Imitasi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/imitasi/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Tue, 09 Nov 2021 22:51:29 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 Imitasi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/imitasi/ 32 32 198626614 Pengertian Imitasi – Faktor, Penyebab, Dampak dan Contoh https://adammuiz.com/imitasi/ https://adammuiz.com/imitasi/#respond Sat, 13 Nov 2021 01:44:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=5471 Imitasi merupakan proses kognisi untuk melakukan tindakan atau aksi seperti yang dilakukan modelnya. Ini melibatkan indra sebagai penerima rangsang serta pemasangan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses tersebut melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi sebab tidak hanya menggunakan bahasa namun juga pemahaman akan pemikiran orang lain. Pengertian Imitasi Imitasi merupakan perbuatan meniru sesuatu baik berbentuk ... Read more

The post Pengertian Imitasi – Faktor, Penyebab, Dampak dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Imitasi merupakan proses kognisi untuk melakukan tindakan atau aksi seperti yang dilakukan modelnya. Ini melibatkan indra sebagai penerima rangsang serta pemasangan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik.

Proses tersebut melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi sebab tidak hanya menggunakan bahasa namun juga pemahaman akan pemikiran orang lain.

Pengertian Imitasi

Imitasi merupakan perbuatan meniru sesuatu baik berbentuk tingkah laku, tindakan, gaya hidup sampai penampilan fisik seseorang.

Sedangkan pengertian lainnya mengatakan jika imitasi adalah perilaku lanjutan untuk mereplikasi sesuatu yang dimiliki orang lain lewat pengamatan. Intinya adalah imitasi merupakan bentuk pembelajaran untuk mengembangkan tradisi dan budaya.

Untuk sekarang ini imitasi dipelajari dari banyak sudut pandang ilmu seperti neurologi, psikologi, kognitif, studi hewan atau animal study, kecerdasan buatan, antropologi, sosiologi, ekonomi serta filsafat.

Ini berhubungan dengan fungsi dari imitasi pada pembelajaran khususnya anak atau kemampuan manusia untuk berinteraksi sosial hingga dengan penurunan budaya di generasi berikutnya.

Pengertian Imitasi Menurut Para Ahli

1. Menurut Sasmita

Imitasi merupakan proses sosial yang dilakukan seseorang untuk meniru gaya hidup, sikap dan bahkan semua yang dimiliki seseorang yang dijadikan panutan.

2. Menurut Gerungan

Imitasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan cara mengikuti perilaku orang lain ketika menjalani kehidupan di lingkungan sosial.

3. Menurut Asep Mulyana

Imitasi diartikan sebagai perilaku yang dilakukan dengan cara meniru tingkah laku seseorng yang lebih fisikal sehingga bisa berdampak negatif ketika dilakukan terlalu berlebihan.

Kajian Psikologi Tentang Imitasi

Imitasi harus dibedakan dengan peniruan gerakan yang sama saja atau mimikri atau peniruan tujuan atau emulasi. Namun, di proses imitasi, manusia melakukan prinsip peniruan sebuah aksi dengan memahami tujuan aksi serta diarahkan pencapaian target tujuan atau goal.

Imitasi juga sering dihubungkan dengan teori belajar sosial dari Albert Bandura. Dengan imitasi, dikatakan jika anak akan membentuk teori pemikirannya lewat imitasi pada aksi orang lain atau persepsi pada rangsangan yang diterima dari lingkungan.

Kajian Neurosains Tentang Imitasi

Dengan ditemukannya mirror neuron system atau sistem saraf cermin di monyet jenis macaque yang dipublikasikan tahun 1996 dari Glacomo Rizzolati memberikan bukti neurologis jika imitasi sangatlah penting.

Sistem saraf cermin merupakan saraf manusia dan hewan yang menyala ketika melakukan aksi atau menyaksikan aksi yang sama dilakukan manusia atau hewan lain.

Sistem saraf cermin atau SSC ada di bagian precortex otak. SSC tersebut akan membantu untuk memahami tindakan yang dilakukan orang lain. Dengan begitu, akan memungkinkan untuk diimitasi.

Syarat Terjadinya Imitasi

Imitasi di dalam kehidupan umumnya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor dan berikut diantaranya:

1. Ada Minat dan Perhatian

Syarat pertama terjadinya imitasi adalah terdapat minat serta perhatian cukup besar pada hal yang akan ditiru. Diakui atau tidak di dalam pergaulan anak yang tumbuh dewasa biasanya tidak lepas dari imitasi atau peniruan.

Bahkan untuk yang paling dekat dalam keluarga, pada saat seseorang lahir sudah mengidolakan sosok ayah atau ibu yang dianggap bertanggung jawab. Dengan begitu, semua yang dilakukan ayah atau ibu akan ditiru.

2. Sikap Mengagumi Hal yang Diimitasi

Ini berhubungan dengan rasa kagum pada apa yang dijadikan rutinitas yang tidak dapat ditinggalkan. Contohnya sikap kecintaan akan kebudayaan K-pop, maka terkadang akan menyamakan dengan tokoh tertentu yang membuat seseorang sampai membeli pakaian yang sama.

3. Hal yang Ditiru Memiliki Penghargaan Sosial Tinggi

Faktor imitasi yang paling terlihat adalah mau memeroleh penghargaan yang sama seperti seseorang yang ditiru. Ini kemudian memberi motivasi untuk mengikuti jejak tokoh yang diidolakan tersebut karena berharap memiliki nasib yang sama.

Faktor Penyebab Imitasi

1. Interaksi Sosial

Faktor utama dari penyebab imitasi adalah interaksi sosial. Jika interaksi dilakukan semakin baik, maka kemungkinan terjadinya imitasi juga semakin besar.

Seseorang yang berpengaruh pada masyarakat juga bisa mendorong orang lain supaya bisa melakukan perbuatan imitasi. Ini disebabkan karena keinginan memperoleh posisi yang sama merupakan hal yang manusiawi.

2. Sikap Terbuka

Faktor kedua dari imitasi adalah sikap terbuka, menerima dan mengagumi. Ini bernilai sama seperti adanya minat dan perhatian.

Pada saat beberapa sikap tersebut muncul di sesuatu atau seseorang, maka kecenderungan untuk melakukan imitasi semakin sulit dicegah. Namun, sayangnya masalah bisa terjadi untuk proses imitasi yang berdampak negatif.

Dampak Imitasi

Seluruh proses imitasi akan berdampak pada seseorang atau masyarakat secara menyeluruh. Dampak tersebut tergantung dari seseorang atau sesuatu ketika sedang diimitasi, apakah menimbulkan dampak positif atau negatif.

Dampak positif bisa terjadi pada saat imitasi mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang baik. Contohnya mematuhi norma yang ada di masyarakat.

Sementara dampak negatif dari imitasi adalah mendorong anak untuk melakukan sesuatu hal yang buruk. Contohnya seperti muncul perasaan rendah diri sebabkhawatir tidak bisa mengikuti seseorang yang sedang ditiru.

Imitasi juga bisa menyebabkan seseorang tidak kreatif. Akan tetapi sebalinya, jika seseorang bisa kritis pada seseorang atau sesuatu yang diimitasi, maka bisa terhindar dari dampak negatif imitasi tersebut.

Contoh Imitasi

Sebenarnya, ada cukup banyak contoh dari imitasi di kehidupan sehari-hari dan berikut beberapa diantaranya:

1. Siswa yang Meniru Selebritis

Siswa yang ada di lembaga pendidikan berusaha untuk meniru penampilan dari selebritis di TV. Contohnya meniru rambut yang gondrong, menggunakan anting, menggunakan gelang serta kalung terlalu berlebihan.

Tindakan imitasi seperti ini tentunya bisa mengundang reaksi masyarakat yang menilai jika penampilan tersebut terlihat urakan atau tidak sopan.

2. Balita Mengucapkan Kata yang Diajarkan Orangtua

Seorang balita yang mulai mengucapkan kata yang diajari orang tuanya juga merupakan contoh imitasi. Imitasi seperti ini biasanya terjadi di dalam keluarga terutama dilakukan orang tua.

Ini disebabkan karena pendidikan pertama yang didapatkan anak berasal dari keluarga sebelum masuk ke kehidupan kelompok sosial dan masyarakat.

3. Ingin Menjadi Wirausaha

Contoh lain dari imitasi adalah seseorang yang memiliki modal dan ingin menjadi seorang pengusaha. Ini didapatkan karena seseorang melihat ada wirausaha lain yang sukses dengan pekerjaan tersebut.

Contoh imitasi ini adalah imitasi positif karena bisa menambah wawasan atau pekajaran pada manusia supaya bisa hidup mandiri.

4. Memiliki Perilaku Seks Menyimpang

Contoh imitasi berikutnya yang negatif adalah seseorang yang memiliki perilaku seks menyimpang. Contohnya seperti lesbian, homoseksual dan sebagainya.

Ini termasuk dalam imitasi pada pola kebudayaan asing yang tentu tidak akan sesuai dengan norma dan nilai sosial masyarakat Indonesia.

5. Mahasiswa yang Tampil Seperti Michael Jackson

Seorang mahasiswa di Jawa Barat tampil di atas pentas bergaya Michael Jackson juga menjadi contoh dari imitasi. Hal yang dilakukan orang tersebut didasari faktor imitasi pada interaksi sosial.

6. Memasak Dengn Resep Ibu

Seorang anak pandai memasak ayam goreng karen sebelumnya telah diajari oleh sang ibu. Ini juga menjadi contoh imitasi yang banyak ditemukan dalam kegiatan harian.

Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Imitasi
https://saintif.com/imitasi-adalah/
https://dosensosiologi.com/pengertian-imitasi-dan-contohnya-lengkap/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-imitasi.html
https://www.sosial79.com/2021/01/pengertian-imitasi-syarat-faktor-contoh.html

The post Pengertian Imitasi – Faktor, Penyebab, Dampak dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/imitasi/feed/ 0 5471
Pengertian Sugesti : Macam Jenis, Elemen, dan Contoh https://adammuiz.com/sugesti/ https://adammuiz.com/sugesti/#respond Fri, 29 Oct 2021 01:46:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=4908 Sugesti merupakan proses pada interaksi sosial yang umumnya dipakai untuk menjadikan seseorang bisa menerima perkataan, cara, tingkah laku pihak lain tanpa kritik yang diungkapkan lebih dulu. Ini menyebabkan salah seorang yang dipengaruhi segera mengikuti dan melakukannya tanpa proses pikir panjang. Pengertian Sugesti Ada banyak faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial di masyarakat. Contohnya seperti sugesti, ... Read more

The post Pengertian Sugesti : Macam Jenis, Elemen, dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Sugesti merupakan proses pada interaksi sosial yang umumnya dipakai untuk menjadikan seseorang bisa menerima perkataan, cara, tingkah laku pihak lain tanpa kritik yang diungkapkan lebih dulu. Ini menyebabkan salah seorang yang dipengaruhi segera mengikuti dan melakukannya tanpa proses pikir panjang.

Pengertian Sugesti

Ada banyak faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial di masyarakat. Contohnya seperti sugesti, imitasi, simpati, empati dan motivasi. Beberapa faktor tersebut saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain.

Sama halnya seperti sugesti pada objek kajian sosiologi bisa terjadi sebab ada rangsangan dan pengaruh individu serta kelompok lain untuk melakukan bentuk tindakan sosial yang sama.

Sedangkan di sisi lain, sugesti juga berarti tokoh tertentu yang dijadikan panutan secara sadar atau tidak sadar yang diikuti prosesnya. Contohnya sepeti tersugesti Presiden Jokowi yang dikenal jujur mengemban amanah sehingga perilaku kita juga akan mengikuti perilaku tersebut.

Pengertian Sugesti Menurut Para Ahli

1. Menurut Harwantiyoko

Ia berpendapat jika sugesti merupakan bagian proses sosial serta interaksi sosial yang bisa berpengaruh pada seseorang dengan yang lainnya. Ini digunakan untuk menerima norma atau pedoman dalam melakukan tindakan tertentu tanpa pertimbangan lebih dulu.

2. Menurut Abu Ahmadi

Sugesti berarti pengaruh pada jiwa dan perbuatan seseorang yang dipengaruhi perasaan dan kemauan untuk meyakini apa yang dikehendaki.

3. Menurut Sri Sudarmi

Sugesti merupakan proses memberi pengaruh ideologi pada orang lain yang dilakukan memakai teknik tertentu sehingga tidak berpikir panjang.

Macam Macam Sugesti

1. Sugesti Kerumunan

Sugesti kerumunan atau disebut dengan crown suggestion merupakan proses penerimaan yang tidak didasari dengan penalaran namun karena kerumunan atau keanggotaan diikuti oleh seseorang dalam organisasi sosial atau bentuk kelompok sosial yang lain.

Contoh dari sugesti kerumunan seperti tawuran yang terjadi antar pelajar. Semua siswa yang terlibat dalam tawuran tersebut biasanya dilakukan karena rasa setia kawan. Dengan begitu, seorang siswa akan secara spontan melakukan tindakan yang sama.

2. Sugesti Negatif

Sugesti negatif atau negative suggestion merupakan sugesti yang ditujukan untuk memberi tekanan atau pembatasan tertentu yang dilakukan seseorang dengan tingkat dominasinya. Dengan begitu, ia akan memberikan dorongan pada orang lain untuk melakukan tindak kejahatan atau kekerasan.

Contoh dari sugesti negatif adalah peran seorang pemuda yang akan mengancam kekasihnya jika cintanya berpaling ke pria lain. Dengan begitu, kekasihnya akan menurut.

3. Sugesti Prestise

Sugesti prestise atau prestige suggestion merupakan sugesti yang muncul karena prestise orang lain yang hanya punya struktur sosial serta peran sosial tinggi. Dengan begitu, orang lain akan menerima pendapat begitu saja.

Contoh dari perilaku prestise adalah tokoh masyarakat dalam lingkungan masyarakat yang mengajurkan supaya semua warna kerja bakti membersihkan lingkungan, maka saran itu dilakukan tanpa berpikir.

Contoh dari sugesti prestise adalah siswa yang bolos karena diajak bermain oleh temannya. Tanpa dilihat kembali manfaatnya, ajakan itu diterima dan dilakukan dengan membolos dan meninggalkan sekolah.

Jenis-jenis Sugesti Berdasarkan Sumbernya

Jika dilihat dari sumbernya, sugesti bisa dibagi menjadi 2 jenis, yakni:

1. Auto Sugesti

Auto sugesti adalah pengaruh yang berasal dari dalam diri sendiri. Auto sugesti yang disebut juga motivasi diri. Contoh dari auto sugesti diantaranya adalah ketika pertandingan olahraga. Seorang atlet punya skill lebih rendah jika dibandingkan atlet lainnya. Namun atlet yang skillnya lebih rendah berhasil mengalahkan atlet yang lebih kuat karena selalu memotivasi diri supaya bisa menang.

2. Hetero Sugesti

Hetero sugesti adalah pengaruh yang bisa diperoleh dari orang sekitar atau lingkungan terdekat. Hetero sugesti biasanya dilakukan orang yang punya pengaruh atau kedudukan kuat di sebuah lingkungan. Ini bisa dilakukan oleh orang yang dituakan, motivator, punya jabatan serta orang yang punya pengalaman. Dari sifat sosiologinya, hetero sugesti bisa dibagi kembali menjadi 3 jenis, yakni:

  • Sugesti Prestise

Sugesti prestise bisa diartikan sebagai pengaruh karena prestise yang ada pada kelompok atau orang lain pemberi sugesti. Pengaruh tersebut umumnya dilakukan seseorang yang punya jabatan pada lingkungan tersebut.

Contohnya seperti kepala desa yang memberi himbauan pada warga untuk kerja bakti. Pengaruh yang diberikan kepala desa tersebut dinamakan dengan sugesti prestise.

  • Sugesti Negatif

Seperti namanya, sugesti negatif akan memberikan pengaruh yang negatif serta menekan pihak lainnya. Contohnya orang bawahan yang mengetahui jika atasannya melakukan kecurangan. Orang tersebut kemudian diancam oleh atasannya tersebut jika sampai membocorkan kecurangannya.

  • Sugesti Kerumunan

Sugesti ini dilakukan kelompok beranggotakan banyak sehingga pengaruh yang diberikan juga besar. Umumnya, sugesti ini tidak didasari dengan nalar namun karena merasa hanya karena menjadi bagian anggota kelompok tersebut.

Cara Memberikan Sugesti Pada Diri Sendiri

Memberi sugesti yang baik untuk diri sendiri atau orang lain bisa berdampak baik jika yang diberikan memiliki sifat positif. Auto sugesti adalah bentuk pengaruh yang sulit dilakukan namun bukan tidak mungkin dilakukan apabila metode yang dipakai benar.

Sebelum memberi sugesti pada diri sendiri, maka pastikan tubuh serta pikiran rileks. Anda bisa mengatur kondisi lingkungan yang bisa membuat rileks. Contohnya seperti lampu yang temaram, suara yang tenang atau udara yang sejuk.

Elemen Sugesti

Elemen sugesti merupakan teknik, prosedur serta hal lain yang secara langsung atau tidak akan berpengaruh ketika membuat suatu sugesti menjadi efektif. Berikut adalah beberapa elemen dari sugesti:

1. Mendapatkan Perhatian Subjek

Hipnoterapos atau hipnotis umumnya akan mendapatkan perhatian dari subjek atau klien dengan berkata, “ Perhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang saya katakan, dengarkan kata-kata saya dan lainnya.

2. Goal

Seseorang harus punya tujuan atau goal yang spesifik dan jelas di dalam pikiran. Apabila goal yang dibuat sederhana, maka tentunya akan semakin baik. Terutama jika seseorang memberi sugesti ke subjek dengan tingkatan sugestibilitas yang tidak terlalu tinggi.

Namun tidak dianjurkan untuk orang yang dapat memberikan hasil sugesti terutama untuk sibjek dengan tingkat sugestibilitas menengah atau rendah.

3. Keragaman                                                                              

Umumnya, operator atau pemberi sugesti tidak dapat memberi hasil yang sesuai seperti yang diharapkan. Operator juga harus kreatif pada saat memberi sugesti yang beragam. Dengan begitu, hal yang sebetulnya terjadi adalah efek compouding dari sugesti berbeda namun tetap tujuannya sama.

Contoh Sugesti

Sebetulnya, ada begitu banyak contoh sugesti pada kehidupan sehari-hari baik secara sadar atau tidak. Contohnya seperti ketika ada siswa yang bolos sekolah karena diajak oleh kawannya. Tanpa kembali dilihat gunanya, ajakan tersebut akan langsung dilakukan dan diterima.

Contoh dari sugesti selanjutnya yang dilakukan seorang kepala desa di masyarakat yang mengajak semua orang untuk gotong royong membangun sarana dan prasarana desa. Kegiatan tersebut bertujuan untuk semakin meningkatkan kebersihan. Selain itu, kegiatan gotong royong juga berguna menyadarkan warga betapa pentingnya pola hidup yang sehat.

Sumber Referensi

https://dosensosiologi.com/pengertian-sugesti-jenis-dan-contohnya-lengkap/
https://jagad.id/pengertian-sugesti/
https://www.mastah.org/pengertian-sugesti/

The post Pengertian Sugesti : Macam Jenis, Elemen, dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/sugesti/feed/ 0 4908
Pengertian Simpati : Ciri-Ciri, Penyebab, Dampak dan Contoh https://adammuiz.com/simpati/ https://adammuiz.com/simpati/#respond Thu, 28 Oct 2021 23:44:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=4929 Simpati merupakan proses kejiwaan yang membuat seseorang merasa tertarik dengan kelompok atau seseorang dari karena penampilan, sikap, wibawa atau perbuatannya. Dalam proses tersebut, perasaan seseorang akan memegang peranan penting. Meski begitu, dorongan utama dari simpati merupakan keinginan memahami pihak lain serta untuk bekerja sama dengan orang tersebut. Inilah yang menjadi perbedaan utama dari simpati dan ... Read more

The post Pengertian Simpati : Ciri-Ciri, Penyebab, Dampak dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Simpati merupakan proses kejiwaan yang membuat seseorang merasa tertarik dengan kelompok atau seseorang dari karena penampilan, sikap, wibawa atau perbuatannya.

Dalam proses tersebut, perasaan seseorang akan memegang peranan penting. Meski begitu, dorongan utama dari simpati merupakan keinginan memahami pihak lain serta untuk bekerja sama dengan orang tersebut. Inilah yang menjadi perbedaan utama dari simpati dan identifikasi.

Identifikasi lebih didorong dengan keinginan belajar dari pihak lain yang dianggap memiliki kedudukan lebih tinggi serta harus dihormati. Ini disebabkan karena pihak lain punya kemampuan dan kelebihan tertentu yang patut untuk dijadikan contoh.

Pengertian Simpati Secara Umum

Jika dilihat secara umum, simpati merupakan perasaaan peduli pada orang lain yang disertai dengan keterlibatan pribadi secara mendalam. Sedangkan menurut pendapat lain, simpati adalah rasa kasih, rasa suka, rasa setuju, ikut serta merasa senang dan lainnya.

Ini bisa terlihat dari ciri orang yang bersimpati seperti peduli dengan kesulitan orang lain, memberi perhatian ke orang lain dan lainnya.

Dalam prosesnya, simpati melibatkan pikiran serta perasaan manusia. Berbeda dengan empati, simpati tidak melibatkan emosi atau perspektif dengan orang lain sehingga tidak dapat menempatkan diri di posisi orang lain.

Dibandingkan rasa kasihan, rasa simpati lebih menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar dan keterlibatan pribadi yang lebih dalam. Akan tetapi, simpati tidak seperti empati yang melibatkan perspektif atau emosi bersama.

Meski begitu, ekspresi yang dihasilkan dari simpati bisa memperlihatkan kepedulian serta perhatian namun tidak memperlihatkan kesusahan bersama.

Pengertian Simpati Menurut Para Ahli

  • Menurut Eisenberg: Simpati merupakan rangkaian proses interaksi sosial yang terjadi akibat kejadian tertentu sehingga menimbulkan respon pada perasaan yang dirasakan orang lain yang sedang menderita serta butuh bantuan.
  • Menurut Valiente: Simpati merupakan tindakan seseorang yang positif sebab disertai dengan penalaran moral pada perilaku yang dirasakan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain.
  • Menurut Batson: Simpati merupakan perasaan yang melipatkan kondisi orang lain yang berawal dari empati sehingga mengerucut ke pelibatan proses sosial bersifat kognitif.

Ciri-ciri Sikap Simpati

  • Perilaku seseorang memperlihatkan kemampuan menjadi pendengar yang baik pada kondisi orang lain yang sedang bercerita.
  • Kondisi seseorang yang bisa mengidentifikasi perasaan orang lain.
  • Perilaku seseorang yang sering memikirkan perasaan yang sedang dirasakan orang lain.
  • Kondisi seseorang yang punya kepedulian pada orang lain yang sedang mengalami masalah.

Penyebab Simpati

Supaya seseorang bisa merasa simpati pada orang lain, maka da beberapa elemen yang dibutuhkan dan berikut beberapa diantaranya:

  • Harus Memperhatikan Orang Lain

Teralihkan akan membatasi kemampuan diri sendiri untuk merasa simpati.

  • Tingkat Kemalangan dari Orang Lain

Persepsi mengenai tingkat kemalangan akan menjadi penentu tingkat simpati seseorang. Contohnya goresan pada lutut akan mendapat simpati yang lebih sedikit dibandingkan orang lain yang patah tulang.

Selain itu, seseorang cenderung bersimpati pada orang lain yang terlihat mendapat kemalangan dan bukan akibat ulah mereka. Seorang anak yang jatuh ketika berlari ke orang tua akan memperoleh simpati lebih besar dibandingkan anak yang sudah dilarang namun akhirnya jatuh.

  • Dipengaruhi Dengan Kondisi Tertentu

Biasanya, seseorang lebih simpati ke orang lain secara geografis lebih dekat dibandingkan orang dari negara lain. Ini yang disebut dengan kedekatan spasial.

Selain itu, seseorang juga lebih simpati pada orang yang sama dari segi agama, ras dan sebagainya yang disebut dengan kedekatan sosial.

Seseorang juga bisa bersimpati ketika pernah berasa dalam kondisi yang sama dan merasa sulit. Contohnya ketika mendengar gempa bumi, maka mungkin akan langsung menyumbang uang untk meringankan penderitaan orang tersebut.

  • Simpati Bukan Bawaan Namun Bisa Dipelajari

Anak berusia 12 bulan dan diamati memperlihatkan perilaku simpati. Contohnya ketika memberi mainan pada orang tua tanpa diminta atau menangis ketika ada anak lain yang menangis. Ini merupakan respon simpatik yang paling mendasar. Sedangkan untuk anak yang inheren akan lebih mudah simpati dan lebih sosial.

Dampak Simpati

1. Dampak Positif Simpati

  • Bisa Mempererat Hubungan Antar Manusia

Dengan simpati, maka antara satu orang dengan orang lain akan terjalin hubungan yang baik. Ini disebabkan karena mereka menyadari jika hubungan sosial sangat penting dan bisa rusak ketika tidak dijaga dengan baik.

  • Bisa Membantu Merubah Perilaku Seseorang Untuk Menjadi Baik

Jika simpati yang terjadi pada lingkungan adalah positif dan baik, maka bisa berdampak langsung ke pola perilaku seseorang yang juga semakin baik.

Ini disebabkan karena orang tersebut sudah sering dan terbiasa berinteraksi dengan masyarakat di lingkunga yang baik. Dengan begitu, ini juga akan berpenngaruh pada proses perubahan perilaku yang bertambah baik.

2. Dampak Negatif Simpati

  • Membentuk Karakter Buruk

Salah satu dampak negatif dari simpati adalah bisa membentuk karakter yang buruk ketika berhubungan sosial dengan orang yang jahat. Dampak tersebut bisa berbentuk sikap, karakter atau tindakan yang salah dan mengikuti apa yang dilakukan orang jahat tersebut.

Perbedaan Simpati dan Empati

Empati serta simpati sebetulnya bisa berjalan saling bersamaan meski tidak selamanya. Seseorang bisa bersimpati pada orang lain namun bukan berarti secara tegas bisa berempati. Berikut adalah perbedaan dari simpati dan empati:

Empati lebih mendalam dibandingkan empati : Simpati hanya sampai ke level merasa iba pada orang lain. Sementara empati bisa merasakan apa yang dialami orang lain sehingga timbul usaha untuk membantu menyelesaikan masalah orang lain.

Simpati merupakan respon dukungan, sementara empati adalah sikap memahami orang lain. Respon berbentuk simpati tidak sampai ke tahap menyelesaikan masalah. Sementara empati bisa membuat seseorang bisa memahami orang lain serta berusaha memecahkan masalah orang lain.

Simpati didasari faktor persamaan, sedangkan empati berdasarkan faktor perbedaan. Biasanya persamaan nasib bisa membuat orang merasa simpati dengan orang lain. Sementara empati bisa terjadi meski tidak mengalami hal yang sama dengan seseorang.

Simpati umumnya spontan, sementara empati melibatkan faktor kognitif serta afektif. Respon simpati umumnya terjadi secara spontan pada saat melihat atau mendengar kabar tertentu. Sementara proses empati melibatkan kognitif serta afektif yang membuat seseorang berusaha menyelesaikan masalah orang lain.

Contoh Bentuk Simpati

Sebenarnya, ada banyak contoh bentuk simpati seseorang pada orang lain di dalam kehidupan bermasyarakat. Dari pengertian simpati diatas, berikut adalah beberapa contoh simpati:

  • Memberi ucapan selamat pada orang yang sudah berhasil menyelesaikan tugas atau studinya.
  • Memberi ucapan selamat serta hadir di dalam pernikahan keluarga atau kerabat.
  • Memberi ucapan turut berduka cita untuk orang yang kehilangan seseorang yang dicintai.
  • Memberi bantuan sukarela ke masyarakat yang terkena bencana alam baik dalam atau luar negeri.
  • Berbagai informasi berharga untuk orang lain lewat media sosial.
  • Ikut menjaga keamanan serta kenyamanan kegiatan keagamaan baik yang satu agama atau yang berbeda.
  • Memberikan bantuan bencana alam pada negara lain sebagai wujud simpati yang dilakukan pemerintah.
Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Simpati
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-simpati.html
https://dosensosiologi.com/pengertian-simpati-dan-contohnya-lengkap/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-empati-simpati-toleransi/

The post Pengertian Simpati : Ciri-Ciri, Penyebab, Dampak dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/simpati/feed/ 0 4929
Pengertian Empati : Istilah, Tipe, Faktor, Manfaat dan Ciri-Ciri https://adammuiz.com/empati/ https://adammuiz.com/empati/#respond Thu, 28 Oct 2021 02:06:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=4918 Empati merupakan kondisi mental yang membuat seseorang bisa merasakan perasaan, pikiran atau kejadian yang sama seperti orang lain. Empati seringkali disamakan dengan simpati, namun sebenarnya punya karakteristik yang berbeda. Pengertian Empati Rasa empati bisa timbul karena kemampuan untuk menyadarkan diri pada saat berhadapan dengan perasaan sesama dan bertindak untuk menolongnya. Diri sendiri akan paham orang ... Read more

The post Pengertian Empati : Istilah, Tipe, Faktor, Manfaat dan Ciri-Ciri appeared first on Adam Muiz.

]]>
Empati merupakan kondisi mental yang membuat seseorang bisa merasakan perasaan, pikiran atau kejadian yang sama seperti orang lain. Empati seringkali disamakan dengan simpati, namun sebenarnya punya karakteristik yang berbeda.

Pengertian Empati

Rasa empati bisa timbul karena kemampuan untuk menyadarkan diri pada saat berhadapan dengan perasaan sesama dan bertindak untuk menolongnya.

Diri sendiri akan paham orang lain dari sudut pandangnya sendiri. Perasaan tersebut sebetulnya sangat penting untuk menjalin atau membangun relasi dengan orang lain.

Sedangkan menurut pendapat Chaplin, empati adalah kemampuan untuk memproyeksikan perasaan sendiri dalam sebuah kejadian, satu objek alamiah atau karya estetis serta realisasi dan pengertian dari kebutuhan serta penderitaan pribadi yang lainnya.

Pengertian Empati Menurut Para Ahli

1. Menurut M. Umar dan Ahmadi Ali

Empati diartikan sebagai kecenderungan yang dirasakan seseorang untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain dan berandai-andai jika ia ada di posisi orang tersebut.

2. Menurut Patton

Empati diartikan sebagai menjalin relasi akrab sehingga dapat paham dengan perasaan orang lain namun butuh waktu serta proses. Meski bukan hal yang mudah, namun seseorang harus melakukannya untuk bisa mempunyai rasa kasih serta perhatian untuk orang yang dituju.

3. Menurut Chaplin

Chaplin mengartikan jika empati adalah kemampuan untuk memproyeksikan perasaan ke sebuah objek atau kejadian, karya estetis serta realisasi ke kebutuhan sampai penderitaan orang lain.

4. Menurut Al Barry dan Partanto

Mereka berpendapat jika empati merupakan sikap keaktifan otot atau perasaan yang dialami manusia pada saat sedang berhadapan dengan manusia atau benda dan bersatu dengan mereka di waktu tertentu serta mengadakan respon.

5. Menurut E.B. Titchener

Ia berpendapat jika empati merupakan perasaan yang timbul karena peniruan secara fisik yang kemudian bisa menciptakan perasaan yang sama.

Sejarah Empati

Pada awalnya, istilah empati dipakai kritikus estetika untuk memahami perspektif oeang lain. E. B. “mimikri motor” adalah istilah lain yang dipakai Titchener seorang psikolog asal Amerika. Ia mengatakan jika peniruan secara fisik atas beban orang lain dan ikut merasakannya.

Tipe Empati dan Contoh

Banyak orang yang salah mendefinisikan empati memiliki pengertian sama dengan simpati, padahal perbedaannya sangat jauh. Ketika seseorang berempati, dia melakukan lebih dari sekadar merasa kasihan pada orang lain; dan sebenarnya lebih membayangkan situasi dari sudut pandang orang itu.

Ada tiga jenis empati yang berbeda, dan mungkin saja memiliki lebih dari satu jenis sekaligus:

  • Empati emosional – Ketika merasakan sesuatu karena orang lain merasakannya. Contohnya seperti saat seseorang menangis menonton adegan yang sangat menyedihkan dalam sebuah film.
  • Empati kognitif – Melibatkan pemikiran lebih dari perasaan, empati kognitif berarti menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika kita curhat dengan seorang teman tentang sesuatu dan mereka paham dan ikut merasakan apa yang kita alami, sering kali karena teman menggunakan empati kognitif.
  • Empati Belas kasihan – segala jenis empati yang mengarah pada tindakan. Contohnya ketika melihat seseorang yang membutuhkan kemudian kita menawarkan orang itu makanan atau uang.

Perkembangan Empati

1. Empati Emosi

Dari bayi berusia 0 bulan sampai 1 tahun umumnya akan ikut menangis pada saat melihat bayi lainnya menangis. Hoffman mengatakan jika ini merupakan empati global sebab seseorang tidak dapat membedakan antara dirinya sendiri dengan dunia.

2. Empati Egosentrik

Du masa balita atau di bawah usia 5 tahun, anak mulai dapat membedakan jika kesedihan tersebut bukan miliknya. Selain itu, anak juga sudah mulai merasakan jika kesusahan yang sedang dirasakan orang lain bukanlah kesusahannya sendiri.

Perkembangan kognitif anak di usia ini memang belum matang, namun secara naluri sudah mencoba membantu meski belum tahu dengan pasti apakah tindakannya tersebut sudah benar atau belum.

3. Empati Kognitif

Masuk ke usia 6 tahun, anak sudah mulai bisa memandang dari perspektif orang lain. Jenis empati ini tidak butuh komunikasi emosi seperti menangis. Baik diperlihatkan atau tidak, namun anak sudah mulai mengerti empati.

4. Empati Abstrak

Ketika masuk ke usia 10 hingga 12 tahun, empati tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang sering ditemui atau dikenal. Kelompok orang yang belum pernah ditemui juga bisa menjadi tujuan dari empatinya.

Faktor Empati

1. Pola Asuh Orang Tua

Sebetulnya, manusia sudah terlahir dengan potensi berempati sebanyak 98%. Sedangkan sisanya merupakan orang dengan kecenderungan psikopatik.

Pola asuh orang tua harus bisa menanamkan nilai empati untuk anak semenjak masih kecil. Untuk itulah, dalam masa tumbuh kembang anak, orang tua harus bisa menjadi pembimbing serta guru utama untuk membentuk karakter anak.

Orang tua merupakan contoh yang akan sangat berpengaruh pada anak. Cara yang bisa dilakukan adalah tidak terlalu mementingkan diri sendiri dan lebih mendorong anak untuk mengalami serta mengekspresikan emosi.

Selain itu,usahakan untuk tidak mengekang anak saat akan berinteraksi dengan temannya asal masih dalam lingkup yang positif.

2. Kepribadian

Kepribadian juga menjadi faktor yang mempengaruhi empati. Seseorang bisa dipastikan mempunyai kepekaan yang tinggi pada saat mau berbagi dengan orang lain.

Orang seperti ini umumnya bisa mengontrol emosi dengan baik untuk diri sendiri. Selain itu, kepribadian yang introvert juga dikatakan punya rasa empati yang lebih tinggi dibandingkan ekstrovert.

3. Usia Serta Derajat Kematangan

Dengan semakin bertambahnya usia, maka tingkat empati seseorang juga semakin tinggi. Derajat kematangan seseorang semakin tinggi sehingga bisa bersosialisasi dengan baik antar sesama.

4. Sosialisasi

Contohnya seperti anak sedang bermain dengan temannya. Dalam permainan tersebut, tentunya akan ada relasi atau kerja sama yang dekat. Nantinya, mereka bisa lebih terbuka dengan orang lain serta merasakan toleransi.

Manfaat Empati

1. Lebih Disukai Orang Sekitar

Dengan berempati, maka seseorang bisa menghasilkan aura atau emosi yang positif. Hidup nantinya juga akan terasa lebih bahagia dengan orang sekitar yang merasakan belas kasih dan rasa kasih sayang.

2. Menjauhkan Diri Sendiri dari Sikap Egois

Belas kasih akan menjauhkan diri sendiri dari rasa egois, iri serta tinggi hati. Beberapa keburukan ini tidak bagus untuk diri sendiri karena bisa menyebabkan stres, ambisi yang tinggi sampai kebohongan. Bermusuhan dengan orang lain nantinya bisa memperburuk hari dan membuat hidup jadi tidak sehat.

3. Mendapatkan Kebaikan

Dengan memiliki sikap peduli serta aksi membantu orang lain, maka akan membuat seseorang memiliki pribadi yang lebih baik. Dengan begitu, Tuhan dan juga sesama akan membalas semua kebaikan tersebut dan kehidupan akan dipermudah serta tidak penuh dengan masalah.

Ciri-ciri Empati

1. Memiliki Kemampuan Untuk Memahami Orang Lain

Perilaku multifaktor yang dipengaruhi banyak hal. Pada saat melihat seseorang merasakan emosi tertentu, maka dirinya sendiri akan secara natural merasakan hal yang serupa.

Ini sangat penting untuk berinteraksi sehingga bisa terhubung dengan orang lain. Perbincangan juga jadi searah dan lawan bicara bisa merasa senang. Akan tetapi, ada masanya ketika seseoang tidak bisa memahami perasaan orang lain, namun bukan berarti tidak peduli namun tidak mengerti.

2. Bisa Memahami Bahasa Isyarat

Emosi seseorang bisa terlihat dari gelagat sehingga gerakannya juga bisa berbicara. Contohnya pada saat sedang merasa bahagia, maka seseorang bisa merasa lebih ceria serta bersemangat.

Sedangkan ketika sedih, maka seseorang akan murung dan terlihat lesu pada saat beraktivitas. Intonasi atau cara nonverbal lainnya juga bisa digunakan untuk mengetahui emosi seseorang.

3. Peran yang Dilakukan

Empati akan mewujudkan sebuah kenyataan serta aksi pada perasaan yang dirasakan. Akan tetapi, tidak semua orang bisa merespon perasaan dari orang lain.

Pada saat sedang sedih, ada sebagian yang mendengarkan dan merasa iba. Sedangkan sebagian orang lagi akan pergi dan abai.

Ketika ada orang yang menjadi pendengar kembali, maka hanya kata maaf yang diucapkan serta berasalan jika tidak kuat mendengar cerita sedih tersebut. Bahkan, tidak sama sekali dan tidak peduli serta mengungkit kejadian yang lama.

Sumber Referensi

https://www.gramedia.com/literasi/empati/
https://dosenpsikologi.com/pengertian-empati-menurut-para-ahli
https://dosensosiologi.com/pengertian-empati/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-jenis-dan-contoh-empati-yang-harus-dimiliki-setiap-orang-1wHIu3CgdEV

The post Pengertian Empati : Istilah, Tipe, Faktor, Manfaat dan Ciri-Ciri appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/empati/feed/ 0 4918