Pengertian Reflek – Jenis, Gerak dan Ciri Ciri

Reflek adalah suatu gerakan spontan dari setiap organ atau bagian tubuh yang yang sudah menerima rangsangan. Ini bisa terjadi secara langsung dan juga tanpa kesadaran dari manusia.

Pengertian Reflek

Reflek merupakan jawaban dari suatu rangsangan. Seluruh gerakan reflektorik adalah gerakan yang terjadi untuk penyesuaian diri baik itu untuk gerakan volunter atau membela diri.

Gerak reflek pada manusia terjadi secara ototmatis serta tidak disadari yang terjadi karena rangsangan. Reflek pada manusia dibedakan menjadi 3 yakni reflek fisiologis, patologis dan juga primitif.

Pemeriksaan reflek fisiologis bisa rutin dilakukan untuk mengevaluasi fungsi sensorimotor pada tubuh. Hasil pemeriksaan nantinya bisa memberikan hasil normal, meningkat atau hiperefleks, menurun atau hiporefleks atau tidak ada refleks.

Jenis-jenis Gerak Reflek

1. Reflek Otak

Reflek otak adalah reflek yang dapat mempengaruhi saraf tengah otak seperti mata berkedip, refleks pupil dengan stimulasi cahaya dan sebagainya.

2. Reflek Sumsum Tulang Belakang

Reflek sumsum tulang belakang melibatkan suatu saraf perantara yang terletak di bagian sumsum tulang belakang. Contohnya seperti sentakan di lutut karena kaki yang menginjak benda tajam. Reflek sumsum tulang belakang ini terdiri dari 4 jenis, yakni:

  • Reflek periosteum atau reflek tendon: Suatu gerakan reflek yang terjadi karena stimulasi di periosteum atau tendon.
  • Reflek superficial: Reflek yang dapat distimulasi yaitu dengan stimulasi kulit atau selaput lendir.
  • Reflek patologis: Ini adalah gerakan reflek padat yang diatur dan ditekan yang ada pada orang dewasa yakni dengan aktivitas di dalam suatu struktur piramida.
  • Reflek primitif: Reflek primitif adalah reflek yang telah terjadi selama perkembangan di dalam rahim atau sesudah lahir dan biasanya akan hilang sesudah 6 bulan.

3. Reflek karena Otot Rangka yang Bergerak

Reflek karena otot rangka yang bergerak terdiri dari beberapa jenis yakni fleksor, ekstensor, alat gerak dan juga statokinetik.

4. Reflek yang Melibatkan Fungsi Organ Internal

Reflek yang melibatkan fungsi organ internal terbagi menjadi beberapa jenis yakni jantung, pencernaan, ekskresi serta sekresi.

5. Reflek Berdasarkan Tingkat Kompleksitas Neuron

Jenis gerak reflek berdasarkan tingkat kompleksitas neuron terbagi menjadi beberapa jenis. Pertama adalah reflek monosynaptic atau monosegmental yang banyak melibatkan di 1 segmen dari sistem saraf pusat.

Kedua adalah reflek multisypnatic atau intersegmental yang melibatkan lebih dari 1 segmen dari sistem saraf pusat. Reflek monosypnatic berarti hanya ada pada 1 neuron yang terlibat di setiap jalan ke sumsum tulang belakang yang disebut aferen atau neuron sensorik.

6. Reflek Polisinaptik

Gerak reflek polosinaptik merupakan gerak reflek kompleks. Di polisinaptik, neuron harus melompat lebih dari satu kali karena dari neuron sensorik, pesan tidak bisa langsung menuju ke neuron motoril namun harus melewati interneuron lebih dulu.

Contohnya ketika kaki kanan tidak sengaja menginjak benda yang tajam, maka kaki akan secara otomatis terangkat. Akan tetapi, kaki kiri juga secara otomatis akan diam dengan tujuan menjaga keseimbangan tubuh.

Jika keduanya terangkat, maka menyebabkan seseorang akan terjatuh. Supaya bisa mengendalikan gerak reflek pada kaki kiri dan kanan, maka diperlukan lebih dari satu sinaptik. Di dalam dunia kedokteran, contoh dari gerak reflek ini dinamakan dengan cross extensor reflex.

Jenis-jenis Gerak Reflek Pada Bayi

1. Rooting Reflex

Ini merupakan gerakan secara tiba-tiba yang terjadi pada saat kulit di sekitar pipi bayi disentuh serta bagian tepi mulut bayi. Nantinya bayi akan mengikuti arah sentuhan sambil membuka mulutnya.

Bayi juga akan berusaha menggapai jari tangan untuk dijilat memakai gerakkan kepala. Reflek bayi baru lahir ini mengandung arti yakni transisi agar bisa beradaptasi serta bertahan hidup di lingkungan yang baru.

Rooting reflex juga membuat bayi bisa menemukan payudara atau botol susu ketika sedang menyusui. Di usia 4 bulan, gerak reflek ini akan hilang sebab bayi sudah memperoleh puting susu atau dot botol tanpa kesulitan untuk mencari.

2. Reflek Mengisap atau Sucking Reflex

Reflek kedua pada bayi adalah reflek mengisap atau sucking reflex. Ini merupakan jenis reflek yang terjadi sesudah rootiing reflek yang membantu bayi untuk menghisap puting atau dot untuk memperoleh susu atau ASI.

Meski berbeda, namun keduanya memiliki tujuan yang sama yakni membantu bayi untuk memperoleh makanan. Pada saat bagian atas atau langit-langit bayi disentuh, maka bayi akan langsung mulai menghisap.

Reflek menghisap ini terjadi pada usia 32 minggu kehamilan dan akan menjadi sempurna di usia 36 minggu kehamilan. Untuk itu, bayi prematur umumnya belum bisa menghisap dengan baik.

3. Reflek Moro

Reflek moro atau reflek kejut merupakan kondisi yang terjadi pada saat bayi terkejut karena gerakan atau suara tiba-tiba yang cukup keras. Reflek pada bayi baru lahir ini akan membuat bayi menundukkan kepala, memanjangkan tangan serta kaki, menangis kemudian menekukkan kembali tangan dan kakinya. Umumnya, reflek moro ini akan terlihat sampai bayi berumur 2 bulan.

4. Asymmetric Tonic Neck Reflex

Pada saat kepala bayi mengarah ke satu sisi, maka bayi akan memanjangkan lengan pada sisi yang sama. Sebaliknya lengan di sisi yang berlawanan akan menekuk.

Reflek leher tonik ini terlihat seperti orang yang sedang berlatih olahraga anggar. Gerakan tersebut penting untuk menjaga stabilitas postur tubuh dan juga melatih pergerakan mata menuju titik pandang. Umumnya, jenis reflek ini akan terjadi saat bayi baru lahir sampai berumur 5 hingga 7 bulan.

5. Reflek Menggenggam [Palmar Grasp Reflex]

Tangan bayi akan tetap tertutup selama bulan pertama yang biasa disebut dengan grasp reflex dimana bayi akan menutup jari-jarinya seperti gerakan menggenggam.

Reflek menggenggam bayi baru lahir ini terjadi pada saat ada yang menyentuh telapak tangannya. Gerakan yang terjadi tiba-tiba ini biasanya terjadi sejak lahir dan bertahan sampai usia 5 atau 6 bulan.

6. Reflek Babinski

Reflek babinski adalah salah satu jenis gerakan normal yang terjadi pada bayi. Ini terjadi pada saat telapak kaki bayi disentuh dengan tekanan yang cukup kuat. Efeknya, ibu jari bayi akan mengangkat ke atas serta jari-jari kaki lain yang akan menyebar. Gerrakan yang terjadi tiba-tiba ini kemungkinan akan menghilang ketika bayi berusia 1 sampai 2 tahun.

7. Stepping Reflex

Reflek ini juga disebut dengan walking atau dance reflex. Ini disebabkan karena bayi akan membuat gerakan seperti melangkah atau menari pada saat diposisikan dalam posisi tegak dengan kaki yang menyentuh tanah.

Gerakan tiba-tiba tersebut terjadi pada saat bayi baru lahir dan terlihat paling jelas sesudah usia 4 hari. Umumnya, gerakan ini tidak terlihat lagi saat bayi sudah memasuki usia 2 bulan.

Ciri-ciri Gerak Reflek

  • Mempunyai suatu reseptor tertentu dan akan terjadi dengan efektor.
  • Mempunyai tujuan khusus untuk organisme.
  • Mempunyai fungsi sebagai pengatur dan pelindung pada perilaku hewan.
  • Respons berkelanjutan yang bisa menyebabkan suatu kelelahan.
  • Bisa diprediksi yakni dengan stimulus yang sama.
  • Memiliki sifat spontan.

Sumber Referensi

  • https://www.sehatq.com/artikel/gerak-refleks-gerakan-sederhana-si-pelindung-tubuh
  • https://hellosehat.com/parenting/bayi/bayi-1-tahun-pertama/refleks-bayi-baru-lahir/
  • https://pendidikan.co.id/pengertian-gerak-refleks/
  • https://gustinerz.com/berbagai-macam-refleks-dan-cara-pemeriksaannya/

Leave a Comment