidak baik.
  • Menurut Pendapat Machiavelli: Ia berpendapat jika ideologi merupakan sistem perlindungan kekuasan yang dimiliki penguasa.
  • Menurut Pendapat M. Sastra Prateja: Menurutnya, ideologi merupakan kumpulan gagasan atau pemikiran yang berorientasi di sebuah tindakan terorganisir serta menjadi sebuah sistem yang teratur. Menurutnya, ideologi mengandung beberapa unsur, seperti ada penafsiran atau pemahaman pada kenyataan, setiap ideologi memuat seperangkat nilai atau sebuah persepsi moral.
  • Menurut Pendapat Thomas. H: Menurutnya, ideologi merupakan cara yang bisa melindungi kekuasaan pemerintah supaya bisa bertahan dan mengatur rakyat.
  • Menurut Napoleon: Menurutny, ideologi merupakan keseluruhan dari pemikiran politik dan segala rivalnya.
  • Menurut pendapat C.C. Rodee: Ia berpendapat jika ideologi merupakan kumpulan gagasan yang secara logis berhubungan serta mengidentifikasi nilai yang bisa memberi keabsahan untuk institusi dan pelakunya.
  • Menurut pendapat Padmo Wahyono: Ia berpendapat jika ideologi adalah sebuah kesatuan bulat serta utuh dari ide dasar.
  • Menurut pendapat Silvio Vietta: Ia berpendapat jika ideologi merupakan bentuk perlindungan dari kumpulan ide pada tingah politik yang tidak rasional di dlam wujud idealisme.
  • Menurut pendapat Francis Bacon: Ia berpendapat jika ideologi merupakan sintesa pemikiran mendasar dari sebuah konsep ilmu. Sintesa sendiri adalah panduan dari banyak pengertian supaya semuanya bisa selarasa.
  • Menurut pendapat W. White: Ia berpendapat jika ideologi merupakan cita-cita politik atau doktrin dari sebuah lapisan masyarakat atau kelompok manusia yang bisa dibeda-bedakan.
  • Menurut pendapat A.S. Hornby: Ia berpendapat jika ideologi merupakan seperangkat gagasan yang membentuk landasan ekonomi dan politik yang dipegang seseorang atau sekelompok orang.
  • Menurut pendapat Muhammad Ismail: Ia berpendapat jika ideologi merupakan pemikiran mendasar yang tidak dibangun diatas pemikiran lain namun dari akumulasi jawaban pertanyaan untuk apa, dari mana dan mau kemana manusia, alam serta kehidupan dihubungkan dengan asal penciptaannya serta kehidupan sesudahnya.
  • Menurut pendapat Harold H. Titus: Ia berpendapat jika ideologi merupakan istilah yang dipakai untuk sekumpulan cita-cita tentang banyak masalah polotik dan ekonomi yang dilakukan dalam sebuah sistematis dan dijalankan kelompok atau lapisan masyarakat.
  • Menurut Murdiono: Ia berpendapat jika ideologi merupakan kompleks pengetahuan serta nilai yang menyeluruh menjadi landasan untuk seseorang atau masyarakat supaya bisa memahami jagad raya serta seisi bumi sekaligus menentukan sikap dasar agar bisa mengelolanya.

Jenis-jenis Ideologi

1. Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka merupakan pandangan yang tidak memaksa serta tidak menuntut. Pemikiran gagasan atau ide berasal dari proses demokratis dan bukan dari satu golongan saja. Ideologi terbuka lebih menitikberatkan pandangan ke kemuliaan dari norma. Ciri-ciri dari ideologi terbuka diantaranya adalah:

  • Menjadi cita-cita yang hidup dalam masyarakat.
  • Berbentuk nilai serta cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat.
  • Merupakan hasil musyawarah serta konsensur masyarakat.
  • Memiliki sifat yang dinamis serta reformis.

2. Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup merupakan pandangan yang lebih bersifat kaku serta tetap. Pemikiran gagasan atau ide berasal dari golongan yang berkuasa yang diterapkan untuk menyeluruh. Ideologi tertutup ini tidak sesuai untuk beberapa golongan minoritas. Ciri-ciri dari ideologi tertutup diantaranya adalah:

  • Bukan menjadi cita-cita yang hidup di dalam masyarakat.
  • Bukan menjadi nilai serta cita-cita.
  • Kepercayaan serta kesetiaan ideologis yang bersifat kaku.
  • Terdiri dari tuntutan konkret serta operasional yang diajukan dengan mutlak.

Fungsi Ideologi

Pada dasarnya, ideologi dijadikan sebagai landasan pikiran dan juga sudur pandang manusia ketika menafsirkan serta memahami dunia. Berikut adalah beberapa fungsi dari ideologi yang lainnya:

  • Untuk pemandu tindakan sosial seseorang dalam masyarakat.
  • Untuk sumber inspirasi norma serta nilai sosial.
  • Untuk pemandu seseorangagar bisa menemukan jati diri.
  • Untuk memberikan motivasi bagi seseorang sehingga bisa meraih tujuan hidupnya.

Contoh Ideologi

1. Kapitalisme

Kapitalisme adalah ideologi tentang kebebasan seseorang untuk melakukan akumulasi kapitas individual. Dengan begitu, negara tidak bisa ikut campur ketika seseorang sedang berusaha untuk memperkaya diri sendiri.

2. Liberalisme

Liberalisme adalah ideologi tentang kebebasan seseorang serta menjunjung tinggi kesetaraan di dalam masyarakat sebuah negara. Selain itu, hak dasar semua orang juga akan dilindungi negara.

3. Marxisme

Marxisme merupakan suatu ideologi hasil dari pemikiran Karl Marx. Ia menyusun sebuah teori besar yang berhubungan dengan ekonomi, politik serta sistem sosial.

4. Sosialisme

Sosialisme merupakan ideologi tentang kesetaraan sosial. Pemerintah punya peranan penting untuk mengatur individu dan tidak ada pengakuan hak milik pribadi atau seseorang.

5. Nasionalisme

Nasionalisme adalah adalah ideologi tentang semangat serta kesadaran akan cinta tanah air serta bangsa yang diperlihatkan lewat sikap masyarakat dan individu.

6. Feminisme

Fenimisme merupakan ideologi tentang kesetaraan hak untuk kaum perempuan.

Dimensi Ideologi

Dimensi ideologi merupakan ideologi yang sudah dijadikan keyakinan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga bisa hilang seiring dengan perkembangan zaman. Ini semua sangat tergantung dari daya tahan ideologi tersebut. Dimensi ideologi sendiri terbagi menjadi tiga, yakni:

1. Dimensi Realita

Dimensi realita merujuk ke kemampuan ideologi untuk bisa mencerminkan realita hidup di dalam masyarakat. Dimensi realita akan pertama kali muncul atau setidaknya di awal kelahiran.

2. Dimensi Idealisme

Dimensi idealisme merupakan kadar atau kualitas dari idealisme yang terkandung dalam ideologi atau pada nilai dasarnya. Kualitas ini nantinya akan menentukan kemampuan ideologi ketika memberikan harapan untuk banyak golongan dan kelompok.

Selain itu, dimensi idealisme juga berguna untuk membina kehidupan bersama sehingga bisa lebih baik lagi sekaligus membangun masa depan yang jauh lebih cerah.

3. Dimensi Fleksibilitas

Dimensi fleksibilitas merupakan kemampuan ideologi yang bisa mempengaruhi serta menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. Mempengaruhi berarti mewarnai dengan proses pengembangan.

Sedangkan menyesuaikan diri mengartikan masyarakat berhasil menemukan tafsiran pada sebuah nilai dasar dari ideologi yang sesuai dengan realita baru dan harus dihadapi.

Perkembangan Ideologi

Sama seperti filsafat, ideologi juga punya pengertian yang berbeda-beda. Ini dipengaruhi dengan dasar filsafat yang dianut mengingat ideologi bersumber dari filsafat. Berikut adalah beberapa perkembangan ideologi di beberapa negara:

1. Perkembangan Ideologi Negara Barat

Perkembangan ideologi di dunia barat terpengaruh dengan ajaran filsuf besar di jaman Yunani Kuno, abad pertengahan, Romawi Kuno dan renaissance. Di dunia barat, akal serta hati akan saling bertarung untuk memperebutkan dominasi mana yang akan menguasai hidup manusia.

2. Perkembangan Ideologi di Negara Timur

Di negara timur, kondisinya sebenarnya hampir serupa dengan dunia Barat. Namun ada beberapa hal yang menjadi pembeda seperti waktu dan sifat dominasinya. Jika di barat akal akan kalah total, namun di negara timur, akal dihargai sama seperti hati.

Di negara timur, hati dan akal berjalan bersamaan khususnya di sekitar tahun 800 sampai 1200-an. Ini merupakan tahun kehidupan beberapa filosof besar Islam pada jalur rasional seperrti Al Kindi, Al Farabi, Ray, Ibn Sina, Ibn Rusyd serta Al Ghazali.

Sedangkan beberapa tokoh yang terkenal adalah Zunnun al Mishril, Muhayiddin ibn ‘Arabi dan Husain ibn Manshur al-Hallaj. Ada banyak perbedaan di antara pemikiran rasional serta rasa di dalam Islam.

Meski begitu, hal tersebut tidak sampai membuat orang Islam didominasi dengan akal secara total atau didominasi hati secara total. Ini terjadi sebab Al-Quran memberikan tempat atau bisa disebut menghargai akal serta hati.

Macam-macam Ideologi

1. Ideologi Liberal

Di akhir abad ke-18 di Eropa khususnya Inggris terjadi revolusi pada bidang ilmu pengetahuan yang kemudian berkembang ke revolusi teknologi serta industri. Perubahan ini kemudian menyebabkan perubahan orientasi masyarakat di semua segi kehidupan.

Paham liberalisme ini berkembang dari akar rasionalisme yakni paham yang meletakkan rasio pada sumber kebenaran tertinggi dan materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi.

Sedangkan empirisme mendasarkan kebenaran fakta empiris dan individualisme yang meletakkan nilai serta kebebasan individu untuk nilai tertinggi di hidup masyarakat serta negara.

Berdasarkan dari paham ini, manusia merupakan pribadi yang utuh, lengkap serta terlepas dari manusia lainnya sehingga berpotensi menyebabkan konflik. Untuk itulah, manusia harus bisa membuat perlindungan bersama atas dasar kepentingan bersama.

Di dalam kehidupan masyarakat yakni negara, kebebasan individu sebagai basis demokrasi adalah unsur yang fundamental.

2. Ideologi Komunis

Ideologi komunisme dicetuskan Karl Marx yang memandang jika hakikat, kebebasan serta hak individu merupakan hal yang tidak ada. Ideologi komunis didasarkan dari keyakinan jika manusia pada hakikatnya hanya makhluk sosial saja. Dengan begitu, yang bisa dikatakan mutlak adalah komunitas dan bukan individualitas.

Menurut ideologi komunis, ideologi hanya ditujukan untuk masyarakat secara menyeluruh. Etika ideologi komunisme didasarkan dari kebaikan yang hanya pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas. Atas dasar tersebut, maka bisa dikatakan jika komunisme merupakan anti demokrasi serta HAM.

3. Ideologi Islam

Di dalam kitab Al Fiqru al Islamiy, Muhammad Islmail memberi penjelasan jika Islam tidak hanya sebagai ad din namun juga mabda’. Mabda’ atau ideologi secara etimologis mengartikan pemikiran mendasar yang dibangun di atas berbagai pemikiran.

Sedangkan dalam kitab asusnan nahdhah ar rasyidah dijelaskan jika al mabda’ merupakan pemikiran mendasar atau fikrah raisiyah serta patokan asasi tingkah laku. Islam adalah mabda’ atau ideologi yang ada di dalam kerangka aqidah Islam. Untuk itu akan berada di dalam normal Al Quran yang bersumber dari Al Quran serta Hadist.

4. Ideologi Pancasila

Ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa serta negara Indonesia berkembang lewat proses yang panjang. Pada awalnya secara kualitas bersumber pada nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yakni adat istiadat dan agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa.

Ideologi Pancasila mendasarkan ke hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu serta makhluk sosial. Untuk itu di dalam ideologi Pancasila diakui kebebasan individu. Meski begitu, di dalam hidup bersama tetap harus mengakui hak serta kebebasan orang lain secara bersama sehingga hak masyarakat juga harus diakui.

Manusia menurut Pancasila memiliki kedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi serta makhluk Tuhan yang Maha Esa. Untuk itu, nilai keTuhanan harus menjiwai kehidupan manusia dalam bernegara serta bermasyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melebihi hakikat nilai keTuhanan dan bahkan nilai keTuhanan ada dalam bentuk moral di ekspresi kebebasan manusia.

5. Ideologi Sosialisme

Sosialisme adalah ideologi yang mengedepankan persamaan atau pemerataan derajat antar masyarakat. Ideologi sosialisme memiliki pandangan jika manusia tidak bisa hidup sendiri. Kerjasama akan membuat hidup bermasyarakat semakin baik.

Sosialisme memiliki cita-cita masyarakat yang didalamnya semua orang bisa hidup serta bekerjasama dengan kebebasan serta solidaritas untuk hak yang sama. Tujuan dari hal ini adalah mengorganisir buruh serta menjamin pembagian merata untuk hasil yang diperoleh dan memberi ketenteraman serta kesempatan untuk semua orang.

Sumber Referensi

https://dosenpintar.com/pengertian-ideologi-jenis-fungsi-dan-contoh/
http://www.setabasri.com/2009/02/ideologi.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ideologi/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/06/pengertian-ideologi-menurut-para-ahli-terlengkap.html
https://www.yuksinau.id/pengertian-ideologi/

Leave a Comment