Healing Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/healing/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Thu, 27 Jan 2022 12:25:06 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152-150x150.png Healing Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/healing/ 32 32 Pengertian Depresi – Jenis, Tanda, Gejala, Penyebab dan Pengobatan https://adammuiz.com/depresi/ https://adammuiz.com/depresi/#respond Sat, 29 Jan 2022 00:36:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7265 Depresi merupakan gangguan suasana hati yang mengakibatkan seseorang akan terus merasa kehilangan minat atau sedih. Kondisi ini tidak hanya sekedar perasaan sedih yang normal dialami orang biasa. Ini disebabkan karena perasaan sedih yang terjadi sangat sulit dihilangkan sehingga akan terus menghantui. Penyakit mental ini juga memiliki nama lain yakni depresi mayor atau depresi klinis yang ... Read more

The post Pengertian Depresi – Jenis, Tanda, Gejala, Penyebab dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang mengakibatkan seseorang akan terus merasa kehilangan minat atau sedih. Kondisi ini tidak hanya sekedar perasaan sedih yang normal dialami orang biasa.

Ini disebabkan karena perasaan sedih yang terjadi sangat sulit dihilangkan sehingga akan terus menghantui. Penyakit mental ini juga memiliki nama lain yakni depresi mayor atau depresi klinis yang akan berpengaruh pada pemikiran, perasaan serta peilaku yang kemudian bisa menyebabkan banyak masalah pada fisik serta emosional.

Jenis-jenis Depresi

Seseorang bisa mengalami depresi dalam bentuk yang berbeda-beda. Dari salah satu sumber dikatakan ada beberapa jenis dari depresi, seperti:

  • Gangguan kecemasan: Kekhawatiran atau legelisahan yang tidak biasa mengenai kemungkinan suatu kejadian.
  • Depresi bentuk campuran: Depresi simultan serta mania yang meliputi peningkatan harga diri, peningkatan energi serta terlalu banyak bicara.
  • Bentuk melankolis: Gangguan suasana hati berat yakni kurang tertarik pada hal yang menyenangkan dan suasana hati akan memburuk di pagi hari, mengalami perubahan nafsu makan sampai perasaan bersalah.
  • Bentuk atipikal: Pada saat seseorang bisa merasa bahagia ketika menghadapi hal yang menyenangkan namun hanya terjadi sementara.
  • Depresi bentuk psikosis disorder: Kondisi yang disertai dengan delusi atau halusinasi yang mungkin melibatkan pemikiran negatif pada diri sendiri.
  • Catatonia: Depresi yang meliputi akitivitas motorik yang melibatkan gerakan tak terkendali serta tanpa tujuan.
  • Onset peripartum: Depresi yang terjadi selama asa kehamilan atau depresi setelah melahirkan.
  • Pola musiman: Dinamakan juga dengan seasonal affective disorder atau SAD yaitu gangguan suasana hati yang disebabkan karena perubahan musim serta berkurangnya paparan sinar matahari.
  • Bipolar disorder: Gangguan suasana hati yang membuat seseorang mengalami hipomania, episode mania serta depresia.
  • Gangguan depresi persisten atau dysthymia: Suasana hati yang tertekan dan terjadi selama 2 tahun.

Tanda dan Gejala Depresi

Meski penyakit mental ini hanya bisa terjadi sebanyak satu kali selama hidup, namun penderitanya umumnya punya banyak episode. Selama episode tersebut, gejala depresi akan muncul hampir di sepanjang hari dan berikut beberapa tanda dan gejalanya:

  • Perasaan sedih, putus asa atau hampa.
  • Kehilangan semangat atau kesenangan di sebagian atau bahkan seluruh aktivitas normal seperti olahraga, hobi atau seks.
  • Mengalami gangguan tidur termasuk terlalu banyak tidur atau insomnia.
  • Mengalami kelelahan atau kekurangan energi sehingga hanya tugas kecil saja sudah membutuhkan usaha ekstra.
  • Nafsu makan menurun dan berat badan menurun atau meningkatkan keinginan makan serta bertambahnya berat badan.
  • Agitasi, kecemasan atau kegelisahan.
  • Kemampuan berpikir yang menurun atau menurunnya cara berbicara atau gerakan tubuh.
  • Merasa tidak berharga atau bersalah, terpaku pada kegagalan yang terjadi di masa lalu serta menyalahkan diri sendiri.
  • Susah berpikir, sulit konsentrasi, mengingat sesuatu atau membuat keputusan.
  • Memiliki pikiram mengenai kematian dan ingin bunuh diri yang terlalu sering.
  • Masalah fisik yang tidak bisa dijelaskan seperti sakit kepala atau sakit punggung.

Gejala Depresi Pada Anak dan Remaja

Sebenarnya, tanda serta gejala depresi yang terjadi pada anak dan remaja sama seperti yang terjadi pada orang dewasa. Akan tetapi, ada juga beberapa perbedaannya seperti berikut ini:

  • Pada anak yang lebih kecil, gejala depresi yang terjadi diantaranya sedih, mudah tersinggung, susah berpisah atau clinginess, sakit dan nyeri, khawatir, tidak mau pergi ke sekolah atau kurang berat badan.
  • Pada anak remaja, gejala yang terjadi diantaranya adalah mudah tersinggung, sedih, merasa negatif dan tidak berharga, marah, nilai buruk atau sering tidak masuk sekolah.

Gejala Depresi Pada Lansia

Depresi bukan bagian normal dari pertambahan usia dan tidak boleh dianggap sepele. Namu, gangguan suasana hati ini sering kali tidak terdiagnosis serta tidak diobati pada lansia. Berikut adalah beberapa gejala depresi pada lansia yang sering terjadi:

  • Perubahan kepribadian atau kesulitan memori.
  • Sering sakit dan nyeri fisik.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kelelahan.
  • Kehilangan minat pada seks namu bukan karena kondisi medis atau pengobatan.
  • Sering ingin tinggal di rumah dibandingkan keluar untuk bersosialisasi atau melakukan berbagai hal yang baru.
  • Memiliki pikiran atau perasaan ingin bunuh diri khususnya untuk pria yang lebih tua.

Penyebab Depresi

Sebenarnya, penyebab dari depresi sendiri belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, ada beberapa penyebab yang kemungkinan akan meningkatkan terjadinya depresi pada seseorang. Berikut beberapa diantaranya:

1. Faktor Genetik

Kebanyakan peneliti menduga jika genetik berpengaruh pada terjadinya depresi. Apabila seseorang punya orang tua kandung yang mengalami depresi, maka kemungkinan juga akan dialami orang tersebut.

2. Zat Kimiawi di Otak

Kondisi ini bisa terjadi karena kadar senyawa kimia yang ada di otak atau neurotransmitter tidak seimbang yang bertugas mengatur suasana hati.  Hal tersebut akan mengakibatkan serangkaian gejala yang disebut dengan depresi klinis.

3. Faktor Lingkungan

Depresi yang merupakan gangguan mental bisa terjadi karena beberapa hal yang ditemui dalam keseharian contohnya seperti pekerjaan.

Pekerjaan yang menumpuk, lingkungan kerja yang tidak terasa nyaman sampai masalah pribadi dengan atasan atau rekan kerja bisa memicu terjadinya depresi.

4. Stres Berat dan Kronis

Hubungan yang mengalami masalah, kehilangan orang yang dicintai atau ada dalam tekanan yang terjadi terus menerus juga bisa menyebabkan depresi.

Para peneliti menduga jika kadar hormon kortisol yang selalu tinggi bisa menekan kadar serotonin dan pada akhirnya menyebabkan gejala depresi terjadi.

5. Riwayat Penyakit Tertentu

Biasanya, rasa sakit dan juga stres akibat penyakit kronis bisa memicu depresi berat. Beberapa penyakit tertentu seperti penyakit Addison, gangguan tiroid serta penyakit hati juga bisa menyebabkan gejala depresi terjadi.

6. Trauma Masa Kecil

Trauma yang terjadi pada masa kecil bisa memberikan pengaruh yang besar pada kondisi psikologis seseorang pada saat dewasa. Beberapa peristiwa buruk seperti kehilangan orangtua, pelecehan seksual atau efek perceraian orang tua bisa memicu terjadinya depresi.

Faktor Risiko Depresi

Depresi biasanya terjadi di usia remaja yakni sekitar 20 hingga 30 tahun. Akan tetapi, kondisi ini tetap bisa terjadi di semua usia.

Wanita biasanya lebih banyak didiagnosis mengalami depresi dibandingkan dengan pria. Ini disebabkan karena kemungkinan penderita depresi wanita lebih sering mencari bantuan serta pengobatan. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko atau memicu terjadinya depresi:

  • Punya riwayat keluarga yang mengalami kelainan kesehatan mental seperti gangguan makan, gangguan kecemasan atau gangguan stres pascatrauma [PTSD].
  • Penyalahgunaan obat terlarang atau alkohol.
  • Beberapa ciri kepribadian seperti ketergantungan, rendah diri, kritis dengan diri sendiri atau pesimistik.
  • Penyakit serius atau kronis seperti stroke, kanker, nyeri kronis atau penyakit jantung.
  • Mengonsumsi beberapa jenis obat tertentu seperti obat tekanan darah tinggi atau obat tidur.
  • Kejadian traumatik atau yang bisa menyebabkan stres seperti kematian, kekerasan seksual, masalah keuangan atau kehilangan orang yang dicintai.
  • Hubungan darah atau genetik dengan penderita gangguan bipolar, penderita depresi, percobaan bunuh diri atau alkoholisme.

Diagnosis dan Pengobatan Depresi

Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta mengajukan beberapa pertanyaan tentang kesehatan.

  • Tes laboratorium: Dokter kemungkinan akan melakukan tes darah lengkap atau menguji tiroid untuk memastikan bisa berfungsi dengan baik.
  • Evaluasi kejiwaan: Spesialis kesehatan mental akan menanyakan gejala, perasaan, pikiran serta pola perilaku penderita depresi. Kuesioner nantinya mungkin akan diminta untuk diisi supaya bisa membantu beberapa pertanyaan tersebut.
  • DSM 5: Tenaga medis akan memakai kriteria ini yang juga disebut dengan PPDGJ [Pedoman Praktis Diagnosis Gangguan Jiwa].
Sumber Referensi

https://www.alodokter.com/depresi
https://www.halodoc.com/kesehatan/depresi
https://hellosehat.com/mental/stres/depresi/
https://hellosehat.com/mental/stres/jenis-depresi-penyebab/

The post Pengertian Depresi – Jenis, Tanda, Gejala, Penyebab dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/depresi/feed/ 0
Pengertian Stres – Macam Jenis, Gejala, Penyebab, Faktor dan Pengobatan https://adammuiz.com/stres/ https://adammuiz.com/stres/#respond Fri, 28 Jan 2022 01:49:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7262 Stres merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang sedang menghadapi tekanan, ancaman atau perubahan. Stres juga bisa terjadi akibat pikiran atau situasi yang membuat seseorang merasa gugup, putus asa, bersemangat atau marah. Beberapa situasi tersebut akan memicu terjadinya respon tubuh baik itu secara mental atau fisik. Respon tubuh pada stres bisa berbentuk napas serta detak ... Read more

The post Pengertian Stres – Macam Jenis, Gejala, Penyebab, Faktor dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Stres merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang sedang menghadapi tekanan, ancaman atau perubahan. Stres juga bisa terjadi akibat pikiran atau situasi yang membuat seseorang merasa gugup, putus asa, bersemangat atau marah.

Beberapa situasi tersebut akan memicu terjadinya respon tubuh baik itu secara mental atau fisik. Respon tubuh pada stres bisa berbentuk napas serta detak jantung yang bertambah cepat, tekanan darah meningkat serta otot yang kaku.

Pengertian Stres

Stres merupakan tekanan psikologis serta fisik yang bereaksi pada saat sedang berhadapan dengan situasi yang dianggap berbahaya. Stres menjadi cara tubuh untuk menanggapi jenis ancaman, tuntutan atau tekanan.

Pada saat sedang merasa terancam, maka sistem saraf akan merespons dengan cara melepaskan aliran hormon kortisol serta adrenalin. Kedua hormon tersebut akan menyebabkan reaksi pada tubuh seperti yang sudah dijelaskan di awal.

Dalam kondisi yang parah, tekanan fisik serta psikologis bisa sampai membuat tubuh menerima kekuatan tambahan untuk membela diri. Contohnya seperti menginjak rem untuk menghindari kecelakaan, mendorong seseorang yang coba mengganggu dengan kuat dan sebagainya.

Secara tidak langsung, tekanan fisik serta psikologis tersebut bisa membuat seseorang berusaha untuk menyelamatkan diri dari sesuatu yang berbahaya serta mendesak.

Akan tetapi, ketika kondisi psikologis tersebut terjadi cukup lama dan terus menerus, maka bisa menyebabkan penyakit mental dan mengganggu kesehatan fisik.

Jenis-jenis Stres

Dari salah satu sumber dikatakan jika ada dua jenis stres yang paling umum diketahui, yakni:

1. Stres Akut

Stres akut merupakan stres jangka pendek yang bisa menghilang dengan cepat. Seseorang yang merasakan kondisi tersebut biasanya terjadi pada saat sedang menghadapi situasi yang berbahaya.

2. Stres Kronis

Stres kronis merupakan stres yang terjadi dalam waktu yang lama dari mulai beberapa minggu hingga beberapa bulan. Contohnya ketika menghadapi masalah keuangan atau stres menjalani kehidupan berumah tangga yang tidak bahagia.

Seseorang mungkin saja jadi terbiasa dengan stres kronis sehingga tidak menyadarinya sebagai masalah. Apabila tidak menemukan cara untuk mengatasi stres tersebut, maka bisa mengganggu masalah pada kesehatan.

Gejala Stres

Gejala yang muncul dari seseorang ketika sedang mengalami stres bisa berbeda-berbeda tergantung dari penyebab serta cara menyikapinya. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala dari stres yang bisa dibedakan menjadi beberapa:

  • Gejala emosi: Frustasi, mudah gusar, suasana hati yang mudah berubah, susah menenangkan pikiran, merasa kesepian, rendah diri, bingung, merasa tidak berguna, hilang kendali, menghindari orang lain, tampak bingung dan depresi.
  • Gejala fisik: Pusing, lemas, migrain, tegang, sakit kepala, mengalami gangguan pencernaan, jantung berdebar, nyeri otot, gangguan tidur, batuk pilek, tubuh gemetar, hasrat seksual menurun, mulut kering atau susah menelan, telinga berdengung, kaki dan tangan terasa dingin serta berkeringat.
  • Gejala kognitif: Mudah lupa, pesimis, susah memusatkan perhatian, punya pandangan yang negatif serta membuat keputusan tidak baik.
  • Gejala perilaku: Tidak mau makan atau makan terlalu berlebihan, sering menghindari tanggung jawab, memperlihatkan sikap gugup seperti berjalan mondar-mandir atau menggigit kuku, mengonsumsi alkohol dan rokok terlalu berlebihan.

Penyebab Stres

Ketika seseorang berada dalam situasi yang menyebabkan stres, maka tubuh akan bereaksi secara alami yakni dengan melepaskan hormon adrenalin serta kortisol.

Reaksi tersebut sebetulnya bagus karena bisa membantu seseorang menghadapi situasi mengancam atau berbahaya. Berikut adalah beberapa penyebab dari stres yang biasa terjadi:

  • Beban di lokasi kerja.
  • Tidak punya pekerjaan.
  • Akan melakukan wawancara pekerjaan.
  • Tidak kunjung hamil meski sudah lama menikah.
  • Khawatir tidak bisa merawat anak.
  • Menjadi korban pelecehan.
  • Bertengkar dengan pasangan.
  • Hubungan yang tidak bagus dengan atasan.
  • Akan menikah atau bercerai.
  • Diusir keluar dari rumah.
  • Menderita suatu penyakit berat atau susah disembuhkan.
  • Menjalani proses peradilan.

Faktor Risiko Stres

Semua orang bisa saja mengalami stres. Namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami stres dibandingkan yang lainnya. Berikut adalah beberapa faktor risiko dari stres tersebut:

  • Pernah mengalami stres sebelumnya atau punya penyakit mental.
  • Pernah mengalami peristiwa traumatis di masa lalu.

Komplikasi Stres

Stres yang terjadi dalam waktu lama tentunya bisa berdampak buruk dan berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan karena stres:

  • Hipertensi akibat tekanan psikologis yang terjadi.
  • Stres berat yang dipicu karena penyakit jantung.
  • Diabetes.
  • Obesitas atau berat badan menurun drastis sebab bisa mengakibatkan gangguan makan.
  • Depresi atau gangguan kecemasan.
  • Masalah pada kesuburan.
  • Masalah kulit seperti eksim dan jerawat.

Pengobatan Untuk Mengatasi Stres

1. Terapi Meditasi

Terapi meditasi sudah terbukti efektif untuk mengelola kecemasan serta depresi. Terapi meditasi ini bisa dilakukan dengan cara membuat pasien lebih rileks serta fokus untuk mengontrol pernapasan serta kesadaran tubuh.

Selain berguna untuk meredakan stres, terapi meditasi juga bisa membantu meningkatkan daya ingat, melatih diri, konsentrasi serta supaya bisa menjalani hubungan dengan lebih baik.

2. Terapi Perilaku Kognitif atau CBT

Terapi perilaku kognitif ini adalah salah satu jenis psikoterapi yang umumnya dijalani orang yang memiliki masalah kejiwaan.

Dengan terapi ini, maka terapis akan menanyakan tentang pikiran negatif atau rasa cemas yang biasa dihadapi. Tujuannya adalah untuk membantu pasien supaya bisa mengatasi masalah tersebut.

3. Mengonsumsi Obat

Mengonsumsi obat memang sebenarnya bisa menyebabkan efek samping. Untuk itulah, pengobatan stres umumnya hanya akan dijadikan pilihan terakhir jika berbagai cara sebelumnya tidak berhasil.

Obat yang diresepkan umumnya akan disesuaikan dengan penyakit mental yang mungkin juga dimiliki pasien. Beberapa obat yang diresepkan umumnya adalah antidepresan serta antikecemasan.

Pengobatan Stres di Rumah

Selain mengikuti pengobatan yang sudah diberikan dokter di rumah sakit atau klinik, seseorang yang mengalami stres juga akan diminta melakukan perawatan lebih lanjut di rumah seperti berikut:

1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Umumnya, orang akan melampiaskan stres dengan cara makan sebanyak mungkin sampai tidak memperhatikan makanan apa yang dikonsumsi.

Meski sedang mengalami stres, namun anda tetap harus mengonsumsi makanan yang sehat. Beberapa makanan sehat yang baik dikonsumsi ketika sedang stres diantaranya adalah buah berry, jeruk, alpukat dan yogurt.

Makanan sehat mengandung nutrisi yang baik dan terbukti efektif untuk memberikan energi, meningkatkan kadar hormon serotonin dan menurunkan kadar hormon kortisol.

2. Belajar Untuk Lebih Bersantai

Relaksasi diyakini menjadi salah satu cara efektif untuk menghilangkan stres. Teknik relaksasi bisa membantu memicu respon relaksasi yakni kondisi fisiologis yang ditandai dengan perasaan hangat serta pikiran tenang.

Teknik relaksasi juga bisa membantu mengurangi rasa cemas dan khawatir. Cara ini bahkan juga bisa membantu meningkatkan kemampuan mengatasi kondisi tertekan secara fisik atau psikologis seseorang.

Dengan melakukan teknik relaksasi, maka aliran darah menuju otak bisa meningkat. Selain itu, gelombang otak juga akan bergeser dari waspada yang menampilkan ritme beta menjadi ritme alfa yang memiliki sifat relaks.

Teknik relaksasi yang umum bisa dilakukan adalah meditasi, pernapasan dalam perut, mendengarkan musik menenangkan serta melakukan aktivitas seperti tai chi serta yoga.

Sumber Referensi

https://www.alodokter.com/stres
https://hellosehat.com/mental/stres/pengertian-stress/
https://www.halodoc.com/kesehatan/stres
https://id.wikipedia.org/wiki/Stres

The post Pengertian Stres – Macam Jenis, Gejala, Penyebab, Faktor dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/stres/feed/ 0