antisosial Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/antisosial/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Sun, 20 Feb 2022 10:34:43 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 antisosial Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/antisosial/ 32 32 198626614 Pengertian Antisosial – Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan https://adammuiz.com/antisosial/ https://adammuiz.com/antisosial/#respond Wed, 23 Feb 2022 01:45:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7806 Antisosial adalah gangguan kepribadian yang membuat seseorang memiliki perilaku menyimpang dari norma dan terus dilakukan dari waktu ke waktu. Antisosial mengarah ke perbuatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Pengertian Antisosial Antisosial merupakan kondisi seseorang yang tidak dapat memberikan penilaian atau membedakan antara baik dan buruk dari hal yang dilakukannya. Dengan begitu, ... Read more

The post Pengertian Antisosial – Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Antisosial adalah gangguan kepribadian yang membuat seseorang memiliki perilaku menyimpang dari norma dan terus dilakukan dari waktu ke waktu. Antisosial mengarah ke perbuatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan juga orang lain.

Pengertian Antisosial

Antisosial merupakan kondisi seseorang yang tidak dapat memberikan penilaian atau membedakan antara baik dan buruk dari hal yang dilakukannya.

Dengan begitu, penderita akan punya kecenderungan menyakiti orang lain seperti tindakan tidak terpuji, penipuan, tindakan kekerasan dan tindakan lain yang dilakukan hanya untuk kesenangan pribadi.

Di dalam KBBI, antisosial diartikan sebagai seseorang yang tidak senang bergaul, memiliki sikap yang menutup diri dari masyarakat serta cenderung mengganggu ketenteraman umum.

Pada dasarnya ketika melakukan sesuatu yang tidak baik, maka antisosial juga punya rasa bersalah. Akan tetapi, rasa bersalah tersebut tidak menghambat orang tersebut untuk melakukan tindakan.

Perilaku antisosial bisa terjadi karena kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan juga masyarakat. Seorang antisosial cenderung pemarah serta dapat bertindak sebagai seorang kriminal.

Gangguan kepribadian antisosial juga disebut dengan sosiopat sebab tidak dapat menyesuaikan serta beradaptasi dengan lingkungan masyarakat.

Para penderitanya biasanya memiliki perilaku yang kasar, agresif, tidak senang berinteraksi dan kurang memiliki rasa empati.

Baca Juga : Social Anxiety Disorder – Penyebab, Faktor, Komplikasi dan Pengobatan

Bentuk-bentuk Perilaku Antisosial

  • Antisosial karena deviasi individual: Terjadi karena pembawaan, penyakit atau kecelakaan yang dialami dan pengaruh sosiokultural.
  • Antisosial karena deviasi situasional: Kondisi yang berkaitan dengan tingkah laku seseorang yang mendapat rangsangan, pembatasan dan tekanan dari orang lain.
  • Antisosial karena deviasi biologis: Terjadi karena faktor pembatas yang tidak memberikan persepsi atau menyebabkan respon tertentu.

Baca Juga : Pengertian Fobia – Jenis, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi

Gejala Antisosial

1. Manipulatif

Gejala pertama dari antisosial adalah manipulatif. Umumnya, seseorang yang antisosial ingin mendapatkan keuntungan dari hal yang dilakukan meski dengan cara memanipulasi orang.

Pada saat semua hal yang dilakukan tercapai dan memperoleh keuntungan dari hal tersebut, maka akan timbul rasa puas yang dirasakan. Akan tetapi di sisi lain, ada orang lain yang akan merasa dirugikan karena perilaku manipulatif tersebut.

Gejala manipulatif tersebut adalah gejala yang merugikan yang dilakukan dengan cara mempengaruhi orang lain dari pendapat, sikap dan perilaku.

2. Tidak Memiliki Rasa Empati

Rasa empati harus dimiliki setiap orang karena dengan empati, maka kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga bisa lebih menghargai. Akan tetapi untuk penderita antisosial, rasa empati sulit dilakukan.

Contohnya seperti ketika seseorang sedang mengalami kesusahan, maka penderita antisosial tidak akan membantu karena menganggap tidak akan memperoleh keuntungan.

Penderita antisosial tidak mengerti jika saat membantu seseorang, maka sebenarnya ada juga keuntungan yang bisa diperoleh. Keuntungan yang diperoleh pada saat membantu seseorang adalah rasa bahagia karena sudah berhasil menolong orang lain yang sedang kesusahan.

3. Sering Berbohong

Penderia antisosial sering merugikan orang lain sehingga juga sering melakukan kebohongan agar bisa dipercaya orang lain.

4. Tidak Bisa Membedakan Baik dan Buruk

Gejala selanjutnya dari antisosial adalah tidak bisa membedakan antara baik dan buruk ketika melakukan sesuatu. Gejala ini umumnya bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lainn.

5. Selalu Mengulangi Kesalahan yang Sama

Untuk orang yang normal, maka ketika melakukan kesalahan akan mengevaluasi kesalahan tersebut agar tidak terulang kembali. Bisa dikatakan jika orang normal akan menganggap kesalahan sebagai suatu pembelajaran.

Sementara untuk seseorang antisosial, akan terus mengulangi kesalahan yang sama karena menganggap jika hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Ini disebabkan karena untuk orang antisosial, melakukan kesalahan yang sama adalah hal yang wajar.

6. Sering Mengintimidasi atau Mengancam

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial sehingga akan selalu berinteraksi dengan orang lain. Ini bertujuan supaya tali persaudaraan bisa tetap terjaga dan bisa saling membantu antara satu dengan yang lainnya.

Akan tetapi untuk antisosial menganggap jika untuk mewujudkan keinginan harus dilakukan denngan cara mengintimidasi dan mengancam.

7. Sombong dan Ingin Menang Sendiri

Sombong dan selalu mau menang sendiri juga menjadi gejala dari antisosial. Ini yang membuat seseorang dengan antisosial selalu dijauhi orang lain.

Faktor Penyebab Antisosial

1. Faktor Genetik

Faktor penyebab antisosial yang pertama adalah faktor genetik yang diturunkan orangtua atau anggota keluarga. Jika ada anggota keluarga atau orangtua yang memiliki gangguan antisosisal, maka kemungkinan besar juga akan memiliki risiko mengalami gangguan antisosial yang lebih besar.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang buruk juga bisa menyebabkan munculnya gangguan antisosial atau sosiopat baik lingkungan pendidikan, keluarga atau masyarakat.

Peristiwa buruk yang pernah terjadi di masa lalu seperti kekerasan pada anak oleh anggota keluarga, pelecehan sesual dan sebagainya bisa menyebabkan seseorang tumbuh menjadi antisosial.

Penyebab Antisosial

  • Memiliki anggota keluarga antisosial, gangguan kesehatan mental serta gangguan kepibadian yang lain.
  • Mengalami peristiwa tidak menyenangkan di masa lalu seperti penelantaran, pelecehan seksual, kekerasan dan lainnya.
  • Memiliki keluarga yang tidak harmonis dan membuat anak menjadi bahan pelampiasan sehingga tumbuh menjadi antisosial.
  • Gangguan perilaku yang terjadi di masa kanak-kanak atau childhood disorder.

Pencegahan Antisosial

1. Pendidikan Dasar Sejak Dini

Pendidikan dasar sejak dini harus dilakukan karena bisa mengurangi risio terjadinya perilaku antisosial. Beberapa hal yang menjadi bagian dari pendidikan sejak dini adalah penyelesaian masalah, pengenalan emosi, pengendalian emosi marah, membiasakan diri untuk berinteraksi dengan orang lain serta pelatihan tentang keterampilan sosial.

2. Lewat Guru Konseling di Sekolah

Lingkungan sekolah menjadi salah satu faktor yang bisa memicu terjadinya perilaku antisosial. Untuk itu, sekolah sebaiknya bisa memberikan tenaga ahli seperti guru konseling supaya proses pendidikan dapat berjalan secara baik serta bisa memberi motivasi belajar untuk murid.

3. Pendidikan Dalam Masyarakat

Organisasi kepemudaan atau karang taruna di masyarakat sebenarnya sudah diberikan pelatihan dari ahli konseling seperti psikiater dan psikolog. Dengan begitu, keduanya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan bantuan untuk mereka yang mengalami antisosial.

4. Pemeriksaan Kejiwaan dan Kepribadian

Psikiater atau psikolog bisa memberikan pengarahan atau bimbingan kondisi kepribadian atau kejiwaan untuk yang seseorang yang memiliki kepribadian antisosial.

Pengobatan Antisosial

Tingkat keparahan antisosial akan berbeda-beda sehingga untuk penanganan dan penyembuhan yang diberikan juga berbeda-beda. Berikut adalah beberapa pengobatan yang biasa diberikan:

1. Psikoterapi

Psikoterapi bisa digunakan sebagai sarana penanganan dan penyembuhan antisosial yang terbagi menjadi 2 jenis, yakni:

  • Cognitive Behavior Therapy [CBT]

Psikoterapi CBT merupakan terapi yang dilakukan terapis untuk melatih serta mengubah pola pikir pasien. Lewat terapi ini, cara berpikir penderita antisosial bisa dilatih sekaligus diubah ke arah yang jauh lebih baik.

  • Mentalization Based Therapi [MBT]

Terapi MBT merupakan terapi yang menitikberatkan pada metode berpikir sebelum bereaksi. Lewat terapi ini, penderita antisosial diharapkan bisa berpikir untuk tidak melakukan hal yang merugikan orang lain atau diri sendiri.

2. Obat-obatan

Sebetulnya, belum ada obat yang bisa menyembuhkan kepribadian antisosial. Namun, ada beberapa jenis obat yang bisa dipakai untuk mengurangi risiko gangguan antisosial, seperti:

  • Obat antipsikotik.
  • Obat anti konvulsan.
  • Obat antidepresan.

Sumber Referensi

  • https://www.alodokter.com/kepribadian-antisosial-tidak-sesederhana-yang-dikira
  • https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/beda-antisosial-dan-asosial/
  • https://www.gramedia.com/best-seller/antisosial/
  • https://www.gurupendidikan.co.id/sikap-anti-sosial/

The post Pengertian Antisosial – Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/antisosial/feed/ 0 7806
Social Anxiety Disorder – Penyebab, Faktor, Komplikasi dan Pengobatan https://adammuiz.com/social-anxiety-disorder/ https://adammuiz.com/social-anxiety-disorder/#respond Wed, 23 Feb 2022 00:55:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7816 Social Anxiety Disorder merupakan rasa cemas dan takut diberikan penilaian buruk, dianggap remeh atau tidak diterima di situasi sosial. Penyebab dari gangguan ini adalah ketakutan karena diamati atau dinilai oleh mata publik dan khawatir jika dipermalukan di depan umum. Tanda dan Gejala Social Anxiety Disorder Takut berada di situasi sosial yang membuatnya bisa dinilai oleh ... Read more

The post Social Anxiety Disorder – Penyebab, Faktor, Komplikasi dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Social Anxiety Disorder merupakan rasa cemas dan takut diberikan penilaian buruk, dianggap remeh atau tidak diterima di situasi sosial.

Penyebab dari gangguan ini adalah ketakutan karena diamati atau dinilai oleh mata publik dan khawatir jika dipermalukan di depan umum.

Tanda dan Gejala Social Anxiety Disorder

  • Takut berada di situasi sosial yang membuatnya bisa dinilai oleh orang lain.
  • Rasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain.
  • Terlalu khawatir akan mempermalukan diri sendiri di depan orang lain.
  • Takut jika ada orang lain yang menyadari kecemasannya.
  • Menghindari berbicara dengan orang lain karena malu.
  • Tubuh bereaksi ketika malu seperti keringat berlebih, pipi yang merah, tubuh gemetar dan suara gemetar.
  • Menghindari banyak kondisi yang bisa menyebabkan dirinya menjadi pusat perhatian.
  • Berusaha menghindari kondisi sosial tertentu karena takut dan cemas yang berlebihan.
  • Banyak menghabiskan waktu untuk mengevaluasi serta mengidentifikasi kekurangan diri sendiri setiap menghadapi situasi sosial tertentu.
  • Selalu beranggapan jika akan ada hal buruk yang terjadi pada dirinya ketika ada di situasi sosial.

Selain itu, ada juga beberapa gejala fisik dari yang ditimbulkan penderita Social Anxiery Disorder, seperti:

  • Napas yang pendek-pendek.
  • Blushing atau wajah yang memerah.
  • Gemetar termasuk suara yang ikut bergetar.
  • Jantung berdebar atau bagian dada yang terasa nyeri.
  • Sakit perut serta mual.
  • Hot flashes atau berkeringat.
  • Merasa pusing dan mau pingsan.

Penyebab Social Anxiety Disorder

1. Faktor Keturunan

Penyebab pertama dari Social Anxiery Disorder adalah karena faktor keturunan. Apabila di dalam keluarga ada yang mengalami kondisi ini, maka juga berpotensi dialami anggota keluarga yang lainnya termasuk juga gangguan kecemasan yang lainnya.

2. Struktur Sosial

Struktur otak yang dinamakan amigdala berguna untuk mengontrol respons pada asa takut seseorang. Apabila amigdala di otak bekerja terlalu aktif, maka respons pada rasa takut juga ikut meningkat. Ini kemudian bisa menyebabkan rasa cemas yang berlebihan dan akhirnya menyebabkan Social Anxiery Disorder.

3. Lingkungan

Social Anxiery Disorder adalah kondisi yang kemungkinan terjadi karena pernah menghadapi pengalaman yang memalukan atau tidak menyenangkan sebelumnya. Selain itu, gangguan ini juga bisa terjadi karena pola asuh yang salah dari orangtua.

Ketika orang tua sendiri yang menanamkan rasa khawatir pada anak serta terlalu mengontrol dan protektif pada anak, maka juga bisa menyebabkan gangguan kecemasan sosial seperti Social Anxiery Disorder.

Faktor Risiko Social Anxiety Disorder

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami Social Anxiety Disorder atau SAD seperti berikut ini:

1. Riwayat Kesehatan Keluarga

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, risiko Social Anxiety Disorder bisa meningkat ketika ada anggota keluarga yang juga mengalami kondisi serupa.

2. Pengalaman Buruk

Pengalaman buruk seperti karena trauma, masalah keluarga serta kekerasan fisik atau verbal juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami Social Anxiety Disorder.

Ini juga berlaku untuk seseorang yang mengalami bullying atau perundungan di masa remaja atau kanak-kanak, dipermalukan sampai digoda serta dijadikan bahan ejekan di depan banyak orang. Berbagai kejadian ini bisa menyebabkan trauma dan akhirnya mengalami Social Anxiety Disorder.

3. Watak

Seseorang dengan perangai, watak atau karakteristik ketika masih kecil juga berpengaruh pada gangguan bernama Social Anxiety Disorder. Contohnya seperti pendiam atau pemalu sejak kecil, maka bisa membuat anak tersebut mengalami SAD ketika dewasa.

4. Tuntutan Pekerjaan atau Sosial

Gejala dari SAD ini umumnya sudah mulai terlihat ketika seseorang masih berusia remaja. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena tuntutan pekerjaan atau sosial yang baru dialami ketika berusia dewasa.

Contohnya bertemu dengan banyak orang baru, memberikan pidato di depan banyak orang sampai membawakan presentasi penting ketika bekerja. Semuanya ini bisa membuat seseorang mengalami Social Anxiety Disorder.

Komplikasi Social Anxiety Disorder

Apabila Social Anxiety Disorder tidak segera diatasi dengan baik, maka akan sangat mengganggu kehidupan penderitanya. Berikut adalah beberapa komplikasi dari Social Anxiety Disorder yang bisa terjadi:

  • Membuat penderita tidak percaya diri.
  • Tidak dapat tegas di segala situasi.
  • Sering memberi kritikan pada diri sendiri.
  • Sensitif pada kritikan yang diberikan orang lain.
  • Tidak mempunyai kemampuan untuk bersosialisasi.
  • Lebih sering menyendiri serta tidak dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
  • Tidak punya pencapaian apapun.
  • Menggunakan obat-obatan terlarang atau minum alkohol terlalu berlebihan.
  • Memiliki pikiran mencoba bunuh diri.

Diagnosis Social Anxiety Disorder

Dokter kemungkinan akan mencari tahu apakah ada kondisi kesehatan lain yang diderita pasien yang bisa menjadi sumber gangguan ini. Beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan dokter diantaranya adalah:

  • Tes fisik: Berguna untuk membantu dokter menganalisis kondisi kesehatan atau pemakaian obat tertentu yang mungkin menjadi pemicu gangguan ini.
  • Dokter juga akan menanyakan tentang gejala yang dirasakan, seberapa sering gejala timbul serta kondisi seperti apa yang dirasakan.
  • Dokter akan meminta pasien mengisi kuisioner tentang beberapa gejala fobia sosial.

Pengobatan Social Anxiety Disorder

Ada beberapa metode yang bisa dipakai untuk mengatasi Social Anxiety Disorder, beberapa diantaranya adalah:

1. Psikoterapi

Salah satu jenis psikoterapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi Social Anxiety Disorder adalah dengan cognitive behavioral therapy atau CBT atau terapi kognitif dan perilaku. Terapi ini sangat berguna untuk membantu pasien dalam membentuk cara bersikap, berpikir serta bereaksi pada berbagai situasi sosial yang sebelumnya membuat pasien merasa cemas dan takut.

Selain itu, dengan CBT pasien juga dapat belajar serta mempraktekkan banyak kemampuan bersosialisasi bersama dengan orang lain. Ditambah lagi, terapi ini juga dilakukan secara berkelompok sehingga akan sangat membantu penderita.

2. Support Group

Banyak orang yang mengalami Social Anxiety Disorder merasa nyaman untuk mengikuti support group. Dari National Institue of Mental Health disebutkan jika grup bisa membantu pasien untuk menerima penilaian yang jujur untuk dirinya sendiri.

Ini artinya, pasien bisa secara perlahan menerima sekaligus belajar jika pikiran serta penilaian buruk yang diberikan pada dirinya sendiri tidaklah benar. Pasien juga akan belajar bagaimana orang lain punya kondisi yang serupa dan menghadapi banyak situasi sosial yang sebelumnya juga ditakuti.

3. Obat-obatan

Ada beberapa jenis golongan obat yang dapat dipakai sebagai pilihan utama untuk mengatasi Social Anxiety Disorder. Contohnya seperti selective serotonin reuptake inhibitors atau SSRIs seperti sertraline serta paroxetine.

Dokter juga kemungkinan akan merekomendasikan untuk mengonsumsi beberapa jenis obat lain untuk mengurangi gejalanya, seperti:

  • Obat-obatan beta blockers.
  • Obat-obatan antidepresan yang lainnya.
  • Obat anticemas seperti benzodiazepine.

Pencegahan Social Anxiety Disorder

Meski tidak bisa dicegah sepenuhnya, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dari gejalanya, seperti:

  • Segera mencari pertolongan karena jika semakin lama, maka akan semakin sulit diatasi.
  • Mulai untuk menulis jurnal atau buku yang bisa berguna untuk membantu memahami kejadian yang kemungkinan menjadi penyebab rasa cemas dan stres.
  • Memilih hal positif saja yang dipikirkan. Ini berarti lebih fokus pada sesuatu yang bisa memberikan rasa bahagia.
  • Menghindari pemakaian alkohol, obat-obatan terlarang serta merokok.

Sumber Referensi

  • https://www.halodoc.com/artikel/apa-yang-dimaksud-dengan-social-anxiety-disorder
  • https://www.alodokter.com/memahami-fobia-sosial-dan-cara-tepat-mengatasinya
  • https://www.alodokter.com/gangguan-kecemasan-sosial
  • https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/social-anxiety-disorder/
  • https://www.honestdocs.id/gangguan-kecemasan-sosial

The post Social Anxiety Disorder – Penyebab, Faktor, Komplikasi dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/social-anxiety-disorder/feed/ 0 7816