Bahasa Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/sains/humaniora/bahasa/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Tue, 11 Jan 2022 10:55:57 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 Bahasa Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/sains/humaniora/bahasa/ 32 32 198626614 Pengertian Syair – Ciri, Jenis dan Contoh https://adammuiz.com/syair/ https://adammuiz.com/syair/#respond Fri, 07 Jan 2022 03:47:10 +0000 https://adammuiz.com/?p=6714 Syair adalah salah satu jenis puisi. Kata syair sendiri diambil dari bahasa Arab yakni syu’ur yang berarti perasaan. Syu’ur kemudian mulai berkembang menjadi kata Syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair di dalam kesustraan Melayu merujuk ke pengertian puisi secara umum. Pengertian Syair Syair dikenal sebagai media untuk mengungkapkan isi hati mengenai suatu kejadian, ... Read more

The post Pengertian Syair – Ciri, Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Syair adalah salah satu jenis puisi. Kata syair sendiri diambil dari bahasa Arab yakni syu’ur yang berarti perasaan.

Syu’ur kemudian mulai berkembang menjadi kata Syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair di dalam kesustraan Melayu merujuk ke pengertian puisi secara umum.

Pengertian Syair

Syair dikenal sebagai media untuk mengungkapkan isi hati mengenai suatu kejadian, peristiwa, perasaan atau seseorang. Diperkirakan jika syair menduduki posisi kedua sesudah pantun.

Ini artinya syair merupakan bentuk sastra yang sangat populer untuk masyarakat Melayu. Dari segi penceritaannya, syair bisa diklasifikasikan menjadi dua yakni naratif dan juga non naratif. Jika dilihat dari isi, maka bentuk naratif bisa dibagi kembali menjadi 4 jenis, yakni:

  • Romantic, contohnya seperti Bidasari.
  • Sejarah, contohnya seperti Perang Banjar dan Perang Makassar.
  • Keagamaan, contohnya seperti Nur Muhammad.
  • Kiasan, contohnya seperti Ikan Terubuk.

Sementara syair non naratif bisa dibagi kembali menjadi 3 jenis, yakni:

  • Agama.
  • Nasihat.
  • Di luar kedua tema tersebut.

Ciri-ciri Syair

  • Setiap bait yang ada dalam syair terdiri dari 4 baris.
  • Setiap baris mengandung 4 kata.
  • Setiap baris mengandung setidaknya 8 suku kata.
  • Sajak di syair adalah a-a-a-a.
  • Bahasa yang digunakan pada syair masih berbentuk kiasan.
  • Syair umumnya berisi tentang cerita yang memuat nasihat.
  • Seluruh baris pada syair adalah isi dan tidak ada sampiran seperti pada pantun.

Jenis Syair Berdasarkan Isinya

Jika dilihat dari isinya, maka syair bisa dibagi menjadi 5 golongan, yakni:

1. Syair Panji

Syair Panji bercerita tentang kondisi yang terjadi pada istana serta kondisi orang yang berasal dari istana. Contoh dari syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang bercerita tentang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan pada Sang Ratu Kauripan.

2. Syair Romantis

Syair romantis berisi mengenai percintaan yang umumnya ada di cerita alipur laram hikayat atau cerita rakyat. Contoh dari syair romatis adalah Syair Bidasari yang bercerita tentang putri raja yang sudah dibuang oleh ibunya.

Sesudah beberapa waktu, ia kemudian dicari oleh putra bangsawan yang merupakan saudaranya untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan akhirnya terjadi dan Bidasari bisa memaafkan ibunya yang sudah membuangnya.

3. Syair Kiasan

Syair kiasan berisi tentang percintaan burung, ikan, buah-buahan atau bunga. Percintaan itu adalah sindiran atau kiasan pada suatu peristiwa.

Contoh dari syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang bercerita tentang percintaan yang gagal karena berbeda pangkat atau seperti perumpamaan seperti pungguk merindukan bulan.

4. Syair Sejarah

Syair sejarah merupakan syair atas dasar peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah ini berisi mengenai peperangan. Contohnya seperti Syair Perang Mangkasar yang dulu bernama Syair Sipelman. Ini berisi mengenai perang yang terjadi antara orang Makassar dengan Belanda.

5. Syair Agama

Syair agama adalah syair terpenting. Syair agama ini dibagi menjadi 4 yakni syair sufi, syair mengenai ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi serta syair nasihat.

Contoh Syair Berdasarkan Jenisnya

1. Syair Persahabatan

Perhatikanlah jika tiada dua burung terbang beriring

Rasakan kepenatan dikala sunyi merebak diri

Seperti apa nuansa diri merajut belukar jiwa

Sebagaimana kita gunakan langkah berbuat silap

Masih mencuat manis angan dan kericuhan masa itu

Dimana kita berkeluh kesah, bercanda gurau berteman

Tatkala khayal berselimut rindu ini bersenyap datang

Masihkah mungkin bersua riang manapak jalanku

Pernah jadi musuh, teman sampai sahabat dalam hari

Merangkul arti mana riak merias diri

Kini waktu seakan menetes meresap hilang

Masa ini tetap tinggal, namun kalbu tak bisa terlupa

Tak mungkin berulang tapi bersemayam dalam hati

Sedih kali ini jadilah memori kebahagiaan akan kebersamaan

Tak kuingat dalam setiap nafas, tapi kupendam sebagai pelangi hidup.

2. Syair Panji

Syair panji adalah syair pelipur lara bertema kisah pengembaraan serta peperangan. Selain itu, dalam syair panji juga memiliki unsur kisah percintaan.

Syair panji yang terkenal adalah Syair Ken Tambunan yang bercerita tentang kisah percintaan Raden Puspa Kencana yang memiliki paras seperti bidadari dengan Ken Tambunan. Berikut adalah contoh dari syair panji:

Jika tuan menjadi air

Kakang menjadi ikan di pasir

Kata nin tiada kakanda mungkir

Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan

Kakang menjadi pungguk merawan

Aria ningsun emas tempawan

Janganlah bercerai apalah tuan

Tuan laksana bunga kembang

Kakanda menjadi seekor kumbang

Tuan memberi kakanda bimbang

Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak

Kakanda menjadi seekor merak

Tiadalah mau kakanda berjarak

Seketika pun tiada dapat bergerak.

3. Syair Romantis

Syair romantis berisi cerita pelipur lara bertema kehidupan para raja, permaisuri serta putrinya. Syairnya sendiri banyak bercerita tentang keelokan dari rupa sang putri. Berikut adalah contohnya:

Wahai kau bidadari

bidadari dalam mimpi

bidadari dambaan hati

lama nian kau kunanti

bukan hanya sekedar cinta

bukan pula karna harta

dan bukan untuk nafsu buta

tapi kau untuk ke surga

bidadari pujaanku

kaulah tulang rusukku

pesonamu laksana peluru

menghujam ke dalam kalbu

kau layaknya penerang

hadir di tengah perang

syukur selalu tak pernah lekang

atas engkau dinda sayang

terimakasih teruntuk adinda

terimaku apa adanya

tiada harta tiada tahta

hanya ada rasa cinta

janjiku pada Tuhan

tuk hilangkan susah di badan

lenyapkan duka pikiran

dalam hidupmu bidadari impian

4. Syair Kiasan

Syair kiasan adalah syair percintaan yang juga disebut dengan syair bunga-bungaan atau syair binatang. Isinya adalah kiasan atau sindiran pada sebuah peristiwa. Berikut adalah contohnya:

Aku hanya bunga biasa

tak seindah mawar

yang merah merona

dan slalu dipuja-puja

Aku hanya bunga pinggiran

tak sesuci melati

yang putih nan bersih

dan slalu dibanggakan

Aku hanya bunga biasa

kumbang pun tak mau melirikku

burung pun enggan denganku

lebah pun serasa tak tahu aku ada

Aku memang tak punya intan

emas tak pernah ku genggam

berlian tak pernah hiasiku

hanya rasa ini di dalam hati

Cinta ku tak bisa kularang

rasaku tak bisa kutolak

anugerah ini akan slalu ada

meski hanya sebelah saja

Kau insan yang sempurna

tiada cacat tiada luka

semua sungguh sempurna

tak pernah luput pandangku untukmu

Cinta ini bukan ‘tuk dinyatakan

tiada daya kekuatan keberanian

upaya pun sungguh tak terasa pantas

karna ku hanya pungguk rindukan bulan.

5. Syair Sejarah

Seperti namanya, syair sejarah dibuat atas dasar sebuah peristiwa, tokoh atau tempat bersejarah. Berikut adalah contoh dari syair sejarah:

Bermula kalam kami tuliskan

Segenap pikiran dicurahkan

Untuk menyusun syair kesejarahan

Merangkai kejadian secara berurutan

Adapun nama syair yang dituliskan

Kerajaan Negaradipa di Kalimantan Selatan

Sebagai bahan pengetahuan

Untuk Saudara, Kawan sekalian

Walaupun bukti sejarah Kalimantan Selatan

Tidak berupa benda bertuliskan

Namun bekas kerajaan dapat dibuktikan

Menurut penelitian para sejarawan

Bekas kerajaan yang dapat disebutkan

Seperti Candi Agung bukti peninggalan

Letaknya di Amuntai sudah dipastikan

Pemugarannya pun sudah dilakukan.

Sumber Referensi

https://www.dosenpendidikan.co.id/syair/
https://duniapendidikan.co.id/apa-itu-syair/
https://pendidikan.co.id/pengertian-syair/
https://id.wikipedia.org/wiki/Syair
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-syair/

The post Pengertian Syair – Ciri, Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/syair/feed/ 0 6714
Pengertian Pantun – Struktur, Ciri, Macam Jenis dan Contoh https://adammuiz.com/pantun/ https://adammuiz.com/pantun/#respond Wed, 05 Jan 2022 14:55:33 +0000 https://adammuiz.com/?p=6701 Pantun merupakan puisi rakyat atau senandung yang dinyanyikan. Di dalam kesusastraan, untuk pertama kalinya pantung muncul pada Sejarah Melayu serta hikayat populer pada jaman tersebut. Kata pantun sendiri memiliki asal usul yang panjang dengan persamaan dari bahasa Jawa yakni Parik yang berarti pari atau peribahasa di dalam bahasa Melayu. Pengertian Pantun Pantun adalah sastra lisan ... Read more

The post Pengertian Pantun – Struktur, Ciri, Macam Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Pantun merupakan puisi rakyat atau senandung yang dinyanyikan. Di dalam kesusastraan, untuk pertama kalinya pantung muncul pada Sejarah Melayu serta hikayat populer pada jaman tersebut.

Kata pantun sendiri memiliki asal usul yang panjang dengan persamaan dari bahasa Jawa yakni Parik yang berarti pari atau peribahasa di dalam bahasa Melayu.

Pengertian Pantun

Pantun adalah sastra lisan yang dibukukukan untuk pertama kalinya oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau. Ia adalah seorang sastrawan yang hidup pada jaman Raja Ali Haji. Antologi pantun pertama berjudul Perhimpunan Pantun-pantun Melayu.

Pantun adalah genre yang paling bertahan lama. Pantun adalah salah satu jenis dari puisi lama yan sudah dikenal luas dalam bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata Pantuntun dalam bahasa Minangkabau yang memiliki arti petuntun.

Di dalam bahasa Jawa, contohnya dikenal dengan parikan, dalam bahasa Sunda disebut dengan paparikan dan dalam bahasa Batak disebut dengan umpasa.

Lazimnya, pantun terdiri dari 4 larik atau empat baris jika dituliskan. Setiap baris tersebut terdiri dari 8 hingga 12 suku kata bersajak akhir dengan pola a-b-a-b serta a-a-a-a.

Awalnya, pantun adalah sastra lisan. Akan tetapi sekarang juga sering ditemui pantun tertulis. Seluruh bentuk pantun terdiri dari 2 bagian yakni sampiran serta isi.

Sampiran merupakan dua baris pertama yang biasanya berhubungan dengan alam dan tidak berhubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima atau sajak. Sedangkan dua baris terakhir adalah isi yakni tujuan dari pantun tersebut.

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

  • Menurut Herman J. Waluyo: Pantun adalah puisi Melayu asli yang telah mengakar lama pada budaya masyarakat.
  • Menurut Kaswan dan Rita: Pantun adalah jenis puisi Melayu lama yang dalam satu baitnya terdiri dari 4 larik serta bersajak a-b-a-b. Larik pertama dan kedua berbentuk sampiran dan larik ketiga serta keempat adalah isi.
  • Menurut Edi dan Farika: Pantun adalah bentuk puisi lama yang dikenal luas pada berbagai bahasa di Nusantara.
  • Menurut Alisyahbana: Pantun adalah puisi lama yang sudah sangat dikenal orang dulu dan masyarakat lama.
  • Menurut Hidayat: Pantun adalah salah satu jenis puisi Melayu lama yang sudah dikenal luas di tanah air.
  • Menurut Sunarti: Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama yang punya keindahan dari segi bahasa.
  • Menurut R.O Winsted: Pantun tidak sebatas gubahan suatu kalimat yang memiliki rima dan irama, akan tetapi rangkaian kata yang indah untuk melukiskan kehangatan kasih sayang, rindu, dendan dan lainnya.
  • Menurut Sutan Takdir Alisyahbana: Pantun adalah puisi lama yang dalam satu baitnya terdiri dari 4 baris yang terdiri dari 4 hingga 6 kata atau 8 hingga 12 suku kata, bait 1 dan 2 adalah sampiran pantun, sedangkan baris 3 dan 4 adalah isi pantun.

Struktur Pantun

1. Sampiran

Sampiran adalah dua baris pertama di dalam satu bait pantun sebagai kata yang tidak berhubungan dengan isi pantun akan tetapi berakhiran bunyi, penyebutan serta tulisan yang sama.

2. Isi

Isi adalah dua baris terakhir atau baris ketiga dan keempat dalam pantun. Isi ini berbentuk ungkapan yang mau disampaikan oleh pemantun.

Ciri-ciri Pantun

Pantun mempunyai beberapa ciri khusus sehingga berbeda dengan puisi lama lainnya. Berikut adalah beberapa cri dari pantun:

1. Pantun Terdiri dari Empat Baris di Setiap Bait

Pantun sebagai salah satu puisi lama, setiap baitnya terdiri dari empat baris. Masing-masing baris pantun punya setidaknya 8 kalimat dan maksimal 12 suku kata.

2. Mempunyai Pola Penulisan

Ciri khas dari pantun adalah memiliki pola penulisan. Pola yang dipakai umumnya terdiri dari dua macam yakni a-a-a-a dan juga pola a-b-a-b.

3. Terdiri dari Sampiran dan Isi

Pantun terbagi menjadi dua bagian yakni sampiran dan isi. Di baris pertama serta baris kedua pantun dinamakan dengan sampiran.

Sedangkan untuk baris ketiga dan keempat adalah isi dari pantun. Terkadang, ada juga yang membuat sampiran tidak mengandung makna khusus. Akan tetapi, sebaiknya bagian sampiran dan isi saling berkaitan atau sebagai cerminan dari isi.

4. Setiap Baris Berisi 4 Hingga 6 Kata

Setiap baris pada pantun bisa berisi 4 sampai 6 kata. Jika terlalu banyak, maka pantun akan lebih susah untuk dicerna. Dengan begitu, hanya cukup diisi dengan 4 hingga 6 kata di dalam satu baris supaya bisa lebih mudah didengar dan dipahami.

5. Lebih Mementingkan Rima Akhir

Pantun lebih mementingkan rima akhir serta rumus rima yang dinamakan dengan abjad atau ab-ab. Maksud dari bunyi akhir baris pertama sama seperti bunyi akhir baris ketiga serta baris kedua sama seperti baris keempat.

Jenis-jenis Pantun Berdasarkan Usia

1. Pantun Anak-anak

Berdasarkan isinya, pantun anak-anak bisa dibedakan menjadi beberapa, yakni:

  • Pantun berdukacita.
  • Pantun bersukacita.
  • Pantun jenaka atau pantun teka-teki.

2. Pantun Orang Muda

Berdasarkan isinya, pantun orang muda bisa dibedakan menjadi beberapa, yakni:

  • Pantun perkenalan.
  • Pantun berkasih-kasihan.
  • Pantun dagang atau pantun nasib.
  • Pantun perceraian.

3. Pantun Orang Tua

Berdasarkan isinya, pantun orang tua bisa dibedakan menjadi beberapa, yakni:

  • Pantun adat.
  • Pantun nasihat.
  • Pantun agama.

Jenis-jenis Pantun Berdasarkan Isinya

  • Pantun jenaka: Jenis pantun yang berisi suatu hal lucu dan menarik.
  • Pantun nasihat: Salah satu jenis pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik serta memberi berbagai nasihat moral, budi pekerti dan lainnya.
  • Pantun teka-teki: Pantun yang berisi tentang teka-teki dan umumnya pendengar akan diberi kesempatan untuk menjawa dari teka-teki pantun tersebut.
  • Pantun kiasan: Jenis pantun yang berisi kiasan yang umumnya bertujuan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.

Contoh Pantun Berdasarkan Jenisnya

1. Pantun Nasihat

Pantun nasihat adalah pantun yang memiliki tujuan untuk memberi serta menyampaikan pesan serta makna didikan untuk semua yang mendengarnya. Berikut adalah contoh pantun nasihat:

Siang-siang main gitar

Mainnya di pinggir stasiun

Jika ingin pintar

Harus belajar dengan tekun.

2. Pantun Agama

Pantun agama berisi tentang ajaran moral serta didikan hidup. Biasanya, pantun agama akan menyisipkan nasihat tentang manusia serta Sang Pencipa. Berikut adalah contoh dari pantun agama:

Bulan Juni ikut arisan

Tapi uangnya masih ditahan

Selalu pada Tuhan

Kasihnya tidak berkesudahan.

3. Pantun Teka-teki

Pantun teka-teki selalu mempunyai ciri dengan diakhiri kalimat pertanyaan di baris akhir. Berikut adalah contoh dari pantun teka-teki:

Siang-siang makan kebab

Tambah nasi pakai kikil

Jika kamu bisa menjawab

Hewan apa yang suka naik mobil?

4. Pantun Jenaka

Pantun jenakan bisa disebut sebagai pantun yang dibuat dengan tujuan menghibur para pendengarnya. Terkadang pantun jenaka juga dijadikan bahan sindirian pada suasana akrab untuk mencairkan suasana. Berikut adalah contoh pantun jenaka:

Pergi je Jogja bulan Juli

Tidak lupa mampir ke candi

Tidak heran bau sekali

Ternyata kamu belum mandi.

Sumber Referensi

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pantun/
https://www.tokopedia.com/blog/ciri-ciri-pantun-edu/
https://dosenpintar.com/pengertian-pantun/
https://www.berpendidikan.com/2021/08/pengertian-pantun-dan-contohnya-terlengkap.html
https://www.studiobelajar.com/pantun-pengertian-jenis-contoh/
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-pantun/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pantun/

The post Pengertian Pantun – Struktur, Ciri, Macam Jenis dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/pantun/feed/ 0 6701
Pengertian Puisi – Ciri, Unsur, Jenis dan Struktur https://adammuiz.com/puisi/ https://adammuiz.com/puisi/#respond Mon, 03 Jan 2022 02:25:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=6690 Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu perasaan atau pikiran penyair secara tersusun dan imajinatif. Ini disusun dengan mengonsentrasikan suatu kekuatan bahasa dengan struktur fisik serta struktur batin. Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Menurut Shelly Percy Bysshe: Puisi merupakan catatan terbaik dan di saat paling bahagia. Menurut Umberto Eco: Pusi bukan masalah perasaan namun ... Read more

The post Pengertian Puisi – Ciri, Unsur, Jenis dan Struktur appeared first on Adam Muiz.

]]>
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu perasaan atau pikiran penyair secara tersusun dan imajinatif. Ini disusun dengan mengonsentrasikan suatu kekuatan bahasa dengan struktur fisik serta struktur batin.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

  • Menurut Shelly Percy Bysshe: Puisi merupakan catatan terbaik dan di saat paling bahagia.
  • Menurut Umberto Eco: Pusi bukan masalah perasaan namun masalah bahasa. Bisa dikatakan jika puisi adalah bahasa yang menciptakan perasaan.
  • Menurut Mark Doty: Puisi merupakan penyelidikan dan bukan ekspresi dari yang sudah diketahui.
  • Menurut Rahmat Joko Pradopo: Puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan yang bisa membangkitkan imajinasi panca indera pada suasana yang berirama.
  • Menurut Samuel Johnson: Puisi merupakan seni penyatuan kesenangan dan kebenaran lewat sentuhan imajinasi yang bernalar.
  • Menurut Djososuroto: Pusi adalah kegiatan mencari serta melukiskan sesuatu. Tujuannya bukan untuk melukiskan kebenaran namun memuja kebenaran.

Ciri-ciri Puisi

  • Dalam menyusun puisi, unsur bahasa harus diperindah, dirapikan dan ditata dengan baik dengan memperhatikan irama dan bunyi.
  • Bahasa yang digunakan berbentuk konotatif.
  • Ada pemadatan dari semua unsur kemampuan bahasa.
  • Mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair atas dasar pengalaman dan berbentuk imajinatif.

Unsur Fiksi Puisi

  • Diksi: Satu penentuan kata yang tepat di dalam puisi. Pilihan kata yang tepat nantinya akan menghidupkan perasaan, suasana dan keindahan puisi.
  • Majas: Gaya bahasa berbentuk kiasan yang digunakan pengarang agar terlihat menarik dan indah. Bahasa kiasan berguna untuk mengemukakan tentang arti yang diceritakan pengarang.
  • Rima: Rima atau sajak merupakan pengulangan bunyi berselang baik pada larik sajak atau di akhir larik sajak. Pengulangan bunyi berguna untuk menambah nilai merdu pada puisi.
  • Imajinasi atau citraan: Digunakan untuk memancing imajinasi para pembaca. Pengarang akan memakai kata yang bisa mengungkapkan pengalaman imajinasinya.

Jenis-jenis Puisi

Puisi Lama

Puisi lama atau puisi terikat merupakan puisi yang diciptakan sebelum pujangga baru terikat dengan beberapa ketentuan.

Ketentuan tersebut adalah jumlah baris dalam baik, jumlah kata dalam baris dan jumlah suku kata atau rima. Berikut adalah beberapa jenis puisi lama:

1. Pantun

Pantun merupakan salah satu puisi lama yang memiliki ciri sebagai berikut:

  • Dalam satu bait terbagi menjadi 4 baris.
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
  • Satu baris terbagi menjadi 8 hingga 12 suku kata, bersajak a-b-a-b.
  • Baris ketiga dan keempat adalah isi.

2. Syair

Syair merupakan jenis puisi lama yang berasal dari Arab. Berikut adalah beberapa ciri dari syair:

  • Satu baris berisi 8 hingga 12 suku kata.
  • Satu bait terbagi menjadi 4 baris yang bersajak a-a-a-a.
  • Baris pertama sampai keempat adalah isi.

3. Karima

Karima merupakan pantun kilat dengan ciri sebagai berikut:

  • Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.
  • Ada 2 baris di dalam satu bait bersajak a-a.

4. Gurindam

Gurindam merupakan jenis puisi lama yang berasal dari daerah Tamil atau India. Berikut adalah beberapa ciri dari gurindam:

  • Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi.
  • Berisi tentang nasehat dengan sajak a-a.
  • Terdapat jalinan kausal di baris satu dan baris kedua. Satu bait terbagi kembali menjadi 2 baris.

Puisi Baru

Puisi baru disebut juga sebagai puisi modern yang mulai dibuat para punjangga baru. Puisi baru mulai dipopulerkan di tahun 1945.

Pada saat itu, Chairil Anwar adalah pelopor dari puisi baru. Lahirnya puisi baru atau modern ini dilatarbelakangi dengan estetika yang kaku atau patokan yang membelenggu penyair ketika berbicara.

Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya

  • Balada: Sajak sederhana yang bercerita tentang cerita rakyat mengharukan yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
  • Ode: Puisi lirik yang berisi tentang sanjungan pada orang yang sudah berjasa dengan nada agung serta tema serius.
  • Himne atau gita puja: Sejenis nyayian pujaan yang umumnya ditujukan untuk Tuhan atau Dewa.
  • Romansa: Jenis puisi cerita yang berisi ungkapan perasaan cinta kasih.
  • Epigram: Puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.
  • Satire: Puisi yang memakai gaya bahasa berisi sindiran atau kritik dan disampaikan dalam bentuk parodi, ironi atau sarkasme.
  • Elegi: Nyanyian atau syair yang mengandung ratapan serta ungkapan dukacita terutama untuk peristiwa kematian.

Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya

  • Distikon: Puisi yang setiap baitnya terdiri dari 2 baris atau puisi dua seuntai.
  • Terzina: Puisi yang setiap baitnya terdiri dari 3 baris atau puisi tiga seuntai.
  • Kuatren: Puisi yang setiap baitnya terdiri dari 4 baris atau puisi empat seuntai.
  • Kuint: Puisi yang setiap baitnya terdiri dari 5 baris atau puisi lima seuntai.
  • Sekset: Puisi yang setiap baitnya terdiri dari 6 baris atau puisi enam seuntai.
  • Septima: Puisi yang setiap baitnya terdiri dari 7 baris atau puisi tujuh seuntai.
  • Oktaf atau stanza: Puisi yang setiap baitnya terdiri dari 8 baris atau puisi delapan seuntai.
  • Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris dan dibagi menjadi 2. 2 bait pertama berisi 4 baris dan 2 bait kedua berisi 3 baris.

Struktur Batin Puisi

1. Tema atau Sense

Tema atau sense merupakan unsur utama pada puisi sebab berhubungan dengan makna yang dihasilkan dari sebuah puisi. Tanpa adanya tema, maka puisi akan terlihat tidak memiliki makna.

2. Rasa atau Feeling

Rasa adalah sikap penyair pada suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Biasanya ungkapan rasa tersebut sangat berhubungan dengan latar belakang penyair. Contohnya pendidikan, agama, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial dan sebagainya.

3. Nada atau Tone

Nada atau tone sangat berhubungan dengan rasa dan makna. Lewat nada, maka penyair bisa menyajikan puisi dengan nada menggurui, mendikte, memandang rendah dan sikap lainnya.

4. Tujuan atau Intention

Tujuan atau amanat merupakan pesan yang mau disampaikan penyait pada pendengar atau pembaca.

Struktur Fisik Puisi

1. Perwajahan Puisi atau Tipografi

Tipografi adalah bentuk format puisi seperti pengaturan baris, tepi kanan dan kiri sampai halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Ini akan sangat berpengaruh dengan pemaknaan isi suatu puisi.

2. Diksi

Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan penyair pada puisinya. Puisi akan berisi sedikit kata namun kaya makna sehingga kata harus dipilih dengan baik.

3. Imaji

Imaji merupakan susunan kata pada puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman indrawi penyair. Imaji bisa dibagi menjadi 3 yakni imaji suara atau auditif, imaji penglihatan atau visual serta imaji raba atau sentuh.

Imaji bisa mempengaruhi audiens sehingga seakan ikut merasakan seperti yang dialami oleh penyair.

4. Kata Konkret

Kata konkret merupakan kata yang bisa ditangkap indera sehingga bisa menghasilkan imaji. Beberapa kata tersebut berkaitan dengan lambang atau kiasan. Contohnya memakai kata salju untuk menjelaskan kebekuan jiwa.

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan pemakaian bahasa yang bisa menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi memakai bahasa figuratif. Biasanya, gaya bahasa yang dipakai pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, anafora, simile, paradoks dan lainnya.

6. Rima atau Irama

Rima merupakan persamaan bunyi pada bagian awal, tengah serta akhir dari puisi. Rima sangat menonjol pada pembacaan puisi. Berikut adalah beberapa bentuk dari rima:

  • Onomatope: Tiruan pada bunyi contohnya seperti ng yang mengandung efek magis.
  • Bentuk intern pola bunyi: Aliterasi, persamaan akhir, asonansi, persamaan awal, sajak berparuh, sajak berselang, repetisi dan lainnya.
  • Pengulangan kata: Penentuan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah sebuah bunyi.
Sumber Referensi

https://www.gurupendidikan.co.id/puisi/
https://www.yuksinau.id/puisi/
https://www.studiobelajar.com/puisi/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-puisi-dan-unsur-pembentuk-puisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Puisi
https://salamadian.com/pengertian-puisi/

The post Pengertian Puisi – Ciri, Unsur, Jenis dan Struktur appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/puisi/feed/ 0 6690
Pengertian Prosa – Tujuan, Ciri, Jenis, Perbedaan Lama dan Baru https://adammuiz.com/prosa/ https://adammuiz.com/prosa/#respond Sun, 02 Jan 2022 23:00:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=6682 Prosa merupakan suatu tulisan atau karya sastra bebentuk cerita yang disampaikan memakai narasi. Bentuk tulisan prosa berbentuk tulisan bebas serta tidak terikat dengan banyak aturan saat menulis seperti diksi, rima dan lainnya. Pengertian Prosa Tulisan di dalam prosa bersifat denotatif atau tulisan yang mengandung makna sebenarnya. Ini artinya bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari. Meski ... Read more

The post Pengertian Prosa – Tujuan, Ciri, Jenis, Perbedaan Lama dan Baru appeared first on Adam Muiz.

]]>
Prosa merupakan suatu tulisan atau karya sastra bebentuk cerita yang disampaikan memakai narasi. Bentuk tulisan prosa berbentuk tulisan bebas serta tidak terikat dengan banyak aturan saat menulis seperti diksi, rima dan lainnya.

Pengertian Prosa

Tulisan di dalam prosa bersifat denotatif atau tulisan yang mengandung makna sebenarnya. Ini artinya bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari. Meski begitu, terkadang juga ada kata kiasan didalamnya sehingga hanya berfungsi sebagai ornamen untuk memperindah tulisan dalam prosa.

Prosa dalam segi bahasa diambil dari bahasa Latin yang berarti terus terang. Dengan begitu, jenis tulisan pada prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat dan berbagai media lainnya yang mendeskripsikan sesuatu atas dasar faktanya.

Tujuan Prosa

1. Memenuhi Janji Cerita

Tujuan pertama dari prosa adalah untuk memenuhi janji cerita. Di dalam karya sastra, tujuan dasar prosa adalah menyampaikan gagasan, bercerita dan menyampaikan informasi.

Prosa merupakan cara penulis untuk memenuhi janji dasar yang dimiliki pada pembaca untuk menyampaikan cerita dengan latar, karakter, plot, konflik serta hasil akhirnya.

2. Menyuarakan Pendapat

Prosa juga berguna untuk menyuarakan pendapat penulis. Ketika menulis, seorang penulis punya cara tersendiri untuk memakai bahasa atau sering disebut dengan suara penulis.

Umumnya, penulis memakai prosa dengan cara berbeda untuk membantu penulis menyusun serta menyajikan pendapatnya.

Contohnya pendapat Charles Dickens pada David Copperfield yakni pikiran serta harapan baru berputar pada benaknya dan seluruh warna hidupnya berubah.

3. Membangun Keakraban

Prosa juga berguna untuk membangun hubungan lewat keakraban. Prosa biasanya disajikan dalam bentuk percakapan untuk menjalin keakraban. Keakraban tersebut bisa membantu menghubungkan pembaca dengan karakter dan cerita.

Ciri-ciri Prosa

Agar bisa membedakan antara prosa dengan karya sastra lain, maka bisa dilihat dari ciri-cirinya. Prosa punya ciri-ciri yang berbeda dengan karya sastra lain dan berikut beberapa ciri-cirinya:

1. Bentuk Bebas

Berbeda dengan karya sastra lain, prosa punya bentuk tidak terikat, bait, rima atau baris. Bentuk prosa biasanya dibuat dalam bentuk rangkaian kalimat yang membentuk paragraf seperti dongeng, hikayat dan sebagainya.

2. Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam prosa dipengaruhi dengan bahasa lain baik bahasa Melayu, bahasa Indonesia atau bahasa asing lain.

3. Tema

Di dalam prosa juga terdapat tema. Tema adalah dasar masalah yang dibahas baik secara istana sentris atau masyarakat sentris.

4. Mengalami Perkembangan

Prosa juga punya ciri mengalami perkembangan. Ini artinya prosa dapat berkembang fleksibel sesuai dengan perkembangan masyarakat serta perkembangan zaman statis atau dinamis.

5. Pengarang

Berbeda dengan dongeng yang terkadang tidak diketahui apakah ada pengarangnya, prosa sudah bisa dipastikan memiliki pengarang. Meski begitu, pengarang dalam prosa bisa diketahui identitasnya dan juga bisa tidak diketahui identitasnya.

6. Cara Penyajian

Di dalam prosa juga memiliki ciri khas dari cara penyajiannya. Prosa biasanya disampaikan dalam bentuk tulisan namun juga bisa disampaikan secara lisan.

7. Memiliki Urutan Peristiwa

Di dalam prosa ada urutan peristiwa yakni alur cerita yang bisa dijelaskan urutan peristiwanya. Alur peristiwa itu ada yang berbentuk alur maju, mundur atau campuran.

8. Tokoh

Sama seperti karya sastra yang lain, prosa juga mempunyai tokoh. Tokoh yang ada di dalam prosa bisa berbentuk manusia, tumbuhan atau hewan yang memiliki peran dalam suatu prosa.

9. Latar atau Setting

Di dalam prosa juga terdapat latar atau setting yang meliputi latar waktu, latar tempat serta suasana yang terjadi pada cerita prosa.

10. Nama Pengarang

Meski hampir selalu memiliki pengarang, namun nama pengarang yang ada di dalam prosa tidak selalu dipublikasikan.

11. Amanat

Dengan tersampaikannya tujuan dalam prosa, maka tentunya mengandung amanat didalamnya. Amanat yang ada di prosa serta disampaikan pada pendengar atau pembaca diharapkan bisa mempengaruhi para pendengar dan pembaca.

Jenis-jenis Prosa

Jika dilihat secara umum, prosa dibagi menjadi 5 jenis yakni prosa eksposisi, prosa deskripsi, prosa argumentasi, prosa narasi serta prosa persuasi. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Prosa Eksposisi

Prosa eksposisi merupakan prosa yang menjelaskan suatu ide sehingga pembaca dapat memperoleh pengetahuan. Akan tetapi, jenis prosa ini tidak bertujuan supaya pembaca bisa menyetujui dan mengikuti paparan tersebut. Umumnya, pemaparan akan disertai dengan bukti yang diwujudkan dalam bentuk tabel atau diagram.

2. Prosa Deskripsi

Prosa deskripsi merupakan jenis prosa yang menggambarkan sebuah objek. Dengan begitu, pembaca eakan seperti melihat objek tersebut dengan sendirinya.

3. Prosa Argumentasi

Prosa argumentasi adalah jenis karangan yang berisi ide atau gagasan penulis. Prosa ini disajikan lengkap dengan banyak data pendukung yang berguna untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca bisa menyatakan persetujuannya pada isi prosa tersebut.

4. Prosa Persuasi

Prosa persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan beberapa cara tertentu. Tujuan dari prosa persuasi ini adalah untuk mengajak pembaca sehingga mau melakukan berbagai hal yang disarankan penulis.

Karangan atau karya prosa persuasi dipakai untuk mempengaruhi pembaca atau pendengar agar mau berbuat sesuatu.

5. Prosa Narasi

Prosa narasi merupakan jenis prosa bersifat fiksi. Jika dilihat secara sederhana, prosa narasi lebih dikenal dengan sebutan cerita. Pada prosa narasi terdapat peristiwa serta kejadian pada satu urutan kurun waktu. Kejadian yang diceritakan juga menggunakan tokoh yang memiliki konflik.

Tokoh, kejadian serta konflik merupakan ciri utama untuk pembangun prosa narasi. Kemudian, naraasi yang memiliki sifat non fiksi dinamakan dengan narasi ekspositoris. Sedangkan untuk narasi yang bersifat fiksi dinamakan dengan narasi sugestif.

Perbedaan Prosa Lama Dengan Prosa Baru

Jenis prosa juga dikelompokkan kembali menjadi 2 jenis berdasarkan waktu pembuatannya yakni prosa lama dan prosa baru.

1. Prosa Lama

Prosa lama adalah karya sastra yang tidak terpengaruh dengan kebudayaan atau sastra Barat. Sebelum masyarakat mulai mengenal tulisan, penyampaian prosa lama dilakukan secara lisan yakni dari mulut ke mulut.

Pemakaian tulisan di prosa lalu mulai diperkenalkan ketika penyebaran agama serta kebudayaan Islam di Indonesia berlangsung.

Masyarakat lalu mulai mengembangkan karya sastra lain sebagai bentuk ungkapan sastra. Sifat prosa lama adalah mengandung imajinasi serta cerita yang berpusat di kejadian yang terjadi pada istana atau kerajaan.

Penulisan prosa lama biasanya anonim, dengan bentuk isi yang tidak berubah serta ditujukan untuk memberi pengajaran. Berikut adalah beberapa jenis dari prosa lama:

  • Hikayat

Hikayat merupakan jenis prosa lama yang berasal dari Arab dan India. Isinya adalah tentang cerita kehidupan pangeran, peri, dewi, putri kerajaan serta raja yang punya kekuatan gaib dan berbagai cerita tidak masuk akal lainnya.

Hikayat umumnya menggunakan tokoh dalam sejarah seperti Hikayat Si Miskin, Si Pitung, Kabayan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Hang Tuah dan lainnya.

  • Sejarah

Sejarah atau tambo merupakan jenis prosa lama yang berisi tentang cerita yang diambil dari sebuah peristiwa bersejarah. Umumnya, prosa ini diungkapkan atas dasar fakta.

Isi dari prosa tambo adalah peristiwa sejarah dan juga bisa bercerita tentang silsilah raja. Prosa sejarah umumnya ditulis sastrawan masyarakat lama. Contohnya seperti Sejarah Melayu, karya Datuk Bendahara Paduka Raja.

  • Kisah

Kisah merupakan prosa lama yang menceritakan tentang pelayaran atau perjalanan seseorang dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Contohnya seperti Kisah Abdulla ke Jedah.

  • Dongeng

Dongeng merupakan jenis prosa lama yang terjadi serta berkembang dalam masyarakat lama. Dongeng memiliki banyak jenis seperti mitos, fabel, sage, legenda dan sebagaina.

  • Cerita Berbingkai

Cerita berbingkai merupakan jenis prosa lama yang mengandung cerita yang dituturkan para pelakunya.

2. Prosa Baru

Prosa baru baru dibuat sesudah adanya pengaruh budaya atau sastra Barat. Berikut adalah beberapa bentuk dari prosa baru:

  • Roman

Roman merupakan prosa baru yang berkisah tentang kehidupan tokoh dalam segala duka yang dirasakan. Tokoh utama sering diceritakan dari mulai masa kanak-kanak hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia.

  • Novel

Novel diambil dari bahasa Italia yakni Novella yang berarti berita. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian dari kehidupan pelaku utama yang menarik, penting serta mengandung konflik.

  • Cerpen

Cerpen adalah bentuk prosa baru yang bercerita tentang sebagian kecil kehidupan pelaku yang menarik dan penting. Sama seperti novel, dalam cerpen akan diceritakan tentang pertikaian atau konflik.

  • Riwayat

Riwayat berisi tentang karangan pengalaman hidup pengarang atau hidup orang lain atau tokoh dari mulai kecil hingga dewasa bahkan sampai meninggal.

  • Kritik

Kritik merupakan uraian pertimbangan baik buruk sebuah hasil karya dengan memberi alasan mengenai isi serta bentuk dengan kriteria tertentu yang bersifat menghakimi dan objektif.

  • Resensi

Resensi adalah prosa baru yang lebih mempertimbangkan tentang ulasan atau isi karya sastra dari banyak aspek seperti alur, tokoh, tema dan sebagainya. Pada resensi, ada penilaian serta saran mengenai bagaimana karya sastra tersebut ditulis.

  • Esai

Esai adalah ulasan secara sepintas atas dasar pandangan pribadi penulis. Isi esai umumnya berbentuk tanggapan, hikmah hidup, renungan atau komentar tentang seni, budaya, politik, fenomena dan sebagainya.

Sumber Referensi

https://penerbitdeepublish.com/apa-itu-prosa/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-prosa.html
https://www.gurupendidikan.co.id/prosa-adalah/
https://duniapendidikan.co.id/prosa-adalah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Prosa

The post Pengertian Prosa – Tujuan, Ciri, Jenis, Perbedaan Lama dan Baru appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/prosa/feed/ 0 6682
Pengertian Dialog – Jenis, Syarat, Manfaat dan Unsur https://adammuiz.com/dialog/ https://adammuiz.com/dialog/#respond Sat, 01 Jan 2022 23:28:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=6636 Secara etimologis, dialog diambil dari bahasa Yunani yakni διά yang berarti jalan batu, dia atau cara serta λόγος yang berarti kata atau logos. Dengan begitu, bisa diartikan dialog merupakan cara manusia untuk memakai kata. Pengertian Dialog Dialog adalah percakapan timbal balik yang terjadi antara dua orang atau lebih. Jika diskusi memiliki arti menuju suatu tujuan ... Read more

The post Pengertian Dialog – Jenis, Syarat, Manfaat dan Unsur appeared first on Adam Muiz.

]]>
Secara etimologis, dialog diambil dari bahasa Yunani yakni διά yang berarti jalan batu, dia atau cara serta λόγος yang berarti kata atau logos. Dengan begitu, bisa diartikan dialog merupakan cara manusia untuk memakai kata.

Pengertian Dialog

Dialog adalah percakapan timbal balik yang terjadi antara dua orang atau lebih. Jika diskusi memiliki arti menuju suatu tujuan tertentu, mencapai persetujuan, memecahkan persoalan atau memenangkan opini seseorang.

Sedangkan dialog bukan suatu teknik untuk memecahkan persoalan atau sarana resolusi konflik. Dialog merupakan literatur serta teaterikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua ornang atau bahkan lebih.

Sejarah dialog sendiri berasal dari narasi, filosofi serta lambang dedikasi yang bisa ditemukan pada literatur Yunani Kuni serta literatur India terutama seni kuni yakni retorika.

Dialog merupakan proses komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih. Di dalam dialog, makna harus dipertimbangkan supaya bisa memenuhi kaidah semantis serta pragmantis.

Dialog bukan bentuk transaksi tawar menawar akan sesuatu untuk memperoleh kesepakatan. Dialog juga bukan konfrontasi di mana pihak satu akan mempersoalkan sesuatu dan pihak lainnya memberi pertanggungjawaban.

Jenis Dialog

1. Prolog

Prolog merupakan istilah lain untuk kalimat pembuka. Prolog merupakan bagian pengantar cerita atau naskah drama yang dipakai untuk memberi gambaran umum suatu cerita.

2. Epilog

Epilog adalah kalimat penutup dari sebuah naskah atau cerita drama. Epilog umumnya berisi kesimpulan serta pesan yang bisa didapat dari cerita drama.

3. Monolog

Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan diri sendiri. Fungsinya adalah untuk menegaskan keinginan atau harapan dari tokoh pada suatu hal.

4. Dialog

Dialog adalah percakapan yang dilakukan 2 orang atau lebih dengan maksud tertentu. Dalam menulis fiksi, dialog memiliki banyak kegunaan. Sementara untuk menggambarkan percakapan tokoh, dialog juga bisa menampilkan karakter dari setiap tokoh.

Aturan Dasar Dialog

  • Bersikap terbuka serta menunda penghakiman yakni tidak menyalahkan sudut pandang lawan dalam dialog.
  • Memisahkan proses dialog dari proses mengambil keputusan. Ini disebabkan karena dialog lebih mengutamakan pengambilan keputusan, negosiasi atau tindakan.
  • Berbicara atas nama diri sendiri, tidak menjadi wakil orang lain serta memperlakukan orang lain dengan seimbang dan setara.
  • Mendengarkan orang lain denga empati sehingga orang lain bisa mengetahui jika diperhatikan.
  • Mencari persamaan yakni wilayah poin yang juga disetujui diri sendiri.
  • Mencari asumsi tersembunyi kemudian dikemukakan dengan bijak khususnya jika ada di dalam diri sendiri.

Aturan dasar dari dialog ini bisa dikategorikan kembali menjadi tiga kelompok besar aktivitas, yakni:

1. Menahan Diri

Menahan diri harus dilakukan selama judgement, mengambil keputusan sepihak atau mempermasalahkan status. Semua yang ada di kepala harus dilupakan untuk sementara waktu sehingga bisa membuka kemungkinan munculnya banyak hal yang sebelumnya belum diketahui.

Dengan begitu, anda nantinya bisa memahami sudut pandang orang lain. Anda juga harus bisa melupakan status untuk sementara. Ini disebabkan karena orang lain akan berusaha untuk melihat konsekuensi berdasarkan status yang anda miliki.

2. Mendengarkan

Mendengarkan merupakan cara untuk mencari tahu pemahaman di belakang seluruh posisi serta perspektif yang berbeda. Anda harus bisa mendengarkan dengan aktif serta mengonfirmasu semua hal yang kurang dipahami.

Mendengarkan harus dilakukan tanpa formulasi respon karena memang hal tersebut ang akan terjadi dalam negosiasi atau debat.

Meyakinkan perspektif diri sendiri tidak perlu dilakukan. Hal yang perlu dilakukan adalah menunjukkan jika bisa menjadi pendengar yang baik serta memiliki perhatian. Dengan begitu, lawan dialog bisa merasa nyaman dan terbuka.

3. Menemukan

Di dalam dialog harus bisa menemukan serta mengklarifikasi apa yang didengar serta meyakinkan diri sendiri jika sudah mengerti. Berbagai asumsi yang tersembunyi juga harus bisa ditemukan.

Asumsi tersembunyi sendiri umumnya berakar ke ketidakpahaman serta ketidakpercayaan. Dengan begitu, asumsi tidak lagi tersembunyi dan akan memperbaiki tingkat penghargaan serta pengertian dan mengarah ke banyak kemungkinan baru yang lebih baik.

Cara Menyusun Dialog

  • Menentukan tema yang mau dibicarakan.
  • Menentukan tokoh yang ikut terlibat di dalam dialog tersebut.
  • Menentukan posisi atau peran setiap tokoh.
  • Membuat inti atau garis besar materi mengenai pembicaraan.
  • Menyusun dialog atas dasar garis besar dari pembicaraan tersebut.
  • Memperlihatkan kaidah dari penulisan dialog dengan baik dan benar.

Syarat Dialog

Agar dialog bisa memberikan hasil sesuai keinginan, maka harus ada beberapa persyaratan yang terpenuhi, seperti:

  • Mengerti dengan baik akan maksud, makna serta tujuan dialog dan harus mengandung percakapan untuk melaksanakan dialog.
  • Mengandung pengetahuan serta pendidikan tentang topik yang akan dijadikan bahan dialog.
  • Mengandung tujuan yang baik untuk mencari kebenaran di dalam dialog. Untuk itu, ketika mendengarkan dialog sebaiknya dilakukan dengan sikap terbuka, tidak berprasangka serta tidak memihak.
  • Menciptakan suasana damai serta tenang, jauh dari emosi serta tidak merasa paling hebat. Dalam dialog harus bisa menyampaikan gagasan secara baik, jelas serta bersamangat namun dengan nada yang bijak dan tidak emosi.
  • Di dalam keseluruhan dialog hrus bisa bersikap jujur, tulus, tidak manipulatif serta tidak mencari kelemahan dan kekurangan rekan dialog.
  • Dialog bisa dipakai untuk cara langsung membahas hal atau dijadikan pendahuluan untuk pembahasan materi berat serta sulit.

Manfaat Dialog

Dialog yang dilakukan secara baik serta diikuti beberapa orang yang sudah memenuhi syarat nantinya bisa memberikan banyak hasil yang bermanfaat, seperti:

  • Untuk tingkat pribadi, dialog bisa meningkatkan sikap saling memahami serta menerima dan mengembangkan kebersamaan serta hidup damai yang saling menghormati dan saling percaya.
  • Di lingkungkan kerja, dialog bisa membantu kelancaraan pelaksanaan, perencanaan serta evaluasi kerja.
  • Di dalam lingkungan masyarakat, dialog bisa dijadikan sarana untuk saling memahami, menerima serta bekerja sama antar banyak kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang pendidikan, budaya, ideologi, tingkat ekonomi, agama serta kepercayaan.
  • Dalam lingkungan kehidupan bangsa, dialog bisa membantu untuk memecahkan masalah nasional, merencanakan serta melaksanakan pembangunan bangsa sekaligus mengambil arah hidup bangsa ke masa depan.

Unsur Dialog

Di dalam kegiatan dialog, ada beberapa unsur pembangun khususnya di dalam dialog interaktif. Berikut adalah beberapa unsur dari dialog interaktif tersebut:

  • What: Apa tema yang mau atau sedang dibicarakan.
  • Who: Siapa saja orang yang akan terlibat di dalam dialog tersebut.
  • When: Kapan dialog tersebut akan dilakukan.
  • Where: Di mana dialog tersebut akan dilakukan.
  • Why: Kenapa dialog tersebut dilakukan.
  • How: Bagaiaman jalan serta hasil dari dialog tersebut.

Selain itu, ada beberapa hal penting lain yang juga harus diperhatikan pada saat sedang melakukan dialog interaktif, seperti:

  • Tema dialog: Topik utama yang nantinya akan dibahas dalam percakapan atau dialog tersebut.
  • Narasumber: Pihak yang memahami tentang topik yang akan dibahas di dalam dialog.
  • Pendapat narasumber: Informasi serta opini yang akan disampaikan oleh narasumber berhubungan dengan topik yang dibahas di dalam dialog atau percakapan.
  • Kesimpulan dialog: Hasil akhir dari sebuah percakapan yang diambil dari ide penting yang ada di dalam dialog.
Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Dialog
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-dialog.html
https://pengajar.co.id/dialog-adalah/
https://sepositif.com/pengertian-dialog-adalah-arti-ciri-manfaat-aturan-dan-cara-menyusun-dialog/

The post Pengertian Dialog – Jenis, Syarat, Manfaat dan Unsur appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/dialog/feed/ 0 6636
Pengertian Narasi – Fungsi, Ciri, Macam Jenis, Struktur, Unsur dan Tujuan https://adammuiz.com/narasi/ https://adammuiz.com/narasi/#respond Sat, 01 Jan 2022 10:26:14 +0000 https://adammuiz.com/?p=6624 Narasi merupakan jenis pengembangan paragraf pada sebuah tulisan yakni bagian dari rangkaian kejadian dari waktu ke waktu yang dijelaskan memakai urutan awal, tengah serta akhir. Sedangkan pengertian lain dari narasi adalah suatu paragraf yang disusun untuk menyampaikan pengalaman atau hiburan yang baik untuk pembaca. Narasi bisa berbentuk fiksi dan non fiksi. Umumnya ini ditemukan dalam ... Read more

The post Pengertian Narasi – Fungsi, Ciri, Macam Jenis, Struktur, Unsur dan Tujuan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Narasi merupakan jenis pengembangan paragraf pada sebuah tulisan yakni bagian dari rangkaian kejadian dari waktu ke waktu yang dijelaskan memakai urutan awal, tengah serta akhir.

Sedangkan pengertian lain dari narasi adalah suatu paragraf yang disusun untuk menyampaikan pengalaman atau hiburan yang baik untuk pembaca.

Narasi bisa berbentuk fiksi dan non fiksi. Umumnya ini ditemukan dalam suatu karya seperti biografi, cerpen, novel dan lainnya.

Pengertian Narasi

Narasi adalah bentuk pengembangan paragraf yang ada pada suatu karangan atau karya tulis. Tujuannya adalah untuk menjelaskan rangkaian peristiwa atau kejadian secara berurutan dari waktu ke waktu yaitu awal, tengah sampai akhir.

Pendapat lainnya mengatakan jika narasi adalah karangan yang disajikan atas dasar alur atau plot yang mengandung peristiwa, tokoh dan konflik. Suatu narasi bisa berisi cerita atas dasar fakta atau narasi ekspositoris atau cerita fiksi yakni narasi sugestif.

Narasi berasai dari bahasa Latin yakni Narre yang berarti memberi tahu. Dengan begitu, narasi berkaitan dengan usaha untuk memberitahu akan sesuatu atau sebuah peristiwa.

Narasi berguna untuk menjelaskan gambaran pada pembaca akan peristiwa yang sudah terjadi. Dengan begitu, pembaca bisa larut sekaligus merasakan ada dalam kondisi tersebut.

Namun di dalam cerita, narasi berhubungan dengan struktur atau anatomi cerita serta tokoh yang ada di dalam suatu cerita. Dalam sebuah kesatuan, narasi akan mengandung unsur cerita atau story dan juga wacana atau discourse.

Pengertian Narasi Menurut Para Ahli

1. Menurut Gorys Keraf

Narasi adalah bentuk wacana yang berusaha untuk mengisahkan peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seakan melihat dan mengalami peristiwa tersebut. Narasi lebih mengisahkan sebuah kehidupan dinamis pada sebuah rangkaian waktu.

2. Menurut Atar Semi

Narasi adalah bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau kejadian manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

3. Menurut Widjono H.S

Narasi adalah uraian yang menceritakan sesuatu atau rangkaian kejadian, tindakan, kondisi secara berurutan dari awal hingga akhir. Dengan begitu, akan terlihat rangkaian kaitan antara satu dengan yang lainnya.

4. Menurut Ismail Marahimin

Narasi adalah cerita yang dibuat atas dasar rangkaian kejadian atau peristiwa yang didalamnya terdapat tokoh yang sedang menghadapi konflik dengan tikaian.

5. Menurut KBBI

Menurut KBBI, narasi adalah cerita atau deskripsi kejadian atau peristiwa, kisah dan tema dari sebuah karya seni.

Fungsi Narasi

  • Menyampaikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.
  • Menyampaikan pengalaman indah untuk para pembacanya.

Ciri-ciri Narasi

Semua jenis bacaan atau teks punya karakteristik yang berbeda. Sebuah bacaan bisa diketahui apakah narasi atau bukan lewat beberapa ciri sebagai berikut:

1. Peristiwa Nyata dan Imajinasi

Narasi menceritakan tentang peristiwa nyata, imajinasi atau bahkan gabungan keduanya. Penulis nantinya bisa membuat tulisan atas dasar kisah nyata yang berasal dari pengalaman pribadi, kehidupan seseorang atau dari sejarah.

Selain itu, penulis juga dapat membuat tulisan yang berasal dari kisah khayalan, fiktif atau imajinasi.

2. Menekankan Pada Kronologis Peristiwa

Naskah sangat menekankan pada kronologis peristiwa atau urutan waktu yang tersusun detail serta mengandung konflik didalamnya. Ini berguna untuk menampilkan peristiwa yang terjadi dalam cerita.

3. Konflik

Narasi sama seperti tulisan sastra lain yang mengandung konflik didalamnya. Konflik sendiri merupakan fenomena atau peristiwa sosial yakni terjadinya pertikaian atau pertentangan baik antara individu atau antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

4. Mempunyai Pesan

Narasi berdasarkan dari kisah nyata atau fiktif sama-sama harus mengandung pesan atau amanat bagi pembacanya. Dengan begitu, orang yang membaca narasi tersebut bisa memperoleh wawasan atau pengetahuan dari kisah yang diceritakan tersebut.

Selain itu, masih ada beberapa ciri dari narasi lainnya, seperti:

  • Memperlihatkan unsur tindakan atau perbuatan.
  • Disusun pada urutan waktu.
  • Terdapat konflik.
  • Berusaha untuk bisa menjawab pertanyaan apa yang terjadi.
  • Memiliki wujud cerita terkait peristiwa atau pengalaman dari penulisnya.
  • Peristiwa atau kejadian yang diberikan berbentuk peristiwa nyata yang terjadi, bisa berbentuk imajinasi atau gabungan keduanya.
  • Atas dasar konflik sebab tanpa konflik, maka narasi terlihat tidak menarik.
  • Punya nilai estetika atau keindahan.
  • Susunan secara kronologisnya ditekankan ke pokoknya.

Jenis-jenis Narasi

1. Narasi Informatif

Narasi informatif merupakan jenis narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi secara tepat berhubungan dengan kejadian yang berguna untuk memperluas wawasan seseorang tentang kisah orang lain.

2. Narasi Ekpositorik

Narasi ekpositorik merupakan jenis narasi yang berguna untuk memberi informasi tepat berhubungan dengan kejadian untuk memperluas pengetahuan seseorang tentang kisah orang lain.

Pada narasi ekpositorik ini, penulis akan bercerita tentang suatu peristiwa atau kejadian dengan data yang memang benar adanya. Pelaku yang ditunjukkan umumnya hanya berjumlah satu orang.

Pelaku akan bercerita yang diawali dari sesuatu yang kecil sampai sekarang ini atau sampai akhir kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai dengan eksposisi. Dengan begitu, ketentuannya berhubungan dengan pemakaian bahasa logis, berdasarkan fakta yang terjadi, tidak membawa unsur sugestif atau bersifat objektif.

3. Narasi Artistik

Narasi artistik merupakan jenis narasi yang berusaha memberikan maksud tertentu, memberi amanat tersembunyi untuk pembaca atau pendengar sehingga seakan seperti ikut melihatnya.

Kejadian tersebut berhubungan dengan pemakaian bahasa yang logis, didasari dengan fakta yang terjadi serta tidak membawa unsur sugestif atau bersifat objektif.

4. Narasi Sugestif

Narasi sugestif merupakan jenis narasi yang berusaha untuk menyediakan maksud tertentu, memberi amanat tersembunyi untuk pembacanya.

Struktur Narasi

  • Pengenalan: Pada bagian ini berisi tentang pengenalan tokoh, suasana, latar dan sebagainya.
  • Awal pertikaian: Di bagian inni berisi tentang ilustrasi konflik utama yang ditujukan oleh penulis.
  • Klimaks atau puncak pertikaian: Pada bagian ini berisi tentang ilustrasi konflik utama atau inti cerita.
  • Antiklimaks atau penyelesaian: Pada bagian ini berisi tentang penyelesaian masalah yang terjadi dalam cerita serta pertanda dari akhir cerita.

Unsur-unsur Narasi

  • Alur atau plot: Alur atau plot merupakan urutan peristiwa yang mengatur hubungan peristiwa demi peristiwa supaya bisa saling berhubungan secara logis.
  • Pengembangan: Pengembangan merupakan rututan kejadian yang diawali dengan pengenalan atau pendahuluan atau pengenalan tokoh, isi kejadian atau konflik diantara tokoh dan penyelesaian atau penutup.
  • Tokoh: Pelaku yang ada pada sebuah cerita.
  • Latar: Keterangan tentang waktu, tempat serta suasana.
  • Ruang atau tempat: Contohnya di kantor, di sekolah dan sebagaina.
  • Urutan kejaduian: Barisan peristiwa yang dijelaskan secara berurutan berdasarkan kronologisnya.

Tujuan Narasi

  • Untuk memberi wawasan atau informasi serta memperluas pengetahuan.
  • Untuk memberi pengalaman estetis pada para pembaca.

Cara Menuliskan Narasi

  • Menentukan tema serta pesan yang mau disampaikan.
  • Merancang peristiwa utama yang akan dijelaskan dalam bentuk skema alur.
  • Membagi peristiwa utama menjadi bagian awal, pengembangan serta akhir dari cerita.
  • Merinci peristiwa utama menjadi detail peristiwa untuk pendukung cerita.
  • Menyusun tokoh serta watak, latar serta sudut pandang.
  • Mengerti aturan tanda baca di dalam kalimat.
Sumber Referensi

https://duniapendidikan.co.id/apa-itu-narasi/
https://pendidikan.co.id/pengertian-narasi/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-narasi-adalah.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-narasi-tujuan-ciri-ciri-jenis-struktur-unsur-cara-penulisan-contoh.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Narasi

The post Pengertian Narasi – Fungsi, Ciri, Macam Jenis, Struktur, Unsur dan Tujuan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/narasi/feed/ 0 6624
Pengertian Ide – Macam Jenis, Ciri dan Cara Menemukan https://adammuiz.com/ide/ https://adammuiz.com/ide/#respond Fri, 31 Dec 2021 02:57:26 +0000 https://adammuiz.com/?p=6664 Ide merupakan topik utama yang dibahas di dalam suatu paragraf bacaan. Ketika menulis fiksi atau non fiksi, maka diharuskan memasukkan ide pokok pada setiap paragraf yang dibuat. Fungsi dari ide tersebut adalah untuk memberi penjelasan dari inti sebuah paragraf atau bacaan. Dengan begitu, pembaca bisa dengan mudah memahami isi dari paragraf tersebut. Pengertian Ide Ide ... Read more

The post Pengertian Ide – Macam Jenis, Ciri dan Cara Menemukan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Ide merupakan topik utama yang dibahas di dalam suatu paragraf bacaan. Ketika menulis fiksi atau non fiksi, maka diharuskan memasukkan ide pokok pada setiap paragraf yang dibuat.

Fungsi dari ide tersebut adalah untuk memberi penjelasan dari inti sebuah paragraf atau bacaan. Dengan begitu, pembaca bisa dengan mudah memahami isi dari paragraf tersebut.

Pengertian Ide

Ide merupakan rancangan yang tersusun dalam pikiran yang juga bisa disebut dengan gagasan. Ide pokok merupakan ide yang disampaikan penulis di suatu pokok bahasan pada paragraf.

Ide juga memiliki beberapa sebutan lain seperti gagasan utama, gagasan pokok dan pikiran utama. Ide merupakan hal yang penting pada sebuah paragraf.

Ide nantinya bisa memberikan informasi penting untuk pembaca. Ide juga akan membantu penulis untuk mengembangkan alur tulisan yang didukung dengan gagasan penjelas.

Pada suatu kalimat, umumnya hanya bisa ditemukan satu ide pokok yang ada di awal kalimat. Akan tetapi, pembaca juga harus mengetahui jika kalimat pertama tidak sama dengan kalimat utama.

Kalimat pertama bisa ada di awal paragraf yang dinamakan dengan paragraf deduktif. Apabila ada di akhir paragraf, maka bisa disebut dengan paragraf induktif. Namun jika ada di awal atau di akhir paragraf, maka dinamakan dengan paragraf campuran.

Jenis-jenis Ide

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif mempunyai ciri khas yakni ide akan disampaikan di awal kalimat. Karena itu, paragraf deduktif memiliki alur tulisan khusus ke umum.

Di dalam paragraf ini, hal yang dijadikan inti pembicaraan sudah disampaikan pada kalimat awal sebelum ide pendukung lainnya dituliskan.

2. Paragraf Induktif

Ciri khas dari paragraf induktif adalah ide pokok ada pada akhir tulisan. Ini sebabnya jenis oaragraf ini punya alur penulisan dari umum ke khusus.

Di dalam jenis paragraf ini, awal kalimat akan membahas segala hal yang bersifat umum dan ide pokok akan dituliskan di akhir kalimat.

3. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah gabungan ide pokok yang diposisikan di awal serta akhir kalimat. Alur yang dimiliki pada jenis paragraf ini adalah dari khusus ke umum kemudian kembali ke khusus.

4. Paragraf Deskriptif

Di dalam paragraf deskriptif, ide pokok akan diletakkan di seluruh bagian paragraf. Ini artinya setiap kalimat akan membahas tentang inti dari pembicaraan yang langsung akan disampaikan oleh penulis.

Ciri-ciri Ide

1. Keberadaan dari Ide Tidak Berbelit

Keberadaan ide pada suatu paragraf tidak boleh berbelit. Ini artinya adalah makna dari ide tidak boleh sempit namun juga tidak boleh terlalu luas.

Ini berguna agar pembaca bisa dengan mudah menangkap apa ide pokoknya. Selain itu, keberadaan ide yang tidak berbelit juga bisa membantu pembaca agar mudah memahami.

2. Ide Diayatakan Dengan Jelas

Selain tidak berbelit, ide juga harus digambarkan atau ditulis dengan jelas oleh penulis menyangkut segi letaknya. Apa yang akan disampaikan atau inti ide juga harus dinyatakan secara jelas.

3. Bersifat Umum

Ide haruslah mengandung sesuatu yang bersifat umum yang kemudian akan dikerucutkan kembali. Ini artinya, dalam suatu ide akan dapat dijelaskan dan dijabarkan kembali. Penjabaran tersebut akan dilakukan lebih spesifik di kalimat-kalimat yang berikutnya.

4. Mempunyai Kalimat Pendukung

Ide tidak selalu berdiri sendiri pada sebuah paragraf karena harus punya kalimat pendukung atau ide yang jelas. Kalimat pendukung berfungsi untuk memberi penjelasan lebih lanjut berhubungan dengan ide sebelumnya sehingga paragraf menjadi padu serta mudah dimengerti.

5. Fungsi Ide Pokok

Dengan adanya ide pada paragraf, maka tentunya juga akan ada fungsi dari ide tersebut. Contohnya untuk mempermudah pembaca untuk mengetahui pokok atau inti bahasan sebuah paragraf yang sedang dibaca.

Ini berguna agar inti dari yang akan disampaikan pada paragraf bisa tersampaikan dengan baik. Lewat identifikasi ide pokok, maka nantinya pembaca bisa mengetahui ide dari sebuah paragraf yang sedang dibaca.

Cara Menemukan Ide Pokok

Walau hanya dengan membaca, namun sebenarnya mencari ide pokok tidak semudah seperti yang terlihat. Namun ada hal mudah yang bisa dilakukan untuk menentukan ide pokok yakni dengan melihat jenis paragraf yang sedang dibaca.

Untuk menentukan ide pokok pada suatu paragraf, maka butuh ketelitian. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencari ide pokok pada suatu paragraf:

1. Membaca Paragraf Secara Keseluruhan

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah membaca semua paragraf tersebut. Caranya adalah dengan berkonsentrasi dengan baik ketika sedang membaca.

Baca secara sekaligus kata demi kata yang ada di dalam paragraf. Pastikan juga untuk membaca dengan teliti semua informasi yang ada di dalamnya.

Ini bisa membantu untuk menentukan ide pokok sehingga dapat membedakan mana yang ide pokok dan mana yang merupakan kalimat penjelas dalam paragraf.

2. Membaca Setiap Kalimat

Cara berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan membaca dan memahami kalimat. Semua kalimat yang ada pada tulisan atau bacaan harus bisa dipahami.

Ini dilakukan sebab setiap paragraf terdiri dari beberapa ide pokok. Ide pokok juga bisa terletak di mana saja seperti bagian awal, bagian akhir atau di keduanya. Dengan begitu, membaca sekaligus memahami semua kalimat yang ada memang sangat penting untuk dilakukan.

3. Memisahkan Kalimat Utama

Cara berikutnya adalah dengan memisahkan kalimat utama dengan kalimat penjelas. Kalimat utama dan kalimat penjelas harus bisa dibedakan pada suatu paragraf.

Kalimat utama pada paragraf umumnya akan diikuti atau diawali dengan kalimat penjelas. Cara paling mudah untuk membedakan keduanya adalah dengan melihat ciri-cirinya.

Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi contoh, bukti serta rincian khusus. Jika sudah bisa membedakan diantara keduanya, maka ide pokok di dalam suatu paragraf juga bisa ditemukan dengan mudah.

4. Memberi Tanda Informasi Penting

Cara berikutnya yang bisa dilakukan adalah memberi tanda di informasi penting. Informasi penting ada di setiap kalimat atau paragraf. Beberapa kata yang mungkin dianggap sebagai informasi menarik atau penting tersebut nantinya bisa ditandai.

Jika informasi penting ada di dua kalimat atau bahkan lebih, maka bisa diseleksi. Sesudah itu, pertimbangkan kembali beberapa kalimat tersebut.

5. Kalimat Penjelas Merupakan Pendukung

Ini adalah cara yang dilakukan dengan mengenali kalimat penjelas pada suatu paragraf yang bersifat sebagai pendukung. Di dalam tahapan ini, maka bisa memperhatikan pemakaian kata yang berulang jika memang mengalami kesulitan.

Ini disebabkan karena biasanya pemakaian kata yang berulang mempunyai fungsi sebagai penjelas. Kata berulang akan menjelaskan kalimat yang sebelumnya atau setelahna. Kalimat penjelas tersebut bisa dipilih serta dicoba ketika kalimat tersebut berdiri sendiri.

Pada saat kalimat penjelas berdiri sendiri, maka kalimat tersebut tidak dapat digunakan sebagai ide pokok. Untuk itu, cara ini bisa dipakai untuk membedakan kalimat penjelas sehingga ide pokok dalam paragraf bisa ditemukan.

6. Menyimpulkan Isi Paragraf

Cara berikutnya adalah dengan membuat kesimpulan. Simpulkan isi dari suatu paragraf yang berguna untuk membantu mencari serta menentukan ide pokok sehingga akan lebih mudah.

Sumber Referensi

https://www.gramedia.com/literasi/ide-pokok/
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-ide-pokok/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ide-pokok/
https://www.dosenpendidikan.co.id/ide-pokok-adalah/

The post Pengertian Ide – Macam Jenis, Ciri dan Cara Menemukan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/ide/feed/ 0 6664
Pengertian Naskah – Sejarah, Macam Jenis dan Tata Cara Penulisan https://adammuiz.com/naskah/ https://adammuiz.com/naskah/#respond Wed, 29 Dec 2021 02:50:55 +0000 https://adammuiz.com/?p=6614 Naskah merupakan uraian dari urutan adegan, kondisi, dialog serta tempat. Naskah merupakan dasar suatu cerita di dalam film atau pementasan drama teater. Susunan drama sendiri dibuat dramatik serta menampilkan setting waktu, kondisi, tempat seta dialog dari beberapa tokoh. Pengertian Naskah Naskah merupakan cerita yang menguraikan urutan adegan, keadaaan, tempat serta dialog yang disusun pada konteks ... Read more

The post Pengertian Naskah – Sejarah, Macam Jenis dan Tata Cara Penulisan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Naskah merupakan uraian dari urutan adegan, kondisi, dialog serta tempat. Naskah merupakan dasar suatu cerita di dalam film atau pementasan drama teater.

Susunan drama sendiri dibuat dramatik serta menampilkan setting waktu, kondisi, tempat seta dialog dari beberapa tokoh.

Pengertian Naskah

Naskah merupakan cerita yang menguraikan urutan adegan, keadaaan, tempat serta dialog yang disusun pada konteks struktur dramatik untuk dijadikan acuan proses produksi.

Naskah juga berguna sebagai bahan dasar untuk menyatukan persepsi antara produser dengan kru film mengenai film yang akan diproduksi. Dengan begitu, perbedaan penafsiran bisa diminimalisir serta menjadi dasar perencanaan yang jelas.

Naskah umumnya berbentuk tulisan serta dijilid yang menampilkan adegan demi adegan. Struktur khas tersebut akan mempermudah tim produksi untuk menyiapkan seluruh kebutuhan pada proses pengambilan gambar

Pengertian Naskah Menurut Para Ahli

  • Menurut KBBI: Naskah merupakan karangan yang masih ditulis memakai tangan serta belum diterbitkan.
  • Menurut Molton: Naskah merupakan drama hidup yang dilukiskan dengan gerak.
  • Menurut Ferdinand Brunetierre: Naskah harus bisa melahirkan kehendak dengan aksi.
  • Menurut Sendarasik: Naskah adalah bahan dasar suatu pementasan yang bentuknya belum sempurna jika belum dipentaskan. Naskah juga menjadi ungkapan pernyataan penulis yang isinya tentang nilai pengalaman umum dan menjadi ide dasar untuk aktor.
  • Menurut Baried: Naskah merupakan tulisan tangan ang berisi banyak ungkapan pikiran serta perasaan sebagai hasil budaya masa lalu.
  • Menurut Onions: Naskah merupakan padanan kata manuskrip.

Sejarah Naskah

Sebelum dokumen atau percetakan ditemukan, seluruh dokumen yang ditulis harus dibuat serta diperbanyak memakai tulisan tangan. Umumnya, naskah dibuat dalam bentuk buku atau gulungan serta untaian naskah lontar atau nipah, daluang yakni kertas tradisional berserat kasar dari kulit pohon serta kertas.

Di wilayah Asia Tenggara di milenium pertama, dokumen penting dibuat dengan lempeng tembaga yang diperhalus lewat pembakaran serta diukir memakai pahat logam.

Di Filipina di abad ke-9, dikumen tidak diukir sengan pahat namun pencetak dot matriks masa kini. Dokumen seperti ini memang jarang ditemukan dibandingkan naskah di bambu atau daun.

Akan tetapi, iklim tropis yang lembap membuat naskah di bahan organik lebih cepat rusak. Di Indonesia, naskah yang dibuat di daun lontar atau nipah serta daluang sangat banyak dipakai.

Sama seperti sekarang ini, naskah di daluang ditulis memakai kuas atau pena. Sedangkan di daun, tulisannya diukur memakai pisau kecil bernama pisau pangot dalam bahasa Sunda.

Untuk wilayah Barat di zaman klasik sampai abad awal Tarikh Masehi, naskah ditulis tanpa memakai spasi antarkata atau scriptio continua sehingga terbilang sulit untuk yang belum terlatih.

Jenis-jenis Naskah

1. Naskah Spontan

Naskah spontan merupakan naskah yang dikirim penulis ke penerbit. Tujuannya agar dipertimbangkan penerbit apakah akan diterbitkan atau tidak.

2. Naskah Pesanan

Jika dilihat secara sederhana, naskah pesanan merupakan naskah yang dipesan penerbit.

3. Naskah yang Dicari Editor

Editor akan mencari naskah untuk diterbitkan. Jenis naskah ini mulai populer di Indonesia beberapa tahun terakhir.

4. Naskah Terjemah

Naskah terjemah merupakan naskah dari bahasa asing yang lalu diterbitkan ke dalam bahasa ibu. Untuk jenis naskah ini, yang dicari penerbit merupakan penerjemah untuk bisa menerjemahkan sebuah naskah asing ke Bahasa Indonesia.

5. Naskah Sayembara

Naskah sayembara meruakan naskah yang pencariannya dilakukan lewat sayembara atau lomba menulis. Umumnya, penerbit akan membuat lomba menulis dengan tema tertentu untuk kemudian diterbitkan karya pemenangnya.

6. Naskah Kerja Sama

Naskah kerja sama merupakan naskah yang diterbitkan atas kerja sama pihak penerbit dengan badan, lembaga atau instansi tertentu. Instansi akan menyodorkan naskah pada penerbit untuk kemudian diterbitkan.

7. Naskah Fiksi

Naskah fiksi merupakan naskah yang berisi kisah atau cerita yang dibuat atas dasar khayalan atau imajinasi sang pengarang. Dengan begitu, tema atau semua yang ditulis dalam naskag fiksi akan bersifat tidak nyata dan kebenarannya tidak bisa dibuktikan.

Di dalam dunia penulisan, jenis naskah ini yang paling sering ditemui sebab menyasar semua lapisan masyarakat. Bentuk dari naskah fiksi sendiri beragam, namun yang paling dominan adalah naskah untuk cerita pendek serta novel.

Isi jenis naskah ini adalah hasil rekaan atau hasil imajinasi penulis yang dapat menggugah perasaan pembaca. Naskah fiksi biasanya juga berusaha untuk menggugah perasaan pembaca agar bisa merasakan apa yang diceritakan di dalam naskah tersebut.

8. Naskah Non Fiksi

Naskah non fiksi adalah kebalikan dari naskah fiksi. Naskah non fiksi merupakan naskah yang berisi penyampaian hal besifat nyata sehingga dapat dibuktikan kebenarannya secara langsung.

Jenis naskah ini butuh tahapan panjang supaya bisa tersusun dengan baik oleh penulils. Penulis harus melakukan penelitian dari menentukan tema, mengumpulkan referensi hingga mencari data dan baru kesimpulan bisa dibuat.

Tahapan panjang untuk naskah non fiksi ini membuat jenis naskah ini punya sifat objektif tinggi untuk bisa menarik minat serta mengunggah nalar pembaca.

Pembaca akan diajak berpikir secara logis dari setiap hasil pemikiran yang mengandung penjelasan ilmiah. Dalam naskah non fiksi tidak ada tipu muslihat, sihir dan lain sebagainya.

Semua yang ada pada naskah naskah non fiksi merupakan nyata serta bisa dijelaskan secara terperinci atau secara ilmiah. Naskah non fiksi sendiri dibagi menjadi 3 golongan, yakni:

  • Monograf: Tulisan ilmiah berbentuk buku yang substansi pembahasannya hanya satu hal bidang ilmu.
  • Buku teks: Buku teks atau disebut buku referensi yang berisi tulisan berbentuk buku yang membahas sebuah bidang ilmu.
  • Trade book: Trade book adalah jenis naskah yang termasuk karya tulis ilmiah berisi pengetahuan umum dan dapat dibaca semua orang.

Tata Cara Penulisan Naskah

Naskah bisa ditulis dari banyak macam peristiwa serta ide. Menulis drama juga bisa dilakukan aatas dasar kejadian di kehidupan nyata.

Dari beberapa peristiwa nyata di kehidupan sehari-hari, maka bisa diambil ide yang kemudian untuk dikembangkan menjadi teks drama. Berikut adalah beberapa langkah dasar untuk menulis langkah yang bisa dilakukan:

1. Menulis Tema

Tema merupakan hal paling mendasar sebelum proses menulis naskah dilakukan. Tema umumnya hanya terdiri dari satu hingga dua kata. Contohnya perlawanan, kemiskinan, pendidikan, kenakalan remaja dan sebagainya.

2. Menulis Premis

Premis merupakan kalimat yang menggambarkan secara umum mengenai cerita yang akan disampaikan namun lebih spesifik dibandingkan dengan tema.

Contohnya seorang pemuda yang mencari ibunya yang sudah meninggalkan dirinya di panti asuhan.

3. Menulis Plot atau Kerangka Adegan

Ini menjadi bentuk detail dari premis. Plot atau kerangka merupakan susunan peristiwa yang saling berkaitan sebagai suatu proses sebab akibat.

Plot yang telah disusun akan dipecah kembali menjadi beberapa tahap cerita yang berkaitan dengan design dramatik dalam suatu naskah. Plot biasanya terdiri dari:

  • Pendahuluan.
  • Konflik.
  • Klimaks.
  • Solusi.
  • Kesimpulan.

4. Menulis Sinopsis

Sinopsis merupakan gambaran cerita secara menyeluruh yang ditulis memakai bahasa menarik, tidak bertele-tele serta lugas. Selain dijadikan panduan penulis, sinopsis juga dijadikan penghantar cerita untuk pihak yang memerlukan gambaran cerita seperti sponsor, produser atau kurator.

Sumber Referensi

https://www.dosenpendidikan.co.id/naskah-adalah/
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-naskah/
https://materibelajar.co.id/contoh-naskah-berita/
https://id.wikipedia.org/wiki/Naskah
https://www.dictio.id/t/apa-pengertian-naskah-dalam-penelitian-filologi/128717/2

The post Pengertian Naskah – Sejarah, Macam Jenis dan Tata Cara Penulisan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/naskah/feed/ 0 6614
Pengertian Analogi – Macam Jenis, Tujuan, Fungsi dan Contoh https://adammuiz.com/analogi/ https://adammuiz.com/analogi/#respond Thu, 02 Dec 2021 23:57:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=6162 Analogi merupakan proses penalaran atas dasar pengamatan pada gejala khusus dengan membandingkan sebuah objek yang sudah teridentifikasi secara jelas pada objek yang dianalogikan hingga kesimpulan yang berlaku umum. Pengertian Analogi Menurut Para Ahli 1. Menurut Louis O. Kattsef Analogi merupakan usaha untuk mendapatkan kesimpulan dengan cara membuktikan sesuatu yang serupa dengan suatu hal. Akan tetapi, ... Read more

The post Pengertian Analogi – Macam Jenis, Tujuan, Fungsi dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Analogi merupakan proses penalaran atas dasar pengamatan pada gejala khusus dengan membandingkan sebuah objek yang sudah teridentifikasi secara jelas pada objek yang dianalogikan hingga kesimpulan yang berlaku umum.

Pengertian Analogi Menurut Para Ahli

1. Menurut Louis O. Kattsef

Analogi merupakan usaha untuk mendapatkan kesimpulan dengan cara membuktikan sesuatu yang serupa dengan suatu hal. Akan tetapi, ini lebih dikenal dengan menyimpulkan kembali apa yang mengawali penalaran seseorang.

2. Menurut Mundiri

Analogi merupakan proses dari fenomena menuju fenomena yang lain yang sejenis lalu disimpulkan jika apa yang terjadi di fenomena pertama akan terjadi di fenomena yang lainnya.

3. Menurut Syarkawi Dhofir

Analogi merupakan proses berpikir yang bertujuan untuk menyimpulkan sesuatu atas dasar kesamaannya dengan sesuatu yang lainnya.

4. Menurut Poespoprodjo

Analogi merupakan perbandingan yang digunakan untuk membuat sebuah ide yang bisa dipercaya agar bisa membuat sebuah konsep yang sulit menjadi lebih jelas dan mudah.

5. Menurut Soekadijo

Analogi merupakan berbicara tentang dua hal yang berbeda. Yang satu bukan yang lain dan dua hal yang berlainan tersebut dibandingkan satu dengan yang lainnya.

6. Menurut Poedjawijatna

Analogi merupakan pengertian yang menunjuk sesuatu yang sama namun dalam kesamaan tersebut juga ada yang berbeda.

7. Menurut Ferdinand de Saussure

Ia adalah bapak linguistik modern tahun 1857 – 1913 yang mengatakan jika analogi merupakan bentuk peniruan dari satu bentuk menjadi bentuk lain dengan syarat bentuk tiruan tersebut harus sama serta sesuai dengan yang ditiru.

8. Menurut Dr. Ibrahim Anis

Dr. Ibrahim Anis merupakan salah satu tokoh linguistik modern Arab. Ia mengatakan jika analogi merupakan cara mengubah bentuk sesuatu hal atau benda dari yang tidak diketahui hingga akhirnya diketahui.

Jenis-jenis Analogi

1. Analogi Induktif

Analogi induktif merupakan analogi yang disusun atas dasar persamaan yang ada di dua fenomena. Sesudah itu akan ditarik kesimpulan jika apa yang ada dalam fenomena pertama juga terjadi pada fenomena kedua.

Analogi induktif adalah sebuah metode yang sangat berguna untuk membuat kesimpulann yang bisa diterima berdasarkan persamaan yang terbukti ada di 2 benda khusus yang sedang diperbandingkan.

2. Analogi Deklaratif

Analogi deklaratif adalah metode yang dipakai untuk menegaskan atau menjelaskan sesuatu yang masih samar atau belum jelas dengan sesuatu yang telah dikenal.

Cara ini sangat berguna karena ide baru bisa dikenal atau bisa diterima ketika dihubungkan dengan hal yang telah dipercaya atau diketahui.

3. Analogi Pinjaman

Analogi pinjaman ini memakai persamaan serta perbedaan yang ada di realita dan dijadikan analogi yang diutamakan sedangkan lainnya seakan seperti meminjam.

4. Analogi Susunan

Analogi yang digunakan dalam jenis analogi susunan ini dipakai untuk menciptakan susunan realitas pada sebuah pengertian.

5. Analogi Palsu

Analogi palsu adalah pembuatan analogi untuk suatu ide supaya terlihat benar akan tetapi memakai istilah atau perumpamaan yang tidak berhubungan dengan ide tersebut.

6. Analogi Pincang

Analogi pincang sebetulnya merupakan analogi keliru. Akan tetapi kekeliruannya masih bisa diterima serta sulit dibuktikan kekeliruannya. Jenis analogi ini sering terjadi pada saat suatu persamaan yang tidak atau kurang tepat terjadi.

Cara Menilai Analogi

Dalam suatu analogi dibutuhkan alat ukur yang berguna untuk mengukur keterpercayaan dari analogi. Untuk mengukur keterpercayaan analogi, maka bisa dilakukan dengan beberapa alat, seperti:

1. Sedikit Banyaknya Peristiwa Sejenis yang Dianalogikan

Semakin besar persitiwa sejenis yang dianalogikan, maka semakin besar juga taraf keterpercayaannya. Contohnya A memakai jasa biro penerbangan dan ternyata tidak memberikan kepuasan untuk A.

Maka atas dasar analogi, A memberi saran pada temannya untuk tidak memakai biro penerbangan yang sama seperti yang sudah ia gunakan.

Analogi A bertambah kuat dengan B yang juga tidak puas dengan biru penerbangan tersebut. Analogi bertambah kuat kembali ketika C, D, E, F dan G juga mengalami hal yang sama.

2. Sedikit Banyaknya Aspek yang Dijadikan Dasar Analogi

Contohnya mengenai sepatu yang dibeli di toko. Sepatu yang baru dibeli tentunya enak digunakan dan awet sama seperti sepatu yang juga dibeli di toko tersebut.

Analogi tersebut bertambah kuat ketika diperhitungkan juga persamaan merek, harga serta bahan membuatnya.

3. Sifat Analogi yang Dibuat

Contohnya ketika punya mobil yang 1 liter bahan bakarnya bisa dipakai untuk menempuk jarak 10 km. Sesudah itu disimpulkan jika mobil B yang serupa juga bisa menempuh jarak 10 km untuk setiap 1 liternya sehingga analogi bertambah kuat.

Analogi ini semakin kuat ketika mengatakan jika mobil B menempuh 8 km untuk setiap liter bahan bakarnya. Sedangkan analogi semakin lemah ketika mengatakan mobil B akan menempuh jarak 15 km untuk setiap liter bahan bakarnya.

4. Mempertimbangkan Ada Tidaknya Unsur Berbeda di Peristiwa yang Dianalogikan

Semakin banyak pertimbangan unsur yang berbeda, maka akan semakin kuat keterpercayaan analogi.

5. Relevan Tidaknya Masalah yang Dianalogikan

Jika tidak relevan, maka tentu benda tidak memiliki analogi kuat dan bahkan bias. Jika disimpulkan, mobil yang baru dibeli setiap liter bahan bakarnya bisa menempuh 15 km atas dasar analogi mobil B yang sama model, jumlah jendela serta tahun produksinya seperti mobil yang dibeli ternyata menempuk jarak 15 km per liter bahan bakar.

Untuk itu, analogi serupa merupakan analogi yang tidak relevan. Semestinya, untuk menyimpulkan hal tersebut harus didasari dengan unsur relevan yakni banyaknya silinder, kekuatan daya tarik dan berat bodi mobil.

Tujuan dan Fungsi Tes Analogi

Tes analogi berguna untuk mengukur kemampuan seseorang mengetahui persamaan hubungan di antara 2 kata. Dengan tes tersebut, maka kemampuan seseorang akan dinilai khususnya ketika mengartikan kata, fungsi kata, hubungan antar kata, pemakaian dan padanan fungsi dengan kata lainnya.

Untuk bisa menjawab pertanyaan padanan kata, maka harus dirumuskan hubungan antar kata yang diberikan lalu diidentifikasi pilihan jawaban yang mengandung kata yang saling berhubungan antar satu dengan yang lain.

Untuk itu, penyelesaian soal analogi harus mengandalkan daya nalar serta diharapkan bisa lebih mantap dan percaya diri ketika menjawab soal. Jika disimpulkan, maka tujuan dari analogi adalah:

  • Untuk membuat persamaan dari dua hal yang berbeda.
  • Untuk meluruskan kekeliruan dari suatu masalah.
  • Untuk membuat klasifikasi.
  • Untuk menyederhanakan hal yang sulit menjadi lebih mudah dipahami khususnya untuk orang awam.

Contoh Kalimat Analogi

Belajar memakai kertas dan buku seperti edang berkepala dua. Ketika memakai kertas terlalu banyak, maka bisa mengakibatkan hutan gundul serta pemanasan global.

Namun jika tidak memakai kertas, maka membuat orang tidak bisa belajar dengan baik khususnya yang puna tingkat ekonomi terbatas.

Ini akan membuat seseorang serba salah untuk mengambil keputusan sama seperrti ketika memakai pedang berkepala dua yang bisa menyerang dua arah yang berlawanan.

Sumber Referensi

https://kumparan.com/berita-update/apa-itu-analogi-ini-pengertian-dan-contohnya-1w8GKmSUvqH
https://id.wikipedia.org/wiki/Analogi
https://www.dosenpendidikan.co.id/analogi-adalah/
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-analogi
https://jagad.id/definisi-analogi/

The post Pengertian Analogi – Macam Jenis, Tujuan, Fungsi dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/analogi/feed/ 0 6162
Pengertian Konotasi – Jenis, Ciri, Fungsi, Makna dan Contoh https://adammuiz.com/konotasi/ https://adammuiz.com/konotasi/#respond Thu, 02 Dec 2021 02:40:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=6170 Konotasi diartikan sebagai makna emosional atau kultural yang bersifat subjektif serta melekat ke sebuah frasa atau kata. Konotasi bisa berbentuk negatif atau positif. Pengertian Konotasi Konotasi merupakan kalimat yang mempunyai pengertian eksplisit atau makna yang bukan sebenarnya seperti yang tertulis di kalimat. Kalimat konotasi umumnya mengandung ungkapan atau kiasan tertentu. Di dalam bahasa Indonesia, kalimat ... Read more

The post Pengertian Konotasi – Jenis, Ciri, Fungsi, Makna dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Konotasi diartikan sebagai makna emosional atau kultural yang bersifat subjektif serta melekat ke sebuah frasa atau kata. Konotasi bisa berbentuk negatif atau positif.

Pengertian Konotasi

Konotasi merupakan kalimat yang mempunyai pengertian eksplisit atau makna yang bukan sebenarnya seperti yang tertulis di kalimat.

Kalimat konotasi umumnya mengandung ungkapan atau kiasan tertentu. Di dalam bahasa Indonesia, kalimat konotasi bisa berarti positif atau negatif. Konotasi yang berarti positif contohnya ringan tangan atau senang menolong.

Sedangkan konotasi yang berarti negatif adalah panjang tangan yang berarti suka mencuri. Kalimat konotasi umumnya dipakai di karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen dan sebagainya sebab terdengar lebih indah dari kalimat denotasi.

Pengertian Konotasi Menurut Para Ahli

1. Menurut Keraf

Ia mengatakan jika pengertian konotasi adalah jenis makna dimana stimulus serta respons mengandung nilai emosional. Konotasi atau konotatif disebut juga dengan makna konotasional, makna emotif atau makna evaluatif.

2. Menurut KBBI

Menurut KBBI, konotasi merupakan tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa ke seseorang pada saat sedang berhadapan dengan suatu kata.

3. Menurut Aminuddin

Ia berpendapat jika konotasi merupakan makna kata yang sudah mengalami penambahan terhadap makna dasarnya. Makna konotasi disebut juga dengan makna tambahan.

Makna konotasi muncul sebagai akibat dari asosiasi perasaan memakai bahasa pada kata yang dibaca atau didengar. Makna konotasi bisa disebut makna kiasan atau makna tambahan.

Makna konotasi juga bisa berubah dari waktu ke waktu. Contohnya untuk kata ceramah, dulu berkonotasi negatif yang berarti cerewet. Sedangkan untuk sekarang, ceramah berkonotasi positif.

4. Menurut Zaenal dan Amran

Mereka berpendapat jika konotasi merupakan makna asosiatif yakni makna yang timbul sebagai akibat sikap pribadi, sikap sosial serta kriteria tambahan yang dikenakan ke suatu makna konseptual.

Jenis Konotasi

  • Konotasi Baik: Kata yang mempunyai konotasi baik dan bagi sebagian masyarakat dianggap punya nilai yang lebih sopan, lebih baik, akrab serta tinggi. Konotasi baik dibagi menjadi 2 yakni konotasi tinggi serta konotasi ramah.
  • Konotasi Tidak Baik: Kata yang oleh sebagian masyarakat dianggap mengandung nilai tidak pantas, tidak sopan, kasar serta bisa menyinggung perasaan orang lain.

Ciri-ciri Kalimat Konotasi

  • Tidak punya arti yang nyata.
  • Makna konseptual adalah makna tambahan.

Fungsi Konotasi

  • Untuk memperindah suatu tuturan.
  • Untuk memperhalus suatu tuturan.
  • Untuk memperlihatkan rasa tidak suka pada orang lain.
  • Untuk memperlihatkan rasa marah pada orang lain.
  • Untuk mengumpat orang lain akibat reaksi emosi.
  • Untuk meningkatkan intensitas makna.

Makna Konotasi

Arti konotasi adalah kalimat yang punya makna atau nilai eksplisit sebab tidak mengandung makna yang sama. Konotasi umumnya berbentuk karakter ucapan.

Sebagai aturannya, kalimat yang punya konotasi yang bermakna bisa ditemukan dalam puisi, pantun atau karya yang lainnya.

Contoh Kalimat Konotasi

  • Pria tersebut dituduh sebagai kambing hitam dalam kasus tersebut. Kambing hitam merupakan orang yang dianggap bersalah.
  • Sikapnya pada saya membuat saya makan hati. Makan hati berarti kecewa atau kesal.
  • Lengan panjang itu akhirnya tertangkap dan langsung dibawa ke kantor polisi. Tangan panjang berarti pencuri.
  • Pria itu merupakan tangan kanan direktur. Tangan kanan berarti orang kepercayaan.
Sumber Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Konotasi
https://www.dosenpendidikan.co.id/kalimat-konotasi/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/06/pengertian-kalimat-konotasi-cara-membedakan-contoh-lengkap.html
https://www.duniapengertian.com/2018/12/pengertian-makna-konotasi-serta-jenis-fungsi.html?m=1

The post Pengertian Konotasi – Jenis, Ciri, Fungsi, Makna dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/konotasi/feed/ 0 6170