Apa Itu Obligasi – Sejarah, Jenis, Cara Kerja, Keuntungan dan Contoh

Obligasi merupakan surat berharga yang dijual pemerintahan atau perusahaan untuk memperoleh dana dari pihak investor dengan cara pemberian bunga yang dibayarkan atas dasar perjanjian awal.

Sedangkan Eduardus Tandelilin memberi penjelasan jika obligasi merupakan sekuritas yang mempunyai janji untuk memberikan pembayaran tetap sesuai jadwal yang sebelumnya telah ditetapkan.

Definisi Obligasi

Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan pihak berhutang pada pihak yang berpiutang. Jika dilihat secara singkat, obligasi merupakan surat hutang yang dapat dibeli dan pembeli akan memperoleh keuntungan berbentuk bunga.

Di dalam obligasi berisi tanggal jatuh tempo pembayaran hutang beserta bunga. Bunga yang ada pada obligasi dinamakan dengan kupon. Kupon tersebut harus diberikan penerbit obligasi pada pemegang obligasi.

Di Indonesia, jangka waktu atau tempo obligasi adalah antara 1 sampai 10 tahun. Dengan begitu, obligasi termasuk dalam surat hutang jangka menengah panjang. Obligasi sendiri terdaftar di dalam bursa efek seperti sukuk, saham, efek beragun aset serta investasi real estate. Selain negara, obligasi juga dapat diterbitkan perusahaan.

Sejarah Obligasi

Di zaman kolonial Belanda, ada banyak beredar banyak jenis efek atau surat berharga yang diperdagangkan di bursa saham dan diperkenalkan pertama kalinya di Batavia tahun 1912 yang kemudian bersamaan dengan didirikannya perkumpulan para pedagang surat berharga yakni Vereniging voor de Effectenhandel.

Beberapa surat berharga yang diperdagangkan ketika itu terdiri dari saham serta obligasi perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia. Selain itu, obligasi pemerintah Hindia Belanda Kotapraja juga ikut melakukannya.

Beberapa contoh obligasi diantaranya adalah obligasi 6% berhadiah, 3% R.I serta obligasi Pembangunan 1964. Selain itu, ada juga beberapa obligasi lain seperti obligasi BNI46, obligasi BNI54 serta obligasi 5% Grand Hotel Preanger.

Sebelumnya, transaksi saham di perusahaan tersebut menjual 400 saham dengan harga 500 gulden per saham yang beredar. 4 tahun berikutnya, Het Centrum juga merilis prospektus penjualan saham yang punya nilai sampai 105 ribu gulden dengan harga per lembang saham sebesar 100 gulden.

Jenis Obligasi

1. Jenis Obligasi Berdasarkan Sisi Penerbit

Berdasarkan dari segi penerbit, obligasi terdiri dari 3 jenis, yakni:

  • Obligasi korporasi: Obligasi korporasi adalah surat hutan yang diterbitkan Perusahaan Milik Negara [BUMN] atau perusahaan swasta.
  • Obligasi pemerintah: Surat hutang yang diterbitkan pemerintah. Di Indonesia, obligasi jenis ini diterbitkan setiap 1 tahun sekali dengan nama Obligasi Negara Ritel [ORI] yang pertama kali diterbitkan pada bulan Agustus 2006.
  • Obligasi daerah: Surat hutang yang diterbitkan pemerintah daerah dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan.

2. Jenis Obligasi Berdasarkan Nominal

Berdasarkan nominal, obligasi dibagi menjadi 2 jenis yakni obligasi konvensional dan obligasi ritel:

  • Obligasi konvensional: Obligasi ritel merupakan surat hutang yang memiliki nominal kecil seperti contohnya 1 milyar Rupiah per slot.
  • Obligasi ritel: Surat hutang yang memiliki nominal kecil seperti 1 juta Rupiah.

3. Jenis Obligasi Berdasarkan Pembayaran Bunga

Berdasarkan pembayaran bunga, ada 4 jenis obligasi yakni:

  • Obligasi kupon: Surat hutang yang secara berkala memberikan bunga pada pihak investor. Kupon ini berisi nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan kedua pihak sebelumnya.
  • Zero coupon bond: Surat hutang tanpa bunga dan tidak harus dibayarkan secara berkala. Pihak investor akan memperoleh keuntungan dari selisih harga jual diskonto serta harga awal surat hutang ketika diperjualbelikan. Obligasi jenis ini punya jangka waktu tempo dari 1 hingga 10 tahun.
  • Obligasi fixed coupon atau kupon tetap: Jenis obligasi yang punya penawaran obligasi dengan tingkat suku bunga bernilai tetap sampai waktu jatuh tempo surat hutan tersebut datang.
  • Obligasi floating coupon atau kupon mengambang: Kupon yang ditawarkan bisa berubah nilainya tergantung dari indeks pasar uang. Pada obligasi ini, ada kupon batas minimal didalamnya yang mengartikan kupon yang pertama ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku hingga waktu jatuh tempo.

4. Jenis Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil

Jika berdasarkan imbal hasilnya, obligasi bisa dibagi menjadi beberapa jenis, seperti:

  • Obligasi konvensional: Surat hutang yang diterbitkan suatu pihak untuk memperoleh pinjaman yang nantinya akan dipakai sebagai tambahan modal yakni dengan memberi bunga atau imbal hasil pada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
  • Obligasi syariah: Surat hutan yang diterbitkan untuk memberi imbal hasil berbentuk uang sewa yang perhitungannya diukur sesuai prinsip syariah Islam dan tanpa mengandung unsur riba. Di obligasi syariah, imbal hasil akan dibayar berkala dalam kurun waktu atau periode yang sudah ditentukan.

5. Jenis Oblihasi dari Sisi Hak Penukar

  • Convertible bond: Obligasi yang bisa ditukar dengan saham penerbitnya.
  • Exchangable bond: Obligasi yang bisa ditukar dengan saham afiliasi milik emiten atau penerbit.
  • Callable bond: Obligasi yang memberikan hak pada penerbit untuk melakukan pelunasan atau penarikan di waktu tertentu yang umumnya sudah diatur pada perjanjian waktu penerbitan obligasi.
  • Putable bond: Obligasi yang memberikan hak pada pemegang atau pemilik untuk meminta atau menukarkan pelunasan pada emiten atau penerbit.

6. Jenis Obligasi Lainnya

  • Obligasi berimbal hasil: Peringkat suatu investasi yang diberikan institusi sebagai pemberi peringkat kredit karena obligasi ini punya risiko lumayan tinggi sehingga diinginkan para investor.
  • Obligasi tanpa bunga: Obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Perdagangan obligasi ini punya diskon dari nilai. Pemegang tentu akan setuju akan hutang pokok sebelum masa berlakunya selesai.
  • Obligasi inflasi: Dilihat dari nilai pokok hutang di efek tersebut dengan acuan indeks inflasi atau suku bunga.
  • Obligasi indeks lain: Piutang berbais ekuiti dimana obligasi ini mengacu ke suatu indeks sebagai indikator bisnis serta penghasilan. Salah satunya adalah indeks nasional serta penghasilan aset.
  • Obligasi subordinasi: Mempunyai prioritas rendah dibandingkan dengan obligasi lainnya.
  • Obligasi abadi atau obligasi yang tidak punya masa jatuh tempo.
  • Obligasi atas unjuk: Sertifikat resmi tanpa pemegang manapun sehingga pemegang polis memutuskan pembayaran obligasi tersebut.
  • Obligasi samurai: Obligasi dalam demoninasi mata uang Yen yang diterbitkan penerbit obligasi dari sebuah negara di luar Jepang serta diperdagangkan ke pasar Jepang.
  • Obligasi Yankee: Obligasi dalam denominasi mata uang USD yang diterbitkan penerbit obligasi dari sebuah negara di luar Amerika serta diperdagangkan di pasar Amerika.
  • Obligasi Shogun: Obligasi dalam denominasi mata uang Dolar, Yen yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari sebuah negara di luar Jepang.
  • Bulldog bond: Obligasi pada denominasi mata uang Pounsterling yang diterbitkan di London oleh sebuah lembaga atau pemerintahan asing.
  • Obligasi Formosa: Obligasi dalam denominasi mata uang Dolar baru, Taiwan yang diterbitkan penerbit obligasi dari sebuah negara di luar Taiwan serta diperdagangkan di pasar Taiwan.
  • Obligasi Panda: Obligasi pada denominasi mata uang Renminbi yang diterbitkan penerbit obligasi sebuah negara di luar RRT serta diperdagangkan di pasar Cina.
  • Obligasi Maple: Organisasi pada denominasi mata uang Dolar Kanada yang diterbitkan penerbit obligasi dari sebuah negara di luar Kanada serta diperdagangkan di pasar Kanada.

Cara Kerja Obligasi

1. Nilai Obligasi

Nilai obligasi atau per value obligasi adalah jumlah uang yang dipinjam perusahaan serta dilunasi sebelum jatuh tempo.

Obligasi yang dikeluarkan suatu pihak harus bisa memberikan informasi jelas tentang jumlah uang yang diperlukan atau jumlah emisi obligasi yang ditentukan berdasarkan performa perusahaan, arus kas yang dimiliki dan berapa besar keperluan perusahaan tersebut.

2. Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo ditentukan atas dasar kapan obligasi diterbitkan yang umumnya punya jangka waktu 1 hingga 10 tahun.

Akan tetapi investor biasanya memilih waktu jatuh tempo 5 tahun atau jangka waktu lebih pendek sebab dinilai punya risiko yang lebih rendah.

3. Principal dan Coupon Rate

Principal rate merupakan jumlah uang yang berhubungan dengan per value, maturity value serta redemption value. Nominal ini dikeluarkan pihak penerbit obligasi serta diberikan pada pihak penerima obligasi ketika waktu jatuh tempo.

Sedangkan coupon rate merupakan tingkat kupon merupakan bunga yang wajib dibayarkan penerbit obligasi pada setiap tahunnya pada pemegang obligasi.

4. Waktu Pembayaran

Kupon atau tingkatan bunga obligasi harus dibayarkan penerbit secara berkala sesuai kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. Bisa dilakukan per semenster, per tiga semester, per triwulan dan sebagainya.

5. Pasar Primer

Pasar primer adalah tempat diperdagangkannya obligasi ketika mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan transaksi pada pasar primer yang ditetapkan ketentuan Pasar Modal yakni obligasi harus dicatatkan pada bursa efek untuk bisa ditawarkan pada masyarakat, dalam hal ini adalah Bursa Efek Indonesia [BEI].

6. Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah tempat diperdagangkannya obligasi sesudah diterbitkan serta tercatat pada BEI. Perdagangan obligasi akan dilakukan pada pasar sekunder.

Karakteristik Obligasi

Obligasi punya karakteristik berbeda dengan jenis surat berharga yang lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik dari obligasi:

1. Nilai Obligasi

Pihak yang berperan mengeluarkan obligasi wajib memberikan informasi berhubungan dengan jumlah uang yang diperlukan atau disebut dengan jumlah emisi obligasi. Besaran jumlah obligasi yang dikeluarkan tersebut harus ditentukan oleh aliran arus kas, performa perusahaan serta besarnya kebutuhan bisnis.

2. Jangka Waktu Obligasi

Obligasi punya jangka waktu dari 1 hingga 10 tahun. Namun biasanya jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Umumnya, investor akan lebih memiliki obligasi jangka pendek sebab punya nilai risiko yang lebih kecil.

3. Jadwal Pembayaran

Pembayaran kupon obligasi harus dilakukan penerbit obligasi secara berkala sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.

Keuntungan Obligasi

  • Untuk memperoleh nisbah atau kupon secara periodik dari efek yang bersifat hutang yang dibeli. Tingkat nisbah atau kupon lebih tinggi dibandingkan dengan bunga Bank Indonesia. Dengan begitu, sangat jelas jika keuntungan surat hutang akan lebih besar dibandingkan deposito.
  • Mendapatkan capital gain atau keuntungan dari penjualan aset modal yang memiliki harga lebih tinggi.
  • Tingkat imbal hasil telah diperhitungkan di awal investasi.
  • Ada banyak pilihan seri efek bersifat hutang yang dapat dipilih investor pada pasar sekunder.
  • Kupon obligasi mempunya nilai lebih tinggi dibandingkan keuntungan bunga deposito. Ini membuat seseorang bisa memilih berinvestasi lewat surat hutang sebab memberikan keuntungan yang maksimal.
  • Surat hutang bisa dijadikan jaminan serta gunan. Dengan begitu bisa dipakai untuk mengambil pinjaman ke bank atau beli saham pada bursa efek.

Persyaratan Penerbitan Obligasi

  • Jatuh tempo nilai obligasi daerah mempunyai kesamaan dengan nilai obligasi daerah ketika surat tersebut diterbitkan.
  • Penerbitan diwajibkan memenuhi standar peraturan yang sudah ditetapkan perundang-undangan pasal 54-55 Undang-undang no.33 tahun 2004 mengenai persyaratan pinjaman.
  • Semua obligasi daerah sekurang-kurangnya mencantumkan masa berlaku, nominal, tanggal, frekuensi serta tingkatan bunga.
  • Pembayaran bunga dilakukan dengan cara perhitungan.
  • Semua ketentuan tentang hak untuk membeli kembali obligasi daerah sebelum masa berlaku selesai.
  • Semua ketentuan tentang pemilik.
  • Obligasi daerah ditetapkan perda.
  • Untuk penetapan APBD persetujuan nilai maksimal bersih diterbitkan.

Fitur Obligasi

  • Nilai hutang pokok yang harus diupayakan dalam hal pembayaran bunga oleh pencetak serta harus selesai sebelum akhir masa yang ditentukan.
  • Harga penerbitan merupakan harga penawaran pada investor ketika bertransaksi obligasi atau suatu nilai yang diterima penerbit sesudah pengurangan biaya penerbitan.
  • Tanggal jatuh tempo merupakan sebuah tanggal yang ditetapkan dan penerbit wajib melunasi nilai nominal serta nilai pokok sepanjang pembayaran yang sudah dilakukan oleh penerbit, maka tidak ada lagi kewajiban pada pemegang obligasi. Penerbitan obligasi tersebut memiliki masa yang jatuh temponya ditentukan sampai lebih sari 100 tahun atau 50 tahun.
  • Suku bunga atau kupon yang dibayarkan penerbit pada pemegang obligasi.
  • Tanggal kupon adalah tanggal pembayaran bunga dari penerbit pada pemegang obligasi. Pembayarannya dilakukan secara tengah tahunan yang berarti pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan.
  • Dokumen resmi atau suatu dokumen yang menjelaskan rincian hak pemegang saham.
  • Hak opsi sebuah obligasi bisa memuat ketentuan tentang hak opsi pada pembeli obligasi atau penerbit obligasi.
  • Hak pelunasan yang memberikan hak pada penerbit untuk melunasi surat hutan tersebut sebelum masa tenggat obligasi. Jenis ini dikenal dengan obligasi beli karena memberikan hak pada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi di nilai pari.
  • Hak jual dengan memberikan kesempatan pada pemegang obligasi untuk melakukan atau menerbitkan pelunasan.
  • Tanggal pelaksanaan opsi merupakan tanggal alternatif beli atau alternatif jual bisa dilakukan sebelum masa tenggat berakhir. Cara pelaksanaan opsi ini memiliki 3 gaya yakni gaya eropa, gaya bermuda serta gaya amerika.
  • Penjualan akibat kematian suatu langkah alternatif yang diberikan pada ahli waris pemegang opsi untuk menjual obligasinya kembali.
  • Dana jaminan adalah syarat pada dokumen untuk porsi dari obligasi yang bisa dicairkan berkala dan penerbit juga bisa membayar pada wali amanat yakni dengan melakukan pembelian secara acak dari obligasi tersebut.
  • Obligasi konversi adalah memberikan izin pada pemegang obligasi untuk menukarkan obligasinya.
  • Obligasi tukar atau menukarkan obligasi yang sudah dipegang. Menukarkan obligasi yang dipegang dengan saham perusahaan selain saham penerbit umumnya dengan saham anak perusahaan penerbit.

Contoh Obligasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, obligasi merupakan surat utang yang bagus untuk dimiliki. Sama halnya seperti saham, obligasi termasuuk hal yang ramai ditawarkan dan bisa memilih saham yang dikeluarkan apakah perusahaan atau pemerintah. Berikut adalah beberapa contoh obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah:

1. Obligasi Ritel Indonesia

Obligasi ritel Indonesia adalah surat utang yang memiliki nilai nominal minimum 1 juta serta ditawarkan untuk masyarakat umum. Untuk membayar onbligasi ritel Indonesia, maka pemerintah akan menawarkan kupon tetap.

2. Sukuk Ritel

Sukuk ritel atau disebut juga dengan SBR adalah obligasi pemerintah yang memiliki kupon mengambang. Dengan begitu, bunga dapat bertambah sesuai dengan peningkatan suku bunga serta memiliki besaran kupon minimum.

Sumber Referensi

https://kamus.tokopedia.com/o/obligasi/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-obligasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi
https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/mengenal-obligasi-pengertian-jenis-dan-keuntungannya
https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/investasi/jenis-jenis-obligasi/
https://www.linkaja.id/artikel/apa-itu-obligasi-cari-tahu-manfaat-jenis-serta-contohnya-di-sini

Leave a Comment