Ekonomi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/ekonomi/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Fri, 26 Nov 2021 13:13:32 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 Ekonomi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/tag/ekonomi/ 32 32 198626614 Pengertian Misi – Manfaat, Kriteria Menulis dan Contoh Tulisan https://adammuiz.com/pengertian-misi/ https://adammuiz.com/pengertian-misi/#respond Thu, 25 Nov 2021 13:28:25 +0000 https://adammuiz.com/?p=5905 Misi merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk mewujudkan sebuah visi. Misi juga menjadi deskripsi atau tujuan kenapa sebuah organisasi, instansi atau peusahaan ada di tengah masyarakat. Pengertian Misi Misi juga bisa disebut sebagai penjabaran dari visi. Apabila visi hanya ditulis dalam sebuah kalimat, maka misi dijabarkan dalam beberapa kalimat yang mudah dipahami pembaca atau orang ... Read more

The post Pengertian Misi – Manfaat, Kriteria Menulis dan Contoh Tulisan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Misi merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk mewujudkan sebuah visi. Misi juga menjadi deskripsi atau tujuan kenapa sebuah organisasi, instansi atau peusahaan ada di tengah masyarakat.

Pengertian Misi

Misi juga bisa disebut sebagai penjabaran dari visi. Apabila visi hanya ditulis dalam sebuah kalimat, maka misi dijabarkan dalam beberapa kalimat yang mudah dipahami pembaca atau orang yang melihatnya.

Jika disimpulkan, maka pengertian dari misi adalah sebagai berikut:

  • Misi merupakan penjabaran dari visi instansi, perusahaan atau organisasi.
  • Misi merupakan langkah atau tahapan yang harus dilewati perusahaan, organisasi atau instansi untuk mencapai visi utamanya.
  • Misi merupakan beberapa langkah yang dapat diambil untuk merangsang pencapaian visi utama.

Pengertian Misi Menurut Para Ahli

Misi merupakan pernyataan yang isinya tentang beberapa hal yang harus dicapai organisasi untuk beberapa pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang.

Pernyataan misi akan mencerminkan tentang penjelasan layanan atau produk yang sedang ditawarkan. Berikut adalah beberapa pengertian misi menurut para ahli:

1. Menurut Prasetyo dan Benedicta

Dalam misi, produk serta jasa yang dihasilkan pasar, perusahaan yang dilayani serta teknologi yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di dalam pasar tersebut.

Pernyataan pada misi harus bisa menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi perusahaan, siapa yang membutuhkan serta dimana mereka berada dan bagaiman pemuasan bisa dilakukan.

2. Menurut Pendapat Drucker

Misi adalah alasan mendasar eksistensi sebuah organisasi. Pernyataan kisi organisasi khususnya pada tingkat unit bisnis akan menentukan batas serta maksud dari aktivitas bisnis perusahaan tersebut.

Dengan begitu, perumusan misi adalah realisasi yang akan menjadikan sebuah organisasi bisa menghasilkan produk serta jasa berkualitas yang bisa memenuhi kebutuhan, keinginan serta harapan pelanggan.

3. Menurut Wheelen

Misi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan alasan atau tujuan eksistensi organisasi yang memuat apa yang sudah disediakan perusahaan untuk masyarakat baik produk atau jasa.

Pernyataan misi adalah kompas yang bisa membantu menemukan arah sekaligus menunjukkan jalan yang benar di dalam bisnis.

Tujuan dari pernyataan misi adalah untuk mengkomunikasikan pada stakeholder di dalam atau luar organisasi mengenai alasan perusahaan didirikan dan ke arah mana tujuan perusahaan tersebut.

Dengan begitu, rangkaian kalimat di dalam misi sebaiknya dinyatakan pada satu bahasa serta komitmen yang bisa dimengerti sekaligus dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang berhubungan.

Perbedaan Visi dan Misi

  • Visi merupakan gambaran besar, tujuan utama serta cita-cita instansi, perusahaan, pribadi atau organisasi di masa depan. Sedangkan misi adalah langkah atau penjabaran yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi.
  • Visi berbentuk cita-cita jangka panjang serta berorientasi di masa depan. Sedangkan misi adalah cita-cita jangka pendek serta berorientasi di masa sekarang.
  • Visi umumnya bersifat permanen. Sedangkan misi umumnya bisa diubah ketika dianggap gagal mewujudkan visi.
  • Visi umumnya terdiri dari satu baris kalimat atau poin yang padat, jelas serta mewakili semuanya. Sedangkan misi umumnya berisi beberapa kalimat penjabaran atau banyak poin yang lebih banyak dari visi.
  • Visi berisi pernyataan umum, sedangkan misi bersifat khusus dan juga lebih detail.

Manfaat Misi

  • Untuk menentukan tujuan dasar dari suatu organisasi.
  • Memfokuskan segala langkah yang akan diambil.
  • Membantu supaya karyawan tidak salah mengambil langkah.
  • Mengundang partisipasi masyarakat luas pada perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi tersebut.
  • Untuk menciptakan kondisi organisasi yang sehat seperti pada umumnya.
  • Untuk dijadikan pedoman pada saat membuat rencana bisnis.
  • Untuk membantu seseorang dalam mengidentifikasi tujuan dari suatu organisasi.
  • Untuk memacu organisasi supaya bisa berinovasi ketika menghadapi persaingan.
  • Untuk membantu seseorang atau organisasi ketika mengambil leputusan yang sesuai visi organisasi tersebut.
  • Untuk menterjemahkan atau memberikan tujuan dasar organisasi sehingga parameter biaya, waktu serta kinerja bisa dievaluasi dan dikontrol.

Pentingnya Misi untuk Organisasi

Misi bisa memberikan kesempatan untuk semua organsasi dalam menentukan usaha secara jelas, menyatakan tujuan keseluruhan serta menunjukkan keunikan atau kompetensi. Berikut adalah keuntungan yang bisa diperoleh dalam misi untuk organisasi:

1. Untuk Berkomunikasi Tentang Arah dan Tujuan Perusahaan

Ada sebagian yang merasa jika pernyataan pada misi perusahaan bisa membantu mengembangkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Dengan membaca pernyataan dari misi perusahaan, maka karyawan, pelanggan serta pemegang saham akan mengerti kemana tujuan dari perusahaan tersebut.

2. Untuk Mengontrol dan Menjaga Perusahaan Agar Tetap Pada Jalur

Pernyataan yang tercantum dalam misi bisa membantu menjaga perusahaan pada bisnis yang terkait sekaligus mengejar tujuan.

3. Membantu Membuat Keputusan

Pada saat keputusan rutin baru atau non harus dibuat, maka pernyataan pada misi bisa dipakai sebagai kriteria keputusan dan kemudi karyawan untuk menuju ke arah yang benar.

4. Memberi Inspirasi dan Motivasi Perusahaan

Pernyataan pada misi bisa memberikan makna untuk bekerja serta memberikan rasa tujuan bersama. Misi bisa membantu para pekerja untuk mewujudkan tujuan yang lebih luas.

Selain itu, misi juga bisa menempatkan tujuan tersebut pada diri masing-masing karyawan.

Cara Merumuskan Misi Perusahaan

  • Melibatkan beberapa pihak yang berkepentingan.
  • Menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada. Tujuannya agar memungkinkan perusahaan melaksanakan kegiatan yang lebih baik serta seefisien mungkin.
  • Menentukan lingkungan yang sangat penting untuk menentukan apakah misi organisasi perusahaan tidak bertentangan baik secara internal serta eksternal.

Kriteria Merumuskan Misi

  • Harus jelas mempunyai sasaran publik yang akan dilayani.
  • Harus menunjukkan tentang apa yang mau dicapai secara jelas.
  • Bisa menggambarkan tentang layanan atau produk yang akan diberikan ke masyarakat.
  • Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus punya daya saing tinggi akan tetapi juga disesuaikan dengan kondisi organisasi.

Contoh-contoh Misi

1. Contoh Misi Organisasi

  • Membuat agenda sebuah kegiatan kepemudaan di tengah masyarakat.
  • Membuat agenda berbagai bentuk dari pelatihan bisnis yang meliputi bisnis, pertanian, perniagaan dan usaha kreatif.
  • Membantu meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga atau pada bidang lainnya.
  • Membantu mempererat silaturrahim dengan cara mengadakan banyak pertemuan rutin.

2. Contoh Misi Menikah

Pasangan yang sudah menikah juga bisa meciptakan kehidupan yang rukun serta meredam semua perbedaan.

Salah satu caranya adalah dengan membuat visi dan misi yang bisa mengarahkan perjalanan rumah tangga ke arah yang lebih baik. Berikut adalah contoh misi dari menikah:

  • Lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
  • Menciptakan kondisi rumah tangga yang tenang, tentram serta damai.
  • Berusaha untuk menjadi orang yang bisa saling mengerti dan memahami antara satu sama lain.
  • Bertekad untuk terus bersama-sama mengarumi hidup hingga nantinya Tuhan memisahkan.
  • Berjanji sekaligus berusaha untuk saling mengasihi, mencintai sekaligus setia.
  • Membimbing serta membesarkan anak-anak dengan penuh rasa kasih sayang.

3. Contoh Misi Organisasi Kepemudaan

  • Mengadakan banyak kegiatan kepemudaan di masyarakat.
  • Mengadakan banyak pelatihan bisnis perniagaan, pertanian serta bisnis kreatif.
  • Membantu masyarakat untuk pengabdian sekaligus menjaga lingkungan.
  • Meningkatkan prestasi warga masyarakat baik di dalam bidang olahraga atau pada bidang keilmuan yang lainnya.
  • Meningkatkan rasa persaudaraan di antara masyarakat dengan pertemuan yang dilakukan secara rutin.
Sumber Referensi

https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-visi-dan-misi.html
https://www.gurupendidikan.co.id/visi-dan-misi/
https://duniapendidikan.co.id/visi-dan-misi/
https://salamadian.com/pengertian-contoh-perbedaan-visi-dan-misi/
https://www.jojonomic.com/blog/visi-dan-misi/
https://belajarekonomi.com/visi/

The post Pengertian Misi – Manfaat, Kriteria Menulis dan Contoh Tulisan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/pengertian-misi/feed/ 0 5905
Pengertian Visi – Syarat, Manfaat, Kegunaan dan Contoh https://adammuiz.com/pengertian-visi/ https://adammuiz.com/pengertian-visi/#comments Thu, 25 Nov 2021 13:00:22 +0000 https://adammuiz.com/?p=5896 Saat mendirikan sebuah perusahaan, organisasi atau universitas, maka pendiri umumnya akan menggagas tujuan atau impian yang mau dicapai. Tidak hanya tujuan, biasanya juga ada gagasan tentang target jangka panjang atau jangka pendek. Agar bisa diwujudkan, maka harus ada gagasan tertulis pada sebuah sistem manajemen. Visi dan misi termasuk ke dalam bentuk gagasan atau pedoman tertulis ... Read more

The post Pengertian Visi – Syarat, Manfaat, Kegunaan dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Saat mendirikan sebuah perusahaan, organisasi atau universitas, maka pendiri umumnya akan menggagas tujuan atau impian yang mau dicapai. Tidak hanya tujuan, biasanya juga ada gagasan tentang target jangka panjang atau jangka pendek.

Agar bisa diwujudkan, maka harus ada gagasan tertulis pada sebuah sistem manajemen. Visi dan misi termasuk ke dalam bentuk gagasan atau pedoman tertulis tersebut.

Visi dan misi harus tertuang dalam bentuk tulisan agar semua pihak mengetahui apa yang menjadi tujuan dari perusahaan, organisasi atau instansi.

Pengertian Visi

Visi adalah rangkaian kata yang memperlihatkan cita-cita, impian atau nilai inti suatu perusahaan, organisasi atau instansi. Visi adalah tujuan masa depan dari suatu perusahaan, organisasi atau instansi tersebut.

Visi juga merupakan pikiran yang ada di dalam benak pendiri. Berbagai pikiran itu merupakan gambaran tentang masa depan yang mau dicapai. Visi juga merupakan pandangan tentang arah suatu manajemen. Jika dirangkum, maka berikut adalah pengertian dari visi:

  • Visi merupakan tulisan yang menyatakan cita-cita dari instansi, perusahaan atau organisasi di masa depan.
  • Visi merrupakan tulisan singkat, jelas dan fokus tentang tujuan utama dari didirikannya sebuah instansi, perusahaan atau organisasi.

Pembuatan strategi yang efektif diawali dari suatu visi. Visi merupakan konsep bisnis yang berorientasi ke masa depan. Membentuk visi yang strategis merupakan latihan untuk memikirkan ke mana perusahaan harus menuju sehingga bisa menjadi sukses.

Visi merupakan gambaran mental mengenai kemungkinan serta kondisi masa depan perusahaan yang diharapkan bisa terjadi di masa depan.

Syarat-syarat Visi

Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam sebuah visi. Berikut beberapa diantaranya:

  • Berorientasi di masa depan.
  • Sebagai wujud dari ekspresi kreativitas.
  • Tidak berdasar ke kondisi saat itu.
  • Berdasar ke prinsip serta nilai yang mengandung penghargaan pada masyarakat.

Manfaat Visi

  • Menjadi media untuk menjembatani kondisi dari suatu organisasi sekarang ini dan pada masa depan.
  • Untuk meningkatkan standar kerja yang jauh lebih baik.
  • Untuk menumbuhkan rasa memiliki pada suatu organisasi.
  • Untuk menumbuhkan serta meningkatkan tanggung jawab serta etos kerja karyawan.

Kegunaan Visi Perusahaan

Visi dan juga misi perusahaan menjadi hal yang sangat penting dan biasanya sudah ditetapkan sejak awal oleh perusahaan tersebut. Bahkan sebelum suatu perusahaan beroperasi, visi dan misi sudah ditentukan pemilik perusahaan. Berikut adalah kegunaan dari visi sebuah perusahaan:

1. Memberi Standar Kerja

Salah satu kegunaan dari visi perusahaan adalah untuk memberi standar kerja. Standar kerja tersebut berlaku untuk tenaga kerja dan karyawan yang bekerja di dalam perusahaan tersebut.

Dengan adanya standar kerja tersebut, maka semua karyawan bisa bekerja dengan optimal dan hasil yang diperoleh juga semakin baik.

2. Meningkatkan Produktivitas serta Kinerja

Visi yang dimiliki suatu perusahaan bisa memberikan motvasi yang nantinya akan membuat karyawan semakin produktif. Ini juga didorong dengan semangat atau motivasi untuk karyawan sehingga semakin ingin mencapai tujuan dari perusahaan.

Produktivitas serta kinerja karyawan nantinya akan meningkat sehingga visi perusahaan dapat dijalankan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.

3. Menjadi Acuan Perusahaan

Ketika suatu perusahaan didirikan, maka tentunya memakai sebuah acuan. Dengan kata lain, acuan yang dipakai perusahaan menjadi landasan atau sebagai tonggak untuk perkembangan bisnis.

Acuan yang sudah ditetapkan perusahaan bisa dijadikan seperrti pegangan untuk perusahaan supaya bisa berkembang. Dengan begitu, perusahaan tidak akan hilang arah dan semua kegiatannya disesuaikan dengan yang sudah ditetapkan sebagai acuan.

4. Menjadi Pedoman Kerja Karyawan

Selain dijadikan sebagai acuan suatu perusahaan, visi perusahaan juga bisa dijadikan sebagai pedoman. Dalam hal ini, visi perusahaan menjadi suatu pedoman untuk karyawan yang bekerja pada perusahaan. Hal ini nantinya bisa membuat karyawan semakin yakin ketika melakukan pekerjaan karena adanya pedoman tersebut.

5. Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Tidak hanya kinerja serta produktivitas yang akan meningkat dengan ditetapkannya suatu visi. Namun untuk kedepannya, loyalitas karyawan juga bisa meningkat.

Loyalitas yang meningkat nantinya membuat karyawan berusaha bekerja semaksimal mungkin. Dengan begitu, visi dari perusahaan bisa dicapai dengan jauh lebih mudah.

6. Berpengaruh Dalam Pengambilan Keputusan

Pada dasarnya, semua hal yang dilakukan perusahaan tidak akan menyimpang jauh dari tujuan yang telah ditetapkan. Demikian juga dengan visi perusahaan yang akan berpengaruh pada perusahaan ketika mengambil keputusan.

Pengambilan keputusan bisa dilakukan untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan.

7. Memastikan Tujuan Dasar

Kegunaan visi pada perusahaan berikutnya adalah untuk dijadikan tujuan dasar sebuah perusahaan. Dengan tujuan dasar tersebut, maka kegiatan perusahaan bisa semakin mudah dilakukan.

Ini disebabkan karena kegiatan perusahaan yang dilakukan karyawan sudah memiliki arah serta pandang yang jelas.

Cara Membuat Visi Perusahaan yang Efektif

Pernyataan visi dari kebanyakan perusahaan memperlihatkan jika umumnya mereka akan dengan jelas mengkomunikasikan maksud dari manajemen. Meski begitu, beberapa diantaranya ada yang tidak memberi inspirasi.

Pernyataan visi dari beberapa perusahaan diisi dengan kata abstrak yang bagus namun sebenarnya tidak ada arah yang jelas. Pernyataan visi tersebut gagal untuk menjelaskan sesuatu yang spesifik dan benar-benar mengandung makna. Contohnya seperti kalimat “menjadi pemimpin global”.

Beberapa pernyataan visi yang mencolok juga kurang mengandung identitas khas. Untuk itu, manajemen organisasi harus berhati-hati ketika mengembangkan pernyataan dari visi.

Semua pemangku kepentingan juga harus terlibat ketika mengembangkan visi perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan pernyataan sudah disusun dengan efektif.

Suatu visi yang efektif harus mengandung beberapa karakteristik berikut supaya bisa berfungsi sebagai alat manajemen untuk memberikan arah pada perusahaan:

  • Grafik: Visi harus bisa memberikan gambaran yang bisa mengungkapkan ke arah mana tujuan perusahaan serta juga bisa menunjukkan posisi pasar dengan jelas.
  • Arahan: Bisa memberikan arahan jelas untuk manajer serta karyawan dan juga memberi gambaran masa depan dari perusahaan tersebut.
  • Terfokus: Secara khusus bisa memandu manajer untuk mengambil keputusan serta mengalokasikan sumber daya perusahaan tersebut.
  • Fleksibel: Harus fleksibel sehingga dengan perubahan teknologi atau produk atau pasar, visi tersebut juga bisa diubah mengikuti perubahan dari situasi yang terjadi.
  • Layak: Visi harus bisa memberi gambaran harapan masa depan yang bisa dicapai tidak hanya mengeja harapan untuk bercerita tentang harapan tersebut.
  • Diinginkan: Visi harus bisa menunjukkan kenapa jalan yang dipilih tersebut masuk akal untuk bisnis yang baik.
  • Mudah untuk dikomunikasikan: Visi harus dirumuskan dengan baik sehingga bisa dikomunikasikan dengan mudah ke para pemangku kepentingan khususnya karyawan, pemegang saham, pengelola serta pada pelanggan.

Contoh Visi

  • Contoh visi organisasi: Mewujudkan generasi muda yang mandiri, tangguh, berakhlak mulia serta terampil.
  • Contoh visi Kemenristekdikti: Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu dan kemampuan iptek serta inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.
  • Contoh visi Indosatooredo: Menjadi perusahaan telekomunikasi terdepan di Indonesia.
  • Contoh visi Universitas Indonesia: Mewujudkan Universitas Indonesia menjadi PTN BH mandiri serta unggul dan bisa menyelesaikan masalah serta tantangan di tingkat nasional atau global menuju ungulan di Asia Tenggara.
  • Contoh visi menikah: Menciptakan rumah tangga yang sakinnah, mawaddah dan warrahmah.
Sumber Referensi

https://salamadian.com/pengertian-contoh-perbedaan-visi-dan-misi/
https://www.jojonomic.com/blog/visi-dan-misi/
https://belajarekonomi.com/visi/
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-visi-dan-misi.html
https://www.gurupendidikan.co.id/visi-dan-misi/
https://duniapendidikan.co.id/visi-dan-misi/

The post Pengertian Visi – Syarat, Manfaat, Kegunaan dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/pengertian-visi/feed/ 2 5896
Pengertian Distributor : Tugas, Fungsi, Jenis dan Strategi https://adammuiz.com/distributor/ https://adammuiz.com/distributor/#respond Sun, 03 Oct 2021 03:25:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3565 Dalam dunia bisnis, kata distributor seringkali terdengar. Distributor ini adalah penyalur barang dari produsen ke konsumen. Distributor merupakan bagian yang tidak lepas dari sebuah proses distrbusi barang sebab aktivitasnya penting sebagai penyalut ke konsumen akhir. Pengertian Distributor Jika dilihat secara umum, pengertian distributor merupakan pihak yang membeli produk langsung dari produsen lalu dijual kembali ke ... Read more

The post Pengertian Distributor : Tugas, Fungsi, Jenis dan Strategi appeared first on Adam Muiz.

]]>
Dalam dunia bisnis, kata distributor seringkali terdengar. Distributor ini adalah penyalur barang dari produsen ke konsumen. Distributor merupakan bagian yang tidak lepas dari sebuah proses distrbusi barang sebab aktivitasnya penting sebagai penyalut ke konsumen akhir.

Pengertian Distributor

Jika dilihat secara umum, pengertian distributor merupakan pihak yang membeli produk langsung dari produsen lalu dijual kembali ke retauler atau pengecer dan pada konsumen end user. Sedangkan kegiatan yang dilakukan distributor dinamakan dengan distribusi.

Dari KBBI, definisi distribusi adalah pembagian pengiriman barang ke konsumen di beberapa tempat. Pengertian lainnya adalah pergerakan barang dari suatu perusahaan manufaktur sampai ke pasar sehingga nantinya bisa dibeli konsumen.

Tugas dan Fungsi Distributor

Fungsi utama distributor adalah sebagai perantara produsen dengan retailer atau pengecer atau konsumen. Dari fungsi utama ini, fungsi distributor bisa dibagi kembali menjadi beberapa bagian, yakni:

  • Membeli produk: Distributor memiliki tugas membeli produk dari pedagang atau produsen yang lebih besar.
  • Menyimpan produk: Distributor bertugass menyimpan produk yang sudah dibeli di dalam gudang sampai batas waktu tertentu dan akan disalurkan ke konsumen atau pengecer.
  • Menjual produk: Distributor bertugas menjual produk ke konsumen akhir atau pengecer dengan harga lebih tinggi dari pembelian supaya bisa memperoleh keuntungan.
  • Pemindahan produk: Distributor bertugas untuk mengangkut atau memindahkan produk dari gudang untuk diserahkan ke konsumen atau pengecer. Sedangkan biaya proses pemindahan akan dimasukkan ke harga jual produk.
  • Klasifikasi produk: Distributor bertugas mengklasifikasikan atau memilah produk atas dasar ukuran, jenis, kualitas dan sebagainya sesuai dengan produk yang ada.
  • Informasi produk: Distributor wajiba memberi informasi berhubungan dengan perkiraan harga serta pemasaran barang di waktu tertentu yang dilakukan pelaksana lapangan.
  • Promosi produk: Distributor bertugas melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk yang dijual ke konsumen dengan cara menjelaskan mutu, jenis, manfaat serta harga.

Jenis Distributor

Distributor bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan proses distribusinya. Berikut adalah pengelompokkan dari jenis distributor tersebut:

  • Distributor barang: Distributor yang melakukan kegiatan dengan cara menyalurkan barang fisik. Produsen nantinya akan mempercayakan langsung barang yang di produksi untuk disalurkan ke konsumen atau pengecer.
  • Distributor jasa: Tidak menyalurkan produk secara fisik namun dalam bentuk jasa. Distributor ini bisa menargetkan konsumen secara langsung tentang jasa yang ditawarkan. Contohnya seperti jasa keuangan dari bank ke nasabah.
  • Distributor perorangan: memiliki proses distribusi yang sedikit berbeda namun tetap memiliki kemiripan dalam dengan distributor jasa. Distributor perorangan sering ada di bisnis MLM dimana proses penyaluran dari produsen ke distributor pribadi kemudian disalurkan menuju konsumen.

Perbedaan Distributor, Supplier, Agen dan Reseller

Distributor, supplier, agen dan juga reseller punya peran yang hampir sama yakni menyalurkan produk dari suatu produsen ke konsumen. Meski begitu, ada beberapa perbedaan dari keempat jenis tersebut, seperti:

  • Distributor: Kelompok atau individu yang membeli produk dari produsen kemudian dijual ke pedagang lain atau konsumen langsung. Perantara lain tersebut bisa beragam seperti reseller dan agen.
  • Supplier: Perusahaan atau individu yang menjual barang mentah untuk diolah kembali oleh pabrik seblum siap menjadi barang jadi. Ini menjadi pembeda utama dari distributor dan supplier yakni dari jenis barang yang dijual.
  • Agen: Kelompok atau individu yang menjadi perpanjangan tangan distributor. Agen memiliki tugas menjangkau konsumen yang tidak dapat dijangkau distributor secara langsung. Umumnya, agen akan mengambil barang dari distributor.
  • Reseller: Individu yang mengambil barang untuk dijual kembali secara langsung ke konsumen. Jumlah produk penghasilan dari reseller lebih sedikit dibandingkan dengan agen dan distributor. Akan tetapi sekaragn iini reseller menjadi pekerjaan yang disenangi karena efisien pada sistem penjualan online.

Cara Pemasaran Terbaik Untuk Distributor

Proses distribusi yang dilakukan distributor berguna untuk mempercepat pemasaran produk. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan distributor untuk memasarkan produk tersebut, seperti:

  • Rantai distributor: Kunci dalam pemasaran produk dimana distributor harus memperluas rantai distribusi ke semua arah. Distributor harus menawarkan pada orang lain agar bisa menjadi pengecer atau distributor sehingga akan banyak distributor dan pengecer yang menjual suatu produk.
  • Persaingan harga: Konsumen akan lebih mencari barang yang terjangkau ketika memiliki jenis dan kualitas yang hampir sama. Distributor harus bisa mengerti kondisi pasar serta memikirkan harga yang ditawarkan supaya tidak terlalu tinggi.
  • Perputaran produk: Dengan bekerjasama di dalam penyaluran barang dengan pengecer, distributor lain, agen dan reseller, maka proses penyaluran produk ke konsumen bisa lebih cepat dan bagus untuk produsen.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Distributor

Jika ingin memulai sebuah bisnis distribusi, maka ada beberapa hal yang harus dimiliki supaya usaha distribusi yang dilakukan bisa berjalan dengan sukses. Berikut adalah beberapa hal yang harus dimiliki ditributor supaya bisnisnya bisa berjalan dengan lancar:

1. Kemampuan Negoisasi

Jika ingin menghasilkan profit, maka pertimbangkan untuk membeli barang dengan harga yang lebih rendah dibandingkan nilai grosir rata-rata di pasar. Ini mengharuskan distributor untuk bernegoisasi dengan produsen.

Tujuannya adalah supaya bisa memperoleh harga yang baik sehingga bisa menjual barang kembali dengan harga pasar dan margin yang diperoleh semakin tinggi.

2. Kemampuan Manajemen Logistik

Pekerjaan yang utama dari seorang distributor adalah mengangkut produk serta diantarkan ke klien. Ini berarti perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mengambil barang dari produsen, menyimpan di gudang serta dikirimkan tepat waktu ke klien.

Jika manajemen logistik tidak diterapkan dengan baik dan pengiriman tepat waktu tidak dilakukan, maka klien bisa berpindah ke distributor lainnya. Manajemen logistik bisa dikatakan menjadi hal yang penting untuk mempertahankan hubungan dengan klien.

3. Kemampuan Key Account Management

Ini merupakan keterampilan untuk mempertahankan serta meningkatkan reputasi pada klien. Key account management merupakan usaha membangun hubungan baik serta sustainable dengan klien.

4. Kemampuan Pemasaran

Agar bisa memperoleh konsumen yang tepat, maka cara memasarkan produk pada klien baru dan cara mendekati klien harus bisa dikuasai. Pelajari tentang cara distributor lain melakukan usaha pemasaran yang efektif, tepat dan juga efisien.

Strategi Distributor

1. Melakukan Promosi Produk

Produk yang ditawarkan serta dijual ke konsumen harus lebih dulu diperkenalkan pada konsumen. Kegiatan ini harus dilakukan secara menarik yang biasanya disebut dengan istilah promosi.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah melakukan kegiatan promosi produk ini untuk memikat para konsumen. Dengan begitu, daya beli konsumen bisa meningkat dan membuat proses distribusi serta produksi semakin lancar.

2. Memberi Potongan Harga

Harga yang lebih murah tentunya disenangi konsumen sehingga tidak keberatan mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli produk tersebut. Untuk itulah, distributor harus bisa menyiasati permainan harga tersebut.

Potongan harga bisa diberikan untuk beberapa produk seperti produk baru. Dengan begitu, kegiatan distribusi bisa dilakukan dengan lebih mudah.

3. Cara Belanja yang Mudah

Proses belanja yang mudah untuk konsumen juga bisa diberikan seperti belanja online sehingga bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja oleh konsumen.

Proses belanja yang cepat nantinya bisa membuat konsumen puas. Contohnya seperti metode pembayaran cepat dan praktis sehingga konsumen bisa melakukan pembayaran tanpa kendala yang berarti.

Sumber Referensi

https://finata.id/pengertian-distributor-fungsi-dan-jenisnya/
https://pendidikan.co.id/pengertian-distributor-fungsi-jenis-tugas-dan-rantai-distribusi/
https://jagad.id/pengertian-distributor/
https://www.sosial79.com/2021/08/Pengertian%20Distributor.html
https://www.bola.com/ragam/read/4642335/pengertian-distribusi-jenis-sistem-lembaga-dan-fungsinya

The post Pengertian Distributor : Tugas, Fungsi, Jenis dan Strategi appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/distributor/feed/ 0 3565
Pengertian Distribusi : Fungsi, Tujuan, Tugas, Jenis, Alternatif dan Contoh https://adammuiz.com/distribusi/ https://adammuiz.com/distribusi/#respond Sun, 03 Oct 2021 01:23:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3598 Dalam dunia industri, istilah distribusi sangat sering didengar. Distribusi merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan dalam dunia industri. Tujuannya adalah untuk memasarkan suatu produk sehingga bisa menambah nilai sebuah produk. Jika dilihat dari ilmu ekonomi, maka distribusi memiliki arti proses penting untuk menyalurkan hasil produksi barang atau jasa pada konsumen. Bisa dikatakan jika distribusi merupakan ... Read more

The post Pengertian Distribusi : Fungsi, Tujuan, Tugas, Jenis, Alternatif dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Dalam dunia industri, istilah distribusi sangat sering didengar. Distribusi merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan dalam dunia industri. Tujuannya adalah untuk memasarkan suatu produk sehingga bisa menambah nilai sebuah produk.

Jika dilihat dari ilmu ekonomi, maka distribusi memiliki arti proses penting untuk menyalurkan hasil produksi barang atau jasa pada konsumen. Bisa dikatakan jika distribusi merupakan proses pemindahan barang dari produsen ke konsumen.

Pengertian Distribusi

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang serta jasa yang dibuat produsen untuk konsumen supaya bisa disebarluaskan. Kegiatan distribusi berguna untuk mendekatkan produsen dengan konsumen supaya barang atau jasa dari semua daerah di Indonesia atau bahkan dari luar negeri bisa diperoleh.

Untuk pelaku kegiatan disribusi disebut dengan distributor. Sedangkan dalam kegiatan ekonomi, distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan hinga akhirnya suatu barang bisa sampai ke tangan konsumen.

Barang yang dihasilkan produsen membutuhkan lembaga yang disebut dengan distributor supaya barang tersebut bisa sampai ke konsumen. Namun, tidak selalu barang yang dihasilkan produsen akan sampai ke konsumen lewat distributor.

Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

  • Alex S. Nitisemito: Distribusi merupakan lembaga distributor atau lembaga penyalur yang bertugas menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
  • The American Marketing Association: Distribusi adalah struktur organisasi pada perusahaan dan di luar perusahaan. Ini terdiri dari dealer, agen, pedagang besar serta pengecer lewat komoditi produk atau jasa yang dipasarkan.
  • Gleen Walters: Distribusi merupakan kelompok pedagang serta agen perusahaan yang bertugas mengombinasikan pemindahan fisik dengan nama sebuah produk. Tujuannya untuk memberikan kegunaan untuk pasar tertentu.
  • Warren J. Keegan: Distribusi merupakan saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang dari produsen hingga sampai ke konsumen atau pengguna industri.
  • Assauri: Distribusi adalah lembaga yang bertugas memasarkan produk berbentuk barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
  • Kotler: Distribusi merupakan kelompok perusahaan atau perseorangan yang mempunyai hak kepemilikkan atas produk atau membantu memindahkan hak kepemilikkan produk atau jasa pada saat dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Fungsi Distribusi

Fungsi distribusi bisa dikelompokkan menjadi 2 yaitu fungsi pokok dan juga fungsi tambahan. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Fungsi Pokok Distribusi

  • Pengangkutan atau Transportasi

Biasanya, tempat kegiatan produksi akan berbeda dengan tempat konsumen. Perbedaan tempat ini bisa diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Dengan semakin bertambahnya penduduk dan kemajuan teknologi, maka kebutuhan masyarakat juga semakin banyak. Ini menyebabkan barang yang disalurkan semakin bertambah sehingga butuh pengangkutan atau alat transportasi.

  • Penjualan atau Selling

Pada pemasaran barang akan ada aktivitas menjual yang dilakukan produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen ke konsumen dapat dilakukan dengan cara penjualan. Dengan kegiatan tersebut, maka konsumen bisa memakai barang yang dibutuhkan.

  • Pembelian atau Buying

Setiap kali ada penjualan, maka akan ada aktivitas pembelian. Jika penjualan barang dilakukan produsen, maka pembelian akan dilakukan individu yang butuh barang tersebut.

  • Penyimpanan atau Stooring

Sebelum barang akan disalurkan pada konsumen, maka umumnya akan disimpan lebih dulu. Untuk menjamin keselamatan, kesinambungan serta keutuhan barang, maka dibutuhan penyimpanan atau pergudangan.

  • Pembakuan Standar Kualitas Barang

Di setiap transaksi jual beli, maka akan ada banyak penjual atau pembeli yang menginginkan ketentuan jenis, mutu serta ukuran barang. Untuk itu, pembakuan standar baik ukuran, jenis atau kualitas barang sangat diperlukan.

Pembakuan atau standarisasi barang tersebut bertujuan agar barang yang akan disalurkan atau dipasarkan bisa sesuai dengan harapan.

  • Penanggung Risiko

Distributor akan menanggung risiko baik itu kerusakan atau penyusutan barang.

2. Fungsi Tambahan Distribusi

  • Melakukan Seleksi: Seleksi umumnya dibutuhkan dalam distribusi hasil pertanian serta produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha.
  • Mengemas: Mengemas dilakukan untuk menghindari kerusakan atau kehilangan saat distribusi.
  • Memberi informasi: Untuk memberikan kepuasan maksimal pada konsumen, maka produsen harus bisa memberi informasi untuk perwakilan daerah atau konsumen yang dianggap butuh informasi seperti lewat iklan.

Tujuan Distribusi

Kegiatan distribusi yang dilakukan individu atau lembaha memiliki beberapa tujuan seperti berikut:

  • Menjamin kelangsungan kegiatan produksi: Produsen atau perusahaan yang akan membuat barang untuk dijual dan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan. Nantinya ini akan dipakai kembali dalam proses distribusi.
  • Berguna untuk konsumen: Barang dan juga jasa produksi tidak berarti jika hanya berada di tempat produsen. Barang atau jasa hanya bisa memberikan manfaat untuk konsumen ketika kegiatan distribusi dikakukan.
  • Mempermudah konsumen mendapatkan barang dan jasa: Tidak semua barang atau jasa bisa dibeli langsung oleh konsumen dari produsen. Untuk itu, penyalur atau distribusi diperlukan dari produsen ke konsumen.

Tugas Distribusi

  • Bertugas untuk mengklasifikasikan barang atau dipilah sesuai ukuran, jenis serta kualitas.
  • Untuk memperkenalkan barang atau jasa yang akan dijual ke konsumen seperti iklan atau reklamen.
  • Untuk membeli barang serta jasa dari pedagang atau produsen yang lebih besar.

Jenis Distribusi

Dilihat dari hubungan antar produsen dan konsumen, maka sistem distribusi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

  • Distribusi langsung: Kegiatan menyalurkan atau menjual barang yang dilakukan langsung oleh produsen ke konsumen tanpa melewati perantara.
  • Distribusi tidak langsung: Kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen lewat perantara. Perantara yang terlibat dalam kegiatan jual beli adalah agen, pedagang, komisioner serta makelar.

Alternatif Distribusi

Sesudah menentukan jumlah saluran distribusi yang akan digunakan, maka produsen atau perusahaan harus menentukan jumlah perantara yang akan ditempatkan sebagai pengecer atau pedagang besar. Beberapa alternatif yang bisa dipilih produsen diantaranya adalah:

1. Distribusi Intensif

Ini bisa dilakukan produsen yang menjual barang konvenien. Pengusaha akan berupaya memakai penyalur khususnya pengecer sebanyak mungkin untuk mencapai dan mendekati konsumen.

Ini dilakukan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen. Sementara untuk barang industri, maka distribusi intensif umumnya hanya terbatas untuk jenis operating supplies atau barang standar lain seperti minyak pelumas, obeng dan sebagainya.

2. Distribusi Selektif

Perusahaan yang memakai distribusi selektif akan berusaha memilih jumlah pedagang besar atau pengecer terbatas di dalam daerah geografis. Umumnya, distribusi ini digunakan untuk memasarkan produk baru, barang spesial serta barang industri jenis accessory equipment.

Pemakaian saluran distribusi selejtif berguna untuk menghilangkan penyalur yang tidak memberi keuntungan serta meningkatkan volume penjualan dengan jumlag transaksi yang lebih terbatas.

3. Distribusi Eksklusif

Distribusi eksklusif dilakukan perusahaan dengan hanya memakai satu pedagang besar atau pengecer untuk daerah pasar tertentu. Produsen atau penjual hanya akan menjual produknya pada satu pedagang besar atau satu pengecer. Biasanya, distribusi eksklusif ini akan digunakan untuk:

  • Barang spesial.
  • Jika penyalur mau membuat persediaan dalam jumlah besar sehingga pembeli bisa bebas membeli produk yang diinginkan.
  • Jika produk yang dijual butuh servis sesudah penjualan seperti AC atau lemari es.

Contoh Distribusi

  • Pedagang menjual banyak jenis barang seperti sayuran dan buah.
  • Ibu mempunyai perusahaan roti dan menitipkan roti tersebut ke toko untuk dijual.
  • Pertamina menyalurkan bahan bakar minyak untuk SPBU.
Sumber Referensi

https://koinworks.com/blog/distribusi-adalah/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-distribusi-dan-cara-penyalurannya
https://www.modalrakyat.id/blog/apa-itu-distribusi
https://www.akseleran.co.id/blog/kegiatan-distribusi/
https://www.fimela.com/lifestyle/read/4405701/pengertian-tujuan-dan-jenis-distribusi-yang-harus-dipahami
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-distribusi/

The post Pengertian Distribusi : Fungsi, Tujuan, Tugas, Jenis, Alternatif dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/distribusi/feed/ 0 3598
Pengertian Konsumen : Macam Jenis, Hak, Kewajiban, Karakter dan Perilaku https://adammuiz.com/konsumen-ekonomi/ https://adammuiz.com/konsumen-ekonomi/#respond Sat, 02 Oct 2021 03:03:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3575 Dalam proses distribusi, konsumen pada akhirnya akan menjadi pengguna atau pemanfaat akhir dari sebuah produk. Untuk itulah, konsumen tetap memiliki peran penting dalam setiap proses distribusi. Pengertian Konsumen Kata konsumen diambil dari bahasa Inggris yakni Consumer atau Consument dalam bahasa belanda. Jika secara umum, customer memiliki arti setiap orang yang memakai barang. Konsumen adalah pemakai ... Read more

The post Pengertian Konsumen : Macam Jenis, Hak, Kewajiban, Karakter dan Perilaku appeared first on Adam Muiz.

]]>
Dalam proses distribusi, konsumen pada akhirnya akan menjadi pengguna atau pemanfaat akhir dari sebuah produk. Untuk itulah, konsumen tetap memiliki peran penting dalam setiap proses distribusi.

Pengertian Konsumen

Kata konsumen diambil dari bahasa Inggris yakni Consumer atau Consument dalam bahasa belanda. Jika secara umum, customer memiliki arti setiap orang yang memakai barang.

Konsumen adalah pemakai terakhir dari produk yang diserahkan dari pengusaha. Sedangkan menurut Pasal 1 angka 2 Undang-undang Perlindungan Konsumen dikatakan jika konsumen adalah semua orang pemakai barang atau jasa yang tersedia di masyarakat untuk kepentingan pribadi, keluarga, orang lain dan makhluk hidup serta tidak diperdagangkan. Konsumen tidak hanya sebagai pembeli namun juga menjadi perantara produk. Berikut adalah pengertian luas dari konsumen:

  • Konsumen: Pihak yang memperoleh barang atau jasa untuk tujuan tertentu.
  • Konsumen antara: Individu yang memperoleh barang atau jasa untuk kembali diperdagangkan. Mengingat penggunaan sifat produk, konsumen seperti ini adalah pengusaha yang baik dalam bentuk institusi atau perseorangan.
  • Konsumen akhir: Pihak yang mendapatkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Produk yang dibeli tersebut juga bukan untuk diperjualbelikan kembali.

Pengertian Konsumen Menurut Para Ahli

  • Menurut Dewi: Dewi mengartikan konsumen sebagai seseorang yang menggunakan sebuah produk baik barang dan jasa yang dipasarkan.
  • Menurut Sri Handayani: Konsumen merupakan individu atau organisasi yang melakukan pembelian atau memakai sejumlah barang atau jasa yang berasal dari pihak lain.
  • Menurut Aziz Nasution: Konsumen merupakan semua orang yang menemukan barang atau jasa yang digunakan untuk tujuan tertentu.
  • Menurut Philip Kotler: Konsumen merupakan seluruh pribadi serta lokasi tinggal yang melakukan pembelian atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Jenis Konsumen

1. Konsumen Perorangan atau Personal Consumer

Konsumen perorangan atau personal consumer merupakan konsumen yang membeli atau memakai sebuah produk barang atau jasa untuk kebutuhan pribadi. Personal consumer juga bisa disebut dengan end user seperti contohnya keluarga atau individu.

2. Konsumen Organisasi atau Organizational Consumer

Konsumen organisasi merupakan konsumen yang membeli atau memakai sebuah produk barang atau jasa untuk keperluan operasional organisasi tersebut.

Hak Konsumen

Di dalam Pasal 4 Undang-undang Perlindungan Konsumen diatur tentang berbagai hak konsumen dan berikut beberapa diantaranya:

  • Hak atas kenyamanan, keamanan serta keselamatan saat mengonsumsi barang atau jasa.
  • Hak untuk memilih barang atau jasa dan memperoleh barang atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar, kondisi dan jaminan yang sudah dijanjikan.
  • Hak atas informasi yang jelas, benar serta jujur tentang kondisi serta jaminan barang atau jasa.
  • Hak untuk didengar pendapat serta keluhannya atas barang atau jasa yang dipakai.
  • Hak untuk memperoleh perlindungan, advokasi serta upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen.
  • Hak untuk memperoleh pembinaan serta perlindungan konsumen.
  • Hak untuk diperlakukan atau dilayani dengan jujus, benar dan tidak diskriminatif.
  • Hak untuk memperoleh kompensasi, ganti rugi atau penggantian jika barang atau jasa yang diterima tidak sesuai.

Kewajiban Konsumen

Selain hak, kewajiban konsumen juga sudah diatur dalam Pasal 7 Undang-undang Perlindungan konsumen dan berikut beberapa diantaranya:

  • Beritikad baik saat melakukan transaksi pembelian barang atau jasa.
  • Membayar sesuai dengan nilai tukar yang sudah disepakati.
  • Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen dengan patut.

Karakter Konsumen

1. Konsumen Potensial

Karakter konsumen ini harus dijadikan prioritas target pasar. Jika dilihat secara teknis, konsumen potensial memang belum menjadi konsumen namun paling berpotensi menjadi konsumen.

Pastikan untuk memberikan pelayanan serta informasi menyeluruh dan terbaik untuk karakter konsumen seperti ini. Tipe konsumen ini biasanya akan memperlihatkan ketertarikan pada produk atau jasa yang sedang dijual dari mulai mengisi formulir form contact, pertanyaan yang diberikan ke marketing channel atau setidaknya berkunjung ke website dan melakukan subscribe.

Untuk konsumen seperti ini bisa diberikan pancingan agar mempercepat keputusan konsumen potensial untuk membeli. Salah satu caranya adalah dengan memberikan diskon. Pastikan juga untuk memberikan nilai produk atau servis yang jelas sebelum memberikan diskon tersebut.

2. Konsumen Baru

Konsumen baru merupakan orang yang baru akan melakukan pembelian produk. Konsumen baru baru belajar beradaptasi saat mencoba membeli produk. Untuk itu, konsumen seperti ini harus dibantu supaya fase beradaptasi yang dilakukan bisa berjalan lancar.

Walau sudah sukses membuat konsumen baru melakukan pembelian produk, namun bukan berarti konsumen langsung ditinggalkan begitu saja. Konsumen harus diyakinkan supaya merasa nyaman dan senang menggunakan produk atau jasa yang dijual.

Untuk meyakinkan konsumen baru, maka berikan arahan untuk para konsumen tersebut. Caranya bisa dilakukan dengan memberi penjelasan menyeluruh tentang produk serta teknik penggunannya atau sistem kerjanya.

3. Konsumen Impulsif

Karakter konsumen ini bisa menghasilkan keputusan dengan cepat tergantung dari kondisi yang terjadi. Persuasif berlebihan tidak perlu dilakukan pada konsumen impulsif ini. Hal yang perlu dilakukan adalah memberikan kemudahan.

Semakin mudah langkah yang diberrikan untuk membeli produk atau servis, maka akan semakin besar peluang konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian.

Contohnya seperti ketika menawarkan jasa ekspedisi barang, maka fasilitas yang bisa diberikan adalah tracking barang yang sedang dikirim atau fasilitas pick up barang untuk urusan penting.

4. Konsumen Diskon

Karakteristik konsumen ini adalah konsumen yang sudah melihat barang yang ditawarkan namun tidak mau membeli dengan harga yang sudah ditetapkan. Untuk mengatasinya, jangan menggunakan cara persuasif karena tidak akan ada gunanya.

Hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan diskon atau penawaran. Jika memang diskon sudah habis, maka biasanya konsumen jenis ini akan pergi atau tidak mau membeli.

5. Konsumen Loyal

Konsumen loyal biasanya menjadi karakteristik konsumen yang disukai karena memperbesar peluang pembelian produk barang atau jasa Bahkan, konsumen loyal juga bisa dijadikan brand ambassador dengan word of mouth marketing.

Konsumen loyal umumnya akan merekomendasikan produk atau servis pada kerabat atau keluarganya. Untuk itu, karakteristik konsumen ini akan memberikan pengaruh besar di dalam bisnis. Pastikan untuk memberikan semua yang terbaik baik produk atau after sales services untuk mempertahankan konsumen jenis ini.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan bagian dari suatu studi. Dalam studi tersebut akan mempelajari individu serta organisasi mengenai produ yang dipakai dan meliputi beberapa aspek, seperti:

  • Pemikiran serta perasaan konsumen pada alternatif produk.
  • Pikiran konsumen ketika sedang memilih produk tertentu.
  • Perilaku konsumen ketika memiih produk tertentu.
  • Pengaruh lingkungan pada perilaku konsumen.
  • Pengaruh promosi serta kampanye untuk membuat produsen bisa membeli produk yang sudah dipilih.

Aspek Pendorong Perilaku Konsumen

Biasanya, perilaku konsumen akan dipengaruhi 3 faktor yakni pribadi, psikologis serta sosial:

  • Pribadi: Berhubungan dengan pendapat dan minat pribadi seorang konsumen. Ini juga dipengaruhi dengan unsur demografi seperti kultur, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan serta latarbelakang yang lain.
  • Psikologis: Berhubungan dengan respons konsumen sesudah terpengauh dengan kampanye. Faktor tersebut termasuk sikap konsumen mengenai bagaiaman keinginan untuk memenuhi kebutuhannya.
  • Sosial: Konsumen akan dipengaruhi juga dengan lingkungan sampai media ketika sedang mengambil keputusan. Beberapa faktor tersebut meliputi kelas sosial, pendapatan serta pendidikan.
Sumber Referensi

https://ajaib.co.id/pengertian-konsumen-perilaku-hak-dan-kewajibannya/
https://www.jurnalhukum.com/pengertian-konsumen/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-konsumen.html
https://kamus.tokopedia.com/k/konsumen/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-konsumen/
https://www.modalrakyat.id/blog/konsumen

The post Pengertian Konsumen : Macam Jenis, Hak, Kewajiban, Karakter dan Perilaku appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/konsumen-ekonomi/feed/ 0 3575
Pengertian Konsumsi : Ciri Ciri, Tujuan dan Faktor https://adammuiz.com/konsumsi-ekonomi/ https://adammuiz.com/konsumsi-ekonomi/#respond Sat, 02 Oct 2021 01:15:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3610 Di dalam ilmu ekonomi dasar, maka ada beberapa kegiatan seperti produksi dan konsumsi. Semua kegiatan tersebut dipakai pada proses sebelum menjual barang yang sudah jadi dari sebuah perusahaan seperti salah satunya kegiatan konsumsi. Kegiatan konsumsi bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti memakai baju dari pabrik, membeli alat kosmetik, alat elektronik dan sebagainya. Pengertian Konsumsi Secara ... Read more

The post Pengertian Konsumsi : Ciri Ciri, Tujuan dan Faktor appeared first on Adam Muiz.

]]>
Di dalam ilmu ekonomi dasar, maka ada beberapa kegiatan seperti produksi dan konsumsi. Semua kegiatan tersebut dipakai pada proses sebelum menjual barang yang sudah jadi dari sebuah perusahaan seperti salah satunya kegiatan konsumsi.

Kegiatan konsumsi bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti memakai baju dari pabrik, membeli alat kosmetik, alat elektronik dan sebagainya.

Pengertian Konsumsi Secara Umum

Konsumsi merupakan kegiatan manusia yang memakai serta mengurangi daya guna suatu barang serta jasa. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasan manusia secara sekaligus atau bertahap.

Konsumsi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia. Sedangkan pelaku kegiatan konsumsi disebut dengan konsumen baik individu atau organisasi. Sementara produk yang dikonsumsi merupakan barang atau jasa yang ditawarkan produsen.

Tujuan utama dari kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup serta kepuasan. Untuk masyarakat tradisional, biasanya kegiatan konsumsi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan harian. Sementara untuk masyarakat modern, kegiatan konsumsi tidak hanya dilakukan untukmempertahankan hidup namun juga untuk harga diri dan kesenangan.

Pengertian Konsumsi Menurut Para Ahli

1. Menurut N. Gregory Mankiw

Ia berpendapat jika konsumsi adalah pembelanjaan barang serta jasa untuk rumah. Yang dimaksud dengan barang merupakan barang rumah tangga bersifat tahan lama seperti kendaraan dan perlengkapan. Sedangkan barang tidak tahan lama contohnya seperti pakaian serta makanan. Pembelanjaan jasa yang dimaksud disini merupakan barang tidak berwujud konkrit seperti contohnya pendidikan.

2. Menurut T. Gilarso

Ia berpendapat jika konsumsi merupakan titik pangkal serta tujuan akhir dari semua kegiatan ekonomi masyarakat.

3. Menurut KBBI

Menurut KBBI, konsumsi berarti tindakan manusia untuk menghabiskan atau mengurangi kegunaan sebuah benda secara langsung atau tidak langsung di pemuasan akhir dari kebutuhan.

Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi

Kegiatan konsumsi bisa dibedakan dari karakteristik atau ciri-cirinya dan berikut adalah beberapa ciri dari kegiatan konsumsi :

1. Dilakukan Secara Langsung

Ciri pertama dari kegiatan konsumsi adalah dilakukan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan. Selain untuk kebutuhan, kegiatan konsumsi juga dilakukan untuk memenuhi kepuasan dimana pada dasarnya manusia sendiri juga tidak pernah merasa  puas.

Contohnya seperti ketika sudah memiliki motor, maka menginginkan barang lainnya seperti mobil. Ketika mobil tersebut sudah dimiliki, maka motor yang dimiliki tidak lagi dipakai.

2. Diperoleh dari Pembelian atau Pengorbanan

Agar bisa menggunakan barang konsumsi, maka seseorang harus lebih dulu melakukan pengorbanan seperti membelinya di toko contohnya celana, tas, baju dan sebagainya. Selain bisa dibeli di toko, barang konsumsi juga bisa dibeli di penjual sekitar.

Untuk barang konsumsi yang diperoleh dari sekitar contohnya seperti minuman atau makanan jadi seperti bakso, mie ayam, teh, jus dan sebagainya. Selain membeli barang , seseorang juga harus menyiapkan biaya transaksinya yang dijadikan sebagai nilai tukar menukar.

3. Barang dan Jasa yang Dipakai Akan Berkurang

Barang dan jasa dari kegiatan konsumsi nilainya akan berkurang atau habis ketika digunakan. Contohnya seperti baju yang nilainya akan berkurang karena dipakai, dicuci dan dijemur sehingga termasuk ke dalam barang konsumsi yang nilainya akan berkurang secara perlahan.

4. Mempunyai Nilai Bermanfaat

Barang atau produk yang berasal dari kegiatan konsumsi punya nilai yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujuan dari pemakaian barang atau produk umumnya akan membuat nilai berkurang karena sering dimanfaatkan.

Akan tetapi, barang dari kegiatan konsumsi bisa dibagi menjadi 2 jenis yakni barang dengan nilai yang habis dalam satu kali pemakaian. Jenis berikutnya adalah barang yang nilainya akan habis secara perlahan.

Tujuan Kegiatan Ekonomi

Dari pengertian konsumsi yang sudah dijelaskan di atas, seluruh kegiatan konsumsi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berikut adalah beberapa tujuan lain dari kegiatan konsumsi:

1. Memenuhi Kebutuhan Jasmani dan Rohani

Tujuan utama dari kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Contoh dari kebutuhan jasmani adalah makanan atau minuman, olahraga dan sebagainya. Sementara contoh kebutuhan rohani adalah ibadah, hiburan, membaca buku dan sebagainya.

2. Memakai Nilai Guna Barang Secara Sekaligus

Ini artinya barang yang memiliki nilai guna akan habis secara sekaligus ketika dipakai. Contohnya seperti makanan dan minuman yang tidak tahan lama dan harus sesegera mungkin dihabiskan secara sekaligus.

3. Memakai Nilai Guna Barang Secara Bertahap

Ini artinya barang atau jasa nilai gunanya akan berkurang secara bertahap saat dipakai manusia. Dengan kata lain, barang atau jasa tersebut bisa tahan lama contohnya seperti motor, mobil, komputer dan sebagainya.

4. Sebagai Awal Seluruh Kegiatan Ekonomi

Konsumsi merupakan awal dari seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia. Ketika seseorang ingin sesuatu, maka akan mengambil tindakan untuk bisa memuaskan keinginan tersebut. Hasil dari usaha tersebut adalah konsumsi yang sama artinya dengan pemenuhan keinginan manusia.

5. Sebagai Akhir Kegiatan Ekonomi

Tujuan konsumsi berikutnya adalah sebagai akhir dari kegiatan ekonomi. Contohnya ketika seseorang menginginkan roti, maka akan berusaha untuk membuat roti tersebut. Sesudah selesai dibuat, maka makanan tersebut akan dikonsumsi dan aktivitas ekonomi juga berarti berakhir.

6. Membantu Merumuskan Teori

Teori konsumsi sangat membantu ekonom untuk merumuskan banyak teori. Contohnya seperti Law of Diminishing Marginal Utility, konsem Consumer Surplus dan Law of Demand. Beberapa teori ini akan sangat membantu analis untuk bisa memahami perilaku individu yang bisa berpengaruh pada input serta output pada perekonomian.

Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Kegiatan konsumsi bisa dipengaruhi dari banyak faktor di kehidupan manusia. Beberapa faktor yang bisa berpengaruh pada kegiatan konsumsi diantaranya adalah:

1. Penghasilan

Penghasilan atau pendapatan akan berpengaruh besar ke tingkat konsumsi seseorang atau organisasi. Jika penghasilan semakin besar, maka konsumsi yang dilakukan baik barang atau jasa juga akan semakin besar begitu pun sebaliknya.

2. Tingkat Pendidikan

Pendidikan juga sangat berpengaruh ke pola pikir seseorang ketika akan melakukan kegiatan konsumsi. Jika tingkat pendidikan semakin tinggi, maka biasanya daya konsumsinya juga akan semakin meningkat begitu pun sebaliknya.

3. Harga Barang dan Jasa

Harga dari barang serta jasa bisa mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Jika harga barang dan jasa semakin tinggi, maka tingkat konsumsi semakin rendah begitu pun sebaliknya.

4. Jumlah Keluarga

Suatu keluarga yang memiliki jumlah anggota lebih besar akan meningkatkan daya konsumsi begitu pun sebaliknya.

5. Jenis Kelamin

Kebutuhan barang atau jasa antara perempuan atau pria sangat berbeda. Hal ini juga akan berpengaruh pada tingkat konsumsi seseorang.

6. Selera dan Gaya

Sebagian orang punya selera serta gaya yang lebih baik untuk berbusana dan sebagainya. Ini menyebabkan tingkat konsumsinya juga semakin tinggi dibandingkan dengan yang tidak terlalu memperhatikan gaya.

7. Adat Istiadat Serta Kebiasaan

Kebiasaan serta adat istiadat di sebuah daerah juga bisa berpengaruh pada tingkat konsumsi seseorang atau masyarakatnya.

Sumber Referensi

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-konsumsi.html
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-mendalam-kegiatan-konsumsi/
https://www.dosenpendidikan.co.id/konsumsi-adalah/
https://kumparan.com/berita-terkini/kegiatan-ekonomi-konsumsi-pengertian-tujuan-ciri-ciri-dan-contohnya-1wMEN2WmFJ3

The post Pengertian Konsumsi : Ciri Ciri, Tujuan dan Faktor appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/konsumsi-ekonomi/feed/ 0 3610
Pengertian Produksi : Faktor, Proses, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Contoh https://adammuiz.com/produksi-ekonomi/ https://adammuiz.com/produksi-ekonomi/#respond Fri, 01 Oct 2021 04:46:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3589 Produksi merupakan proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau menambah nilai dari produk barang atau jasa sehingga bisa memenuhi kebutuhan. Pelaku kegiatan produksi dinamakan dengan produsen baik individu atau organisasi. Sementara barng yang dihasilkan bernama produk berbentuk barang atau jasa. Pengertian Produksi Jika dilihat secara umum, produksi merupakan aktivitas atau kegiatan untuk bisa menghasilkan ... Read more

The post Pengertian Produksi : Faktor, Proses, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Produksi merupakan proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau menambah nilai dari produk barang atau jasa sehingga bisa memenuhi kebutuhan. Pelaku kegiatan produksi dinamakan dengan produsen baik individu atau organisasi. Sementara barng yang dihasilkan bernama produk berbentuk barang atau jasa.

Pengertian Produksi

Jika dilihat secara umum, produksi merupakan aktivitas atau kegiatan untuk bisa menghasilkan atau menciptakan atau menambah nilai guna pada suatu barang atau jasa. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebtuhan individu atau produsen.

Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi disebut dengan produsen. Sementara barang atau jasa yang dihasilkan dinamakan dengan produk. Istilah produksi sendiri diambil dari bahasa Inggris yakni Produce yang berarti menghasilkan.

Sementara jika dalam ekonomi, produksi merupakan aktivitas atau kegiatan menciptakan atau menambahkan pada suatu barang atau jasa. Dari pengertian produksi ini, maka ada 2 konsep penting didalam kegiatan produksi, yakni:

  • Kegiatan produksi menghasilkan barang dan jasa: Menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga jumlah atau ukurannya bisa bertambah. Contohnya seperti peternakan, pertanian dan perikanan.
  • Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Kegiatan untuk menambah nilai guna barang dan jasa sehingga semakin tinggi. Contohnya tempe yang dibuat dari kacang kedelai, keripik yang dibuat dari singkong dan sebagainya.

Faktor Produksi

Kegiatan atau aktivitas produksi akan tergantung dari beberapa faktor produksi. Faktor produksi adalah semua yang dibutuhkan dalam aktivitas produksi terhadap barang dan jasa. Berikut adalah beberpa faktor produksi tersebut:

1. Alam atau Natural Resources

Seluruh kekayaan yang ada di alam semesta yang dipakai pada proses produksi. Faktor produksi alam dinamakan juga dengan faktor produksi utama atau asli. Ini terdiri dari udara, tanah, air, barang tambang dan sinar matahari.

2. Tenaga Kerja atau Labor

Semua faktor produksi insani yang langsung atau tidak langsung bisa menjalankan aktivitas produksi. Ini merupakan faktor produksi asli meski untuk sekarang ini banyak dilakukan mesin.

3. Modal atau Capital

Faktor penunjang yang bisa menambah dan mempercepat kemampuan memproduksi. Faktor produksi terdiri dari mesin, bangunan, sarana pengangkutan dan alat pengangkutan.

4. Keahlian atau Skill

Keterampilan atau keahlian seseorang ketika mengkoordinasi serta mengelola faktor produksi supaya nantinya bisa menghasilkan barang atau jasa.

Proses Produksi

Proses produksi adalah tahap atau langkah yang harus dilakukan ketika memproduksi barang atau jasa. Proses produksi ini butuh waktu yang cukup lama seperti saat membuat pesawat terbang, membuat gedung pencakar langit dan sebagainya.

Dalam proses produksi butuh waktu yang bervariasi. Tidak selalu lama, namun proses produksi juga ada yang singkat seperti membuat televisi, membuat kain dan sebagainya. Ada juga proses produksi yang hasilnya bisa langsung dinikmati konsumen seperti pijat, pentas hiburan dan sebagainya.

Berdasarkan caranya, maka proses produksi bisa dibagi menjadi 4, yakni:

  • Proses Produksi Pendek: Proses produksi yang cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang bisa langsung dinikmati konsumen. Contohnya seperti produksi makanan.
  • Proses Produksi Panjang: Proses produksi yang membutuhkan waktu cukup lama. Contohnya seperti produksi menanam padi, membuat rumah dan lainnya.
  • Proses Produksi Terus Menerus: Proses produksi mengolah bahan dengan berurutan dari awal hingga akhirnya menjadi sebuah barang jadi. Bahan akan melewati berbagai tahap secara terus menerus hingga akhirnya menjadi sebuah barang. Contohnya seperti proses produksi kertas, gula, karet dan sebagainya.
  • Proses Produksi Berselingan: Proses produksi dengan mengolah bahang secara menggabungkan hingga menjadi barang jadi. Contohnya seperti produksi mobil dimana beberapa bagian mobil akan dibuat terpisah kemudian mulai dirangka dan menjadi mobil.

Tujuan Produksi

Dari pengertian produksi yang sudah dijelaskan di awal, maka tujuan utama dari sebuah produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan keuntungan. Selain itu, ada beberapa tujuan lain dari produksi, seperti:

1. Memenuhi Kebutuhan

Semua elemen masyarakat baik perorangan atau organisasi punya banyak kebutuhan untuk keberlangsungan hidup. Produsen akan melakukan kegiatan produksi guna menghasilkan produk atau menambah nilai guna dari produk sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.

2. Mendapatkan Keuntungan

Semua produsen pastinya mengharapkan keuntungan dari seluruh kegiatan produksi yang dilakukan. Untuk melakukan kegiatan produksi, maka diperlukan modal awal. Pada saat produk yang dihasilkan kemudian disalurkan ke masyarakat lewat proses jual beli, maka produsen akan mengharapkan memperoleh keuntungan.

Fungsi Produksi

Fungsi utama dari kegiatan produksi adalah untuk menghasilkan serta menambah nilai guna sebuah produk berbentuk barang atau jasa. Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang fungsi produksi:

1. Menghasilkan Nilai Guna

Proses produksi berguna untuk menciptakan nilai guna dari suatu barang atau jasa. Bahan baku yang tadinya tidak memiliki nilai guna, kemudian diproses sehingga mempunyai nilai guna. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Benang atau bahan lain yang diproses sehingga bisa menghasilkan pakaian.
  • Material kayu, pasir, batu dan bahan lainnya yang diproses sehingga bisa membangun sebuah rumah.

2. Menambah Nilai Guna

Proses produksi juga berfungsi untuk menambah nilai guna sebuah barang yang awalnya sudah memiliki fungsi tertentu supaya bisa memiliki nilai guna lainnya. Proses ini bisa saja menghilangkan fungsi awal dari barang menjadi fungsi yang baru. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Memodifikasi kendaraan bermotor sehingga kecepatannya bertambah.
  • Merenovasi rumah tinggal menjadi restoran.

Jenis Produksi

1. Produksi Agraris

Pengertian dari produksi agraris adalah produksi yang menggunakan sumber daya alam untuk menghasilkan produk lewat pengelolaan yang baik. Pengelolaan alam ini akan menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Contoh produksi agraris diantaranya adalah:

  • Menanam padi di sawah yang hasil panennya akan dijual ke pedagang beras.
  • Menanam buah dan sayur yang hasul panennya akan dijual kembali ke pedagang atau konsumen langsung.
  • Ternak lele yang hasilnya bisa dijual ke pedagang ikan atau konsumen langsung.

2.  Produksi Industri

Produksi industri merupakan kegiatan produksi yang bertujuan mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan akan dijual pada konsumen. Contoh dari produksi industri diantaranya sebagai berikut:

  • Industri makanan setengah jadi yang menjual biji jagung ke pengusaha makanan.
  • Pengusaha makanan ringan akan mengubah biji jagung menjadi popcorn kemudian dijual ke konsumen akhir.

3. Produksi Ekstraktif

Produksi ekstraksif adalah kegiatan produksi yang menggunakan sumber daya alam dari dalam bumi dan akan dijual ke perusahaan lain untuk kemudian diproses menjadi sesuatu yang baru. Contoh produksi eksraktif diantaranya adalah;

  • Penambangan emas.
  • Penambangan batu bara.
  • Penambangan minyak bumi.

4. Produksi Perdagangan

Produksi perdagangan merupakan kegiatan produksi yang berguna sebagai pengantara produsen dan konsumen. Contoh dari produksi perdagangan diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Membeli hasil pertanian dari petani lalu dijual kembali ke perusahaan dagang atau konsumen akhir.
  • Membeli hasil peternakan dari peternak lalu dijual kembali ke perusahaan dagang atau konsumen akhir.

5. Produksi Jasa

Produksi jasa adalah kegiatan produksi yang memiliki tujuan menjual jasa berbentuk keahlian tertentu untuk mengatasi masalah masyarakat. Contoh dari produksi jasa diantaranya adalah:

  • Jasa bengkel mobil yang berguna untuk merawat dan memperbaiki mobil.
  • Jasa pijak refleksi yang membantu untuk menjaga kesehatan.

6. Produksi Pengangkutan

Produksi pengangkutan merupakan kegiatan produksi yang bertujuan untuk melayani pemindahan atau distribusi barang dari produsen ke lokasi terdekat dengan konsumen. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Mengangkut hasil pertanian dari lokasi pertanian ke pasar untuk dijual ke konsumen.
  • Mengangkut bahan sembako ke toko kelontong yang nantinya akan dijual kembali ke konsumen.
Sumber Referensi

https://www.jurnal.id/id/blog/jelaskan-pengertian-contoh-kegiatan-proses-produksi-adalah/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-produksi-dan-prosesnya
https://pendidikan.co.id/produksi/
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-kegiatan-produksi/
https://salamadian.com/pengertian-produksi/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-produksi.html

The post Pengertian Produksi : Faktor, Proses, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/produksi-ekonomi/feed/ 0 3589
Pengertian Produk : Konsep, Klasifikasi, Jenis, Tingkatan, Ciri dan Contoh https://adammuiz.com/produk-ekonomi/ https://adammuiz.com/produk-ekonomi/#respond Fri, 01 Oct 2021 01:42:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3556 Jika dilihat secara umum, produk berarti semua yang bisa dihasilkan dari proses produksi berbentuk jasa atau barang yang bisa diperjualbelikan di pasar. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika produk merupakan substansi yang diproduksi produsen serta ditawarkan ke pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk yang dimaksud disini ditujuan untuk konsumen akhir atau konsumen antara. Pengertian Produk ... Read more

The post Pengertian Produk : Konsep, Klasifikasi, Jenis, Tingkatan, Ciri dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Jika dilihat secara umum, produk berarti semua yang bisa dihasilkan dari proses produksi berbentuk jasa atau barang yang bisa diperjualbelikan di pasar.

Sedangkan pendapat lain mengatakan jika produk merupakan substansi yang diproduksi produsen serta ditawarkan ke pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk yang dimaksud disini ditujuan untuk konsumen akhir atau konsumen antara.

Pengertian Produk Secara Umum

Jika dilihat secara umum, produk merupakan sesuatu yang dihasilkan dalam proses produksi dalam bentuk barang atau jasa yang bisa diperjualbelikan pada pasar. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika produk merupakan substansi yang diproduksi produsen serta ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini, sebuah produk bisa diperuntukkan bagi konsumsi akhir atau konsumen antara.

Dari definisi tersebut bisa disimpulkan jika produk merupakan semua yang bisa ditawarkan ke pasar agar bisa dipakai atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Pengertian Produk Menurut Para Ahli

1. Philip Kotler

Menurutnya, produk merupakan semua hal yang dapat dimiliki, ditawarkan, dikonsumsi atau dimanfaatkan supaya bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Ini mencakup wujud jasa, fisik, tempat organisasi, individu dan juga ide.

2. William J. Stanton

Menurutnya, produk merupakan seperangkat atribut nyata atau tidak nyata meliputi warka, harga, pengecer, kemasan, prestise dan layanan produsen yang akan menerima pembeli untuk bisa memenuhi kebutuhan para konsumen.

3. Fandy Tjiptono

Ia berpendapat jika produk merupakan segala hal yang ditawarkan produsen supaya bisa diperhatikan, dibeli, dicari, dinyatakan, dikonsumsi atau digunakan pasar sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan pasar.

4. Djaslim Saladin

Ia berpendapat jika produk merupakan sebuah hal yang bisa memenuhi serta mencukupi kebutuhan manusia dalam bentuk eksis atau juga bisa tidak eksis.

5. Basu Swastha dan Irawan

Keduanya mengartikan produk sebagai sesuatu yang bersifat kompleks baik yang bisa disentuh atau tidak. Didalamnya meliputi harga, warna, pelayanan, kemasan, prestise serta pengecer yang bisa diterima pembeli supaya bisa memenuhi kebutuhan.

Konsep Produksi

Konsep yang umumnya digunakan produsen adalah konsumen yang akan menyukai produk dengan performa dan kualitas baik serta paling inovatif. Dengan begitu, perusahaan lain juga harus mencari cara untuk menciptakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan pasar dan bisa melakukan perbaikan secara berkelanjutan pada konsumen.

Pada intinya, konsumen tidak akan mau membeli sebuah produk jika produk tersebut sama seperti produk lain atau hanya mengikuti trend dan dikemas secara tidak menarik.

Klasifikasi dan Jenis Produk

Produk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis lewat bentuk wujud, daya tahan, berdasarkan konsumen dan produk yang bisa dikonsumsi konsumen. Berikut adalah beberapa klasifikasi dan jenis produk menurut Philip Kotler:

1. Produk Konsumsi

Produk konsumsi merupakan semua produk yang bisa dipakai konsumen tingkat akhir atau end user. Produk konsumsi ini dibedakan kembali menjadi beberapa bagian, yakni:

  • Produk kebutuhan harian: Produk yang dibutuhkan dan lebih cepat habis sehingga lebih banyak dicari konsumen. Contohnya seperti makanan, minuman, shampo, sabun cuci dan sebagainya.
  • Produk belanjaan: Produk yang dibelanjakan dengan cara membandingkan antara produk sejenis dari segi harga, kualitas serta spesifikasi produk. Contohnya seperti laptop, smartphone, sepatu, TV dan sebagainya.
  • Produk khusus: Produk yang memiliki karakter tertentu serta punya kesan istimewa dan mewah. Beberapa konsumen nantinya bersedia untuk membayar produk mesi harganya mahal. Contohnya seperti mobil, perhiasan dan lainnya.
  • Unsought goods: Produk yang sebelumnya belum diketahui konsumen dan meski sudah diketahui namun belum tentu akan membelli produk tersebut. Contohnya seperti tanah pemakaman, peti mati, batu nisan dan lainnya.

2. Produk Industri

Produk industri merupakan semua produk yang bisa dibeli konsumen supaya bisa dipakai sebagai bahan baku dan diproses menjadi produk yang baru. Produk industri dibagi kembali menjadi beberapa bagian, yakni:

  • Bahan baku dan suku cadang: Produk yang dibutuhkan untuk diolah menjadi produk baru yang lebih bermanfaat. Contohnya seperti kayu yang bisa diproduksi menjadi kursi, meja dan lemari dan contoh produk bahan atau suku cadang seperti layar LCD dan sebagainya.
  • Barang modal: Produk yang bisa membantu atau mempermudah produsen dalam mengelola produk matang dan punya daya tahan lama. Contohnya seperti bangunan kantor, pabrik, mobil, laptop, mesin produksi dan lainnya
  • Perlengkapan dan layanan bisnis: Produk yang membantu pengelolaan produk matang siap jual dan punya daya tahan lama. Contohnya seperti oli pelumas, alat tulis kantor, bahan bakar mesin dan lainnya. Sedangkan contoh produk layanan bisnis adalah periklanan produk, perawatan alat dan lainnya.

3. Produk Berdasarkan Wujudnya

Sebuah produk dapat dikategorikan atas dasar wujudnya yakni produk barang serta jasa. Produk barang merupakan produk yang punya bentuk fisik, bisa disentuh, dilihat, dipindahkan serta punya perlakuan fisik lain. Contohnya seperti aksesoris dan produk makanan.

Sedangkan produk jasa merupakan semua kegiatan yang bisa memberi manfaat serta kepuasan untuk pelanggan. Contohnya seperti jasa konsultasi, jasa penginapan, jasa rias, jasa pijat urut dan sebagainya.

4. Produk Berdasarkan Daya Tahan

Produk berdasarkan daya tahan dapat berdasarkan daya tahan produk yakni barang tahan lama dan barang tidak tahan lama:

  • Barang tidak tahan lama: Produk yang punya bentukwujud serta bisa habis jika digunakan atau dikonsumsi beberapa kali. Contohnya seperti sabun mandi, pasta gigi, minyak rambut dan lainnya.
  • Barang tahan lama: Produk yang punya bentuk fisik tahan lama meski digunakan beberapa kali. Contohnya seperti lemari, smartphone, kursi, televisi, meja dan lainnya.

Tingkatan Produk

Umumnya, semua orang sudah mengetahui banyak jenis produk yang ada di sekitar. Akan tetapi, setiap produk nyatanya punya tingkatan yang berbeda sehingga kuantitasnya juga berbeda. Di dalam bukunya, Tjiptono memberi penjelasan tentang 5 tingkatan dari produk, yakni:

  • Produk utama: produk yang punya manfaat serta dapat dikonsumsi atau dipakai konsumen.
  • Produk generic: Produk yang punya fungsi paling fundamental sehingga sangat berguna untuk konsumen.
  • Produk harapan: Produk formal yang ditawarkan dengan banyak jenis perlengkapan yang kondisinya dapat diharapkan serta disepakati untuk dapat dibeli.
  • Produk pelengkap: Produk yang punya banyak manfaat serta layanan yang bisa meningkatkan rasa puas serta dapat dibedakan dengan produk lainnya.
  • Produk potensial: Jenis perubahan atau tambahan yang mungkin dapat dikembangkan dalam sebuah produk di masa mendatang.

Selain kelima tingkatan produks diatas, masih ada beberapa jenis tingkatakan produks lainnya, yakni:

Produk aktual: Produk yang punya 5 karakteristik yakni fitur, tingkatan kualitas, rancangan, kemasan dan nama merk. Perencanaan produk nantinya harus bisa mewujudkan produk tambahan di sekitar produk inti serta produk aktual dengan cara menawarkan jasa serta manfaat tambahan untuk konsumen.

Produk campuran: Rangkaian dari seluruh tingkatan produk dan barang yang ditawarkan. Produk ini terdiri dari semua lini produk serta barang yang ditawarkan oleh penjual tertentu. Sebuah produk perusahaan punya 4 dimensi penting yakni panjang, luas, kedalaman serta konsistensi.

Ciri Produk yang Disukai Konsumen

  • Tahan lama: Bisa digunakan dalam waktu lama dan tidak mudah rusak. Contohnya seperti smartphone lebih murah namun mempunyai daya tahan baik disukai di indonesia.
  • Mudah perawatan: Lebih mudah dipelihara atau dirawar selain harganya yang terjangkau. Contohnya pakaian yang harus nyaman dipakai dan mudah dibersihkan.
  • Terjangkau: Konsumen lebih menyukai produk terjangkau namun harus punya kualitas yang juga baik.
Sumber Referensi

https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-produk/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-produk.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-produk/
https://www.yuksinau.id/pengertian-produk/
https://duniapendidikan.co.id/pengertian-produk/

The post Pengertian Produk : Konsep, Klasifikasi, Jenis, Tingkatan, Ciri dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/produk-ekonomi/feed/ 0 3556
Pengertian Industri : Jenis, Tujuan, Faktor, Dampak Positif dan Negatif https://adammuiz.com/industri/ https://adammuiz.com/industri/#respond Thu, 30 Sep 2021 02:49:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3524 Industri merupakan sebuah bidang yang memakai keterampilan, ketekunan kerja serta pemakaian alat dalam bidang pengolahan hasil bumi dan juga distribusi sebagai dasarnya. Untuk itulah, secara umum industri dikenal sebagai mata rantai lanjutan dari usaha mencukupi kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan bumi yakni perkebunan, pertanian serta pertambangan. Pengertian Industri Industri merupakan kegiatan atau usaha pengolahan barang ... Read more

The post Pengertian Industri : Jenis, Tujuan, Faktor, Dampak Positif dan Negatif appeared first on Adam Muiz.

]]>
Industri merupakan sebuah bidang yang memakai keterampilan, ketekunan kerja serta pemakaian alat dalam bidang pengolahan hasil bumi dan juga distribusi sebagai dasarnya. Untuk itulah, secara umum industri dikenal sebagai mata rantai lanjutan dari usaha mencukupi kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan bumi yakni perkebunan, pertanian serta pertambangan.

Pengertian Industri

Industri merupakan kegiatan atau usaha pengolahan barang setengah jadi atau barang mentah menjadi barang konsumsi dengan nilai tambah sehingga produsen bisa memperoleh keuntungan.

Usaha reparasi serta perakitan juga menjadi bagian dari industri. Hasil industri sendiri bukan hanya berbentuk barang namun juga berbentuk jasa. Contoh industri yang ada di Indonesia diantaranya adalah industri tembakau, makanan dan minuman, tekstil, mesin, kendaraan bermotor, perbankan, pergudangan dan sebagainya.

Pengertian Industri Menurut Para Ahli

1. Bambang Utoyo

Ia berpendapat jika pengertian industri secara sempit adalah seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia dalam mengelola barang mentah menjadi barang setengah jadi. Atau mengolah barang setengah jadi menjadi barang yang sudah siap sehingga memberikan banyak kegunaan untuk manusia.

2. Undang-Undang No.5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian

Industri adalah kegiatan ekonomi dalam mengolah barang mentah, barang baku, barang setengah jadi menjadi barang yang bernilai tinggi termasuk perekayasaan industri dan kegiatan rancang bangun.

3. Kartasapoetra

Industri adalah kegiatan ekonomi dalam mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang penggunaannya bernilai lebih tinggi termasuk kegiatan rancang bangun industri serta perekayasaan industri.

4. I Made Sandi

Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi memakai bahan mentah atau bahan baku lewat proses produksi penggarapan dalam jumlah besar. Dengan begitu, barang tersebut bisa didapat dengan harga seminim mungkin namun dengan mutu setinggi mungkin.

5. Badan Pusat Statistik

Industri merupakan kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi. Tujuannya adalah menghasilkan jasa atau barang yang berdomisili di suatu tempat atau lokasi tertentu serta punya catatan administrasi sendiri.

Jenis-jenis Industri

1. Jenis Industri Berdasarkan Bahan Baku

  • Industri Ekstraktif: Industri ekstraktif merupakan industri yang bahan bakunya diambil langsung dari alam di sekitar. Contohnya seperti perkebunan, pertanian, perhutanan, peternakan, perikanan, pertambangan dan sebagainya.
  • Industri Nonekstraktif: Industri nonekstraktif merupakan industri yang bahan bakunya diperoleh dari tempat lain selain dari alam sekitar.
  • Industri Fasilitatif: Industri yang produk utamanya berbentuk jasa yang dijual untuk konsumen. Contohnya seperti perbankan, asuransi, ekspedisi, transportasi dan sebagainya.

2. Jenis Industri Berdasarkan Besar Kecil Modal

  • Industri padat modal: Industri yang dibangun memakai modal besar untuk kegiatan operasional atau pembangunannya.
  • Industri padat karya: Industri yang lebih menitikberatkan ke sejumlah besar pekerja atau tenaga kerja di pembangunan dan pengoperasiannya.

3. Jenis Industri Berdasarkan Klasifikasinya

  • Industri kimia: Contohnya obat-obatan, semen, pupuk, kertas dan sebagainya.
  • Industri mesi serta logam dasar: Contohnya seperti kendaraan bermotor, pesawat terbang, tekstil dan sebagainya.
  • Industri kecil: Contoh Industri ini seperti kompor minyak, industri roti, es, makanan ringan, minyak goreng curah dan sebagainya.
  • Aneka industri: Contohnya industri makanan dan minuman, pakaian dan sebagainya.

4. Jenis Industri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerjanya

  • Industri rumah tangga: Industri dengan jumlah tenaga kerja antara 1 hingga 14 orang.
  • Industri kecil: Industri dengan jumlah tenaga kerja antara 5 hingga 19 orang.
  • Industri sedang atau menengah: Industri dengan jumlah tenaga kerja antara 20 hingga 99 orang.
  • Industri besar: Industri dengan jumlah tenaga 100 orang atau lebih.

5. Jenis Industri Berdasarkan Pemilihan Lokasinya

  • Industri yang berorientasi di pasar: Industri yang didirikan sesuai lokasi potensi target konsumen yang akan mendekati tempat konsumen potensial. Jika bisa semakin dekat, maka akan semakin baik.
  • Industri yang berorientasi di tenaga kerja: Industri yang ada di pusat pemukiman sebab umumnya butuh banyak pekerja supaya bisa lebih efisien.
  • Industri yang berorientasi pada bahan baku: Industri yang mendekati tempat bahan baku berada untuk mengurangi biaya transportasi yang tinggi.

6. Jenis Industri Berdasarkan Produktifitas Perorangan

  • Industri primer: Industri yang barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah lebih dulu. Contohnya hasil produksi peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan dan lainnya.
  • Industri sekunder: Industri yang mengolah bahan mentah sehingga menghasilkan barang yang bisa diolah kembali. Contohnya komponen elektronik, pemintalan benang sutra dan lainnya.
  • Industri tersier: Industri yang barang atau produknya berbentuk jasa. Contohnya seperti transportasi, telekonominasi, perawatan kesehatan dan sebagainya.

Tujuan dari Pembangunan Industri

  • Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Tujuan pertama dari pembangunan industri adalah supaya pembangunan bisa dilakukan dengan merata dan adil. Caranya adalag dengan memanfaatkan sumber daya alam, dana, hasil budidaya dan memperhatikan keseimbangan serta kelestarian lingkungan hidup.

  • Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Negara

Pembangunan industri juga penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara secara bertahap, mengubah struktur perekonomian supaya bertambah baik dan memberi nilai lebih untuk pertumbuhan industri.

  • Untuk Meningkatkan Kemampuan dan Perkembangan Teknologi

Pembangunan industri sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan juga mendorong perkembangan teknologi yang tepat. Ini berguna untuk menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan dari usaha nasional atau dalam negeri.

  • Untuk Meningkatkan Keikutsertaan Masyarakat

Pembangunan industri berguna untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan juga kemampuan golongan ekonomi lemah. Nantinya, masyarakat bisa ikut berperan aktif di dalam pembangunan industri tersebut.

  • Untuk Memperluas Kesempatan Kerja dan Usaha

Fungsi dari pembangunan industri selanjutnya adalah untuk memperluas kesempatan kerja dan juga usaha. Selain itu, dengan pembangunan industri peran koperasi di dalam industri juga bisa semakin meningkat.

  • Untuk Meningkatkan Penerimaan Devisa

Dengan adanya pembangunan industri, maka penerimaan devisa bisa ditingkatkan lewat peningkatan ekspor hasil produksi bermutu dan pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri. Ini berguna untuk mengurangi ketergantungan penduduk pada barang impor.

Faktor Pendukung Pembangunan Industri

  • Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan mentah.
  • Jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup banyak.
  • Tersedia pasar di dalam negeri dalam jumlah yang banyak.
  • Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri.
  • Tersedia banyak sarana dan prasarana untuk industri.
  • Stabiitas politik yang semakin baik.
  • Banyak melakukan kerjasama dengan negara lain untuk urusan ahli teknologi, permodalan dan sebagainya.
  • Letak geografis Indonesia yang menguntungkan.
  • Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan.
  • Tersedia sumber tenaga listrik yang mencukupi.

Faktor Penghambat Pembangunan Industri

  • Penguasaan teknologi yang masih harus ditingkatkan.
  • Mutu barang yang dihasilkan kalah bersaing dengan negara lain.
  • Promosi di pasar internasional yang belum banyak dilakukan.
  • Jenis barang tertentu yang bahan bakunya masih tergantung dari negara lain.
  • Sarana serta prasarana yang diperlukan belum merata.
  • Modal masih relatif kecil.

Dampak Positif Pembangunan Industri

  • Lapangan pekerjaan semakin terbuka.
  • Kebutuhan masyarakat terpenuhi.
  • Kesejahteraan dan pendapatan masyarakat semakin meningkat.
  • Bisa menghemat devisa negara.
  • Untuk mendorong masyarakat supaya bisa berpikir maju.
  • Membuka usaha lain selain dalam bidang industri.
  • Menunda usia menikah.

Dampak Negatif Pembangunan Industri

  • Konsumerisme.
  • Menghilangkan kepribadian masyarakat.
  • Menyebabkan peralihan mata pencaharian.
  • Menyebabkan urbanisasi di kota.
  • Menimbulkan pemukiman kumuh di kota.
  • Menyebabkan pencemaran lingkungan
Sumber Referensi

https://kamus.tokopedia.com/i/industri/
https://www.dosenpendidikan.co.id/industri-adalah/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-industri/
https://ekonomimanajemen.com/pengertian-industri/

The post Pengertian Industri : Jenis, Tujuan, Faktor, Dampak Positif dan Negatif appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/industri/feed/ 0 3524
Pengertian Pajak : Ciri Ciri, Perspektif, Fungsi dan Jenis https://adammuiz.com/pajak/ https://adammuiz.com/pajak/#respond Thu, 30 Sep 2021 01:28:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=3618 Pajak merupakan iuran untuk negara yang bisa dipaksakan untuk yang terutang dan sudah diatur dalam undang-undang. Pada hakikatnya, pajak harus ditanggung oleh rakyat dimana rakyat harus ikut menentukan serta menyetujui lewat wakil di parlemen atau DPR untuk perumusan macam, jenis serta berat ringannya tarif pajak tersebut. Pengertian Pajak Pajak merupakan pungutan wajib yang harus dilakukan ... Read more

The post Pengertian Pajak : Ciri Ciri, Perspektif, Fungsi dan Jenis appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pajak merupakan iuran untuk negara yang bisa dipaksakan untuk yang terutang dan sudah diatur dalam undang-undang. Pada hakikatnya, pajak harus ditanggung oleh rakyat dimana rakyat harus ikut menentukan serta menyetujui lewat wakil di parlemen atau DPR untuk perumusan macam, jenis serta berat ringannya tarif pajak tersebut.

Pengertian Pajak

Pajak merupakan pungutan wajib yang harus dilakukan rakyat pada negara. Semua uang pajak yang dibayarkan rakyat nantinya akan masuk ke pos pendapatan negara dari sektor pajak. Nantinya, pajak akan dipakai untuk biaya belanja pemerintah pusat atau daerah demi mensejahterakan masyarakat.

Uang pajak akan dipakai untuk kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak adalah salah satu sumber dana pemerintah yang dipakai untuk biaya anggaran kesehatan serta pendidikan dan kegiatan produktif yang lain. Sedangkan pemungutan biaya pajak nantinya bisa dipaksakan sebab dilaksanakan atas dasar undang-undang.

Ciri-ciri Pajak

Dari UU KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, dikatakan jika pengertian pajak merupakan kontribusi wajib pada negara yang terutang untuk pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak memperoleh imbalan langsung serta dipakai untuk keperluan negara demi kemakmuran rakyat.

Dari pengertian ini, maka ada beberapa ciri pajak yang sangat khas seperti berikut ini:

1. Pajak Adalah Kontribusi Wajib Warga Negara

Ini berarti setiap orang punya kewajiban membayar pajak. Akan tetapi, ini hanya berlaku untuk warga negara yang telah memenuh syarat subjektif dan syarat objektif. Warga yang memenuhi syarat ini adalah warga negara yang punya penghasilan lebih dari Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP.

PTKP yang berlaku sekarang ini adalah sebesar 54 juta Rupiah setahun atau 4.5 juta Rupiah per bulan. Ini berarti apabila anda punya pendapatan lebih dari 4.5 juta per bulan, maka akan dikenakan pajak.

Sedangkan jika anda pengusaha atau wirausaha dengan omzet, tarif PPh Final 0.5%, berlaku dari total peredaran bruto hingga 4.8 miliar dalam satu tahun pajak.

2. Pajak Bersifat Memaksa Bagi Seluruh Warga Negara

Apabila seseorang telah memenuhi syarat subjektif serta objektif, maka wajib membayar pajak. Di dalam undang-undang pajak telah dijelaskan jika seseorang sengaja tidak membayar pajak yang harus dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif atau hukum pidana.

3. Warga Negara Tidak Memperoleh Imbalan Secara Langsung

Pajak adalah hal yang berbeda dari retribusi. Contoh dari retribusi adalah ketika memperoleh manfaat parkir, maka harus membayar sejumlah uang yakni retribusi parkir. Namun tidak demikian dengan pajak karena menjadi salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara.

Untuk itu ketika membayar pajak pada jumlah tertentu, anda tidak akan langsung mendapatkan manfaat pajak yang sudah dibayarkan tersebut. Yang anda peroleh contohnya adalah perbaikan jalan raya yang ada di daerah anda, beasiswa pendidikan untuk anak, fasilitas kesehatan gratis untuk keluarga dan sebagainya.

4. Berdasarkan Undang-undang

Ini artinya pajak sudah diatur dalam Undang-undang negara. Ada beberapa undang-undang yang mengatur mengenai mekanisme pembayaran, perhitungan serta pelaporan pajak.

Perspektif Pajak

1. Perspektif Pajak dari Segi Ekonomi

Ini bisa dinilai dari beralihnya sumber daya sektor privat ke sektor publik. Ini memberi gambaran jika pajak bisa menyebabkan 2 perubahan kondisi, yakni:

  • Kemampuan individu menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang serta jasa berkurang.
  • Kemampuan keuangan negara untuk penyediaan barang serta jasa publik yang menjadi kebutuhan masyarakat bertambah.

2. Perspektif Pajak dari Segi Hukum

Perspektif hukum bisa terjadi karena sebuah ikatan yang timbul akibat undang-undang. Ini kemudian menyebabkan kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu pada negara bisa terjadi.

Negara memiliki kekuatan untuk memaksa serta pajak yang diperoleh akan dipakai untuk penyelenggaraan pemerintahan. Ini membuktikan jika pajak yang dipungut harus berdasarkan undang-undang. Dengan begitu, akan ada kepastian hukum baik untuk petugas pajak sebagai pengumpul pajak dan wajib pajak sebagai pembayar pajak.

Fungsi Pajak Untuk Negara Serta Masyarakat

Pajak punya peranan penting untuk kehidupan bernegara terutama pembangunan. Pajak adalah sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran yang diperlukan termasuk untuk pembangunan. Dengan begitu, pajak juga memiliki beberapa fungsi, seperti:

1. Fungsi Anggaran atau Budgeter

Pajak adalah sumber pemasukan keuangan negara dengan cara mengumpukan uang atau dana dari wajib pajak ke kas negara. Tujuannya adalah untuk membiayai pembangunan nasional atau pengeluaran negara yang lainnya.

Dengan begitu, salah satu fungsi pajak adalah menjadi sumber pendapatan negara yang bertujuan untuk menyeimbangkan antara pengeluaran negara dengan pendapatan negara.

2. Fungsi Mengatur atau Regulasi

Fungsi berikutnya dari pajak adalah fungsi mengatur atau regulasi. Pajak adalah alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara di dalam lapangan ekonomi dan sosial. Beberapa fungsi tersebut diantaranya adalah:

  • Pajak bisa dipakai untuk menghambat laju dari inflasi.
  • Pajak bisa dipakai untuk alat meningkatkan kegiatan ekspor seperti pajak ekspor barang.
  • Pajak bisa memberikan perlindungan atau proteksi pada barang produksi dalam negeri seperti Pajak Pertambahan Nilai atau PPN.
  • Pajak bisa mengatur serta menarik investasi modal yang membantu perekonomian semakin produktif.

3. Fungsi Stabilisasi

Pajak bisa dipakai untuk menjaga kestabilan kondisi serta keadaan perekonomian. Contohnya seperti mengatasi inflasi dan pemerintah yang akan menetapkan pajak tinggi sehingga jumlah peredaran uang bisa dikurangi.

Sementara untuk mengatasi kelesuan deflasi atau ekonomi, maka pemerintah akan menurunkan pajak. Dengan begitu, uang yang beredar bisa ditambah dan deflasi bisa teratasi.

Jenis Pajak Pungutan Pemerintah dari Masyarakat

Ada beberapa jenis pajak yang dipungut pemerintah pada masyarakat atau wajib pajak. Jenis pajak ini bisa digolongkan berdasarkan instansi pemungutan, sifat, objek pajak dan subjek pajak:

1. Jenis Pajak Berdasarkan Sifatnya

Jika berdasarkan dari sifatnya, maka pajak bisa digolongkan menjadi 2 jenis yakni pajak langsung dan pajang tidak langsung:

  • Pajak Tidak Langsung [Indirect Tax]

Pajak tidak langsung adalah jenis pajak yang hanya diberikan untuk wajib pajak ketika melakukan perbuatan atau peristiwa tertentu. Pajak tidak langsung ini tidak bisa dipungut berkala namun hanya dipungut ketika terjadi perbuatan atau peristiwa tertentu.

Contohnya seperti pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM yang diberikan ketika wajib pajak menjual barang mewah.

  • Pajak Langsung [Direct Tax]

Pajak langsung adalah pajak yang diberikan secara berkala untuk wajib pajak berdasarkan surat keteapan pajak yang dibuat kantor pajak. Pada surat keteapan pajak ada jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak.

Pajak langsung ini akan ditanggung seseorang yang terkena wajib pajak dan tidak bisa digantikan pihak lain. Contohnya seperti Pajak Bumi dan Penghasilan [PBB] serta pajak penghasilan.

2. Jenis Pajak Berdasarkan Instansi Pemungutnya

Jika dilihat dari instansi pemungutnya, maka pajak bisa digolongkan menjadi 2 jenis yakni pajak daerah serta pajak negara:

  • Pajak Daerah atau Lokal

Pajak daerah adalah pajak yang dipungut pemerintah daerah serta terbatas hanya untuk rakyat daerah tersebut. Baik yang dipungut oleh Pemda Tingkat II atau Pemda Tingkat I.

Contohnya seperti pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran, BPHTB, pajak kendaraan bermotor, PBB serta pajak daerah yang lain.

  • Pajak Negara atau Pusat

Pajak negara adalah jenis pajak yang dipungut pemerintah pusat lewat instansi terkait yaitu DJP. Contohnya seperti Pajak Penghasilan atau PPh, PPN, PPnBM, PBB dan bea materai.

3. Jenis Pajak Berdasarkan Objek Pajak Serta Subjek Pajaknya

Berdasarkan objek serta subjeknya, pajak bisa digolongkan menjadi 2 jenis yakni pajak objektif dan subjektif:

  • Pajak Objektif

Pajak yang diambil berdasarkan objeknya. Contohnya seperti pajak kendaraan bermotor, pajak impor, bea materai dan lainnya.

  • Pajak Subjektif

Pajak yang diambil berdasarkan subjeknya. Contohnya seperti pajak penghasilan dan pajak kekayaan.

Sumber Referensi

https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisnya
https://www.akseleran.co.id/blog/pengertian-pajak/
https://www.modalrakyat.id/blog/pajak-adalah
https://idcloudhost.com/apa-itu-pajak-pengertian-fungsi-manfaat-dan-jenis-jenisnya/
https://bizlaw.co.id/pengertian-pajak-ciri-fungsi-dan-subjeknya/

The post Pengertian Pajak : Ciri Ciri, Perspektif, Fungsi dan Jenis appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/pajak/feed/ 0 3618