Pengertian Depresi – Jenis, Tanda, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang mengakibatkan seseorang akan terus merasa kehilangan minat atau sedih. Kondisi ini tidak hanya sekedar perasaan sedih yang normal dialami orang biasa.

Ini disebabkan karena perasaan sedih yang terjadi sangat sulit dihilangkan sehingga akan terus menghantui. Penyakit mental ini juga memiliki nama lain yakni depresi mayor atau depresi klinis yang akan berpengaruh pada pemikiran, perasaan serta peilaku yang kemudian bisa menyebabkan banyak masalah pada fisik serta emosional.

Jenis-jenis Depresi

Seseorang bisa mengalami depresi dalam bentuk yang berbeda-beda. Dari salah satu sumber dikatakan ada beberapa jenis dari depresi, seperti:

  • Gangguan kecemasan: Kekhawatiran atau legelisahan yang tidak biasa mengenai kemungkinan suatu kejadian.
  • Depresi bentuk campuran: Depresi simultan serta mania yang meliputi peningkatan harga diri, peningkatan energi serta terlalu banyak bicara.
  • Bentuk melankolis: Gangguan suasana hati berat yakni kurang tertarik pada hal yang menyenangkan dan suasana hati akan memburuk di pagi hari, mengalami perubahan nafsu makan sampai perasaan bersalah.
  • Bentuk atipikal: Pada saat seseorang bisa merasa bahagia ketika menghadapi hal yang menyenangkan namun hanya terjadi sementara.
  • Depresi bentuk psikosis disorder: Kondisi yang disertai dengan delusi atau halusinasi yang mungkin melibatkan pemikiran negatif pada diri sendiri.
  • Catatonia: Depresi yang meliputi akitivitas motorik yang melibatkan gerakan tak terkendali serta tanpa tujuan.
  • Onset peripartum: Depresi yang terjadi selama asa kehamilan atau depresi setelah melahirkan.
  • Pola musiman: Dinamakan juga dengan seasonal affective disorder atau SAD yaitu gangguan suasana hati yang disebabkan karena perubahan musim serta berkurangnya paparan sinar matahari.
  • Bipolar disorder: Gangguan suasana hati yang membuat seseorang mengalami hipomania, episode mania serta depresia.
  • Gangguan depresi persisten atau dysthymia: Suasana hati yang tertekan dan terjadi selama 2 tahun.

Tanda dan Gejala Depresi

Meski penyakit mental ini hanya bisa terjadi sebanyak satu kali selama hidup, namun penderitanya umumnya punya banyak episode. Selama episode tersebut, gejala depresi akan muncul hampir di sepanjang hari dan berikut beberapa tanda dan gejalanya:

  • Perasaan sedih, putus asa atau hampa.
  • Kehilangan semangat atau kesenangan di sebagian atau bahkan seluruh aktivitas normal seperti olahraga, hobi atau seks.
  • Mengalami gangguan tidur termasuk terlalu banyak tidur atau insomnia.
  • Mengalami kelelahan atau kekurangan energi sehingga hanya tugas kecil saja sudah membutuhkan usaha ekstra.
  • Nafsu makan menurun dan berat badan menurun atau meningkatkan keinginan makan serta bertambahnya berat badan.
  • Agitasi, kecemasan atau kegelisahan.
  • Kemampuan berpikir yang menurun atau menurunnya cara berbicara atau gerakan tubuh.
  • Merasa tidak berharga atau bersalah, terpaku pada kegagalan yang terjadi di masa lalu serta menyalahkan diri sendiri.
  • Susah berpikir, sulit konsentrasi, mengingat sesuatu atau membuat keputusan.
  • Memiliki pikiram mengenai kematian dan ingin bunuh diri yang terlalu sering.
  • Masalah fisik yang tidak bisa dijelaskan seperti sakit kepala atau sakit punggung.

Gejala Depresi Pada Anak dan Remaja

Sebenarnya, tanda serta gejala depresi yang terjadi pada anak dan remaja sama seperti yang terjadi pada orang dewasa. Akan tetapi, ada juga beberapa perbedaannya seperti berikut ini:

  • Pada anak yang lebih kecil, gejala depresi yang terjadi diantaranya sedih, mudah tersinggung, susah berpisah atau clinginess, sakit dan nyeri, khawatir, tidak mau pergi ke sekolah atau kurang berat badan.
  • Pada anak remaja, gejala yang terjadi diantaranya adalah mudah tersinggung, sedih, merasa negatif dan tidak berharga, marah, nilai buruk atau sering tidak masuk sekolah.

Gejala Depresi Pada Lansia

Depresi bukan bagian normal dari pertambahan usia dan tidak boleh dianggap sepele. Namu, gangguan suasana hati ini sering kali tidak terdiagnosis serta tidak diobati pada lansia. Berikut adalah beberapa gejala depresi pada lansia yang sering terjadi:

  • Perubahan kepribadian atau kesulitan memori.
  • Sering sakit dan nyeri fisik.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kelelahan.
  • Kehilangan minat pada seks namu bukan karena kondisi medis atau pengobatan.
  • Sering ingin tinggal di rumah dibandingkan keluar untuk bersosialisasi atau melakukan berbagai hal yang baru.
  • Memiliki pikiran atau perasaan ingin bunuh diri khususnya untuk pria yang lebih tua.

Penyebab Depresi

Sebenarnya, penyebab dari depresi sendiri belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, ada beberapa penyebab yang kemungkinan akan meningkatkan terjadinya depresi pada seseorang. Berikut beberapa diantaranya:

1. Faktor Genetik

Kebanyakan peneliti menduga jika genetik berpengaruh pada terjadinya depresi. Apabila seseorang punya orang tua kandung yang mengalami depresi, maka kemungkinan juga akan dialami orang tersebut.

2. Zat Kimiawi di Otak

Kondisi ini bisa terjadi karena kadar senyawa kimia yang ada di otak atau neurotransmitter tidak seimbang yang bertugas mengatur suasana hati.  Hal tersebut akan mengakibatkan serangkaian gejala yang disebut dengan depresi klinis.

3. Faktor Lingkungan

Depresi yang merupakan gangguan mental bisa terjadi karena beberapa hal yang ditemui dalam keseharian contohnya seperti pekerjaan.

Pekerjaan yang menumpuk, lingkungan kerja yang tidak terasa nyaman sampai masalah pribadi dengan atasan atau rekan kerja bisa memicu terjadinya depresi.

4. Stres Berat dan Kronis

Hubungan yang mengalami masalah, kehilangan orang yang dicintai atau ada dalam tekanan yang terjadi terus menerus juga bisa menyebabkan depresi.

Para peneliti menduga jika kadar hormon kortisol yang selalu tinggi bisa menekan kadar serotonin dan pada akhirnya menyebabkan gejala depresi terjadi.

5. Riwayat Penyakit Tertentu

Biasanya, rasa sakit dan juga stres akibat penyakit kronis bisa memicu depresi berat. Beberapa penyakit tertentu seperti penyakit Addison, gangguan tiroid serta penyakit hati juga bisa menyebabkan gejala depresi terjadi.

6. Trauma Masa Kecil

Trauma yang terjadi pada masa kecil bisa memberikan pengaruh yang besar pada kondisi psikologis seseorang pada saat dewasa. Beberapa peristiwa buruk seperti kehilangan orangtua, pelecehan seksual atau efek perceraian orang tua bisa memicu terjadinya depresi.

Faktor Risiko Depresi

Depresi biasanya terjadi di usia remaja yakni sekitar 20 hingga 30 tahun. Akan tetapi, kondisi ini tetap bisa terjadi di semua usia.

Wanita biasanya lebih banyak didiagnosis mengalami depresi dibandingkan dengan pria. Ini disebabkan karena kemungkinan penderita depresi wanita lebih sering mencari bantuan serta pengobatan. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko atau memicu terjadinya depresi:

  • Punya riwayat keluarga yang mengalami kelainan kesehatan mental seperti gangguan makan, gangguan kecemasan atau gangguan stres pascatrauma [PTSD].
  • Penyalahgunaan obat terlarang atau alkohol.
  • Beberapa ciri kepribadian seperti ketergantungan, rendah diri, kritis dengan diri sendiri atau pesimistik.
  • Penyakit serius atau kronis seperti stroke, kanker, nyeri kronis atau penyakit jantung.
  • Mengonsumsi beberapa jenis obat tertentu seperti obat tekanan darah tinggi atau obat tidur.
  • Kejadian traumatik atau yang bisa menyebabkan stres seperti kematian, kekerasan seksual, masalah keuangan atau kehilangan orang yang dicintai.
  • Hubungan darah atau genetik dengan penderita gangguan bipolar, penderita depresi, percobaan bunuh diri atau alkoholisme.

Diagnosis dan Pengobatan Depresi

Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta mengajukan beberapa pertanyaan tentang kesehatan.

  • Tes laboratorium: Dokter kemungkinan akan melakukan tes darah lengkap atau menguji tiroid untuk memastikan bisa berfungsi dengan baik.
  • Evaluasi kejiwaan: Spesialis kesehatan mental akan menanyakan gejala, perasaan, pikiran serta pola perilaku penderita depresi. Kuesioner nantinya mungkin akan diminta untuk diisi supaya bisa membantu beberapa pertanyaan tersebut.
  • DSM 5: Tenaga medis akan memakai kriteria ini yang juga disebut dengan PPDGJ [Pedoman Praktis Diagnosis Gangguan Jiwa].
Sumber Referensi

https://www.alodokter.com/depresi
https://www.halodoc.com/kesehatan/depresi
https://hellosehat.com/mental/stres/depresi/
https://hellosehat.com/mental/stres/jenis-depresi-penyebab/

Leave a Comment