Biologi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/sains/alam/biologi/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Wed, 01 Dec 2021 11:06:54 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 Biologi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/sains/alam/biologi/ 32 32 198626614 Pengertian Protein – Fungsi, Struktur, Sifat, Unsur dan Jenis https://adammuiz.com/protein/ https://adammuiz.com/protein/#respond Fri, 22 Oct 2021 01:10:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=4700 Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yakni polimer dari monomer asam amino. Molekul protein mengandung hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen dan terkadang juga mengandung fosfor dan sulfur. Pengertian Protein Protein merupakan bentuk dari polimerisasi peptida. Sedangkan peptida adalah polimerisasi dari asam amino yang berbeda. Untuk itu, bisa dikatakan jika protein merupakan sebuah kopolimer. Ikatan ... Read more

The post Pengertian Protein – Fungsi, Struktur, Sifat, Unsur dan Jenis appeared first on Adam Muiz.

]]>
Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yakni polimer dari monomer asam amino. Molekul protein mengandung hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen dan terkadang juga mengandung fosfor dan sulfur.

Pengertian Protein

Protein merupakan bentuk dari polimerisasi peptida. Sedangkan peptida adalah polimerisasi dari asam amino yang berbeda. Untuk itu, bisa dikatakan jika protein merupakan sebuah kopolimer.

Ikatan yang terjadi antara protein tidak hanya ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, namun juga beberapa ikatan lainnya. Contohnya ikatan hidrogen yang ada pada gugus -NH serta gugus –OH dan ikatan disulfida –S S- yang menyokong proses terjadinya ikatan kompleks di protein.

Ikatan ion di protein juga terjadi apabila didalamnya ada gugus ion logan serta ikatan koordinasi seperti ikatan koordinasi antar ion Fe3+ dengan hemoglobin di darah.

Pengertian Protein Konjugasi

Protein konjugasi adalah senyawa protein yang mengikat molekul lain yang bukan protein. Protein konjugasi tersebut terdiri dari:

  • Glikoprotein: Protein yang berikatan dengan karbohidrat yang ada di musin kelenjar ludah, tendon dan organ hati.
  • Posfoprotein: Protein yang berikatan dengan fosfat yang mengandung lesitin yang ada di kuning telur atau susu.
  • Lipoprotein: Protein yang terikat di lipid atau lemak seperti serum darah, susu atau kuning telur.
  • Kromoprotein atau metaloprotein: Protein yang mengikat pigmen atau ion logam seperti hemoglobin.

Fungsi Protein

Protein memiliki peran yang sangat penting dalam metabolisme tubuh khususnya pada pembentukan sel baru supaya bbisa mengganti sel yang sudah rusak. Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari protein, seperti:

  • Sebagai enzim: Ensim adalah biokatalis yang bagian utamanya dinamakan apoenzim yakni molekul protein.
  • Protein transport atau alat angkut: Hemoglobin adalah protein yang berguna mengangkut oksigen dalam eritrosit. Sementara mioglobin berguna untuk mengangkut ion besi dalam plasma darah yang kemudian dibawah ke organ hati.
  • Protein kontraktil atau pengatur gerakan: Gerakan otot bisa terjadi karena 2 molekul protein yang saling bergesekkan.
  • Protein struktural atau penyusun jaringan: Berguna untuk melindungi jaringan dibawahnya. Contohnya seperti keratin di kulit serta lipoprotein yang menyusun membran sel.
  • Protein cadangan: Protein yang berguna untuk cadangan makanan. Contohnya seperti ovalbumin dan kecambah.
  • Antibodi atau protein antibodi: Berguna untuk melindungi tubuh dari mikroorganisme patogen.
  • Pengatur reaksi atau protein pengatur: Berguna untuk mengatur reaksi dalam tubuh. Contohnya seperti insulin yang berguna untuk mengubah glukosa menjadi glikogen.
  • Mengendalikan pertumbuhan: Bekerja sebagai reseptor atau penerima yang bisa mempengaruhi fungsi beberapa bagian DNA.

Struktur Protein

Bisa disimpulkan jika struktur protein adalah struktur yang kompleks. Struktur protein sendiri terdiri dari beberapa macam struktur, yakni:

  • Struktur primer: Ikatan peptida dari asam amino pembentuk protein. Struktur primer terbetuk lewat ikatan antara gugus α-amino dengan gugus α-karboksil. Ikatakan ini disebut dengan ikatan peptida atau ikatan amida yang menentukan urutan asam amino pada polipeptida.
  • Struktur sekunder: Terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antar gugus amina dengan atom hidrogen di rantai samping asam amino sehingga membentuk lipatan seperti α-heliks.
  • Struktur tersier: Interaksi struktur sekunder antara yang satu dengan yang lain lewat ikatan ion, ikatan hidrogen atau ikatan disulfida. Contohnya seperti terbentuknya rantai double heliks.
  • Struktur kuartener: Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga bisa membentuk sebuah protein. Peristiwa tersebut terkadang mengandung molekul atau ion lain yang bukan asam amino. Contohnya seperti hemoglobin yang pada proteinnya mengandung ion Fe3+.

Sifat Protein

  • Sulit larut dalam air sebab ukuran molekulnya yang sangat besar.
  • Bisa mengalami koagulasi oleh pemanasan serta penambahan asam atau basa.
  • Bersifat amfoter sebab membentuk ion zwitter. Di titik isoelektriknya, protein akan mengalami koagulasi sehingga bisa dipisahkan dari pelarutnya.
  • Dapat mengalami terdenaturasi atau kerusakan karena pemanasan. Pada denaturasi, protein akan mengalami kerusakan dari mulai struktur tersier hingga struktur primer.

Unsur Komponen Penyusun Protein

Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Asam amino merupakan senyawa organik yang mengandung gugus amino [NH2], suatu gugus asam karboksilat [COOH] serta salah satu gugus lainnya khususnya dari kelompok 20 senyawa yang punya rumus dasar NH2CHRCOOH serta dihubungkan dengan ikatan peptida.

Bisa dikatakan jika protein tersusun dari beberapa asam amino yang saling berikatan. Berikut adalah struktur asam amino selengkapnya:

  • Atom C α. Dinamakan α karena bersebelahan dengan gugus karboksil atau asam.
  • Atom H yang terikat dengan atom C α.
  • Gugus karboksil yang terikat dengan atom C α.
  • Gugus amino yang terikat dengan atom C α.
  • Gugus R yang terikat dengan atom C α.

Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya

Jika dilihat dari fungsinya, maka jenis protein bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni:

  • Protein sempurna: Protein yang pada bagian dalamnya mengandung asam amino lengkap. Protein sempurna biasanya ada pada protein hewani.
  • Protein kurang sempurna: Protein yang asam aminonya lengkap akan tetapi jumlah beberapa asam aminonya sedikit. Protein kurang sempurna tidak bisa mencukupi pertumbuhan akan tetapi bisa mempertahankan jaringan yang sudah ada.
  • Protein tidak sempurna: Protein yang kurang atau tidak mengandung asam amino esensial. Protein tidak sempurna tidak bisa mencukupi pertumbuhan serta mempertahankan jaringan yang sudah ada sebelumnya.

Jenis Protein Berdasarkan Komponen Penyusunnya

Jenis protein berdasarkan komponen penyusunnya bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni:

  • Protein sederhana atau simple protein: Protein tabf dari hasil hidrolisa dimana total proteinnya adalah campuran dari berbagai jenis asam amino.
  • Protein kompleks atau complex protein: Protein dari hasil hidrolisa tptal protein yang terdiri dari banyak jenis asam amino. Selain itu, ada juga komponen lainnya seperti gugusan phospat, unsur logam dan sebagainya.
  • Protein derivat atau protein derivative: Protein yang terdiri dari hasil hidrolisa parsial dari protein native.

Cara Menguji Protein Dalam Makanan

Ada atau tidaknya protein dalam makanan sebenarnya bisa diuji memakai 3 cara, yakni:

1. Uji Biuret

Pereaksi yang dipakai adalah larutan CuSO4 sebanyak 1% dan juga larutan NaOH sebanyak 40%. 3 ml larutan nantinya akan ditambahkan dengan 0.1 ml larutan NaOH serta 2 tetes CuSO4.

Suatu bahan makanan nantinya akan mengeluarkan warna merah muda atau ungu jika didalamnya mengandung ikatan peptida atau protein.

2. Uji Timbal II Asetat

Pereaksi yang dipakai untuk uji timbal II asetat adalah larutan NaOH sebanyak 40% serta kertas saring yang sudah dibasahi dengan larutan Pb [CH3COO] 2.

Sebanyak 2 ml sampel yang mengandung protein akan ditambah dengan NaOH lalu dipanaskan memakai pemanas air. Uap yang terjadi akan diuji memakai kertas timbal II asetat.

Apabila terbentuk warna hitam di kertas, maka pertanda proteinnya mengandung belerang. Warna hitam tersebut memperlihatkan jika S organik diubah menjadi Na2S lalu bereaksi dengan Pb 2 membentuk PbS berwarna hitam.

3. Uji Xantoproteat

Pereaksi yang dipakai adalah asam nitrat pekat atau asam aseat pekat atau asam sulfat pekat. 3 ml larutan sampel mengandung protein akan ditambahkan dengan 2 ml HNO3 pekat kemudian dipanaskan memakai penangas air.

Apabila sudah dingin, nantinya ditambahkan lagi dengan NH3 atau NaOH. Apabila ditambahkan dengan NH3, maka akan berwarna kuning. Jika ditambahkan dengan NaOH, maka akan berwarna jingga. Uji Xantoproteat tersebut dipakai untuk memperlihatkan adanya cincin benzen di protein.

Sumber Referensi

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-sifat-dan-fungsi-protein
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-protein/
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/fungsi-dan-makanan-protein/
https://www.dosenpendidikan.co.id/protein-adalah/

The post Pengertian Protein – Fungsi, Struktur, Sifat, Unsur dan Jenis appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/protein/feed/ 0 4700
Pengertian Mineral : Sifat Fisik dan Contoh Macam Jenis https://adammuiz.com/mineral/ https://adammuiz.com/mineral/#respond Mon, 04 Oct 2021 03:46:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3820 Mineral merupakan benda padat homogen yang ada di dalam dan terbentuk secara organik. Mineral memiliki komposisi kimia di batas tertentu dan memiliki atom yang tersusun dengan teratur. Mineralogi merupakan ilmu yang mempelajari tentang mineral dari mulai pengenalan karakteristik fisik, pengelompokkan, komposisi kimia hingga proses pembentukannya. Pengertian Mineral Secara Umum Di dalam ilmu geologi, mineral disebut ... Read more

The post Pengertian Mineral : Sifat Fisik dan Contoh Macam Jenis appeared first on Adam Muiz.

]]>
Mineral merupakan benda padat homogen yang ada di dalam dan terbentuk secara organik. Mineral memiliki komposisi kimia di batas tertentu dan memiliki atom yang tersusun dengan teratur.

Mineralogi merupakan ilmu yang mempelajari tentang mineral dari mulai pengenalan karakteristik fisik, pengelompokkan, komposisi kimia hingga proses pembentukannya.

Pengertian Mineral Secara Umum

Di dalam ilmu geologi, mineral disebut sebagai zat atau benda persenyawaan kimia asli atau yang disusun oleh alam. Mineral memiliki sifat kimia dan fisik tertentu yang biasanya berbentuk padat.

Meski sifat serta zatnya sama namun dibentuk oleh manusia di laboratorium, maka tidak bisa disebut dengan mineral. Sifat fisik mineral terdiri dari beberapa jenis yang bisa diamati secara megastropik:

  • Warna atau colour.
  • Kilap atau luster.
  • Cerat atau streak.
  • Belahan atau cleavage.
  • Pecahan atau fracture.
  • Kekerasan fisik atau hardness.
  • Sifat dalam atau tenacity.
  • Berat jenis atau specific gravity.
  • Kemagnetan atau magnetism.
  • Kelistrikan atau electricity.

Selain itu, ada beberapa jenis mineral yang dinamakan atas dasar warna seperti azurite biru, erythrite merah ungu, malachitee hijau dan sebagainya. Kilap mineral merupakan sifat optik dari mineral yang berkaitan dengan refleksi dan refaksi dari pantulan cahaya di permukaannya.

Kilap sendiri bisa dibagi menjadi 3 yakni kilap logam, kilap bukan logan dan kilap sub logam. Sedangkan cerat berguna untuk membedakan 2 jenis mineral yang memiliki warna terlihat sama akan tetapi warna cerat atau bentuk bubuknya berbeda.

Warna cerat lebih stabil dan tidak berubah sehingga lebih bisa dipercaya. Sementara belahan merupakan sifat fisik dari mineral ketika mengalami tekanan dari luar. Namun, tidak semua mineral memiliki sifat ini sebab ada yang mudah dibelah, ada yang sulit atau bahkan tidak bisa dibelah.

Jika pecahan tidak bisa membelah, maka akan dipecah dengan tidak teratur. Beberapa jenis pecahan yang paling umum diantaranya adalah:

  • Konkoidal: Pecahan yang memperlihatkan gelombang lengkung pada bagian permukaannya contohnya seperti kwarsa
  • Splintery: Pecahan yang memiliki bentuk seperti serat.
  • Univen: Pecahan dengan permukaan kasar tidak teratur.
  • Hackly: Pecahan dengan permukaan tidak teratur dan bagian ujung yang meruncing.

Pengertian Mineral Menurut Para Ahli

  • L.G Berry dan B. Mason: Mineral merupakan benda padat homogen yang ada di alam dan terbentuk secara anorganik. Mineral memiliki komposisi kimia di beberapa batas tertentu dan punya atom yang tersusun dengan teratur.
  • D.G.A Whitten dan J.R.V Brooks: Mineral merupakan bahan bahan yang secara struktural homogen dan memiliki komposisi kimia tertentu serta dibentuk oleh proses alam anorganik.
  • A.W.R. Potter dan H. Robinson: Minerl merupakan zat atau bahan homogen yang memiliki komposisi kimia tertentu, bersifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil dari kehidupan.

Sifat Fisik Mineral

1. Kilap

Kilap atau lusture merupakan kualitas pemantulan cahaya dari mineral. Gejala tersebut bisa terjadi pada mineral ketika dijatuhkan cahaya refleksi. Kilap pada logam tersebut terbagi menjadi 3 jenis, yakni:

  • Kilap logam atau metalic lustre: Kilap yang dibuat mineral logam seperti grafit, galena, hematit, magnetit, kalkopirit, pirit.
  • Kilap semi logam atau sub metalic lustre: Kilap yang dihasilkan mineral alterasi dari mineral sebelumnya seperti ilmenit.
  • Kilap non logam atau non metalic lustre: Kilap yang dihasilkan mineral non logam seperti kilap mutiara, kilap sutera, kilap gelas, kilap resin, kilap damar, kilap intan, kilap lemak serta kilap tanah.

2. Bentuk Kristal

Jika mineral diberi kesempatan untuk berkembang tanpa gangguan, maka akan membentuk mineral yang khas. Akan tetapi bentuk sempurna tersebut jarang terjadi sebab akan ada gangguan ketika di alam.

Mineral yang sering ditemui biasanya mempunyai bentuk yang tidak berkembang sehingga sulit untuk dikelompokkan pada sistem kristalografi. Untuk itulah, istilah perawakan kristal dipakai dan dibedakan menjadi 3 golongan, yakni:

  • Perawakan memanjang.
  • Perawakan mendatar.

3. Berat Jenis

Setiap jenis mineral punya berat jenis tertentu tergantung unsur pembentuk serta ikatan unsur penyusunnya. Biasanya, mineral pembentuk batuaan punya berat jenis 2.7 meski rata-rata berat jenis unsur metal yang ada didalamnya sekitar 5.

4. Warna

Warna sebenarnya bukan ciri utama untuk membedakan antara mineral satu dengan mineral yang lainnya. Akn tetapi, tidak ada warna khas yang bisa digunakan untuk mengetahui unsur penyusun didalamnya. Beberapa warna dari mineral diantaranya adalah:

  • Putih: Milku kwarts, gypsum dan kaolin.
  • Kuning: Belerang.
  • Emas: Pirit, ema dan kalkopirit.
  • Hijau: Malasit, klroit.
  • Merah: Jasper, hematit.
  • Abu-abu: Galena.
  • Coklat: Limonite, garnet.
  • Hitam: Grafit, biotit, augit.

5. Kekerasan

Kekerasan merupakan sifat resisensi mineral pada kemudahan mengalami goresan. Kekerasan mineral relatif yang artinya jika 2 mineral saling digoreskan, maka mineral yang lebih lunak akan tergores.

Skala kekerasan mineral dimulai dari yang terlunak adalah skala 1 sampai yang paling keras yakni skala 10.

Jenis Mineral

1. Kalsium [Ca]

Kalsium disebut juga dengan zat kapur yang banyak terdapat di tubuh manusia serta paling dibutuhkan. Untuk anak dalam masa pertumbuhan, remaja, wanita hamil dan ibu menyusui membutuhkan kalsium dengan jumlah yang lebih banyak.

Kalsium berguna untuk membentuk tulang, membantu proses pembekuan darah ketika terluka dan kontraksi otot. Ada banyak makanan yang mengandung kalsium dan bisa dikonsumsi seperti telur, susu, ikan, kacang-kacangan dan kentang. Jika tubuh kekurangan kalsium, maka menyebabkan tubuh rapuh, pembentukan tulang yang tidak sempurna serta kejang otot.

2. Fosfor [P]

Fosfor berrguna sebagai bahan pembentuk tulang bersama dengan kalsium. Fosfor juga penting untuk banyak reaksi kimia dalam tubuh. Contohnya seperti mengatur kinerja ensim.

Beberapa contoh sumber fosfor adalah biji-bijian yang masih memiliki kulit ari, susu dan kacang-kacangan. Jika tubuh kekurangan fosfor, maka bisa menyebabkan tulang serta gigi rapuh dan menyebabkan penyakit rakitis.

3. Zat Besi [Fe]

Kadar zat besi yang ada di dalam tubuh tidak terlalu banyak yakni sekitar 0.002 kg untuk berat badan 50 kg. Zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin yakni pemberi warna merah pada darah.

Zat besi bisa diperoleh dari beberapa jenis makanan. Contohnya seperti hati, biji-bijian dan sayuran. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka bisa menyebabkan penyakit anemia atau kekurangan sel darah.

4. Yodium

Fungsi utama dari yodium adalah untuk membentuk hormon tiroksin yang mengatur berbagai aktivitas alat tubuh dan kecepatan pertumbuhan tubuh. Jika tubuh kekurangan hormon tiroksin, maka bisa menyebabkan kretinisme atau tubuh kerdil.

Sedangkan kekurangan yodium yang terjadi pada orang dewasa bisa menyebabkan pembengkakkan gondol. Ada beberapa makanan sumber yodium terbaik seperti tiram, ikan laut, kerang dan makanan laut lainnya.

5. Natrium [Na] dan Klorin

Gabungan kedua jenis mineral ini akan membentuk senyawa yang lebih dikenal dengan garam dapur atau NaCl. Natrium berguna untuk mengatur denyut jantung serta membntu proses perambatan impuls saraf.

Natrium bersama dengan klorin akan menjaga keseimbangan cairan di tubuh. Sedangkan klorin pada lambung merupakan komponen penyusun asam lambung atau asam klorida.

6. Seng [Zn]

Seng sangat penting untuk proses metabolisme protein, menjaga kesehatan kulit dan penyembuhan luka. Seng juga penting untuk pertumbuhan serta perkembangan janin dalam kandungan. Beberapa sumber seng dalam makanan diantaranya adalah ikan, daging, telur, hati dan susu.

Sumber Referensi

https://tirto.id/pengertian-mineral-sifat-fisik-perannya-dalam-pembentukan-batu-gdKX
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mineral/
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/jenis-dan-fungsi-mineral/
https://www.dosenpendidikan.co.id/mineral-adalah/

The post Pengertian Mineral : Sifat Fisik dan Contoh Macam Jenis appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/mineral/feed/ 0 3820
Pengertian Nutrisi : Jenis, Contoh, dan Fungsi https://adammuiz.com/nutrisi/ https://adammuiz.com/nutrisi/#respond Mon, 04 Oct 2021 01:20:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3813 Nutrisi adalah substansi organik yang ada dan diperlukan organisme. Gunanya adalah untuk menormalkan sistem tubuh, membantu pertumbuhan tubuh dan juga untuk menjaga kesehatan. Di dalam tubuh makhluk hidup ada banyak organ yang saling bekerja sama antara satu organ dengan yang lainnya. Ketika ada salah satu bagian organ yang sakit, maka bisa membuat organ lainnya terkena ... Read more

The post Pengertian Nutrisi : Jenis, Contoh, dan Fungsi appeared first on Adam Muiz.

]]>
Nutrisi adalah substansi organik yang ada dan diperlukan organisme. Gunanya adalah untuk menormalkan sistem tubuh, membantu pertumbuhan tubuh dan juga untuk menjaga kesehatan.

Di dalam tubuh makhluk hidup ada banyak organ yang saling bekerja sama antara satu organ dengan yang lainnya. Ketika ada salah satu bagian organ yang sakit, maka bisa membuat organ lainnya terkena efek yang ditimbulkan.

Untuk itu, tubuh tetap harus dijaga setiap hari dengan cara mencukupi kebutuhan nutrisi dengan takaran yang seimbang.

Pengertian Nutrisi

Penelitian di bidang nutrisi mempelajari tentang hubungan yang terjadi antara makanan dan minuman kesehatan serta penyakit yang bisa menentukan diet dengan maksimal.

Dulu, penelitian tentang nutrisi hanya terbatas tentang pencegahan penyakit kurang gizi dan juga untuk menentukan kebutuhan dasar makhluk hidup. Pada angka kebutuhan nutrisi dasar ini dikenal dengan sebutan Recommended Daily Allowance atau disingkat RDA.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan medis, maka fakta RDA bisa digunakan untuk menentukan apakah sudah cukup atau belum cukup mencegah atau membantu mengatasi penyakit yang sudah ada atau sudah kronis.

Fakta medis tersebut akan memperlihatkan akar dari banyak penyakit kronis yakni stres oksifasi yang disebabkan karena radikal bebas berjumlah banyak di dalam tubuh.

Dengan memakai nutrisi tahap maksimal atau Optimal Daily Allowance [ODA], maka bisa membuktikan mencegah atau mengatasi stres oksidatif yang kemudian bisa membantu mengatasi dan mencegah penyakit kronis.

Tahap optimal tersebut bisa didapat dengan mengatasi efek samping serta pengobatan. Ini semua bisa terjadi karena nutrisi sangat berkaitan dengan kesehatan dan untuk meningkatkan kualitas hidup menyeluruh yang bisa diukur memakai metode antropometri.

Jenis Nutrisi

1. Mirkonutrisi

Mikronutrisi adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit yang berguna untuk mendukung metabolisme tubuh. Ada 3 senyawa yang bisa dikategorikan sebagai nutrisi yakni mineral, vitamin dan juga air.

2. Makronutrisi

Makronutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak sebab menjadi sumber energi. Makronutrisi diklasifikasikan menjadi 3 senyawa yakni protein, karbohidrat dan lemak.

Contoh Nutrisi

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk aktivitas harian. Tubuh akan memakai karbohidrat untuk memproduksi glukosa yang bisa segera digunakan atau juga bisa disimpan di dalam tubuh. Jumlah glukosa yang diproduksi terlalu berlebihan akan disimpan di dalam tubuh sebagai lemak.

Ada 2 jenis karbohidrat yang berguna untuk tubuh yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana ada di dalam gula, sedangkan karbohidrat kompleks ada dalam serat atau pati.

Untuk mendapatkan jumlah karbohidrat yang cukup, maka ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi. Contohnya seperti ketela pohon, nasi, ubi, gandum, jagung, kentang dan sagu.

2. Protein

Protein berguna untuk membantu membangun dan memelihara jaringan otot dan saraf lainnya. Protein memiliki fungsi lain yakni memproduksi hormon yang penting untuk tubuh.

Sama seperti karbohidrat, mengonsumsi protein terlalu berlebihan nantinya akan disimpan di dalam tubuh sebagai lemak. Dilihat dari sumbernya, protein bisa dibedakan menjadi 2 yakni protein hewani dan protein nabati.

Jenis protein nabati yang bisa dikonsumsi diantaranya adalah padi-padian, kacang-kacangan dan sayuran. Sementara untuk protein hewani bisa diperoleh dari hewan yang harus dikonsumsi secukupnya karena bisa menyebabkan kolesterol jika terlalu berlebihan.

3. Lemak

Lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang aman dikonsumsi. Namun, lemak tak jenuh juga bisa berubah menjadi lemak jenuh jika ada proses penyempurnaan. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh yang bisa dikonsumsi adalah kemiri, kelapa, buah zaitun, kacang tanah dan alpukat.

Sedangkan untuk lemak jenuh yang masih diperbolehkan untuk dikonsumsi adalah susu, telur, daging, ikan, minyak ikan dan mentega. Namun tidak disarankan mengonsumsi lemak jenuh terlalu berlebihan karena bisa meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.

4. Vitamin

Tubuh sangat membutuhkan vitamin untuk membantu metabolisme tubuh, meningkatkan energi dan membantu kelancaraan saat berpikir. Manfaat vitamin untuk tubuh beragam dan ada beberapa jenis yang berguna untuk mengurangi risiko suatu penyakit.

Contohnya vitamin A, C dan E yang berguna untuk mencegah penyakit arteri koroner dengan cara memperkuat dinding arteri. Sedangkan vitamin B1 berguna untuk melancarkan sistem pencernaan dan saraf.

Untuk vitamin B2 berguna untuk menormalkan pertumbuhan sel. Kemudian vitamin B3 berguna untu detoksifikasi tubuh, vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium dan vitamin K untuk membekukan darah.

5. Mineral dan Trace Elemen Lainnya

Tubuh membutuhkan nutrisi yang berasal dari mineral dan trace elemen lainnya. Keduanya berguna untuk membantu melancarkan kerja organ tubuh.

Contohnya mineral klorin berguna untuk memproduksi cairan di sistem pencernaan tubuh. Sedangkan fosfor berguna untuk menguatkan tulang. Kedua mineral ini bisa ditemukan dalam makanan.

Namun untuk trace elemen lainnya hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh adalah garam tidak lebih dari 2400 mg per hari. Jika dikonsumsi terlalu berlebihan, maka bisa meningkatkan tekanan darah.

6. Air

Air dibutuhkan tubuh untuk mengganti cairan tubuh yang sudah hilang ketika melakukan aktivitas atau kegiatan. Air juga bisa membantu mengontrol jumlah kalori, memperlancar fungsi organ ginjal, membuang racun dan meningkatkan energi.

Fungsi Nutrisi

Fungsi nutrisi sangat beragam tergantung dari makanan yang dikonsumsi. Nutrisi yang akan diserap tubuh semuanya berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari dan berikut beberapa fungsi dari nutrisi untuk tubuh:

1. Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Fungsi pertama dari nutrisi adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jika kekebalan tubuh menurun, maka bisa menyebabkan berbagai gejala penyakit seperti flu atau meriang.

Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan sehat dan vitamin C yang bisa didapat dari sayuran dan buah sebagai suplemen alami.

2. Untuk Membantu Mengontrol Berat Badan

Berat badan bisa dijaga dengan baik jika asupan nutrisi dari makanan juga diperhatikan. Sebaiknya, fokus dalam mengonsumsi makanan yang tinggi nutrisi seperti protein, sayuran dan buah untuk membantu mengontrol berat badan serta mencegah penyakit.

3. Melindungi Tulang dan Gigi

Jika nutrisi di dalam tubuh terjaga dengan baik, maka tulang dan gigi bisa tetap kuat ketika memasuki usia antara 60 sampai 70 tahun.

Contohnya seperti kalsium yang sangat baik dikonsumsi untuk membantuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Contoh sumber kalsium terbaik yang bisa dikonsumsi adalah yogurt, susu dan juga keju.

4. Untuk Menghasilkan Energi dan Vitalitas

Ketika berkegiatan setiap hari, maka tubuh bisa mengeluarkan energi dalam jumlah besar. Seiring pertambahan usia, maka energi yang ada di dalam tubuh juga ikut berkurang.

Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mempertahankan energi dan vitalitas adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, pastikan juga untuk berolahraga dengan teratur untuk meningkatkan vitalitas dan membantu menghasilkan energi.

5. Untuk Memperlambat Penuaan

Hampir semua orang di seluruh dunia sering melakukan berbagai cara untuk memperlambat penuaan dini. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah mengatur pola makan, menjaga nutrisi di dalam tubuh dan berolahraga dengan teratur.

Sumber Referensi

https://pendidikan.co.id/pengertian-nutrisi/
https://jagad.id/pengertian-nutrisi-adalah-macam-jenis-dan-contohnya/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/nutrisi.html

The post Pengertian Nutrisi : Jenis, Contoh, dan Fungsi appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/nutrisi/feed/ 0 3813
Pengertian Limbah : Karakteristik, Jenis, Pengelompokan, Dampak, Pengolahan dan Karakteristik https://adammuiz.com/limbah/ https://adammuiz.com/limbah/#respond Tue, 21 Sep 2021 23:15:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3201 Limbah merupakan buangan hasil proses produksi industri atau domestik. Ketika ada masyarakat bermukim, maka akan ada banyak jenis limbah yang dihasilkan. Contohnya seperti air kakus atau black water, sampah serta air buangan dari banyak aktivitas domestik yang lain. Limbah padat atau biasa disebut dengan sampah sering tidak disukai sebab tidak ada nilai ekonomis. Jika dilihat ... Read more

The post Pengertian Limbah : Karakteristik, Jenis, Pengelompokan, Dampak, Pengolahan dan Karakteristik appeared first on Adam Muiz.

]]>
Limbah merupakan buangan hasil proses produksi industri atau domestik. Ketika ada masyarakat bermukim, maka akan ada banyak jenis limbah yang dihasilkan. Contohnya seperti air kakus atau black water, sampah serta air buangan dari banyak aktivitas domestik yang lain.

Limbah padat atau biasa disebut dengan sampah sering tidak disukai sebab tidak ada nilai ekonomis. Jika dilihat dari segi kimiawi, limbah terdiri dari bahan kimia, senyawa anorganik serta senyawa organik.

Dengan konsentrasi serta kuantitas tertentu, hadirnya limbah bisa berdampak buruk untuk lingkungan khususnya pada kesehatan manusia. Untuk itulah dibutuhkan penanganan pada limbah tersebut. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan dari limbah akan tergantung dari jenis serta karakteristik limbah tersebut.

Pengertian Limbah

Limbah merupakan bahan buangan yang sudah tidak terpakai dan bisa berdampak buruk untuk masyarakat jika tidak dikelola dengan benar. Limbah merupakan sisa produksi baik itu hasil dari alam atau kegiatan manusia.

Dari keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal Imengenai prosedur impor limbah disebutkan jika limbah merupakan bahan atau barang sisa serta bekas dari proses atau kegiatan produksi yang fungsinya sendiri sudah berubah.

Sedangkan dari Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 dikatakan jika limbah merupakan buangan atau sisa usaha dan kegiatan yang dilakukan manusia. Bisa dikatakan jika limbah merupakan barang sisa kegiatan yang sudah tidak berguna dan tidak bernilai ekonomis.

Pengertian Limbah Menurut Para Ahli

  • Menurut pendapat Susilowarno: Menurutnya, limbah merupakan sisa atau hasil sampingan kegiatan manusia ketika memenuhi kebutuhan hidup.
  • Menurut pendapat Karmana: Ia berpendapat jika limbah merupakan sampah atau sisa proses kegiatan manusia yang bisa menjadi bahan polutan pada lingkungan.
  • Menurut pendapat Cahyono Budi Utomo: Menurutnya, limbah merupakan bahan yang telah dibuang atau terbuang dari hasil aktivitas manusia atau proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomis dan bahkan bisa merugikan manusia.
  • Menurut pendapat Deden Abdurahman: Ia berpendapat jika limbah merupakan buangan dari proses produksi baik industri atau rumah tangga yang bisa menurunkan kualitas lingkungan.
  • Menurut pendapat Daniel A. Okun dan George Ponghis: Mereka berpendapat jika limbah merupakan seluruh limbah cair rumah tangga termasuk air kotoran serta seluruh limbah industri yang dibuang menuju sistem saluran limbah cair kecuali air hujan atau drainase permukaan.

Karakteristik Limbah

Ada beberapa karakteristik umum dari limbah. Sebagian berukuran mikro, penyebarannya yang berdampak luas, memiliki sifat dinamis serta berdampak jangka panjang. Dari karakteristiknya, limbah bisa dibagi menjadi 3 karakteristik fisik, biologi serta kimia.

Karakteristik fisik dibagi menjadi bau, zat padat, warna kekeruhan serta suhu. Sedangkan karakteristik kimia terdiri dari Biological Oxygen Demand [BOD], bahan organik, Dissolved Oxygen [DO], Chemical Oxygen Demand [COD], logam berat serta Puissance d’Hydrogen Scale [pH].

Sedangkan untuk karakteristik biologi dipakai untuk mengukur kualitas air khususnya yang dikonsumsi sebagai air bersih dan air minum. Berikut adalah karakteristik limbah selengkapnya:

  • Memiliki sifat dinamis: Selalu bergerak menyesuaikan lingkungan sekitar. Contohnya saat limbah masuk ke sungai, maka akan mengikuti arah aliran sungai.
  • Berukuran mikro: Limbah berukuran kecil atau berbentuk partikel kecil namun masih bisa dilihat oleh manusia.
  • Penyebarannya bisa berdampak luas: Dampak yang ditimbulkan limbah untuk manusia dan lingkungan sangat beragam. Saat kontaminasi limbahnya berat, maka bisa menyebabkan kerusakan untuk manusia dan lingkungan.
  • Bisa memberikan dampak jangka panjang: Limbah bisa menyebabkan dampak jangka panjang khususnya di wilayah yang sudah terkontaminasi. Diperlukan waktu yang lama untuk bisa mengembalikan kondisi wilayah yang sudah terkontaminasi tersebut.
  • Berwarna: Warna limbah akan tergantung dari sumber limbah tersebut. Contohnya limbah yang mencemari air bisa merubah warna air menjadi lebih keruh akibay dekomposisi material organik dan penurunan kandungan oksigen air.
  • Keruh: Selain berwarna, karakteristik limbah selanjutnya adalah keruh. Air yang keruh bisa terjadi karena zat organik, lumpur dan mikroorganisme berjumlah banyak yang mengendap di dasar air.

Jenis Limbah Secara Umum

Jika dilihat secara umum, jenis limbah bisa dikelompokkan menjadi 3 bagian yakni limbah organik, limbah anorganik dan juga limbah B3 [bahan beracun dan berbahaya]:

  • Limbah Organik

Limbah organik adalah limbah dari jaringan organisme serta biasanya bisa terurai. Contohnya seperti bagian tumbuhan yang telah rontok, kotoran ternak, sisa sayuran dan kertas.

  • Limbah Anorganik

Limbah arnogranik adalah limbah dari bahan non hayati yang biasanya sulit terurai. Contohnya seperti aluminium, besi, kaca, timah serta bahan sintesis seperti plastik dan lainnya.

  • Limbah B3

Limbah B3 atau Bahan Beracun dan Berbahaya adalah limbah dari berbagai bahan kimia beracun serta berbahaya. Contoh dari limbah B3 diantaranya adalah sisa batu baterai, pestisida, oli bekas, tumpahan minyak dan lainnya.

Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

Jenis limbah bisa dibagi menjadi 2 yakni pengelompokkan limbah atas dasar sumbernya serta atas dasar jenis senyawanya:

1. Pengelompokkan Limbah Atas Dasar Sumbernya

  • Limbah domestik: Limbah dari kegiatan rumah tangga serta kegiatan usaha. Contohnya seperti restoran, pasar serta gedung perkantoran.
  • Limbah industri: Limbah yang berasal dari buangan atau sisa hasil proses industri.
  • Limbah pertanian: Limbah yang berasal dari kegiatan atau daerah pertanian atau perkebunan.
  • Limbah pertambangan: Limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan. Hasilnya akan berbentuk material tambang seperti batuan dan logam.
  • Limbah dunia kesehatan atau medis: Hampir sama seperti sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan yang terbuat dari zat kimia menjadi salah satu limbah dunia kesehatan atau medis.

2. Pengelompokkan Limbah Atas Dasar Jenis Senyawanya

Pengelompokkan limbah atas dasar jenis senyawanya dibagi menjadi 3 bagian yakni organik, anorganik serta limbah bahan berbahaya serta beracun [B3].:

  • Limbah organik: Limbah organik dihasilkan dari makhluk hidup alami dengan sifat yang mudah terurai atau membusuk. Contohnya seperti kulit telur, dedaunan, kotoran hewan, kulit pohon, kotoran manusia, tulang hewan serta sisa sayuran.
  • Limbah anorganik: Limbah yang tidak bisa atau sulit terurai serta busuk secara alami dari mikroorganisme pengurai. Contohnya seperti limbah pabrik, sampah kantong plastik, sisa kain tidak terpakai, sisa sabun cuci, sampah botol plastik bekas minuman, limbah minyak serta sampaah dari logam.
  • Limbah B3: Jenis limbah yang bisa berbahaya untuk lingkungan, mencemarkan, berbahaya untuk kesehatan serta kelangsungan makhluk hidup karea sifat senyawan didalamnya yang berbahaya. Ketika dalam pengolahan sampah, limbah B3 btuh penanganan khusus. Ini disebabkan ada kandungan senyawa didalamnya yang beracun, mudah meledak, dapat menyebabkan iritasi, berbahaya serta korosif.

Limbah B3 tidak hanya dihasilkan dari industri, akan tetapi juga bisa dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, Berikut adalah beberapa contoh dari limbah B3:

  • Dapur: Kompor gas, pembersih lantai, plastik, pembersih kaca, bubuk pembersih dan racun tikus. Contoh lainnya adalah pembersih lantai, tempat cucian, pembuka sumbat saluran air kotor serta bahan pencelup.
  • Kamar mandi: Desinfektan, aerosol, pewarna rambut, medicated shampoo dan pembersih toilet.
  • Kamar tidur: Obat anti nyamuk, kamper, pembersih, baterai dan cat kuku.
  • Gudang dan garasi: Car dan tiner, pembersih karburator, minyak rem, aki dan oli mobil, semir sepatu, pembunuh tikus, lem dan genteng asbes.
  • Ruang tamu: Pembersih lantai, pembersih karpet, pembersih kaca, pembersih perabotan serta pengharum ruangan.
  • Taman: Pupuk serta insektisida.
  • Ruang makan: Obat dan bumbu.

Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Wujud atau Bentuknya

Pengelompokkan limbah berdasarkan wujud atau bentuknya dibagi menjadi 3 yakni limbah padat, limbah cair serta limbah gas:

  • Limbah cair: Limbah hasil kegiatan atau usaha berbentuk cairan. Limbah cair ini dibagi kembali menjadi 4 yakni limbah cair domestik, rembesan serta luapan, limbah cair industri serta limbah air hujan.
  • Limbah padat: Sisa kegiatan industri atau aktivitas domestik berbentuk padat. Contohnya seperti plastik, kertas, serbuk kayu, serbuk besi dan lainnya.
  • Limbah gas: Menggunakan udara sebagai media yang secara alami mengandung unsur kimia N2, O2, CO2 dan H2. Penambahan gas ke udara yang melewati kandungan udara alami nantinya akan mengurnagi kualitas udara dan bisa mengganggu kesehatan.

Dampak Limbah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dampak limbah sangat beragam baik untuk lingkungan dan juga manusia. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh limbah:

1. Dampak Limbah Pada Lingkungan

Limbah bisa berdampak buruk untuk lingkungan di sekitarnya. Tidak hanya merusak lingkungan, namun limbah juga bisa memperburuk nilai estetika lingkungan. Selain itu, limbah juga bisa mengakibatkan organisme dalam lingkungan tersebut mati.

Contohnya limbah cair yang sudah membuat sungai terkontaminasi. Racun dalam limbah nantinya bisa mengakibatkan banyak organisme sungai mati keracunan seperti ikan. Kerusakan yang terjadi di sungai nantinya juga akan mengganggu keseimbangan ekosistem makhluk hidup secara menyeluruh.

2. Dampak Limbah Pada Manusia

Selain bisa berdampak buruk untuk lingkungan, limbah juga bisa berdampak buruk untuk manusia. Akan ada banyak gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan karena limbah beracun yang telah mencemari lingkungan. Beberapa contoh penyakit yang bisa ditimbulkan karena limbah diantaranya adalah:

  • Penyakit tifus.
  • Keracunan.
  • Gangguan saraf.
  • Diare.
  • Jamur kulit.
  • Sesak napas.

Pengolahan Limbah

Ada beberapa faktor yang bisa berpengaruh pada kualitas limbah. Contohnya seperti kandungan bahan pencemar, volume limbah serta frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah tersebut, maka dibutuhkan pengolahan serta penanganan limbah.

Pengolahan limbah tersebut bisa dibedakan menjadi dua yakni pengolahan limbah menurut tingkatan perlakuan dan pengolahan limbah menurut karakteristik limbahnya.

Agar limbah dan air limpasan atau hujan bisa diatasi, maka sebuah kawasan pemukiman memerlukan banyak jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi tersebut tidak selalu bisa diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan phak tertentu. Ada layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat terutama penghuni atau pemilik rumah contohnya seperti jamban.

  • Layanan Air Limbah Domestik

Layanan air limbah domestik berguna untuk mengatasi limbah air kakus. Jamban yang layak harus mempunyai akses air bersih mencukupi serta tersambung dengan unnit penanganan air kakus yang tepat.

Jika tidak ada jamban pribadi, maka masyarakat harus mempunyai akses ke jamban bersama atau biasa disebut dengan MCK.

  • Layanan Persampahan

Layanan ini diawali dari pewadahan sampah serta pengumpulan sampah. Pengumpulan sampah dilakukan memakai gerobak atau truk sampah. Layanan sampah ini harus dilengkapi juga dengan tempat pembuangan sementara atau TPS, tempat pembuangan akhir atau TPA atau juga bisa fasilitas pengolahan sampah yang lain.

Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan kolektif oleh masyarakat. Ada beberapa yang melakukan usaha kolektif lebih lanjut lewat pengkomposan serta pengumpulan bahan layak daur ulang.

  • Layanan Drainase Lingkungan

Layanan drainase lingkungan merupakan penanganan limpasan air hujan memakai saluran drainase atau selokan yang berguna menampung limpasan air kemudian dialirkan ke badan air penerima.

Dimensi saluran drainase harus cukup besar supaya bisa menampung limpasan air hujan dari wilayah yang sedang dilayani. Saluran drainase harus punya kemiringan mencukupi serta bebas dari sampah.

Selain itu, penyediaan air bersih pada suatu pemukiman harus tersedia secara berkelanjutan dengan jumlah yang mencukupi. Ini disebabkan karena air bersih berguna untuk masyarakat.

Karakteristik Limbah Umum

  • Memiliki ukuran mikro.
  • Dinamis.
  • Memberikan dampak luas dari penyebarannya.
  • Memiliki dampak jangka panjang.

Karakteristik Limbah B3

1. Mudah Meledak

Limbah di suhu serta tekanan standar 25 derajat celcius dan 760 mmHg bisa meledak atau lewat reaksi kimia atau fisika bisa menghasilkan gas dengan suhu serta tekanan tinggi yang cepat merusak lingkungan sekitar.

2. Limbah Mudah Terbakar

Limbah mudah terbakar memiliki beberapa sifat dan berikut beberapa diantaranya:

  • Limbah berbentuk cairan mengandung alkohol tidak lebih dari 24% dan volume atau di titik nyala tidak lebih dari 60 derajat celcius akan menyala jika kontak dengan api, percikan api atau sumber lainnya di tekanan udara 760 mmHg.
  • Limbah bukan cairan: Di temperatur serta tekanan standar yakni 25 derajat celcius, 760 mmHg bisa menyebabkan kebakaran lewat gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan ketika terbakar bisa menyebabkan kebakaran terus menerus.

Limbah B3 Industri

Dari karakteristiknya, limbah B3 industri dibagi menjadi 4 bagian, yakni:

  • Limbah B3 padat.
  • Limbah B3 partikel tidak terdefinisi.
  • Limbah B3 gas.
  • Limbah B3 cair atau entitas pencemar air: Komponen pencemaran air biasanya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan anorganik serta bahan buangan organik.

Pengolahan Limbah B3

Kegiatan pengolahan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan meliputi penyimpanan, reduksi, pemanfaatan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan hasil dari pengolahan. Di dalam rangkaian ini, akan ada beberapa pihak yang terkait yang menjadi mata rantai pengolahan limbah B3, seperti:

  • Reduksi limbah B3: Kegiatan di penghasil yang berguna untuk mengurangi jumlah serta mengurangi sifat bahaya serta racun limbah B3 sebelum akan dihasilkan dari suatu kegiatan.
  • Penyimpanan limbah B3: Kegiatan ini dilakukan penghasil, pengumpul, pengolah atau penimbunan limbah B3. Tujuannya adalah sebagai tempat penyimpanan sementara.
  • Pengumpulan limbah B3: Ini merupakan kegiatan pengumpulan limbah B3 dari penghasil limbah B3. Tujuannya adalah sebagai penyimpanan sementara sebelum akan diserahkan ke pemanfaat, pengolah atau penimbunan limbah B3.
  • Pengangkutan limbah B3: Merupakan kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil, pengumpul, pemanfaatan atau pengolah ke pengumpul, pemanfaatan, pengolah atau penimbunan limbah B3.
  • Pemanfaatan limbah B3: Kegiatan perolehan kembali atau recovery, penggunaan kembali atau reuse serta daur ulang atau recycle. Gunanya untuk mengubah limbah B3 menjadi sebuah produk yang bisa dipakai dan harus dipastikan aman untuk kesehatan manusia serta lingkungan.
  • Pengolahan limbah B3: Proses mengubah karakteristik serta komposisi limbah B3 untuk menghilangkan atau mengurangi sifat bahaya dan sifat racun.
  • Penimbunan limbah B3: Menempatkan limbah B3 di sebuah fasilitas penimbunan. Tujuannya adalah supaya tidak berbahaya untuk kesehatan manusia serta lingkungan hidup.

Dengan pengolahan limbah ini, maka mata rantai siklus perjalanan limbah B3 dimulai dari dihasilkan hingga penimbunan akhir akan tetap diawasi. Semua mata rantai harus selalu diatur. Sementara perjalanan limbah B3 akan dikendalikan system manifest berbentuk dokumen limbah B3.

Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5538767/pengertian-limbah-karakteristik-dan-jenis-jenisnya
https://lajuluasindonesia.com/berita-dan-penelitian/14/pengertian-limbah-dan-jenisnya/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-limbah.html
https://rimbakita.com/limbah/
https://salamadian.com/pengertian-limbah/
https://www.kozio.com/pengertian-limbah/

The post Pengertian Limbah : Karakteristik, Jenis, Pengelompokan, Dampak, Pengolahan dan Karakteristik appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/limbah/feed/ 0 3201
Pengertian Organisme : Ciri-ciri, Jenis Jenis, Klasifikasi dan Perkembangan https://adammuiz.com/organisme/ https://adammuiz.com/organisme/#respond Mon, 20 Sep 2021 21:51:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3239 Kata organisme diambil dari bahasa Yunani yakni Organismos atau Organon yang memiliki arti menerapkan, instrumen, alat, kekhawatiran atau organ akal. Untuk pertama kalinya, kata organisme ini muncul di tahun 1703 dalam Oxford English Dictionary. Pengertian Organisme Organisme langsung berkaitan dengan istilah organisasi. Istilah organisme secara luas diartikan dengan perakitan molekul yang berguna secara menyeluruh lebih ... Read more

The post Pengertian Organisme : Ciri-ciri, Jenis Jenis, Klasifikasi dan Perkembangan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Kata organisme diambil dari bahasa Yunani yakni Organismos atau Organon yang memiliki arti menerapkan, instrumen, alat, kekhawatiran atau organ akal. Untuk pertama kalinya, kata organisme ini muncul di tahun 1703 dalam Oxford English Dictionary.

Pengertian Organisme

Organisme langsung berkaitan dengan istilah organisasi. Istilah organisme secara luas diartikan dengan perakitan molekul yang berguna secara menyeluruh lebih atau kurang stabil yang memperlihatkan sifat kehidupan.

Organisme termasuk seluruh makhluk hidup individu yang bisa bereaksi pada rangsangan, tumbuh, bereproduksi serta mempertahankan homeostatis atau melakukan regulasi mandiri.

Organisme merupakan makhluk hidup yang terdiri dari banyak komponan yang saling berhubungan serta bekerja sama agar tujuan bisa dicapai bersama. Organisme hadir di banyak ukuran, gaya hidup serta bentuk.

Akan tetapi, semua memiliki beberapa ciri yang sama. Seluruh organisme butuh makanan atau nutrisi serta akan mengeluarkan limbah, berkembang biak, tumbuh dan akhirnya akan mati.

Ciri-ciri Umum Organisme

  • Membutuhkan nutrisi atau makanan.
  • Bernapas.
  • Tumbuh.
  • Bergerak.
  • Berkembang biak.
  • Peka pada rangsangan.
  • Bisa beradaptasi dan memiliki susunan kimia.
  • Mengeluarkan zat sisa.

Meski begitu, ciri-ciri ini tidak universal. Mikroorganisme seperti bakteri contohnya tidak bernapas namun memakai jalur kimiawi yang lain. Ada banyak juga organisme yang tidak bisa bergerak sendiri dan tidak berkembang biak meski spesiesnya bisa melakukan hal tersebut.

Jenis Organisme

Secara kolektif, makhluk hidup disebut dengan organisme. Ini disebabkan tubuh makhluk hidup terdiri dari satu atau bahkan lebih organ serta organel yang bisa melakukan banyak proses di keseluruhan hidup. Berikut adalah beberapa jenis dari organisme:

1. Organisme Uniseluler

a). Pengertian Organisme Uniseluler

Organisme uniseluler merupakan organisme yang terdiri dari hanya satu sel tunggal, lebih kecil serta lebih sederhana dibandingkan organisme multisel. Organisme uniseluler melakukan semua tugas khusus di dalam satu sel.

Organisme uniseluler merupakan kehidupan yang tidak bisa dilihat memakai mata telanjang. Organisme uniseluler diantaranya adalah bakteri, amoeba dan beberapa bentuk ganggang contohnya seperti diatom. Organisme uniseluler melakukan semua fungsi khususnya di dalam satu sel.

Kebanyakan dari mikroba termasuk juga virus adalah organisme uniseluler di dalam organisasi. Dari teori evolusi, organisme uniseluler merupakan organisme yang pertama berkembag di bumi. Uniseluler sudah ada sekitar 3.8 Miliar tahun yang lalu.

Masing-masing dari organisme uniseluler punya beberapa fitur karakteristik. Ini berguna untuk membantu beradaptasi di banyak kondisi lingkungan. Organisme uniseluler ini bisa ditemukan di semua habitat bahkan dalam kondisi yang paling baik sekali pun.

i). Amoeba

Amoeba seperrti protozoa dan uniseluler eukariotik ada di hampir seluruh habitat air tawar. Amoeba memiliki gerak yang unik dan mempunyai bentuk yang sangat khas. Bentuk sel dari amoeba sendiri akan tergantung dari kondisi yang berlaku.

Setiap dibutuhkan, amoeba akan memperluas kaki palsunya atau pseudopodia serta memakainya untuk bergerak dan fagositosis.

ii). Paramecium

Paramecium adalah protozoa sandal berbentuk eukariotik. Paramecium ini terdiri dari satu sel yang bagian tubuhnya dilapisi rambut seperti silia menit untuk membantu makan serta bergerak.

Reproduksi paramecium dipelajari dengan rinci untuk memahami tingkat multiplikasi. Ketika sedang menguntungkan, maka paramecium akan memreproduksi dengan memakai metode aseksual. Sedangkan ketika stres, maka paramecium akan bereproduksi secara seksual.

iii). Bakteri

Bakteri hadir di mana saja di berbagai lingkungan. Bakteri memiliki banyak bentuk seperti spiral, bulat, batang dan sebagainya. Untuk beberapa strain bakteri sudah menyesuaikan dengan kondisi keras seperti jauh di dalam kerak bumi serta di air panas. Bakteri ini punya peranan penting di dalam daur ulang nutrisi contohnya seperti bakteri yang ada di yogurt.

iv). Cyanobacteria

Cyanobacteria atau biasa disebut dengan ganggang biru hijau merupakan organisme uniseluler. Organisme ini punya karakteristik dari bakteri dan juga ganggang sebab melakukan fotosintesis untuk produksi pangan.

Sedangkan sifat prokariotik dari BGA membuat cyanobacteria ini serupa dengan bakteri. Beberapa contoh cyanobacteria diantaranya adalah chlorella, euglena, diatom serta chlamydomonas.

Untuk melihat cyanobacteria ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan sampel air tawar dari kolam taman di botol kecil. Sampel air kemudian diambil dan dituang ke slide untuk kemudian diamati di bawah mikroskop. Nantinya akan terlihat jika organisme ini akan bergerak secara acak dan sebagian besar memiliki sel tunggal.

b). Ciri Organisme Uniseluler

Organisme uniseluler, bersel satu atau bersel tunggal adalah organisme khusus. Jumlah organisme uniseluler tidak sebanyak organisme multiseluler yang hampir ada di seluruh makhluk hidup.

Organisme seluler memiliki beberapa ciri tertentu. Beberapa diantaranya adalah bentuk tubuhnya tidak bisa terlihat mata atau mikroskopis sehingga hanya bisa terlihat memakai mikroskop. Akan tetapi, ada sebagian organisme uniseluler yang juga bisa dilihat mata telanjang.

2. Organisme Multiseluler

a). Pengertian Organisme Multiseluler

Organisme multiseluler merupakan organisme yang sudah mengalami diferensiasi sel dan memiliki fungsi khusus. Contohnya seperti memiliki sel darah, sel saraf dan sel otot yang semuanya punya fungsi berbeda-beda.

Sebagian besar kehidupan organisme multiseluler ini bisa dilihat mata telanjang. Organisme ini punya banyak sel dan lebih kompleks jika dibandingkan dengan organisme uniseluler.

Organisme multiseluler mencakup seluruh organisme dari mulai plantae serta animalia kerajaan manusia, ikan, sapi, anjing, kuda, ular, domba, gajah, paus, mawar, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya.

b). Ciri-ciri Organisme Multiseluler

  • Punya jumlah sel lebih dari satu atau banyak.
  • Mempunyai ukuran yang besar.
  • Komposisi serta struktur tubuhnya rumit dan kompleks.
  • Punya banyak organ yang memiliki fungsi berbeda.
  • Punya inti sel serta DNA yang terpisah.

Meski berukuran lebih besar, akan tetapi ada juga organisme multiseluler yang berukuran mikroskopis atau disebut myxozoa. Contoh dari organisme multiseluler diantaranya adalah hewan, manusia, tumbuhan, myxozoa dan seluruh jenis jamur.

Klasifikasi Organisme

Organisme bisa dikelompokkan menjadi 5 kerajaan berdasarkan ada atau tidaknya membran inti, uniseluler atau multiseluler dan jenis nutrisi yang dipakai organisme tersebut.

1. Kingdom Monera

  • Punya struktur sel primitif dan kurang membran nuklir.
  • Sebagian besar kerajaan ini merupakan uniseluler dan ada juga beberapa yang multiseluler.
  • Dua filum utamanya adalah bakteri atau heterotrofik dan juga alga biru hijau atau autotrofik.

2. Kingdom Protista

  • Punya membran di sekitar inti sel atau eukariotik.
  • Didominasi dengan organisme uniseluler.
  • Dua filum utamanya adalah protozoa yakni binatang heterotrofil dan juga alga yakni tanaman autotrofik.

3. Kingdom Fungi atau Jamur

  • Punya membran di sekitar inti sel atau eukariotik.
  • Bisa menyerap makanan dari lingkungannya atau heterotrofik.
  • Disusun dalam filamen berinti banyak seperti jamur dan ragi.

4. Kingdom Plantae atau Tumbuhan

  • Mempunyai membran di sekitar inti sel.
  • Organisme multisel.
  • Organisme fotosintetik.

5. Kingdom Animalia atau Hewan

  • Kingdom terbesar dari klasifikasi 5 kingdom yang lain.
  • Punya membran di sekitar inti sel.
  • Multiseluler.
  • Mencerna makanan sendiri.

Perkembangan Aseksual Pada Organisme

Di dalam reproduksi aseksual, organisme bisa bereproduksi tanpa keterlibatan dari individu lainnya dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi 2 sel anak merupakan contoh dari reproduksi aseksual.

Namun, reproduksi aseksual tidak dibatasi hanya untuk organisme bersel satu. Sebab, kebanyakan tumbuhan juga bisa bereproduksi aseksual. Reproduksi aseksual tersebut dibagi kembali menjadi 2 yakni vegetatif alami dan juga vegetatif buatan:

1. Vegetatif Alami

  • Fisi

Terjadi di organisme bersel satu yang akan membelah menjadi 2 bagian. Contohnya seperti pembelahan sel bakteri serta plasmodium yang bereproduksi dengan fisi ganda, inti sel membelah berulang kali lalu setiap anak inti akan dikelilingi dengan sitoplasma dimana proses tersebut dinamakan dengan amitosis.

  • Pembentukan Spora

Dibentuk di dalam tumbuh induknya dengan cara pembelahan sel. Jika kondisi lingkungannya baik, maka spora bisa berkecambah kemudian membentu individu yang baru. Contohnya seperti lumut, jamur dan paku.

  • Pembentukan Tunas

Tunas adalah tonjolan kecil yang nantinya akan berkembang serta berbentuk sama seperti induknya namun ukurannya lebih kecil. Tunas tersebut kemudian akan dilepas, jika ditanam maka akan tumbuh menjadi individu yang baru. Contohnya seperti hydra dan sel ragi.

  • Fragmentasi

Pada saat organisme patah terbelah menjadi 2, maka patahannya bisa tumbuh kembali menjadi individu yang baru. Fragmentasi tersebut akan tergantung dari kemampuan regenerasi yakni memperbaiki jaringan atai organ yang sudah hilang. Contohnya seperti algae berbentuk benang dan cacing pipih.

  • Propagasi Vegetatif

Propagasi vegetatif ada pada tumbuhan berbiji. Ini merupakan proses ketika bagian tubuh tanaman terpisah yang akan tumbuh menjadi satu atau bahkan lebih tanaman baru.

  • Stolon

Stolon merupakan batang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon ini bisa tumbuh tunas liar yang akan dijadikan anakan tanaman. Contohnya seperti rumput gajah, rumput teki dan strawberry.

  • Akar Tinggal atau Rhizoma

Ini merupakan batang menjalar di bawah tanah yang bisa berumbi untuk menyimpan makanan atau juga bisa tidak berumbi. Ciri dari akar tinggal ini adalah memiliki daun serupa dengan sisik, ruas, tunas dan antar ruas. Contohnya seperti jahe, kunyit, kencur dan lengkuas.

  • Tunas

Tunas akan tumbuh di sekitar pangkal batang yang membentuk rumpun. Contohnya seperti pohon bambu dan pohon pisang.

  • Tunas Liar

Tunas liar ada pada tumbuhan yang mempunyai daun yang bisa meristem dan menyebabkan tunas baru di pinggir daun terbentuk. Contohnya seperti tunas cocor bebek.

  • Umbi Lapis

Umbi lapis merupakan batang pendek yang ada di bawah tanah. Umbi lapis ini diselimuti dengan sisik seperti kertas. Contohnya seperti bawang merah.

  • Umbi Batang

Umbi batang tumbuh di bawah tanah yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan makanan sehingga bentuknya lebih besar. Di umbi batang ini juga terdapat tunas yang akan membentik individu baru seperti contohnya kentang.

2. Vegetatif Buatan

Vegetatif buatan bereproduksi dengan bantuan dari pihak lain contohnya seperti manusia.

  • Stek

Penanaman potongan bagian tumbuhan supaya bisa menjadi tanaman yang baru. Ada banyak jenis stek yakni daun, batang dan akar. Stek batang bisa dilakukan untuk tanaman singkong serta sirih.

Sedangkan stek daun bisa dilakukan untuk tanaman cocor bebek dan begonia. Kemudian untuk stek akar bisa dilakukan untuk tanaman sukun.

  • Cangkok

Cangkok merupakan reproduksi yang dilakukan dengan membuat cabang batang tanaman sehingga jadi berakar. Caranya adalah dengan membuang sebagian kulit batang kemudian dibungkus tanah. Sesudah dibungkus, bagian tersebut akan diikat dengan rapat.

Supaya udara dan air masih bisa masuk, maka ditambahkan lubang-lubang kecil yang nantinya akan tumbuh akar dan siap untuk ditanam menjadi tanaman baru.

Tanaman yang bisa dicangkok harus memiliki batang berkambium. Pencangkokkan berguna untuk menghasilkan tanaman yang sama seperti induknya. Contohnya seperti rambutan, jambu air dan mangga.

  • Merunduk

Ini merupakan tenik mengembangbiakkan tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah supaya bisa tumbuh akar yang baru. Sesudah akar terbentuk, maka batang bisa dipotong lalu dipindahkan ke lokasi lain. Contohnya seperti di tanaman alamanda.

  • Tempel atau Okulasi

Ini adalah proses menempelkan mata tunas tumbuhan di batang tumbuhan yang lain. Okulasi berguna untuk menggabungkan 2 tumbuhan dengan sifat berbeda yang nantinya akan menghasilkan tumbuhan dengan 2 jens buah atau bunga.

  • Sambung atau Enten

Ini adalah proses menyambungkan 2 jaringan tanaman yang hidup sehingga bisa bergabung, tumbuh dan berkembang menjadi 1 tanaman gabungan. Sambung ini berguna untuk menyatukan 2 sifat unggul dari tumbuhan berbeda supaya bisa menghasilkan kualitas tumbuhan yang lebih baik.

Perkembangan Seksual Pada Organisme

Reproduksi secara generatif melibatkan peleburan atau fertilisasi 2 sel gamet, sperma dan ovum. Organisme yang terbentuk nantinya akan mewarisi kedua sifat induk yang menghasilkan sifat menonjol.

Kombinasi genetik di reproduksi seksual akan meningkatkan variasi genetik di tingkat spesies. Reproduksi seksual akan menghasilkan individu baru yang tidak sama persis dengan induknya. Dari tempat bertemunya sel gamet, reproduksi bisa dibedakan menjadi:

1. Fertilitasi Internal

Peleburan sel gamet jantan serta betina di dalam tubuh hewan betina. Hewan akan dilengkapi dengan alat kopulasi yang membantu menghantarkan pertemuan sel gamet. Penis adalah alat kopulasi di beberapa jantan, sedankan betina adalah alat kopulasi untuk hewan betina.

Hewan jantan akan melepaskan beberapa juta sel gamet lewat alat kopulasi ke alat reproduksi betina. Sel sperma tersebut akan mencari ovum dan hanya satu sperma saja yang bisa membuahi satu telur. Dari cara perkembangan embrionya, maka bisa dibedakan menjadi:

  • Bertelur atau Ovipar

Embrio akan berkembang di luar tubuh induk dengan struktur bercangkang. Telur embrio akan dikeluarkan dari tumbuh induk. Cangkang sendiri tersusun dari zat kapur yang berguna untuk melindungi embrio dari kehilangan air.

Meski berkembang di luar tubuh, namun tidak sampai menghalangi perkembangan embrio. Telur embrio sudah dilengkapi kantung kuning atau yolksacs yakni nutrisi untuk menyuplai perkembangan embrio selama ada di dalam cangkang. Hewan ini punya waktu perkembangan embrio yang bervariasi dan bisa dilihat dari ukuran telurnya.

Jika ukuran telur semakin besar, maka kantung kuningnya juga akan semakin besar sehingga perkembangan embrio semakin lama. Panas dibutuhkan selama proses pertumbuhan embrio di dalam cangkang.

Untuk itu, induk akan melakukan cara menghangatkan anak yang ada dalam telur tersebut. Beberapa induk seperti burung, ayam dan unggas lain akan mengerami telurnya.

Sedangkan sebagian lagi akan menguburnya di dalam pasir atau tumpukan serah daun seperti ular, penyu dan sebagainya. Beberapa induk lain akan menunggu hingga anaknya menetas dan ada sebagian yang meninggalkan anaknya.

  • Melahirkan atau Vivipar

Embrio akan berkembang di dalam tubuh betina yang disebut dengan rahim. Embrio akan memperoleh suplai makanan dari pembuluh darah induk lewat plasenta.

Nantinya, embrio akan berkembang di dalam rahim induk betina selama masa mengandung dengan waktu bervariasi di setiap hewan. Contohnya seperti sebagian besar mamalia seperti manusia.

  • Bertelur Melahirkan atau Ovovivipar

Kombinasi bertelur dan melahirkan dimana embrio akan disimpan pada telur tidak bercangkang di dalam tubuh. Telur tersebut sudah dilengkapi kantung kuning untuk menyuplai perkembangan embrio. Hingga waktu yang telah ditentukan, telur akan pecah di dalam tubuh induk betina kemudian keluar dari tubuh betina. Contohnya seperti hewan reptil kadal.

2. Fertilisasi Eksternal

Ini merupakan proses meleburna sel gamet jantan dengan sel gamet betina di luar tubuh. Hewan jantan akan merangsang betina untuk menyemprotkan ovum dan jantan akan melepaskan sperma ke wilayah berair.

Media air dibutuhkan untuk pertemuan dua sel gamet tersebut. Untuk itu, proses ini biasanya hanya terjadi di hewan lingkungan akuatik seperti katak dan ikan.

Wilayah berair juga berguna untuk melindungi telur embrio di masa perkembangan. Ini disebabkan embrio yang terbentuk tidak punya cangkang dan butuh kadar kelembapan tinggi.

Apabila telur dipindahkan ke area kering seperti daratan, maka menyebabkan telur mengering dan merusak perkembangan embrio. Di beberapa hewan air, telur akan berkembang menjadi larva bersilia yang akan menempel di dasar perairan dan membentuk koloni baru untuk perkembangan vegetatif. Contohnya seperti pada ubur-ubur dan spons.

Sumber Referensi

https://www.gurupendidikan.co.id/organisme/
https://satriabajahitam.com/pengertian-organisme-adalah/
https://www.cekkembali.com/organisme/
https://jagad.id/pengetian-ciri-dan-contoh-organisme/
https://saintif.com/organisme-adalah/
https://apayangdimaksud.com/organisme/
https://www.onoini.com/pengertian-organisme/

The post Pengertian Organisme : Ciri-ciri, Jenis Jenis, Klasifikasi dan Perkembangan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/organisme/feed/ 0 3239
Pengertian Fitoplankton : Manfaat, Dampak, Klasifikasi, Reproduksi dan Laju Pertumbuhan https://adammuiz.com/fitoplankton/ https://adammuiz.com/fitoplankton/#respond Sat, 24 Jul 2021 18:51:41 +0000 https://adammuiz.com/?p=1766 Pengertian Fitoplankton Mengenal lebih dekat apa itu fitoplankton Fitoplankton diambil dari bahasa yunani yaitu ‘phyton’ artinya tumbuhan dan ‘plankton’ artinya pengembara. Makna plankton mengacu pada organisme yang bergerak mengambang di air dengan mengandalkan arus yang membawanya sehingga plankton disebut sebagai pengambara atau drifter. Fitoplankton memiliki klorofil untuk fotosintesis, ini merupakan salah satu ciri yang tidak ... Read more

The post Pengertian Fitoplankton : Manfaat, Dampak, Klasifikasi, Reproduksi dan Laju Pertumbuhan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Fitoplankton

Mengenal lebih dekat apa itu fitoplankton

Fitoplankton diambil dari bahasa yunani yaitu ‘phyton’ artinya tumbuhan dan ‘plankton’ artinya pengembara. Makna plankton mengacu pada organisme yang bergerak mengambang di air dengan mengandalkan arus yang membawanya sehingga plankton disebut sebagai pengambara atau drifter. Fitoplankton memiliki klorofil untuk fotosintesis, ini merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki zooplankton. Fitoplankton hidup di dekat permukaan air, sama halnya dengan semua tanaman yang memerlukan cahaya untuk melakukan fotosintesis. Berbeda dengan zooplankton yang memiliki kemampuan hidup laut dalam dan gelap. Fotosintesis adalah reaksi karbondioksida dan air menjadi karbohidrat menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada waktu siang hari dimana terdapat sumber cahaya matahari untuk menghasilkan oksigen.

Manfaat dan Peran Fitoplankton

2 Manfaat dan Peran Fitoplankton

1. Fitoplankton dalam rantai makanan dan produsen utama

Fitoplankton adalah dasar dari rantai makanan dan produsen utama bagi semua biota akuatik. Produsen pada ekosistem darat adalah tumbuhan hijau sedangkan pada ekosistem perairan adalah fitoplankton, ganggang dan tumbuhan air. Tumbuhan atau fitoplankton adalah kelompok organisme autotrof yaitu organisme yang dapat membuat bahan makanan sendiri secara organik dengan bantuan cahaya matahari. Semua organisme autotrof disebut juga produsen utama dan menduduki peringkat paling bawah dalam rantai makanan sebagai sumber nutrisi utama. Disebut nutrisi utama karena berbagai organisme akuatik bergantung dari nutrisi dan energi yang dihasilkan oleh organisme autotrof. Fitoplankton dapat mengubah energi matahari menjadi energi kimia secara biomolekuler untuk menghasilkan karbohidrat sebagai sumber makanan bagi organisme hidup. Karbohidrat merupakan jenis molekul yang paling banyak ditemukan di alam, terbentuk dengan 3 bahan utama yakni matahari, air dan gas karbon dengan proses fotosintesis oleh fotoreseptor tumbuhan berupa klorofil.

2. fitoplankton dalam Siklus Oksigen dan Karbon

Fitoplankton bertanggung jawab atas sebagian besar transfer karbon dioksida dari atmosfer ke laut. Karbon dioksida diolah oleh fitoplankton selama proses fotosintesis. Fitoplankton memiliki klorofil sebagai pigmen warna dan fotoreseptor, fotoreseptor membantu absorbsi sinar matahari untuk megubah gas karbon dan air menjadi karbohidrat dan oksigen. Sama seperti di daratan, zat karbon disimpan dalam kayu dan daun pohon untuk menghasilkan energi dan oksigen. Melalui fotosintesis, fitoplankton mengkonsumsi karbondioksida dalam skala yang setara dengan hutan yang ada di daratan. Sebagian karbon ini dibawa ke laut dalam ketika fitoplankton mati, sebagian lagi dikembalikan ke pesisir daratan ketika fitoplankton dimakan atau membusuk, tetapi sebagian besar tenggelam ke laut dalam.

Dampak Fitoplankton

Fitoplankton memiliki peran yang sangat penting untuk alam namun dapat juga berdampak negatif pada alam seperti fenomena harmfull algae blooming (HAB) atau ledakan pertumbuhan alga yang mengancam ekosistem perairan global. Ini merupakan fenomena alam dimana pertumbuhan fitoplankton terlalu cepat dan masif. Alga dikatakan blooming apabila konsentrasi alga tumbuh berlebihan mencapai ribuan sampai 106 Ind/L. Fenomena ini mengakibatkan penurunan kualitas air dan kematian pada biota akuatik. Baik diatom atau dinoflagelata dapat menyebabkan terjadinya iritasi saluran napas ikan yang menyebabkan peningkatan lendir saluran napas. Ikan akan kesulitan bernapas lalu mati. Beberapa dinoflagelata dapat menghasilkan toksin yang membahayakan ikan dan vertebrata. Toksin tersebut mengakibatkan diare disebut juga Diarrhetic Shellfish Poisoning (DSP). Penyakit lainnya adalah kelainan saraf berupa kelumpuhan atau Paralytic Shellfish Poisoning (PSP).

3 Dampak Fitoplankton Bagi Kehidupan di Alam

Dampak fenomena HAB dapat dibagi menjadi 3, yakni sebagai berikut.

  1. Manusia: Keracunan makanan akibat konsumsi ikan laut yang mengandung toksin alga.
  2. Biota Akuatik: Gangguan pada insang, saraf dan saluran cerna, rusaknya rantai makanan utama yang mengakibatkan kematian masal biota laut.
  3. Lingkungan perairan: Penurunan kualitas air dan ketersediaan oksigen, perubahan habitat, perubahan rantai makanan serta penurunan pendapatan pelayan daerah pesisir.

Adanya perubahan-perubahan global menyangkut perubahan iklim, pengayaan zat hara di perairan pesisir, maupun peningkatan arus lalu lintas kapal yang berperan memperluas penyebaran. Kerugian akibat HAB dapat dicegah jika upaya penanganan dilakukan secara komprehensif dengan pemetaan perairan yang berpotensi HAB atau telah terjadi HAB. Penegakkan hukum adalah salah satu upaya menumbuhkan kedisiplinan pembuangan limbah untuk meminimalisir pencemaran ke laut dan daratan. Melakukan penangkapan ikan dengan penjadwalan, karena semakin banyak ikan akan membuat fitoplankton dapat terkontrol hal tersebut merupakan rantai makanan, dan pemberian pakan teratur dan intensif tidak kurang atau berlebih agar kualitas air tetap terjaga.

Klasifikasi Fitoplankton

Fitoplankton dapat diklasifikasikan berdasarkan habitatnya. Fitoplankton yang ditemukan di air tawar dan air asin adalah alga dan cyanobacteria. Mereka mampu melakukakn fotosintesis sehingga memiliki kecenderungan hidup di dekat permukaan air yang terpapar sinar matahari. Sedangkan fitoplankton yang dapat ditemukan di laut lebih beragam yaitu diatom dan dinoflagelata.

4 Klasifikasi Fitoplankton

Berdasarkan struktur tubuh dan komposisinya. Tiga spesies utama fitoplankton yaitu diatom, dinoflagelata dan algae. Diatom memiliki ciri-ciri pigmen coklat keemasan dengan cangkang silikat disebut juga sebagai frustula, Frustula diatom sifatnya halus dan rapuh, berbentuk kotak transparan. Beberapa jenis daitom mengandung minyak dalam selnya sehingga berat jenisnya berkurang sedangkan daya apungnya meningkat. Hal ini merupakan mekanisme adaptasi yang digunakan plankton agar tidak tenggelam ke dasar laut dan mati karen tidak mampu melakukan fotosintesis.  Adaptasi morfologis yang dimiliki dinoflagelata adalah flagel yang digunakan untuk bergerak di dalam air. Flagel adalah bulu cambuk yang selalu bergetar agar bisa berenang meskipun sangat terbatas. Dinoflagelata tidak memiliki cangkang silikat seperti diatom, namun beberapa dari mereka memiliki cangkang selulose.

Secara garis besar divisi fitoplankton dibagi menjadi sepuluh, yakni sebagai berikut.

  • Divisi bacillariophyta (diatom): memiliki pigmen cokelat keemasan, bentuk sel tunggal atau kolon. Diatom dibedakan menjadi dua kelompok yaitu centric diatom berbentuk radial dengan kantung minyak yang ringan dalam selnya dan pennate diatom berbentuk seperti jarum ramping memanjang.  Mereka bergerak dengan cara meluncur pada substart tertentu. Dapat tumbuh disemua perairan.

Contoh: Suriella sp, Hemiaulus indicus, Bacteriastrum varians, Bellerochea malleus.

  • Divisi chlorophyta (algae hijau): memiliki pigmen hijau seperti rumput, berukuran makroskopis biasanya membentuk koloni. Pergerakannya menggunakan flagel. Sangat jarang ditemukan di laut tetapi dapat ditemukan di air tawar. Biasa ditemukan pada air dangkal atau kolam yang surut.

Contoh: Streplotheca indica, Spirogyra sp.

  • Divisi cyanophyta (algae biru hijau): memiliki pigmen biru hijau, berukuran makroskopis biasanya berbentuk koloni. Bergerak dengan meluncur pada substrat atau menggunakan gelembung gas. Predominan pada daerah tropis.

Contoh: Chaetoceros siamensis, Chaetoceros pseudodichaeta, Chaetoceros pseudocurvisetus

  • Divisi dinophyta (dinoflagelata): memiliki pigment merah kecoklatan. Berukuran mikroskopis berbentuk sel tunggal umumnya bergerak menggunakan flagel. Dapa tumbuh disemua perairan namun predominan di pantai.

Contoh: Triposolenia sp,  Amphisolenia bidentata, Prorocentrum gracile

  • Divisi euglenophyta: berukuran mikroskopis dan berbentuk sel tunggal. Predominan di pantai.
  • Divisi Chrysophyta: memiliki ciri pigmen cokelat keemasan karena banyak mengandung karotenoid. Bentuk sel tunggal atau membentuk koloni. Beberapa jenis menggunakan flagel untuk bergerak. Salah satu spesiesnya adalah Centritractus berbentuk silinder memanjang, terdapat duri pada kedua kutubnya. Hidup pada danau-danau kecil.
  • Divisi xanthophyta (algae kuning kehijauan): berukuran mikroskopis berbentuk sel tunggal atau filamen. Sangat jarang ditemukan.
  • Divisi cryptophyta: berukuran mikroskopik berbentuk sel tunggal. Cryptophyta tidak bergerak.
  • Divisi rhodophyta (algae merah): berukuran mikroskopis. Memiliki bentuk sel tunggal atau berkoloni. Tidak bergerak. Predominan pada daerah pantai namun jarang ditemukan.
  • Divisi phaeophyta: berwarna cokelat, mudah terlihat, berbentuk multiseluler. Tidak bergerak.

Reproduksi dan Laju Pertumbuhan

Mekanisme reproduksi sebagian besar fitoplankton adalah reproduksi aseksual. Pembelahan secara aseksual terdiri dari satu induk dengan sifat keturunan yang identik. Pembelahan bergantung dari jenisnya dengan kisaran waktu 1-15 hari. Organisme seperti diatom dan dinoflagelata memiliki sifat khusus dalam berkembang biak yaitu replikasi dalam waktu singkat, tumbuh dengan kerapatan tinggi, dan jumlahnya melimpah diperairan biasa juga disebut blooming seperti yang telah dijabarkan diatas.

5 Reproduksi dan Laju Pertumbuhan

Laju pertumbuhan fitoplankton dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ketersediaan karbondioksida, sinar matahari, suhu, salinitas air, kepadatan air dan angin yang membawa arus air. Faktor kepadatan air membantu fitoplankton agar dapat malawan gaya gravitasi dan mengapung ke permukaan air. Sedangkan faktor suhu dipermukaan air juga dapat mempengaruhi fitoplankton. Suhu permukaan air yang hangat bercampur dengan angin, angin mampu  mencapai 30 meter dibawah permukaan laut sehingga membuat fitoplankton kembali ke permukaan dengan cepat. Proses pembelahan sel pada fitoplankton dapat terhambat jika sumber daya tidak memadai untuk berkembang biak.

Proses replikasi akan mencapai maksimal jika faktor-faktor pertumbuhan fitoplankton dapat terpenuhi, yaitu sebagai berikut.

1. Suhu

Laju pembelahan sel rata-rata berkisar pada uhu 20C. Suhu yang tinggi akan memengaruhi proses metabolisme, menaikkan kecepatan perubahan sel, respirasi sel,  dan laju fotosintesis secara langsung maupun tidak langsung. Distribusi suhu yang merata dipengaruhi oleh arus angin, hal ini tergantung dari besarnya pengaruh angin terhadap permukaa air. Perubahan suhu yang besar terhadap kedalaman air yang kecil disebut juga termoklin. Termoklin berperan terhadap sebaran dan sinking rate fitoplankton.

2. Cahaya

Penyinaran caaya matahari akan berkurang dengan semakin tingginya kedalaman air. Hal ini adalah sebab fitoplankton sebagai organisme autotrof hanya dapat bertahan di kedalaman tertentu daimana masih terpapar sinar matahari. Sinar matahari pada permukaan laut mempunyai lebar spektrum antara 300-2500 nm yaitu antra sinar ultra violet sampai sinar infra merah (730-2500 nm) sebagai sinar panas. Sedangkan energi chaya yang dapat diserap fitoplankton untuk melakukan fotosintesis adalah sinar cahaya pada pajang gelombang 400-720 nm.

3. Salinitas

Salinitas adalah konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dari air laut, dimana salinitas air menetukan tekanan osmotik. Semakin tinggi salinitas maka akan semakin tinggi tekanan osmotiknya. Perubahan berat jenis air laut akan menyebabkan plankton mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik antara protoplasma plankton dan lingkungan perairan. Perubahan yang terlalu ekstrim akan memersulit plankton untuk melakukan adaptasi. Kadar salinitas air menurun setelah air hujan dan air pantai tercampur misalnya pada perairan pantai, mampu meningkatkan kelimpahan jenis plankton tertentu setelah musim hujan.

4. Zat Hara

Di perairan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton adalah zat hara. Faktor pembatas yang dapat mempengaruhi kelimpahan fitoplankton adalah Nitrat dan Fosfat. Nitrat dan fosfat dimanfaatkan oleh fitoplankton sebagai bahan dasar pembuatan bahan organik yang digunakan sebagai sumber makanan primer dalam rantai makanan dengan bantuan cahaya matahari. Kandungan fosfat juga dapat dijadikan indikator pertumbuhan yang baik pada planktor. Kisaran fosfat yang optimal untuk pertumbuhan yaitu 0,018-0,090 ppm dan batas tertinggi bekisar 8,90-17,8 ppm. Suatu perairan yang memiliki konsentrasi zat hara berlebih, dapat memicu terjadinya ledakan fitoplankton. Karena zat hara tersebut terserap oleh fitoplankton sebagai nutrisi pertumbuhan dan perkembangannya. Bila suatu perairan mengalami blooming fitoplankton namun diimbangi dengan jumlah organisme lain pemakan fitoplankton maka hal tersebut saling menguntungkan.

The post Pengertian Fitoplankton : Manfaat, Dampak, Klasifikasi, Reproduksi dan Laju Pertumbuhan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/fitoplankton/feed/ 0 1766
Pengertian Sains : Definisi, Tujuan, Ciri-ciri, Batasan dan Hakikat https://adammuiz.com/pengertian-sains/ https://adammuiz.com/pengertian-sains/#respond Fri, 30 Apr 2021 15:31:09 +0000 https://adammuiz.com/?p=1189 Pengertian Sains Kata sains awal mulanya berasal dari bahasa latin yaitu ‘Scientia’ yang memililki arti sebagai pengetahuan. Sementara dalam bahasa inggris dikenal dari kata ‘Science’. Berdasarkan hal itulah kini muncul kata sains yang sudah masuk di dalam kamus bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa sains memiliki arti yang sangatlah luas, sehingga pengertiannya juga menjadi ... Read more

The post Pengertian Sains : Definisi, Tujuan, Ciri-ciri, Batasan dan Hakikat appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Sains

Kata sains awal mulanya berasal dari bahasa latin yaitu ‘Scientia’ yang memililki arti sebagai pengetahuan. Sementara dalam bahasa inggris dikenal dari kata ‘Science’.

Berdasarkan hal itulah kini muncul kata sains yang sudah masuk di dalam kamus bahasa Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bahwa sains memiliki arti yang sangatlah luas, sehingga pengertiannya juga menjadi berbeda makna di antara para ahli.

Sains memiliki sifat yang universal serta objektif, dimana bentuk penelitiannya haruslah disusun secara otomatis dan empiris.

Sains sendiri telah dipelajari sejak di bangku sekolah, teori yang ada di dalamnya telah dilakukan proses penelitian dan disusun melalui proses observasi, hingga mencapai tahap penarikan kesimpulan.

Metode dari sains haruslah bersifat rasional, logis dan objektif. Tujuannya sendiri untuk mengungkapkan fakta yang belum diketahui sebelumnya oleh manusia.  

Secara umum definisi Sains adalah segala sistem pengetahuan yang berkaitan dengan dunia fisik dan fenomenanya baik yang memerlukan pengamatan tidak bias ataupun yang memerlukan eksperimen sistematis.

Secara umum, sains melibatkan pengejaran pengetahuan yang mencakup kebenaran umum atau operasi hukum fundamental.

Albert Einstein (1940)

Sains menurut Einstein merupakan sebuah bentuk upaya maupun kegiatan yang akan memungkinkan berbagai macam variasi atau suatu pengalaman inderawi yang bisa membentuk sebuah sistem pola pikir secara rasional yang seragam

Hardy dan Fleer (1996)

Sains menurut Hardy dan Fleer sendiri bisa dibedakan menjadi empat fungsi yang utama, di mana yaitu sains sebagai sebuah proses, sains sebagai kumpulan berbagai macam pengetahuan, sains sebagai cara untuk bisa mengenal dunia, serta sains yang bersifat sebagai kumpulan nilai-nilai.

Doran R (1998)

Sains menurut Doran R merupakan sebuah proses pembelajaran yang haruslah dilakukan oleh para siswa dengan cara aktif, bukan hanya dilakukan pada mereka sendiri.

Sund (2005)

Sains menurut Sund merupakan suatu proses dan serta produk yang memiliki banyak keterkaitan dengan sifat yang ilmiah, metode ilmiah serta produk yang ilmiah.

Wigner

Sains menurut Wigner sendiri merupakan sebuah tempat penyimpanan atau gudang pengetahuan mengenai gejala-gejala tentang alam, di mana juga terdapat cakupan berbagai macam pengetahuan mengenai dunia secara alamiah yang bisa diperoleh dari interaksi inderawi dengan dunia itu.

Romano Harre

Sains menurut Romano Harre merupakan berbagai macam kumpulan teori yang telah dilakukan uji untuk kebenarannya, di mana juga menjelaskan mengenai pola-pola serta bentuk keteraturan maupun ketidakaturan dari semua gejala yang telah diamati dengan seksama.

Definisi Sains

Menurut kamus Besar bahasa Indonesia, sains adalah:

  1. Suatu pengetahuan yang bersifat sistematis yang telah diperoleh dari sebuah penelitian, observasi hingga uji coba yang mengarah pada bentuk penentuan sifat dasar atau pun prinsip yang tengah dipelajari, diselidiki, diteliti dan lain sebagainya.
  2. Sains merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat pada umumnya.
  3. Sains merupakan pengetahuan yang bersifat sistematis mengenai dunia fisik serta alam dan termasuk di dalamnya cabang ilmu seperti kimia, fisika, geologi, botani, zoologi dan masih banyak lagi cabang ilmu yang lainnya.  

Sains menjadi sebuah alat bagi umat manusia untuk bertahan hidup di muka bumi, dengan mempelajari mengenai kondisi alam dan yang ada sekitarnya maka akan menjadi sebuah pengetahuan yang sangat berharga.

Menurut Webster’S New Collegiate Dictionary, sains merupakan suatu pengetahuan yang bisa dicapai melalui praktek maupun studi pengetahuan yang memiliki sifat kebenaran dari proses pengoperasian ilmunya, misalnya sebuah penelitian yang telah diperoleh serta diuji melalui bentuk metode ilmiah.

Sementara menurut UU. No2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pengertian sains adalah salah satu mata pelajaran yang termasuk sangat penting serta tidak bisa dipisahkan dari berbagai macam kegiatan aktivitas manusia.

Di dalam undang-undang sendiri telah dijelaskan bahwa pelajaran sains atau Ilmu Pengetahuan Alam telah diberikan pada jenjang penididikan yang ada di Indonesia (mulai dari SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK) baik itu sekolah negeri maupun swasta.  

Tentunya kita sudah sangat sering mendengar dan merasa familier istilah mengenai sains, kata tersebut banyak ditemukan saat membaca mau pun mendengar sesuatu.

Sehingga sains menjadi sebuah kata yang dikenal sebagai an everyday word yang digunakan oleh kebanyakan para jurnalis, guru sekolah, peneliti hingga masyarakat pada umumnya.

Menurut pendapat dari Pruzan (2016) sains sangat diperlukan, sebab sains sangatlah mempengaruhi seberapa besar manusia bisa menghargai dan memahami setiap tujuan dari sains, batasan hingga sesuatu secara implisit pendugaannya (spekulasi/hipotesis).

Pruzan (2016) menuangkan bentuk pandangannya ke dalam buku Research Methodology-The Aims, Practices and Ethics Of Science.

Pandangannya terkait dengan sains tersebut diantara lain adalah mengenai sains sebagai pondasi bangunan dan generalisasi suatu teori, sains yang dilihat sebagai fakta, dan sains yang dilihat sebagai sebuah aktivitas sosial.

Sains sebagai pondasi bangunan dan generalisasi suatu teori

Sains memiliki sifat yang kontekstual, yang berarti bahwa pada setiap bidang ilmu telah memiliki berbagai macam ruang lingkup yang berbeda untuk memberikan definisinya pada sains.

Misalnya yaitu natural science yang bisa didefinisikan mengenai suatu cara yang khusus untuk memandang gambaran alam semesta atau merupakan sebuah pendekatan yang bersfiat rasional untuk menghasilkan, menemukan, melakukan pengujian serta mempublikasi tentang suatu pengetahuan yang reliabel dan benar tentang realitas fisiknya.

Hal ini sama seperti halnya untuk mendefinisikan sains sebagai sebuah sarana untuk membangun sebuah generalisasi reliabel yang tentu saja akan memiliki berbagai macam indikator yang telah disepakati oleh masyarkat yang ilmiah atau scientific community.

Berdasarkan hal itu, makan akan muncul berbagai macam pertanyaan menantang misalnya seperti dibawah ini:

  1. Apakah sains bisa membuktikan suatu kebenaran? Bagaimana cara sains untuk mendapatkan kebenaran dalam sebuah pernyataan?
  2. Bagaimanakah cara scientist untuk membangun sebuah teori atau pun generalisasi yang bersifat reliabel? Apa saja yang termasuk ke dalam indikator suatu teori yang baik?
  3. Bagaimana cara berbagai macam teori yang bisa digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang muncul?  

Sains yang dilihat sebagai fakta

Sains merupakan suatu kegiatan untuk melakukan proses pengumpulan, observasi serta analisis yang meenghadap pada fakta.

Pemikiran tersebut memiliki dasar dari sebuah ‘fakta’, di mana hal tersebut mampu untuk menjadi dasar dari suatu pengembangan teori, verifikasi hingga berbagai pengetahuan tentang kondisi yang ada di alam pada umumnya.

Jika kita mengartikannya dengan lebih sederhana, maka bisa dikatakan bahwa fakta merupakan dasar dari suatu pengetahuan yang bersifat ilmiah.

Pengetahuan yang bersifat ilmiah sendiri adalah suatu klaim terhadap fisik dunia yang telah dibangun dengan hati-hati, tidak memihak, sistematis serta bukan dari sebuah pemikiran yang praktis, mengandalkan rumor, imajinasi, pendapat mau pun keyakinan pribadi, melainkan menggunakan penalaran dan akal sehat milik manusia.

Chalmers dalam Pruzan (2016) memberikan pernyataan bahwa terdapat tiga gambaran yang menantang serta implisit mengenai berbagai macam asumsi mengenai dasar definisi sains sebagai sebuah fakta, yaitu:

  1. Fakta  telah muncul terlebih dahulu serta besifat bebas (independent) dari suatu teori yang dibangun dari bahan yang bersifat fakta.
  2. Fakta bisa didapatkan secara langsung (memiliki sifat yang inderawi) oleh seorang pengamat yang sangat cermat serta tidak subjektif atau pun tidak memiliki keterpihakan.  
  3. Fakta sendiri dapat menguatkan serta memberikan sebuah formaluasi yang reliabel dari pengetahuan yang telah bersifat ilmiah.

Sains yang dilihat sebagai sebuah aktivitas sosial.

Definisi sains selanjutnya yaitu berkaitan dengan berbagai macam aspek sosial. Pada umumnya semua bentuk pendekatan modern pada sains bisa mengasumsikan bahwa sebuah fakta dan teori sains harus bisa lolos dari bentuk uji publik atau pengujian suatu penelitian yang bersifat kritis.

Aspek-aspek sosial dari science merupakan suatu indikator yang memiliki perilaku ilmiah yang sangat baik, contoh kriterianya yaitu:

  1. Bisa menjaga berbagai macam catatan dan data di dalam penelitian.
  2. Memberikan hasil dari penelitian yang bisa diakses oleh masyarakat ilmiah.
  3. Tidak memiliki bias.
  4. Memberikan nilai hasil penelitian kepada orang lain sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasai.
  5. Memberikan penghargaan (credit) pada orang lain sesuai dengan bentuk kontribusinya di dalam penelitian.

Berdasarkan uraian yang ada di atas, sudah kita ketahui berbagai bentuk definisi dari ilmu pengetahuan atau juga yang dikenal dengan sains.

Selanjutnya ada juga yang dikenal dengan istilah metodologi ilmiah, yang menjadi salah satu persyaratan serta harus dipenuhi untuk membangun ilmu pengetahuan atau sains.

Jika sains belum memenuhi persyaratan untuk metodologi ilmiah, maka nanti akan masuk di dalam kategori pseudo-science.

Tujuan Sains

Sains bisa dengan mudah dipahami jika sudah bisa membedakan antara sains yang digunakan untuk menciptakan pengetahuan atau pure science dan juga sains yang digunakan untuk menerapkan sebuah pengetahuan atau applied science.

Dua kategori tersebut tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda. Sederhananya, tujuan dari pure science bisa dilihat dari segi sudut pandang seorang individu atau scientist mau pun institusi.

Sementara untuk tujuan dari applied science akan lebih mengarah pada bentuk kontribusinya terhadap produk mau pun teknologi yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Umumnya tujuan dari sains yang dipandang dari segi ilmuwan atau peneliti bisa dikategorikan menjadi tiga poin berikut ini:

  1. Bentuk kepuasan yang diperoleh berdasarkan pemanfaatan intelektualitas seorang untuk berkembang sebagai pribadinya hingga untuk menerima sebuah pengakuan dari berbagai macam kolega.
  2. Proses pencarian ilmu bisa membuat ilmuwan atau peneliti akan semakin berwawasan serta lebih kompeten dalam bidangnya.
  3. Kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di dunia, Tujuan ini sendiri dilihat sari segi sudut pandang institusi yang lebih  mengarah pada applied science di mana sebuah institusi bisa mampu mengendalikan, merencanakan hingga memanfaatkan sumberdaya baik itu sosial mau pun fisik untuk tujuannya. Tentu saja ini sangat jelas berbeda jika dibandingkan dengan tujuan dari pure science yang memang lebih mendasar untuk menghasilkan sebuah pengetahuan demi untuk pengetahuan.

Beberapa fungsi serta tujuan sains sebagai ilmu pengetahuan sendiri bisa dilihat sebagai berikut:

  1. Sebagai suatu alat untuk umat manusia agar bisa bertahan hidup di muka bumi.
  2. Sains memudahkan manusia dalam kebutuhan hidupnya sehari-hari.
  3. Sebagai sarana untuk bisa mengungkapkan fakta yang belum pernah diketahui sebelumnya.
  4. Sains merupakan pusat pengembangan teknologi serta informasi.

Ciri-ciri Sains

Tidak semua ilmu pengetahuan bisa dikatakan sebagai sains, berikut adalah karakteristik ciri-ciri yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan sains adalah sebagai berikut:

  1. Hipotesisnya yang ilmiah haruslah bersifat falsifable dimana hal ini berarti tidak bisa diperiksa kesalahannya sehingga nantinya belum bisa dikatakan sebagai bagian dari sains.
  2. Sains itu bersifat logis, wajar serta rasional.
  3. Eksperimen yang bersifat ilmiah seharusnya bisa diulang dengan kondisi yang sama.
  4. Ilmu yang memandang mengenai kesenjangan yang tidak bisa dijelaskan d idalam teori maupun terdapat bukti kecurigaan.
  5. Ilmu ini menuntut penggunaan kejujuran dalam pelaporan dan metode ilmiahnya.
  6. Terdapat kesederhanaan sebuah penjelasan.
  7. Sains tidak menerima berbagai bentuk suatu kebetulan mau pun korelasi yang tidak terbukti.
  8. Ilmu ini memiliki klaim yang terdefinisi sebagai dasar bukti yang belum tersedia.
  9. Sains membutuhkan sebuah upaya untuk objektivitasnya, termasuk di dalamnya kontrol variabel serta bias.

Batasan Sains

Berdasarkan tujuan serta definisi yang telah dijabarkan sebelumnya, kita ketahui bahwa sains berkaitan erat dengan fakta yang membuat ilmu sains sangatlah bergantung pada indera milik manusia.

Hal ini membuktikan bahwa sains merupakan efek dari kemampuan manusia yang terbatas hanya untuk mengamati sebuah realitas fisik secara objektif. 

Suatu keterbatasan tersebut bisa muncul karena suatu karakteristik fisik serta sebuah dalam berbagai macam harapan pengalaman yang sangat terbatas.

Di samping itu juga masih terdapat beberapa bentuk batasan yang muncul karena hal dasar lain dari sains dalam ‘cara yang khusus untuk memandang berbagai macam fenomena’ serta ‘metodologi yang bisa menghasilkan, menemukan, menguji dan mengetahui berbagai macam pengetahuan yang benar serta reliabel dalam hal fisik’. Contoh keterbatasan tersebut bisa dilihat dibawah ini:

  1. Keterbatasan lain dari sains adalah sebuah ketidakmampuan untuk memberikan jawaban yang kuat untuk sejumlah pertanyaan yang mendasar mengenai realitas dari fisiknya.
  2. Ada berbagai macam batasan kemampuan untuk menggambarkan realitas serta batas-batas tersebut tidaklah bisa dihapuskan atau bahkan hanya sekedar untuk dikurangi dengan cara mengembangkan teknologi yang semakin maju. Batasan-batasan tersebut memiliki sifat yang intrinsik serta mendasar, yang menjadi sebuah kemampuan untuk mendeksripsikan suatu kejadian sehari-hari dengan akurat serta menggambarkan apa yang sebenarnya telah terjadi.
  3. Ada beberapa konsep di dalam sains yang didasarkan pada seperangkat keyakinan atau bentuk praduga yang tidak bisa dibuktikan melalui logika atau sederhananya tidak berdasarkan fakta yang telah ada.
  4. Batasan lain dari ilmu sains adalah bentuk ketidakmampuan untuk bisa memberikan sebuah jawaban yang cukup kuat untuk berbagai macam jumlah pertanyaan yang mendasar tentang realitas secara fisiknya.

Hakikat Sains

Sains adalah suatu ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh manusia, berbagai macam batasan ruang lingkup milik sains merupakan segala sesuatu yang bisa diterima oleh indera manusia, misalnya seperti indera pendengaran serta penglihatan mereka.

Sains sendiri merupakan suatu pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran yang disertai dengan proses pengujian atau pembuktian.

Berbagai macam teori sains pun sudah banyak yang mengalami perkembangan sehingga tidak memungkinkan bahwa nantinya akan terdapat teori baru yang mampu untuk mematahkan teorinya yang sudah lama.

Sederhananya sains bisa dikatakan sebagai ilmu yang bersifat dinamis seriing perkembangan zaman.

Selain itu sains bisa juga dikatakan memiliki hakikat yang universal. Hal ini berarti sains bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, serta oleh siapa saja.

Sebab pada dasarnya mereka akan memperoleh hasil yang sama. Sains memiliki sifat yang sistematis serta logis, di mana penelitannya haruslah dilakukan dengan cara yang empiris dan objektif.

Source Reference Artikel

https://www.lakonfisika.net/2019/01/pengertian-sains-apa-itu-sains-tujuan.html
https://www.seluncur.id/pengertian-sains/
https://www.pelajaran.co.id/2018/26/pengertian-sains-ciri-tujuan-ruang-lingkup-dan-jenis-sains-menurut-para-ahli-lengkap.html
https://edukasi.kompas.com/read/2020/06/29/073915371/3-cara-mudah-bermain-sains-bersama-anak-usia-dini?page=al
https://www.gurupendidikan.co.id/sains-formal/

The post Pengertian Sains : Definisi, Tujuan, Ciri-ciri, Batasan dan Hakikat appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/pengertian-sains/feed/ 0 1189
Pengertian Biologi : Sejarah, Cabang Ilmu dan Manfaatnya https://adammuiz.com/biologi/ https://adammuiz.com/biologi/#respond Sun, 25 Apr 2021 09:40:35 +0000 https://adammuiz.com/?p=1128 Pengertian Biologi Biologi merupakan suatu studi mengenai kehidupan makhluk hidup, termasuk di dalamnya asal, fungsi, struktur, pertumbuhan, penyebaran hingga evolusinya. Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘Bios’ yang memiliki arti kehidupan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sederhananya, Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dari makhluk hidup. Sejarah Biologi Istilah ... Read more

The post Pengertian Biologi : Sejarah, Cabang Ilmu dan Manfaatnya appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Biologi

Biologi merupakan suatu studi mengenai kehidupan makhluk hidup, termasuk di dalamnya asal, fungsi, struktur, pertumbuhan, penyebaran hingga evolusinya. Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘Bios’ yang memiliki arti kehidupan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sederhananya, Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dari makhluk hidup.

Sejarah Biologi

Istilah Biologi sendiri pertama kali dipakai pada tahun 1736, yang terdapat dalam catatan karya Linnaeus yang berjudul ‘Bibliotheca Botanica’. Meskipun begitu proses pengkajian ilmu yang berkaitan dengan alam sudah terlebih dulu ada sejak zaman dahulu. Studi tentang mempelajari alam juga ditemukan pada peradaban-peradaban besar seperti China, Mesir dan India. Sementara pendekatan ilmu yang mengkaji tentang alam dan Biologi modern nyatanya berasal dari zaman Yunani Kuno yang dipelopori oleh Hippocratus dan Aristoteles.

Louis Pasteur (1822-1895)

Louis pasteur merupakan seorang ahli Kimia dan Biologi yang berasal dari Negara Prancis. Namanya kian ramai dibicarakan setelah memperkenalkan metode yang bisa mencegah anggur dan susu berubah menjadi asam. Oleh karena itu metode tersebut kemudian dikenal dengan Pasteurisasi. Louis pasteur sendiri juga dianggap sebagai pendiri tentang Ilmu Mikrobiologi.

Tidak hanya sampai disitu saja, Louis Pasteur juga meneliti mengenai kuman yang menjadi penyebab penyakit sekaligus menemukan penjelasan tentang proses penyebab penyakit dari kuman tersebut. Dia juga menjadi salah satu tokoh yang tidak menyetujui tentang teori generatio spontanea. Louis Pasteur juga merupakan penemu dari vaksin rabies serta menjadi tokoh utama dalam Bakteorologi, di samping itu tokoh ini juga memiliki pencapaian besar lainnya di dalam penemuan-penemuan tentang Kimia.

Robert Koch (1843-1910)

Robert koch merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Jerman. Ilmuwan yang satu ini juga merupakan salah satu pendiri tentang ilmu Bakteorolog kedokteran modern. Robert koch telah berhasil melakukan proses isolasi terhadap beberapa bakteri yang menyebabkan penyakit, salah satu di antaranya yaitu penyakit TBC dan beberapa bakteri berbahaya yang dibawa oleh hewan. Pada tahun 1870 namanya kian terkenal setelah berhasil menemukan bakteri antaraks atau Bacillus anthracis. Robert koch berhasil meraih penghargaan Nobel untuk bidang ilmu Fisiologi (kedokteran) untuk penemuan bakteri TBC sekitar pada tahun 1905.

Edwart Jenner (1749-1823)

Edwart Jenner merupakan seorang dokter yang berhasil menemukan vaksin untuk proses penyembuhan cacar. Tokoh ini terkenal karena meletakkan dasar bagi Imunologi (Ilmu yang mempelajari mengenai kekebalan tubuh). Pada abad ke-18 cacar sendiri merupakan suatu penyakit yang menyebabkan kematian cukup besar. Edwar jenner melakukan proses pengamatan dan menyadari bahwa di antara semua pasiennya yang sebelumnya terkena penyakit cacar ringan dari ternak, mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. 

Sekitar tahun 1796, Edwart jenner mencoba untuk memaparkan virus cacar ringan kepada seorang anak dan menemukan hasil bahwa anak tersebut tidak terkena virus cacar kembali. Tokoh ini merupakan penemu vaksinasi dan dia juga yang memperkenalkan istilah virus kepada dunia.

Heinrich Anton de Bary (1831-1888)

Heinrich Anton de Bary merupakan seorang ahli bedah yang sekaligus merangkap menjadi ahli mikrobiologi, mikologi serta botani yang memiliki kebangsaan Jerman. Heinrich Anton de Bary fokus untuk mempelajari sistematika dan Fisiologi tentang jamur. Tokoh ini melakukan proses penelitian tentang siklus hidup pada jamur serta menerima banyak anggapan sebagai bapak Mikologi modern.

Heinrich Anton de Bary membuktikan bahwa jamur bersifat sebagai patogenik atau merupakan penyebab suatu penyakit yang dihasilkan dari sel maupun eksresi tumbuhan yang diserang. Dia juga melakukan serangkaian proses pengamatan berbagai macam jamur yang menurutnya bisa menyebabkan penyakit pada suatu tumbuhan. Heinrich Anton de Bary juga mempelajari mengenai pembentukan lumut kerak yang merupkana gabungan dari alga dan jamur. Tokoh ini sendiri merupakan pencetus kata ‘simbiosis’ yang pertama kalinya dalam sejarah.

Carolus Linnaeus (1707-1778)

Carolus Linnaeus merupakan seorang ilmuwan yang menyusun tentang ‘binomial nomenklatur’, yang merupakan sistem untuk mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan. Dia membuktikan adanya suatu proses reproduksi seksual yang terjadi pada tumbuhan dan memberikan nama modern untuk tumbuhan yang kebanyakan adalah tumbuhan bunga. Carolus Linnaeus cukup banyak memberikan kontribusi untuk taksonomi hewan yang bisa mencakup pengamatan dari segi anatomi maupun morfologinya untuk membuat suatu sistem klasifikasi yang bisa diterima oleh masyarakat.

Beberapa penemu cabang biologi dari berbagai macam aspek yang lain dapat dilihat dibawah ini:

  1. Anthony van Leeuwenhook sebagai bapak biologi yang menemukan mikroskop.
  2. Louis Pasteur sebagai penemu pasteurisasi, vaksin obat antrax, dan cara mencegah makanan menjadi busuk.
  3. Alexander Fleming sebagai penemu antibiotik pencilin.
  4. Charles Darwin sebagai penemu teori revolusi modern.
  5. Camilo Golgi sebagai penemu metode golgi yang  berhubungan dengan saraf.
  6. Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi.
  7. Gregor Mendel sebagai penemu bidang genetika tentang pewarisan sifat pada mahkluk hidup dan gennya.
  8. Thomas Stamford Raffles sebagai penemu bunga Rafflesia Arnoldi.

Cabang Ilmu Biologi

Biologi merupakan ilmu yang besar dan luas, sangking luasnya kajian studi ilmu ini sendiri terbagi menjadi berbagai macam cabang. Biologi memiliki cabang ilmu yang lain diantaranya yaitu:

  1. Biokimia merupakan studi yang mempelajari mengenai zat  zat material yang menjadi penyusun dalam tubuh mahkluk hidup.
  2. Zoologi merupakan sebuah studi mengenai hewan disertai dengan perilakunya.
  3. Botani merupakan studi yang mempelajari mengenai tumbuh-tumbuhan, termasuk di dalamnya tentang agrikultur.
  4. Biologi Molekuler merupakan sebuah studi mengenai suatu molekul, dengan inti utamanya yaitu berbagai interaksi yang ada di dalam sel.
  5. Biologi Sel atau lebih dikenal dengan istilah Sitologi studi mengenai sel yang menjadi penyusun dalam tubuh makhluk hidup.
  6. Algologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai alga.
  7. Virologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai virus.
  8. Endokrinologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai hormon.
  9. Limnologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai air tawar.
  10. Embriologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai perkembangan embrio.
  11. Biologi Evolusioner merupakan sebuah studi mengenai proses evolusi yang telah menghasilkan banyak keragaman dari mahkluk hidup.
  12. Genetika merupakan sebuah studi mengenai pewarisan sifat pada organisme maupun suborganismenya.
  13. Fisiologi merupakan sebuah studi mengenai fungsi dari bagian-bagian dari mahkluk hidup.
  14. Ekologi merupakan studi mengenai hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
  15. Anatomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bagian-bagian tubuh.
  16. Bakteriologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bakteri.
  17. Mikobiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai jamur.
  18. Rekayasa Genetika merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai manipulasi suatu sifat genetik.
  19. Taksonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai sistematika makhluk hidup.
  20. Ikhtiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai ikan.
  21. Patologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai penyakit.
  22. Histologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai jaringan
  23. Karsinologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai krustasea.
  24. Ornitologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai burung.
  25. Entomologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai serangga.
  26. Malakologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai moluska.
  27. Protozoologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai protozoa.
  28. Organologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai bentuk serta ciri khas luar makhluk hidup.
  29. Enzimologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai enzim.

Manfaat Biologi

1. Biologi dalam Bidang Pertanian

Berkat kemajuan dari cabang ilmu Biologi serta teknologinya, telah banyak orang yang mengetahui mengenai bagaimana cara meningkatkan hasil pertaniannya. Khususnya untuk para petani yang telah banyak mengetahui tentang cara memilih suatu bibit tanaman yang unggul, cara untuk memilih pupuk serta cara memupuknya sendiri,  cara memberantas hama tanaman, serta cara untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas dari hasil panennya.

Proses untuk mendapatkan sebuah bibit unggul dari berbagai jenis tanaman di zaman sekarang tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan. Terlebih lagi bibit unggul berbagai jenis tanaman yang ada di tanah air bukanlah suatu barang yang langka seperti zaman dahulu. Hal ini dikarenakan sudah berkembangnya prinsip genetika yang diterapkan oleh para petani. Selain itu mereka juga sudah bisa menerapkan prinsip fisiologi tumbuhannya sendiri.

Petani tentunya harus memperhatikan cara menggunakan pupuk tanaman seperti insektisida maupun pestisida untuk sawah, ladang serta perkebunan, demi kelangsungan keseimbangan ekosistem yang ada di sekitarnya. Hal ini harus diikuti dengan proses mematuhi dosis atau takaran dan intensitas yang telah ditetapkan oleh setiap jenis pupuk. Proses penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan tentunya akan menimbulkan suatu pencemaran di sekitar area pertanian yang bisa mengganggu keseimbangan ekologinya. 

2. Biologi dalam Bidang Peternakan

Manfaat ilmu Biologi dalam bidang peternakan sudah cukup maju seiring dengan ditemukannya cabang ilmu seperti anatomi hewan, fisiologi hewan, zoologi, genetika, embriologi, biologi reproduksi, serta biologi molekuler. Berdasarkan penerapan berbagai macam ilmu tersebut sehingga bisa menghasilkan ternak-ternak dengan varietas yang unggul. Misalnya seperti ayam pedaging, ayam petelur, sapi penghasil banyak susu, sapi pedaging hingga domba pedaging.

Salah satu cara dalam proses memperbanyak ternak yang unggul tersebut seperti menggunakan teknik kawin silang atau dikenal juga dengan istilah hibridisasi serta kawin suntik atau yang dikenal dengan istilah inseminasi buatan. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghasilkan keturunan ternak seperti ayam, sapi maupun domba  yang tidak melibatkan spesies jantannya serta tidak mengenal musim kawin.

Teknik inseminasi merupakan suatu proses superovulasi, dimana teknik yang bisa memperbanyak ternak unggulan dengan cara menyuntikkan hormon reproduksinya berupa HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) dan PMSG (Pregnant Mare Serum Gonadotrophin). Dua hormon ini sendiri berfungsi untuk melakukan rangsangan pada proses terbentuknya sel telur dalam jumlah yang banyak sebelum hewan ternah nantinya akan dilakukan proses inseminasi.

Disamping teknik inseminasi serta superovulasi, belakangan ini juga telah dikembangkan suatu teknik fertilisasi in vitro. Melalui proses tersebut embrio sudah dapat dihasilkan di luar uterus atau kandungan hewan induk betina yang diambil dalam jumlah tertentu. Sebelum embrio akan diimplantasikan (proses menanam dalam uterus si induk betina) maka bisa juga disimpan terlebih dahulu pada jangka waktu tertentu di nitrogen cair yang bersuhu -196 OC.

3. Biologi dalam Bidang Kehutanan

Seperti yang kita ketahui bahwa hutan merupakan salah satu sumberdaya yang memiliki sifat dapat pulih atau dikenal dengan istilah funding resource atau renewable. Oleh sebab itu pengelolaan hutan harusnya bisa berdasarkan berbagai prinsip yang bersifat sustainable dari semua manfaat yang bisa diambil sebagai sumberdaya maupun sebagai ekosistemnya.

Hutan merupakan suatu ekosistem yang berinteraksi dengan ekosistem yang lainnya, sehingga dalam konteks pengelolaannya hutan bisa beranggapan bahwa ekosistem tersebut merupakan salah satu bagian dari integral dari bagian ekosistem yang lebih besar, seperti Daerah Aliran Sungai atau DAS sebagai satu kesatuannya.

Dalam rangka untuk mencapai suatu azas kelestariannya (sifat sustainable), maka laju dari ekstraksi sumberdaya dari hutan tidaklah boleh untuk melebihi dari laju pemulihan dari ekosistem tersebut. Misalnya dalam konteks penebangan kayu, sebuah besar volume pohon yang akan ditebang tidak boleh melebihi setiap volume tegakannya. Sementara dalam konteks pemanfaatan yang secara umum, kegiatan untuk memanfaatkan sumberdaya hutan sebagai ekosistem tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung yang maksimum dari ekosistem hutan tersebut.

Hutan sendiri sudah terkenal dengan sumberdayanya yang bisa menghasilkan berbagai macam barang bermanfaat seperti kayu serta jasa lingkungan seperti oksigen, keindahan alam, air serta penyerap berbagai macam polutan. Berdasarkan hal itu juga hutan disebut memiliki multimanfaat. Hutan bisa memberikan manfaatnya yang bersifat berkelanjutan jika proses ekologis internal yang ada di dalamnya dapat berfungsi dengan baik dalam artian tidak terganggu dan menimbulkaan stres ekologis yang nantinya bersifat irreversibel. Sederhananya pengelolaan hutan haruslah dilakukan dengan tepat supaya nantinya berbagai macam pemanfaatan hutan yang dilakukan, termasuk gangguan terhadap hutan tidak akan melampaui daya recovery dari ekosistem hutan yang bersangkutan itu sendiri.

4. Biologi dalam Bidang Industri

Pada zaman dahulu manusia mengambil sesuatu dari lingkungannya dan akan langsung memanfaatkan untuk kehidupan mereka, misalnya seperti buah-buahan dari tumbuhan dan telur dari hewan. Setelah berkembanganya ilmu Biologi, khususnya pada cabang botani, biokimia, taksonomi, zoologi, mikrobiologi hingga bioteknologi manusia sudah berhasil menemukan berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang bisa diolah menjadi bahan baku untuk industri.

Beberapa contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri misalnya seperti manusia mengetahui bahwa bulu domba serta biji kapas bisa diolah untuk menjadi benang, kepompong ulat sutera bisa diolah menjadi benang sutera hingga mulai berkembangnya industri untuk kain atau testil, kain sutera hingga kain wol. Contoh lain misalnya seperti manusia menemukan adanya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tanaman tebu, sehingga muncul pabrik pengolah tebu untuk menjadi gula.

5. Biologi dalam Bidang Kedokteran

Ilmu murni dari Biologi juga telah melalui proses perkembangan hingga menjadi suatu ilmu terapan (bioteknologi). Ilmu terapan tersebut cukup memajukan berbagai macam bidang salah satunya adalah kedokteran. Saat zaman dulu, terdapat berbagai macam masalah penyakit yang tidak diketahui penyebab maupun cara untuk mengobatinya. Berkat ilmu Biologi, khususnya cabang fisiologi dan anatomi manusia, virologi, mikrobiologi serta patologi telah sangat membantu para ilmuwan dan dokter untuk mempelajari asal mula penyakit tersebut. Sehingga dokter telah berhasil dalam mencegah serta menyembuhkan berbagai macam penyakit yang menakutkan bagi manusia dan selalu muncul seiring berjalannya waktu.

Source Reference Artikel

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-biologi/
https://literasinusantara.com/pengertian-biologi/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/cabang-cabang-biologi-yang-harus-kamu-ketahui-5282

The post Pengertian Biologi : Sejarah, Cabang Ilmu dan Manfaatnya appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/biologi/feed/ 0 1128
Pengertian Zooplankton : Klasifikasi, Adaptasi, Reproduksi dan Peran Dalam Ekosistem Perairan https://adammuiz.com/zooplankton/ https://adammuiz.com/zooplankton/#respond Thu, 22 Apr 2021 11:49:22 +0000 https://adammuiz.com/?p=1066 Pengertian Zooplankton Zooplankton berasal dari dua akar kata yaitu “zoo” artinya hewan dan “plankton” artinya pengembara. Istilah Plankton mengacu pada organisme laut, sangat halus beurukuran sentimeter sampai ukuran mikron. Plankton secara pasif bergerak mengambang di air laut sehingga disebut juga pengembara atau drifter. Zooplankton adalah plankton bersifat hewani, bergerak mengambang mengikuti arus baik di laut, ... Read more

The post Pengertian Zooplankton : Klasifikasi, Adaptasi, Reproduksi dan Peran Dalam Ekosistem Perairan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Zooplankton

Zooplankton berasal dari dua akar kata yaitu “zoo” artinya hewan dan “plankton” artinya pengembara. Istilah Plankton mengacu pada organisme laut, sangat halus beurukuran sentimeter sampai ukuran mikron. Plankton secara pasif bergerak mengambang di air laut sehingga disebut juga pengembara atau drifter. Zooplankton adalah plankton bersifat hewani, bergerak mengambang mengikuti arus baik di laut, samudra, maupun sungai. Daya renangnya sangat terbatas sehingga pergerakannya sangat dipengaruhi oleh arus yang membawanya. Jumlah zooplankton yang sangat melimpah di ekosistem perairan membuatnya dikenal juga dengan sebutan serangga laut yang heterogen (bentuk dan jenis beragam). Berdasarkan tahap perkembangannya, zooplankton terbagi menjadi dua kategori yaitu holoplankton dan meroplankton. Holoplankton akan tetap menjadi plankton selama siklus hidupnya. Beberapa contoh holoplankton yaitu pteropoda, chaetognath, larvacea, siphonophores dan copepoda. Sedangkan meroplankton memulai siklus hidupnya sebagai plankton lalu berubah menjadi telur atau larva ikan, cacing, crustasea dan echinodermata.

Klasifikasi Zooplankton

Klasifikasi Zooplankton

Zooplankton dapat diklasifikasikan ke dalam filum hewan antara lain filum protozoa, cnadaria, ctenophora, annelida, crustacea, mollusca, echinodermata dan chordata.

  1. Filum protozoa: paling banyak jenis Nocticula miliaris yang memiliki flagel dan diameter tubuh sekitar 200-1200 µm. Jenis cilliata dapat hidup bebas di air tawar dan hanya beberapa golongan yang hidup di laut. Jenis rhizopoda adalah zooplankton yang dapat hidup di air tawar dan air laut. Bentuk kaki seperti akar-akar rambut menjadi ciri-ciri rhizopoda. 
  2. Filum rotifera: memiliki ciri-ciri silia seperti mahkota di sekitar mulutnya. Makanan akan masuk ke mulut dengan melibatkan arus air yang diputar dengan gerakan koronal oleh mulut rotifera. Mikroorganisme ini memiliki saluran digestif lengkap dari mulut sampai anus. Kepalanya memiliki organ sensorik berisi dua lobus otak dan mata kecil di sekitar korona. Ukurannya hanya sekitar 200–500 µm. 
  3. Filum Cnidaria: terdiri dari klas hydrozoa yang masih serupa dengan spesies ubur-ubur kecil. Memiliki lapisan mesoglia dengan tekstur seperti gelatin, lapisan ini menjadi sekat untuk memisahkan bagian eksternal dan internal Cnidaria. Bentuk pertahanan diri paling penting dari cnidaria adalah sel penyengat yang dapat melumpuhkan predator.
  4. Filum Ctenophora: memiliki ciri tentakel yang lengket dengan mulut yang besar. Ctenophora termasuk karnivor. Deretan silia membantunya bergerak di dalam air.
  5. Filum Annelida: kebanyakan hidup sebagai meroplankton di laut. Larva annelida berbentuk bulat atau oval jika baru keluar dari telurnya. Larve annelida memiliki silia dan memiliki traktus digestivus agar dapat memakan nanoplankton dan detritus halus di lautan.
  6. Filum Anthropoda: klas crustacea merupakan bagian terpenting dari kehidupan makhluk akuatik baik di perairan air tawar maupun air laut. crustacea memiliki sel yang terdiri dari kitin atau kapur, yang menjadikannya sulit dicerna. Subklas terpenting dari crustacea adalah copepoda. Cepopeda berukuran kecil dengan dua antena untuk mencegah cepopeda tenggelam.
  7. Filum molusca: terbagi menjadi dua yaitu pteropoda sebagai herbivora dan heteropoda sebagai karnivora. Pteropoda memiliki alat gerak seperi sayap yang dikibaskan untuk bergerak. Cangkangnya sangat tipis dan lembut, terbuat dari kalsium karbonat berguna sebagai pelindung. Sedangkan heteropoda memiliki ciri tubuh seperti agar-agar transparan menyerupai siput.
  8. Filum echinodermata: dari klas asteroidea memiliki ciri-ciri silia bergelombang, memiliki mulut dan saluran digestive di sekitar silianya.
  9. Filum chordata: kelas thaliacea memiliki bentuk seperti tong dengan lubang inhalasi pada bagian anterior. Sedangkan klas copelata memiliki bentuk tubuh seperti telur dengan buntut yang panjang dari bagian sentralnya.

Ukuran Zooplanton

Zooplanton dapat juga diklasifikasikan berdasarkan ukurannya dan usia planktoniknya

  1. Microplankton     :  organisme berukuran 2-20 µm contohnya copepods
  2. Mesoplankton     : organisme berukuran 200µm-2mm contohnya larva crustacea
  3. Macroplankton : organisme berukuran 2-20 mm contohnya antropoda
  4. Micronecton : organisme berukuran 20-200 mm meliputi beberapa antropoda dan caphalopoda
  5. Megalopnakton : organisme berukuran lebih dari 200 mm, termasuk hydrozoa
  6. Holoplankton : organisme yang memiliki sifat planktonik sepanjang hidupnya seperti copepoda
  7. Meroplankton : organisme yang memiliki sifat planktonik pada awal siklus hidupnya dan berubah menjadi biota akuatik lainnya

Mekanisme Adaptasi Zooplankton

Mekanisme Adaptasi Zooplankton

Kelangsungan hidup organisme dipertahankan oleh berbagai macam mekanisme, salah satunya dengan melakukan adaptasi. Adaptasi merupakan salah satu ciri makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Zooplankton tidak lepas dari mekanisme bertahan hidup ini, salah satunya dengan melakukan adaptasi morfologi. Zooplankton menyesuaikan bentuk dan struktur tubuhnya agar mampu bertahan mengambang di perairan. Adaptasi morfologi yang terjadi termasuk struktur tubuhnya yang pipih, lateral spine, droplet tubuh berupa minyak, selubung bersifat gel-like surface atau permukaan seperti agar-agar. Tubuh pipih dan duri berguna agar tubuhnya tidak tenggelam dengan meningkatkan luas permukaan dan memperkecil volume tubuhnya. Sebagian zooplankton menghindari predator dengan morfologi tubuh yang transparan saat mendekati permukaan air. Sebagian hidup sebagai karnivora di dasar laut, dengan tubuh berwarna merah gelap untuk menghindari predator, ada juga yang memiliki pertahanan diri berupa cyclomorphosis yaitu menambahkan duri dan selubung pelindung saat predator medekat.

Siklus Reproduksi Zooplankton

Mekanisme bertahan hidup lainnya adalah berkembang biak untuk melanjutkan keuturunan. Mekanisme reproduksi yang ditemukan pada organisme planktonik sangat beragam. Beberapa zooplankton dapat melakukan reproduksi seksual. Pada rotifera jantan yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari pada betina karena rotifera jantan hanya memiliki organ reproduksi saja selama hidupnya. Sedangkan betina terbagi menjadi dua jenis yaitu betina miktik dan betina amiktik. Betina amiktik dapat menghasilkan telur betina miktik atau betina amiktik, tergantung pada perubahan suhu air dan perubahan lingkungan. Namun, hanya betina miktik yang mampu menghasilakn telur jantan.  Mekanisme reproduksi seksual dimulai ketika rotifera jantan melepaskan sperma ke air, sperma akan masuk melalui dinding tubuh betina dan terjadi fertilisasi telur. Telur akan dorman pada kondisi perairan yang buruk dan akan menetas jika lingkungan perairan sudah normal kembali. Rotifera jantan yang telah menetas dan melakukan perkawinan kemudian akan mati. Rotifera jantan yang tidak menemukan rotifera betina akan mati dalam 2-7 hari setelah menetas. Sebagian dari zooplankton juga melakukan reproduksi aseksual, umumnya dengan melakukan pembelahan biner dari satu sel kemudian terbagi menjadi dua anakan misalnya pada protozoa.

Siklus Reproduksi Zooplankton

Pola Migrasi Zooplankton

Zooplankton berukuran mikroskopis cenderung mendekat kepermukaan air di siang hari untuk memakan fitoplankton. Meskipun ukurannya sangat kecil secara individual tetapi sangat mudah mengumpulkannya menggunakan jaring dan dapat diamati langsung di bawah mikroskop. Sebagian dari zooplankton memiliki badan transparan dengan tekstur tubuh seperti agar-agar sehingga sulit dilihat oleh saat mendekati permukaan air di siang hari. Beberapa zooplankton dengan ukuran yang lebih besar, bermigrasi ke permukaan air saat malam hari, mereka bergerak secara vertikal mengandalkan arus air menggunakan kaki, ekor ataupun silia. Beberapa hanya hidup di laut dalam dan tidak pernah naik ke permukaan. Pola migrasinya berbeda-beda tergantung rentang umur, musim atau paparan cahaya. Zooplankton mengambang pada kedalaman laut yang lebih rendah untuk mengurangi risiko mereka terlihat oleh predator sehingga mereka dapat menghemat energi dan aktif di malam hari.

Zooplankton dalam Rantai Makanan

Peran zooplankton dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem laut sangatlah penting. Zooplankton membentuk tingkatan dasar rantai makanan untuk biota akuatik dengan tingkatan yang lebih tinggi seperti ikan dan udang. Sumber makanan zooplankton adalah bakterioplankton, fitoplankton dan detritus halus, itu sebabnya mereka menjadi konsumen primer sekaligus produsen sekunder dalam rantai makanan untuk biota akuatik lainnya.

Peran Zooplankton

Peran Zooplankton dalam Rantai Makanan

1. Sebagai penyubur tanah

Zooplankton seperti protozoa dapat menghasilkan nutrisi dan energi dari algae ke dalam rantai makanan. Protozoa juga berperan penting memasok ketersediaan nitrogen untuk tanaman, algae dan makhluk akuatik lain. Bakteri yang dimakan oleh protozoa mengandung nitrogen yang berlebih sehingga dapat disekresikan oleh protozoa sebagai amonia yang disebut juga dengan proses mineralisasi dan besar pengaruhnya sebagai penyubur tanah. Ini sebabnya zooplankton juga dapat mengendalikan populasi bakteri di perairan.

2. Sumber gizi dan pakan ternak

Zooplankton merupakan sumber protein, asam amino, lemak, mineral dan enzim untuk benih ikan. Kandungan lisin dan metionin sebagai asam amino sangat terbatas pada biota akuatik lain tetapi sangat tinggi kandungannya dalam zooplankton yang berkualitas. Zooplankton menjadi sumber karoten yang mampu meningkatkan rasa, warna dan tekstur ikan yang memakan zooplankton tersebut.  Rotifera dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ikan laut. Karena ukurannya yang kecil, rotifera dapat tumbuh sangat cepat sehingga baik untuk dijadikan pakan ternak. Zooplankton seperti cladocerans kaya akan nutrisi penting, mudah dicerna oleh larva ikan dan dapat meningkatkan kualitas air serta menurunkan kebutuhan pakan buatan.

3. Indikator biologis pencemaran air

Lautan menjadi habitat jutaan mikroorganisme akuatik dan air menjadi kebutuhan primer untuk seluruh umat manusia. Zooplankton dapat meningkatkan kualitas air yang baik untuk itu diperlukan pemahaman yang luas terkait interaksinya terhadap lingkungan. Zooplankton memakan fitoplankton dan akhirnya membentuk sedimentasi di perairan, hal ini membutuhkan waktu  dan cahaya yang cukup. Mengetahui berbagai jenis plankton juga bermanfaat untuk membedakan dengan organisme zooplankton yang toksin atau tidak. Banyak oknum melakukan penyalahgunaan ekosistem laut salah satunya dengan pembuangan limbah organik ke laut lepas. Zooplankton adalah organisme ideal untuk studi pencemaran lingkungan perairan karena rentang hidupnya yang pendek dan distribusinya yang luas sehingga banyak digunakan sebagai indikator biologis terhadap pencemaran lingkungan. Mikroorganisme ini akan menurun secara kuantitas bahkan punah pada lingkungan tercemar atau ditemukan adanya zat organik dalam organisme tersebut sehingga dapat dijadikan indikator biologis terkait jenis zat organik yang mencemari perairan tersebut.

Toksisitas logam berat dapat mencederai ingsang dan struktur tubuh organisme, dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh proses anoxemia, yaitu terganggunya fungsi pernapasan baik fungsi sirkulasi atau fungsi eksresi insang organisme tersebut. Transfer logam berat tersebut dapat dilakukan oleh fitoplankton, zooplankton atau bakteri karena jumlahnya yang berlimpah dan mendominasi perairan. Bakteri yang dimakan plankton dapat merubah merkuri menjadi methyl merkuri. Methyl merkuri yang terbentuk dalam sedimen memiliki sifat tidak stabil, sehingga mudah dilepaskan ke dalam perairan dan mudah berakumulasi oleh biota akuatik lain. Jadi, mari tingkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan dengan mengurangi pembuangan limbah ke lautan agar keseimbangan ekosistem laut tetap terjaga keasriannya dan tidak punah.

Sumber :

Source: Christian sardet. 2013. Plankton. Wonders of drifting world
https://www.marinebio.org/creatures/zooplankton/

The post Pengertian Zooplankton : Klasifikasi, Adaptasi, Reproduksi dan Peran Dalam Ekosistem Perairan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/zooplankton/feed/ 0 1066
Pengertian Zoologi : Sejarah, Tujuan, Spesialisasi , Klasifikasi dan Contoh https://adammuiz.com/zoologi/ https://adammuiz.com/zoologi/#respond Tue, 20 Apr 2021 08:51:12 +0000 https://adammuiz.com/?p=1051 Pengertian Zoologi Apa Itu Zoologi? Zoologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Zoion’ atau ‘Zoon’ yang memiliki arti hewan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa definisi atau pengertian dari Zoologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hewan. Mulai dari evolusi, perkembangan embrio, perilaku, distribusi ekologinya, hingga proses klasifikasi hewan tersebut. Zoologi merupakan ... Read more

The post Pengertian Zoologi : Sejarah, Tujuan, Spesialisasi , Klasifikasi dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pengertian Zoologi

Apa Itu Zoologi?

Zoologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Zoion’ atau ‘Zoon’ yang memiliki arti hewan dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa definisi atau pengertian dari Zoologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hewan. Mulai dari evolusi, perkembangan embrio, perilaku, distribusi ekologinya, hingga proses klasifikasi hewan tersebut.

Zoologi merupakan salah satu dari cabang biologi yang mempelajari tentang struktur, perilaku, fungsi hingga evolusi dari hewan. Ilmu ini sendiri memiliki ruang lingkup seperti anatomi perbandingan, biologi molekular, psikologi hewan, etologi, ekologi perilaku, biologi evolusioner, taksonomi hingga paleontologi. Proses kajian ilmiah dari ilmu zoologi sendiri sudah dimulai sekitar pada abad ke-16.

Zoologi juga merupakan bagian dari ilmu Biologi yang mempelajari tentang hewan, sempat berubah menjadi suatu organisme yang berubah dan termasuk menjadi kingdom dari animalia. Jenis kingdom inilah yang paling beragam dari semua jenisnya serta mempunyai lebih dari 1 juta jenis spesies yang telah bisa dijelaskan, selain itu masih banyak juga yang belum diketahui oleh manusia.

Makhluk hidup tersebut banyak tersebar di lingkungan yang sangat beragam serta memiliki perwakilan berbagai tempat kehidupan seperti daratan, udara, akuatik hingga bentuk parasit. Proses bentuk makanannya juga cukup beragam, seperti hewan dengan cara makan seperti herbivora, karnivora, omnivora serta saprofag.

Semua jenis hewan masuk dalam kategori makhluk yang eukariotik, dimana mereka mempunyai sel dengan nukleus yang dibatasi oleh sitoplasma. Selain ciri khas tersebut, tidak ada yang menunjukkan hewan bersel tunggal, oleh sebab itu mereka semua termasuk multiseluler. Hewan juga mempunyai suatu nutrisi heterotrof sebagai karakteristik utamanya. Hal ini berarti tidak ada mahkluk hidup dalam kingdom animalia yang mampu untuk menghasilkan makanannya sendiri, mereka selalu mengambil suatu energi dari sumber eksternal milik bahan organik.

Ilmu pengetahuan tentang Zoologi sangatlah penting, dimana seekor hewan bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan makanan juga menjadi penanda untuk arah sumber air. Berdasarkan hal tersebut bisa disimpulkan bahwa cabang ilmu yang satu ini sangatlah erat hubungannya dengan suatu spesifikasi hewan yang wajib dilakukan proses pengkajian. Kajian yang akan diperoleh nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan umat manusia. Misalnya seperti dibidang pertanian, kesehatan, kedokteran dan masih banyak lagi bidang yang lainnya.

Pada umumnya banyak peneliti yang mengelompokkan makhluk hidup seperti hewan menjadi dalam dua kelompok yang besar yaitu vertebrata dan invertebrata. Vertebrata sendiri merupakan hewan yang mempunyai tulang belakang dan tengkorak, sementara kelompok invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Kingdom animalia sendiri memiliki sembilan jenis filum yang utama, meskipun terdapat tiga puluh lima filum yang berbeda, namun sembilan itulah yang menjadi patokan utamanya. Salah satu diantaranya yaitu ada Cnidaria, Porifera, Platyhelminthes, Mollusca, Nematoda, Annelida, Echinodermata, Arthropoda, serta Chordata.    

Sudah dimulai sejak zaman kuno hingga zaman yang modern saat ini, Zoologi merupakan suatu ilmu yang semuanya mempelajari tentang hewan. Beberapa ilmu tentang Zoologi yang muncul dari sejarah alam telah dimulai dari karya-karya Aristoteles dan Galen pada zaman Yunani-Romawi kuni. Karya-karya tersebut telah banyak dikembangkan selama periode ketika abad pertengahan. Setelah proses pengembangan tersebut menghasilkan suatu ciptaan seperti mikroskop, yang memungkinkan pencarian studi tentang organisme yang memiliki bentuk yang mikro.

Penelitian tentang Zoologi dan proses investigasinya meliputi anatomi, histologi, fisiologi, teratologi, embriologi, etologi dan proses praktiknya. Terbukti hingga saat ini, penelitian dari ilmu Zoologi benar-benar memiliki banyak manfaat bagi umat manusia seiring dengan perkembangan mereka.

Source: career.iresearchnet.com

Zoologi merupakan ilmu yang sangat luas, setiap penelitiannya memiliki dasar yang luas serta konsep yang sangat besar. Sehingga sangat wajar jika ditemukan banyak variasi hewan dan proses yang rumit terjadi didalamnya. Terdapat 2 juta spesies hewan yang mana telah ditemukan salah satunya lebih dari 20.000 spesies ikan yang bertulang belakang juga lebih dari 300.000 spesies kumbang. Oleh sebab itu seorang ahli Zoologi biasanya akan memilih berspesialisasi terhadap satu cabang atau lebih cabang Zoologi. Mereka bisa mempelajari aspek secara struktural, fungsional, dan ekologis tentang sekelompok hewan atau hanya sekedar memilih untuk secara khusus fokus pada kelompok hewan tertentu saja.

Zoologi juga sering disebut sebagai cabang ilmu Biologi yang sengaja didedikasikan untuk mempelajari tentang kingdom animalia dari segi pendekatan yang khusus. Semua pendekatan tersebut termasuk seperti proses untuk menganalisis perilaku, hubungan hewan tersebut dengan tumbuhan dan benda mati yang ada disekitarnya, juga tingkat organisasi dalam kelompok mereka. Ahli Zoologi juga biasanya akan mempelajari konformasi tubuh hewan tersebut hingga dari perspektif biokimia.

Proses studi mengenai kehidupan tentang hewan ini bisa mewakili untuk berbagai jenis kemungkinan yang besar, mulai dari mikroorganisme hingga makhluk yang telah punah jutaan tahun yang lalu, termasuk didalamnya adalah mamalia, hewan laut, atau jenis reptil. Masing-masing telah memiliki fokus khusus dalam minatnya dalam bidang ilmu zoologi. Tidak heran jika Zoologi menjadi bidang dasar dalam ilmu Biologi.

Source: phys.org

Manusia sendiri telah banyak terpesona oleh anggota dari kingdom animalia sepanjang sejarah. Pada zaman eropa awal, banyak peneliti yang berkumpul dengan berbagai macam katalog berisi berbagai macam deksripsi hewan yang aneh dari tanah mereka maupun tanah yang jauh seperti lautan dalam. Salah satunya adalah karya yang dicatat oleh Albertus Magnus dengan judul Phsiologus. Karyanya tersebut sebagian besar diambil dari referensi milik  tulisan Aristoteles (384-322 SM). Magnus ‘De animalibus libri XXVI merupakan buku yang bukan hanya volume yang berisikan komentar-komentar mengenai sejarah alam, namun didalamnya juga terdapat sebuah studi tentang pengamatan Zoologi yang paling luas diterbitkan sebelum zaman modern. Studi tentang ilmu Zoologi juga ditemukan di Arab dan Cina. Seorang sarjana (164-225H/780-868M) yang menulis suatu kitab mengenai hewan dikenal oleh dunia adalah Al Jahiz beliau menulis tentang ilmu kehewanan (Zoologi) untuk pertama kalinya dengan nama asli yaitu Abu Amr Usman bin Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Bashri. Sementara dua penulis besar dari China yang memiliki ketertarikan dalam bidang ini  adalah Su Song (1020-1101) dan Shen Kuo (1031-1095) pada masa dinasti Song. Pada zaman Romawi kuno sendiri juga memiliki penulis utama tentang sejarah alam dikenal dengan nama Pliny the Elder (23-79).   

Tujuan dan Manfaat Zoologi

Zoologi memiliki tujuan untuk mengetahui manfaat dari hewan itu sendiri, baik sebagai sumber makanan maupun untuk pengendali hama, disamping itu Zoologi juga bisa dikembangkan dalam ilmu pengobatan. Zoologi sangatlah penting dalam kehidupan kita, mengingat kita adalah pendatang baru didunia yang dulunya penuh dengan berbagai macam hewan dengan berbagai macam ukuran, bentuk serta perilakunya. Manusia tentunya tidak boleh lupa tentang pengkajian studi mengenai hewan, sebab dengan begitu berarti mereka telah belajar untuk diri mereka sendiri mengenai kehidupan serta dunia yang manusia bagi dengan hewan tersebut. Berikut beberapa manfaat dari mempelajari tentang Zoologi.

  1. Sebagai dasar ilmu untuk pengetahuan yang lainnya.
  2. Mengetahui berbagai jenis yang bisa dibudayakan
  3. Membasmi hewan yang menjadi wabah penyakit
  4. Melestarikan hewan yang tengah terancam untuk punah
  5. Mengetahui berbagai macam hewan yang bisa dijadikan sumber makanan. 
Source: academicrelated.com

Sejarah Zoologi

Orang-orang telah banyak tertarik untuk melakukan kajian tentang hewan sejak zaman dahulu. Misalnya seperti seorang Filosof Yunani kuno yang pastinya sudah tidak asing bagi banyak orang seperti Aristoteles. Beliau banyak mecatata rincian nengenai pengamatannya tentang hewan dan menjadi sumber referensi bagi ilmuwan yang lain selama berabad-abad.

Bangsa Mesir kuno juga diketahui telah memiliki banyak pengetahuan yang sangat luas mengenai hewan-hewan seperti pemeliharaan domba, sapi, bebek serta angsa. Setelah itu di peradaban Yunani kuno muncul ketika abad ke-5 dan ke-6 SM berturut dengan masa Anaximander, Xenophanes juga Empedocles. 

Universitas telah banyak dibangun di Eropa pada abad ke-16 dan pertengahan abad ke-17, hingga terdapat bagian-bagian tertentu dibangun pada universitas tersebut yang memang khusus untuk fokus melakukan proses penelitian tentang hewan. Hal itu menjadi sumber kebangkitan semangat yang baru untuk melakukan eksplorasi dan observasi juga untuk yang lama tidak dipengaruhi oleh kemajuan penelitian medis mengenai fisiologi dan anatominya.

Semangat tersebut juga ikut menyebar hingga Universitas di Italia hingga lima puluh tahun kemudian menyebar ke Universitas Oxford. Akademisi Naturae Curiosorum (1651) merupakan akademi yang pertama didirikan di Eropa dengan memfokuskan pada deksripsi serta ilustrasi tentang struktur tanaman dan hewan. Sebelas tahun kemudian Royal Society of London didirikan oleh piagam kerajaan. Setelah itu akademi ilmu pengetahuan yang ada di Paris dan didirikan oleh Louis XIV, ahli anatomi yang lainnya seperti John Hunter juga mulai ikut bekerja untuk memeriksa anatomi kingdom animalia secara keseluruhan kemudian mencoba untuk mengklasifikasikannya dengan bantuan dari hasil yang cermat.

Source: uvisor.com

Leeuwenhoek, merupakan seorang peneliti yang ada di Belanda kemudian memperkenalkan konsep mikroskop yang pertama. Tidak sampai band ke-19, mikroskop telah diperbaiki dan diselesaikan untuk kepentingan penelitian ilmu zoologi. Hal ini membuat pada abad ke-19, mikroskop menjadi alat yang umum dalam suatu penelitian ilmiah dan membuka kemungkinan yang baru yaitu sel hewan bisa dipelajari pada tingkatan yang mikroskopis.

Proses penyempurnaan alat mikroskop memberikan arahan menuju peningkatan mengenai pemahaman tentang struktur dari suatu sel dan pembentukan teori tentang cell:

  1. Bahwa semua organisme baik itu memiliki sel tunggal atau yang terbangun dari banyak sel
  2. Semua organisme memulai keberadaan mereka sebagai satu sel yang melakukan proses memperbanyak diri dengan cara pembelahan biner, proses tumbuh dalam ukurannya serta mengalikan sama dengan pembelahan binernya.
  3. Kehidupan dari organisme yang multiseluler merupakan jumlah dari kegiatan sel-sel yang terdiri dan merupakan proses dari kehidupan yang harus dipelajari secara mendalam serta memiliki penjelasan yang diperoleh dari pemahaman mengenai kimia dan proses perubahan fisik yang masuk dalam setiap suatu sel individu hidup ataupun protoplasma.
Source: biologyjunction.com

Terobosan lain dalam bidang Zoologi, yaitu ketika Charles darwin berhasil mengembangkan teori tentang evolusi makhluk hidup berdasarkan sistem seleksi alam. Teori ini sendiri membantu ilmu Zoologi dalam mengkaji proses revolusi dan sistem taksonomi atau klasifikasi. Pada abad ke-18, karya dari Charlen Linnaeus dan Charles Darwin merevolusi berbagai cara yang kita pahami bukan hanya untuk kehidupan dari hewan namun juga kehidupan manusia secara umum. Setelah didapatkan proses penemuan struktur DNA sebagai bahan genetik yang ada dikehidupan memberikan efek banyaknya peneliti juga terdapat banyak pengetahuan yang baru mengenai dunia alam yang berhubungan dengan evolusi antar jenis hewan.

Pada saat abad pertengahan dalam studi bestiaries: kompilasi makhluk yang nyata atau imajiner yang sering dianggap sebagai nyata. Karakter ilmiah Zoologi kemudian muncul dengan Renaisans Eropa serta penemuannya kembali dari sains bersamaan dengan metode yang ilmiah. Barulah setelah itu banyak gagasan lama seperti milik Aristoteles dibuang demi memperbarui tampilan untuk kingdom animalia.

Source: thoughtco.com

Contoh Spesialisasi di dalam Zoologi

  1. Anatomi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang struktur dari seluruh organisme dan bagian-bagian tubuh yang dikenal dengan anatominya.
  2. Sitologi, merupakan proses studi tentang fungsi dan struktur dari sel
  3. Ekologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari sebuah interaksi organisme dengan lingkungan hidupnya.
  4. Embriologi, merupakan proses studi tentang suatu perkembangan hewan dari tahap telur yang dibuahi hingga tahap menetas atau lahirnya.
  5. Genetika, merupakan proses studi meengenai mekanisme penularan sifat-sifat waris dari orangtua ke anaknya.
  6. Histologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang suatu jaringan.
  7. Biologi molekuler, merupakan proses studi mengenai rincian sub-seluler dari suatu struktur dan fungsi dari hewan.
  8. Parasitologi, merupakan proses studi mengenai hewan yang hidup didalam organisme yang lain dengan cara mengorbankan inangnya.
  9. Fisiologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari bagian-bagian suatu organisme.

Contoh lain yaitu seperti proses studi mengenai ikan yang dikenal dengan istilah iktiologi. Ilmuwan yang mempelajari mengenai ikan disebut juga sebagai Iktiologis. Seorang Iktiologis memiliki pekerjaan untuk memahami berbagai macam struktur, fungsi, evolusi hingga ekolosi dari ikan. Berdasarkan studi-studi tersebut telah banyak mengungkapkan berbagai macam keanekaragaman dari ikan. Seperti telah ditemukan satu kelompok yang cukup besar dari ikan siklid di Afrika (sekitar 1000 spesies), di bagian Amerika Selatan dan Tengah (sekitar 300 spesies), di India (sekitar 3 spesies) dan 1 spesies di Amerika Utara. Kelompok ikan tersebut tentunya memiliki variasi yang sangat beragam mulai dari bentuk tubuh dan warna dari habitatnya.

Source: owlguru.com

Kebiasaan makan yang ditemukan oleh ahli Iktiologis juga menggambarkannya dengan berbagai macam seperti pemetik serangga contohnya yaitu jenis Tanganicodus, pencakar ganggang atau memotong ganggang dengan gigi yang seperti pahat contohnya yaitu jenis Eretmodus, serta pemakan sisik contohnya yaitu jenis Perissodus. Semua jenis siklid tentunya memiliki dua pasang rahang. Rahang tersebut digunakan untuk menggiling makanannya dan rahang di tenggorokannya digunakan untuk menghancurkan atau memanaskan makanan sebelum menelannya. 

Reproduksi sendiri, banyak jenis ikan siklid yang melakukan proses penjagaan telur didalam mulut mereka. Seekor betina akan mengambil telur dan memasukkannya kedalam mulutnya. Proses fertilisasi dan perkembangbiakan sendiri berlangsung didalam mulut betinanya, setelah telur tersebut nantinya menetas maka anak-anak ikan akan dibawa kembali kembali ke mulut betina untuk menghindari berbagai macam bahaya yang mengancam.

Hal ini tentunya menunjukkan berbagai macam keragaman yang sangat luar biasa dalam satu cabang kingdom animalia yang masih terbilang relatif kecil. Seorang ahli Zoologi bekerja di seluruh dunia untuk bisa memahami dan melestarikan suatu keanekaragaman yang sangat besar.

Klasifikasi Zoologi

Pada umumnya, Zoologi terbagi atas dua jenis yaitu Umum dan Deskriptif. Zoologi secara umum akan mendekati makhluk hidup dari segi perspektif yang paling holistik, sebelum nantinya akan membuat proses dekripsi taksonomi. Sementara Zoologi deksriptif, melakukan penyusunan dunia binatang menurut ciri umum juga ciri khas yang bisa membedakan antar spesiesnya, sehingga nantinya akan mudah dalam menemukan klasifikasinya.

Source Reference Artikel :

https://usaha321.net/pengertian-zoologi-sejarah-dan-cabang-cabang-zoologi.html
https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-zoologi.html
https://pelayananpublik.id/2019/07/31/tentang-zoologi-sejarah-tujuan-dan-cabangnya/
https://apayangdimaksud.com/zoologi/
https://satwa.foresteract.com/2019/11/pengertian-zoologi-sejarah-dan-cabang-ilmunya.html
https://pendidikan.co.id/pengertian-zoologi/

The post Pengertian Zoologi : Sejarah, Tujuan, Spesialisasi , Klasifikasi dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/zoologi/feed/ 0 1051