geografi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/geografi/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Thu, 11 Nov 2021 01:53:03 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 geografi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/geografi/ 32 32 198626614 Pengertian Abrasi – Penyebab, Dampak dan Cara Mencegah https://adammuiz.com/abrasi/ https://adammuiz.com/abrasi/#respond Fri, 12 Nov 2021 01:20:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=5452 Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang terjadi karena tenaga gelombang laut dan arus laut bersifat merusak. Abrasi umumnya juga disebut dengan erosi pantai yang dipicu dengan terganggunya keseimbangan alam area pantai. Pengertian Abrasi Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang biasanya terjadi karena arus laut atau gelombang. Sedangkan menurut Damaywanti, abrasi merupakan pengikisan wilayah pantai atau ... Read more

The post Pengertian Abrasi – Penyebab, Dampak dan Cara Mencegah appeared first on Adam Muiz.

]]>
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang terjadi karena tenaga gelombang laut dan arus laut bersifat merusak. Abrasi umumnya juga disebut dengan erosi pantai yang dipicu dengan terganggunya keseimbangan alam area pantai.

Pengertian Abrasi

Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang biasanya terjadi karena arus laut atau gelombang. Sedangkan menurut Damaywanti, abrasi merupakan pengikisan wilayah pantai atau daratan yang terjadi karena aktivitas arus laut, gelombang dan pasang surut air laut.

Pemadatan yang terjadi ketika aktivitas arus laut, gelombang dan pasang surut air laut bisa menyebabkan menurunnya permukaan tanah serta permukaan tanah karena air laut. Ini nantinya menyebabkan garis pantai juga ikut mengalami perubahan.

Pengertian Abrasi Menurut Para Ahli

Daratan atau wilayah pantai bisa mengalami abrasi ketika angkutan sedimen di sebuah titik sudah melebihi jumlah sedimen yang dibawa air ke luar titik tersebut.

Contohnya pengikisan material keras seperti batuan tebing yang umumnya disertai dengan runtuhan atau longsoran. Kondisi tersebut mengakibatkan garis pantai mundur sebab tidak ada keseimbangan antara pasokan serta kapasitas angkutan sedimen. Berikut adalah beberapa pengertian dari abrasi menurut para ahli:

1. Menurut KBBI

Menurut pendapat KBBI, abrasi merupakan proses pengikisan batuan yang terjadi karena air, angin atau es yang mengandung sifat merusak.

2. Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 2007

Abrasi diartikan sebagai proses pengikisan pantai akibat arus laut dan gelombang yang merusak. Pemicu hal tersebut adalah gangguan di keseimbangan alam pada area tersebut.

3. Menurut Aditya Pebriansyah

Ia berpendapat jika abrasi merupakan proses pengikisan tanah pada wilayah pesisir pantai yang terjadi karena hantaman gelombang air laut, gletseer, air sungai atau angin yang ada di sekitarnya.

4. Menurut Prawiradisastra

Ia berpendapat jika abrasi bisa terjadi karena pengikisan pantai yang biasanya terjadi karena arus atau gelombang laut.

5. Menurut Damaywanti

Ia mengtakan jika pengikisan wilayah pantai atau daratan terjadi karena aktivitas arus laut, gelombang dan pasang surut air laut.

Proses Terjadinya Abrasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proses abrasi disebabkan karena faktor alam dan juga manusia. Mekanisme abrasi terjadi karena faktor alam yang disebabkan karena hembusan angin pada permukaan air laut sehingga arus laut serta gelombang akan menghantam bibir pantai secara kuat.

Gelombang yang menghantam kawasan bibir pantai nantinya akan memecah struktur batuan atau tanah yang kemudian akan mengikis serta dihanyutkan ke daratan.

Tiupan angin juga akan menerpa daratan pantai sehingga pengikisan tanah di bibir pantai terjadi. Sementara untuk abrasi yang disebabkan karena manusia contohnya adalah penambangan pasir memiliki proses atau mekanisme yang disebabkan karena volume pasir berkuran.

Selain itu, batuan atau tanah pada wilayah pantai juga akan berkurang sehingga akan berpengaruh pada kecepatan angin serta kekuatan arus laut yang menghantam pantai.

Penyebab Abrasi

1. Menurunnya Permukaan Tanah atau Land Subsidence

Permukaan tanah di wilayah pesisir yang mengalami penurunan bisa menyebabkan abrasi. Kondisi ini biasanya disebabkan karena pengambilan tanah dilakukan berlebihan untuk kebutuhan industri dan masyarakat sekitar pesisir.

Menurunnya permukaan tanah akan semakin parah apabila struktur tanah di wilayah tersebut memiliki komposisi lembung atau lumpur yang sifatnya dipengaruhi kadar air tanah.

Jika terjadi penurunan tanah, maka tekanan pori semakin berkurang serta menyebabkan genangan yang meningkatkan risiko abrasi atau erosi pantai.

Baik itu pemakaian air tanah secara biasa atau lewat sistem sumur bot sama-sama mengakibatkan elevasi air tanah menurun serta terjadi intrusi air laut ke area lainnya. Untuk itu, menurunnya permukaan tanah menjadi ancaman terbesar yang bisa menimbulkan genangan pada saat pasang air laut terjadi.

2. Kerusakan Hutan Mangrove

Hutan mangrove yang ditumbuhi dengan banyak spesies bakau merupakan ekosistem penting pada wilayah pesisir. Perannya adalah untuk melindungi alam pantai dengan cara menahan sedimen serta peredam gelombang air laut yang dipengaruhi dengan kelestarian di salah satu jenis hutan tersebut. Hutan mangrove juga berguna untuk membentuk lahan pada wilayah pesisir.

3. Kerusakan karena Hidrodinamika Gelombang

Hidrodinamika gelombang merupakan gaya atau pergerakan gelombang air laut yang terjadi di pantai yang tegak lurus dengan puncak gelombang dominan.

Gelombang yang semula lurus nantinya akan berbelok sebab proses shoaling serta difraksi atau refraksi. Jika hal tersebut terjadi, maka pantai akan mengorientasikan dirinya tegak lurus dengan arah gelombang sehingga keseimbangan bisa terjadi.

4. Akibat Manusia

Aktivitas atau kegiatan manusia yang acuh pada kelestarian alam juga memperburuk kawasan pesisi sehingga abrasi terjadi. Contohnya seperti penambangan pasir di pantai, mendirikan bangunan yang menjorok ke arah laut dan membuka lahan tanpa mengkaji lingkungan.  

  • Fenomena alam: Salah satunya pasang surut air laut yang menyebabkan kawasan pantai jadi tergerus dan terkikis.
  • Angin laut: Bisa menghasilkan arus dan gelombang laut yang kuat dan bersifat merusak.
  • Faktor manusia: Manusia juga sangat berpengaruh pada terjadinya abrasi. Manusia sering melakukan banyak kegiatan yang menyebabkan ekosistem wilayah laut jadi terganggu.

Dampak Abrasi

1. Membuat Area Pantai Menyusut

Penyusutan area pantai merupakan dampak nyata dari abrasi. Gelombang serta arus laut yang kuat bisa menyebabkan hantaman keras di wilayah pantai sekaligus menggerus tanah serta batuan.

Ini akan mengakibatkan bebatuan serta tanah berpisah secara perlahan dari wilayah daratan lalu membuat air menggenang. Untuk sektor pariwisata, abrasi tentunya akan menyebabkan kerugian.

Kondisi ini akan mengancam kehidupan penduduk yang ada di sekitar pantai serta penduduk yang membuka usaha pada kawasan pantai.

2. Kerusakan Hutan Bakau di Sekitar Pantai

Tidak hanya habitat flora dan fauna, namun hutan bakau yang punya banyak manfaat serta bisa mengurangi risiko abrasi pantai juga akan rusak.

Hutan bakau tidak akan bisa berfungsi ketika abrasi tidak bisa dikendalikan. Khususnya ketika musim badai serta diikuti dengan kondisi keseimbangan ekosistem laut yang sudah rusak.

3. Habitat Flora dan Fauna Menghilang

Area pantai yang terkikis gelombang laut bisa membuat banyak jenis ikan kehilangan habitatnya. Akhirnya, ikan akan mencari lokasi lain untuk berkumpul serta hidup.

Namun di lokasi lain, belum tentu berbagai jenis ikan bisa bertahan hidup akibat ancaman predator serta suhu yang tidak sesuai dengan habitatnya. Dengan kematian populasi ikan, maka bisa mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan bersifat merugikan.

Cara Mencegah Abrasi

Manusia sebenarnya bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya abrasi. Meski bisa dilakukan oleh alam, namun manusia juga bisa mengambil tindakan untuk meringankan dampak yang disebabkan abrasi pada kawasan pantai. Berikut beberapa diantaranya:

  • Menanam tanaman bakau pada wilayah hutan pantai. Ini berguna. Pohon bakau berguna sebagai pembatas area laut dan daerah pantai berpasir.
  • Melestarikan terumbu karang: Terumbu karang punya banyak manfaat seperti tempat hidup ikan serta mengurangi kekuatan gelombang dan arus laut.
  • Membangun pemecah gelombang: Supaya dampak kerusakan di sekitar pesisir bisa dikurangi, maka bisa membangun pemecah ombak.
Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Abrasi
https://foresteract.com/abrasi/
https://rimbakita.com/abrasi/
https://www.dosenpendidikan.co.id/abrasi-adalah/

The post Pengertian Abrasi – Penyebab, Dampak dan Cara Mencegah appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/abrasi/feed/ 0 5452
Pengertian Gempa Bumi – Jenis dan Penyebab https://adammuiz.com/gempa-bumi/ https://adammuiz.com/gempa-bumi/#respond Thu, 11 Nov 2021 22:43:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=5430 Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi pada permukaan bumi karena pelepasan energi tiba-tiba dari gelombang seismik. Umumnya, gempa bumi disebabkan karena pergerakan lempeng bumi atau kerak bumi. Frekuensi sebuah wilayah akan mengacu ke jenis serta ukuran gempa bumi yang terjadi selama periode waktu. Gempa bumi nantinya bisa diukur memakai alat seismometer. Pengertian Gempa Bumi Gempa ... Read more

The post Pengertian Gempa Bumi – Jenis dan Penyebab appeared first on Adam Muiz.

]]>
Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi pada permukaan bumi karena pelepasan energi tiba-tiba dari gelombang seismik. Umumnya, gempa bumi disebabkan karena pergerakan lempeng bumi atau kerak bumi.

Frekuensi sebuah wilayah akan mengacu ke jenis serta ukuran gempa bumi yang terjadi selama periode waktu. Gempa bumi nantinya bisa diukur memakai alat seismometer.

Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan pergerakan lempeng bumi yang terjadi mendadak akibat beberapa hal seperti pergeseran lempeng tektonik, longsor atau runtuhan, aktivitas vulkanik dan lainnya.

Sedangkan skala richter merupakan skala yang akan dilaporkan observatorium nasional yang diukur di skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama di rentang angka tersebut adalah valid.

Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak ada dan jika besarnya lebih dari 7, maka berpotensi menyebabkan kerusakan serius tergantung dari kedalaman gempa.

Tidak hanya di Aceh, namun masih banyak daerah Indonesia lain yang rawan gempa bumi. Selain ada di jalur gempa paling aktif di dunia, Indonesia juga dikelilingi cincin api pasifik atau disebut dengan ring of fire.

Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng utama di dunia yakni Eurasia, Indoaustralia serta Pasifik. Semua ini dikatakan para ahli membuat Indonesia sangat berpotensi mengalami gempa bumi.

Gempa bumi terbesar yang tercatat di sepanjang sejarah sudah melebihi 9.0 atau bahkan lebih besar yang terjadi di Jepang tahun 2011.

Sejarah Gempa Bumi

Di tanggal 28 September 2018 yang lalu, gempa bumi dengan kekuatan 7.4 skala richter yang terjadi di Sulawesi Tengah di kedalaman 10 km. Gempa bumi ini berpusat pada di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala.

Gempa bumi tersebut menyebabkan tsunami lokal dengan ketinggian maksimal adalah 10 meter di Pesisir Teluk Palu serta Kota Palu. Tsunami serta likuefaksi tersebut menyebabkan banyak korban tewas sebanyak 3.679 jiwa serta puluhan ribu orang mengungsi ke dataran tinggi.

Gempa tersebut bahkan juga terasa di Kota Makassar serta kota pesisir Kalimantan Timur seperti Samarinda, Balikpapan serta Bontag.

Di tanggal 5 Agustus 2018 yang lalu, gempa bumi di Lombok, NTB juga terjadi dengan kekuatan 7.0 skala richter, kedalaman 15 km. Gempa ini sampai memakan korban sebanyak 483 jiwa meninggal dunia, 417.529 jiwa mengungsi, 71.734 rumah rusak, 115 masjid rusak, 671 fasilitas pendidikan rusak, 6 jembatan rusak dan 65 fasilitas kesehatan juga rusak.

Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya

1. Gempa Bumi Tektonik

Gempa bumi terjadi karena aktivitas tektonik yakni pergeseran lempeng tektonik yang terjadi mendadak dengan kekuatan dari kecil sampai besar.

Gempa bumi umumnya bisa menyebabkan banyak kerusakan serta bencana alam di bumi. Getaran gempa bumi yang kuat nantinya bisa dirasakan ke semua bagian bumi. Gempa bumi tektonik bisa terjadi karena pelepasan energi akibat pergeseran lempengan plat tektonik.

2. Gempa Bumi Tumbukan

Gempa bumi ini bisa terjadi karena tumbukan asteroid atau meteor yang jatuh ke bumi namun jarang terjadi.

3. Gempa Bumi Runtuhan

Jenis gempa bumi berikutnya adalah gempa bumi runtuhan. Ini umumnya terjadi di area kapur atau juga bisa didaerah pertambangan. Namun, jenis gempa bumi ini jarang terjadi dan sifatnya lokal.

4. Gempa Bumi Buatan

Gempa bumi buatan bisa terjadi karena aktivitas yang dilakukan manusia. Contohnya seperti peledakan nuklir, dinamit atau palu yang dipukul ke permukaan bumi.

5. Gempa Bumi Vulkanik atau Gunung Api

Jenis gempa bumi ini bisa terjadi karena aktivitas magma yang umumnya terjadi sebelum gunung api meletus. Jika gunung semakin aktif, maka bisa mengakibatkan ledakan terjadi dan akhirnya gempa bumi terjadi.

Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman

1. Gempa Bumi Dalam

Gempa bumi dalam merupakan gempa yang hiposentrumnya ada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi atau dalam kerak bumi. Gempa bumi dalam biasanya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa Bumi Menengah

Gempa bumi menengah merupakan gempa bumi dengan hiposentrum yang ada di antara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah ini biasanya menyebabkan kerusakan serta getaran yang lebih terasa.

3. Gempa Bumi Dangkal

Gempa bumi dangkal merupakan gempa bumi dengan hiposentrum kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Umumnya, jenis gempa bumi ini akan menyebabkan kerusakan yang besar.

Jenis Gempa Berdasarkan Getaran atau Gelombang Gempa

1. Gelombang Primer

Gelombang primer atau longitudinal merupakan getaran atau gelombang yang merambat di tubuh bumi. Untuk kecepatannya adalah antara 7 sampai 14 km per detik. Getaran tersebut berasal dari hiposentrum.

2. Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder atau gelombang transversal merupakan getaran atau gelombang yang merambat. Contohnya seperti gelombang primer dengan kecepatan yang telah berkurang yaitu antara 4 sampai 7 km per detik. Gelombang sekunder tidak bisa mermbat lewat lapisan cairan.

Penyebab Gempa Bumi

1. Pelepasan Energi dari Tekanan

Umumnya, gempa bumi bisa terjadi karena pelepasan energi dari tekanan akibat lempengan bumi yang bergerak ke satu atau atau bisa lebih.

Semakin lama, tekanan tersebut semakin besar dan mencapai kondisi tidak bisa ditahan kembali oleh pinggiran lempengen. Pada saat itulah gempa bumi bisa terjadi.

2. Pergeseran Lempengan Bumi

Penyebab kedua dari gempa bumi adalah karena pergeseran lempengan bumi. Ini disebabkan karena energi yang dilepaskan cukup besar.

3. Pergerakkan Lempeng Bumi yang Saling Menjauh

Tidak hanya pergeseran lempeng bumi, namun pergerakkan lempeng bumi yang saling menjauh juga bisa menyebabkan gempa bumi.

Ini disebabkan karena ketika 2 lempeng bumi bergerak saling menjauh, maka akan membentuk lempeng baru di antara kedua lempeng tersebut.

Lempeng yang baru terbentuk tersebut punya berat jenis yang lebih kecil daru berat jenis lempeng lama. Lempeng yang baru tersebut bisa memberikan tekanan besar untuk kedua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menyebabkan pelepasan energi yang besar.

4. Pergerakkan Lempeng yang Saling Mendekat

Penyebab berikutnya dari gempa bumi disebabkan karena pergerakkan kedua lempeng yang saling mendekat yang sekaligus juga menjadi dampak terbentuknya gunung.

Contohnya seperrti Gunung Everest yang terus bertambah tinggi karena gerak lempeng yang berada di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.

Gempa bumi biasanya akan terjadi pada perbatasan kedua lempengan tersebut. Gempa bumi yang terparah umumnya terjadi pada perbatasan lempengen kompresional serta translasional.

5. Pergerakan Magma

Penyebab gempa bumi selanjutnya adalah karena pergerakkan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti ini juga bisa dijadikan gejala meletusnya gunung berapi.

Cara Menentukan Pusat Gempa

Metode homoseista merupakan sebuah metode yang memakai tiga tempat yang memiliki homoseista. Homoseista sendiri merupakan daerah yang memiliki waktu getar yang sama.

Selain menggunakan homoseista, metode episentral yakni metode dengan cara mencatat tiga daerah yang merekam waktu gelombang primer serta sekunder juga bisa dipakai.

Sumber Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
    https://kumparan.com/berita-update/mengenal-pengertian-gempa-bumi-lengkap-dengan-proses-terjadinya-1w2HdxsqRTU
    https://www.gurupendidikan.co.id/gempa-bumi/
    https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/gempa-bumi-berdasarkan-proses-terjadinya-4775/
    https://tirto.id/apa-itu-gempa-penyebab-jenis-dan-apakah-gempa-bisa-diprediksi-f78X
    https://www.seputarpengetahuan.co.id/
  • The post Pengertian Gempa Bumi – Jenis dan Penyebab appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/gempa-bumi/feed/ 0 5430
    Pengertian Erosi – Dampak, Jenis, Faktor dan Pencegahan https://adammuiz.com/erosi/ https://adammuiz.com/erosi/#respond Thu, 11 Nov 2021 01:23:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=5440 Erosi merupakan perubahan bentuk tanah atau batuan yang disebabkan karena kekuatan angin, air, es, pengaruh gaya berat atau organisme hidup. Erosi tidak terkendali bisa menyebabkan kerugian untuk manusia serta ekosistem. Pengertian Erosi Erosi atau biasa disebut dengan pengikisan tanah merupakan proses penghanyutan tanah akibat kekuatan angin atau air. Erosi yang tidak terkendali bisa menyebabkan kerugian ... Read more

    The post Pengertian Erosi – Dampak, Jenis, Faktor dan Pencegahan appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Erosi merupakan perubahan bentuk tanah atau batuan yang disebabkan karena kekuatan angin, air, es, pengaruh gaya berat atau organisme hidup. Erosi tidak terkendali bisa menyebabkan kerugian untuk manusia serta ekosistem.

    Pengertian Erosi

    Erosi atau biasa disebut dengan pengikisan tanah merupakan proses penghanyutan tanah akibat kekuatan angin atau air.

    Erosi yang tidak terkendali bisa menyebabkan kerugian untuk manusia serta ekosistem. Pengikisan atau erosi merupakan proses penhanyutan yang dilakukan tanah karena kekuatan angin atau air.

    Erosi bisa terjadi karena ulah manusia atau secara alami. Salah satu penyebab erosi karena ulah manusia adalah erosi tanah yang terjadi di lereng karena penggundulan hutan.

    Proses erosi sendiri melibatkan tiga peristiwa yang terjadi yakni pengelupasan, pengangkutan serta pengendapan. Ketika alam masih berjalan dengan seimbang, maka erosi secara alami tidak sampai menyebabkan bencana kecuali untuk kasus yang ekstrem.

    Ini disebabkan karena partikel tanah yang terbawa seimbang dengan banyak tanah yang terbentuk. Ini berbeda ketika manusia mulai merusak alam yang membuat erosi terjadi semakin cepat.

    Lapisan tanah semakin tipis dan menyebabkan lebih banyak lapisan tanah yang terbawa bersama air. Erosi sendiri tidak hanya bisa menyebabkan penipisan lahan tanah namun juga menurunkan tingkat kesuburan tanah.

    Dampak Erosi

    Dampak erosi adalah semakin menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas yang mengakibatkan kemampuan lahan menurun atau degradasi lahan.

    Dampak lainnya dari erosi adalah kemampuan tanah untuk menyerap air jadi menurun atau infiltrasi. Menurunnya kemampuan lahan menyerap air ke lapisan tanah nantinya bisa meningkatkan limpasan air permukaan sehingga timbul banjir di sungai.

    Butiran tanah yang terangkut aliran permukaan nantinya akan mengendap di dasar sungai atau sedimentasi. Kemudian, karena sedimentasi tersebut tinggi, maka menyebabkan pendangkalan sungai yang berpengaruh pada kelancaran pelayaran.

    Erosi dalam jumlah tertentu sebetulnya adalah kejadian alami dan bagus untuk ekosistem. Contohnya kerikil secara berkala akan turun ke elevasi yang lebih rendah lewat angkutan air.

    Namun jika erosi yang terjadi terlalu berlebihan, maka bisa mengakibatkan masalah seperti sedimentasi, kerusakan ekosistem serta hilangnya air secara serentak.

    Jenis-jenis Erosi

    1. Erosi karena Air

    Erosi yang terjadi karena air terdiri dari beberapa bentuk, yakni:

    • Splash erosion: Erosi karena butiran hujan yang jatuh ke tanah. Benturan dari butiran air hujan tersebut membuat partikel tanah yang halus terlempar dan terlepas ke udara.
    • Sheet erosion: Jenis erosi ini terjadi karena air yang jatuh serta mengalir pada permukaan tanah secara merata. Ini menyebabkan partikel tanah hilang merata di permukaan tanah.
    • Riil erosion: Erosi yang disebabkan karena aliran air pada permukaan dengan membentuk alur kecil kedalaman beberapa senti meter. Erosi ini terjadi di permukaan tanah yang landai serta daya tahan seragam dengan erosi.
    • Gully erosion: Ini merupakan erosi yang disebabkan karena air mengalir pada permukaan tanah miring atau pada lereng bukit yang membentuk alir dalam serta lebar sampai beberapa meter.
    • Valley erosion: Erosi karena air yang mengalir pada area perbukitan yang membentuk lereng atau lembah sungai. Alur atau lembah akan berbentuk huruf V yang dominan berbentuk vertikal.
    • Stream erosion: Erosi akibat air dalam bentuk aliran sungai. Lembah sungai akan berbentuk seperti huruf U. Jika erosi yang terjadi semakin ke hilir, maka akan semakin dominan serta bisa membentuk aliran sungai bermeander.

     2. Erosi Karena Gelombang

    Erosi karena gelombang merupakan erosi yang terjadi karena gelombang laut memukul pantai. Erosi karena gelombang ini bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

    • Erosi karena pukulan gelombang memukul tebing pantai. Pukulan dari gelombang mengakibatkan batuan menjadi pecah berkeping-keping.
    • Abrasi atau corrasi karena material yang diangkut gelombang pada saat memukul tebing pantai.

    3. Erosi karena Angin

    Erosi karena angin terjadi ketika angin sedang bertiup. Ketika erosi sedang terjadi pada area tidak bervegetasi seperti di pesisir atau gurun. Erosi karena angin bisa dibedakan menjadi beberapa jenis yakni:

    • Deflasi: Erosi yang terjadi karena angin yang sedang bertiup dan mengakibatkan material halus terlepas dan terangkat.
    • Abrasi: Erosi yang disebabkan karena material halus yang dibawa angin ketika menerpa batuan.

    4. Erosi karena Es

    Erosi karena es bisa terjadi karena gerakan massa es dalam bentuk gletser. Gletser nantinya bisa mengakibatkan abrasi atau menggerus karena material yang terbawa.

    5. Erosi karena Gravitasi

    Sedimen atau batuan yang bergerak pada kemiringannya adalalah proses erosi yang terjadi karena gaya berat massa. Pada saat massa sedang bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah, maka bisa terjadi pembuangan massa.

    Ketika proses erosi terjadi, maka pembuangan massa punya peran penting sebab arus air bisa memindahkan material ke tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembuangan massa tersebut akan terjadi terus menerus secara perlahan atau tiba-tiba sehingga bisa menyebabkan longsor.

    6. Erosi karena Organisme

    Erosi juga bisa terjadi karena aktivitas organisme yang melakukan pemboran, penghancuran atau penggerusan pada batuan. Erosi seperti ini dinamakan dengan bioerosion.

    Faktor Penyebab Erosi

    • Iklim: Faktor penyebab pertama dari erosi adalah karena iklim yang bisa menentukan indeksi erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yakni curah hujan bisa berpengaruh pada laju erosifitas secara terus menerus menyesuaikan dengan intensitas hujan yang terjadi.
    • Tanah: Tanah dengan sifatnya bisa menentukan besar kecilnya laju pengikisan atau erosi yang dinyatakan sebagai faktor erodibilitas.
    • Topografi: Kemampuan tanah terbawa air erosi yang dipengaruhi topografi sebuah wilayah. Kondisi wilayah yang bisa menghanyutkan tanah sebagai sedimen secara cepat merupakan wilayah dengan kemiringan lereng besar.
    • Manusia: Manusia berperan pada penyebab erosi terjadi lebih cepat atau menekan laju erosi.

    Pencegahan Erosi

    Pencegahan erosi bisa dilakukan dengan cara pengolahan tanah yang dinamakan konservasi tanah. Untuk mengetahui cara konservasi tanah, maka beberapa faktor yang beperngaruh pada terjadinya erosi dan perannya harus diketahui dengan baik.

    Faktor iklim khususnya curah hujan bisa mengakibatkan erosi. Curah hujan yang tinggi karena intensitas lama sangat berpotensi menyebabkan erosi.

    Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan faktor ini adalah dengan membuat saluran air hujan sehingga bisa dimanfaatkan untuk irigasi. Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan, seperti:

    • Pengolahan tanah: Area tanah yang diolah dengan cara menanam pohon dengan teratur untuk mengurangi erosi.
    • Memasang tembok batu rangka besi: Dengan membuat tembok batu memakai rangka besi sehingga erosi yang terjadi di tepi sungai bisa dikurangi.
    • Reboisasi: Menanam kembali beberapa area hutan yang gundul.
    • Membuat terasering atau teras bertingkat-tingkat pada lereng gunung atau tanah yang miring.
    • Melakukan tumpang sari yakni menanam secara selang seling di waktu panen yang berbeda.
    • Melakukan counter plowing yakni pembajakan searah dengan kontur.
    • Pembuatan pemecah angin serta gelombang seperti menanam pohon.
    • Menanami hutan bakau pada tepi pantai.
    • Membangun bangunan untuk memecah ombak di pantai yang memiliki tebing curam.
    Sumber Referensi

    https://tirto.id/apa-itu-erosi-definisi-penyebab-dampak-macam-macam-jenisnya-f8FF
    https://id.wikipedia.org/wiki/Erosi
    https://rimbakita.com/erosi/
    https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-erosi/
    https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-erosi-penyebab-dampak-proses-jenis-jenis-erosi.html

    The post Pengertian Erosi – Dampak, Jenis, Faktor dan Pencegahan appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/erosi/feed/ 0 5440
    Pengertian Longsor – Penyebab, Proses, Jenis, Gejala Terjadinya https://adammuiz.com/longsor/ https://adammuiz.com/longsor/#respond Wed, 10 Nov 2021 23:14:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=5422 Longsor merupakan salah satu bencana alam yang biasa terjadi di Indonesia selain banjir, gempa bumi dan angin topan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menjelaskan jika longsor merupakan jenis gerakan massa tanah atau batuan atau campuran keduanya yang keluar lereng karena kestabilan tanah terganggu. Sedangkan menurut sumber lain, longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa ... Read more

    The post Pengertian Longsor – Penyebab, Proses, Jenis, Gejala Terjadinya appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Longsor merupakan salah satu bencana alam yang biasa terjadi di Indonesia selain banjir, gempa bumi dan angin topan.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menjelaskan jika longsor merupakan jenis gerakan massa tanah atau batuan atau campuran keduanya yang keluar lereng karena kestabilan tanah terganggu.

    Sedangkan menurut sumber lain, longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa bahan rombakan, bebatuan, tanah atau campuran material tersebut yang bergerak keluar atau ke bawah lereng.

    Pengertian Longsor

    Menurut Crude, longsor merupakan kejadian geologi yang terjadi karena pergerakan massa tanah, batuan atau puing yang turun dari sebuah lereng. Sedangkan menurut Vernes, longsor merupakan pergerakan material ke arah bawah serta keluar leteng akibat pengaruh gravitasi.

    Longsor yang lebih dikenal adalah tanah longsor atau landslide yang juga bisa diartikan sebagai perpindahan massa banyak jenis tanah atau batuan yang tidak butuh media berpindah seperti udara atau air.

    Proses Terjadinya Longsor

    Longsor bisa terjadi ketika air yang meresap ke tanah megakibatkan bobot tanah bertambah. Sesudah itu aka menembus hingga ke bidang gelincir sehingga bergerak keluar lereng.

    Jika gaya pendorong di lereng lebih besar dari gaya penahan, maka akan terjadi longsor. Gaya penahan biasanya dipengaruhi kekuatan batuan serta kepadatan tanah.

    Sementara gaya pendorong dipengaruhi besarnya sudut kemiringan lereng, beban, air dan berat jenis tanah batuan. Bencana longsor biasanya terjadi ketika musim hujan karena ketika musim kering, permukaan tanah berpori dan tanah menjadi retak.

    Ketika tanah retak, maka air hujan semakin mudah meresap ke tanah bagian dalam dan kandungan air dalam tanah menjadi jenuh. Air yang terakumulasi pada dasar lereng tersebut nantinya akan menyebabkan gerakan lateral.

    Dengan begitu, tanah akan mudah bergerak menuruni lereng. Akan tetapi, jika terdapat banyak pohon maka tanah tidak akan mudah bergerak longsor. Untuk itulah, penghijauan pada daerah pegunungan, perbukitan dan sekitar lereng sangat penting untuk dilakukan.

    Penyebab Longsor

    Biasanya, longsor terjadi di pegunungan atau dataran tinggi. Namun, longsor juga bida terjadi di dataran rendah. Longsor yang terjadi di dataran rendah bisa terjadi karena galian tambang runtuh, penggalian jalan atau tebing sungai yang runtuh. Berikut adalah beberapa penyebab dari longsor selengkapnya:

    1. Curah Hujan Tinggi

    Penyebab pertama dari longsor adalah karena curah hujan yang tinggi. Tanah yang kering ketika kemarau akan banyak berongga atau berpori. Pori atau rongga tersebut akan membentuk retakan di tanah.

    Pada saat masuk musim penghujan, maka air hujan akan penuh di dalam rongga tanah sehingga pergeseran tanah terjadi. Apabila pergeseran tersebut terjadi terus menerus, maka bisa menyebabkan longsor.

    2. Penumpukkan Sampah

    Penyebab kedua dari longsor adalah sampai yang menumpuk di sungai sehingga mengakibatkan banjir. Sampah yang menumpuk di atas permukaan tanah akan terkena air hujan sehingga menyebabkan longsor.

    3. Aktivitas Seismik

    Gempa bumi yang terjadi di area berlereng terjal juga bisa menyebabkan dilatasi tanah. Jika getaran gempa terjadi terus menerus, maka bisa menyebabkan longsor.

    4. Aktivitas Vulkanik

    Penyebab berikutnya dari longsor adalah arena aktivitas gunung berapi. Larva yang mencair akan menyebabkan banjir lahar yang kemudian mengalir dengan cepat ke permukaan lereng. Arus banjir lahar yang deras nantinya bisa memicu banjir bandang serta longsor.

    5. Hutan Gundul

    Hutan punya peranan penting untuk menjaga kestabilan tanah. Jika banyak pohon besar di hutan yang ditebang, maka struktur lapisan tanah akan labil sebab tidak ada akar yang bisa menguatkan tanah.

    Pada saat curah hujan sedang tinggi, maka tanah menjadi jenuh sebab tidak ada pohon yang bisa membantu penyerapan air.

    6. Stuktur Bebatuan yang Hancur

    Batuan endapan dan batuan sedimen mudah sekali hancur dan lapuk menjadi tanah. Khususnya jika kedua jenis batu tersebut ada di lereng gunung yang bisa menyebabkan rawan longsor.

    7. Penyusutan Bendungan

    Ketika air yang ada di waduk, danau atau bendungan menyusut, maka penurunan permukaan tanah bisa terjadi. Permukaan tanah yang turun terus menerus tersebut akan menyebabkan retakan dan longsor terjadi.

    8. Material Menimbun Lembah

    Lahan pemukiman yang betambah sempit di dataran rendah membuat massyarakat membangun perumahan di dataran tinggi. Perumahan tersebut dibuat dengan cara memotong tebing serta menimbun lembah.

    Apabila material yang dipakai untuk menimbun lembah tidak terlalu padat, maka bisa mengakibatkan retakan dan longsor terjadi.

    9. Beban Tanah Terlalu Berlebihan

    Bangunan serta perumahan yang didirikan di atas lereng bisa membebani tanah terlalu berlebihan. Bahkan, kendaraan berat yang melintasi pada jalan lereng gunung juga bisa menambah beban tanah semakin berat. Ketika struktur tanah tidak diperkuat, maka akan menyebabkan longsor.

    10. Erosi Tanah

    Erosi adalah proses lapisan tanah yang terkikis karena banyak media seperti angin, air serta es. Erosi tanah yang terjadi di tebing curam serta tidak ada pohon sebagai penguat tanah bisa mengakibatkan longsor.

    Jenis Longsor

    Ada beberapa jenis atau tipe longsor. Jika dilihat dari jenis materialnya, maka longsor bisa dibagi menjadi 5 jenis, yakni:

    1. Slide

    Tipe longsor slide ini bisa dibagi kembali menjadi 3 jenis, yakni:

    • Rotational slide: Pergerakkan massa tanah atau batuan yang berotasi di satu sumbu yang sejajar dengan permukaan tanah berbentuk cekung ke atas.
    • Translational slide: Pergerakan massa tanah atau batuan dengan sedikit rotasi di permukaan tanah datar.
    • Block slide: Pergerakan yang hampir serupa dengan translational slide. Namun massa tanah atau batuan yang bergerak terdiri dari beberapa blok koheren.

    2. Fall

    Tipe longsor kedua adalah fall yakni pergerakan bongkahan batu yang jatuh dari tebing atau lereng curam secara tiba-tiba. Bongkahan batu yang menggelinding, terpental serta terjun bebas dari atas lereng disebabkan karena pelapukan mekanik atau gravitasi bumi.

    3. Topples

    Topples merupakan pergerakan batuan berputar ke depan di sebuah titik sumbu yang kemudian roboh ke area lebih rendah. Ini terjadi karena pengaruh gravitasi bumi serta kandungan air di rekahan batuan.

    4. Flows

    Flows merupakan tipe longsor selanjutnya yang bisa dibagi kembali menjadi beberapa kategori, seperti:

    • Debris flow: Pergerakan massa berisi campuran tanah gembur, bahan organik, air, batu serta udara yang mengalir di permukaan lereng dengan cepat.
    • Debris avalance: Es yang longsor di lereng terjal dan terjadi dengan cepat.
    • Earthflow: Pergerakan dari material mengandung tanah liat atau lempung di lereng yang penuh dengan air sehingga menimbulkan cekungan atas.
    • Mudflow: Pergerakan yang hampir serupa dengan earthflow namun proses longsor terjadi dengan cepat.
    • Creep: Pergerakan massa tanah atau batuan di lereng secara lambat dan bertahap.

    Gejala Terjadinya Longsor

    • Muncul retakan pada lereng yang sejajar dengan arah tebing.
    • Umumnya terjadi sesudah hujan.
    • Muncul mata air baru secara tiba-tiba.
    • Tebing terlihat rapuh dan kerikil terlihat berjatuhan.
    Sumber Referensi

    https://tirto.id/apa-itu-tanah-longsor-pengertian-jenis-jenis-proses-terjadinya-gaF3
    https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/pengertian-longsor
    https://www.gurupendidikan.co.id/tanah-longsor/
    https://dosengeografi.com/pengertian-tanah-longsor/
    https://jagad.id/tanah-longsor/

    The post Pengertian Longsor – Penyebab, Proses, Jenis, Gejala Terjadinya appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/longsor/feed/ 0 5422
    Pengertian Rawa – Ciri, Jenis, Klasifikasi dan Contoh https://adammuiz.com/rawa/ https://adammuiz.com/rawa/#respond Tue, 09 Nov 2021 20:58:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=5378 Rawa merupakan genangan air yang terjadi terus menerus secara ilmiah atau musiman akibat drainase yang menghambat. Rawa juga memiliki beberapa ciri khusus kimiawi, fisika serta bilogis. Di Indonesia, rawa umumnya ada di hutan. Rawa bisa dibedakan menjadi 2 kelompok utama yakni rawa air tawar di pedalaman hutan dan rawa air asin di sepanjang pantai. Pengertian ... Read more

    The post Pengertian Rawa – Ciri, Jenis, Klasifikasi dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Rawa merupakan genangan air yang terjadi terus menerus secara ilmiah atau musiman akibat drainase yang menghambat. Rawa juga memiliki beberapa ciri khusus kimiawi, fisika serta bilogis.

    Di Indonesia, rawa umumnya ada di hutan. Rawa bisa dibedakan menjadi 2 kelompok utama yakni rawa air tawar di pedalaman hutan dan rawa air asin di sepanjang pantai.

    Pengertian Rawa

    Rawa merupakan daerah rendah yang tergenang air. Biasanya, permukaan air rawa ada di bawah lapisan atmosfer bumi atau bisa juga setara dengan permukaan air laut.

    Dengan begitu, airnya akan selalu menggenang serta permukaan air yang tertutup tumbuhan air. Rawa juga diartikan tanah berlumpur yang terjadi secara alami dan juga ada yang buatan manusia.

    Ciri-ciri Rawa

    • Dilihat dari segi airnya, rawa punya air yang asam serta berwarna coklat hingga kehitaman.
    • Dilihat dari tempatnya, rawa ada di pedalaman daratan meski ada juga di sekitar pantai.
    • Air rawa di sekitar pantai sangat dipengaruhi dengan pasang surut air laut.
    • Saat air laut pasang, permukaan rawa akan banyak tergenang. Ketika air laut surut, maka terlihat kering bahkan tidak ada air.
    • Rawa di tepi pantai banyak ditumbuhi pohon bakau. Sedangkan di pedalaman ditumbuhi dengan nipah atau palem.
    • Memiliki air yang asam atau payau dengan warna coklat hingga kehitaman.
    • Beberapa bisa diolah menjadi lahan pertanian.
    • Di bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut tebal.

    Jenis-jenis Rawa Berdasarkan Airnya

    1. Rawa Air Tawar

    Rawa air tawar adalah rawa yang memiliki air tawar serta tidak ada pergerakan. Rawa ini umumnya ada di hutan yang berdekatan dengan aliran sungai. Jenis rawa ini bersifat asam karena sisa jasad makhluk hidup yang membusuk.

    2. Rawa Air Asin

    Rawa air asin biasanya ada di sekitar pantai. Untuk jenis rawa ini juga memiliki pergerakan sehinga pergantian air juga terjadi.

    Ini disebabkan karena ketika gelombang air laut sedang pasang, maka akan merendam sebagian atau seluruh rawa. Umumnya, rawa air asin tidak terlalu asam seperti rawa air tawar.

    3. Rawa Air Payau

    Rawa ini berisi campuran air tawar dan air asin. Umumnya, rawa air payau ada di dekat muara sungai serta mengalami pergerakan sehingga pergantian air bisa terjadi. Sama seperti air asin, rawa air payau juga umumnya tidak terlalu asin.

    Jenis Rawa Berdasarkan Lokasinya

    1. Rawa Pantai

    Rawa pantai ada di sekitar pantai yang dipengaruhi dengan pasang surut air laut. Sedangkan proses terjadinya disebabkan beberapa bagian rendah pinggir laut yang digenangi air laut. Sedangkan jenis tanaman yang biasanya tumbuh adalah pohon bakau.

    2. Rawa Payau

    Rawa payau adalah rawa yang ada di muara sungai yang dpengaruhi pasang surut air laut. Rawa payau bisa terbentuk karena bagian rendah yang ada di sekitar muara sungai tergenang karena air sungai yang meluap serta pasang surut air laut.

    3. Rawa Sungai

    Rawa sungai bisa terbentuk karena bagian kanan dan kiri sungai memiliki area rendah yang membuat air sungai menggenang. Rawa seperti ini biasanya ada di pedalaman sungai Kalimantan dan juga bagian timur Pulau Sumatra.

    4. Rawa Cekungan

    Rawa cekungan adalah rawa yang ada di area cekungan tertentu yang terisi air. Cekungan bisa terbentuk karena pengangkatan atau penurunan dari kekuatan endogen di sekitar cekungan. Contohnya seperti rawa Pening di Jawa Tengah.

    5. Rawa Danau

    Rawa danau bisa terbentuk karena pasang surut air danau. Di musin hujan, danau akan menggenangi area sekelilingnya. Sedangkan ketika musim kemarau, maka air di dalam danau akan surut.

    Jenis Rawa Berdasarkan Tumbuhannya

    • Swamp: Lahan basah yang selalu tergenang air dengan tumbuhan seperti semak, lumut dan pohon kecil di sekitarnya.
    • Marsh: Lahan basah yang selalu digenangi air dan didominasi dengan rerumputan seperti alang-alang serta lumur.
    • Bog: Lahan basah yang pada bagian permukaannya memiliki tanah cenderung kering. Sedangkan di dalam tanahnya jenuh air. Genangan air dangkal hanya ada di beberapa lokasi saja.
    • Pasang surut: Pasang surut merupakan danau yang airnya berasal dari proses pasang surut air laut. Untuk tumbuhan yang biasa tumbuh adalah bakau.

    Jenis Rawa Berdasarkan Letak

    Rawa Dataran Rendah: Terbentuk di dataran rendah dengan permukaan cekung atau datar. Airnya berasal dari air tanah, air hujan, air laut, air dan air danau. Umumnya juga kaya akan kandungan mineral.

    • Rawa dataran tinggi: Sebagian tanahnya dapat digunakan untuk lahan pertanian.
    • Rawa peralihan: Rawa yang sebagian tanahnya digunakan untuk lahan pertanian.

    Klasifikasi Wilayah Rawa

    Lahan rawa ada di daratan serta menempati peralihan antara danau atau sungai serta tanah darat atau uplands. Selain itu, rawa juga bisa ditemukan pada depresi serta cekungan terendah pelembahan sungai, dataran banjir sungai besar serta wilayah tepi danau.

    Biasanya danau tersebar di dataran rendah, dataran ketinggian sedang serta dataran tinggi. Lahan rawa yang ada di dataran sedang dan tinggi biasanya tidak luas atau sempit.

    Sedangkan rawa di dataran rendah menempati dataran banjir sungai atau wilayah dataran pantai teruama muara sungai besar serta pulau delta yang dominan.

    Di kedua wilayah terakhir tersebut, karena posisinya bersambung dengan laut terbuka maka pasang surut laut sangat berpengaruh. Pada bagian muara sungai dekat laut, pengaruh pasang surut sangat dominan.

    Sedangkan yang ke arah hulu atau daratan kurang berpengaruh sebab jaraknya jauh dengan laut. Dari pengaruh pasang surut terutama ketika pasang surut besar atau spring tides di musim hujan, maka daerah aliran sungai pada bagian bawah atau down stream area bisa dibagi menjadi 3 zona, yakni:

    • Zona I: Wilayah rawa pasang surut air asin atau payau.
    • Zona II: Wilayah rawa pasang surut air tawar.
    • Zona III: Wilayah rawa lebak atau rawa non pasang surut.

    Manfaat Rawa

    • Untuk tempat budidaya beberapa jenis ikan.
    • Untuk tempat budidaya beberapa jenis tanaman seperti eceng gondok, anggrek dan lainnya.
    • Untuk lahan pengganti sawah yang tidak perlu dialiri air kembali.
    • Untuk tempat perkembangan banyak jenis hayati.
    • Untuk mengurangi pencemaran udara dan polusi.

    Cara Meningkatkan Lahan Rawa

    Produktivitas lahan rawa bisa ditingkatkan lewat pendekatan varietas, pengelolaan hara dan air serta penataan lahan. Ini bisa dilakukan jika optimalisasi lahan rawa dilakukan memakai teknologi inovasi baru khusus untuk lahan rawa.

    Agar produktivitas pertanian pada lahan rawa bisa meningkat, maka dibutuhkan pendekatan holistik berhubungan dengan aspek perbaikan agrofisik lahan yakni tanaman, air dan tanah.

    Selain itu, kemampuan sosial ekonomi meliputi kelembagaan, modal serta adibudaya juga harus ditingkatkan. Keragaman hasil yang diperoleh lewat pertanian lahan rawa lumayan memadai meski masih bervariasi karena keberagaman sifat agrofisik lahan.

    Sifat agrofisik lahan tersebut meliputi tipe luapan, tipologi lahan serta mintakat perairan. Ditambah lagi dengan teknologi pengelolaan serta penggunaan masukkan atau input seperti kapur, varietas, pupuk dan sebagainya.

    Sumber Referensi

    https://id.wikipedia.org/wiki/Rawa
    https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/rawa-rawa
    https://pendidikan.co.id/pengertian-rawa-jenis-ciri-dan-manfaat/
    https://duniapendidikan.co.id/pengertian-rawa/
    https://materibelajar.co.id/pengertian-rawa/

    The post Pengertian Rawa – Ciri, Jenis, Klasifikasi dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/rawa/feed/ 0 5378
    Pengertian Gurun – Komponen, Ciri, Bioma, Flora dan Fauna https://adammuiz.com/gurun/ https://adammuiz.com/gurun/#respond Tue, 09 Nov 2021 20:32:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=5308 Di dalam istilah geografi, gurun diartikan sebagai daerah yang sedikit menerima curah hujan yakni kurang dari 250 mm per tahunnya. Gurun dikatakan mempunyai kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Pengertian Gurun Apabila dibandingkan wilayah lebih basah, maka gurun biasanya punya kehidupan tersembunyi khususnya di siang hari. Ini berguna untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih, ada sepertiga ... Read more

    The post Pengertian Gurun – Komponen, Ciri, Bioma, Flora dan Fauna appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Di dalam istilah geografi, gurun diartikan sebagai daerah yang sedikit menerima curah hujan yakni kurang dari 250 mm per tahunnya. Gurun dikatakan mempunyai kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan.

    Pengertian Gurun

    Apabila dibandingkan wilayah lebih basah, maka gurun biasanya punya kehidupan tersembunyi khususnya di siang hari. Ini berguna untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih, ada sepertiga wilayah bumi yang berbentuk gurun.

    Komponen Penyusun Gurun

    Bioma gurun terdiri dari komponen abiotik dan biotik yang saling mempengaruhi dan berinteraksi antar satu dengan yang lainnya. Beberapa komponen penyusun gurun tersebut diantaranya:

    1. Komponen Abiotik

    Terdiri dari tanah, suhu dan air.

    2. Komponen Biotik

    Komponen biotik gurun terdiri dari beberapa unsur, seperti:

    • Tumbuhan

    Tumbuhan yang ada di gurun jumlahnya terbilang sedikit. Hanya yang bisa beradaptasi pada lingkungan gurun saja yang nantinya bisa bertahan hidup.

    • Hewan

    Hewan yang bisa ditemukan di gurun adalah hewan yang bisa menghemat air dan hewan yang tidak butuh air dalam waktu tertentu.

    • Pengurai

    Kelompok pengurai sangat penting dalam ekosistem termasuk gurun. Ini disebabkan karena pengurai bisa menambah kandungan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan tumbuhan.

    Ciri-ciri Gurun

    • Curah hujan sangat rendah atau kecil yaitu kurang dari 250 mm per tahun.
    • Kondisi tanah sangat tandus dan tidak bisa menyimpan air.
    • Intensitas panas mataharinya sangat tinggi.
    • Kecepatan penguapan atau evaporasi sangat tinggi.
    • Kelembapan udara yang rendah.
    • Suhu lingkungan terbilang eksterim seperti siang hari yang bisa sampai 600 Celcius dan malam hari mencapai 00 Celcius.
    • Tumbuhan yang bisa hidup tergolong xerofit dengan ciri berakar panjang serta batang dan daun berlapis lilin untuk mencegah penguapan.
    • Air tanah biasanya asin sebab larutan garam pada tanah tidak berpindah akibat pencucian air atau drainase.

    Flora dan Fauna Gurun

    1. Jenis Flora Gurun

    • Tumbuhan musiman: Tumbuhan yang bisa langsung tumbuh ketika hujan namun biasanya berumur pendek akan tetapi bijinya tahan lama.
    • Tumbuhan menahun: Tumbuhan yang punya daun kecil atau bahkan tidak berdaun, memiliki akar panjang serta batang memiliki jaringan seperti spons.

    Beberapa jenis flora di gurun contohnya adalah sukulen, kaktus, pohon kurma dan juga semak beracun. Sedangkan untuk bentuk adaptasi flora gurun adalah sebagai berikut:

    • Daun tertutup kutikula tebal.
    • Daun menyempit berbentuk duri yang bisa mengurangi penguapan.
    • Akarnya panjang dan memiliki jaringan spons untuk menyimpan air.
    • Untuk tanaman kaktus bisa menyerap air selama musim hujan dan mampu beradaptasi metabolik untuk menghemat air.

    2. Jenis Fauna Gurun

    Untuk fauna yang hidup di gurun biasanya bertubuh kecil, hidup di lubang dan akan keluar untuk mencari mangsa di malam hari. Contohnya seperti ular, tikus, gebril dan hamster.

    Bentuk adaptasi fauna gurun biasanya hanya beraktifitas di malam hari. Sedangkan pada siang hari akan membuat lubang dan bersembunyi didalamnya.

    Fauna gurun memiliki cadangan penyimpanan air pada tubuh. Sedangkan beberapa fauna lain seperti tikus gurun tidak minum sebab sudah memperoleh air dari makanan yang dikonsumsi.

    Jenis Bioma Gurun Berdasarkan Perwujudannya

    Jika dilihat dari perwujudannya, bioma gurun bisa dibagi menjadi 2 jenis, yakni:

    1. Bioma Gurun Panas atau Kering [Hotlarid Dessert]

    Di bioma gurun panas atau kering identik dengan padang pasir yakni wilayah di iklim subtropics hingga sedang. Ini didominasi dengan hamparan pasir dengan kondisi vegetasi terbatas dan suhu udara rata-rata tinggi.

    Untuk curah hujannya sendiri sangat rendah atau kecil yakni 25 mm per tahun, penguapan yang tinggi serta amplitude suhu harian yang tinggi.

    Sebenarnya, jenis vegetasi yang bisa tumbuh pada bioma gurun panas atau kering punya ciri akar panjang, berdaun kecil atau tebal dan bahkan tidak berdaun. Untuk bagian tubuhnya biasanya berduri dan batang pohon yang tebal. Contohnya seperti kaktus saguaro dan semak berduri.

    Gurun panas atau kering ada di beberapa wilayah, seperti:

    • Afrika Timur yakni Gurun Ogaden.
    • Afrika Utara yakni Gurun Sahara.
    • Afrika Barat Daya yakni Gurun kalahari serta Gurun Namib.
    • Jazirah Arab yakni Gurun Rub’al Khali.
    • Asia Barat Daya yakni Gurun Taklamakan, Gurun Kara Kum dan Iran.
    • Australia yakni Gurun Simpson dan Gurun Gibson.
    • Asia Selatan yakni Gurun Thar.
    • Asia Tengah yakni Gurun Gobi.
    • Amerika Selatan dan Meksiko bagian Utara yakni Gurun Patagonia dan Gurun Atacama.
    • Amerika Serikat bagian Tengah dan Barat yakni The Great America Dessert meliputi California dan Arizona.

    2. Bioma Gurun Dingin [Cold atau Ice Dessert]

    Bioma gurun dingin identik dengan daerah tundra yakni wilayah beriklim dingin hingga kutub khususnya di lingkaran Arktik yang permukaannya selalu tertutup es atau salju.

    Sedangkan jenis vegetasi atau flora didominasi lumut atau lichenes dan semak. Suhu ketika musim dingin bisa sampai -570 Celcius. Sedangkan suhu  maksimum di musim panas sekitar 150 Celcius.

    Meski es atau salju mencair pada permukaan tanah saat musim panas, namun masih tetap ada lapisan es yang membeku atau permafrost. Musim tumbh vegetasi terbilang pendek yakni antara 30 sampai 120 hari per tahun.

    Kemudian untuk jenis tumbuhan yang bisa bertahan di musim dingin yang hanya bisa bertahan. Untuk wilayah penyebarannya adalah Kanda bagian Utara, Alaska, Greenland, Siberia dan Tierre del Fuego atau Tanah Api di ujung Amerika Selatan.

    Jenis Gurun Berdasarkan Curah Hujan

    Jika berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringan, maka bioma gurun terdiri dari:

    • Gurun kering: Gurun yang hampir 12 bulan tidak mendapat hujan. Contohnya seperti Gurun Agatsya Malai yang ada di India.
    • Gurung kering: Gurun dengan curah hujan hanya kurang dari 250 mm hingga 500 mm per tahun. Contohnya seperti Gurun Oregon Timur yang ada di Amerika Serikat.

    Fakta Tentang Bioma Gurun

    • Vegetasi pada gurun tidak tumbuh tinggi sehingga hanya bisa menampung hewan kecil seperti reptil dan tikus.
    • Hewan yang hidup di gurun bersifat nokturnal yakni akan tidur di siang hari dan keluar pada malam hari.
    • Di bioma gurun bisa dikatakan hampir tidak ada air sehingga hewan akan menyimpan air di dalam tubuh dan memperoleh air dari makanan yang dikonsumsi.
    • Umumnya hewan gurun bisa beradaptasi sehingga akan menyimpan semua lemak tubuh pada area tertentu untuk mempertahankan panas. Contohnya seperti unta yang menyimpan lemak tubuh di bagian punuk.
    • Di siang hari, suhu bioma gurun sangat panas namun akan sangat dingin ketika malam hari.
    • Vegetasi atau tanaman dapat tumbuh di gurun dengan cara menyimpan air pada bagian batang.
    • Gurun Sahara merupakan gurun paling besar dengan luas samai 300 juta mil persegi.
    • Di gurun sering terjadi badai debu ketika angin mengambil debu dari permukaan. Sedangkan tinggi badai bisa sampai 1 mil dengan perjalanan lebih dari 100 mil.
    • Pada beberapa area bioma gurun bisa sangat panas. Sedangkan ketika hujan, maka air akan menguap di udara sebelum menyentuh tanah.
    • Ada beberapa gurun di Antartika yang dikenal dengan gurun dingin karenaa vegetasi yang tumbuh sangat sedikit.
    • Daerah gurun terkering hanya mendapatkan curah hujan hanya 1 cm per 5 hingga 10 tahun.
    Sumber Referensi

    https://id.wikipedia.org/wiki/Gurun
    https://pendidikan.co.id/pengertian-gurun/
    https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-gurun-dan-manfaatnya/
    https://duniapendidikan.co.id/gurun/

    The post Pengertian Gurun – Komponen, Ciri, Bioma, Flora dan Fauna appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/gurun/feed/ 0 5308
    Pengertian Gunung – Macam Jenis, Iklim dan Manfaat https://adammuiz.com/gunung/ https://adammuiz.com/gunung/#respond Mon, 08 Nov 2021 20:21:38 +0000 https://adammuiz.com/?p=5341 Gunung merupakan bentuk tanah menonjol yang ada di atas wilayah sekitarnya. Gunung merupakan bagian dari permukaan bumi yang bentuknya menjulang lebih tinggi dari area sekitarnya. Gunung juga umumnya lebih tinggi serta curam dibandingkan bukit meski ada kesamaan serta penggunaannya tergantung dari adat lokal. Ada beberapa otoritas yag mengartikan jika gunung dengan puncak lebih dari besaran ... Read more

    The post Pengertian Gunung – Macam Jenis, Iklim dan Manfaat appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Gunung merupakan bentuk tanah menonjol yang ada di atas wilayah sekitarnya. Gunung merupakan bagian dari permukaan bumi yang bentuknya menjulang lebih tinggi dari area sekitarnya.

    Gunung juga umumnya lebih tinggi serta curam dibandingkan bukit meski ada kesamaan serta penggunaannya tergantung dari adat lokal. Ada beberapa otoritas yag mengartikan jika gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu.

    Pengertian Gunung

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gunung merupakan bentuk permukaan tanah yang lebih tinggi dibandingkan tanah sekitarmua.

    Gunung umumnya berukuran lebih besar dari bukti meski ada juga bukit yang lebih tinggi di beberapa daerah. Biasanya, gunung punya lereng yang curam serta tajam dan bisa juga dikelilingi dengan pegunungan atau puncak.

    Di beberapa ketinggian, gunung juga punya 2 atau bahkan lebih iklim, tumbuhan serta kehidupan yang berbeda. Sebetulnya, tidak ada pengertian umum dari gunung.

    Volume, ketinggian, kecuraman, relief, jarak serta kontinuitas bisa dijadikan kriteria untuk mengartikan gunung. Sedangkan menurut KBBI, gunung merupakan bukit besar serta tinggi yang biasanya melebihi 600 meter.

    Jenis-jenis Gunung

    Ada 3 jenis utama dari gunung yakni gunung api, gunung patahan serta gunung lipatan. Semua jenis ini terbentuk karena lempeng tektonik pada saat bagian kerak bumi bergerak, roboh atau tenggelam.

    Tenaga endogen, intrusi magma dan pengangkatan isotasi membuat lapisan batuan terangkat keatas serta membentuk dataran lebih tinggi dari area sekitarnya.

    Ketinggian tersebut kemudian membentu bukit. Pada saat bukit lebih tinggi serta lebih curam, maka gunung terbentuk. Pegunungan utama biasanya terbentuk pada garis panjang yang menjadi tanda batas serta aktivitas lempeng tektonik.

    Iklim Gunung

    Iklim di gunung akan menjadi dingin ketika ketinggian juga bertambah. Ini bisa terjadi karena pemanasan bumi dari matahari yang terjadi secara radiasi. Matahari kemudian memanaskan daratan secara radiasi.

    Sedangkan efek rumah kaca berguna seperti selimut yang merefleksikan kembali panas ke bumi. Apabila efek rumah kaca tersebut tidak ada, maka panas akan kembali ke ruang angkasa.

    Efek rumah kaca tersebut membuat udara di dataran rendah menjadi hangat. Pada saat ketinggiannya bertambah, maka efek rumah kaca juga berkurang sehingga temperatur di sekitar ikut menurun.

    Manfaat Gunung

    Gunung bisa memberikan banyak manfaat untuk kehidupan manusia dan berikut beberapa diantaranya:

    1. Untuk Menyuburkan Tanah

    Manfaat pertama dari gunung adalah untuk menyuburkan tanah. Abu vulkanik dari gunung berapi bisa membuat tanah subur sesudah proses bertahun-tahun. Ini nantinya akan membantu lahan di sekitar gunung menjadi subur sehingga bisa ditanami.

    2. Materialnya Berguna

    Pada saat sedang erupsi, material yang dikeluarkan gunung berapi sangat berguna untuk dijual. Contohnya seperti pasir yang bisa dipakai untuk bahan bangunan dan batu untuk membuat rumah serta bahan tambang yang lainnya.

    3. Untuk Objek Wisata

    Keindahan gunung bisa digunakan untuk objek wisata. Salah satu objek wisata seperti Ketep Pass di Magelang serta Gunung Merapi sebagai objeknya serta gunung lainnya.

    4. Untuk Tempat Menyimpan Air

    Manfaat gunung yang lainnya adalah untuk tempat menyimpan air. Gunung akan mengalirkan air ke area yang memiliki ketinggian lebih rendah.

    5. Untuk Mendaki

    Sekarang ini, mendaki gunung sudah dijadikan salah satu hobi bagi sebagian orang. Ini bisa memberikan dua dampak yakni positif dan negatif.

    Dampak positisnya adalah banyak orang tergerak untuk memiliki gaya hidup sehat dengan olahraga mendaki gunung. Sedangkan dampak buruknya adalah pendaki biasanya menjadikan gunung sebagai tempat sampah yang baru.

    Penyebab Gunung Meletus

    Ketika gunung api meletus, maka aktivitas vulkanik sedang terjadi serta bisa menyebabkan erupsi. Letusan gunung berapi bisa berdampak pada lingkungan baik yang negatif atau positif dan berikut beberapa diantaranya:

    1. Lempeng Bumi yang Berdesakan

    Penyebab pertama dari gunung meletus adalah karena lempeng bumi saling berhimpitan atau berdesakan antara satu dengan yang lain. Hal tersebut yang kemudian menyebabkan tekanan besar.

    Nantinya, tekanan akan terdorong ke permukaan bumi sehingga menyebabkan banyak tanda tektonik. Kondisinya juga dapat menyebabkan gempa vulkanik dan juga meningkatkan aktivitas geologi gunung berapi.

    Lempeng adalah salah satu bagian kerak bumi yang terus bergerak. Wilayah pegunungan atau gunung adalah zona kedua lempeng tersebut saling bertemu.

    Ketika desakan yang menyebabkan pertemuan tersebut semakin dalam, maka akan menyebabkan perubahan struktur gunung berapi dan risiko gunung meletus juga akan semakin tinggi.

    2. Tekanan Tinggi

    Ketika tekanan yang terjadi sangat tinggi, maka akan ada cairan magma yang bergerak ke atas kemudian masuk ke kawah dan keluar kembali. Jika di sepanjang perjalanan magma menyusuri kawah ada sumbatan, maka bisa menyebabkan ledakan besar yakni gunung meletus.

    Penyebab gunung meletus ini juga dipengaruhi dengan tekanan serta volume dari magma. Jika keduanya semakin besar, maka ledakan yang mungkin terjadi juga semakin kuat dan dampak letusan juga semakin berbahaya.

    3. Gempa Vulkanik

    Penyebab dari gunung meletus selanjutnya adalah kegempan vulkanik yang meningkat. Gempa vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi karena aktivitas vulkanisme.

    Gempa bumi vulkanik juga bisa terjadi akibat aktivitas magma dalam gunung berapi. Meningkatkan kegempaan vulkanik bisa menyebabkan gunung meletus ketika terjadi berulang kali yang tercatat pada seismograf.

    Apabila aktivitas kegempaan vulkanik semakin membesar dan banyak, maka gunung berapi dapat meletus dan masyarakat di sekitarnya akan diminta untuk mengungsi.

    4. Pergerakan Lempeng Tektonik

    Pergerakan lempeng tektonik bisa terjadi di lapisan bumi yang juga menjadi penyebab gunung meletus. Pergerakan tektonik yang terjadi di struktur lapisan bumi di bawah gunung contohnya terjadi karena gerakan lempeng.

    Gerakan tersebut mengakibatkan tekanan di dapur magma meningkat dan akhirnya terdorong ke atas yang ada tepat di bawah magma. Pergerakan tektonik juga membuat suhu kawah meningkat. Peningkatan suhu tersebut terjadi akibat magma naik sampai ke tepat bagian bawah kawah.

    Ini juga menyebabkan air tanah yang ada di sekitar kawah menjadi kering. Hewan di gunung juga akan panik kemudian turun gunung untuk menyelamatkan diri.

    5. Deformasi Badan Gunung

    Deformasi badan gunung merupakan peningkatan gelombang listrik serta magnet. Ini bisa mengakibatkan struktur lapisan batuan gunung mempengaruhi bagian dalam.

    Dengan begitu, dapur magma akan tersumbat karena deformasi batuan penyusun gunung. Deformasi batuan gunung bisa dilihat dengan analisa geometrik yang dilakukan memakai data hasuil pengamatan.

    Pergeseran memperlihatkan perubaha arah serta besar deformasi memakai data posisi dari 2 waktu pengamatan yang berbeda. Sementara regangan memperlihatkan gerakan tubuh gunung api serta tekanan magma dari hasul regangan.

    6. Suhu Kawah yang Meningkat Tajam

    Pada saat suhu kawah meningkat lebih panas, maka bisa menyebabkan gunung meletus. Pada kondisi seperti ini, hewan mulai gelisah untuk mencari tempat berpindah.

    Sedangkan tanda lainnya adalah air tanah di sekitar gunung berkurang atau bahkan kering sama sekali. Suhu panas tersebut merupakan tanda jika magma sudah naik sampai ke lapisan kawah paling bawah.

    Ini kemudian bisa berpengaruh pada suhu kawah menyeluruh. Pada saat aktivitas tersebut terjadi, maka risiko letusan gunung meletus juga ikut meningkat.

    Sumber Referensi

    http://bencanapedia.id/Gunung
    https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung
    https://pendidikan.co.id/pengertian-gunung-jenis-manfaat-dan-320-contohnya/
    https://www.sumberpengertian.id/pengertian-gunung
    https://materibelajar.co.id/manfaat-gunung/

    The post Pengertian Gunung – Macam Jenis, Iklim dan Manfaat appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/gunung/feed/ 0 5341
    Pengertian Hutan – Bagian, Fungsi dan Jenis https://adammuiz.com/hutan/ https://adammuiz.com/hutan/#respond Mon, 08 Nov 2021 20:03:47 +0000 https://adammuiz.com/?p=5326 Hutan merupakan wilayah daratan yang didominasi dengan pepohonan. Selain itu, ada juga begitu banyak pengertian hutan di seluruh dunia yang menggabungkan beberapa faktor seperti tinggi pohon, kerapatan pohon, pemakaian lahan, fungsi ekologis serta kedudukan hukum. Pengertian Hutan Organisasi Pangan dan Pertanian mengartikan hutan sebagai lahan yang membentang melebihi 0.5 hektar dengan pepohonan yang lebih tinggi ... Read more

    The post Pengertian Hutan – Bagian, Fungsi dan Jenis appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Hutan merupakan wilayah daratan yang didominasi dengan pepohonan. Selain itu, ada juga begitu banyak pengertian hutan di seluruh dunia yang menggabungkan beberapa faktor seperti tinggi pohon, kerapatan pohon, pemakaian lahan, fungsi ekologis serta kedudukan hukum.

    Pengertian Hutan

    Organisasi Pangan dan Pertanian mengartikan hutan sebagai lahan yang membentang melebihi 0.5 hektar dengan pepohonan yang lebih tinggi dari 5 meter serta tutupan kanopi melebihi 10% atau pohon yang sampai ambang batas tersebut.

    Ini belum termasuk dengan lahan yang didominasi pemakaian lahan pertanian atau perkotaan. Memakai pengertian tersebut, FRA 2020 menemukan jika hutan meliputii 4.06 miliar hektar atau sekitar 31% dari luas daratan serta global di tahun 2020.

    Hutan merupakan ekosistem terestrial yang dominan di bumi serta tersebar di seluruh dunia. Lebih dari separuh hutan yang ada di dunia hanya bisa ditemukan di 5 negara yakni Cina, Kanada, Brasil, Amerika Serikat dan Federasi Rusia.

    Bagian terbesar dari hutan yakni sebanyak 45% ada di area tropis kemudian boreal beriklim sedang serta subtropis. Hutan menyumbang 75% dari produksi primer bruto biosfer bumi serta mengandung 80% biomassa tanaman bumi.

    Pengertian Hutan Menurut Para Ahli

    1. Menurut Dengler

    Dengler berpendapat jika hutan merupakan kumpulan pepohonan yang berjajar rapat serta menutupi wilayah luas. Dengan begitu, akan membentuk iklim mikro berkondisi ekologi yang berbeda dengan wilayah tersebut serta bersifat unik.

    2. Menurut Spurr

    Ia berpendapat jika hutan adalah aneka ragam jenis tumbuhan serta hewan dalam asosiasi biotis yang bersama lingkungan sekitar membentuk sistem ekologis serta organisme yang saling mempengaruhi sehingga membentuk siklus energi kompleks.

    3. Menurut Ahli Silvikultur

    Menurut para ahli silvikultur, hutan terdiri dari beberapa pandangan, yakni:

    • Menurut ahli ekologi: Hutan adalah masyarakat dari tumbuhan dengan kondisi lingkungan berbeda-beda dengan lingkungan sekitarnya.
    • Menurut komunitas: Hutan adalah ekosistem yang terbentuk dari penutupan pohon secara luas serta berjajar rapat.

    4. Menurut Ahli Kehutanan

    Ahli kehutanan berpendapat jika hutan adalah komunitas biologi yang mayoritas terdiri dari pepohonan tanaman keras.

    Segi Hutan Menurut Negara

    Pengertian dari hutan menurut negara sudah diatur Undang-undang. Akan tetapi jika dilihat secara umum, negara menilai hutan dari 2 sudut yakni hutan segi status serta hutan segi fungsinya. Berikut penjelasan selengkapnya:

    1. Segi Status Hutan

    Hutan dari segi status dilihat dari sudut kepemilikan hutan terdiri dari 2 yang sudah diakui pemerintahan Indonesia yakni hutan negara serta hutan hak.

    Arti hutan negara adalag statusnya milik negara. Sementara hutan hak merupakan hutan dengan status milik individu atau badan hukum lain.

    Pengertian ini sudah tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999. Dijelaskan jika hutan adat memiliki status hutan negara.

    Dari hal tersebut, maka sekelompok masyarakat adat akan melakukan gugatan serta tuntutan eksistensi yang berhubungan dengan hutan adat dengan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

    2. Segi Fungsi Hutan

    Hutan dilihat dari segi fungsinya adalah jenis hutan yang dinilai lewat peranannya serta manfaatnya untuk kehidupan manusia. Untuk itu, hutan dari segi fungsi butuh pengelolaan yang baik supaya kelestariannya tetap terjaga.

    Ini artinya seluruh masyarakat diharapkan ikut menjaga kelestarian dan kelangsungan hutan. Berikut adalah beberapa pengertian hutan dari segi fungsinya:

    • Hutan Lindung

    Hutan lindung adalah hutan yang dilindungi supaya fungsinya sebagai penyangga kehidupan bisa terpelihara serta terjaga dengan baik. Untuk itu, fungsi hutan lindung adalah untuk melindungi wilayah atau daerah dari bencana alam seperti kekeringan, longsor, banjir bandang atau bencana ekologis yang lain.

    Hutan lindung juga bisa dijadikan pelindung fungsi daerah aliran sungai. Untuk itu, hutan lindung ada di wilayah hutan produksi atau wilayah lain yang berguna untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

    • Hutan Konservasi

    Hutan konservasi adalah hutan yang berguna sebagai cadangan kebutuhan pengawetan ekosistem serta keanekaragaman hayati.

    Hutan konservasi bisa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yakni kelompok kawasan suaka alam serta kawasan kelestarian alam.

    • Hutan Produksi

    Hutan produksi adalah kawasan hutan yang berguna untuk memproduksi hasil hutan seperti Hak Pengusahaan Hutan, Hutan Tanaman Industri dan jenis hutan produksi yang lain.

    Bagian-bagian Hutan

    Hutan terdiri dari 3 bagian yang masing-masingnya tidak bisa dipisahkan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

    1. Bagian di Atas Tanah

    Bagian hutan atas adalah bagian yang ada di atas seperti tajuk atau mahkota pohon, batang kayu dan tumbuhan yang tumbuh di bawah seperti perdu dan semak belukar.

    Di hutan alam, mahkota atau tajuk pohon akan terlihat berlapis. Ini bisa terbentuk karena pepohonan yang tumbuh dalam waktu berbeda.

    2. Bagian Permukaan Tanah

    Bagian permukaan tanah adalah bagian hutan yang ditumbuhi banyak jenis rumput, serasah serta semak belukar. Serasah adalah lantai hutan yang terbentuk seperti permadani.

    Serasah adalah guguran dari semua jenis cabang, batang, daun, buah, ranting dan juga bunga. Serasah di bagian permukaan tanag berperan pada pembentukan ekosistem hutan.

    Ini disebabkan karena serasah berguna sebagai sumber humus serta lapisan tanag teratas yang subur. Serasah menjadi tempat tinggal serangga serta banyak jenis mikro organisme yang memakan serasah sehingga bisa mengurangi kesuburan tanah.

    3. Bagian Dalam Tanah

    Bagian dalam tanah adalah bagian hutan yang ada di dalam tanah yakni seluruh jenis materi yang ada di dalam tanah. Contohnya seperti air tanah, akar tanaman dan mikro serta makro fauna di dalam tanah.

    Fungsi Hutan Secara Umum

    • Sebagai habitat hewan serta tumbuhan.
    • Sebagai lokasi daur ulang zat karbon dioksida.
    • Untuk modulator arus hidrologika.
    • Hutan merupakan salah satu unsur lingkungan hidup yang sangat penting untuk kehidupan manusia di bumi.
    • Untuk tempat melestarikan tanah dan air.

    Jenis Hutan di Dunia

    Hutan yang ada di seluruh dunia terdiri dari beberapa jenis. Pengelompokkan hutan ini berguna untuk memudahkan manusia mengenali serta mempelajari hutan secara ciri dan sifatnya. Berikut adalah beberapa jenis hutan tersebut:

    1. Hutan Menurut Asalnya

    Menurut asalnya, hutan bisa dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni:

    • Hutan biji atau hutan tinggi: Pepohonan tumbuh dari biji dengan umur panjang dan pertumbuhan yang tinggi.
    • Hutan campuran atau hutan sedang: Pepohonan berasal dari biji serta tunas.

    Hutan menurut asalnya juga bisa dikelompokkan menjadi 2 yakni hutan primer dan sekunder dan berikut penjelasannya:

    • Hutan primer atau hutan perawan: Kawasan hutan yang belum disinggahi manusia sehingga masih asli dan alami.
    • Hutan sekunder: Hutan yang bisa tumbuh kembali sesudah rusak atau karena penebangan.

    2. Hutan Menurut Cara Pemudaan atau Tumbuh Kembali

    • Hutan Pemudaan Alami

    Hutan pemudaan alami adalah kawasan hutan yang biji serta bunga pohonnya tersebar serta melakukan proses penyerbukan tanpa bantuan manusia.

    • Hutan Pemudaan Buatan

    Hutan pemudaan buatan adalah kawasan hutan yang proses penyerbukannya dilakukan manunsia. Manusia juga akan membantu penyebaran biji pohon untuk bisa tumbuh kembali menjadi hutan.

    • Hutan Pemudaan Campuran

    Hutan pemudaan campuran adalah kawasan hutan yang proses penyerbukan bunga serta penyebaran bijinya dilakukan manusia. Nantinya akan tumbuh kembali namun tanpa bantuan manusia.

    Sumber Referensi

    https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan
    https://www.forestdigest.com/detail/1124/apa-itu-hutan
    https://rimbakita.com/hutan/
    https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-hutan/

    The post Pengertian Hutan – Bagian, Fungsi dan Jenis appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/hutan/feed/ 0 5326
    Pengertian Benua : Pembentukan, Macam Contoh dan Negara https://adammuiz.com/benua/ https://adammuiz.com/benua/#respond Mon, 08 Nov 2021 19:47:23 +0000 https://adammuiz.com/?p=5392 Benua merupakan bagian dari bumi berbentuk daratan atau tanah yang luas dan dibatasi laut serta lautan. Dengan begitu, bagian tengah dari benua tidak terpengaruh langsung dengan angin laut. Pengertian Benua Jika dilihat secara umum, benua merupakan wilayah daratan yang luas dan ada di permukaan bumi. Sedangkan dalam arti sempit, benua adalah wilayah daratan yang saling ... Read more

    The post Pengertian Benua : Pembentukan, Macam Contoh dan Negara appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Benua merupakan bagian dari bumi berbentuk daratan atau tanah yang luas dan dibatasi laut serta lautan. Dengan begitu, bagian tengah dari benua tidak terpengaruh langsung dengan angin laut.

    Pengertian Benua

    Jika dilihat secara umum, benua merupakan wilayah daratan yang luas dan ada di permukaan bumi. Sedangkan dalam arti sempit, benua adalah wilayah daratan yang saling terhubung dan garis pantai serta batas darat lain yang membentuk tepi benua.

    Pendapat lainnya mengatakan jika benua merupakan kumpulan daratan yang saling berhubungan antar satu dengan yang lain. Semua benua yang ada di dunia dibatasi atau dikelilingi dengan samudra.

    Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, benua merupakan daratan yang luas sehingga di bagian tengahnya tidak terpengaruh langsung dengan angin laut.

    Dalam hal ini, identifikasi benua dibuat atas dasar kesepakatan atau konvensi serta beberapa kriteria baku yang lainnya.

    Proses Terbentuknya Benua

    Kurang lebih 250 juta tahu yang lalu terdapat superkontinen bernama Pangaea. Pada awalnya hanya ada satu benua besar yakni Pangawa yang dikelilingi Samudera Panthalassa.

    Kemudian kurang lebih 200 juta tahun yang lalu di Periode Trias, Pangaea pecah menjadi 2 superkontinen yakni Laurasia di sebelah utara serta Gondwana di sebelah selatan.

    Teori mengenai proses pembentukan benua di dunia pertama kali dikemukakan Alfred Lothar Wegener di tahun 1912. Teori ini dikenal dengan sebutan Teori Apung Bumi atau Teori Pergeseran Benua atau Contonental Drift.

    Seorang ahli meteorologi dan geofisika yakni Alfred Wegener mengatakan jika berbagai benua di dunia dulunya adalah superbenua yang dinamakan Pangaea.

    Macam-macam Benua

    Sekarang ini, benua terbagi menjadi 6 yakni Asia, Afrika, Amerika, Antartika, Australia dan Eropa. Berikut penjelasan selengkapnya:

    1. Benua Asia

    Asia adalah benua paling besar dan memiliki populasi yang paling padat dengan wlayah 8.6% permukaan bumi. Asia meliputi 50 negara yang tersebar dari daratan luas Asia Kecil, Timur Tengah sampai Samudera Pasifik.

    Benua Asia dan Eropa adalah benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk benua raksasa yakni Eurasia. Batas antara Asia dan Eropa sangat kabur. Untuk itu, negara seperti Turki terkadang bisa dimasukkan ke Asia atau Eropa.

    Beberapa negara yang termasuk di benua Asia diantaranya adalah:

    • Afganistan.
    • Arab Saudi.
    • Aerbaijan.
    • Armenia.
    • Bahrain.
    • Bangladesh.
    • Brunei Darussalam.
    • Bhutan.
    • Filipina.
    • Georgia.
    • Indonesia.
    • India.
    • Iran.
    • Irak.
    • Israel.
    • Jepang.
    • Kazakhstan.
    • Kamboja.
    • Korea Selatan.
    • Korea Utara.
    • Kirgiztan.
    • Kuwait.
    • Laos.
    • Lebanon.
    • Maladewa.
    • Mongolia.
    • Malaysia.
    • Myanmar.
    • Nepal.
    • Oman.
    • Pakistan.
    • Qatar.
    • Rusia.
    • Singapura.
    • Sri Lanka.
    • Suriah.
    • Tajikistan.
    • Thailand.
    • Timor Leste.
    • Tiongkok.
    • Turki.
    • Turkmenistan.
    • Uni Emirat Arab.
    • Uzbekistan.
    • Vietnam.
    • Yaman.
    • Yordania.

    2. Benua Afrika

    Benua Afrika merupakan benua terbesar urutan kedua di dunia dengan jumlah penduduk kedua terbanyak sesudah Asia. Benua Afrika memiliki luas wilayah sebesar 30.224.050 km2 sudah termasuk beberapa pula yang berdekatan.

    Benua Afrika meliputi 20.3% dari semua total daratan bumi. Sedangkan jumlah penduduk di 54 negara benua ini adalah sebanyak 800 juta jiwa yang menjadi tempat sepertujuh populasi di dunia.

    Berikut adalah daftar beberapa negara yang ada di benua Afrika:

    • Afrika Selatan.
    • Aljazair.
    • Angola.
    • Botswana.
    • Benin.
    • Burundi.
    • Burkina Faso.
    • Chad.
    • Etiopia.
    • Eritrea.
    • Gabon.
    • Ghana.
    • Gambia.
    • Guinea.
    • Guinea Bissau.
    • Guinea Katulistiwa.
    • Jibouti.
    • Kamerun.
    • Kenya.
    • Liberia.
    • Lesotho.
    • Libia.
    • Madagaskar.
    • Mali.
    • Malawi.
    • Mauritania.
    • Maroko.
    • Mauritius.
    • Mozambik.
    • Mesir.
    • Namibia.
    • Niger.
    • Nigeria.
    • Republik Afrika Tengah.
    • Republik Demokratis Kongo.
    • Republik Kongo.
    • Rwanda.
    • Sao Tome dan Principe.
    • Seychelles.
    • Senegal.
    • Sierra Leone.
    • Sudan.
    • Somalia.
    • Sudan Selatan.
    • Swaziland.
    • Tanjung Verde.
    • Togo.
    • Tanzania.
    • Tunisia.
    • Uganda.
    • Zambia.
    • Zimbabwe.

    3. Benua Amerika

    Benua Amerika merujuk ke wilayah daratan di antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Umumnya, benua Amerika terbagi menjadi 3 bagian yakni Amerika Utara, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

    Istilah tersebut juga merujuk ke wilayah Karibia, pulau sekitar Laut Karibia serta Greenland akan tetapu bukan Islandia. Benua Amerika ini memiliki luas kurang lebih 42.22.000 km.

    Berikut adalah daftar beberapa negara yang ada di benua Amerika:

    • Amerika Utara
    • Kanada.
    • Meksiko.
    • Antigua dan Barbuda.
    • Amerika Serikat.
    • Bahamas.
    • Barbados.
    • Kuba.
    • Dominika.
    • Republik Dominika.
    • Haiti.
    • Grenada.
    • Jamaika.
    • Saint Kitts dan Nevis.
    • Saint Lucia.
    • Saint Vincent dan Grenadines.
    • Trinidad dan Tobago.
    • Belize.
    • Kosta Rika.
    • El Salvador.
    • Guatemala.
    • Nikaragua.
    • Honduras.
    • Panama.

    Amerika Selatan

    • Argentina.
    • Brasil.
    • Bolivia.
    • Chili.
    • Kolombia.
    • Ukuador.
    • Guyana.
    • Paraguay.
    • Peru.
    • Suriname.
    • Uruguay.
    • Venezuela.

    4. Benua Antartika

    Benua Antartika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Ini merupakan lokasi paling dingin di bumi yang sebagian besar akan tertutup es sepanjang tahun.

    Meski spekulasi serta legenda mengenai Terra Australis ada sejak zaman kuno, akan tetapi penemuan benua pertama kali ditemukan di tahun 1820. Sedangkan pendaratan pertama yang tercatat adalah tahun 1821.

    Meski begitu, peta yang dibuat Laksamana Piri Reis pada tahun 1513 memuat suatu benua selatan yang diduga merupakan pantai Antartika.

    5. Benua Eropa

    Dilihat secara geologis serta geografis, Benua Eropa merupakan semenanjung atau anak benua. Pemisahannya sebagai benua disebabkan karena perbedaan dari budayanya.

    Batasnya di utara adalah Samudera Arktik, sedangkan di barat adalah Samudera Atlantik serta di selatan adalah Laut Tengah.

    Untuk batas timur masih belum jelas sebab pemisahan benua diawali dari faktor kebudayaan. Batas yang sering digunakan untuk batas benua Eropa serta Asia adalah Pegunungan Ural serta Laut Kaspia.

    Ini merupakan benua terkecil kedua setelah Australia. Sedangkan luasnya sendiri adalah 10.600.000 km2. Sementara jika dilihat dari populasinya, benua Eropa ada di urutan ketiga sesudah Asia dan Afrika yakni 799.466.000 jiwa di tahun 2003 yang lalu.

    Berikut adalah daftar beberapa negara yang ada di benua Eropa:

    • Albania.
    • Armenia.
    • Andora.
    • Azerbaijan.
    • Austria.
    • Belarus.
    • Belanda.
    • Belgia.
    • Bosnia Herzegovina.
    • Bulgaria.
    • Kroasia.
    • Siprus.
    • Ceko.
    • Estonia.
    • Denmark.
    • Finlandia.
    • Perancis.
    • Georgia.
    • Jerman.
    • Yunani.
    • Hongaria.
    • Islandia.
    • Irlandia.
    • Italia.
    • Kazakhstan.
    • Latvia.
    • Liechtenstein.
    • Lithuania.
    • Luksemburg.
    • Makedonia.
    • Malta.
    • Molodova.
    • Monako.
    • Montenegro.
    • Belanda.
    • Norwegia.
    • Polandia.
    • Portugal.
    • Romania.
    • Rusia.
    • San Marino.
    • Serbia.
    • Slowakia.
    • Slovenia.
    • Spanyol.
    • Swiss.
    • Turki.
    • Ukraina.
    • Britania Raya.
    • Vatikan.

    6. Benua Australia

    Australia atau disebut Negara Persemakmuran Australia merupakan negara yang ada di belahan bumi selatan yang merupakan benua paling kecil di dunia.

    Wilayah Australia meliputi semua benua Australia dan beberapa pulau yang ada di sekitar samudra Pasifik dan samudra Hindia Selatan. Sedangkan negara tetangga Australia bagian utara adalah Timor Leste, Indonesia serta Papua Nugini.

    Sedangkan bagian timur laut bertetangga dengan Pulau Solomon, Vanuatu serta Kaledonia Baru. Untuk tetangga bagian tenggara adalah Selandia Baru.

    Meski terletak dekat dengan Asia, namun Australia lebih sering disebut sebagai bagian dunia Barat. Ini disebabkan karena kehidupannya yang serupa dengan Eropa Barat serta Amerika Serikat dan sebagian besar penduduknya berkulit putih.

    Berikut adalah daftar beberapa negara yang ada di kawasan benua Australia:

    • Australia.
    • Selandia Baru.
    • Fiji.
    • Papua Nugini.
    • Kepulauan Solomon.
    • Vanuatu.
    • Federasi Mikronesia.
    • Kiribati.
    • Kepulauan Marshall.
    • Nauru.
    • Palau.
    • Samoa.
    • Tonga.
    • Tuvalu.
    Sumber Referensi

    https://www.dosenpendidikan.co.id/benua-adalah/
    https://kelasips.com/pengertian-benua/
    https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-benua.html
    https://duniapendidikan.co.id/benua/

    The post Pengertian Benua : Pembentukan, Macam Contoh dan Negara appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/benua/feed/ 0 5392
    Pengertian Sungai – Macam Jenis, Tipe, Manfaat dan Fungsi https://adammuiz.com/sungai/ https://adammuiz.com/sungai/#respond Mon, 08 Nov 2021 14:19:38 +0000 https://adammuiz.com/?p=5359 Sungai yang dalam bahasa Inggris disebut dengan river merupakan aliran sungai pada permukaan besar dan berbentuk memanjang. Airnya akan terus mengalir dari sumber atau hulu hingga muara atau hilir. Pengertian Sungai Sungai adalah tempat air mengalir secara gravitasi ke area yang lebih rendah. Sungai juga menjadi salah satu tempat berkumpulnya air dari suatu daerah. Arah ... Read more

    The post Pengertian Sungai – Macam Jenis, Tipe, Manfaat dan Fungsi appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    Sungai yang dalam bahasa Inggris disebut dengan river merupakan aliran sungai pada permukaan besar dan berbentuk memanjang. Airnya akan terus mengalir dari sumber atau hulu hingga muara atau hilir.

    Pengertian Sungai Sungai adalah tempat air mengalir secara gravitasi ke area yang lebih rendah. Sungai juga menjadi salah satu tempat berkumpulnya air dari suatu daerah.

    Arah aliran sungai sendiri sesuai dengan sifat air yakni mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Sungai berawal dari dataran tinggi atau sungi kemudian menuju ke lautan atau danau.

    Ada juga sungai yang berada di bawag tanah bernama underground river. Contohnya seperti Gua Hang Soon Dong di Vietnam, sungai bawah tanah di Yucatan, Meksiko serta sungai bawah tanah di Gua Pindul, Indonesia.

    Pengertian Sungai Menurut Para Ahli

    1. Menurut Wikipedia

    Sungai merupakan aliran air alami yang umumnya tawar dan mengalir menuju laut, samudra atau sungai lainnya. Untuk beberapa kondisi, sungai bisa mengalir ke tanah dan akan menjadi kering sehingga tidak sampai ke genangan air yang lain.

    2. Menurut National Geographic

    Sungai merupakan aliran air alami yang besar dan mengalir. Sungai bisa ditemukan hampir di semua benua dan hampir seluruh jenis tanah. Ada beberapa sungai yang mengalir sepanjang tahun namun juga ada yang musiman atau selama bulan basah.

    3. Menurut Dinas PU

    Sungai merupakan salah satu dari sumber air yang sangat penting untuk manusia dan kehidupan. Sedangkan dari PP No. 35 Tahun 1991 mengenai sungai dikatakan jika sungai adalah tempat dan jaringan pengaliran air dari mulai mata air sampai muara.

    4. Menurut Yodi Isnaini

    Bantaran sungai berbeda dengan sempadan sungai. Bantaran sungai merupakan area sempadan kiri kanan sungai yang terkena luapan air. Fungsi dari bantaran tersebut adalah untuk lokasi mengalirkan sebagian debit sungai ketika banjir.

    5. Menurut Sobirin

    Sempadan sungai merupakan area yang harus diberikan ke sungai. Ketika musim hujan dan debit air meningkat, maka sempadan sungai berguna sebagai area berhentinya air sehingga bisa meresap ke tanah.

    Jenis-jenis Sungai Menurut Jumlah Airnya

    1. Sungai Permanen

    Sungai permanen merupakan sungai dengan debit air sepanjang tahun yang relatif tetap. Contohnya seperti sungai Kahayan, Kapuas, Mahakam dan Barito di Kalimantan, sungai Musi serta sungai Indragiri di Sumatra.

    2. Sungai Periodik

    Sungai periodik merupakan sungai yang jumlah airnya banyak ketika musim hujan namun sedikit ketika musim kemarau. Contohnya seperti Bengawan Solo dan Sungai Opak di Jawa Tengah, Sungai Progo dan Sungai Code di DIY dan Sungai Brantas di Jawa Timur.

    3. Sungai Intermittent

    Sungai intermittent atau sungai episodik merupakan sungai yang akan mengalirkan air di musim hujan. Sedangkan di musim kemarau, airnya akan kering. Contohnya seperti Sungai Batanghari di Sumatra dan Sungai Kalada di Pulau Sumba.

    4. Sungai Ephermal

    Sungai ephermal merupakan sungai yang hanya mengalirkan air ketika musim hujan. Sebetulnya, jenis sungai ini hampir serupa dengan sungai episodik. Namun ketika musim hujan, jenis sungai ini airnya belum tentu berjumlah banyak.

    Macam Macam Sungai Berdasarkan Genetiknya

    • Sungai konsekuen: Sungai dengan arah aliran searah dengan kemiringan dari lereng.
    • Sungai subsekuen: Sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
    • Sungai insekuen: Sungai insekuen merupakan sungai yang aliran airnya terikat atau tidak teratur dari lereng daratan.
    • Sungai resekuen: Anak sungai subsekuen yang aliran airnya searah dengan sungai konsekuen.
    • Sungai andesen: Sungai dengan kekuatan erosi ke dalam yang bisa mengimbangi pengangkatan lapisan bebatuan yang dilewati.
    • Sungai anaklinal: Sungai yang arah aliran airnya berubah sebab tidak bisa mengimbangi pengangkatan lapisan batuan.

    Tipe Sungai Berdasarkan Sumber Airnya

    • Sungai hujan: Sungai yang berasal dari air hujan dan bisa ditemui di Pulai Jawa serta kawasan Nusa Tenggara.
    • Sungai gletser: Sungai dari lelehan es yang bisa ditemui di negara beriklim dingin seperti Sungai Rhein di Jerman dan Sungai Gangga di India.
    • Sungai campuran: Sungai dari air hujan dan lelehan es yang bisa ditemui di Papua seperti Sungai Mamberamo serta Sungai Digul.

    Bentuk Pengaliran Sungai

    Ada perbedaan dari pola pengairan sungai setiap wilayah. Ini ditentukan dari perbedaan kemiringan topografi, litologi batuan dasar serta strukturnya. Beberapa pola pengaliran air yang umum diantaranya adalah:

    • Pola aliran dendritik: Pola aliran yang cabang sungainya seperti struktur pohon.
    • Pola aliran radial: Pola aliran sungai dengan aliran yang menyebar secara radial dari sebuah titik ketinggian tertentu seperti puncak gunung berapi atau bukit intrusi.
    • Pola aliran rectangular: Berkembang di batuan yang resistensi pada erosinya hampir seragam. Akan tetapi, dua arah dengan sudut yang saling tegak lurus.
    • Pola aliran trellis: Aliran air yang menyerupai pagar yang biasanya ditemui di perkebunan anggur. Pola ini memiliki aliran lurus di sepanjang lembah dengan cabang berasal dari lereng curam di kedua sisinya.
    • Pola aliran sentripetal: Pola aliran air yang berlawanan dengan pola radial. Aliran sungainya akan mengalir ke satu lokasi berbentuk depresi atau cekungan.
    • Pola aliran annular: Pola aliran sungai dengan arah aliran menyebar radial dari sebuah titik ketinggian dan arah hilir aliran yang nantinya kembali bersatu. Biasanya, ini ditemui pada morfologi kubah atau intrusi loccolith.
    • Pola aliran pararel: Pola aliran yang terbentuk dari lereng terjal sehingga membentuk aliran sungai lurus mengikuti arah lereng dengan cabang sungai yang sedikit.

    Manfaat dan Fungsi Sungai

    Manfaat sungai untuk manusia sangat vital dan juga penting. Berikut adalah beberapa manfaat dan fungsi sungai untuk manusia:

    1. Untuk Menampung Air

    Manfaat pertama dari sungai adalah untuk menampung air. Sungai bisa menampung debit air yang turun ke tanah lewat hujan.

    Air hujan yang turun tersebut umumnya akan berkumpul serta mengalir ke sebuah tempat. Tempat ini nantinya akan menjadi tempat penampungan air hujan yakni danau atau sungai.

    2. Untuk Mengalirkan Air ke Hilir

    Manfaat berikutnya dari sungai adalah untuk mengalirkan air ke hilir. Air akan bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah. Dengan sifat air tersebut, maka sungai bisa mengalirkan air dari hulu ke hilir.

    Hal ini nantinya bisa mencegah air menumpuk di hulu yang bisa menyebabkan air sungai meluap.

    3. Untuk Pembangkit Listrik

    Kegunaan dari sungai selanjutnya adalah sebagai energi yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik yakni PLTA. Dengan aliran sungai yang deras, maka bisa dipakai untuk memutar kincir angin sehingga mengaktifkan generator untuk pembangkit listrik.

    Setelah itu, listrik akan dihasilkan untuk mencukupi kebutuhan harian manusia. Namun sayangnya, meski Indonesia banyak memiliki sungai, hanya sedikit yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air.

    4. Untuk Pusat Ekosistem

    Manfaat yang terakhir dari sungai adalah sebagai pusat ekosistem. Ekosistem adalah kumpulan tempat tinggal makhluk hidup dan semua pendukungnya.

    Jika dilihat secara umum, maka ekosistem terbagi menjadi beberapa yakni ekosistem daratan, ekosistem laut serta ekosistem sungai. Dari segi biologisnya, sungai bisa dijadikan rumah semua makhluk hidup termasuk ikan.

    Sumber Referensi

    https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai
    https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sungai/
    https://cerdika.com/pengertian-sungai/
    https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-sungai-dan-jenisnya-menurut-para-ahli–200708g.html
    https://dosengeografi.com/pengertian-sungai/
    https://duniapendidikan.co.id/pengertian-suangi/

    The post Pengertian Sungai – Macam Jenis, Tipe, Manfaat dan Fungsi appeared first on Adam Muiz.

    ]]>
    https://adammuiz.com/sungai/feed/ 0 5359