Sosiologi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/sains/sosial/sosiologi/ Berbagi Artikel Ilmu Pengetahuan Wed, 23 Feb 2022 05:11:09 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://i0.wp.com/adammuiz.com/wp-content/uploads/2021/05/ICON-152.png?fit=32%2C32&ssl=1 Sosiologi Archives - Adam Muiz https://adammuiz.com/sains/sosial/sosiologi/ 32 32 198626614 Pengertian Egois – Ciri Ciri dan Tips Mengatasi https://adammuiz.com/egois/ https://adammuiz.com/egois/#respond Tue, 22 Feb 2022 01:38:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7736 Egois merupakan kecenderungan untuk memprioritaskan kebutuhan serta keinginan sendiri dibandingkan kebutuhan dan keinginan orang lain. Seseorang dengan sifat egois biasanya akan bertindak berlebihan dengan caranya sendiri dan semata-mata hanya untuk menguntungkan diri sendiri meski harus merugikan orang lain. Pengertian Egois Egois diambil dari paham egoisme yang dikenalkan pada dunia filsafat. Menurut paham ini, egoisme merupakan ... Read more

The post Pengertian Egois – Ciri Ciri dan Tips Mengatasi appeared first on Adam Muiz.

]]>
Egois merupakan kecenderungan untuk memprioritaskan kebutuhan serta keinginan sendiri dibandingkan kebutuhan dan keinginan orang lain. Seseorang dengan sifat egois biasanya akan bertindak berlebihan dengan caranya sendiri dan semata-mata hanya untuk menguntungkan diri sendiri meski harus merugikan orang lain.

Pengertian Egois

Egois diambil dari paham egoisme yang dikenalkan pada dunia filsafat. Menurut paham ini, egoisme merupakan pandangan jika seseorang bertindak dan harus bertindak untuk keinginan serta kepentingan sendiri. Salah satu pahamnya mengatakan jika hal ini dilakukan untuk memenuhi tujuan akhir dari setiap orang yakni kesejahteraan.

Sifat egois sebetulnya dimiliki oleh setiap orang. Namun untuk beberapa orang punya tingkat egoisme yang tinggi serta berlebihan yang hanya akan merugikan orang lain.

Di tahap tertentul, keegoisan yang dilakukan masih bisa dianggap hal yang normal. Ini umumnya dilakukan sebagai bentuk self love atau cara mencintai diri sendiri seperti memenuhi kebutuhan makan sendiri sebelum memberikan pada orang lain.

Ini juga bisa diperlihatkan dengan menolong diri sendiri lebih dulu ketika terluka sebelum membantu orang lain. Akan tetapi, egois juga bisa menjadi ciri dari tipe kepribadian patologis atau tidak wajar.

Umumnya ini terjadi pada saat seseorang memprioritaskan kebutuhan kecilnya dibandingkan kebutuhan orang lain yang signifikan. Contohnya anak mencuri uang dari dompet orang tua hanya untuk membeli komik. Namun sebenarnya uang tersebut akan dipakai untuk memenuhi makan keluarga sehari-hari.

Ciri-ciri Orang Egois

1. Lebih Cenderung Menyalahkan Orang Lain

Seseorang yang egois biasanya akan lebih sering menyalahkan orang lain dari kesalahan yang terjadi di dalam tim. Orang tersebut tidak akan melihat usaha yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesalahan itu atau apa yang bisa dilakukan untuk membantu orang lain.

2. Sering Berdebat Dengan Orang Lain

Tidak hanya menyalahkan orang lain, namun orang yang egois juga biasanya lebih sering menentang pendapat orang lain meski apa yang ditentang tersebut belum tentu salah. Ini yang biasanya sering menyebabkan pertengkaran sampai perpecahan di dalam suatu tim.

3. Susah Menerima Kritikan Orang Lain

Suka mengkritik serta berdebat dengan orang lain namun tidak bisa menerima kritikan orang lain juga menjadi ciri dari orang yang egois. Orang egois akan punya banyak alasan untuk mengelak dari tindakan salah yang sudah dilakukannya.

Apabila ada orang lain yang salah, maka orang egois akan menyalahkan orang tersebut secara habis-habisan. Ia akan berdalih jika dirinya sedang memiliki masalah seperti belum makan, belum tidur dan sebagainya.

Orang dengan sifat egois yakin jika kritikan yang diberikan orang lain pada dirinya hanyalah cara untuk menjatuhkan dirinya. Untuk itu, orang egois tidak akan mau menghadapi kritikan dari orang lain dan beranggapan jika semua kritikan yang ditujukan harus dielak.

4. Takut Dengan Kegagalan

Orang egois biasanya tidak akan berani untuk mengambil risiko atau keluar dari zona nyaman karena takut gagal serta takut ditertawakan. Ini dilakukan karena orang egois beranggapan jika ada orang lain yang akan terus menghakimi semua hal yang dilakukan.

5. Susah Minta Maaf

Orang egois tidak akan pernah merasa salah dengan tindakan yang dilakukan sehingga juga tidak akan pernah meminta maaf. Namun jika ada orang lain yang melakukan kesalahan, maka orang egois akan menyimpan dendam sampai orang tersebut meminta maaf.

6. Tidak Sabar dan Mudah Frustasi

Seseorang dengan sifat yang egois beranggapan jika dirinya cerdas dan bisa dengan cepat menyelesaikan sesuatu. Untuk itu, orang egois bisa merasa frustasi serta tidak sabar jika ada orang lain yang menyelesaikan sesuatu lebih lama dari dirinya meski perbedaan waktunya hanya sedikit.

Orang egois juga cenderung mengeluh karena lambatnya waktu yang diperlukan orang lain untuk mengerjakan sesuatu dibandingkan membantu orang tersebut.

7. Tidak Mau Berbagi

Orang dengan sifat yang egois juga tidak mau memberi, berbagi atau bertukar pikiran dengan orang lain. Ia hanya akan menyimpan informasi untuk dirinya sendiri karena berpikir ia ada dalam lingkungan yang kompetitif.

Tips Mengurangi Sifat Egois

Sebetulnya, egois tidak selamanya buruk seperti pada saat mempertahankan nilai agama yang dianut di tengah lingkungan yang berbeda. Meski begitu, sikap egois yang terlalu berlebihan bisa memberikan dampak negatif sehingga sebaiknya juga dikurangi dengan beberapa cara seperti berikut:

1. Jangan Terbawa Emosi

Jangan pernah membuat keputusan ketika sedang emosi atau ada pada tekanan. Menjalankan keseharian dengan pola hidup yang lebih santai sebenarnya lebih bagus untuk menyegarkan pikiran sehingga bisa lebih bijak.

2. Bersosialisasi

Hidup tidak hanya tentang diri sendiri namun juga ada tujuan sosial yang menjadi konsensus bersama. Untuk itu, sebaiknya coba mengulurkan tangan dan sebaliknya izinkan orang lain untuk membantu jika memang membutuhkan.

3. Berani Ambil Risiko

Sebaiknya, jangan merasa puas dengan pencapaian yang sudah diraih. Mulailah untuk mencoba mengambil risiko serta menantang diri sendiri untuk melakukan hal baru supaya pola pikir juga lebih terbuka.

4. Berusaha Untuk Mendengarkan Orang Lain

Sikap egois berawal dari sikap yang tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Orang yang egois selalu menganggap jika yang dikatakan dan semua ide yang disampaikan adalah benar sehingga tidak butuh pendapat orang lain.

Jika ingin menghilangkan sikap yang egois, maka sebaiknya mulai berusaha untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain. Cobalah untuk mendengarkan untuk bisa memahami apa yang disampaikan. Tidak hanya mendengarkan untuk menjawab apa yang disampaikan orang lain.

5. Menurunkan Sikap Sombong

Saat diri sendiri merasa yang paling pintar, maka tentu ada orang lain yang jauh lebih pintar karena tidak ada orang yang sempurna di dunia. Untuk itu, agar sifat egois bisa dikurangi, maka sebaiknya turunkan sikap sombong karena semua orang pasti punya keistimewaan tersendiri.

6. Tempatkan Diri Pada Posisi Orang Lain

Sebagai makhluk sosial, semua manusia tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Sifat egois harus dihilangkan karena ada saatnya kita harus mengerti apa yang sedang dirasakan oleh orang lain dan apa kesusahan yang sedang dirasakan.

7. Melakukan Amal atau Bergabung Dengan Kegiatan Sukarelawan

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sifat egois adalah dengan melakukan amal atau bergabung dengan kegiatan sukarelawan.

Dengan begitu, akan banyak terlihat jika sebenarnya ada banyak orang yang membutuhkan bantuan dan melihat ada juga orang lain yang memiliki kualitas lebih hebat sehingga mengurangi sifat sombong dan egois.

Dengan melakukan hal ini, maka akan sadar jika hidup akan jauh lebih berarti jika sifat egois disingkirkan dan lebih banyak menolong orang lain.

8. Cintai Orang Sekitar

Umumnya orang egois adalah orang yang merasa tidak memperoleh kasih sayang dan cinta kasih dari orang lain. Namun sebenarnya, masih ada banyak orang yang menyayangi seperti kedua orangtua, teman, keluarga dan sebagainya.

Namun untuk orang egois, terkadang hal ini tidak disadari sehingga hanya fokus untuk memikirkan kehidupan sendiri serta masa bodoh dengan orang disekitarnya. Untuk itu, sebaiknya cobalah untuk meluangkan waktu bersama dengan orang lain yang menyayangi sambil merasakan jika sebenarnya mereka peduli dan sayang pada anda.

Sumber Referensi

  • https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/egoisme/
  • https://www.sehatq.com/artikel/tanda-tanda-egois-adakah-di-dalam-diri-anda
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Egoisme

The post Pengertian Egois – Ciri Ciri dan Tips Mengatasi appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/egois/feed/ 0 7736
Pengertian Halusinasi – Penyebab, Gejala, Tingkatan dan Pengobatan https://adammuiz.com/halusinasi/ https://adammuiz.com/halusinasi/#respond Sun, 20 Feb 2022 01:45:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7681 Halusinasi merupakan gangguan persepsi yang membuat seseorang mendengar, melihat atau mencium sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Halusinasi bisa disebabkan karena penyakit tertentu, gangguan mental atau karena efek samping obat-obatan. Halusinasi juga dapat disertai dengan delusi yakni keyakinan akan sesuatu yang tidak ada atau tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Contohnya seperti seseorang merasa punya kekuasaan ... Read more

The post Pengertian Halusinasi – Penyebab, Gejala, Tingkatan dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Halusinasi merupakan gangguan persepsi yang membuat seseorang mendengar, melihat atau mencium sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Halusinasi bisa disebabkan karena penyakit tertentu, gangguan mental atau karena efek samping obat-obatan.

Halusinasi juga dapat disertai dengan delusi yakni keyakinan akan sesuatu yang tidak ada atau tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Contohnya seperti seseorang merasa punya kekuasaan dan dekat dengan orang terkenal meski pada kenyataannya tidak demikian.

Pengertian Halusinasi

Halusinasi adalah persepsi sensori salah yang terjadi tanpa rangsangan nyata, substansial serta berasal dari luar ruang yang nyata. Jika diartikan secara sederhana, definisi halusinasi merupakan pengalaman yang berasal dari salah satu atau kelima pancaindera manunsia yang salah tanpa obyek nyata yang berasal dari luar.

Karena halusinasi melibatkan pancaindera, maka halusinasi tersebut bisa berbentuk:

  • Visual: Penglihatan, seperti merasa melihat sesosok bayangan yang berbentuk manusia.
  • Auditori: Pendengaran, seperti merasa mendengar suara seseorang yang mengatakan untuk membakar rumah.
  • Olfaktori: Pembau, contohnya seperti merasa mencium bau bangkai meski tidak ada bangkai disekitarnya.
  • Taktil atau kinetik: Sentuhan, seperti merasa ada sesuatu yang menyentuhnya meski tidak ada.
  • Gustatori: Pengecap, seperti lidah merasa asin meski tidak ada garamnya.

Faktor Penyebab Halusinasi

  • Diagnosa medis: Seperti penyakit mental organik, AIDS, skizofrenia, neurosyphilis dan sebagainya.
  • Perubahan kimawi: Seperti perubahan cairan di dalam tubuh, kekurangan oksigen serta karena efek samping obat-obatan.
  • Status psikologis: Seperti rasa takut, cemas dan kehilangan orang yang dicintai.
  • Isolasi diri: Seperti karena penyakit lama yang tidak kunjung sembuh, penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan hanya tinggal menunggu ajal, kemunduran psikis yang menyebabkan penurunan interaksi dengan dunia luar serta penyakit psikis.

Gejala Halusinasi

Beberapa gejala dari halusinasi yang bisa diamati diantaranya adalah:

  • Berbicara sendiri.
  • Tertawa sendiri.
  • Aktivitas atau gerakan yang dilakukan tidak teratur.
  • Tidak mengenal waktu, orang, lokasi atau suasana.
  • Menurunnya kemampuan untuk memecahkan masalah.
  • Emosi yang berubah-ubah dengan cepat.
  • Takut, cemas, sensitif, marah atau perasa.
  • Bosan, gelisah, melamun, kurang konsentrasi, mudah merasa lelah.
  • Perubahan pola tidur dan komunikasi.

Fase Halusinasi

Fase halusinasi terdiri dari 4 fase, yakni:

1. Comforting

Comfotring adalah seseorang yang mengalami perasaan mendalam seperti ansietas sedang, rasa bersalah, kesepian, takut dan mencoba untuk fokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan ansietas.

Disini, klien akan tertawa atau tersenyum namun tidak sesuai, menggerakkan lidah tanpa suara, diam dan pergerakan mata yang cepat.

2. Condemning

Condemning merupakan ansietas berat pengalaman sensori yang menakutkan dan menjijikan. Seseorang akan mulai lepas kendali serta mencoba mengambil jarak antara dirinya dengan sumber yang dipersepsikan.

Disini akan terjadi peningkatan tanda sistem saraf otonom karena ansietas seperti meningkatnya tanda vital yakni pernapasan, denyut jantung serta tekanan darah, kehilangan kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan realita.

3. Controling

Pada ansietas yang berat, seseorang akan berhenti melawan halusinasi serta menyerah pada halusinasi tersebut. Orang tersebut akan sulit berhubungan dengan orang lain, mengalami tremor, berkeringat, tidak bisa patuh dengan orang lain serta ada dalam kondisi yang menegangkan khususnya ketika berhubungan dengan orang lain.

4. Consquering

Ini merupakan panik yang terjadi pada pengalaman sensori dan menjadi ancaman ketika seseorang mengikuti perintah halusinasi tersebut. Seseorang akan melakukan agitasi, kekerasan, mearik diri, tidak bisa merespon pada perintah yang kompleks serta tidak bisa memberikan respon lebih dari 1 orang.

Tingkatan Halusinasi

1. Halusinasi Tingkat I

Pada halusinasi tingkat I, penderita tidak akan merasa terganggu dengan halusinasi dan umumnya akan muncul pada saat sedang melamun atau sedang sendiri. Beberapa tanda dari halusinasi tingkat I diantaranya adalah:

  • Bicara yang lamban.
  • Tertawa atau menyeringai yang tidak semestinya.
  • Menggerakkan bibir tanpa mengeluarkan suara.
  • Gerakan mata yang cepat.
  • Diam serta dipenuhi dengan sesuatu yang menyenangkan.

2. Halusinasi Tingkat II

Pada halusinasi tingkat II, penderita akan mulai merasa terganggu serta hilang kendali dan berusaha untuk menghilangkan halusinasi tersebut. Berikut adalah beberapa tanda dari halusinasi tingkat II:

  • Denyut nadi meningkat, pernapasan meningkat, tekanan darah meningkat dan konsentrasi berkurang.
  • Akan merasa malu serta menarik diri dari orang lain.

3. Halusinasi Tingkat III

Pada halusinasi tingkat III, penderita akan meyakini, mengikuti serta melakukan isi dari halusinasi tersebut. Contohnya seperti mendengar suara yang memerintahkan untuk membuang piring, maka akan diikuti penderita dengan benar-benar membuang piring. Berikut adalah beberapa tanda dari halusinasi tingkat III:

  • Mengikuti petunjuk halusinasi dan tidak bisa menolaknya.
  • Sudah berhubungan dengan orang lain.
  • Rentang perhatian hanya dalam beberapa menit saja bahkan hanya hitungan detik.
  • Gerak fisik kecemasan berat mulai terlihat seperti tremor, banyak berkeringat serta tidak bisa mengikuti petunuk.

4. Halusinasi Tingkat IV

Penderita akan merasa panik, cemas berat dan takut jika tidak mengikuti halusinasinya. Ini bisa terjadi selama beberapa jam hingga beberapa hari jika tidak segera ditangani dengan benar. Berikut adalah beberapa tanda dari halusinasi tingkat IV:

  • Perilaku penderita mulai menyerang, melakukan teror serta panik.
  • Sangat potensial melakukan bunuh diri atau melukai orang lain.
  • Sering mengamuk, menarik hati, agresi.
  • Komunikasi yang mulai menurun.

Diagnosis Halusinasi

Untuk mendiagnosis halusinasi, dokter nantinya akan menanyakan tentang keluhan serta riwayat penyakit, pengobatan dan riwayat keluarga pasien ditambah melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang sehingga bisa mengetahui penyebab dari halusinasi, seperti:

  • Pemeriksaan darah dan urine untuk melihat kemungkinan infeksi dan penyalahgunaan alkohol serta NAPZA.
  • EEG [Elektroensefalogram] yakni pemeriksaan aktivitas listrik otak untuk melihat apakah halusinasi disebabkankarena epilepsi.
  • Pemindaian CT scan serta MRI untuk mendeteksi stroke dan kemungkinan cedera atau tumor pada otak.

Pengobatan Halusinasi

Untuk pengobatan halusinasi akan tergantung dari penyebabnya. Dokter akan memberikan resep obat jika halusinasi yang terjadi disebabkan karena epilepsi, gangguan mental atau migrain.

Sedangkan untuk halusinasi yang disebabkan karena tumor otak, maka dokter akan melakukan prosedur bedah atau radiasi.

Dokter juga akan memberi saran terapi perilaku kognitif khususnya untuk pasien halusinasi yang disebabkan gangguan mental. Terapi ini berguna untuk membantu pasien supaya bisa menghadapi paranoid atau rasa takut yang dialami.

Cara Mengatasi Halusinasi di Rumah

  • Menciptakan lingkungan yang nyaman.
  • Semua anggota keluarga berusaha untuk menyayangi serta memberi perhatian untuk penderita halusinasi.
  • Mengikutsertakan penderita pada setiap kegiatan yang dilakukan keluarga.
  • Tidak memberikan kesempatan penderita untuk melamun dan menyendiri.
  • Keluarga berusaha untuk selalu siap membantu anggota keluarga yang mengalami halusinasi.

Pencegahan Halusinasi

Halusinasi sebetulnya bisa dicegah dengan cara melakukan pemeriksaan rutin ketika seseorang mengalami gangguan mental atau gangguan kesehatan yang bisa mengakibatkan terjadinya halusinasi. Selain itu, ada beberapa cara untuk mencegah halusinasi yang dianjurkan, seperti:

  • Kelola stres dengan baik seperti melakukan teknik relaksasi.
  • Menghindari pemakaian NAPZA.
  • Membatasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol.
  • Tidur dalam jumlah yang cukup.

Sumber Referensi

  • https://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/44/halusinasi.html
  • https://www.alodokter.com/muncul-suara-dan-sosok-misterius-akibat-halusinasi
  • https://www.alodokter.com/halusinasi
  • https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/7-jenis-halusinasi/
  • https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/halusinasi/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Halusinasi

The post Pengertian Halusinasi – Penyebab, Gejala, Tingkatan dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/halusinasi/feed/ 0 7681
Pengertian Delusi – Penyebab, Kondisi, Jenis dan Pengobatan https://adammuiz.com/delusi/ https://adammuiz.com/delusi/#respond Sun, 20 Feb 2022 00:50:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7673 Delusi umumnya sering dihubungkan dengan penyakit skizofrenia meski sebenarnya tidak hanya berkutat dalam masalah itu saja. Jika dilihat secara sederhana, delusi adalah suatu keyakinan yang kuat atau sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan. Pengertian Delusi Delusi atau biasa disebut dengan waham merupakan keyakinan yang dipegang kuat akan tetapi tidak akurat. Ini akan terus ada meski bukti ... Read more

The post Pengertian Delusi – Penyebab, Kondisi, Jenis dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Delusi umumnya sering dihubungkan dengan penyakit skizofrenia meski sebenarnya tidak hanya berkutat dalam masalah itu saja. Jika dilihat secara sederhana, delusi adalah suatu keyakinan yang kuat atau sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan.

Pengertian Delusi

Delusi atau biasa disebut dengan waham merupakan keyakinan yang dipegang kuat akan tetapi tidak akurat. Ini akan terus ada meski bukti sudah memperlihatkan jika hal tersebut tidak punya dasar di dalam realitas.

Di dalam ilmu psikiatri, delusi diartikan sebagai kepercayaan bersifat patologis atau hasil dari penyakit atau proses sakit serta akan tetap terjadi meski ada bukti yang berlawanan.

Sebagai jenis penyakit, delusi berbeda dengan kepercayaan yang berdasar di informasi yang tidak lengkap atau salah, kebodohan, dogma, ilusi, memori buruk atau efek lainnya dari persepsi. Delusi menyudutkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang bisa mengacaukan situasi.

Seseorang yang bertindak atas dasar persepsi salah membuat orang tersebut membayangkan respons negatif dari orang lain. Karena itulah, ketika orang tersebut mendapat reaksi seperti yang dibayangkan, maka semakin menguatkan rasa takutnya.

Meski ada bukti yang bertentangan, namun seseorang dengan delusi tidak dapat melepaskan keyakinan yang dimiliki. Delusi sering diperkuat dengan kesalahan interpretasi atau peristiwa.

Penyebab Delusi

Para peneliti belum bisa memastikan dengan tepat tentang penyebab seseorang mengalami delusi. Akan tetapi, sejauh ini ada beberapa kemungkinan yang dianggap sebagai penyebab terjadinya delusi.

Dari mulai faktor biologis, faktor genetik, psikologi serta kondisi lingkungan memiliki peran terhadap terjadinya delusi pada seseorang.

Sebuah penelitian mengatakan jika mereka yang punya keluarga dengan riwayat skizofrenia kemungkinan akan mengalami delusi yang lebih besar. Selain itu, struktur otak juga menjadi salah satu penyebab dari terjadinya kemungkinan delusi yang dialami seseorang.

Ketidak seimbangan neurotransmitter yakni pembawa pesan kimiawi di otak nantinya bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami delusi. Ditambah lagi, stres serta trauma juga bisa memicu terjadinya delusi. Orang yang cenderung terisolasi akan lebih rentan terhadap gangguan delusi ini.

Kondisi Terkait Delusi

Meski delusi selalu dihubungkan dengan skizofrenia, namun ada beberapa kondisi yang juga punya keterikatan dengan delusi seperti berikut ini:

  • Delusional disorder: Seseorang dengan gangguan delusi yang tidak aneh dan umumnya bisa bertindak normal serta tidak mempunyai fungsi yang jelas terganggu.
  • Brief psychotic disorder: Seseorang dengan gangguan psikotik singkat akan mengalami delusi, halusinasi atau ucapan tidak teratur yang bisa dipicu karena peristiwa stres dengan gejala sekitar 1 bulan atau kurang dari itu.
  • Skizofenia: Skizofrenia melibatkan gejala positif seperti delusi atau halusinasi. Ini juga melibatkan gejala negatif seperti kondisi flat yang mempengaruhi, mengurangi perasaan senang dalam kehidupan sehari-hari, kesulitan untuk memulai serta mempertahankan kegiatan serta mengurangi waktu bicara.
  • Schizophreniform disorder: Seseorang dengan gangguan skizofreniform juga bisa mengalami gejala yang serupa dengan skizofrenia selama kurang dari 6 bulan.
  • Schizoaffective disorder Gangguan ini melibatkan gejala skizofrenia dan juga masalah suasana hati seperti mania atau depresi.
  • Delusional symptoms in partner of individual with delusional disorder: Terkadang seseorang bisa berbagi delusi. Ini paling umum ada pada seseorang yang tinggal bersama serta punya sedikit kontak dengan dunia luar.
  • Medication induced psychotic: Keracunan alkohol atau obat bisa menyebabkan beberapa orang mengalami delusi. Gejala yang ditimbulkan umumnya singkat serta cenderung sembuh sesudah obat atau alkohol dibersihkan.
  • Mood disorder: Terkadang, seseorang dengan gangguan bipolar atau depresi bisa mengalami delusi.
  • Pospartum psychosis: Pergeseran hormon yang terjadi sesudah melahirkan bisa memicu Psikosis postpartum untuk beberapa wanita. Beberapa penelitian menunjukkan jika ini berhubungan dengan gangguan bipolar.
  • Dementia: Sekitar 1/3 dari orang dengan demensia mengalami delusi. Biasanya, delusi melibatkan paranoia contohnya seperti berpikir anggota keluarga atau pengasuh yang mencuri sesuatu yang dimiliki.
  • Penyakit Parkinson: Prevalensi sangat bervariasi namun diperkirakan sampai 70% pasien dengan lanjut mengalami delusi serta halusinasi.

Jenis-jenis Delusi

Setiap delusi yang dialami orang akan berbeda-beda. Setidaknya, ada 6 jenis delusi seperti berikut ini:

1. Erotomanic

Penderita gangguan tipe delusi ini percaya jika dirinya disukai atau dicintai oleh orang tertentu. Umumnya, orang yang dianggap mencintai atau menyukai penderita merupakan orang yang penting atau terkenal.

Contohnya seperti seorang pria yang percaya jika seorang aktris mencintainya dan berpikir ia berkomunikasi dengannya lewat gerakan isyarat tangan rahasia pada acara TV-nya.

2. Grandiose atau Delusi Keagungan

Penderita dengan delusi ini biasanya akan merasa punya harga diri, kekuatan atau identitas serta pengetahuan berlebih. Seseorang bisa percaya jika ia punya ketenaran, talenta, kekuatan atau kekayaan yang luar biasa mesi tidak ada bukti sama sekali.

Contohnya seorang wanita percaya jika dewa akan memberinya kekuatan untuk menyelamatkan alam semesta dan akan menyelesaikan tugas tertentu setiap harinya.

Di kasus tertentu, penderita delusi keagungan ini percaya jika ia merupakan orang yang terkenal atau pemimpin dari sekte agama tertentu.

3. Delusi Paranoia atau Persecutory Delusion

Seseorang dengan jenis delusi ini percaya jika ia sedang diamati, diikuti, dibius, difitnah, ditipu dan entah bagaimana difitnah. Penderita delusi paranoia tidak akan percaya pada orang disekitarnya dan selalu merasa cemas serta takut. Terkadang, penderita juga akan mengisolasi dirinya atau sering mengajukan komplain pada pihak berwajib.

4. Delusi Kecemburuan

Penderita delusi kecemburuan percaya jika pasangannya telah berselingkuh serta tidak jujur dengan dirinya. Contohnya seorang pria percaya jika pasangannya bertemu dengan kekasihnya setiap kali ia menggunakan kamar kecil di tempat umum. Pria tersebut juga beranggapan jika pasangannya mengirim pesan rahasia lewat orang lain seperti kasir di rumah makan.

5. Delusi Somatik

Delusi somatik adalah seseorang yang percaya jika ia mengalami sensasi fisik atau fisfungsi pada tubuh di bawah kulit atau menderita kondisi medis umum atau cacat. Contohnya seorang pria yang percaya jika ada parasit hidup yang ada di dalam tubuhnya.

6. Delusi Campuran

Delusi campuran yang dialami seseorang mungkin saja tidak hanya satu jenis namun terdiri dari beberapa jenis lainnya.

Pengobatan Delusi

Pengobatan untuk gangguan delusi biasanya meliputi psikoterapi dan juga pengobatan. Akan tetapi, gangguan delusi ini sangat mudah kambuh jika hanya dirawat dengan obat-obatan saja.

Orang dengan gejala delusi parah dan sampai berisiko melukai diri sendiri atau orang lain kemungkinan harus dirawat di rumah sakit hingga kondisinya kembali stabil. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang bisa diberikan untuk penderita delusi:

1. Perawatan Psikososial

Perawatan psikososial merupakan salah satu jenis pengobatan utama bagi penderita gangguan delusi. Terapi ini menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien dengan tujuan berdiskusi tentang gejala yang dialami sekaligus mendorong sikap serta perilaku yang jauh lebih sehat.

Lewat terapi psikososial, pasien juga bisa belajar untuk mengendalikan gejalanya, mengidentifikasi tanda kekambuhan serta mengembangkan rencana pencegahan kekambuhan. Terapi psikososial ini meliputi:

  • Psikoterapi individu untuk membantu pasien mengenali serta memperbaiki pemikiran yang terdistorsi.
  • Terapi perilaku kognitif atau CBT yang berguna supaya pasien bisa belajar sekaligus mengubah pola pikir serta perilaku yang mengarah ke perasaan yang merugikan diri sendiri.
  • Terapi keluarga supaya keluarga bisa ikut berkontribusi pada penyembuhan pasien.

2. Obat-obatan

Jenis obat-obatan utama yang dipakai untuk mengatasi delusi atau disebut dengan antipsikotik diantaranya adalah:

  • Antipsikotik konvensional: Bekerja dengan cara memblokir reseptor dopamin pada otak yang diyakini berhubungan dengan perkembangan delusi. Contohnya seperti thioridazine dan perphenazine.
  • Antipsikotik atipikal: Bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin serta serotonin di otak.
  • Obat penenang: Bisa dipakai apabila pasien punya tingkat kecemasan tinggi dan susah tidur.
  • Antidepresan: Bisa dipakai untuk mengatasi depresi yang biasanya terjadi pada penderita delusi.

Sumber Referensi

  • https://lifepack.id/jenis-gangguan-delusi-adalah-dan-pilihan-pengobatannya/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Delusi
  • https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-6-jenis-delusi
  • https://www.sehatq.com/penyakit/delusional
  • https://www.indopositive.org/2020/04/delusi-pengertian-penyebab-kondisi.html

The post Pengertian Delusi – Penyebab, Kondisi, Jenis dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/delusi/feed/ 0 7673
Pengertian Filosofi – Ciri Ciri, Cabang, Jenis dan Manfaat https://adammuiz.com/filosofi/ https://adammuiz.com/filosofi/#respond Fri, 04 Feb 2022 00:10:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7450 Filosofi merupakan kajian pada semua pengalaman manusia yang didalamnya memuat sesuatu untuk membangun teori tentang manusia. Ini nantinya akan disajikan sebagai landasan untuk keyakinan. Filosofi juga berguna untuk memeriksa semua hal yang bisa dijadikan landasan dari sebuah keyakinan dan sikap secara kritis. Pengertian Filosofi Secara etimologi, filosofi merupakan cinta kebijaksanaan. Sementara pelaku yang mendalami filosofi ... Read more

The post Pengertian Filosofi – Ciri Ciri, Cabang, Jenis dan Manfaat appeared first on Adam Muiz.

]]>
Filosofi merupakan kajian pada semua pengalaman manusia yang didalamnya memuat sesuatu untuk membangun teori tentang manusia. Ini nantinya akan disajikan sebagai landasan untuk keyakinan.

Filosofi juga berguna untuk memeriksa semua hal yang bisa dijadikan landasan dari sebuah keyakinan dan sikap secara kritis.

Pengertian Filosofi

Secara etimologi, filosofi merupakan cinta kebijaksanaan. Sementara pelaku yang mendalami filosofi tersebut dinamakan dengan filosof. Orang yang untuk pertama kalinya memakai kata filosofi, filsafat atau falsafah adalah Phytagoras yang berasal dari Yunani.

Sedangkan menurut KBBI, filosofi merupakan pengetahuan yang memakai akal budi mengenai hakikat dari segala yang ada, penyebab dari terjadinya sesuatu, asal usul peristiwa dan juga hukumnya.

Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli

  • Menurut Plato: Filosofi merupakan pengetahuan tentang hakikat dari semua yang ada atau ilmu pengetahuan yang mau dicapai kebenaran yang aslinya.
  • Menurut R. Berling: Filosofi merupakan pemikiran yang besar yang diilhami rasio mengenai semua yang berasal dari pengalaman.
  • Menurut Bertrand Russel: Filosofi merupakan usaha untuk menjawab banyak pertanyaan tidak secara dangkal seperti yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari bahkan ilmu pengetahuan.
  • Menurut Immanuel Kant: Ia berpendapat jika filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang dijadikan pokok puncak semua pengetahuan yang tercakup ke dalam 4 persoalan yakni metafisika, etika, agama serta anthropologi.

Ciri-ciri Filosofi

Filosofi mempunyai ciri yang khas sehingga berbeda dengan beberapa ilmu lainnya. Berikut adalah beberapa ciri dari filosofi tersebut:

  • Radikal atau mendasar: Filosofi merupakan pemikiran yang dilakukan dengan mendalam hingga ke akar sehingga hasil yang fundamental bisa diperoleh.
  • Bersifat menyeluruh atau universal: Tidak hanya pada satu pandangan atau aspek tertentu saja.
  • Berurutan atau sistematis: Sesuai dengan pola yang memakai logika meski bisa sebagai asumsi saja.
  • Filosofis mempunyai sifat yang selalu mempertanyakan segala hal.
  • Memaparkan penjelasan memakai uraian detail seperti alasan kenapa sesuatu bisa terjadi.
  • Pemikirannya memakai kajian yang diteliti dengan rinci dan cermat termasuk juga konsep dasar sehingga bisa dikembangkan pemikiran mengenai dunia serta kehidupan.
  • Memberi penilaian pada semua masalah yang ada dengan sungguh-sungguh bahkan hasil yang sudah dibuat juga harus dievaluasi kembali untuk memastikan kebenarannya.
  • Kajian tentang filosofi berbentuk pengandaian, perumpamaan serta rekaan untuk mengeksplor persoalan dengan lebih luas lagi.

Cabang-cabang Filosofi

1. Metafisika

Metafisika merupakan salah satu cabang dari filsafat sistematis yang membahas tentang keberadaan. Ini berhubungan dengan proses analitis atas hakikat fundamental tentang keberadaan serta realitas yang menyertai.

2. Epistemologi

Epistemologi adalah salah satu cabang filsafat sistematis yang didalamnya membahas tentang pengetahuan. Para ahli epistemologi mempelajari berbagai sumber pengetahuan termasuk ingatan, intuisi, argumen, pengetahuan perseptual, kesaksian serta pengetahuan diri.

3. Metodologi

Metodologi adalah salah satu cabang filsafat sistematis yang didalamnya membahas tentang metode. Metode sendiri merupakan tata cara, teknik atau jalan yang sudah dirancang serta digunakan pada proses mendapatkan segala jenis pengetahuan.

4. Logika

Logika merupakan cabang filosofi yang membahas tentang penalaran. Penalaran merupakan corak pemikiran yang khas yang ada pada manusia dari pengetahuan yang ada untuk mendapatkan pengetahuan lainnya khususnya sebagai sarana memecahkan masalah.

5. Etika

Etika adalah cabang filsafat sistematis yang membahas tentang moralitas. Moralitas merupakan himpunan ide tentang hal baik atau buruk di perilaku manusia serta berbagai hal yang benar atau salah pada tindakan manusia.

6. Estetika

Estetika adalah cabang dari ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan. Estetika sendiri merupakan ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu keindahan bisa terbentuk dan bagaimana untuk bisa merasakannya.

Jenis-jenis Filosofi

1. Filosofi Administrasi

Filosofi administrasi merupakan suatu pandangan mendalam berhubungan dengan makna serta hakikat pada ilmu administrasi. Hakikat administrasi yang dimaksud terdiri dari dua perspektif dari filosofi yakni administrasi sebagai ilmu serta administrasi sebagai pekerjaan.

2. Filosofi Manajemen

Filosofi manajemen merupakan cara bepikir kritis serta menyeluruh pada bidang ilmu manajemen. Filosofi manajemen akan memberikan tindakan serta pemikiran yang harus dilakukan sekaligus menguntungkan dalam bidang manajemen.

Bidang manajemen sendiri merupakan bidang yang berhubungan dengan merencanakan, mengatur serta memimpin organisasi supaya bisa mencapai tujuan dari organisasi.

Bisa dikatakan jika pengertian dari filosofi manajemen adalah bagian terpenting dari pengetahuan yang dijadikan sebagai dasar dalam menetapkan pemecahan masalah manajerial.

Berdasarkan dari pengertian filosofi manajemen tersebut, maka filosofi manajemen dijadikan sebagai landasan untuk profesi manajer dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi di dalam manajemen.

3. Filosofi Kerja

Filosofi kerja merupakan pandangan yang dijadikan dasar ketika bekerja. Pada pengertian filosofi kerja, ada beberapa hal yang dijadikan sebagai norma serta pandangan hidup ketika bekerja.

Contohnya seperti ibadah, cara produktif ketika bekerja, efektif secara kerja, bisa dipercaya, jujur, amanah, tidak mudah putus asa dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka tujuan filosofi kerja adalah untuk meningkatkan semangat kerja yang tidak hanya mengharapkan uang namun juga kerja sebagai aktualitas diri manusia dan untuk meningkatkan etos kerja.

4. Filosofi Pancasila

Filosofi Pancasila merupakan suatu pemikiran mendalam tentang Pancasila serta dijadikan sebagai landasan norma serta nilai. Pada filosofi Pancasila, Pancasila adalah pandangan yang diyakini paling benar, bijaksana, adil serta mencerminkan bangsa Indonesia.

Menurut Soekarno, Pancasila dijadikan sebagai filosofi karena nilai mendasar yang diambil dari budaya serta tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India. Berikut adalah ciriciri dari Pancasila sebagai filosofi:

  • Sila-silanya adalah satu kesatuan sistem yang utuh.
  • Pancasila sebagai substansi yang artinya unsurnya primer serta asli.
  • Pancasila sebagai realita yang artinya adalah kenyataan hidup jika nilai Pancasila ada pada diri bangsa Indonesia.

5. Filosofi Pendidikan

Filosofi pendidikan merupakan beberapa unsur asumsi filosofi atau pandangan yang dijadikan titik tolak untuk studi serta praktek pendidikan. Lewat studi pendidikan, maka akan didapat pemahaman mengenai landasan pendidikan.

Dengan begitu, pengertian dari filosofi pendidikan bisa dijadikan pedoman studi pendidikan dengan pendekatan spekulatif, komprehensif serta normatif.

Pengertian dari filosofi pendidikan sendiri mengandung fungsi untuk memantapkan studi praktek dan diharapkan tidak sampai terjadi kesalahan yang bisa merugikan. Dari filosofi pendidikan tersebut, maka diharapkan praktek pendidikan bisa lebih efektif, efisien serta relevan dengan kebutuhan.

6. Filosofi Sistem

Filosofi sistem merupakan pemikiran filosofis tentang satu kesatuan sistem. Pada dasarnya, sistem adalah kesatuan bagian yang saling berkaitan. Dengan begitu, pengertian filosofi sistem merujuk ke teori sistem yang diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep filosofi sistem ini terus mengalami perkembangan menyesuaikan kebutuhan dari penggunanya. Filosofi sistem ini dibangun supaya bisa mencapai tujuan yang diharapkan dan juga bisa berpikir mengenai sistem sebagai realita ilmiah yang diyakini sebagai cara yang tepat untuk memecahkan masalah.

Manfaat Filosofi Dalam Hidup

  • Menjadikan seseorang berpikir kritis: Dengan berpikir filosofis, maka seseorang bisa punya pemikiran kritis. Filsafat akan membentuk pemikiran yang diplomatis sehingga bisa lebih peka pada lingkungan di sekitarnya.
  • Membantu berpikir logis dan rasional: Dengan metode pemikiran yang seperti ini, maka seseorang bisa mengatasi masalah dengan lebih baik.
  • Membantu memahami jika semua yang terjadi karena adanya sebab akibat.
  • Menjawab semua pertanyaan mengenai kehidupan.
  • Membantu menganalisis semua permasalahan yang sedang dihadapi.
Sumber Referensi

https://www.ukulele.co.nz/filosofi-adalah/
https://salingamanah.com/arti-filosofi/
https://hot.liputan6.com/read/4593467/filosofi-adalah-filsafat-ketahui-pengertian-dan-cabangnya
https://www.kangwiwid.com/2020/01/Apa-itu-filosofi.html

The post Pengertian Filosofi – Ciri Ciri, Cabang, Jenis dan Manfaat appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/filosofi/feed/ 0 7450
Pengertian Kriminalitas – Ciri, Faktor Penyebab, Dampak, Bentuk dan Contoh https://adammuiz.com/kriminalitas/ https://adammuiz.com/kriminalitas/#respond Wed, 02 Feb 2022 00:20:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7424 Kriminalitas diambil dari bahasa Belanda yakni Straf yang berkaitan dengan hukum pidana dan bisa menyebabkan dampak pada orang yang menjadi korban. Sedangkan menurut sumber lain, kriminalitas diambil dari kata Crimen yang berarti kejahatan atau tindakan melanggar hukum. Pengertian Kriminalitas Menurut Para Ahli Menurut Elliat: Kriminalitas adalah tindakan atau tingkah laku melanggar hukum. Pelaku kriminal nantinya ... Read more

The post Pengertian Kriminalitas – Ciri, Faktor Penyebab, Dampak, Bentuk dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Kriminalitas diambil dari bahasa Belanda yakni Straf yang berkaitan dengan hukum pidana dan bisa menyebabkan dampak pada orang yang menjadi korban.

Sedangkan menurut sumber lain, kriminalitas diambil dari kata Crimen yang berarti kejahatan atau tindakan melanggar hukum.

Pengertian Kriminalitas Menurut Para Ahli

  • Menurut Elliat: Kriminalitas adalah tindakan atau tingkah laku melanggar hukum. Pelaku kriminal nantinya bisa mendapat hukuman berbentuk denda penjara hingga hukuman mati.
  • Menurut Bonger: Ia berpendapat jika kriminalitas merupakan perilaku antisosial yang dipraktikkan secara sadar atau tidak sadar oleh seseorang, komunitas atau kelompok.
  • Menurut E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro: Kriminalitas merupakan kejahatan di mana setiap perbuatannya akan diberi sanksi berbentuk pindana serta dilarang masyarakat sebab melanggar norma yang telah disepakati.
  • Menurut Kartono: Kriminalitas merupakan seluruh kegiatan yang ditolak masyarakat sebab menjadi bentuk tindakan melanggar norma sosial, agama serta hukum sehingga berbahaya untuk segi ekonomi dan psikologis.
  • Menurut M.v.T: Kriminalitas merupakan perbuatan yang meski tidak ditentukan undang-ndang sebagai perbuatan pidana, namun dirasakan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum.
  • Menurut R. Soesilo: Ia memiliki pandangan jika kriminalitas merupakan tingkah laku atau perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang. Secara sosiologis ia mengartikan kriminalitas sebagai perbuatan yang merugikan korban atau penderita dan masyarakat karena hilangnya keseimbangan ketentraman serta ketertiban sosial masyarakat.
  • Menurut Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodiputro: Mereka berpendapat jika kriminalitas adalah semua perbuatan termasuk kelalaian yang dilarang oleh hukm publik untuk melindungi masyarakat. Pelaku juga akan diberikan sanksi berbentuk pidana oleh negara karena melanggar normal sosial yang berlaku di masyarakat.

Ciri-ciri Kriminalitas

Ada beberapa ciri khas yang membuat tindakan kriminalitas bisa terjadi. Berikut adalah beberapa ciri dari kriminalitas tersebut:

  • Sistem yang tidak adil: Manusia secara naluriah merupakan makhluk pencemburu khususnya tentang kekuasaan dan kekayaan. Untuk itu, kesenjangan akan diikuti dengan aksi kriminal untuk mengimbangi.
  • Lingkungan atau suasana individualis: Seseorang yang berasal dari lingkungan individualis kebanyakan akan menjadi seorang kriminal. Ini disebabkan karena lingkungan yang seperti ini bisa mengarahkan seseorang menjadi egois dan mengutamakan diri sendiri.
  • Kemiskinan: Penyebab umum lain dari tindakan kriminalitas adalah karena alasan kemiskinan. Ini umumnya akan diutarakan pelaku kriminal supaya bisa mendapat keringanan hukuman.
  • Nafsu tidak terkendali: Saat seseorang sangat ingin mendapatkan sesuatu, maka semua cara akan dilakukan contohnya seperti melakukan aksi pencurian.
  • Rasa benci: Tindakan kriminalitas yang dilakukan umumnya ditimbulkan karena rasa benci seseorang pada orang lain atau kelompok dan komunitas lain.

Penyebab Kriminalitas

1. Urbanisasi dan Industrialisasi

Kondisi akibat urbanisasi serta industrialisasi dalam sebuah negara contohnya negara berkembang akan ada dalam dilema perpindahan.

Ini nantinya hanya akan menyebabkan bertambahkan penduduk dan akhirnya meningkatkan peluang aksi kriminalitas.

2. Kondisi Sosial

Sebenarnya, ada cukup banyak kondisi sosial yang bisa menimbulkan kriminalitas. Beberapa diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, kondisi lingkungan yang mendukung kejahatan, kepincangan sosial, kebencian dan tekanan mental.

3. Moral

Salah satu alasan terpenting seseorang atau kelompok tertentu melakukan tindakan kriminalitas adalah karena moralitas. Kriminalitas tidak hanya terjadi karena ada celah namun juga dari penilaian baik atau buruk seseorang.

4. Degradasi Mental

Ini bisa terjadi karena depresi, tingkat stres serta tidak bisa menemukan tempat untuk melampiaskan rasa kesal. Inilah yang membuat seseorang bisa sampai melakukan tindakan kriminalitas agar degradasi mental yang dialami bisa diturunkan.

5. Tingkat Pendidikan

Pendidikan yang bisa dikatakan masih mahal sekarang ini juga menjadi salah satu penyebab dari kriminalitas. Seseorang yang tidak punya pendidikan tinggi akan sulit mencari pekerjaan dan akhirnya memicu tindakan kriminlitas.

6. Gengsi Terlalu Tinggi

Sekarang ini, kemajuan terus berkembang dengan pesat terutama dalam bidang teknologi. Ini menyebabkan ada sebagian orang yang sulit mengikuti. Sedangkan sebagian lagi akan berlomba untuk mengikuti perkembangan meski sebenarnya tidak mampu.

Tindakan tersebut akhirnya bisa memicu terjadinya tindakan kriminalitas hanya untuk gengsi yang membuat seseorang melakukan segala cara contohnya seperti merampok.

Faktor Penyebab Kriminalitas

1. Urbanisasi dan Industrialisasi

Faktor penyebab pertama dari kriminalitas adalah karen urbanisasi serta industrialisasi. Kondisi yang disebabkan karena urbanisasi serta industrialisasi dalam suatu negara seperti negara berkembang akan ada dalam dilema perpindahan. Ledakan penduduk yang terjadi nantinya bisa menyebabkan angka kriminalitas juga ikut meningkat.

2. Kondisi Sosial

Berbagai kondisi sosial juga bisa menyebabkan angka kriminalitas ikut mengalami peningkatan. Contohnya seperti kemiskinan yang menjamur, pengangguran, lingkungan yang mendukung seseorang untuk melakukan kejahatan, kebencian, kepincangan sosial serta tekanan mental.

3. Degradasi Mental

Tingkat stres yang terlalu tinggi, depresi dan tidak bisa melampiaskan suatu perasaan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kriminalitas. Seseorang yang melakukan tindakan kriminal bisa dikatakan dilakukan karena ingin mengurangi degradasi mental yan dialami.

4. Tingkat Pendidikan

Pendidikan yang masih membutuhkan biaya banyak dan tidak merata di semua wilayah juga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya tindak kriminal. Ini disebabkan karena beberapa orang tidak mendapatkan pendidikan yang baik sehingga sulit memperoleh pekerjaan.

5. Gengsi yang Tinggi

Kemajuan yang sangat pesat seperti sekarang ini terutama dalam bidang teknologi juga bisa menyebabkan kriminalitas. Sebagian orang mungkin bisa mengikuti perkembangan, namun sebagian orang lagi akan terus berusaha mengikuti perkembangan meski sebenarnya tidak bisa.

Dampak Kriminalitas

1. Dampak Negatif Kriminalitas

  • Tindakan kriminalitas yang sadis atau ekstrem bisa menimbulkan kerugian baik secara psikis atau raga untuk korbannya.
  • Dampak dari kriminalitas yang paling fundamental adalah menyebabkan terjadinya trauma pada korban.
  • Tingginya tindakan kriminalitas bisa menyebabkan kerusakan keamanan di masyarakat seperti kecemasan, ketakutan dan lainnya.
  • Gangguan kriminalitas di masyarakat yang dilakukan pelaku akan mengakibatkan banyak energi dan materi yang dikeluarkan sia-sia dari banyak pihak terkait.

2. Dampak Positif Kriminalitas

Meningkatkan solidaritas: Teror kriminalitas yang terjadi di tengahh masyarakat membuat rasa solidaritas semakin berkembang untuk keamanan bersama.

Pranata atau lembaga yang berhubungan dengan hukum akan selalu melakukan revisi untuk memperkuat tenaga serta kekuatan hukum untuk menekan angka kriminalitas.

Bentuk-bentuk Kriminalitas

  • Tindakan asusila.
  • Aksi pencurian.
  • Penganiayaan.
  • Penodongan memakai senjata api.
  • Pembunuhan.
  • Pengedaran obat-obatan terlarang.
  • Korupsi.
  • Penipuan.

Contoh Kriminalitas

1. Korupsi

Korupsi yang dilakukan pelayanan publik atau tokoh politik di Indonesia merupakan salah satu contoh dari kriminalitas. Pelaku korupsi memberrikan dampak atau merusak rencana pembangunan karena kepentingan umum disingkirkan demi mencari kekayaan.

Bisa dikatakan jika secara umum korupsi dalam kriminalitas adalah perilaku atau perbuatan menyimpang yang melanggar aturan sekaligus mengganggu ketertiban masyarakat sehingga pelakunya akan dikenakan hukuman pidana.

2. Mencuri

Jika perbuatan kriminalitas korupsi dilakukan pelayanan publik atau tokoh politik, maka mencuri umumnya dilakukan masyarakat kelas sosial menengah ke bawah. Mencuri juga termasuk salah satu kriminalitas karena mengambil sesuatu yang bukan miliknya.

Sumber Referensi

https://dosensosiologi.com/pengertian-kriminalitas/
https://www.sosiologi.info/2021/10/pengertian-kriminalitas-menurut-para-ahli.html
https://www.sosiologi79.com/2020/04/pengertian-kriminalitas-ciri-penyebab.html
https://www.gasmangazali.com/2016/09/polrestabes-surabaya-menangkap.html

The post Pengertian Kriminalitas – Ciri, Faktor Penyebab, Dampak, Bentuk dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/kriminalitas/feed/ 0 7424
Pengertian Arogan – Jenis, Ciri, Penyebab dan Cara Menghindari https://adammuiz.com/arogan/ https://adammuiz.com/arogan/#respond Tue, 01 Feb 2022 01:18:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7401 Arogan memiliki arti congkak, sombong serta angkuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI]. Sedangkan dalam ilmu psikologi, arogan ditunjukkan untuk orang yang memiliki perasaan superioritas yang dimanifestasikan ke dalam sikap suka memaksa. Pengertian Arogan Arogan merupakan suatu emosi atau perasaan dalam hati yang bisa mengacu pada dua arti secara umum. Dalam konotasi negatif, umumnya berarti ... Read more

The post Pengertian Arogan – Jenis, Ciri, Penyebab dan Cara Menghindari appeared first on Adam Muiz.

]]>
Arogan memiliki arti congkak, sombong serta angkuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI]. Sedangkan dalam ilmu psikologi, arogan ditunjukkan untuk orang yang memiliki perasaan superioritas yang dimanifestasikan ke dalam sikap suka memaksa.

Pengertian Arogan

Arogan merupakan suatu emosi atau perasaan dalam hati yang bisa mengacu pada dua arti secara umum. Dalam konotasi negatif, umumnya berarti perasaan yang meningkatkan status atau prestasi seseorang yang biasa disebut dengan keangkuhan.

Sedangkan dalam konotasi yang positif, arogan mengacu pada perasaan puas dalam diri seseorang pada pilihan atau tindakannya sendiri atau pada pihak lain dan kelompok sosial.

Para filsuf serta psikolog sosial sudah mengamati jika arogan merupakan emosi sekunder yang kompleks, butuh pengembangan dari satu perasaan pribadi serta penguasaan perbedaan konseptual yang relevan. Contohnya seperti membedakan arogan dari kebahagiaan serta sukacita lewat interaksi yang dilakukan secara lisan dengan orang lain.

Para psikolog sosial juga mengidentifikasikan arogan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan sinyal status sosial yang tinggi.

Arogan dalam bahasa Inggris disebut dengan pride, sedangkan dalam bahasa Latin disebut dengan superbia. Meski kata arogan mengandung 2 arti, namun leboh condong ke sifat yang tidak terpuji dan memiliki niat untuk menguasai segala hal untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri atau golongan.

Pengertian Arogan Dalam Psikologi

Di dalam konteks psikologi, arogan diartikan sebagai emosi yang menyenangkan sebagai hasil dari evaluasi diri yang positif. Tracy dan beberapa orang lain dari University of California, David, Set of Emorion Expressions [UCDSEE] di tahun 2009 menambahkan arogan sebagai salah satu dari 3 emosi yang bisa menghasilkan ekspresi yang bisa dikenali.

Ekspresi wajah serta gerakan tubuh yang memperlihatkan sifat arogan bisa berupa tersenyum, mengangkat dagu atau tolak pinggang yang memperlihatkan kemenangan.

Seseorang kemungkinan secara implisit akan menyatakan status pada orang lain hanya dengan ekspresi arogan yang dimiliki bahkan ketika tidak bermaksud demikian.

Dalam beberapa penelitian menunjukkan jika ekspresi nonverbal dari sifat arogan bisa mempromosikan rasa kesamaan untuk menguatkan orang lain. Sikap arogan bisa dikonsepkan sebagai sebuah emosi yang memperkaya hierarki sebab pengalaman serta penampilan bisa membantu menyingkirkan negosiasi konflik.

Jenis-jenis Sikap Arogan

Santo Gregorius Agung mengktegorikan sikap arogan menjadi 4 jenis, yakni:

  • Merasa jika kebaikannya berasal dari dalam dirinya sendiri.
  • Merasa jika kebaikannya berasal dari Tuhan serta karena jasa yang sudah ia lakukan.
  • Membanggakan sesuatu yang sebetulnya tidak dimiliki.
  • Memandang orang lain dengan rendah serta merasa sebagai satu-satunya pemilik dari yang sudah dimiliki.

 Ciri-Ciri Orang Arogan

  • Sering telat dan dianggap hal yang wajar karena terlalu sering dilakukan. Ini menunjukkan sikap arogan sekaligus tidak menghargai waktu dan seakan minta selalu dimaklumi.
  • Senang menyela percakapan orang lain yang memperlihatkan jika apa yang dipikirkan dan akan dikatakan jauh lebih penting dibandingkan pendapat lainnya.
  • Merasa jauh lebih baik dari yang lain baik dari segi pengalaman, penampilan, pengetahuan dan sebagainya.
  • Susah mengakui kesalahan diri sendiri, selalu berusaha membela diri serta melakukan pembenaran diri supaya tidak disalahkan orang lain.
  • Status dinilai lebih penting dibandingkan kontribusi. Ini yang menyebabkan orang arogan akan lebih fokus tentang cara orang lain memandang dirinya dibandingkan kontribusi yang diberikan saat melakukan sesuatu.
  • Selalu menyanggupi bahkan untuk tugas yang belum tentu bisa dilakukan karena tidak mau dipandang lemah atau rendah oleh orang lain.
  • Tidak percaya dengan kemampuan orang lain karena menganggap tidak akan sebaik dirinya.
  • Susah merefleksikan diri sendiri dan tidak dapat menerima jika dirinya juga punya kelemahan dan bisa gagal sewaktu-waktu.
  • Senang jadi bahan perbincangan orang lain sehingga membuat orang arogan sering mencari perhatian.
  • Beranggapan jika ada orang lain yang tidak menyukai dirinya berarti musuh dan bahkan secara tidak sadar akan berusaha untuk menjatuhkan orang tersebut.
  • Susah menerima orang lain yang tidak satu paham dengan dirinya karena menganggap orang tersebut tidak sesuai standard.
  • Susah membangun hubungan dengan orang lain dan bahkan bisa mengorbankan hubungan miliknya untuk kepuasan diri sendiri.
  • Selalu menutupi kelemahan dengan kesombongan meski dirinya juga rapuh.

Penyebab Sikap Arogan

  • Merasa punya kelebihan dibandingkan orang lain. Kelebihan tersebut bisa berbentuk jabatan, harta, relasi, ilmu dan sebagainya.
  • Iri dengan pencapaian yang diperoleh orang lain sehingga akan memperlihatkan jika dirinya punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain.
  • Membutuhkan citra yang baik di hadapan orang lain. Pada saat tindakannya dikoreksi, maka tidak akan bisa menerima dan justru bersikap menolak kebenaran dengan cara memaksakan pendapatnya.

Cara Menghindari Sikap Arogan

1. Tetap Sadar Diri

Arogan digambarkan sebagai sifat yang timbul pada saat seseorang sudah berhasil. Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menghindari sikap arogan adalah tetap sadar diri.

Dengan sadar diri, maka sebagai manusia, sesorang bisa punya kesempatan untuk merenungi yang sudah dikorbankan dan apa yang sudah didapat. Dengan begitu, seseorang bisa sadar jika tidak ada yang istimewa pada dirinya melebihi orang lain.

2. Tetap Waspada dan Jangan Terlena

Saat menikmati hasil dari suatu usaha yang diperjuangkan memang sangat normal dilakukan. Akan tetapi, jika sampai membuat seseorang jadi tidak peka dengan yang terjadi di sekitarnya, maka bisa membuat orang tersebut semakin terlena.

Sebaiknya, tetap percaya jika bisa menjadi lebih baik lagi dan lebih mendengarkan pendapat yang diberikan orang lain.

3. Selalu Rendah Hati

Dengan begitu banyak pencapaian yang sudah didapat, jangan sampai membuat hati menjadi buta. Sebagai manusia, seseorang harus tetap sadar jika hidup tidak bisa dijalani seorang diri.

4. Kenali Kekurangan Diri Sendiri

Sikap arogan umumnya terjadi karena keunggulan atau kelebihan yang dimiliki dibandingkan orang lain. Salah satu cara untuk mengatasi sikap yang arogan adalah dengan mengenali apa saja kekurangan diri sendiri.

Dengan mengetahui kekurangan yang dimiliki, maka bisa semakin sadar jika akan selalu ada yang terbaik dari semua yang terbaik.

5. Berhenti Memikirkan Kelebihan Diri Sendiri

Bangga dengan segala sesuatu yang dimiliki memang baik. Namun jangan dilakukan secara terus menerus karena hanya akan memicu timbulnya sikap arogan.

Meski hebat dalam satu bidang, namun biar orang lain saja yang menilai dan bukan diri sendiri. Pada saat kelebihan dinilai diri sendiri, maka hanya akan menimbulkan sikap arogan.

6. Sejajarkan Diri Dengan Orang Lain

Merasa jauh lebih baik dibandingkan orang lain adalah awal dari sikap arogan. Untuk itu, cara menghilangkan sikap negatif ini bisa dilakukan dengan memposisikan diri sejajar dengan orang lain.

7. Jangan Menilai Orang dari Tampilan Saja

Tidak selamanya orang yang berpenampilan baik akan menunjukkan jati diri yang baik juga begitu pun sebaliknya. Untuk menghindari sikap arogan, sebaiknya lihat orang lain lebih dalam tidak hanya tampilan luarnya saja.

Ini adalah cara yang bisa membantu untuk melihat suatu kekurangan termasuk tidak memandang rendah orang lain. Meski bukan berasal dari status sosial yang sama, namun sebaiknya cobalah untuk melihat orang lain terlebih dahulu sebelum menilainya.

Sumber Referensi

https://www.sosial79.com/2020/10/pengertian-arogan-dan-cirinya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesombongan
https://id.wikihow.com/Mendeteksi-Orang-yang-Arogan

The post Pengertian Arogan – Jenis, Ciri, Penyebab dan Cara Menghindari appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/arogan/feed/ 0 7401
Pengertian Kritis – Manfaat, Ciri Ciri dan Cara Berpikir https://adammuiz.com/kritis/ https://adammuiz.com/kritis/#respond Mon, 31 Jan 2022 00:17:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7324 Kritis sering dihubungkan dengan reflektif serta analitis. Pengertian dari kritis adalah suatu proses berpikir yang memiliki tujuan untuk membuat keputusan rasional saat memutuskan masalah atau perkara. Sekarang ini, pola berpikir kritis sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpikir kritis dapat membantu manusia untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Pengertian Kritis Kritis merupakan proses berpikir yang ... Read more

The post Pengertian Kritis – Manfaat, Ciri Ciri dan Cara Berpikir appeared first on Adam Muiz.

]]>
Kritis sering dihubungkan dengan reflektif serta analitis. Pengertian dari kritis adalah suatu proses berpikir yang memiliki tujuan untuk membuat keputusan rasional saat memutuskan masalah atau perkara.

Sekarang ini, pola berpikir kritis sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpikir kritis dapat membantu manusia untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Pengertian Kritis

Kritis merupakan proses berpikir yang membangun atau konstruktif untuk mencari solusi. Berpikir kritis adalah proses di mana seseorang harus membuat penilaian logis, masuk akal dan sudah dipikirkan dengan baik.

Pada saat sedang berpikir kritis, maka seseorang tidak hanya akan menerima seluruh argumen serta kesimpulan begitu saja, namun juga mempertanyakan validitas dari argumen serta kesimpulannya.

Pengertian Kritis Menurut Para Ahli

1. Menurut Gunawan

Ia berpendapat jika kritis adalah kemampuan berpikir dengan kompleks memakai proses evaluasi dan analisis. Berpikir kritis juga melibatkan keahlian berpikir induktif yakni mengenali masalah dengan sifat terbuka, mengenali hubungan, bisa menemukan sebab akibat dan membuat kesimpulan memakai data relevan.

Selain keahlian berpikir induktif, ada juga berpikir deduktif yakni kemampuan dalam memecahkan masalah spasial dan bisa membedakan antara fakta dengan opini.

2. Menurut Ennis

Ia berpendapat jika kritis adalah pemikiran masuk akal dan reflektif yang fokus dalam memutuskan apa yang harus dipercaya atau yang harus dilakukan. Di dalam penalaran tersebut diperlukan kemampuan berpikir kritis karena menjadi bagian dari penalaran.

3. Menurut Scriven & Paul

Mereka berpendapat jika kritis adalah proses intelektual yang dengan aktif serta terampil mengkonseptualisasi, menganalisis, menerapkan, mensintesis serta mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengalaman, pengamatan, penalaran, refleksi atau komunikasi untuk memandu tindakan serta keyakinan.

4. Menurut Jensen

Ia berpendapat jika berpikir kritis merupakan proses mental yang handal dan efektif yang dipakai untuk mengejar pengetahuan relevan serta benar tentang dunia.

5. Menurut Mertes

Ia berpendapat jika berpikir kritis adalah proses yang sadar serta disengaja yang dipakai untuk bisa menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan beberapa sikap reflektif serta kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.

Manfaat Berpikir Kritis

Keterampilan berpikir kritis tidak hanya dibutuhkan orang yang bekerja pada bidang tertentu, namun juga bisa memberikan banyak manfaat untuk semua orang. Berikut adalah beberapa manfaat dari berpikir kritis:

1. Bisa Berpikir Dengan Jernih dan Rasional

Kemampuan berpikir kritis serta rasional menjadi tanda jika seseorang bisa berpikir dengan baik serta menyelesaikan masalah secara sistematis. Kemampuan ini adalah aset yang penting untuk menjalani karier di segala bidang.

2. Untuk Meningkatkan Kemampuan Adaptasi

Di jaman sekarang ini yang terus berubah dengan cepat terutama dalam bidang teknologi dan pengetahuan, maka membuat orang yang berpikir kritis bisa beradaptasi dengan baik sekaligus cepat.

Orang yang berpikir kritis bisa meningkatkan keterampilan intelektual yang fleksibel, punya kemampuan menganalisis informasi serta mengintegrasikan banyak sumber pengetahuan dengan tujuan untuk memecahkan masalah.

3. Untuk Meningkatkan Keterampilan Presentasi dan Bahasa

Berpikir kritis berarti juga berpikir sistematis dan jernih. Pola pikir seperti ini bisa membantu meningkatkan kemampuan memahami struktur logika teks ketika menganalisa serta mempelajari sesuatu. Ini nantinya bisa membantu meningkatkan kemampuan mengekspresikan ide.

4. Untuk Meningkatkan Kreativitas

Kemampuan berpikir kritis membuat seseorang bisa mengevaluasi sampai ke dasar masalah serta menghasikan solusi kreatif yang juga relevan.

Selain itu, masih ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari berpikir kritis, seperti:

  • Berpikir kritis bisa membantu untuk menyelesaikan masalah.
  • Berpikir kritis bisa membantu ketika akan mengambil suatu keputusan.
  • Berpikir kritis bisa membantu membedakan antara fakta serta opini.

Ciri-ciri Berpikir Kritis

1. Konseptualisasi

Ini artinya proses intelektual yang membentuk sebuah konsep. Sedangkan konsep sendiri merupakan pandangan atau fenomena mental mengenai realitas, berpikir tentang kejadian, atribut, objek dan sebagainya.

Dengan begitu, konseptualisasi adalah pikiran abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol serta disimpan di dalam otak.

2. Rasional Serta Beralasan

Rasional dan beralasan berarti argumen yang diberikan akan selalu berdasarkan analisis serta memiliki dasar kuat yang berasal dari fakta fenomena nyata.

3. Reflektif

Reflektif berarti seorang pemikir kritis tidak akan memakai persepsi atau asumsi saat berpikir atau mengambil keputusan, namun akan meluangkan waktu untuk mengumpulkan data serta menganalisis berdasarkan fakta, disiplin ilmu serta keadian.

4. Merupakan Bagian Dari Sikap

Ini artinya pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil seorang pemikir kritis akan selalu menguji apakah yang dihadapi lebih baik atau lebih buruk dibandingkan yang lainnya.

5. Kemandirian Berpikir

Seorang pemikir kritis akan selalu berpikir dalam diri dan tidak pasif menerima pemikiran serta keyakinan orang lain. Ia akan menganalisis seluruh isu, memutuskan dengan baik serta bisa dipercaya.

6. Berpikir Adil Serta Terbuka

Ciri berikutnya dari seseorang yang berpikir kritis adalah selalu adil dan juga terbuka. Ia akan mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah serta kurang menguntungkan menjadi pemikiran yang benar dan lebih baik.

7. Mengambil Keputusan Atas Dasar Keyakinan

Ciri berikutnya dari pemikir kritis adalah selalu mengevaluasi argumentasi serta kesimpulan. Ia akan menciptakan suatu pemikiran yang baru serta alternatif solusi tindakan yang nantinya akan diambil.

  • Mengenal dengan terperinci tentang bagian-bagian secara keseluruhan.
  • Pintar dalam mendeteksi masalah.
  • Bisa membedakan antara fakta dengan pendapat atau diksi.
  • Bisa mengembangkan kriteria atau standar penilaian data.
  • Senang mengumpulkan data untuk pembuktian faktual.
  • Bisa membedakan antara kritik membangun dan kritik yang merusak.
  • Bisa mengidentifikasi pandangan perspektif yang bersifat ganda yang berhubungan dengan data.
  • Bisa memeriksa asumsi dengan baik.
  • Bisa mengkaji ide yang bertentangan dengan peristiwa pada lingkungan.
  • Bisa mengidentifikasi atribut manusia, tempat dan benda seperti bentuk, sifat, wujud dan lainnya.
  • Bisa mendaftar semua akibat yang mungkin akan terjadi atau alternatif pemecahan masalah, kondisi serta ide.
  • Bisa membuat hubungan berurutan antara satu masalah dengan masalah yang lain.
  • Bisa menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan data yang didapat dari lapangan.
  • Bisa menggambarkan konklusi dengan baik dari data yang sudah tersedia.
  • Bisa membuat prediksi dari informasi yang tersedia.
  • Bisa membedakan konklusi yang benar dan yang salah dari informasi yang diterima.
  • Bisa menarik kesimpulan dari data yang ada dan telah terseleksi.

Cara Berpikir Kritis

Sebenarnya, cara berpikir kritis datang dari dalam diri masing-masing. Dengan mengembangkan cara berpikir kritis, maka nantinya bisa membantu untuk menjadi pribadi yang tidak gegabah ketika mengambil keputusan atau mencari jalan keluar dari sebuah masalah. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bisa berpikir kritis:

  • Selalu berpikir memakai kepala dingin.
  • Tidak mengedepankan emosi dibandingkan dengan logika.
  • Selalu berpikir mengenai semua kemungkinan yang bisa terjadi.
  • Selalu siap dengan yang akan dihadapi dan juga menanggung risikonya.
  • Mengambil keputusan atas dasar data faktual dan bersifat fakta.
Sumber Referensi

https://pendidikan.co.id/pengertian-kritis-manfaat-ciri-tujuan-cara-berpikir-menurut-para-ahli/
https://www.sehatq.com/artikel/cara-belajar-berpikir-kritis-dan-manfaat-yang-bisa-didapat
https://www.dosenpendidikan.co.id/berpikir-kritis/
https://edumasterprivat.com/berpikir-kritis-pengertian-cara-dan-contohnya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Berpikir_kritis

The post Pengertian Kritis – Manfaat, Ciri Ciri dan Cara Berpikir appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/kritis/feed/ 0 7324
Pengertian Kompulsif – Karakteristik, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Contoh https://adammuiz.com/kompulsif/ https://adammuiz.com/kompulsif/#respond Sun, 30 Jan 2022 02:04:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7315 Impulsif adalah perilaku seseorang yang hanya bertindak berdasarkan insting yang dimiliki. Impulsif berarti bersifat cepat dalam bertindak secara tiba-tiba menurut keinginan atau kehendak hati. Pengertian Kompulsif Dari “Neuropsychology Review: Defining Compulsive Behavior” dijelaskan jika perilaku kompulsif merupakan tindakan yang dilakukan berulang serta konsisten meski sebenarnya dianggap mengganggu atau tidak menyenangkan. Para pengidap perilaku kompulsif sering ... Read more

The post Pengertian Kompulsif – Karakteristik, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
Impulsif adalah perilaku seseorang yang hanya bertindak berdasarkan insting yang dimiliki. Impulsif berarti bersifat cepat dalam bertindak secara tiba-tiba menurut keinginan atau kehendak hati.

Pengertian Kompulsif

Dari “Neuropsychology Review: Defining Compulsive Behavior” dijelaskan jika perilaku kompulsif merupakan tindakan yang dilakukan berulang serta konsisten meski sebenarnya dianggap mengganggu atau tidak menyenangkan.

Para pengidap perilaku kompulsif sering menyadari jika sifat yang dilakukan tersebut tidaklah masuk akal contohnya seperti mencuci tangan sebanyak 10 kali.

Gangguan kepribadian ini juga disebut dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif atau obssesive compulsive personality disorder [OCPD]. Ini merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan keteraturan, kesempurnaan serta kerapian yang terlalu berlebihan. Biasanya, orang yang memiliki perilaku kompulsif juga akan memaksakan standar dirinya sendiri di lingkungan.

Karakteristik Perilaku Kompulsif

  • Susah mengungkapkan perasaan.
  • Susah membentuk serta menjaga hubungan dekat dengan orang lain.
  • Pekerja keras namun karena memiliki obsesi dengan kesempurnaan bisa membuat sifat pekerja keras tersebut jadi tidak efisien.
  • Sering marah.
  • Sering meghadapi isolasi sosial.
  • Mengalami kecemasan yang terjadi dengan depresi.

Gejala Perilaku Kompulsif

Dokter mengklasifikasikan perilaku kompulsif sebagai salah satu gangguan kepribadian. Gangguan ini adalah gangguan perilaku yang bisa berpengaruh pada kehidupan sosial serta aktivitas seseorang.

Biasanya, gangguan kepribadian akan berkembang pada akhir masa remaja serta menetap dalam bentuk stabil di masa dewasa. Berikut adalah beberapa gejala dari perilaku kompulsif:

  • Perfeksionis hingga bisa merusak kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
  • Memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk selalu tepat waktu.
  • Tingkah laku terlihat formal dan kaku.
  • Sangat hemat terhadap uang.
  • Selalu memperhatikan sesuatu dengan sangat ekstrim.
  • Pengabdian berlebihan pada pekerjaan sampai mengorbankan hubungan sosial atau keluarga.
  • Menyimpan barang yang sudah tidak berguna atau usang.
  • Tidak bisa berbagi atau mendelegasikan pekerjaan sebab takut tidak akan dilakukan dengan baik.
  • Ketat pada daftar rencana.
  • Memiliki kepatuhan yang kaku pada regulasi serta aturan.

Penyebab Perilaku Kompulsif

Sebetulnya, penyebab dari perilaku kompulsif yang dialami seseorang masih belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya perilaku kompulsif seperti berikut ini:

1. Faktor Genetik

Dari beberapa penelitian mengatakan jika ada hubungannya antara perilaku kompulsif dengan faktor genetik atau keturunan. Ini artinya, jika ada anggota keluarga yang punya perilaku kompulsif, maka kemungkinan besar akan diturunkan pada anak.

2. Abnormal di Pertumbuhan Otak

Faktor penyebab terjadinya perilaku kompulsif yang selanjutnya adalah karena abnormal pada pertumbuhan otak. Pada seseorang yang memiliki perilaku kompulsif, ada ketidaknormalan yang melibatkan kadar serotonin yang diproduksi secara tidak seimbang.

Serotonin sendiri adalah zat penghantar yang dipakai sel otak untuk saling berinteraksi dalam menjalankan fungsinya. Kadar serotonin yang tidak seimbang tersebut kemudian memicu perilaku abnormal atau perkembangan kognitif abnormal.

3. Kepribadian Abnormal

Faktor risiko selanjutnya dari perilaku kompulsif adalah karena kepribadian abnormal. Seseorang dengan kepribadian perfeksionis yang suka dengan kerapian dan disiplin tinggi punya risiko besar mengalami perilaku kompulsiif.

Seseorang dengan tipe perfeksionis akan semakin meningkatkan keinginannya untuk kesempurnaan hal yang ada di sekitarnya sehingga perilaku kompulsif bisa terjadi. Contohnya seperti menata rambut berulang kali, mencuci baju berulang kali dan sebagainya.

4. Trauma

Trauma karena bullying atau lainnya juga bisa menyebabkan perilaku kecemasan terlalu berlebihan akan sesuatu. Trauma yang terjadi di masa lalu atau pengalaman yang tidak menyenangkan akan terus teringat serta tersimpan pada memori penderitanya.

Pada saat ada faktor pemicu, maka trauma tersebut akan kembali dengan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan. Kecemasan tersebut kemudian akan berefek pada timbulnya perilaku kompulsif dengan tujuan untuk menghilangkan gambaran trauma itu.

Pengobatan Perilaku Kompulsif

Seseorang yang memiliki perilaku kompulsif tidak melihat dirinya mempunyai masalah sehingga sulit untuk meminta mereka untuk mencari pengobatan. Akan tetapi, jika kondisinya sudah sampai mengganggu kehidupan pribadi dan pekerjaan, maka harus bersedia untuk mencari pengobatan, seperti:

1. Terapi

Seseorang yang berperilaku kompulsif bisa mencari perawatan dari terapis yang dilakukan dengan berbagai pendekatan berbeda. Ini termasuk terapi perilaku kognitif atau CBT yang bisa membantu mengenali perilakunya sendiri sebagai sosok yang tidak normal dan kaku.

Terapis nantinya bisa membantu orang dengan perilaku kompulsif untuk mengidentifikasi perilaku yang bisa membantu meningkatkan kemampuan orang tersebut supaya bisa bergaul dengan orang lain.

2. Obat-obatan

Terkadang, seseorang dengan perilaku kompulsif bisa disembuhkan dengan cara mengonsumsi beberapa jenis obat. Dokter umumnya akan memberikan resep reuptake serotonin selektif atau SSRI yang berguna untuk membantu penderita mengurangi fiksasi pada ketertiban serta aturan.

SSRI nantinya akan membantu untuk meningkatkan kadar serotonin di otak serta bisa memberikan pengaruh positif untuk emosi, suasana hati serta kualitas tidur.

3. Latihan Relaksasi

Praktik mindfulness seperti pernapasan dalam, meditasi serta teknik relaksasi bisa membantu seseorang untuk mengurangi tingkat stres yang mengakibatkan perilaku kompulsif.

Dengan waktu serta pengobatan, banyak orang berperilaku kompulsif yang bisa menemukan motivasi untuk berubah.

Contoh Perilaku Kompulsif

1. Obsessive Compulsive Disorder [OCD]

OCD merupakan gangguan yang terjadi pada seseorang yang punya ide, pikiran atau sensasi berulang serta tidak diinginkan yang membuat orang tersebut merasa terdorong untuk melakukan sesuatu secara berulang atau kompulsi.

Beberapa contoh OCD diantaranya adalah melakukan pemeriksaan kompulsif seperti pemeriksaan berlebihan pada sakelar, kunci pintu serta peralatan lain yang dianggap berbahaya dan menyebabkan paranoia.

2. Compulsive Buying Disorder [CBD]

Seseorang yang menderita CBD akan melakukan segalanya untuk menyalurkan keinginan berbelanja berlebihan sehingga akan mengganggu keuangan.

Kellet serta Bolton pada Compulsive Buying mengatakan jika keinginan belanja seseorang yang berlebihan ini tidak bisa dikendalikan meski sudah menguras kantong atau biaya yang mahal.

3. Compulsive Hoarding

Penderita compulsive hoarding atau penimbun kompulsif akan selalu menimbun barang secara berlebihan tanpa lagi melihat kondisi ruangan yang ada.

Orang seperti ini tidak bisa membedakan antara barang baru atau yang tidak berguna. Ciri paling utama dari penderita compulsive hoarding ini adalah ruangan yang terlihat berantakan karena penuh barang.

4. Trikotilomania

Trikotilomania merupakan gangguan atau perilaku kompulsif yang dilakukan dengan cara menarik bulu halus pada tubuh atau rambut. Ini menyebabkan para penderitanya punya bintik-bintik merah bekas luka di area rambut atau bulu yang tercabut yang sangat berbahaya untuk penderita.

5. Eating Disorder

Eating disorder atau gangguan makan juga terjadi akibat perilaku kompulsif. Beberapa diantaranya terjadi akibat keinginan makan berlebihan sampai menyebabkan obesitas.

6. Hipersex, Nymphomania atau Kecanduan Alkohol

Jenis perilaku kompulsif ini ditandai dengan pikiran, perasaan yang selalu berkaitan dengan seks. Perilaku ini bisa berkaitan dengan gangguan seksual yang biasa hingga yang menyimpang sampai bisa dianggap melanggar hukum.

7. Compulsive Talking

Compulsive talking atau talkoholism merupakan perkataan atau pembicaraan seseorang yang melebihi batas yang dapat diterima secara sosial.

Dari mulai berbicara cabul, kasar atau memakai banyak macam bahasa yang dianggap melanggar norma masyarakat. Pembicara kompulsif akan terus berbicara tanpa henti dan hanya akan berhenti pada saat orang lain mulai berbicara atau orang lain menganggap pembicaraan mereka berbahaya.

8. Dermatophagia

Dermatophagia merupakan perilaku kompulsif yang fokus pada bagian tubuh seperti menggigit kuku atau sesekali mengunyah jari. Perilaku ini sangat berbahaya karena bisa melukai diri sendiri.

Sumber Referensi

https://primayahospital.com/kejiwaan/perilaku-kompulsif-dan-impulsif/
https://www.orami.co.id/magazine/perilaku-kompulsif/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompulsi
https://ilmusaku.com/belajar-tentang-kompulsif-dan-impulsif/
https://apabedanya.com/apa-bedanya-impulsif-dan-kompulsif/

The post Pengertian Kompulsif – Karakteristik, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Contoh appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/kompulsif/feed/ 0 7315
Pengertian Impulsif – Tanda Perilaku, Penyebab dan Cara Mengatasi https://adammuiz.com/impulsif/ https://adammuiz.com/impulsif/#respond Sun, 30 Jan 2022 00:09:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7294 Impulsif merupakan sikap pada saat seseorang melakukan tindakan tanpa memikirkan akibat dari yang sudah dilakukan. Kondisi ini biasanya diperlihatkan anak-anak karena masih belum mengerti cara menyampaikan emosi atau meredam dorongan atau impuls yang dirasakan. Pengertian Perilaku Impulsif Perilaku impulsif adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa menahan keinginan yang terjadi begitu saja disertai dengan dorongan kuat ... Read more

The post Pengertian Impulsif – Tanda Perilaku, Penyebab dan Cara Mengatasi appeared first on Adam Muiz.

]]>
Impulsif merupakan sikap pada saat seseorang melakukan tindakan tanpa memikirkan akibat dari yang sudah dilakukan. Kondisi ini biasanya diperlihatkan anak-anak karena masih belum mengerti cara menyampaikan emosi atau meredam dorongan atau impuls yang dirasakan.

Pengertian Perilaku Impulsif

Perilaku impulsif adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa menahan keinginan yang terjadi begitu saja disertai dengan dorongan kuat untuk melakukan sesuatu bahkan diluar kendalinya.

Tanda dari perilaku impulsif adalah tindakan yang dilakukan di luar batas normal yang dilakukan orang sehat namun bisa merugikan orang lain dan menyebabkan masalah yang berhubungan dengan pelanggaran norma dan adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat.

Tanda Perilaku Impulsif

Seseorang yang memiliki sikap impulsif sering bertindak sesuka hati tanpa sadar akan perilakunya yang bisa menyebabkan konsekuensi.

Pada saat muncul dorongan untuk melakukan sesuatu contohnya berbelanja, maka akan langsung dilakukan tanpa harus berpikir panjang. Berikut adalah beberapa tanda dari perilaku impulsif:

1. Suasana Hati yang Tidak Stabil

Tanda pertama dari perilaku impulsif adalah suasana hati yang tidak stabil. Umumnya, seseorang yang memiliki perilaku impulsif akan mengalami perubahan suasana hati yang cepat sekaligus drastis. Biasanya suasana hati yang dialami tidak akan bertahan lama atau hanya dalam hitungan jam saja.

Pengidap gangguan impulsif juga sering merasa hama meski sebenarnya berada di tengah keramaian. Perubahan mood tersebut terjadi sangat cepat sehingga membuat seseorang akan sulit untuk mengendalikan emosi.

2. Mengalami Gangguan Pola Pikir

Selain perubahan suasana hati, seseorang dengan perilaku impulsif akan rentan mengalami gangguan pola pikir atau perbedaan persepsi dengan orang lain.

Biasanya, orang dengan perilaku impulsif sering merasa cemas dirinya akan diabaikan serta sering melakukan sesuatu yang ekstrem. Pengidap perilaku impulsif juga sering merasa jika dirinya buruk.

3. Antisocial Personality Disorder

Tanda dari perilaku impulsif selanjutnya adalah antisocial personality disorder. Ini adalah sikap yang cenderung memperlakukan seseorang tanpa memikirnya konsekuensinya. Dengan begitu, seringkali seseorang dengan perilaku impulsif sulit saat menjalin hubungan.

Selain itu, masih ada beberapa tanda lain dari perilaku impulsif seperti berikut ini:

  • Mengambil sesuatu yang diinginkan secara paksa tanpa harus menunggu atau meminta lebih dulu.
  • Memanjakan diri dengan banyak hal seperti makan berlebihan atau berbelanja.
  • Merusak barang pribadi atau orang lain pada saat sedang marah.
  • Berbicara tanpa mempertimbangkan baik buruknya dari perkataan tersebut.
  • Melukai diri sendiri pada saat sedang sedih, marah atau kecewa.
  • Berteriak ketika sedang stres.
  • Sulit fokus serta menyelesaikan tugas.
  • Senang menghambur-hamburkan uang.
  • Melakukan hubungan seks yang berisiko.
  • Tidak mau menerima kritik.
  • Terlalu banyak meminta maaf.
  • Senang membesar-besarkan masalah atau mencari masalah.
  • Senang melakukan hal yang baru dan tidak

Penyebab Perilaku Impulsif

Untuk anak-anak atau remaja, perilaku impulsif umumnya terjadi karena otak masih dalam tahap perkembangan sehingga tidak bisa dijadikan penentu tanda masalah.

Selain itu, penyebab dari perilaku impulsif sendiri memang belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, perilaku impulsif sering dihubungkan dengan bagian otak hipotalamus serta hippocampus. Berikut adalah beberapa penyebab dari perilaku impulsif:

1. Gangguan Pemusatan Perhatian atau ADHD

Seseorang yang mengalami gangguan pemusatan perhatian biasanya akan menunjukkan perilaku impulsif dengan cara mengganggu orang lain yang sedang bicara, meneriakkan jawaban atau pertanyaan atau sulit menunggu giliran pada saat sedang ada di antrean.

2. Gangguan Bipolar

Gangguan yang terjadi dalam otak ini bisa sangat berpengaruh pada suasana hati, tingkat energi serta kemampuan melakukan aktivitas harian.

Pada saat impulsif terjadi di gangguan bipolar, maka seseorang akan berbelanja atau menghamburkan uang dengan ekstrim atau penyalahgunaan zat tertentu dan tindakan berbahaya lainnya.

Cara Mengatasi Perilaku Impulsif

1. Obat-obatan

Perilaku impulsif bisa menjadi gejala dari gangguan psikologis seperti attention deficit hyperactivuty atau ADHD serta gangguan bipolar. Untuk mengatasi ADHA, maka dokter kemungkinan akan memberikan resep beberapa obat seperti dextroamphetamine, amphetamine atau methylphenidate.

Sedangkan untuk perilaku impulsif karena gangguan bipolar bisa diatasi dengan obat antimania. Pemberian beberapa obat ini berguna untuk meningkatkan fokus atau konsentrasi dan mengatasi gangguan mental penyebab timbulnya sikap impulsif.

Selain itu, ada beberapa pilihan obat lain yang biasanya diberikan untuk mengatasi perilaku impulsif, seperti:

  • Atypical neuroleptics.
  • Antidepresan yang umumnya dipakai untuk mengatasi depresi.
  • Mood stabillizers.
  • Obat anti epilepsi.
  • Glutamatergic agents.

Penggunaan berbagai jenis obat tersebut harus ada di bawah pengawasan dokter. Selain itu, obat tidak semata untuk mengatasi tindakan impulsif namun juga untuk mengurangi gejala impulsif apabila mengalam kondisi kesehatan mental yang lain.

2. Psikoterapi

Penanganan gangguan impulsof juga bisa dilakukan dengan psikoterapi berbentuk dialectical behavior therapy atau DBT serta terapi perilaku kognitif.

Lewat metode psikoterapi ini, pasien akan dibimbing serta dilatih untuk mengurangi perilaku impulsif sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir sebelum bertindak. Dengan mengubah pola pikirnya, maka pasien bisa mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan yang dilakukan.

Selain DBT, ada juga jenis psikoterapi lainnya yakni cognitive behavioral therapy atau CBT. Pada terapi ini, pasien akan dibantu menentukan pemicu dari sikap impulsif yang biasa dilakukan.

Pasien juga akan dibantu untuk mengatur strategi untuk mengatur respons pada pemicunya di masa yang akan datang.

Cara Mengatasi Perilaku Impulsif Pada Anak

1. Mengajarkan Keterampilan Mengendalikan Diri dan Menunggu

Cara pertama untuk membantu mengatasi perilaku impulsif pada anak adalah dengan mengajarkan keterampilan mengendalikan diri serta menunggu. Contohnya sebelum mengerjakan PR, anak terlebih dulu diharuskan duduk, tangan di atas meja serta melakukan kontak mata.

Minta anak untuk mendengarkan perintah yang diberikan secara baik. Apabila anak bisa menjalankan semua tahapan tersebut, maka berikan pujian agar anak merasa senang.

2. Berikan Tugas Sederhana Dalam Satu Waktu

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan tugas sederhana serta singkat dalam satu waktu. Ini disebabkan karena anak yang impulsif lebih sering terburu-buru sehingga tugas panjang dan banyak tidak akan bisa dilakukan.

Akan lebih baik jika anak dilatih untuk mengerjakan tugas satu per satu dari mulai yang paling sederhana lebih dulu. Contohnya meletakkan mainan di tempatnya sesudah bermain.

3. Memberitahu Perilakunya Tidak Benar

Anak harus diberitahu jika perilaku impulsif yang dimilikinya bukanlah perilaku yang baik. Katakan pada anak jika orang lain tidak akan senang dan merasa terganggu dengan perilak tersebut.

4. Berikan Contoh Perilaku yang Benar

Anak bisa dikatakan merupakan duplikat orang tuanya. Tindakan serta ucapan yang dilakukan orang tua akan terekam dalam ingatan anak serta membuat anak meniru tindakan dan ucapan tersebut.

Untuk itu, sebaiknya orang tua bisa memberikan contoh tindakan serta ucapan yang baik di depan anak agar anak hanya meniru perilaku yang baik saja.

Sumber Referensi

https://www.alodokter.com/kenali-tanda-dan-cara-mengatasi-perilaku-impulsif
https://www.sehatq.com/artikel/suka-menghamburkan-uang-tanda-perilaku-impulsif
https://www.kreditpintar.com/education/8-tanda-perilaku-impulsif-yang-harus-diwaspadai
https://www.ibudanbalita.com/artikel/perilaku-impulsif-pada-anak
https://www.halodoc.com/artikel/impulsif-salah-satu-ciri-gangguan-kepribadian-ambang

The post Pengertian Impulsif – Tanda Perilaku, Penyebab dan Cara Mengatasi appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/impulsif/feed/ 0 7294
Pengertian Stres – Macam Jenis, Gejala, Penyebab, Faktor dan Pengobatan https://adammuiz.com/stres/ https://adammuiz.com/stres/#respond Fri, 28 Jan 2022 01:49:00 +0000 https://adammuiz.com/?p=7262 Stres merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang sedang menghadapi tekanan, ancaman atau perubahan. Stres juga bisa terjadi akibat pikiran atau situasi yang membuat seseorang merasa gugup, putus asa, bersemangat atau marah. Beberapa situasi tersebut akan memicu terjadinya respon tubuh baik itu secara mental atau fisik. Respon tubuh pada stres bisa berbentuk napas serta detak ... Read more

The post Pengertian Stres – Macam Jenis, Gejala, Penyebab, Faktor dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
Stres merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang sedang menghadapi tekanan, ancaman atau perubahan. Stres juga bisa terjadi akibat pikiran atau situasi yang membuat seseorang merasa gugup, putus asa, bersemangat atau marah.

Beberapa situasi tersebut akan memicu terjadinya respon tubuh baik itu secara mental atau fisik. Respon tubuh pada stres bisa berbentuk napas serta detak jantung yang bertambah cepat, tekanan darah meningkat serta otot yang kaku.

Pengertian Stres

Stres merupakan tekanan psikologis serta fisik yang bereaksi pada saat sedang berhadapan dengan situasi yang dianggap berbahaya. Stres menjadi cara tubuh untuk menanggapi jenis ancaman, tuntutan atau tekanan.

Pada saat sedang merasa terancam, maka sistem saraf akan merespons dengan cara melepaskan aliran hormon kortisol serta adrenalin. Kedua hormon tersebut akan menyebabkan reaksi pada tubuh seperti yang sudah dijelaskan di awal.

Dalam kondisi yang parah, tekanan fisik serta psikologis bisa sampai membuat tubuh menerima kekuatan tambahan untuk membela diri. Contohnya seperti menginjak rem untuk menghindari kecelakaan, mendorong seseorang yang coba mengganggu dengan kuat dan sebagainya.

Secara tidak langsung, tekanan fisik serta psikologis tersebut bisa membuat seseorang berusaha untuk menyelamatkan diri dari sesuatu yang berbahaya serta mendesak.

Akan tetapi, ketika kondisi psikologis tersebut terjadi cukup lama dan terus menerus, maka bisa menyebabkan penyakit mental dan mengganggu kesehatan fisik.

Jenis-jenis Stres

Dari salah satu sumber dikatakan jika ada dua jenis stres yang paling umum diketahui, yakni:

1. Stres Akut

Stres akut merupakan stres jangka pendek yang bisa menghilang dengan cepat. Seseorang yang merasakan kondisi tersebut biasanya terjadi pada saat sedang menghadapi situasi yang berbahaya.

2. Stres Kronis

Stres kronis merupakan stres yang terjadi dalam waktu yang lama dari mulai beberapa minggu hingga beberapa bulan. Contohnya ketika menghadapi masalah keuangan atau stres menjalani kehidupan berumah tangga yang tidak bahagia.

Seseorang mungkin saja jadi terbiasa dengan stres kronis sehingga tidak menyadarinya sebagai masalah. Apabila tidak menemukan cara untuk mengatasi stres tersebut, maka bisa mengganggu masalah pada kesehatan.

Gejala Stres

Gejala yang muncul dari seseorang ketika sedang mengalami stres bisa berbeda-berbeda tergantung dari penyebab serta cara menyikapinya. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala dari stres yang bisa dibedakan menjadi beberapa:

  • Gejala emosi: Frustasi, mudah gusar, suasana hati yang mudah berubah, susah menenangkan pikiran, merasa kesepian, rendah diri, bingung, merasa tidak berguna, hilang kendali, menghindari orang lain, tampak bingung dan depresi.
  • Gejala fisik: Pusing, lemas, migrain, tegang, sakit kepala, mengalami gangguan pencernaan, jantung berdebar, nyeri otot, gangguan tidur, batuk pilek, tubuh gemetar, hasrat seksual menurun, mulut kering atau susah menelan, telinga berdengung, kaki dan tangan terasa dingin serta berkeringat.
  • Gejala kognitif: Mudah lupa, pesimis, susah memusatkan perhatian, punya pandangan yang negatif serta membuat keputusan tidak baik.
  • Gejala perilaku: Tidak mau makan atau makan terlalu berlebihan, sering menghindari tanggung jawab, memperlihatkan sikap gugup seperti berjalan mondar-mandir atau menggigit kuku, mengonsumsi alkohol dan rokok terlalu berlebihan.

Penyebab Stres

Ketika seseorang berada dalam situasi yang menyebabkan stres, maka tubuh akan bereaksi secara alami yakni dengan melepaskan hormon adrenalin serta kortisol.

Reaksi tersebut sebetulnya bagus karena bisa membantu seseorang menghadapi situasi mengancam atau berbahaya. Berikut adalah beberapa penyebab dari stres yang biasa terjadi:

  • Beban di lokasi kerja.
  • Tidak punya pekerjaan.
  • Akan melakukan wawancara pekerjaan.
  • Tidak kunjung hamil meski sudah lama menikah.
  • Khawatir tidak bisa merawat anak.
  • Menjadi korban pelecehan.
  • Bertengkar dengan pasangan.
  • Hubungan yang tidak bagus dengan atasan.
  • Akan menikah atau bercerai.
  • Diusir keluar dari rumah.
  • Menderita suatu penyakit berat atau susah disembuhkan.
  • Menjalani proses peradilan.

Faktor Risiko Stres

Semua orang bisa saja mengalami stres. Namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami stres dibandingkan yang lainnya. Berikut adalah beberapa faktor risiko dari stres tersebut:

  • Pernah mengalami stres sebelumnya atau punya penyakit mental.
  • Pernah mengalami peristiwa traumatis di masa lalu.

Komplikasi Stres

Stres yang terjadi dalam waktu lama tentunya bisa berdampak buruk dan berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan karena stres:

  • Hipertensi akibat tekanan psikologis yang terjadi.
  • Stres berat yang dipicu karena penyakit jantung.
  • Diabetes.
  • Obesitas atau berat badan menurun drastis sebab bisa mengakibatkan gangguan makan.
  • Depresi atau gangguan kecemasan.
  • Masalah pada kesuburan.
  • Masalah kulit seperti eksim dan jerawat.

Pengobatan Untuk Mengatasi Stres

1. Terapi Meditasi

Terapi meditasi sudah terbukti efektif untuk mengelola kecemasan serta depresi. Terapi meditasi ini bisa dilakukan dengan cara membuat pasien lebih rileks serta fokus untuk mengontrol pernapasan serta kesadaran tubuh.

Selain berguna untuk meredakan stres, terapi meditasi juga bisa membantu meningkatkan daya ingat, melatih diri, konsentrasi serta supaya bisa menjalani hubungan dengan lebih baik.

2. Terapi Perilaku Kognitif atau CBT

Terapi perilaku kognitif ini adalah salah satu jenis psikoterapi yang umumnya dijalani orang yang memiliki masalah kejiwaan.

Dengan terapi ini, maka terapis akan menanyakan tentang pikiran negatif atau rasa cemas yang biasa dihadapi. Tujuannya adalah untuk membantu pasien supaya bisa mengatasi masalah tersebut.

3. Mengonsumsi Obat

Mengonsumsi obat memang sebenarnya bisa menyebabkan efek samping. Untuk itulah, pengobatan stres umumnya hanya akan dijadikan pilihan terakhir jika berbagai cara sebelumnya tidak berhasil.

Obat yang diresepkan umumnya akan disesuaikan dengan penyakit mental yang mungkin juga dimiliki pasien. Beberapa obat yang diresepkan umumnya adalah antidepresan serta antikecemasan.

Pengobatan Stres di Rumah

Selain mengikuti pengobatan yang sudah diberikan dokter di rumah sakit atau klinik, seseorang yang mengalami stres juga akan diminta melakukan perawatan lebih lanjut di rumah seperti berikut:

1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Umumnya, orang akan melampiaskan stres dengan cara makan sebanyak mungkin sampai tidak memperhatikan makanan apa yang dikonsumsi.

Meski sedang mengalami stres, namun anda tetap harus mengonsumsi makanan yang sehat. Beberapa makanan sehat yang baik dikonsumsi ketika sedang stres diantaranya adalah buah berry, jeruk, alpukat dan yogurt.

Makanan sehat mengandung nutrisi yang baik dan terbukti efektif untuk memberikan energi, meningkatkan kadar hormon serotonin dan menurunkan kadar hormon kortisol.

2. Belajar Untuk Lebih Bersantai

Relaksasi diyakini menjadi salah satu cara efektif untuk menghilangkan stres. Teknik relaksasi bisa membantu memicu respon relaksasi yakni kondisi fisiologis yang ditandai dengan perasaan hangat serta pikiran tenang.

Teknik relaksasi juga bisa membantu mengurangi rasa cemas dan khawatir. Cara ini bahkan juga bisa membantu meningkatkan kemampuan mengatasi kondisi tertekan secara fisik atau psikologis seseorang.

Dengan melakukan teknik relaksasi, maka aliran darah menuju otak bisa meningkat. Selain itu, gelombang otak juga akan bergeser dari waspada yang menampilkan ritme beta menjadi ritme alfa yang memiliki sifat relaks.

Teknik relaksasi yang umum bisa dilakukan adalah meditasi, pernapasan dalam perut, mendengarkan musik menenangkan serta melakukan aktivitas seperti tai chi serta yoga.

Sumber Referensi

https://www.alodokter.com/stres
https://hellosehat.com/mental/stres/pengertian-stress/
https://www.halodoc.com/kesehatan/stres
https://id.wikipedia.org/wiki/Stres

The post Pengertian Stres – Macam Jenis, Gejala, Penyebab, Faktor dan Pengobatan appeared first on Adam Muiz.

]]>
https://adammuiz.com/stres/feed/ 0 7262